Apabila kumparan - kumparan motor induksi satu fasa dialiri arus bolak-balik satu fasa,
maka pada celah udara akan dibangkitkan medan yang berputar dengan kecepatan putaran
sebesar dengan menggunakan rumus :
Dimana nilai Φ(t) untuk fluksi maksimum akibat dari penyebaran kerapatan fluks yang
melewati lilitan dengan rumus :
Adanya perbedaan medan putar stator dan medan putar rotor atau yang disebut slip pada
motor induksi satu fasa pada rumus sebagai berikut :
Ada beberapa klasifikasi perbedaan antara motor 1 fasa dengan motor 3 fasa, yaitu;
Konstruksi motor induksi 1 fasa terdiri atas dua komponen yaitu rotor dan stator. Stator
adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang bergerak pada
bantalan poros. Rotor berfungsi membangkitkan gaya listrik akibat adanya gaya aliran
srus listrik bolak balik 1 fasa.
Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa Motor listrik 3 fasa memiliki komponen dasar yaitu
stator dan rotor. Motor tersusun oleh beberapa batngan logam yang dimasukkan melalui
slot-slot yang ada pada motor-motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh
cincin sehingga membuat batangan logam terhubung singkat dengan batangan logam
yang lain.
Prinsip Kerja motor induksi 1 fasa yaitu motor induksi 1 fasa jika di aliri arus bolak balik
satu fasa maka akan dibangkitkan medan yang berputar dengan kecepatan putaran.
Medan magnet bergerak memotong lilitan motor sehingga menginduksi tegangan listrik
pada kumparan. Interaksi medan stator dan rotor akan membangkitakan torsi yang
menggerakkan rotor berputar searah dengan arah putar nedan magnet.
Prinsip Kerja Motor Listrik 3 fasa yaitu medan putar stator akan memotong batang
konduktor pada rotor Yang kemudian menimbulkan GGL induksi pada batang konduktor
dari rotor. GGL menghasilkan arus (I), karena adanya arus (I) di dalam medan magnet
kemudian menimbulkan gaya (F) pada rotor. Agar GGL induksi tersebut timbul perlu
adanya perbedaan relatif antara kecepatan putaran rotor (ns) dengan kecepatan rotor (nr).
Hubungan Torsi dan Slip Pada Motor 1 fasa yaitu berubah-ubah kecepatan motor induksi
yang akan mengakibatkan jumlah slip dari 100% pada awal 0% pada saat motor diam.
Perubahan pembebanan dapat terjadi dengan naiknya nilai tegangan dan arus pada rotor.
Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi (torque) pada motor 3 fasa yaitu saat motor
mulai menyala ternyata terdapat arus start yang tinggi, akan tetapi torsinya rendah. Saat
motor mencapai 80% dari kecepatan penuh, torsinya mencapai titik tertinggi dan arus
mulai menurun. Pada saat motor mencapai kecepatan penuh arus torsi dan stator turun ke
nol.