Anda di halaman 1dari 8

HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF

HUKUM OHM

I. TUJUAN

Selesai percobaan mahasiswa diharapkan ;


 Dapat membuktikan kebenaran hukum ohm dengan percobaan
 Dapat menganalisa, hubungan antara tegangan dan arus listrik pada tahanan
tertentu
 Dapat menganalisa hubungan arus dan tahanan pada tegangan tertentu
 Dapat menggambar grafik tegangan fungsi arus plada lima buah tahanan yang
berbeda.

II. DASAR TEORI

Ohm adalah suatu tahanan listrik yang ditulis dengan simbol ‘Ω’.
Dalam suatu rangkaian listrik hukum ohm menyatakan hubungan antara
tegangan,arus, dan tahanan yang di rumuskan sebagai berikut ;

R=V/I

Dimana ;

R=tahanan (ohm)
V=tegangan yang dibberikan pada tahanan (volt)
I =arus yang mengalir pada tahanan (ampere)

Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial.


Satu cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai. George simon
ohm (1797-1854) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam
sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung – ujungnya . Prinsip
Ohm ini adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar
metal pada rangkain, Ohm menentukan sebuah persamaan yang simple
menjelaskan hubungan antara tegangan, arus dan hambatan yang saling hubungan.
Tetapi beberapa zat terutama semi-konduktor , tidak mengikuti hukum Ohm.
Sebuah grafik menunjukkan hubungan antara V dan I yang diberikan hukum Ohm
menghasilkan garis lurus. Hukum Ohm menggambarkan bagaimana arus,
tegangan,
dan tahanan berhubungan. Hukum Ohm dapat diterapkan dalam rangkaian
tahanan seri. Yang dimaksud dengan rangkaian tahanan seri adalah tahanan
dihubungkan ujung ke ujung atau dalam suatu rantai.
Untuk mencari arus yang mengalir pada rangkaian seri dengan tahanan lebih
dari satu , diperlukan jumlah total nilai tahanan-tahanan tersebut. Hal ini dapat
dimengerti karena setiap tahanan yang ada pada rangkaian seri akan memberikan
hambatan bagi arus untuk mengalir.

III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


 Sumber tegangan DC = Accu 12 volt
 5 buah tahanan = 47,100,220,470,680
 Voltameter DC = 1 buah
 Amperemeter DC = 1 buah
 Papan percobaan
 Kabel penghubung

IV. LANGKAH KERJA


1. telitilah semua peralatan sebelum digunakan
2. Buatlah rangkaian seperti gambar (setiap penggantian R saklar (S) harus di off kan.

3. Lakukan pengamatan dan isi ke tabel.


V. TUGAS DAN PERTANYAAN

1. gambarkan grafik tegangan fungsi arus dari data percobaan


2. Jelaskan hubungan antara tegangan dan arus pada tahanan yang constant
3. Jelaskan hubungan antara arus dan tahanan pada tahanan yang constant
4. Bandingkan hasil percobaan dan teori.

JAWAB
2. Hubungan antara tegangan dan arus berbanding lurus. Apabila nilai tegangan besar
maka arus yang di hasilkan pun besar, begitu sebaliknya.
3. Hubungan antara arus dan tahanan pada tegangan yang konstan adalah berbanding
terbalik. Apabila tegangan yang besar maka arus yang mengalir bernilai kecil begitu
pun sebaliknya.
4. Dilakukan 3 kali perubahan dimana pada percobaan pertama terdapat percobaan
hasil dimana secara praktek sebesar 0,001 A dan teori sebesar 0,000957 A sehingga
persen kesalahan 4,3% .percobaan kedua secara praktek 0,075 A dan secara teori
0,1045 A sehingga persen kesalahan sebesar 11,2%.
5. Membuktikan kebenaran hukum kirchoff I dan II untuk menentukan arah yang
mengalir pada suatu cabang.
6. Dari percobaan yang telah dilakukan didapat beberapa nilai arus. Percobaan ini
menghasilkan beberapa arus yang berbeda berdasarkan tegangan dan hambatan yang di
pasang.perbedaan ini sesuai teori yang menyatakan bahwa semakin besar hambatan
yang di pasang, maka arus yang mengalir semakin kecil, begitu pula sebaliknya.
7. Ketiga baterai diberlakukan polaritasnya akan menyebabkan berubahnya
penunjukkan arah tegangan pada setiap tahanan. Hal ini disebabkan adanya perubahan
kutub. Jika kutub positif berwarna merah disambungkan ke kutub negatif yang
berwarna hitam maka arus tidak mengalir. Inilah yang menyebabkan tegangan disetiap
tegangan berubah.

DATA PENGAMATAN

Tabel data hasil pengamatan.

1. HUKUM OHM
NO. HAMBATAN (Ω) ARUS (A) TEGANGAN
(VOLT)
1. 4.700 Ω 0,001 A 4,5 V
2. 100 Ω 0,075 A 4,5 V
3. 470 Ω 0,0085 A 4,5 V

PERHITUNGAN DATA PENGAMATAN

1. hukum ohm
a. Iı = V/R = 4,5 V/4.700 Ω = 9,57 × 10¯⁴ A = 0,000957 A
b. I₂ = V/R = 4,5 V/100 Ω = 0,045 A.
c. I₃ = V/R = 4,5 V/470 Ω = 0,00957 A.
* Persen (%) kesalahan :
a. %kesalahan = praktek-teori/praktek × 100%
= 0,001 A - 0,000957 A/0,001 A × 100% = 0,043 × 100% = 4,3%
b. %kesalahan = 0,075 A - 0,045 A / 0,075 A × 100% = 0,4×100%= 40%
c. %kesalahan = 0,0095 A - 0,0085 A / 0,00957 A × 100%
= 0,1118 × 100% = 11,18%

ANALISIS DATA

pada kali ini kami melakukan percobaan tentang hukum ohm . hukum ohm adalah
suatu tahanan listrik yang di tulis dengan simbol Ω.
Pada percobaan pertama dengan hambatan sebesar 4700Ω, tegangan sebesar 4,5 V
dan arus yang dihasilkan sebesar 0,001 ampere. Pada percobaan kedua dengan
hambatan 100Ω dan arus yang dihasilkan 0,075 Ampere. Dan percobaan ketiga dengan
hambatan sebesar 470Ω sehingga arus yang dihasilkan yaitu sebesar 0,00057 Ampere.
Arus yang dihitung secara praktek dan teori sangat berbeda. Secara teori, arus pada
percobaan pertama sebesar 0,000957 Ampere. Selanjutnya pada percobaan kedua yaitu
sebesar 0,045 Ampere, dan pada percobaan ketiga yaitu sebesar 0,00057 Ampere.
Dikarenakan perbedaan arus secara praktek dan teori tersebut, maka dapat dihitung
persen kesalahan. Pada percobaan pertama persen kesalahannya 4,3%, percobaan kedua
40% dan percobaan ketiga 11,2%.
KESIMPULAN

1. Besar arus yang terhitung secara teori sebesar :

a) I₁ = 0,000957 A
b) I₂ = 0,045 A
c) I₃ = 0,00957 A

2. Besar arus yang dihitung secara praktek sebuah :

a) I₁ = 0,001 A
b) I₂ = 0,075 A
c) I₃ = 0,0085 A

3. Persentase kesalahan pada perhitungan arus adalah


a) I₁ = 4,3%
b) I₂ = 40%
c) I₃ = 11,2%
VI. DAFTAR PUSTAKA
1. Jobsheet fisika teknik. Politeknik negeri sriwijaya, palembang 2007
2. FW.Sears,Mechanic,Heat & sond, Bab 5 dan Bab 11.
3. Halliday dan Resnick,Fisika I, Bab 5.
GAMBAR ALAT

Anda mungkin juga menyukai