Anda di halaman 1dari 12

PENGUKURAN TAHANAN PEMBUMIAN

Maulana Jabbar Safaat


2018-11-181

S1 Teknik Elektro
E-mail: maulanajabbar50@gmail.com

ABSTRACK
Land resistance aims to provide protection of human and electrical equipment from interference
if a short circuit occurs. Big or small the value of grounding resistance affects the speed of the
distribution of electrical energy. One element that must be considered in measuring soil
resistance is the condition of the soil where the more moist the soil, the better the resistance.
Grounding electrode material can be in the form of copper rods. The depth in the electrode
implantation also affects its resistance because the deeper the soil conditions will be humid than
the condition of the soil that approaches the surface. The cross-sectional area of the electrode
also affects the resistance because the greater the area of the resistors the smaller the support.
Keywords: Grounding, Earthing, Electrodes.
ABSTRAK
Tahanan tanah bertujuan untuk memberikan proteksi manusia dan peralatan listrik dari
gangguan jika terjadi hubungan singkat. Besar atau kecilnya nilai tahanan pentanahan
berpengaruh terhadap cepat lambatnya penyaluran energi listrik. Salah satu unsur yang harus
diperhatikan dalam pengukuran tahanan tanah adalah kondisi tanah yang dimana semakin
lembab tanahnya maka tahanannya semakin baik. Material elektroda pentanahan dapat berupa
batang tembaga. Kedalaman dalam pentanaman elektroda juga mepengaruhi tahanannya
karena semakin dalam kondisi tanah akan lembab dari pada kondisi tanah yang mendekat ke
permukaan. Luas penampang elektroda juga mempengaruhi tahanan karna semakin besarluas
penapang tahanannya semakin kecil.
Kata Kunci :pentanahan, pembumian, elektroda .
1. PENDAHULUAN
Pengukuran tahanan pembumian adalah kegitan yang dilakukan untuk mengatahui agar
arus mengalir secara baik. Sistem grounding pada peralatan kelistrikan dan elektronika
adalah untuk memberikan perlindungan pada seluruh sistem. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini adalah beberapa fungsi dari grounding:
Untuk keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi
atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting, misalnya kabel
grounding yang terpasang pada badan/sasis alat elektronik seperti setrika listrik akan
mencegah kita tersengat listrik saat rangkaian di dalam setrika bocor dan menempel ke
badan setrika.
Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar arus
listrik yang besar langsung ke bumi. meski sifatnya sama, namun pemasangan kabel
grounding untuk instalasi rumah dan grounding untuk pernangkal petir pemasangannya
harus terpisah.
Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah
kerusakan akibat adanya bocor tegangan.Grounding di dunia eletronika berfungsi untuk
menetralisir cacat (noise) yang disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun
kualitas komponen yang tidak standar.Bila kabel grounding berfungsi sebagai penghantar
arus, maka alat yang mendeteksi adanya arus sisa atau arus bocor adalah ELCB. ELCB ini
adalah sebagai proteksi instalasi listrik sebagai pencegah arus bocor. Untuk lebih jelasnya
bisa lihat ulasannya pada ELCB Pengaman Arus Bocor.
Adapun pada percobaan ini ada yang dimaksud tegangan langkah dan tegangan sentuh,
yaitu Tegangan langkah (step potential) disebabkan oleh aliran arus gangguan melalui
tanah. Semakin dekat personil dengan ground rod atau grounded device, semakin besar
konsentrasi arus dan semakin besar pula tegangan atau potensial listriknya. Aliran arus
listrik menciptakan tegangan jatuh (voltage drop) karena adanya arus listrik mengalir
melalui permukaan tanah dan seseorang atau personil maintenance yang berdiri dengan
lebar langkah kaki tertentu menjadi bagian jembatan dari voltage drop sehingga
menciptakan lintasan paralel bagi aliran arus listrik. Sedangka tegangan sentuh adalah
tegangan sentuh menyangkut aliran arus gangguan (fault current) ke tanah yang
disebabkan adanya perbedaan tegangan antara titik kontak ke tanah dan struktur konduktif
yang berdekatan. Tahanan jenis adalah tahanan suatu penghantar pada panjang suatu
penghantar dan 1 meter dan 1 mm2 dan pada keadaaan tempratur
2. METODE PRAKTIKUM
1. Persiapan untuk pengukuran
1.1. Cek tegangan batery
Masukkan saklar ke posisi on, jika layar display tidak menampilkan simbol low
battery, maka tegangan battery cukup. Tetapi jika layar display kosong sama sekali atau
simbol terindikasi, ganti battery atas persetujuan dan pengawasan asisten praktikum.
1.2. Memasang Test Probe
Masukkan ujung tusuk ( plug ) probe hati-hati ke terminal-terminal alat. Hubungan
yang kendor dapat mengakibatkan hasil pengukuran yang tidak akurat.

2. Instruksi-instruksi pengoperasian
2.1 Pengukuran ( dengan Test Probe M-7095 )
Tancapkan pasak (spike) pembunian Bantu P dan C ke dalam tanah yang
dalam.Hubungan kabel hijau ke elektroda pembumian yang dites, kabel kuning ke pasak
pembumian bantu P dan kabel merah ke pasak pembumian bantu C.
Catatan :
 Beri air jika ditancapkan ke dalam bagian tanah yang kering, berbatu atau
berpasir.
 Jika tempat menancapkan pasak serupa, maka baringkan pasak itu dan basahi
dengan air atau ditutup dengan kain basah

2.1.1 Pengukuran Tegangan Pembumian


Atur skala ke posisi EARTH VOLTAGE pada kondisi 2.1.1. Tegangan pembumian
akan diindikasikan pada display. Pastikan bahwa tegangannya 10 V atau lebih kecil. Saat
display menunjukkan lebih dari 10 V, dapat menyebabkan hasil pengukuran dan
kesalahan yang sangat besar ( excessive errors ). Untuk menghindari ini, lakukan
pengukuran setelah mengurangi tegangannya dengan cara mematikan power supply dari
peralatan yang sedang di tes dsb.
Gambar 7. Pemansangan alat ukur resistansi pembumia
2.1.2. Pengukuran
Atur saklar bulat ke posisi 2000 Ω dan tekan tombol tes.LED tetap diterangi
selama pengujian.Putar saklar bulat ke 200 Ω dan 20 Ω saat tahanan pembumian
bernilai kecil.Nilai yang ditunjukkan adalah tahanan pembumian dari elektroda
pembumian yang sedang dites.
Catatan :
- Bila tahanan pembumian dari pasak pembumian bantu C terlalu tinggi
untuk membuat pengukuran, display-nya membaca “. . .”. Cek kembali
hubungan dari kabel tes dan tahanan pembumian dari pasak pembumian
bantu.
Perhatian :
Hindarkan kabel penghubung perbelitan satu sama lain karena dapat
mempengaruhi pengukuran karena induksi.

2.2. Pengukuran disederhanakan ( dengan Test Probe M-7127 )


Gunakan metode ini disaat pasak Bantu pembumian tidak bisa ditancapkan.Pada
metode ini, elektroda pembumian dengan tahanan pembumian yang rendah seperti pipa
air logam, atau sebuah terminal pembumian dari sebuah gedung, dapat digunakan
dengan metode dua terminal.( two-terminal method ; E, P ).

Gambar 8. Konfigurasi pemasangan alat ukur resistansi pembumian yang


disederhanakan

Bahaya :
 Harap dipastikan untuk gunakan detektor tegangan untuk mengecek tanah
keadaan sekitar dari power supply komersial
 Jangan gunakan alat untuk mengecek tanah keadaan sekitar dari power supply
komersial.
 Bahaya akan terjadi karena tegangan mungkin tidak akan ditampilkan walaupun
konduktor berarus saat menghubungkan elektroda pembumian yangakan diukur
telah mati, ataupun saat hubungan dari kabel tes dari alat tidak benar dsb.
2.2.1. Pengukuran Tegangan Pembumian
Atur saklar ke posisi EARTH VOLTAGE pada kondisi 2.1.1. Tegangan pembumian
akan diindikasikan pada display. Pastikan bahwa tegangannya 10 V atau lebih kecil.
Saat display membaca lebih dari 10 V, mungkin hasilnya dalam kesalahan yang sangat
tinggi ( excessive errors ) pada pengukuran tahanan pembumian,. Untuk menghindari
ini, lakukan pengukuran setelah mengurangi tegangannya dengan cara mematikan power
supply dari peralatan yang sedang dites dsb.

2.2.2. Pengukuran Teliti


Atur saklar ke posisi 2000 Ω dan tekan tombol tes.LED tetap diterangi menjelang
dites.Putar saklar ke 200 Ω dan 20 Ω saat tahanan pembumian bernilai kecil.Nilai yang
terindikasi adalah tahanan pembumian dari peralatan yang dibumikan yang sedang
dites.
Catatan :
Bila tahanan pembumian dari pasak pembumian bantu C terlalu tinggi untuk
membuat pengukuran, display-nya membaca “. . .”. Cek kembali hubungan dari
kabel tes dan tahanan pembumian dari alat bantu pasak pembumian.

2.2.3. Nilai Pengukuran Sederhana


Metode dua terminal digunakan untuk pengukuran yang disederhanakan. Pada metode
ini, nilai tahanan pembumian re dari elektroda pembumian yang terhubung ke terminal P
ditambahkan ke nilai tahanan pembumian yang sebenarnya Rx dan ditunjukkan sebagai
nilai terindikasi Re.

Re = Rx + re

Bila re telah diketahui sebelumnya, nilai tahanan pembumian yang sebenarnya


dihitung sebagai berikut

Rx = Re – re
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Table 1 percobaan 1 grounding tegak lurus ( arah 1)

No D (Jarak, m 20 Ω 200  2000  v


. ) Ω Ω
1. 3 6 12,5 12,5 11 0
1
2. 4 8 12,6 12,7 11 0
7
3.
4. Table 2 percobaan 3
5. gronding miring ( arah
1 )

No. D (Jarak, m 20 Ω 200  2000  v


) Ω Ω
1. 3 6 12,14 12,2 11 0
2. 4 8 12,17 12,2 11 0
3.
4.
5.
Table 3 percobaan 5
grounding paralel (arah 1)

No D (Jarak, m) 20 Ω 200  2000  V


. Ω Ω
1. 3 6 X 51,7 50 0
2. 4 8 X 50,9 50 0
3.
4.
5.
Table 4 percobaan 2
grounding tegak lurus (arah 2)

No D (Jarak, m 20 Ω 200  2000  v


. ) Ω Ω
1. 3 6 0 54,3 50 0
2. 4 8 0 54,8 50 0
3.
4.
5.
Table 5 percobaan 4 grounding miring ( arah 2)

No. D (Jarak, m) 20 Ω 200 Ω 2000  V



1. 3 6 8 10 9 0
2. 4 8 7 9 8 0

Table 6 percobaan 6 grounding paralel (arah 2)

No. D (Jarak, m) 20 Ω 200 Ω 2000  V



1. 3 6 9 7 8 0
2. 4 8 8 8 7 0

3.2 PEMBAHASAN

Kenapa terjadi perubahan atau perbedaan tiap pengukuran, di karenakan ada


beberapa faktor yang mempengaruhi pengukuran tahanan pembumian dianatar lain
suhu, hambatan, jenis tanah yang diamana jenis tanah memiliki tahanan jenis yang
berbeda , yang diamana tahanan yang paling bagus dialiri asrus listrik adalah Perak
(1,6 x 10⁻⁸ Ωm) yang dimana perak memiliki tahahan jenis yang kecil sehinggah dapat
menghantarkan energi dengan baik
Mengapa hasil pengukuran dengan grounding tegak lurus ,miring dan pararlel berbeda,
dikarenakan semakin dalam elektroda di tanam semakin bagus pula menghantarkan
listrik dikarenak pengaruh faktor yang lebih baik dari tanah yang memilik sifat
konduktor yang baik, contohnya air yang ada didalam tanah , semakin dalam maka
kandungan air semakin banyak
Terdapat 3 metode didalam pengukuran impedansi system pembumian ,diantaranya:
a) Fall of potential yang terdiri dari 1 elektroda dan 2 pasak
b) Two terminal,ini mirip dengan fall of potential tapi kuning dan merah
diparalelkan sehingga jadi 1 pasak dan 1 elektroda
c) Three point terdiri dari 1 elektroda dan 2pasak tapi bentuk segitiga sama
sisi.
1. Tujuan system pentahanan:
a) Mengalirkan arus gangguan ke dalam tanah melalui suatu elektroda
pentanahan yang ditanam dalam tanah bila terjadi gangguan
b) Menjamin kerja peralatan listrik
c) Mencegah kerusakan peralatan listrik
d) Menyalurkan energi serangan petir ketanah
2. Pengaruh
a) Suhu: memepengaruhi, karena jika suhu panas maka tanah akan kering
mengakibatkan susahnya pengambilan data
Kelembaban: memepengaruhi karena jika cuaca panas atau sering terjadi
hujan maka pengambilan data sangat muda
b) Tanah: jika tanahnya kering maka tahanan yang akan di peroleh itu sangat
besar, sedangkan kalau tanahnya basah atau lembab maka tahanan yang
diperoleh akan baik,
c) Frekuensi : tidak mempengaruhi atau tidak berkaitan
d) Tegangan : tidak mempengaruhi karena kita mengukur tahana yang berada
pada tanah memakai elektroda batang dan elektroda plat
3. Yang menyebabkan adanya perubahan nilai tiap ukuran yaitu: karena
dipengaruhi oleh arah pasak bantu
4. Karena nilai terkecilnya berbeda-beda
5. Factor-faktor kesalahan
a) Kurang berfungsinya alat yang digunakan
b) Tanah yang sudah jering mengakibatkan nilai tahannya sangat besar jadi
pembacaan pada alat itu menjadi error
c) Elektroda nya yang kurang dalam
d) Pasak bantu nya tertancap kurang dalam
6. Hal yang dilakukan jika tahanan pembumiannya besar
a) Kedalamannya ditamabh
b) Diparalelkan
c) Elektrodanya harus bagus
d) Memiliki jenis elektroda yang sesuai dengan jenis tanah
7. Fall of potential yaitu kita menggunakan 1 elektroda yang di ukur tahanan
pembumiannya, sedangkan two terminal yaitu menggunakan 2 buah elektroda
yang dirangkai parallel yang akan di ukur besar tahanan pembumiannya.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan

 Kenapa terjadi perubahan atau perbedaan tiap pengukuran, di karenakan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pengukuran tahanan pembumian dianatar lain suhu,
hambatan, jenis tanah yang diamana jenis tanah memiliki tahanan jenis yang berbeda
 Mengapa hasil pengukuran dengan grounding tegak lurus ,miring dan pararlel berbeda,
dikarenakan semakin dalam elektroda di tanam semakin bagus pula menghantarkan
listrik dikarenak pengaruh faktor yang lebih baik dari tanah yang memilik sifat
konduktor yang baik, contohnya air yang ada didalam tanah , semakin dalam maka
kandungan air semakin banyak
 Karena pengaruh dari beberapa alat yang digunakan
4.2 Saran

• Untuk selanjutnya lebih berhati-hati dalam melakukan percobaan agar dapat


meminimalisir kesalahan yang terjadi sehingga hasil yang diperolah juga dapat
maksimal

5. UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang berjasa dalam pelaksanaan
praktikum dan penulisan laporan ini. Terima kasih disampaikan kepada:
1. Allah Swt. yang selalu memudahkan proses pembuatan laporanini.
2. Orang tua yang selalu menjadimotivasi semangat dalam melakukanhalbaikapapun.
Asisten laboratorium pengukuran besaran listrik yang membimbing dalam pelaksaan
praktikum
6. DAFTAR PUSTAKA
https://infopromodiskon.com/news/detail/188/fungsi-grounding-pada-instalasilistrik-dan-
elektronik.html
http://www.info-elektro.com/2013/09/tahanan-dan-nilai-hantar-listrik.html
http://forester-untad.blogspot.com/2012/11/contoh-ucapan-terima-kasih-skripsi_22.html
https://www.tneutron.net/mesin/tegangan-langkah-dan-tegangan-sentuh/
3.2 Analisa
Hasil yang kami peroleh dari praktikum modul IV ialah kami dapat
mengetahui bahwa saat menggunakan grounding parallel maka hasilnya akan menjadi
berkurang karena hasil-hasil arusnya terbagi-bagi . selain itu,semakin dalam elektroda
yan ditancapkan maka arus yang mengalir akan lebih baik jadi tahanan yang terukur
lebih kecil .Fungsi dari arah miring yang digunakan saat praktikum adalah untuk
menjadi hasil perbandingan saja.Terdapat perubahan pada tiap-tiap pengukuran
disebabkan pengaruh dari pada suhu/kelembaman. Selain itu menggunakan elektroda
jenis batang dan pada saat elektroda dipindahkan nilainya berbeda disebabkan dari
jenis tanahnya (jenis tanah yang paling baik ialah tanah rawa)
Pembumian atau grounding adalah suatu perangkat instalasi yang berfungsi
untuk melepaskan arus petir kedalam bumi salah satu kegunaannya untuk melepas
muatan arus petir dan pada percobaan kali ini memiliki tujuan antara lain sebagai
berikut : yang pertama yaitu mahasiswa mampu memahami prosedur penggunaan alat
“Digital Earth Resistance Tester ”terhadap besaran-besaran yang diukur dan yang
kedua itu mahasiswa mampu memahami prinsip pengukuran tegangan pembumian
dan tujuan yang terakhir yaitu mahasiswa mampu mengukur besarnya nilai tegangan
pembumian dan tahan elektroda pembumian. Pada percobaan ini,memerlukan
peralatan prkitkum dan perlengkapan untu menunjang praktikan saat melakukan
percobaan adapun alat dan perlengkapan yang dibutuhkan antar lain yaitu Digital
Earth Resistance Tester sebanyak 1 buah elektroda pembumian 2 buah roll meter 1
buah kabel penghubung dan pasak bantu secukupnya .Pada percobaan kali ini
praktikan memasang 2 buah elektorda ditempat yang berbeda elektro ini dipasang
sedalam 1,5 meter

3.3 Kesimpulan dan Saran


Berdasrakan data yang diambil praktikan dapat memahami cara menggunakan
digital earth resistance. Dimana DERT dihidupkan dengan baterai jika layer display
tidak menampilkan symbol low baterai maka tegangan baterai nya cukup dan dibantu
dengan pembumian bantu P dan C ,dimana P dihubungkan dengan kabel kuning dan
pembumian antu C dihubungkan dengan kabel merah .Pada DERT menggunakan arus
DC dikarenakan pada alatnya ada inverter maka arus yang mula DC dapat berubah
menjadi AC
Saran untuk praktikum ini adalah kondisi alat yang baik agsr praktikan lebih
mudah dan tepat dalam pengambilan data
3.4 Ucapan Terimakasih
Saya berterimakasih kepada asisten laboratorium pengukuran besran listri
yang telah membimbing dan mengarahkan dalam praktikum ini sehingga kami pun
dapat memahami dan mengetahui tujuan modul ini

Anda mungkin juga menyukai