UNIT 7
PENGUAT FET SOURCE BERSAMA(COMMON SOURCE)
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO
RAPHAEL KUSUMO
3332180002
METODOLOGI PENELITIAN
5. Hubungkan kabel probe, function generator, dan osiloskop serta kabel jumper/
penghubung tegangan catu daya utama ke rangkaian.
Jawab:
ANALISIS
PerbedaaN keduanya ada pada bias input dan output yang digunakan. Pada
praktikum ini transistor yang digunakaan adalah transistor bipolar BC 547.
C. Amplifier
Power Amplifier adalah sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk
memperkuat atau memperbesar sinyal masukan. Amplifier dibagi menjadi
beberapa kelas, yaitu :
1. Penguat day kelas A
Penguat Kelas A merupakan Kelas Penguat yang desainnya paling
sederhana dan paling umum digunakan. Seperti namanya yaitu Kelas A
yang artinya adalah Kelas terbaik, penguat Kelas A ini memiliki tingkat
distorsi sinyal yang rendah dan memiliki liniearitas yang tertinggi dari
semua kelas penguat lainnya.
2. Penguat Daya kelas B
. Letak titik kerja (Q-point) berada di ujung kurva karakteristik sehingga
hanya menguatkan setengah input gelombang atau 180° gelombang penguat
Kelas B ini memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
penguat kelas A. Secara teoritis, Penguatan atau Amplifier kelas B ini
memiliki efisiensi sebesar 78,5%. Kelemahan pada Penguat Kelas B ini
adalah terjadinya distorsi cross-over.
3. Penguat Daya kelas C
Penguat Kelas C ini menguatkan sinyal input kurang dari setengah
gelombang (kurang dari 180°) sehingga distorsi pada Outputnya menjadi
sangat tinggi. Namun Efisiensi daya pada penguat kelas C ini sangat baik
yaitu dapat mencapai efisiensi daya hingga 90%. Penguat Kelas C ini sering
digunakan pada aplikasi khusus seperti Penguat pada pemancar Frekuensi
Radio dan alat-alat komunikasi lainnya [1].
D. Daerah Kerja
Ada 3 daerah kerja transistor,yaitu cut-off,saturasi, dan aktif.
1. Daerah cut-off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor
menyumbat pada hubungan kolektor – emitor.
2. Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana transistor
mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga
transistor tersebut seolah-olah short pada hubungan kolektor – emitor. Pada
daerah ini transistor dikatakan menghantar maksimum.
3. Pada daerah kerja ini transistor biasanya digunakan sebagai penguat sinyal.
Transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena transistor selelu
mengalirkan arus dari kolektor ke emitor walaupun tidak dalam proses
penguatan sinyal, hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal keluaran
yang tidak cacat.
3.2 Analisa Percobaan
1. Tabel Percobaan
Dengan CE Tanpa CE
No V1(Vrms)
Vout(VPP) AV Vout(VPP) AV
Dari praktikum yang sudah dilakukan, didapat data diatas. 0,6 Vrms adalah sumber
yang digunakan. Lalu didapatkan VPP 9,2 yang dikuatkan dengan rangkaian
common emitter maka hasilnya menjadi 15,333 VPP. Berikut adalah gambar pada
osiloskop. Terdapat distorsi yang menyebabkan gelombangya menjadi seperti
dibawah. Selain itu juga ada clipping yang terjadi karena besarnya tegangan
dibatasi oleh penguat(sinyal eksternal transistor)
Lalu pada percobaan Tanpa kapasitor didaapatkan hasil VPP sebesar 2,4 VPP dan
penguatanya didapat 4 VPP. Hal ini karena capasitor akan membuat kita
mendapatkan penguatan yang maksimal, jadi jika tidak ada kapasitor penguatanya
tidak maksimal. Selain Pada rangkaian common source dari percobaan yang
dilakukan, didapatkan bahwa :
1. Transistor pada konfigurasi common source sebagai penguat tegangan.
2. Dengan pembatas 2 KHz didapatkan penguatan maksimal dengan nilai 15,333
VPP
3. Untuk mendapatkan Nilai penguatan yang maksimal, digunakanlah kapasitor
bypass pada frekuensi rendah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum yang telah dilakukan mengenai penguat transistor
emmiter Bersama(common emmiter) adalah sebagai berikut :
[1] Unknown, "Pengertian Power Amplifier (Penguat Daya) dan Kelas-kelasnya)," 23 Juli
2014. [Online]. Available: https://teknikelektronika.com/pengertian-power-
amplifier-penguat-daya-kelas-amplifier/. [Accessed 26 Oktober 2019].