Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

UNIT 7
PENGUAT FET SOURCE BERSAMA(COMMON SOURCE)
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO

RAPHAEL KUSUMO
3332180002

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
BAB I

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Prosedur Percobaan

1. Siapkan papan plug-in, catu daya tegangan utama, generator sinyal,


penghambat 1MΩ, 100KΩ,, 3,3KΩ, dan 4,7KΩ, , kapasitor 10μF/35V (3buah),
transistor FET SK 125, dan osiloskop..
2. Dalam keadaan catu daya non-aktif buatlah rangkaian seperti pada gambar 1.1
pada papan plug-in.

Gambar 1.1 Gambar Rangkaian.


3. Hidupkan catu daya tegangan utama sebesar 13,5 VDC
4. Aktifkan function generator dengan output 0,6 Vrms dan frekuensi 2 KHz.
Aktifkan osiloskop dan kalibrasi.

5. Hubungkan kabel probe, function generator, dan osiloskop serta kabel jumper/
penghubung tegangan catu daya utama ke rangkaian.

6. Ambil gambar pada osiloskop sebagai data percobaan.


BAB II
TUGAS
2.1 Tugas Pendahuluan
1. Sebutkan tujuan dari unit 5.
Jawab :
Dapat memahami sifat rangkaian transistor emitter Bersama.
2. Sebutkan daerah kerja transistor.
Jawab :
 Cut-Off
 Saturasi
 Aktif
3. Apa itu common emitter?
Jawab :
Common Emitter adalah konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor Transistor
di-ground-kan dan dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada
Konfigurasi Common Emitter ini, sinyal INPUT dimasukan ke Basis dan sinyal
OUTPUT-nya diperoleh dari kaki Kolektor.
4. Sebutkan kegunaan atau fungsi dari transistor(2).
 Sebagai penguat tegangan.
 Sebagai switch.

2.2 Tugas Modul

1. Apa kegunaan source transistor dan gate transistor ?

Jawab:

Source transistor adalah terminal tempat pembawa muatan mayoritas masuk ke


kanal untuk menyediakan arus melalui kanal. Sedangkan gate transistor adalah
elektroda yang mengontrol konduktansi antara source dan drain.

2. Apa itu swamping resistor?


Jawab:
Swamping resistor merupakan resistor yang ditempatkan di emitor yang
mempengaruhi rangkaian transistor untuk meminimalkan efek suhu pada
resistansi junction di basis emitor.

3. Apa kegunaan swamping resistor pada common source amplifier ?


Jawab:
Untuk meminimalkan efek suhu pada resistansi junction di basis emitor.
BAB III

ANALISIS

3.1 Dasar Teori


A. Distorsi
suatu amplifier dikatakan memiliki gelombang output yang distorsi apabila
sinyal output memiliki bentuk tidak sesuai dengan sinyal inputnya. Distorsi
amplitudo adalah cacatnya sinyal output yang dilihat dari sisi amplitudo sinyal
output tersebut. Distorsi amplitudo pada suatu amplifier pada umumnya
disebabkan oleh :
1. Pemberian tegangan bias yang salah pada amplifier.
2. Seting faktor penguatan yang melebihi kapasitas tegangan sumber
amplifier.
3. Sinyal input yang terlalu besar, sehingga melebihi kapasitas tegangan
amplifier.
B. Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat,
pengendali, penyearah, osilator, modulator, dan lain-lain. Transistor hamper
ditemui di semua perangkat elektronik. Transistor ada 2 jenis, yaitu :
1. Transistor Bipolar
2. Transistor Efek medan (Field effect transistor)

PerbedaaN keduanya ada pada bias input dan output yang digunakan. Pada
praktikum ini transistor yang digunakaan adalah transistor bipolar BC 547.

C. Amplifier
Power Amplifier adalah sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk
memperkuat atau memperbesar sinyal masukan. Amplifier dibagi menjadi
beberapa kelas, yaitu :
1. Penguat day kelas A
Penguat Kelas A merupakan Kelas Penguat yang desainnya paling
sederhana dan paling umum digunakan. Seperti namanya yaitu Kelas A
yang artinya adalah Kelas terbaik, penguat Kelas A ini memiliki tingkat
distorsi sinyal yang rendah dan memiliki liniearitas yang tertinggi dari
semua kelas penguat lainnya.
2. Penguat Daya kelas B
. Letak titik kerja (Q-point) berada di ujung kurva karakteristik sehingga
hanya menguatkan setengah input gelombang atau 180° gelombang penguat
Kelas B ini memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
penguat kelas A. Secara teoritis, Penguatan atau Amplifier kelas B ini
memiliki efisiensi sebesar 78,5%. Kelemahan pada Penguat Kelas B ini
adalah terjadinya distorsi cross-over.
3. Penguat Daya kelas C
Penguat Kelas C ini menguatkan sinyal input kurang dari setengah
gelombang (kurang dari 180°) sehingga distorsi pada Outputnya menjadi
sangat tinggi. Namun Efisiensi daya pada penguat kelas C ini sangat baik
yaitu dapat mencapai efisiensi daya hingga 90%. Penguat Kelas C ini sering
digunakan pada aplikasi khusus seperti Penguat pada pemancar Frekuensi
Radio dan alat-alat komunikasi lainnya [1].

D. Daerah Kerja
Ada 3 daerah kerja transistor,yaitu cut-off,saturasi, dan aktif.
1. Daerah cut-off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor
menyumbat pada hubungan kolektor – emitor.
2. Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana transistor
mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga
transistor tersebut seolah-olah short pada hubungan kolektor – emitor. Pada
daerah ini transistor dikatakan menghantar maksimum.
3. Pada daerah kerja ini transistor biasanya digunakan sebagai penguat sinyal.
Transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena transistor selelu
mengalirkan arus dari kolektor ke emitor walaupun tidak dalam proses
penguatan sinyal, hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal keluaran
yang tidak cacat.
3.2 Analisa Percobaan
1. Tabel Percobaan

Dengan CE Tanpa CE
No V1(Vrms)
Vout(VPP) AV Vout(VPP) AV

1 O,6 9,2 15,333 2,4 4

Tabel 3.1 Tabel Percobaan.

Dari praktikum yang sudah dilakukan, didapat data diatas. 0,6 Vrms adalah sumber
yang digunakan. Lalu didapatkan VPP 9,2 yang dikuatkan dengan rangkaian
common emitter maka hasilnya menjadi 15,333 VPP. Berikut adalah gambar pada
osiloskop. Terdapat distorsi yang menyebabkan gelombangya menjadi seperti
dibawah. Selain itu juga ada clipping yang terjadi karena besarnya tegangan
dibatasi oleh penguat(sinyal eksternal transistor)

Gambar 3.1 Gambar Gelombang Dengan CE.

Lalu pada percobaan Tanpa kapasitor didaapatkan hasil VPP sebesar 2,4 VPP dan
penguatanya didapat 4 VPP. Hal ini karena capasitor akan membuat kita
mendapatkan penguatan yang maksimal, jadi jika tidak ada kapasitor penguatanya
tidak maksimal. Selain Pada rangkaian common source dari percobaan yang
dilakukan, didapatkan bahwa :
1. Transistor pada konfigurasi common source sebagai penguat tegangan.
2. Dengan pembatas 2 KHz didapatkan penguatan maksimal dengan nilai 15,333
VPP
3. Untuk mendapatkan Nilai penguatan yang maksimal, digunakanlah kapasitor
bypass pada frekuensi rendah.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum yang telah dilakukan mengenai penguat transistor
emmiter Bersama(common emmiter) adalah sebagai berikut :

1. Transistor pada konfigurasi common source sebagai penguat tegangan


2. Dengan pembatas 2 KHz didapatkan penguatan maksimal dengan nilai 15,333
VPP
3. Untuk mendapatkan Nilai penguatan yang maksimal, digunakanlah kapasitor
bypass pada frekuensi rendah.
4. Penguatan akan semakin besar bila sumber tegangan dan frekuensinya
diperbesar.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Unknown, "Pengertian Power Amplifier (Penguat Daya) dan Kelas-kelasnya)," 23 Juli
2014. [Online]. Available: https://teknikelektronika.com/pengertian-power-
amplifier-penguat-daya-kelas-amplifier/. [Accessed 26 Oktober 2019].

[2] Tim Asisten Laboratorium Kendali, "PENGUAT FET SOURCE BERSAMA(COMMON


SOURCE)," in MODUL PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA, Cilegon, Laboratorium
Instrumentasi Jurusan Teknik Elektro FT UNTIRTA., 2019, pp. 30-32.
LAMPIRAN
Blanko Percobaan 7

Anda mungkin juga menyukai