Anda di halaman 1dari 7

ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis., Armansyah, Analisa Penggunaan....

Analisa Penggunaan Motor Sinkron Dengan Kapasitor

Yusmartato, Ramayulis Nasution, Armansyah


Prodi Teknik Elektro Universitas Islam Sumatera Utara
yusmartato@ft.uisu.ac.id

Abstrak
Pada dasarnya motor sinkron berfungsi sebagai penggerak beban mekanis dan juga motor sinkron dapat
beroperasi pada faktor daya terdahulu maupun pada faktor daya terbelakang. Kapasitor bekerja pada faktor
daya terdahulu, sedangkan motor induksi hanya bekerja pada faktor terbelakang. Motor induksi ini adalah
merupakan beban induktif yang membutuhkan arus magnetising.Motor sinkron tidak dapat menstart dengan
sendirinya. Oleh karena itu beberapa tahun yang lalu cara yang digunakan untuk menstart motor sinkron
adalah dengan cara mengkopel dengan motor arus searah, sehingga dapat dicapai kecepatan putaran
sinkronnya. Namun demikian berkat perkembangan zaman para ahli telah memikirkan cara yang lebih efisien
untuk menstart motor sinkron yaitu dengan menggunakan belitan starting.Kapasitor bekerja pada faktor kerja
terdahulu dan pemakaian kapasitor biasanya lebih ekonomis bila digunakan untuk beban-beban induktif yang
kapasitasnya kecil.Tetapi bila kapasitor digunakan pada beban induktif yang berkapasitas besar, maka
penggunaan kapasitor tersebut dikatakan tidak ekonomis lagi. Untuk beban induktif yang berkapasitas besar
akan lebih ekonomis jika digunakan motor sinkron, sebab selain motor sinkron sebagai penggerak beban
mekanis juga motor sinkron dapat mensupplay daya reaktif.

Kata Kunci : Motor Sinkron, Kapasitor, Faktor Daya, Daya Reaktif

I. PENDAHULUAN belum bergerak dan medan magnet stator ke arah


kiri menghasilkan torsi induksi pada rotor
1. 1Latar Belakang berlawanan arah jarum jam. Selanjutnya pada t =
Motor sinkron biasanya digunakan pada ½ siklus BR dan BS berlawanan arah dan torsi
industri menengah ke atas yang mempunyai induksi pada kondisi ini adalah nol. Pada t = ¾
kapasitas bebannya besar dan motor ini beroperasi siklus medan magnet stator ke arah kanan
pada faktor kerja terbelakang maupun pada faktor menghasilkan torsi searah jarum jam. Demikian
kerja terdahulu. Motor sinkron ini mempunyai dwi seterusnya pada t = 1 siklus medan magnet stator
fungsi antara lain : kembali segaris dengan medan magnet rotor.
a. Sebagai penggerak beban-beban mekanis. Bentuk hubungan Torsi motor sinkron pada
b. Sebagai perbaikan faktor kerja. kondisi start ini diperlihatkan pada Gambar 1.
Disamping itu motor sinkron ini cenderung
untuk mempertahankan agar tegangan pada
terminal inputnya tetap atau konstant.
Perubahan beban yang besar secara tiba-tiba
akan menyebabkan motor sinkron hilang
keserempakannya. Arus hubung singkat yang
sangat besar yang mengalir pada belitan medan
mengakibatkan kumparan peredam menjadi rusak.
Pada motor sinkron yang mengakibatkan fluks
terdiri dari fluks yang ditimbulkan arus bolak-balik
pada stator dan fluks yang ditimbulkan arus searah
pada rotor. Motor sinkron dan kapasitor dapat
memperbaiki faktor kerja dengan mensupplay daya
reaktif yang dibutuhkan oleh beban-beban induktif.
Pemakaian motor sinkron adalah lebih ekonomis
pada industri menengah ke atas daripada kapasitor.
Gambar 1.Torsi motor sinkron pada kondisi start
II. TINJAUAN PUSTAKA
Selama satu siklus elektrik dihasilkan torsi
2. 2Starting Motor Sinkron pertama berlawanan jarum jam kemudian searah
Pada saat start (tegangan dihubungkan ke jarum jam, sehingga torsi rata-rata pada satu siklus
kumparan stator) kondisi motor adalah diam dan adalah nol. Ini menyebabkan motor bergerak pada
medan rotor juga stasioner, medan magnet stator setiap siklus dan mengalami pemanasan lebih. Tiga
mulai berputar pada kecepatan sinkron. Saat tv= 0, pendekatan dasar yang dapat digunakan untuk
BR dan BS adalah segaris, maka torsi induksi pada menstart motor sinkron dengan aman adalah
rotor adalah nol. Kemudian saat t = ¼ siklus rotor dengan cara :

Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No. 3, Oktober 2018 156


Yusmartato, Ramayulis., Armansyah, Analisa Penggunaan.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

1. Mengurangi kecepatan medan magnet stator


pada nilai yang rendah, sehingga rotor dapat
mengikuti dan menguncinya pada setengah
siklus putaran medan magnet. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengurangi frekwensi
tegangan yang diterapkan.
2. Menggunakan penggerak mula eksternal untuk
mengakselerasikan motor sinkron hingga
mencapai sinkron, kemudian penggerak mula
dimatikan (dilepaskan).
3. Menggunakan kumparan peredam (damper
winding) atau dengan membuat kumparan
rotor motor sinkron seperti kumparan rotor Gambar 3.
belitan pada motor induksi (hanya saat start).

Misalkan kecepatan putar medan putar stator Kurva torsi motor sinkron pada saat starting
adalah n1 dan kecepatan putar medan putar rotor dengan metoda motor induksi dimana belitan
adalah n, maka kecepatan relatif medan stator medannya dihubung singkat melalui sebuah
terhadap rotor adalah sebesar n1 – n. tahanan.
Kecepatan medan laju terhadap kumparan Pada saat starting, motor sinkron yang
stator yang diam adalah : mempunyai kumparan starting, belitan medan
nd = n – (n1 – n) = n1 harus dihubung singkat melalui sebuah tahanan.
Kecepatan medan mundur terhadap kumparan Karena untuk torsi pengereman statis yang besar
stator yang diam adalah : pada poros Mstart, jika kumparan medan dihubung
nr = n – (n1 – n) = 2n – n1 singkat langsung, motor tidak dapat berputar
Arus yang terinduksi oleh medan mundur melebihi ½ kali kecepatan putaran sinkronnya.
terhadap belitan stator mempunyai frekuensi
sebesar : 2. 4Memperbaiki Faktor Kerja Dengan
f’ = p . nr (1 – 2s) Menggunakan Motor Sinkron
= f1 (1 – 2s) Nilai faktor kerja (cos Ø) yang besar,
dimana : p = jumlah kutub membawa pengaruh yang baik pada jaringan
s = slip primer dan sekunder. Makin besar daya reaktif
suatu beban, makin kecil pula faktor kerjanya.
Pada slip s = 0,5 tidak ada arus yang di Faktor kerja yang terbelakang terjadi pada kondisi
induksikan pada belitan stator. Untuk kecepatan dimana arus terbelakang terhadap tegangan dan
putar rotor lebih kecil dari medan mundur ini keadaan ini dijumpai pada beban induktif.
Sebaliknya faktor kerja terdahulu terjadi pada
akan berputar berlawanan arah dengan arah putar kondisi dimana arus mendahului tegangan dan
medan putar. Sedangkan untuk kecepatan putar keadaan ini dijumpai pada beban kapasitif. Untuk
yang lebih besar dari medan mundur akan daya terpasang tertentu, bila terdapat banyak beban
induktif sehingga faktor kerjanya rendah sekali,
berputar searah dengan arah putaran stator dan maka daya aktif yang ditimbulkan akan jauh lebih
arah putaran rotor. kecil dari daya butanya.
Pada efisiensi beban penuh motor sinkron dapat
beroperasi pada faktor kerja mendekati satu (1)
atau pada faktor kerja 0,8 leading, tetapi bila motor
ditambah beban lagi putaran pada motor akan
berkurang atau motor hilang keserempakannya.
Pada kondisi ini kumparan peredam sangat
berpengaruh untuk menaikkan putaran agar
putaran motor menjadi sinkron kembali dengan
menaikkan arus medan. Motor sinkron dapat
menahan tegangan pada sistem yang lemah, juga
Gambar 2. Kurva torsi motor pada saat start pada rating tegangan yang besar motor dapat
mengatur tegangan agar tetap stabil. Bila
Kurva torsi motor sinkron pada saat starting kumparan medan diberi penguat yang berlebihan
dengan metoda induksi dimana belitan medannya arus IL akan leading terhadap tegangan, disini
dihubung singkat langsung. motor sinkron mempunyai fungsi yang sama
dengan kapasitor.

157 Journal of Electrical Technology,Vol.3, No.3, Oktober 2018


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis., Armansyah, Analisa Penggunaan....

III. PENGGUNAAN KAPASITOR DAN Makin besar daya reaktif suatu beban, makin
MOTOR SINKRON rendah faktor kerjanya. Nilai faktor kerja (cos Ø)
yang besar, membawa pengaruh yang baik pada
3.1 Memperbaiki Faktor Kerja Dengan jaringan-jaringan primer dan sekunder.
Menggunakan Kapasitor Faktor kerja yang langsung terjadi pada
Dasar-dasar pengertian faktor kerja, defenisi keadaan dimana arus didahului oleh tegangan dan
dari faktor kerja adalah perbandingan antara daya keadaan ini dijumpai pada beban induktif
aktif (KW) terhadap total daya buta (KVA). Dalam (menghendaki daya reaktif). Sebaliknya faktor
rangkaian listrik, biasanya kita mempunyai dua kerja yang terdahulu terjadi pada kondisi dimana
macam beban listrik antara lain : arus mendahului tegangan dan keadaan ini
 Beban resistif. dijumpai pada beban kapasitif (mensupplay daya
 Beban induktif. reaktif).
Bagaimana kapasitor memperbaiki faktor kerja.
Yang masing-masing mempunyai ciri-ciri Menggunakan kapasitor sebagai alat untuk
sebagai berikut : memperbaiki faktor adalah cara yang paling baik,
Beban resistif adalah : Beban yang semata- tepat dan ekonomis dan tidak menghendaki
mata terdiri dari tahanan ohm saja, dimana daya penambahan tenaga penggerak motor yang besar.
yang dikonsumir pada beban ini hanya daya aktif Sebenarnya pada saat sistem menghendaki
saja. kapasitor mensupplay daya reaktif yang
Beban induktif adalah : Beban yang mengandung dibutuhkan untuk pembentukan arus magnetising
kumparan-kumparan yang dililit pada inti pada beban induktif, maka kapasitor akan
besi,dimana beban ini mengkonsumir daya reaktif memindahkan daya-daya reaktif yang dihasilkan
yang dibutuhkan untuk pembentukan medan untuk beban induktif, dan penambahan beban lain
magnet dalam beban. Tanpa adanya arus dilakukan pada sistem yang sama.
magnetising pada beban energi listrik tidak dapat Hal ini akan menimbulkan masalah pada
mengalir melalui inti besi ke transformator atau rangkaian antara lain :
menyeberangi celah udara beban (motor induksi). a. Untuk daya terpasang tertentu, bila terdapat
Jadi penjumlahan vektor dari daya reaktif (Q) banyak beban induktif sehingga faktor kerjanya
dan daya aktif (P) biasanya disebut daya buta (S). rendah sekali, maka daya aktif yang
ditimbulkan jauh lebih kecil dari daya buta.
̅= + ............. ( 3.1 )
dimana : S = Daya buta Contoh :
P = Daya aktif Suatu pabrik dengan beban total 200 KW, bila cos
Q = Daya reaktif Ø = 0,5. Maka dibutuhkan daya pada genset
sebesar:
S= = 400 KVA
Daya buta (S) : Dinyatakan dalam VA atau KVA ,
merupakan kapasitas peralatan listrik seperti daya
pada generator atau trafo dan PLN (total poer). Bila cos Ø = 0,8 maka dibutuhkan daya pada
genset sebesar :
Daya aktif (P): Dinyatakan dalam watt atau
kilowatt adalah daya yang melakukan usaha yang S2 = = 250 KVA
,
sebenarnya atau daya-daya yang terpakai (effektive
power). Bila faktor kerja rendah, maka kapasitor daya yang
diperlukan menjadi lebih besar.
Daya reaktif (Q): Dinyatakan dalam VAR atau
dalam KVAR adalah daya yang tidak terpakai Dalam perbaikan faktor kerja dan peningkatan
(reaktive power). faktor kerja.

Perbandingan daya aktif terhadap daya buta Dalam perbaikan faktor kerja disini diambil contoh
disebut faktor kerja. sebagai berikut :
1. Suatu pabrik mempunyai sumber daya berupa 3
Faktor kerja = buah generator masing-masing 150 KVA yang
paralel. Jumlah bebannya adalah 210 KW.
Setelah ditest cos Ø = 0,6. Berarti untuk
Cos Ø = .............. ( 3.2 ) menjalankan seluruh beban (210 KW)
diperlukan daya sebesar :
Hubungan antara KVA, KW dan KVAR adalah 210 KW : 0,6 = 350 KVA (dijalankan dengan 3
sebagai berikut : generator).

KVA = ( KW ) 2 + ( KVAR ) 2
Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No. 3, Oktober 2018 158
Yusmartato, Ramayulis., Armansyah, Analisa Penggunaan.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

Tetapi setelah cos Ø ditingkatkan menjadi 0,95, maka perlu dipasang kapasitor daya, dimana
maka daya yang dibutuhkan untuk menjalankan kapasitor daya ini mensupplay arus reaktif.
seluruh beban menjadi hanya Cara untuk menghitung besarnya kapasitas
210 : 0,95 = 221 KVA (cukup dijalankan kapasitor yang diperlukan adalah sebagai berikut :
dengan dua buah generator).  Pertama-tama harus memahami apakah yang
disebut dengan KVA, KW, dan KVAR dan
Keuntungan yang diperoleh : selanjutnya bagaimana hubungan diantara
 Dapat dihemat pemakaian bahan bakar untuk ketiga satuan tersebut.
satu generator.  Harus diketahui dengan pasti berapakah KW
 Pemakaian tiga generator dapat dipergunakan maksimum karena KW adalah tetap. Hal ini
secara bergantian, sehingga memperpanjang dapat dilihat dari hubungan sebagai
umur generator. KVA cos Ø = KW.
 Satu generator dapat dipakai sebagai cadangan,  Sebelum dilakukan perbaikan cos Ø harus
sehingga tidak perlu ditambah dengan satu dilakukan test cos Ø sehingga dapat diketahui
generator lagi bila salah satu generator rusak dengan tepat berapa cos Ø nya.
atau produksi tidak akan terganggu.  Perlu diketahui bahwa tinggi rendahnya suatu
cos Ø tidak tergantung pada sumber dayanya
2. Suatu pabrik dengan sumber daya generator apakah itu PLN ataupun generator, tetapi
500 KVA, jumlah beban 310 KW, cos Ø = sangat tergantung pada beban.
0,65. Suatu ketika bebannya akan ditambah  Untuk sementara sumber daya PLN cos Ø
dengan 100 KW (menjadi 410 KW), tetapi dapat ditingkatkan sampai 1 (100 %),
ternyata sumber daya yang tersedia tidak sedangkan untuk sumber daya dari generator
mencukupi, bagaimana cara mengatasinya ? sangat tergantung dengan Dissel Engine
Beban 310 KW membutuhkan daya 310 KW : (berapa continous outputnya) yang terhitung
0,65 = 476 KVA (hampir overload). Bila beban dalam satuan KW.
ditambah dengan 100 KW, maka daya yang
diperlukan adalah 410 : 0,65 = 630 KVA Pada umumnya faktor kerja dari generator
(generator overload). hanyalah berkisar 0,8 - 0,87.

Untuk itu cos Ø ditingkatkan dari 0,65 menjadi Cara perhitungan


0,95 sehingga 310 KW : 0,95 = 329
KVA (sebelum ditambah 100 KW).
Bila beban ditambah 100 KW, maka daya yang
Rumus KVA = ( ) + ( "#$)
diperlukan adalah 410 : 0,95 = 431 KVA. KVAR =
( "#) + ( )
Dari perhitungan diatas dapat dilihat :
 Sebelum dilakukan penambahan beban 100 KW = KVA x cos Ø
KW, dengan ditingkatkan cos Ø dari 0,65
menjadi 0,95 dapat dihemat daya sebesar 147 KVA = Arus (A) x Tegangan (V) x 1,73 (3Ø)
KVA ( 476 – 329 KVA = 147 KVA ).
 Dengan ditingkatkan cos Ø = 0,95 dayanya Misalnya :
ditambah dengan 100 KW (beban 100 KW), Suatu sistem listrik 3Ø, 4 kawat 380/220 Volt, arus
maka generator masih dapat dijalankan dengan maksimum 800 ampere dan cos Ø = 0,7.
sumber daya 500 KVA, bahkan bebannya lebih Seberapa atau berapakah KVAR kapasitor yang
ringan dari sebelumnya ( sebelum beban diperlukan untuk menaikkan cos Ø = 0,95.
ditambah cos Ø = 0,65 dayanya 476 KVA,
sedangkan setelah penambahan beban 100 KW Cara A (dengan perhitungan)
dan cos Ø = 0,95 daya hanya 431 KVA ).
 Bila cos Ø tetap 0,65 berarti harus dilaksanakan ×& ×',(&
1. Daya (KVA) = = 526
penambahan sumber daya (generator) dengan '
demikian dengan meningkatkan cos Ø dapat KVA
kita hemat biaya untuk membeli generator 2. Beban (KW) = 526 KVA x 0,7 = 368 KW
berikut bahan bakarnya. 3. Kerugian (KVAR) = (KVAR) =
 Dengan makin ringannya beban berarti usia (526) + (368) = 375 KVAR
dari generator dapat diperpanjang.
Sebelum perbaikan daya aktif adalah 375
KVAR
Cara untuk meningkatkan cos Ø
4. Bila cos Ø dinaikkan menjadi 0,95, maka
Untuk meningkatkan cos Ø agar dapat
daya yang diperlukan 368 KW : 0,95 = 387
diperoleh efisiensi yang tinggi (setinggi) mungkin
KVA
dari daya listrik atau mengurangi daya reaktif,

159 Journal of Electrical Technology,Vol.3, No.3, Oktober 2018


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis., Armansyah, Analisa Penggunaan....

5. ( "#$) = (387) − (368) =199 dibutuhkan oleh beban induktif untuk


pembentukan arus magnetising.
KVAR
 Kapasitor dapat menyimpan muatan listrik.
6. Besarnya kapasitor yang diperlukan adalah :
= (KVAR) – (KVAR)  Pemasangan kapasitor shunt pada suatu
= 375 KVAR – 119 KVAR industri dapat berfungsi sebagai keperluan
= 256 KVAR pengaturan tegangan. Tegangan dapat diatur
Jadi diperlukan kapasitor daya 3Ø, 400 Volt dengan memutuskan kapasitor shunt secara
250 KVAR bertahap karena adanya perubahan tegangan.
 Kapasitor mempunyai rugi-rugi yang sangat
Cara B (dengan mempergunakan tabel) rendah.
 Kapasitor yang dipasang pada suatu industri
1. Setelah dihitung didapat daya aktif = 368 KW tidak membutuhkan biaya yang besar seperti
2. Pada tabel dapat dilihat bahwa untuk motor sinkron, sebab kapasitor tersebut dapat
meningkatkan cos Ø dari 0,7 menjadi 0,95, dipasang ditempat yang diinginkan dan
maka daya aktif dikali dengan faktor 69 %. kapasitor tidak memerlukan biaya perawatan.
3. Maka : 368 KW x 0,69 = 253 KVAR
3. 4 Kerugian-kerugian dari Penggunaan
Motor Sinkron
 Motor sinkron mempunyai rugi-rugi yang
3. 2 Keuntungan-keuntungan dari lebih besar daripada kapasitor.
Penggunaan Motor Sinkron Adapun rugi-rugi tersebut adalah sebagai berikut
:
 Motor sinkron sebagai penggerak beban-
- Rugi-rugi tembaga pada kumparan peredam.
beban mekanis, seperti kompresor, blower,
- Rugi-rugi mekanis atau rugi-rugi gesekan.
pompa dan lain-lain.
 Pemasangan motor sinkron membutuhkan
 Motor sinkron dapat memperbaiki faktor
biaya fondasi mesin yang besar.
kerja dengan mensupplay daya reaktif yang
dibutuhkan oleh beban induktif yang  Motor sinkron memerlukan biaya perawatan
berkapasitas besar. mesin dan membutuhkan tempat yang luas.
 Motor sinkron dapat memperbaiki faktor  Motor sinkron harus dilengkapi dengan
kerja mendekati satu. peralatan starting dan sebagainya.
 Faktor kerja pada motor sinkron dapat diatur
3. 5 Kerugian-kerugian dari Penggunaan
dengan mengubah-ubah arus medan ( If).
Kapasitor
 Motor sinkron dapat memperbaiki tegangan
 Kapasitor mempunyai fungsi tunggal, yaitu
kerja atau mempertahankan tegangan pada
hanya menghasilkan daya reaktif saja,
terminal input agar tetap stabil.
sedangkan motor sinkron disamping
Misalnya bila tegangan pada terminal input
sebagai penggerak beban mekanis juga
menurun, maka arus kerja IL akan semakin
berfungsi sebagai sumber daya reaktif pada
maju (leading) terhadap tegangan terminal,
sistem yang sama.
yaitu dengan bantuan dari kumparan peredam
pada rotor motor sinkron.  Bila terjadi kerusakan pada kapasitor atau
kapasitor tersebut telah bocor, maka
 Pemakaian penguatan yang berlebihan (over
kapasitor tersebut harus diganti dengan
excitation) pada kumparan medan, yang dapat
kapasitor yang baru dengan kata lain
menyebabkan mengalirnya arus pada faktor
kapasitor tersebut tidak dapat diperbaiki
kerja terdahulu (leading).
lagi.
Bila motor sinkron tegangan sumbernya berasal
dari sumber saluran yang mempunyai  Daya reaktif pada kapasitor sudah tertentu
reaktansi induktif dan bila tegangan sumber atau ditentukan dari pabrik pembuatannya,
menurun, tegangan terminal (V) akan tetap biasanya pada bagian body pada kapasitor
konstant. tertera KVARnya.
Hal ini disebabkan dengana danya kumparan Jadi tidak dapat dirubah lagi untuk menghasilkan
peredam karena arus yang melalui (mengalir) KVAR yang lebih tinggi dari harga yang
pada kumparan peredam ini cenderung ditentukan.
menghasilkan fluks konstant. Jadi dengan
adanya kumparan peredam IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
ketidakseimbangan tegangan sumber pada
terminal motor dapat diperbaiki. 4. 1 Motor Sinkron atau Kapasitor yang Layak
Digunakan Pada Suatu Industri Menengah
3. 3 Keuntungan-keuntungan dari Penggunaan Keatas Dalam Memperbaiki Faktor Kerja
Kapasitor Penjelasan dari bab sebelumnya dapat kita lihat
bahwa motor sinkron dalam memperbaiki faktor
 Kapasitor dapat memperbaiki faktor kerja
kerja mempunyai perbedaan dengan kapasitor,
dengan mensupplay sumber daya reaktif yang
Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No. 3, Oktober 2018 160
Yusmartato, Ramayulis., Armansyah, Analisa Penggunaan.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

walaupun kedua-duanya sama-sama berfungsi membutuhkan biaya yang besar disamping itu
memperbaiki faktor kerja. Disini penulis kapasitor hanya beroperasi pada faktor kerja
cenderung memilih motor sinkron dalam terdahulu dan kapasitor mempunyai batas tertentu
memperbaiki faktor kerja pada industri menengah untuk mensupplay daya reaktif yang dibutuhkan
keatas, sebab pada industri menengah oleh beban-beban induktif yang besar.
membutuhkan banyak pemakaian daya, baik daya Motor sinkron umumnya dipakai pada industri
aktif maupun daya reaktif. menengah keatas, sebab motor sinkron ini sengaja
Biasanya pada industri menengah keatas ini dirancang khusus dari pabrik pembuatannya untuk
banyak memakai beban-beban induktif seperti dapat mensupplay daya reaktif yang dibutuhkan
motor induksi blower, kompresor dan lainnya. beban-beban induktif yang berkapasitas besar.
Sehingga memerlukan daya reaktif untuk Bila pada beban penuh motor sinkron
pembentukan arus magnetising. Perlu kita ketahui beroperasi pada faktor kerja terbelakang, maka
bahwasanya tanpa ada arus magnetising beban dengan menaikkan arus medan (If) putaran pada
induktif ini tidak dapat bekerja. motor sinkron akan berputar dengan kecepatan
Disini motor sinkron sangat berpengaruh dalam sinkron, sehingga motor bekerja pada faktor
mengatasi beban induktif, sebab motor sinkron terdahulu.
sanggup memperbaiki faktor kerja pada cos Ø = 1, Selain itu motor sinkron berfungsi sebagai
seakan-akan beban resistif saja. Selain motor penggerak beban mekanis yang banyak
sinkron juga sebagai penggerak beban-beban menguntungkan bagi perusahaan, yaitu dengan
mekanis, jadi motor ini sambil menggerakkan mengkopel as (rotor) daripada motor sinkron untuk
beban mekanis juga mensupplay daya reaktif yang menggerakkan beban. Penggunaan motor sinkron
dibutuhkan beban induktif pada saat putaran motor dapat mengirit penggunaan motor-motor
mencapai sinkron. penggerak yang lain.
Dari segi teknisnya motor sinkron ini lebih Jika dengan menggunakan kapasitor sebagai
layak digunakan pada industri menengah keatas perbaikan faktor kerja yang aturan perusahaan
karena motor ini mempunyai dwifungsi daripada tersebut menggunakan 5 buah motor penggerak
kapasitor yang mana fungsi hanya mensupplay sekarang setelah menggunakan motor sinkron
daya reaktif saja. Dan Kapasitor tidak dapat kita hanya menggunakan 2 buah motor penggerak saja.
ubah-ubah daya reaktifnya sebab sudah Ini berarti penggunaan motor sinkron lebih
mempunyai batas-batas tertentu KVAR nya yang ekonomis pada kapasitas beban yang besar.
diperlukan oleh beban induktif tersebut dan jika
ada penambahan beban induktif lagi, maka daya V. KESIMPULAN
reaktif yang harus disupplay oleh kapasitor akan
bertambah, sedangkan batas KVAR pada kapasitor Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh
sudah ditentukan dalam beban-beban induktif yang penulis adalah sebagai berikut :
harus disupplay dan akibat penambahan beban 1. Motor sinkron lebih layak digunakan pada
tersebut kapasitor tidak sanggup mengatasinya industri menengah keatas daripada kapasitor,
sehingga kapasitor tersebut menjadi rusak. karena motor jenis ini memiliki dwifungsi.
Kapasitor yang sudah rusak ini tidak dapat 2. Motor sinkron dapat mengatur tegangan agar
diperbaiki dan kapasitor harus diganti. Peristiwa tegangan pada terminal tetap stabil dimana V
ini adalah suatu pemborosan pada perusahaan. = E.
3. Kecepatan putar motor sinkron dapat diatur
4. 2 Penggunaan Motor Sinkron yang Layak dengan mengubah arus medan dan dapat
Digunakan Pada Industri Menengah menjaga agar putaran tetap sinkron.
Keatas dan Alasannya 4. Motor sinkron dapat memperbaiki faktor
Motor sinkron dan kapasitor mempunyai fungsi kerja untuk beban induktif dan beban
yang sama, yaitu sama-sama dapat memperbaiki kapasitif ( V = E ).
faktor kerja, tetapi pada kapasitor hanya dapat 5. Kapasitor digunakan untuk beban-beban yang
memperbaiki faktor kerja terdahulu saja, tidak begitu besar seperti pada industri biasa
sedangkan pada motor sinkron beroperasi pada dan motor sinkron digunakan untuk beban-
faktor kerja terbelakang maupun pada faktor kerja beban yang berkapasitas besar seperti halnya
terdahulu. yang digunakan pada industri menengah
Selain itu motor sinkron juga sebagai keatas.
penggerak beban mekanis. Kapasitor umumnya
dipakai pada industri yang kecil, sebab pada
industri tersebut mempunyai beban induktif yang DAFTAR PUSTAKA
kecil dan rugi-ruginya pun tidak besar sehingga
cocok digunakan pada industri kecil. [1] Bartkiw Sookhoo, Electrical Systems
Walaupun demikian kapasitor juga dapat Technology.
digunakan pada industri yang besar, tetapi [2] Donal G. Find and H. Wayne Beaty, Standart
penggunaan kapasitor pada industri semacam ini Hand Book For Electrical Engineers.
tidak lagi ekonomis, melainkan pemborosan sebab [3] Edward Hughes, Electrical Technology.

161 Journal of Electrical Technology,Vol.3, No.3, Oktober 2018


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Yusmartato, Ramayulis., Armansyah, Analisa Penggunaan....

[4] Irwin Lazar, Electrical System Analysis and [10] Yusmartato, 2018, Analysis of Stability
Design For Industrial Plant. Improvements by Using Capacitors,
[5] Theodore Wildi, Electrical Machines Drives International Journal of Engineering &
and Power Systems. Technology, 7 (2.13), 357-361.
[6] Westinghouse, 1950, Electrical Transmisi [11] Yusmartato, 2018, Initial Design of The 3
and Distribusi Referense Book. KW Electrical Motor Cycle, The
[7] W. C. Bloomquist, 1950, Kapasitor For International Conference on
Industrial, John Willy & Sons, New York, Multidisciplinary Research (ICMR), Medan
London. September. Publish by: Science and
[8] W. G. Watson, 1977, Electrical and Technology Publications Indexed bay
Electronic Engineering, Longman Group Scopus.
Limited. [12] Yusmartato, 2018, New Method for Turning
[9] Yusmartato, 2018, New Method for Locker and shutting Power Flow Light with Voice
Door With Face Security System Using Back Based Command Arduino Uno Using
Propagation Algorihm, International Journal Smartphon, International Journal of
of Engineering & Technology, 7 (2.13), 402- Engineering & Technology.
405.

Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No. 3, Oktober 2018 162

Anda mungkin juga menyukai