HUKUM OHM
I. TUJUAN
Ohm adalah suatu tahanan listrik yang ditulis dengan simbol ‘Ω’.
Dalam suatu rangkaian listrik hukum ohm menyatakan hubungan antara
tegangan,arus, dan tahanan yang di rumuskan sebagai berikut ;
R=V/I
Dimana ;
R=tahanan (ohm)
V=tegangan yang dibberikan pada tahanan (volt)
I =arus yang mengalir pada tahanan (ampere)
JAWAB
2. Hubungan antara tegangan dan arus berbanding lurus. Apabila nilai tegangan besar
maka arus yang di hasilkan pun besar, begitu sebaliknya.
3. Hubungan antara arus dan tahanan pada tegangan yang konstan adalah berbanding
terbalik. Apabila tegangan yang besar maka arus yang mengalir bernilai kecil begitu
pun sebaliknya.
4. Dilakukan 3 kali perubahan dimana pada percobaan pertama terdapat percobaan
hasil dimana secara praktek sebesar 0,001 A dan teori sebesar 0,000957 A sehingga
persen kesalahan 4,3% .percobaan kedua secara praktek 0,075 A dan secara teori
0,1045 A sehingga persen kesalahan sebesar 11,2%.
5. Membuktikan kebenaran hukum kirchoff I dan II untuk menentukan arah yang
mengalir pada suatu cabang.
6. Dari percobaan yang telah dilakukan didapat beberapa nilai arus. Percobaan ini
menghasilkan beberapa arus yang berbeda berdasarkan tegangan dan hambatan yang di
pasang.perbedaan ini sesuai teori yang menyatakan bahwa semakin besar hambatan
yang di pasang, maka arus yang mengalir semakin kecil, begitu pula sebaliknya.
7. Ketiga baterai diberlakukan polaritasnya akan menyebabkan berubahnya
penunjukkan arah tegangan pada setiap tahanan. Hal ini disebabkan adanya perubahan
kutub. Jika kutub positif berwarna merah disambungkan ke kutub negatif yang
berwarna hitam maka arus tidak mengalir. Inilah yang menyebabkan tegangan disetiap
tegangan berubah.
DATA PENGAMATAN
1. HUKUM OHM
NO. HAMBATAN (Ω) ARUS (A) TEGANGAN
(VOLT)
1. 4.700 Ω 0,001 A 4,5 V
2. 100 Ω 0,075 A 4,5 V
3. 470 Ω 0,0085 A 4,5 V
1. hukum ohm
a. Iı = V/R = 4,5 V/4.700 Ω = 9,57 × 10¯⁴ A = 0,000957 A
b. I₂ = V/R = 4,5 V/100 Ω = 0,045 A.
c. I₃ = V/R = 4,5 V/470 Ω = 0,00957 A.
* Persen (%) kesalahan :
a. %kesalahan = praktek-teori/praktek × 100%
= 0,001 A - 0,000957 A/0,001 A × 100% = 0,043 × 100% = 4,3%
b. %kesalahan = 0,075 A - 0,045 A / 0,075 A × 100% = 0,4×100%= 40%
c. %kesalahan = 0,0095 A - 0,0085 A / 0,00957 A × 100%
= 0,1118 × 100% = 11,18%
ANALISIS DATA
pada kali ini kami melakukan percobaan tentang hukum ohm . hukum ohm adalah
suatu tahanan listrik yang di tulis dengan simbol Ω.
Pada percobaan pertama dengan hambatan sebesar 4700Ω, tegangan sebesar 4,5 V
dan arus yang dihasilkan sebesar 0,001 ampere. Pada percobaan kedua dengan
hambatan 100Ω dan arus yang dihasilkan 0,075 Ampere. Dan percobaan ketiga dengan
hambatan sebesar 470Ω sehingga arus yang dihasilkan yaitu sebesar 0,00057 Ampere.
Arus yang dihitung secara praktek dan teori sangat berbeda. Secara teori, arus pada
percobaan pertama sebesar 0,000957 Ampere. Selanjutnya pada percobaan kedua yaitu
sebesar 0,045 Ampere, dan pada percobaan ketiga yaitu sebesar 0,00057 Ampere.
Dikarenakan perbedaan arus secara praktek dan teori tersebut, maka dapat dihitung
persen kesalahan. Pada percobaan pertama persen kesalahannya 4,3%, percobaan kedua
40% dan percobaan ketiga 11,2%.
KESIMPULAN
a) I₁ = 0,000957 A
b) I₂ = 0,045 A
c) I₃ = 0,00957 A
a) I₁ = 0,001 A
b) I₂ = 0,075 A
c) I₃ = 0,0085 A