Anda di halaman 1dari 11

INSTALASI TENAGA

MESIN LISTRIK 1 FASA

Makalah ini disusun oleh :

Alivia Renantivani (3.39.18.1.02)

KELAS LT-2E

Dosen Pembimbing :

Hery Setijasa, ST. ,MT.

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mesin listrik atau motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Begitu juga dengan sebaliknya yaitu alat untuk mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik yang biasanya disebut dengan Generator atau dinamo. Motor listrik
dapat kita temukan di peralatan rumahtangga seperti: kipas angin, mesin cuci, Blender,
pompa air, mixer dan penyedot debu. Adapun motor listrik yang digunakan untuk kerja
(industri) atau yang digunakan dilapangan seperti: bor listrik, gerinda, blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll.
Pada mesin listrik yang tenaga listrik di ubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebutsebagai elektro
magnet. Sebaga imana yang telah kita ketahui bahwa kutub – kutub dari magnet yang
senama akan tolak menolak dan kutub yang tidak senama akan tarik menarik. Dengan
terjadinya proses ini maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah
magnet pada sebuah poros yang dapat berputar dan magnet yang lain pada suatu
kedudukan yang tetap.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan mesin listrik 1 fasa?
2. Apa saja fungsi mesin listrik 1 fasa?
3. Bagaimana konstruksi mesin listrik 1 fasa?
4. Bagaimana prinsip kerja mesin listrik 1 fasa ?
5. Apa saja jenis-jenis mesin listrik 1 fasa?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui tentang mesin listrik 1 fasa
2. Mengetahui fungsi mesin listrik 1 fasa
3. Mengetahui konstruksi mesin listrik 1 fasa
4. Mengetahui prinsip kerja mesin listrik 1 fasa
5. Mengetahui jenis-jenis mesin listrik 1 fasa
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Mesin Listrik 1 Fasa

Mesin Listrik 1 Fasa

Motor dalam dunia kelistrikan ialah mesin yang digunakan untuk mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Motor Induksi 1 Fasa adalah motor induksi yang memiliki
konstruksi satu yang terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian
dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang bergerak dan bertumpu pada
bantalan poros terhadap stator. Motor induksi terdiri atas kumparan - kumparan
stator dan rotor yang berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus
listrik bolak balik satu fasa yang melewati kumparan - kumparan tersebut sehingga
terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor. Motor induksi
merupakan salah satu mesin asinkronous (asynchronous motor) karena mesin ini
beroperasi pada kecepatan dibawah kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron sendiri ialah
kecepatan rotasi medan magnetik pada mesin. Kecepatan sinkron ini dipengaruhi oleh
frekuensi mesin dan banyaknya kutub pada mesin.

2.2. Fungsi Mesin Listrik 1 Fasa


Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat guna
sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan effesiensi waktu dan biaya. Sebagian besar
alat industri menggunakan tenaga listrik sebagai energi penggerak utamanya, dan di
berbagai perindustrian banyak menggunakan mesin-mesin dengan penggerak uatamanya
adalah Mesin Listrik 1 Fasa. Yang mana pada umumnya digunakan pada mesin produksi
seperti mesin bubut, mesin bor, dan sebagainya.
2.3. Konstruksi Mesin Listrik 1 Fasa

Terdapat 2 bagian penting pada motor induksi 1 fasa, yaitu: rotor dan stator. Rotor
merupakan bagian yang berputar dari motor dan stator merupakan bagian yang diam dari
motor. Rotor umumnya berbentuk slinder dan bergerigi sedangkan stator berbentuk
silinder yang melingkari seluruh badan rotor. Stator harus dilengkapi dengan kutub-kutub
magnet dimana kutub utara dan selatan pada stator harus sama dan dipasang melingkari
rotor sebagai suplai medan magnet dan kumparan stator untuk menginduksi kutub
sehingga menciptakan medan magnet. Stator umumnya dilengkapi dengan stator winding
yang bertujuan membantu putaran rotor, dimana stator winding dilengkapi dengan
konduktor berupa kumparan. Selain itu, stator juga dilapisi dengan lamina berbahan dasar
silikon dan besi yang bertujuan untuk mengurangi tegangan yang terinduksi pada sumbu
stator dan mengurangi dampak kerugian akibat munculnya arus eddy (eddy current) pada
stator. Rotor umumnya dibuat dari alumunium dan dibuat bergerigi untuk menciptakan
celah yang akan diisi konduktor berupa kumparan. Selain itu, rotor juga dilapisi dengan
lamina untuk menambah kinerja dari rotor yang digunakan. Masing-masing komponen
dipasang pada besi yang ditunjukkan seperti pada gambar berikut:

2.4. Prinsip Kerja Mesin Listrik 1 Fasa


Dampak Putaran pada
adanya arus rotor akibat
pada stator fluks.
Dimisalkan
Rotor sudah
berputar sedikit

Saat rotor Saat rotor sudah


tidak berputar sedikit,
berputar, total gaya akan
total gaya memiliki
akibat perbedaan
masing- sehingga terjadi
masing fluks putaran
ialah 0
Apabila kumparan - kumparan motor induksi satu fasa dialiri arus bolak-balik
satu fasa, maka pada celah udara akan dibangkitkan medan yang berputar dengan
kecepatan putaran sebesar dengan menggunakan rumus :

𝑓 ns = Kecepatan sinkron (RPM)


ns = 120 𝑝
f = Frekuensi (Hz)
P = Jumlah kutub
Rumus motor 1 fasa (1)
Medan magnet berputar bergerak memotong lilitan rotor sehingga menginduksikan
tegangan listrik pada kumparan-kumparan tersebut. Biasannya lilitan rotor berada
dalam hubung singkat. Akibatnya lilitan rotor akan mengalir arus listrik yang
besarnya tergantung pada besarnya tegangan induksi dan impedansi rotor. Arus
listrik yang mengalir pada rotor akan mengakibatkan medan magnet rotor dengan
kecapatan sama dengan kecepatan medan putar stator (ns).
Interaksi medan stator dan rotor akan membangkitkan torsi yang menggerakan
rotor berputar searah dengan arah medan putar stator. Interaksi medan stator dan rotor
juga menyebabkan terjasinya gaya gerak listrik induksi yang disebabkan oleh kumparan-
kumparan stator dan rotor. Rumusan matematis gaya gerak listrik yang terjadi pada
motor induksi satu fasa dengan rumusan sebagai berikut :

𝑑∅
Ɛ = -N 𝑑𝑡

Rumus motor 1 fasa (2)

Dimana nilai Φ(t) untuk fluksi maksimum akibat dari penyebaran kerapatan
fluks yang melewati lilitan dengan rumus :

Φ(t) = Φmax Cosω t

Rumus motor 1 fasa (3)

Adanya perbedaan medan putar stator dan medan putar rotor atau yang disebut
slip pada motor induksi satu fasa pada rumus sebagai berikut :

𝑛𝑠−𝑛𝑟 ns = kesepatan sinkron


S= × 100%
𝑛𝑠 nr = kecepatan rotor

Rumus motor 1 fasa (4)


2.5. Jenis – Jenis Mesin Listrik 1 Fasa
a. Motor Fasa Belah (splite phasa motor)

Jenis motor ini menggunakan rotor sangkar (Squirrel Cage winding) terdiri dari
sejumlah batang tembaga yang dimasukkan ke dalam alur rotor, pada ujung-
ujungnya dihubungkan oleh cincin tembaga sehingga terdapat sirkuit tertutup.
Sedangkan kumparan statornya terdiri dari dua lilitan yaitu kumparan utama (main
winding) dan kumparan bantu (starting winding). Kedua kumparan tersebut
terhubung paralel pada saat start, kedua-duanya terhubung pada jala-jala kemudian
setelah motor berputar mencapai + 75 % putaran nominal, sebuah saklar sentrifugal
akan memutuskan rangkaian kumparan bantu dan selanjutnya motor bekerja hanya
dengan kumparan utama. Dilihat dari konstruksinya motor fasa belah mempunyai
saklar sentrifugal yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian kumparan bantu
setelah motor berputar mendekati putaran nominal, dan mencegah arus lebih dari
jala-jala ke kumparan bantu dan juga untuk melindungi kumparan dari kerusakan
yang disebabkan oleh pemanasan arus yang melewatinya.

b. Motor Kapasitor

Konstruksi motor kapasitor hampir sama dengan motor fasa belah, hanya pada
motor ini di tambah satu unit kapasitor. Motor kapasitor bekerja untuk tegangan AC
satu fasa dan umumnya banyak digunakan untuk pompa air, refrigerator,
compressor udara, mesin cuci dan lainnya. Tempat kedudukan kapasitor pada motor
terletak pada bagian atas motor ada juga yang di dalam kerangka motor itu sendiri.
Kapasitor ini berfungsi untuk mempertinggi kopel awal dan mengurangi arus start
pada motor kapasitor dan geseran fasa antara belitan utama dan bantu lebih
dipertajam. Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor ini
antara lain Kapasitor kertas (The Paper Capacitor) , Kapasitor minyak (The oil
Capacitor), dan Kapasitor elektrolit (The electrolytic Capacitor). Umumnya
kapasitas dari kapasitor ini antara 6 mF – 150 mF. Menurut hubungan kapasitornya
jenis motor kapasitor dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Motor kapasitor start (starting capacitor motor)

Motor ini adalah merupakan jelmaan dari motor fasa belah, tetapi
mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan belitan bantu dan sakelar
sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya ditambah satu unit kapasitor
untuk memperbesar kopel awal (start). Seperti dikatakan di awal prinsip kerja
motor kapasitor start ini sama seperti motor induksi, yaitu jika pada lilitan utama
diberikan sumber arus maka akan terjadi medan magnit putar (fluks magnit)
yang ada dan besarnya sama, tidak ada resultan gaya. Tetapi dengan adanya
lilitan bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya, disinilah
terjadi fluksi magnit dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur
tergantung besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan
gaya searah jarum jam sehingga motor dapat berputar ke kanan. Setelah motor
berputar 75% dari putaran nominal maka sakelar sentrifugal bekerja
memutuskan rangkaian lilitan bantu dan motor bekerja hanya dengan lilitan
utama. Keuntungan motor jenis ini dibanding dengan type motor fasa belah
adalah mempunyai kopel yang lebih kuat dan faktor kerjanya lebih besar
(mendekati 1)

2. Motor kapasitor tetap/ running (permanent capacitor motor)

Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan


kumparan bantu, terhubung paralel dengan kumparan utama dan terhubung
langsung paralel dengan sumber listrik. Belitan utama, lilitan bantu dan
kapasitor tetap terhubung pada sirkuit jala-jala saat motor bekerja. Jenis motor
ini banyak digunakan pada pompa air satu fasa, dimana lilitan utama dan bantu
jumlah lilitannya sama banyak tetapi diameter kawatnya berbeda diantara
keduanya. Diameter kawat lilitan utama lebih besar dibanding diameter lilitan
bantunya. Type motor ini kopel awalnya kurang bagus, tetapi kopel jalan (torsi
jalan) merata. Kebanyakan pompa air berbagai merek banyak menggunakan
jenis motor running kapasitor dengan kecepatan mendekati 3000 rpm

3. Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor)

Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan
running kapasitor, dimana tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk
memperioleh kopel awal yang lebih besar dan kopel jalan yang merata. Jenis
motor ini banyak digunakan pada room air conditioner.

c. Motor Repulsi

Motor repulsi mempunyai dua buah kumparan yaitu kumparan medan stator dan
kumparan rotor. Konstruksi rotornya hampir sama dengan rotor motor DC (arus
searah). Motor repulsi mempunyai sebuah belitan stator yang diatur untuk
hubungan ke sumber tegangan dan sebuah belitan rotor yang dihubungkan ke
sebuah komutator. Kecepatan motor dapat diatur dengan cara menggeser letak sikat
ke kiri atau ke kanan dari garis netral. Pada dasarnya motor repulsi dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Motor repulsion start induction run motor
Dimana gerak mulanya seperti motor repulsion, bila tercapai kecepatan penuh,
kumparan rotor dihubungsingkatkan dengan menggunakan sakelar sentrifugal,
maka motor akan berubah menjadi motor rotor sangkar dengan kecepatan tetap.
2. Motor repulse
Motor dengan kumparan rotor lewat komutator dimana sikat-sikatnya
dihubungsingkatkan.
3. Motor repulsion induction full
Motor ini menggunakan rotor sangkar pada bagian bawah dari alur kumparan
rotor (rotor mempunyai dua tingkat alur, yaitu alur sangkar dan alur kumparan)
motor type ini tidak dilengkapi dengan sakelar sentrifugal. Prinsip gerak
mulanya sama dengan type motor repulsi.
Kopel mula motor repulsi sama dengan motor kapasitor start yang berkisar
antara 300%-350% dari kopel beban penuh. Sedangkan arus start pada motor
repulsi ini jauh lebih mudah 30% - 40% dibandingkan dengan motor induksi satu
fasa lainnya. Variasi kecepatan waktu beban penuh terjadi slip antara 2,5 % – 5 %.
Motor-motor repulsi dibuat dalam ukuran ¼-5 HP pada kecepatan 1800 rpm dengan
kopel awal 350 % dari kopel beban penuh. Karakteristik motor repulsi ini sangat
baik. Motor beroperasi dengan kecepatan yang berubah ubah, disamping motor
mempunyai gerak mula yang besar, sehingga dapat digunakan untuk beban yang
berat.

d. Motor Universal

Motor universal adalah motor seri arus bolak balik, konstruksi maupun
karakteristik motor universal sama dengan motor seri arus searah (motor seri DC).
Keuntungan motor universal ini dapat dioperasikan dengan sumber tegangan bolak
balik pada nilai tegangan yang sama. Stator motor universal dapat berupa sepatu
kutub (salient pole) maupun stator silinder (non salient). Motor universal dengan
stator sepatu kutub umumnya beroperasi untuk daya 250 Watt (1/4 HP) ke bawah.
Sedangkan stator non salient dioperasikan untuk daya di atas 250 Watt. Kecepatan
beban nol motor ini sangat tinggi, tetapi pada saat beban dipasang kecepatan motor
berkurang dan akan terus berkurang jika bebannya bertambah lagi. Pengaturan
kecepatan motor universal dapat dilakukan dengan cara memasang tahanan depan
(rheostat resistance) dihubungkan seri dengan motor. Motor jenis ini banyak
digunakan pada alat rumah tangga misalnya blender, mixer, mesin jahit dan
sebagainya.
e. Motor Sahded Pole

Motor shaded pole adalah sebuah motor induksi satu fasa yang diperlengkapi
dengan belitan bantu yang dihubungkan secara parallel dengan belitan utama. Stator
motor shaded pole berbentuk sepatu kutub (salient). Kumparan stator hanya terdiri
dari kumparan utama. Untuk membentuk medan putar dipasang shaded coil yang
merupakan suatu rangkaian tertutup pada sepatu kutub tersebut. Tegangan bolak
balik dari kumparan utama akan di induksikan pada shaded coil yang nantinya akan
mengalir arus dan menimbulkan fluks lawan dari kumparan utama. Dengan
demikian terjadi beda fasa antara fluks kumparan utama dengan fluks shaded coil
(kumparan bayangan). Kedua fluks tersebut berbeda nilainya dan dianggap kutub
itu menghasilkan fluks lemah (dalam cincin) dan di superimpose fluks kuat (diluar
cincin) sehingga terdapat medan putar. Motor ini digunakan untuk barang-barang
seperti kipas angina 2 kecepatan, hair drayer, blower dan sebagainya. Motor ini
mempunyai kopel start yang rendah dan hanya bekerja pada tegangan AC.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Motor dalam dunia kelistrikan ialah mesin yang digunakan untuk mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Motor Induksi 1 Fasa adalah motor induksi yang
memiliki konstruksi satu yang terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor.
2. Motot listrik 1 fasa pada umumnya digunakan pada mesin produksi.
3. Terdapat 2 bagian penting pada motor induksi 1 fasa, yaitu rotor dan stator.
4. Prinsip kerja mesin listrik 1 fasa yaitu medan magnet berputar bergerak memotong
lilitan rotor sehingga menginduksikan tegangan listrik pada kumparan-kumparan
tersebut. Biasannya lilitan rotor berada dalam hubung singkat. Akibatnya lilitan
rotor akan mengalir arus listrik .
5. Terdapat 5 jenis mesin listrik 1 fasa yaitu motor fasa belah, motor kapasitor, motor
repulsi, motor universal, dan motor shaded pole.

DAFTAR PUSTAKA

https://santikoaji.blogspot.com/2018/11/motor-1-fasa.html
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-1-fasa/
http://pungkascn.blogspot.com/2015/02/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_26.html

Anda mungkin juga menyukai