Karena bentuknya yang sederhana dan harga yang relative murah, motor induksi fasa tunggal banyak
dipakai untuk keperluan motor kecil di dalam rumah tangga seperti kipas angin, pompa, mesin
pendingin, air conditioning dan lain-lain.
Struktur motor induksi fasa tunggal sama dengan motor induksi tiga fasa jenis motor sangkar, kecuali
kumparan statornya yang hanya terdiri dari satu fasa. Seperti telah diketahui kumparan stator tiga fasa
bila dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik akan menghasilkan suatu medan magnet yang
berputar terhadap ruang. Medan putar inilah yang pada yang pada dasarnya menjadi prinsip motor
induksi. Fasa tunggal tidak menghasilkan medan putar.
Bedasarkan prinsip kerjanya motor satu fasa yang biasa dikenal ada beberapa jenis yaitu:
1. Motor universal
2. Motor split phase
3. Motor shaded pole
4. Motor repulsion
5. Motor kapasitor , dan lain-lain
Pada eksperimen kali ini kami menggunakan motor jenis split phase, yang prinsip kerjannya berdasarkan
adanya induksi. Konstruksinya sederhana dan terdiri dari tiga bagian utama selain stator dan rotor yaitu
kumparan starting, kumparan running dan centrifugal switch. Pembelahan phasa split (spilt phase)
diaplikasikan untuk satu tipe motor kecil tertentu yang perbedaan phasanya antara kumparan running
dan kumparan starting dihasilkan oleh adanya resistensi atau reaktansi pada kumparan starting lebih
tinggi daripada kumparan running. Kumparan starting terbuat dari kawat halus dengan resistensi lebih
tinggi atau dengan menambahkan resistor pada hubungan seri dengan kumparan. Pada gambar terlihat,
saklar sentrifugal akan terputus dari rangkaian sebelum kecepatan penuh tercapai.
Perbedaan phasa antara arus yang mengalir di kedua kumparan disebabkan oleh penambahan resistensi
yang kecil. Porsi start pada motor split phase kecil, umumnya digunakan untuk pekerjaan ringan dengan
beban kecil. Misalnya mesin-mesin kantor dan pemakaian umum (domestik) lainnya.
Pada saat start, motor tersebut memakai 4-6 kali dari arus nominal dan efsiensi kerja 60% dengan
factor daya 0.7 lagging.
DASAR TEORI
Motor Listrik 1 Phasa
Alatalat listrik rumah tangga yang menggunakan motor listrik satu fasa biasanya menggunakan
motor induksi 1 fasa, motor split fasa, motor kapasitor, motor shaded pole, dan motor
universal. Sedangkan jenis peralatan rumah tangga yang biasanya menggunakan motor listrik 1
fasa sebagai penggeraknya adalah seperti fan, blander, mixer, vacum cleaner, hair drayer,
mesin cuci pakaian, mesin cuci piring , dll. Rotor motor listrik satu fasa berdaya kecil dibedakan
atas dua jenis, yakni rotor sangkar dan rotor lilit.
1. Rotor sangkar
Konstruksi rotor sangkar berbentuk silinder yang sangat sederhana dibandingkan dengan rotor
lilit. Inti rotor dilengkapi dengan beberapa alur (slot) dan dalam alur tersebut ditempatkan
batang tembaga atau aluminium dengan penampang yang besar dan tidak berisolasi. Ujung
batang tersebut dihubung singkatkan oleh cincin dengan bahan yang sama sehingga merupakan
suatu kurungan. Bentuk susunan batang penghantar dalam alur rotor tersebut dibedakan atas
dua macam, yakni
alur lurus (direct bars) dan alur miring (skewed bars). Namun yang banyak digunakan adalah
susunan alur miring, karena mempunyai pengaruh dan kebaikan sebagai berikut :
a. Tidak bising disaat motor beroperasi
b. Dapat memberikan kopel yang merata pada berbagai posisi rotor
c. Dapat memeperbesar perbansingan transformasi efektif antara rotor dan stator motor
d. Batang lebih panjang, sehingga gaya gerak listrik (ggl) rotor bertambah besar
e. Impedansi motor besar pada slip tertentu
f. Slip kecil pada kopel tertentu
Beberapa contoh motor listrik berdaya kecil yang menggunakan rotor sangkar adalah; motor
split fasa, motor kapasitor star, motor kapasitor permanen (run kapasitor), motor kapasitor
ganda, dan motor shaded pole.
MOTOR INDUKSI
Motor induksi satu fasa sering disebut dengan motor asinkron atau motor tak serempak,
karena putaran medan stator tidak sama denganputaran medan rotor. Putaran sinkron stator
(ns) selalu mendahului atau lebih cepat dari putaran medan rotor (nr). Putaran medan stator
dihasilkan karena adanya medan putar (fluks yang berputar) yang dihasilkan oleh kumparan
stator atau rotor dari motor. Medan putar akan terjadi bila kumparan stator atau rotor dialiri
arus listrik dengan fase banyak, misalnya dua fasa, tiga fasa dan sebagainya.
Motor induksi satu fasa bila dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak balik tidak akan menghasilkan medan putar pada kumparan statornya, tetapi malah
medan pulsasilah yang akan terjadi. Medan pulsasi adalah suatu medan yang punya dua
besaran yang sama besar, tetapi berlawanan arah dengan kecepatan sudut yang sama pula.
Kedua komponen tersebut akan bergerak berlawanan arah dan dengan kecepatan sudut yang
sama, sehingga kedudukannya terhadap ruang seolaholah tetap (diam). Kedua komponen ini
tentunya akan menghasilkan kopel yang sama besar dan berlawanan arah pula. Pada dasarnya,
kopel yang dihasilkan memepunyai kemampuan untuk menggerakkan motor dengan arah maju
atau mundur, akan tetapi dalam gerak mulanya kemampuan gerak maju dan gerak mundur
sama besar oleh sebab itu motor akan tetap diam. Apabila dengan suatu bantuan gerak mula
yang diberikan pada arah maju atau arah mundur, maka motor akan berputar sesuai dengan
arah gerak yang diberikan.
Konstruksi Motor Induksi satu phasa
Ket;
TBP = Torsi beban penuh
stator non salient dioperasikan untuk daya di atas 250 watt. Pengaturan kecepatan motor
universal dapat dilakukan dengan dua cara;
1. Tahanan depan
Tahanan depan (rheostat resistance) dihubungkan seri dengan motor. Tahanan depan yang
diatur bervariasi akan memberikan tegangan masuk bervariasi pada motor.
2. Kumparan medan
Kumparan medan dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk memberikan variasi impedansi
lilitan medan, sehingga fluks medan terhadap kecepatan sesuai dengan rumus dasar motor
listrik. Dengan pegaturan taptap lilitan medan (impedansi medan) maka kecepatan motor
dapat diatur.
DAFTAR PERALATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
LANGKAH KERJA
1. Ukur berapa besar tahanan R 2-5, R 2-3, R 3-5 (yang dihubungkan secara seri)
2. R yang kecil adalah kumparan putar (running)
3. Hubungkan R3 dan R5 (R 3-5) lau ukur arus-arus yang terjadi tanpa menggukan
kapasitor. Besaran-besaran yang diukur adalah: Arus Starting, Arus running, tegangan
masuk, besar putaran [RPM], arah putaran.
4. Ulang langkah ke tiga dengan mengganti R3-5 dengan R 2-5. Setelah mendapatkan
besaran-besaran yang harus diukur lalu ganti kembali R 2-5 dengan R 3-5. Lalu ukur:
Arus Starting, Arus running, tegangan masuk, Besar putaran [RPM], Arah putaran
5. Ulangi percobaan tersebut dengan mengubah resistor yang dihubungkan yaitu R 5-2
dihubungkan tanpa menggunakan kapasitor, lalu ukur: Arus starting, Arus Running,
tegangan masuk, besar putaran [ RPM], Arah putaran.
6. Ulangi langkah ke empat dengan menggunakan kapasitor ke R2-5, lalu ukur: Arus
starting, Arus Running, tegangan masuk, besar putaran [RPM], Arah putaran.
ANALISA DATA
Besar Tahanan
R2-5 = 3
R2-3 = 3
R3-5 = 1
Hasil yang di dapat dari R3-5
Arus start
Arus running
Tegangan Masuk
Besar putasran
Arah putaran
32.5
4
9.2 v
166.4 rpm
Kiri
12.
4
93 v
1495 rpm
Kanan
9.6
4
97 v
1495 rpm
Kanan