Anda di halaman 1dari 3

Motor Listrik 1 Fasa

Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor.
Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang bergerak
yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Kumparan stator motor 1 fasa pada
umumnya terdiri dari kumparan utama ( Main ) dan kumparan bantu ( Aux ).

Gambar-bagian utama motor induksi satu fasa (www.learnengineering.org)


Kumparan stator dan kumparan rotor berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik
akibat dari adanya arus listrik bolak-balik satu fasa yang melewati kumparan-kumparan
tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor. Selain
itu, stator juga dilapisi dengan lamina berbahan dasar silikon dan besi yang bertujuan untuk
mengurangi tegangan yang terinduksi pada sumbu stator dan mengurangi dampak kerugian
akibat munculnya arus eddy (eddy current) pada stator. Begitu pula dengan rotor.
Cara Kerja Motor Listrik Satu Fasa
Arus stator akan menghasilkan fluks utama, sedangkan arus pada rotor menghasilkan
fluks pada rotor. Masing-masing fluks ini akan mempengaruhi arah putaran rotor, hanya saja
arah keduanya berlawanan.
Sesuai hukum lorentz, apabila kita memiliki sebuah kabel yang dialiri arus dan terdapat
fluks medan magnet disekitar kabel tersebut maka akan terjadi gaya pada kabel tersebut.
Karena besarnya fluks pada stator dan rotor relatif sama maka gaya yang dihasilkan juga sama.
Namun karena arah gaya yang berbeda mengakibatkan rotor tidak berputar akibat kedua gaya
yang saling menghilangkan. Hal ini juga yang mengakibatkan motor induksi perlu diputar
sedikit, agar salah satu gaya yang dihasilkan oleh fluks lebih besar daripada yang lainnya
sehingga rotor dapat berputar, di sini lah kegunaan kumparan tambahan pada stator yaitu
sebagai alat penggerak awal pada rotor sehingga rotor dapat menghasilkan torsi.
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki
impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan
jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi
belitan utama.
Perbedaan besar impedansi ini menyebabkan perbedaan sudut fasa antara kumparan
utama dengan kumparan bantu sebesar φ.Perbedaan arus fasa ini menyebabkan arus total,
merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Belitan bantu pertama dialiri arus
bantu menghasilkan fluks magnet Ф tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama dialiri
arus utama yang bernilai positif. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45°
dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus
sinusoidal, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa berbentuk batang-batang kawat
yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering
disebut rotor sangkar. Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan
tegangan induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor menghasilkan
torsi putar pada rotor.

Jenis – Jenis Motor Induksi Satu Fasa


Motor induksi satu fasa ini memiliki 4 jenis berdasarkan bagaimana motor ini diaktifkan
sendiri (self-starting).
1. Motor Induksi Split-Phase
Motor Jenis ini menggunakan kapasitor di salah satu stator windingnya, dimana besarnya
kapasitas dari kapasitor sebisa mungkin dibuat kecil. Misalkan kita memiliki sumber arus 2
fasa dan sumber ini disambungkan pada motor jenis ini, maka arus yang mengalir pada salah
satu winding akan membesar dan mengalami pergeseran fase. Akibat 2 hal tersebut, motor akan
dapat berputar karena perbedaan fluks dari masing-masing winding. Torsi yang dihasilkan
umumnya dapat mencapai kecepatan maksimum dari motornya. Motor jenis ini sering dipakai
pada beban 200W. Peletakan kapasitor sangat berpengaruh pada rangkaian ini karena dapat
mengubah aras fluks yang dihasilkan dan sebagai akibatnya mengubah arah putaran rotor.

Gambar 7-Rangkaian Ekivalen Split-Phase (www.allaboutcircuit.com)


2. Motor Induksi Capasitor-Start
Motor jenis ini kurang lebih sama dengan motor induksi tipe split-phase. Perbedaannya ialah
adanya switch yang dipasang antara salah satu stator winding dan kapasitor. Kondisi dari
switch akan menjadi close saat motor mulai berputar dan menjadi open ketika motor mulai
mencapai kecepatan yang diinginkan. Umumnya belitan pada winding yang diserikan dengan
kapasitor dibuat lebih banyak untuk mencegah panas berlebihan pada winding tersebut. Motor
jenis ini dipakai pada alat elektronik yang memakan daya tinggi seperti AC.
Gambar 8-Rangkaian Ekivalen Capacitor-Start (www.allaboutcircuits.com)
3. Motor Induksi Capacitor-Run
Perbedaan motor tipe ini dengan motor sebelumnya ialah adanya kapasitor yang besar yang di-
paralel dengan switch dan kapasitor lainnya (yang kecil). Umumnya motor induksi tipe ini
bekerja pada torsi yang lebih tinggi sama seperti motor sebelumnya, hanya saja arus yang
mengaliri motor cukup kecil.

Gambar 9-Rangkaian Ekivalen Capacitor Run (www.allaboutcircuits.com)


4. Motor Induksi Shaded Pole
Motor ini memiliki nama Shaded Pole karena 1/3 dari kutub pada stator ditutup dengan
tembaga untuk menghasilkan perbedaan sudut fluks yang lebih besar. Akibat perbedaan ini,
rotor pada motor dapat berputar dengan mudah. Kedua winding pada motor tipe ini tersambung
paralel secara langsung (tanpa ada komponen lain), namun pada salah satu winding diberikan
coil tap untuk mengatur kecepatan motor. Motor tipe ini memiliki torsi starting yang sangat
rendah sehingga sering digunakan pada alat-alat elektronik disekitar kita, seperti kipas angin.

Gambar 10-Rangkaian Motor Induksi Shaded Pole (www.allaboutcircuits.com)

Anda mungkin juga menyukai