PENDAHULUAN
Motor listrik 1 fasa sering disebut motor asinkron atau tidak sinkron, karena putaran medan
stator tidak sama dengan putaran medan rotor. Putaran sinkron stator (NS) selalu mendahului
atau
lebih
cepat
dari
putaran
medan
rotor
(NR).
Putaran medan stator pada mesin arus bolak-balik (AC) dihasilkan karena adanya putaran
(fluks yang berputar) yang di hasilkan kumparan stator atau rotor dari motor. Medan putaran
ini akan terjadi bila kumparan stator atau rotor di aliri arus listrik dengan fasa banyak,
misalnya 2 fasa, 3 fasa dan sebagainya.
Struktur dan kontraksi dari motor induksi satu fasa pada dasarnya sama dengan motor induksi
3 fasa jenis rotor sangkar perbedaan hanya terletak pada kumparan statornya yang gunanya
untuk
pemberian
gerak
mula
(starting).
Motor induksi 1 fasa bila dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, tidak akan
menghasilkan medan putaran pada kumparan statornya, akan tetapi medan pulsarilah yang
akan terjadi. Medan pulsari adalah suatu medan yang punya 2 besaran yang sama besar, tetapi
berlawanan arah dengankecepatan sudut yang sama pula. Kedua komponen fluks tersebut
akan bergerak berlawanan arah dan dengan kecepatan sudut yang sama, sehingga
kedudukannya terhadap ruang seolah-olah tetap (diam). Kedua komponen fluks ini tetntunya
akan menghasilkan kopel yang sama besar dan berlawanan arah pula, kopel resultan yang
dihasilkan oleh kedua komponen kopel, pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk
menggerakan motor dengan arah maju atau mundur, maka motor akan bergerak sesuai
dengan arah gerak yang di berikan. untuk mengatasi pemberi gerak mula ini cara yang paling
tepat adalah membuat fase banyak pada kumparan stator motor tujuan membuat fase banyak
untuk membantu medan pulsasi menentukan arah putarannya, sehungga pada kumparan
stator akan terjadi fluks yang berputar terhadap ruang.
2.
Utama biasanya mempunyai resistansi atau tahanan yang rendah dan nilai reaktansi timggi
dibandingkan dengan kumparan bantu yang selalu memiliki nilai resistansi tinggi dan nilai
reaktansi rendah, atau dengan kata lain ruas penampang kawat tembaga dari kumparan utama
lebih besar dibandingkan kumparan bantu dan jumlah lilitannya lebih banyak dari kumparan
bantu. Akibat dari adanya beda fase antara arus kumparan utama dan arus kumparan banmtu,
maka pada stator akan terjadi medan magnet putar dan medan magnet putar ini akan
diinduksikikan pada kumparan rotor dan akhirnya rotor akan berputar
Kecepatan putar rotor pada beban penuh ( full load ) memenuhi persamaan :
N=
Dimana :
N = Jumlah putaran rotor
P= Jumlah Kutup Magne
F= Frekuensi sumber ( 50 Hz kumparan utama berdasarkan jumlah kutup masing-masing
kumparan. Beda fase motor dengan 4 kutup adalah 900 listrik, 8 kutup adalah 400 listrik, 12
kutup adalah 300 listrik. Secara matematis penempatan jarak fase atau jarak kumparan utama
dan kumparan bantu berdasarkan alutr atau slot adalah :
Y=
Dimana :
Y : Jarak Fase
Dl : Derajat listrik berdasarkan kutup
D : besar derajat listrik pada slot yang berdekatan.
Untuk menentukan besarnya derajat listrik antara alur dengan alur yang berdekatan dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan :
d=
Untuk menentukan jumlah seri pada kutup satu kutup dapat di hitung dengan persamaan
berikut :
B=
Untuk menentukan langkah alur menggunakan persamaan :
L=
Contoh :
Sebuah motor fase mempunyai 24 alur 4 kutup maka dapat di cari berdasarkan persamaan di
atas :
1.
Menentukan langkah
L=
= = 6 langkah
2.
= = 2 seri
Rotor motor listrik satu fasa berdaya kecil dibedakan atas dua jenis,
yakni rotor sangkar dan rotor lilit.
1. Rotor sangkar
Konstruksi rotor sangkar berbentuk silinder yang sangat sederhana
dibandingkan dengan rotor lilit. Inti rotor dilengkapi dengan beberapa
alur (slot) dan dalam alur tersebut ditempatkan batang tembaga atau
aluminium dengan penampang yang besar dan tidak berisolasi. Ujung
batang tersebut dihubung singkatkan oleh cincin dengan bahan yang
sama sehingga merupakan suatu kurungan. Bentuk susunan batang
penghantar dalam alur rotor tersebut dibedakan atas dua macam, yakni
alur lurus (direct bars) dan alur miring (skewed bars). Namun yang
bnayak digunakan adalah susunan alur miring, karena mempunyai
pengaruh dan kebaikan sebagai berikut.
a. Tidak bising disaat motor beroperasi
b. Dapat memberikan kopel yang merata pada berbagai posisi rotor
c. Dapat memeperbesar perbansingan transformasi efektif antara rotor
dan stator motor
d. Batang lebih panjang, sehingga gaya gerak listrik (ggl) rotor
bertambah besar
e. Impedansi motor besar pada slip tertentu
f. Slip kecil pada kopel tertentu
Beberapa contoh motor listrik berdaya kecil yang menggunakan rotor
sangkar adalah; motor split fasa, motor kapasitor star, motor kapasitor
permanen (run kapasitor), motor kapasitor ganda, dan motor shaded
pole.
Gambar 1. konstruksi rotor sangkar
2. Rotor lilit
Konstruksi rotor lilit sama dengan konstruksi lilitan motor dc. Susunan
lilitannya ada yang berbentuk gelung dan gelobang. Contoh yang
menggunakan rotor lilit (wound rotor) adalah motor universal (motor
seri ac) dan motor repulse. Penempatan kumparan rotor pada alur
dibuat berbentuk alur lurus (straight slot) dan alir miring ( skewed
slot).Ujungujung kumparan rotor dihubungkan melalui komutator
dengan bantuan sikat arang. Tegangan dari rotor lilit yang disalurkan
melalui sikat komutator biasanya menimbulkan bunga api pada
komutator. Menghindari terjadinya bunga api ini dilakukan dengan
memperbanyak lamel (segmen) dari komutator, sehingga tegagangan
setiap lamel menurun.
Seperti motor kebanyakan, motor induksi AC memiliki tetap bagian luar, yang disebut
stator dan rotor yang berputar dalam dengan hati-hati rekayasa celah udara antara dua.
Hampir semua motor listrik menggunakan medan magnet rotasi untuk spin rotor mereka.
Sebuah motor AC induksi satu fasa bergantung pada komponen listrik tambahan untuk
menghasilkan ini berputar medan magnetik. Dua set elektromagnet dibentuk dalam setiap
motor. Dalam motor induksi AC, satu set dari elektromagnet adalah terbentuk dalam stator
karena pasokan AC terhubung ke gulungan stator. Sifat bergantian pasokan menginduksi
sebuah tegangan Angkatan elektromagnetik (EMF) di rotor (seperti tegangan yang
disebabkan akibat trafo sekunder) sesuai hukum Lenz, sehingga menghasilkan satu set
elektromagnet; maka nama - induksi motor. Interaksi antara medan magnet elektromagnet ini
menghasilkan gaya memutar, atau torsi. Akibatnya, motor berputar ke arah torsi yang
dihasilkan.
Stator stator ini terdiri dari beberapa laminasi tipis aluminium atau besi cor. Mereka
meninju dan dijepit bersama untuk membentuk sebuah silinder berongga (inti stator) dengan
slot seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
perangkat. Antara stator dan rotor, terdapat celah udara, melalui yang karena induksi, energi
tersebut dipindahkan dari stator ke rotor. Pasukan torsi yang dihasilkan rotor dan kemudian
beban berputar. Apapun jenis dari rotor yang digunakan, prinsip yang digunakan untuk rotasi
tetap sama. Medan magnet yang dibuat dalam stator berputar pada kecepatan sinkron (NS).
Medan magnet yang dihasilkan pada rotor karena tegangan induksi bolak di alam.
Untuk mengurangi kecepatan relatif, sehubungan dengan stator, rotor mulai berjalan ke arah
yang sama dengan fluks stator dan mencoba untuk mengejar ketinggalan dengan fluks
berputar. Namun, dalam prakteknya, rotor tidak pernah berhasil "Mengejar" untuk bidang
stator. Rotor berjalan lebih lambat dari kecepatan bidang stator. Kecepatan ini disebut sebagai
Base Speed (Nb). Perbedaan antara NS dan Nb disebut slip. Itu slip bervariasi dengan beban.
Peningkatan beban akan menyebabkan rotor untuk memperlambat atau meningkatkan slip.
Penurunan beban akan menyebabkan rotor untuk mempercepat atau mengurangi slip. slip ini
dinyatakan sebagai persentase dan dapat ditentukan dengan rumus pada gambar berikut:
Karena hanya memiliki sumber arus bolak tunggal, satu-satu fase motor hanya bisa
menghasilkan medan bolak: yang menarik pertama dalam satu arah, kemudian di seberang
sebagai polaritas dari switch lapangan. Sebuah kandang-tupai rotor ditempatkan di bidang ini
hanya akan berkedut, karena tidak akan ada saat di atasnya seperti gambar dibawah ini :
Perbedaan utama antara berbagai jenis motor AC fasa tunggal adalah bagaimana
mereka pergi tentang memulai rotor dalam suatu arah tertentu seperti bahwa bidang bolak
akan menghasilkan gerakan berputar ke arah yang diinginkan. Hal ini biasanya dilakukan
oleh beberapa perangkat yang memperkenalkan fase-bergeser medan magnet pada salah satu
sisi rotor. Dibawah ini adalah beberapa contoh gambar Motor satu fasa yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari.
1.
Motor fase belah terdiri atas dua kumparan stator yaitu kumparan utama dan kumparan
bantu. Antara kumparan utama dan kumparan bantu berbeda arus 90 derajat listrik Dibawah
ini adalah gambar dari motor fase sebelah :
Motor split-tahap ini juga dikenal sebagai induksi start / jalankan motor induksi. Ia
memiliki dua gulungan: memulai dan berliku utama. Awal berliku dibuat dengan lebih kecil
kabel mengukur dan ternyata lebih sedikit, relatif terhadap utama berliku untuk menciptakan
lebih banyak perlawanan, sehingga menempatkan memulai berkelok-kelok's lapangan pada
sudut yang berbeda dibandingkan dengan utama belitan yang menyebabkan motor mulai
berputar. Itu utama berkelok-kelok, yang merupakan kawat berat, menjaga motor
menjalankan sisa waktu. Dibawah ini adalah gambar dari rangkaian motor fase sebelah :
Torsi mulai rendah, biasanya 100% menjadi 175% dari rate torsi. Motor menarik tinggi
mulai saat ini, sekitar 700% menjadi 1.000% dari nilai arus. Itu torsi maksimum yang
dihasilkan berkisar dari 250% sampai 350% dari torsi rate (lihat Gambar 9 untuk torsikecepatan kurva). Baik untuk aplikasi motor split-fase termasuk kecil penggiling, kipas kecil
dan blower dan rendah lainnya mulai torsi aplikasi dengan kebutuhan daya dari 1 / 201 / 3 hp.
Hindari menggunakan jenis motor di setiap aplikasi membutuhkan tinggi pada / siklus harga
off atau torsi tinggi.
2.
Mereka digunakan dalam berbagai aplikasi belt-drive seperti konveyor kecil, blower
besar dan pompa, serta sebagai banyak drive atau diarahkan langsung-aplikasi.
3.
Tetap split-kapasitor motor memiliki berbagai aplikasi tergantung pada desain. Ini
termasuk fans, blower dengan kebutuhan rendah dan torsi mulai terputus-putus bersepeda
menggunakan, seperti penyesuaian mekanisme, gerbang operator dan pembuka pintu garasi.
4.
Jenis motor dapat dirancang untuk menurunkan beban penuh arus dan efisiensi yang lebih
tinggi (lihat Gambar 9 untuk torquespeed kurva). motor ini mahal karena untuk memulai dan
menjalankan kapasitor, dan saklar sentrifugal. Hal ini dapat menangani aplikasi terlalu
menuntut untuk lain jenis motor fase tunggal. Ini termasuk woodworking mesin, kompresor
udara, tekanan tinggi pompa air, pompa vakum dan torsi tinggi lainnya aplikasi yang
memerlukan 1-10 hp.
5.
Motor berbayang-kutub memiliki banyak fitur yang positif tetapi juga memiliki
beberapa kelemahan. Ini rendah mulai torsi biasanya 25% sampai 75% dari nilai torsi. Hal ini
motor slip tinggi dengan kecepatan berjalan 7% sampai 10% di bawah kecepatan sinkron.
Secara umum, efisiensi motor jenis ini sangat rendah (di bawah 20%). Setelan biaya rendah
awal motor berbayang-tiang untuk rendah daya kuda atau aplikasi tugas ringan. Mungkin
terbesar mereka digunakan adalah multi-kecepatan kipas untuk penggunaan rumah tangga.
Tapi torsi rendah, efisiensi rendah dan kurang kokoh mekanik fitur membuat motor
berbayang-kutub tidak praktis untuk sebagian besar industri atau komersial penggunaan, di
mana tingkat yang lebih tinggi atau siklus tugas kontinu norma. Dibawah ini adalah gambar
perbandingan antara motor motor satu fasa sesusai dari cara kerjanya, yaitu :
Motor induksi 1-fasa biasanya tersedia dengan daya kurang dari 1 HP dan banyak digunakan
untuk keperluan rumah tangga dengan aplikasi yang sederhana, seperti kipas angin motor
pompa dan lain sebagainya. Didasarkan pada cara kerjanya, maka motor ini dapat
dikelompokan sebagai berikut :
Gambar 3.14 Bentuk konstruksi dan hubungan kumparan motor induksi fasa belah
Gambar 3.14a memperlihatkan letak kumparan utama dan kumparan bantu yang diatur
berjarak 90o listrik, gambar 3.14b memperlihatkan hubungan kumparan utama dan kumparan
bantu dalam rangkaiannya dan gambar 3.14c memperlihatkan hubungan arus dan tegangan
yang terjadi pada kumparan motor induksi fasa belah. Di dalam prakteknya diusahakan antara
arus kumparan bantu dan kumparan utamanya berbeda fasa mendekati 90 o listrik. Dengan
cara ini maka kumparan motor menjadi seolah-olah seperti motor induksi dua fase yang akan
dapat menghasilkan medan magnet yang seolah-olah berputar sehingga motor induksi ini
dapat berputar sendiri (self starting).
Pada
motor
fase
boleh,
kumparan
murni
rendah dan reaktansi tinggi, sebaliknya kumparan bantu mempunyai tahanan murni yang
tinggi tetapi reaktansinya rendah. Tahanan murni kumparan bantu dapat dipertinggi dengan
menambah R yang disambung secara seri dengannya (disebut motor resistor) atau dengan
menggunakan kumparan kawat yang diameternya sangat kecil. Bila pada kumparan bantuk
diberik kapasitor, maka motor ini disebut motor kapasitor (capacitor motor). Motor fase
belah ini biasanya sering disebut motor resistor saja, sedangkan untuk motor kapasitor
jarang disebut sebagai motor fase belah karena walaupun prinsipnya adalah membagi dua
fasa tetapi nilai perbedaan fasanya hampir mendekati 90o, sehingga kerjanya mirip dengan
motor induksi 2-fasa dan umum disebut sebagai motor kapasitor saja. Untuk memutuskan
arus, kumparan Bantu dilengkapi dengan saklar pemutus S yang dihubungkan seri terhadap
kumparan bantu. Alat ini secara otomatis akan memutuskan setelah motor mencapai
kecepatan 75% dari kecepatan penuh. Pada motor fase belah yang dilengkapi saklar pemutus
kumparan bantu biasanya yang dipakai adalah saklar sentrifugal. Khusus untuk penerapan
motor fase belah ini pada lemari es biasanya digunakan rele.
3.11.2 Motor kapasitor
Motor kapasitor merupakan bagian dari motor fasa belah, namun yang membedakan
kedua motor tersebut adalah pada saat kondisi start motor. Motor kapasitor ini menggunakan
kapasitor pada saat startnya yang dipasang secara seri terhadap kumparan bantu. Motor
kapasitor ini umumnya digunakan pada kipas angin, kompresor pada kulkas (lemari es),
motor pompa air, dan sebagainya. Pada lemari es umumnya memakai rele sebagai saklar
sentrifugalnya. Berdasarkan penggunaan kapasitor pada motor kapasitor, maka motor
kapasitor ini dapat dibagi dalam hal sebagai berikut di bawah ini.
Gambar 3.15 Bagan rangkaian motor kapasitor dan diagram vektor Iu dan Ib
Kapasitor yang digunakan pada umumnya adalah kapasior elektrolik yang pemasangannya
tidak permanen pada motor (sebagai bagian yang dapat dipisahkan). Kapasitor start
direncanakan khususnya untuk waktu pemakaian yang singkat, sekitar 3 detik, dan tiap jam
hanya 20 kali pemakaian. Bila saat start dan setelah putaran motor mencapai 75% dari
kecepatan penuh, saklar sentrifugal (CS) otomatis akan terbuka untuk memutuskan kapasitor
dari rangkaian, sehingga yang tinggal selanjutnya hanya kumparan utama saja.. Pada
sebahagian motor ini ada yang menggunaan rele sebagai saklar sentifugalnya. Ada 2 bentuk
pemasangan rele yang biasa digunakan yaitu penggunaan rele arus dan rele tegangan seperti
yang diperlihatkan pada gambar 3.16 dan gambar 3.17.
Arus start yang dihasilkan pada gambar 3.16 cukup besar sehingga medan magnet
yang dihasilkan oleh rele sanggup untuk menarik kontak NO (normally open) menjadi
menutup (berhubungan), setelah motor berjalan dan mencapai kecepatan 75% kecepatan
nominalnya, maka arus motor sudah turun menjadi kecil kontak NO yang terhubung tadi
terlepas kembali karena medan magnet yang dihasilkan tidak sanggup untuk menarik kontak
NO sehingga kapasitor dilepaskan lagi dari rangkaian.
Gambar 3.18 Motor kapasitor start tegangan ganda, putaran satu arah.
Untuk penggunaan tegangan rendah pada gambar 3.18, kumparan utama I dan kumparan
utama II diparalel dengan cara terminal 1 dikopel dengan 3, terminal 2 dikopel dengan 4,
kemudian terminal 1 dan 2 diberikan untuk sumber tegangan. Untuk tegangan tingginya,
kumparan utama I dan kumparan utama II dihubungkan secara seri, kemudian terminal 1
dikopel dengan 4 dan terminal 3 dan 2 untuk sumber tegangan.
Motor kapasitor start yang sederhana juga dapat diperlengkapi dengan pengaturan
kecepatan dan pembalik arah putaran seperti yang diperlihatkan pada contoh berikut di bawah
ini.
a. Motor kapasitor start dengan 3 ujung dengan arah putaran yang dapat dibalik (three leads
reversible capacitor start motor) diperlihatkan pada gambar 3.19.
Gambar 3.19 Motor kapasitor start dengan 3 ujung dengan pembalik arah putaran
b. Motor kapasitor start 2 kecepatan seperti yang diperlihatkan pada gambar3.20.
Bila saklar diatur pada posisi low pada gambar 3.20, motor berputar lambat, sedangkan
bila saklar diatur pada posisi high, motor berputar lebih cepat, karena kumparan cepat
(high run) mempunyai jumlah kutub sedikit sedangkan kumparan lambat (low run)
mempunyai jumlah kutub yang lebih banyak.
c. Motor kapasitor start dengan 2 kumparan dan menggunakan 2 buah kapasitor seperti yang
diperlihatkan pada gambar 3.21.
2. Memperbesar cos
(faktor daya).
a) b)
Gambar 3.22 Cara mendapatkan pertukaran harga kapasitor
3. Motor kapasitor jalan (capacitor run motor).
Motor ini mempunyai kumparan bantu yang disambung secara seri dengan sebuah kapasitor
yang terpasang secara permanen pada rangkaian motor. Kapasitor ini selalu berada dalam
rangkaian motor, baik pada waktu start maupun jalan, sehingga motor ini tidak memerlukan
saklar otomatis. Oleh karena kapasitor yang digunakan tersebut selalu dipakai baik pada
waktu start maupun pada waktu jalan maka harus digunakan kapasitor yang memenuhi syarat
tersebut yaitu kapasitor yang berjenis kondensator minyak, atau kondensator kertas minyak.
F, bentuk
hubungannya pada rangkaian motor diperlihatkan pada gambar 3.23 dengan jenis dua arah
putaran.
Gambar 3.23 Motor kapasitor jalan yang bekerja dengan 2 arah putaran (maju dan mudur)
dengan kumparan utama sama dengan kumparan bantu.
Pada gambar 3.23, waktu putaran kanan, kumparan A diseri dengan kapasitor dan
kumparan B bertindak sebagai kumparan utama, sedangkan pada waktu putaran kiri,
kumparan B diseri dengan kapasitor dan berfungsi sebagai kumparan bantu, sehingga
kumparan A sekarang berfungsi sebagai kumparan utama. Selanjutnya pada gambar 3.24
diperlihatkan contoh penerapan motor kapasitor jalan yang dapat diatur kecepatannya yang
biasa diterapkan pada kipas angin.