Hukum Ohm
1. TUJUAN
Selesai melaksanakan percobaan pratikum ini diharapkan dapat :
a. Dapat membuktikan kebenaran Hukum ohm dengan percobaan.
b. Dapat menganalisa hubungan antara tegangan dan arus listrik pada suatu
tahanan tertentu.
c. Dapat menganalisa hubungan antara arus dan tahanan pada tegangan
tertentu.
d. Dapat menggambarkan grafik tegangan fungsi arus pada lima buah
tahanan yang berbeda.
2. LANDASAN TEORI
Hukum Ohm
Ohm adalah suatu satuan tahanan listrik yang sering ditulis dengan
simbol Ω. Dalam suatu rangkaian listrik, Hukum ohm menyatakan
hubungan antara tegangan, arus dan tahanan yang dirumuskan sebagai
berikut:
𝑉
𝑅= 𝐼
Dimana:
R = Resistansi / tahanan (Ω)
V = Tegangan yang diberikan pada tahanan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada resistor (Ampere)
1
Tahanan adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik dengan arus listrik yang mengalir pada rangkaian itu.
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik.
𝑉 = 𝐼. 𝑅
V = Tegangan Listrik (Volt)
I = Kuat Arus Listrik (Ampere)
R = Hambatan (Ohm)
Hukum Ohm
Besarnya arus listrik yang mengalir pada sebuah konduktor
(penghantar) berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
kepadanya. Jika sebuah benda penghantar mempunyai resistansi yang
tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang
dikenakan kepadanya. Maka dalam kondisi ini berlaku Hukum Ohm.
2
4. LANGKAH KERJA
Hukum Ohm
a. Meneliti semua peralatan sebelum digunakan.
b. Membuat rangkaian seperti gambar.
Perhatian:
R Setiap penggantian R,
V
saklar S harus di offkan.
5. DATA PERCOBAAN
Hukum Ohm
Resistor Ampere DC Voltmeter DC
47 Ω 50 mA 0
100 Ω 25 mA 0
220 Ω 15 mA 0
470 Ω 5 mA 0
680 Ω 5 mA 0
9𝑉
I1 = = 0,19 𝐴
47 Ω
9𝑉
I2 = = 0,09 𝐴
100 Ω
9𝑉
I3 = = 0,04 𝐴
220 Ω
9𝑉
I4 = = 0,019 𝐴
470 Ω
9𝑉
I5 = = 0,013 𝐴
680 Ω
3
6. PERTANYAAN
1. Gambarkan grafik tegangan fungsi arus dari data percobaan.
2. Jelaskan hubungan antara tegangan dan arus listrik pada tahanan yang
konstan?
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dan tahanan pada tegangan konstan?
4. Bandingkan hasil percobaan dengan teori.
JAWABAN
1.
4
7. ANALISA HASIL PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini adalah untuk mencari nilai kuat arus yang
dihasilkan oleh tegangan bernilai 9 volt. Dalam percobaan ini digunakan
baterai 9 Volt sebagai sumber tegangan dan 5 buah resistor dengan
masing-masing besar tahanan sebesar 47 Ω, 100 Ω, 220 Ω, 470 Ω, dan 680
𝑉
Ω. Untuk mencari kuat arus pada resistor digunakan rumus 𝐼 = 𝑅 dimana
arus yang mengalir oada suatu rangkaian berbanding lurus dengan besar
tegangan yang diberikan.
Dari percobaan didapatkan nilai arus pada masing-masing hambatan
yaitu:
47 Ω = 50 mA
100 Ω = 25 mA
220 Ω = 15 mA
470 Ω = 5 mA
680 Ω = 5 mA
Berdasarkan teori di dapatkan:
𝑉
𝐼=𝑅
9𝑉
𝐼= = 0,19 𝐴 dan hasil praktek yang didapat adalah 0,05 A
47 Ω
5
HUKUM KIRCHOFF
1. TUJUAN
Selesai percobaan diharapkan mahasiswa dapat:
a. Membuktikan kebenaran Hukum Kirchoff I dengan percobaan.
b. Menentukan harga arus yang mengalir pada suatu cabang yang lain yang
diketahui harganya.
c. Membuktikan kebenaran Hukum Kirchoff II dengan percobaan.
2. DASAR TEORI
Hukum Kirchoff ada dua yaitu Hukum Kirchoff I yang membahas
tentang arus listrik, dan Hukum Kirchoff II tentang tegangan listrik.
Hukum Kirchoff I menyatakan bahwa jumlah aljabar arus yang menuju
kesatu titik cabang adalah nol ( ∑1 = 0 ). Dalam perjanjian arus yang
arahnya masuk kesuatu titik diberi tanda positif, sedangkan yang keluar
diberi tanda negatif.
I2 I1 + I2 + I3 + I4 + I5 = 0
I1
I5
I3
I4
V1 R3
V1 + V2 + V3 + V4 + V5 = 0
6
Hukum Kirchoff ini dalam pemakaiannya digunakan pada analisa
rangkaian listrik, analisa rangkaian elektronika, perencanaan instalasi dan
sebagainya.
Suatu aliran arus listrik dalam rangkaian tertutup berlaku persamaan
berikut. “Jumlah aljabar dari hasil kali kekuatan arus dan tahanan di setiap
bagian adalah sama dengan jumlah aljabar dari gaya-gaya gerak
listriknya.” Jika berbagai arus listrik bertepatan disuatu titik, maka jumlah
aljabar dari kekuatan arus-arus tersebut adalah 0 (nol) di titik pertemuan.
Besar arus listrik yang mengalir menuju titik percabangan sama dengan
jumlah arus yang keluar dari titik percabangan.
E1 = V1 + V2 + V3
E2- V1 - V2 - V3 = 0
E1 - (V1 + V2 + V3) = 0
E1 = Tegangan sumber
V1, V2, V3 = Tegangan masing-masing resistor
I = I1 + I2 + I3
I - I1 - I2 - I3 = 0
I – (I1 + I2 + I3) = 0
I = Arus Input (A)
I1, I2, I3 = Arus Output (A)
Ia + Ib + Ic = I1 + I2 + I3
Ia + Ib + Ic - I1 - I2 - I3 = 0
Ia + Ib + Ic–(I1 + I2 + I3)= 0
Ia , Ib , Ic = Arus Input (A)
I1, I2 , I3 = Arus Output (A)
3. ALAT DAN BAHAN
Sumber tegangan DC = Baterai 9V
6 Buah tahanan = 82 Ω, 100 Ω, 150 Ω, 1200 Ω, 1800 Ω, 3300 Ω
Voltmeter DC = 1 buah
Amperemeter DC = 1 buah
Papan percobaan
Kabel penghubung
7
4. LANGKAH KERJA
a. Membuat rangkaian seperti gambar berikut:
R1 A1
R2 A2
R3 A3
b. Melakukan pengamatan dan masukkan ke dalam tabel.
c. Mengubah rangkaian diatas menjadi seperti gambar berikut:
R1 R2
1
A V V
V
R3
8
5. DATA PERCOBAAN
Rangkaian 1
Resistor Kuat Arus
82 Ω 100 mA
100 Ω 90 mA
150 Ω 60 mA
Rangkaian 2
Resistor Kuat Arus Tegangan
1200 Ω 30 mA 5
1800 Ω 28 mA 5
3300 Ω 30 mA 5
Rangkaian 3
Resistor Kuat Arus Tegangan
1200 Ω 6 mA 0
1800 Ω 4mA 0
3300 Ω 2mA 0
9
6. ANALISA PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini adalah untuk mencari nilai kuat arus yang
dihasilkan oleh tegangan bernilai 9 volt. Dalam percobaan ini digunakan
baterai 9 volt sebagai sumber tegangan dan 6 buah resistor, masing-masing
sebesar 82 Ω, 100 Ω, 150 Ω, 1200 Ω, 1800 Ω, 3300 Ω. Dari percobaan
didapatkan nilai arus pada masing-masing hambatan, yaitu:
Rangkaian 1
82 Ω = 100 mA
100 Ω = 90 mA
150 Ω = 60 mA
Rangkaian 2
1200 Ω = 30 mA
1800 Ω = 28 mA
3300 Ω = 30 mA
Rangkaian 3
1200 Ω = 6 mA
1800 Ω = 4 mA
3300 Ω = 2 mA
Berdasarkan teori didapatkan :
𝑉
𝐼=
𝑅
9𝑉
𝐼= = 0,19 𝐴 dan hasil praktek yang didapat adalah 0,05 A.
47 Ω
yang didapatkan pada praktek tidak jauh berbeda dengan hasil teori.
10
7. PERTANYAAN
1. Menjelaskan maksud percobaan pada gambar 1,2,3
2. Menyesuaikan percobaan-percobaan yang telah saudara lakukan dengan
teori, Jelaskan!
3. Mengapa ketiga baterai V2 dibalik polaritasnya menyebabkan perubahan
tegangan pada setiap tahanan?
Jawaban
1. Membuktikan kebenaran Hukum Kirchoff I dan II dan menentukan arus
yang mengalir pada suatu cabang.
2. Dari percobaan didapatkan beberapa nilai arus. Percobaan ini
menghasilkan beberapa arus berbeda berdasarkan tegangan dan hambatan
yang dipasang, Perbedaan nilai arus ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa semakin besar hambatan yang dipasang, maka arus
yang timbul semakin kecil, begitu pula sebaliknya.
3. Ketika baterai 9 Volt dibalik polaritasnya akan menyebabkan berubahnya
penunjukkan tegangan pada setiap tahanan. Hal ini disebabkan karena
kutub yang berubah. Jika kutub positif yang berwarna merah
disambungkan ke kutub negatif yang berwaran hitam pada baterai, maka
arus tidak akan mengalir. Hal inilah yang menyebabkan tegangan pada
setiap tegangan berubah.
11
8. KESIMPULAN
Ohm adalah suatu tahanan listrik yang ditulis dengan simbol “Ω”.
Hukum Ohm menyatakan hubungan antara tegangan, arus dan tahanan
𝑉
yang dirumuskan dengan 𝑅= 𝐼
Dimana:
R = Resistansi/ tahanan (Ω)
V = Tegangan yang diberikan pada tahanan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada resistor (Ampere)
Hubungan antara tegangan dan arus berbanding lurus. Apabila nilai
tegangan besar maka arus yang dihasilkan pun besar, begitu pula
sebaliknya. Bila tegangan kecil, maka arus yang dihasilkan pun kecil.
Hubungan antara arus dan tahanan pada tegangan yang konstan adalah
berbanding terbalik, Apabila tegangan yang diberikan besar, maka arus
yang mengalir bernilai kecil, begitu pula sebaliknya. Bila tahanan kecil,
maka arus yang dihasilkan besar.
Hukum Kirchoff terdiri dari Hukum Kirchoff I dan Hukum Kirchoff II.
Hukum Kirchoff I menyatakan tentang jumlah aljabar arus yang
menunjukkan arah ke satu titik cabang adalah 0 (nol).
∑ I masuk = ∑ I keluar
∑ I masuk-∑ I keluar = 0
Hukum Kirchoff II menyatakan tentang jumlah tegangan pada suatu
rangkaian tertutup adalah nol. Penyebab selisih antara praktek dan teori
adalah berkurangnya voltase pada baterai.
9. DAFTAR PUSTAKA
1. FW. Sears, Mechanic,Heat & Sond, Bab 5 dan Bab 11.
2. Halliday dan Resnick, Fisika I, Bab 5.
12
GAMBAR ALAT
Multitester
13