Anda di halaman 1dari 28

Teknik Instalasi Permesinan kapal

BAB 13
KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN HIDUP
13.1. PERUNDANG-UNDANGAN
13.1.1. Perlunya PerundangUndangan
Adanya Undang-undang dan
peraturan-peraturan
pemerintahan
lainnya
dalam
praktek
Higene
Perusahaan dan Kesehatan Kerja
adalah keperluan yang tak bias ditawartawar lagi. Atas kekuatan Undangundanglah
pejabat-pejabat
Departemen Tenaga Kerja Transkop atau
Departemen
Kesehatan
dapat
melakukan inspeksi dan memaksakan
segala sesuatunya yang diatur oleh
Undang-undang
atau
peraturanperaturan itu kepada perusahaanperusahaan. Apabila nasehat-nasehat
atau peraturan-peraturan itu tidak
dihiraukan,
maka
atas
kekuatan
Undang-undang pulan dipakasakan
sanksi-sanksi menurut undang-undang
pula.
Undang-undang
Nomor
14
tahun
1969
tentang
ketentuanketentuan pokok mengenai tenaga
kerja,
yang
memuat
ketentuanketentuan pokok tentang tenaga kerja,
mengatur higene perusahaan dan
kesehatan kerja kerja sebagai berikut :
1. Tiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatan,
kese-hatan,
kesusilaan,
pemeliharaan moral kerja serta perlakuan
yang sesuai dengan martabat
manusia dan norma agama (pasal
9).
2. Pemerintah membina perlindungan
kerja yang mencangkup :
a. Norma kesehatan kerja dan
higene perusahaan
b. Norma keselamatan kerja.
c. Norma kerja.
197

d. Pemberian ganti kerugian, perawatan, dan rehabilitasi dalam


hal kecelakaan kerja.
Sedangkan dalam penjelasannya, diuraikan makna dari higene perusahaan
dan kese-hatan kerja.
Selanjutnya
akan
diuraikan
tentang Undang-Undang atau Peraturan-Peraturan yang berlaku dewasa
ini ada sangkut pautnya dengan Higene
Perusahaan dan Kesehatan kerja, yaitu:
Undang-Undang Kerja (1948-1951),
Undang-Undang Kecelakaan (19471951), Politie mijn regalement.
Undang-Undang No.1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja, UndangUndang No.3 tahun 1969 tentang
persetujuan konvensi Organisasi Perburuhan International No.120 mengenai
Higene dalam perniagaan dan kantorkantor, Peraturan Menteri Perburuhan
tentang Syaratsyarat Kebersihan dan
Kesehatan Tempat Kerja, UndangUndang Higene untuk Perusahaan
Umum, dan Undang-Undang Gangguan.
13.1.2.

Undang-Undang
Keselamatan Kerja
Undang-Undang Keselamatan
Kerjaj diundangkan pada tahun 1970
dan mengganti Veiligheids Reglement
tahun
1910(stbl.No.406).
UndangUndang terse-but memuat ketentuanketentuan umum tentang keselamatan
kerja yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi,
teknik dan teknologi dalam rangka
pembinaan norma-norma kese-lamatan
kerja sesuai dengan Undang-Undang
tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
mengenai Tenaga Kerja yang diatur
oleh Undang-Undang tersebut ialah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

keselamatan kerja dalam segala tempat


kerja, baik didarat, didalam tanah,
dipermukaan air, didalam air maupun
diudara yang berada diwilayah Kekuasaan Hukum Repubilka Indonesia.
Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja, syarat-syarat keselamatan kerja seluruh aspek pekerjaan
yang berbahaya. Berikut jenis-jenis
bahaya akan diatur dengan peraturan
perundangan, syarat-syarat tersebut
ditetapkan untuk :
1. Mencegah dan mengurai kecelakaan.
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya
peledakan.
4. Member kesempatan atau jalan
menye-lamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian
lain yang berbahaya.
5. Memberi
pertolongan
pada
kecelakaan.
6. Member
alat-alat
perlindungan
kepada para pekerja.
7. Mencegah
dan
mengendalikan
timbul ataumenyebr-luasnya suhu,
kelem-baban, debu, kotoran, asap,
uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar atau radiasi, suara dan
getaran.
8. Mencegah dan mengedalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik
fisik, maupun psikis, peracunan,
infeksi dan penularan.
9. Memperoleh
penerangan
yang
cukup dan sesuai.
10. Menyelengarakan penyegaran udara yang cukup.
11. Memelihara kebersihan, kesehatan,
dan ketertiban.
12. Memperoleh kebersihan antara
tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya.

198

13. Mengamankan dan memperlancar


pengangkutan orang, binatang,
tanam-an, atau barang.
14. Mengamankan dan memelihara
segala jenis bangunan.
15. Mengamankan dan memelihara
peker-jaan bongkar muat, perlakuan
dan penyimpanan barang.
16. Mencegah terkena aliran listrik.
17. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang
bahaya
kecelakaannya
menjadi bertambah tinggi (pasal 3).
Juga ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja dalam perencanaan,penggangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,
peng-gunaan,
pemeliharaan,
dan
penyimpanan bahan, barang, produk
teknis dan aparat produksi yang
mengandung dan dapat menimbulkan
bahaya
kecelakaan.
Selain
itu
ditetapkan pula bahwa syarat-syarat
tersebut yang menurut prinsip-prinsip
teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan
ketentuan yang disusun secara teratur,
jelas dan praktis yang mencangkup
bidang kontruksi, bahan, pengolahan,
dan pembuatan, perlengkapan, alat-alat
perlindungan, pengujian dan pengesahan pengepakan atau pembukusan,
pemberi tanda pengenal, atas bahan,
barang, produk teknis dan aparat
produksi guna menjamin keselamatan
barang-barang itu sendiri, keselamatan
tenaga kerja yang melakukannya dan
keselamatan (pasal 4).
Pelaksanaan umum terhadap
Undang-undang keselamatan Kerja
dilakukan oleh direktur, yaitu : pejabat
yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga
Kerja
dan Transkop,
sedangkan
pengawasan
langsung
terhadap
ditaatinya Undang-undang tersebut
dijalankan oleh pegawai pengawas dan
ahli keselamatan kerja. Wewenang dan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

kewajiban masing-masing ditetapkan


dengan
pengaturan
perundangan
(pasal 5).
Kewajiban-kewajiban dari pengurus,
ialah orang-orang yang mempunyai
tugas memimpin langsung sesuatu
tempat kerja atau kegiatannya yang
berdiri sendiri, adalah :
1. Pengurus diwajibkan memeriksakan
kesehatan badan, kondisi mental
dan kemampuan fisik dari tenaga
kerja yang
akan diterimanya
maupun akan dipindahkan sesuai
dengan sifat-sifat pekerjaan yang
diberikan padanya.
2. Pengurus diwajibkan menunjukkan
dan menjelaskan pada tiap tenaga
kerja baru tentang :
a. Kondisi-kondisi dan bahayabahaya serta yang dapat timbul
dalam tempat kerjanya.
b. Semua pengamanan dan alatalat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja.
c. Alat-alat perlindungan diri bagi
tenaga kerja yang bersangkutan.
d. Cara-cara dan sikap-sikap yang
aman dalam melaksanakan
pekerjaan.
3. Semua pengamanan dan alat-alat
perlindungan
yang
diharuskan
dalam tempat kerja.
4. Pengurus diwajibkan menyelenggarakn pembinaan bagi semua
tenaga kerja yang berada dibawah
pimpinannya dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam
pemberian pertolongan pertama
pada kecelakaan.
5. Pengurus diwajibkan memenuhi dan
mentaati semua persyaratan dan
ketentuan yang berlaku bagi usaha

199

dan tempat kerja yang dijalankannya (pasal 9).


6. a. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi
dalam tempat kerja yang
dipimpinnya pada pejabat ditunjuk oleh menteri tenaga kerja
dan transkop.
b. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai dimaksud diatur dengan
peraturan perundangan (pasal
11).
7. Pengurus diwajibkan :
a. Secara tertulis menempatkan
dalam tempat kerja yang dipimpimnya semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan,
b. Memasang dalam tempat kerja
yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang
diwajibkan pada tenaga kerja
yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi
setiap orang lain yang memasuki tempat kerja disertai
denga petunjuk-petunjuk yang
diperlukan (pasal 14).
Pengusaha, yaitu orang atau badan hukum yang diwajibkan mengusahakan dalam suatu tahun sejak diadakan Undang-undang Keselamatan
Kerja dipenuhinya ketentuan-ketentuan
menurut Undang-undang dimaksud
(pasal 16).
Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan Undang-undang Keselamatan Kerja dan peraturan pelaksanaannya diancam hukuman kuruang
selama-lamanya 3 bulan atau denda
setinggi-tingginya Rp.100.000,- (pasal
15).
Kewajiban dan hak tenaga kerja
adalah :

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

1. Memberikan keterangan yang benar


bila diminta oleh pegawai pengawas
atau ahli keselamatan kerja.
2. Memakai alat-alat perlindungan diri
yang diwajibkan.
3. Memenuhi dan mentaati semua
syarat-syarat
keselamatan
dan
kesehatan kerja yang diwajibkan.
4. Meminta kepada pengurus agar
dilaksanakan semua syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja
yang diwajibkan.
5. Menyatakan keberatan kerja pada
pekerjaan dimana syarat-syarat
keselamatan dan keehatan kerja
serta alat-alat perlindungan diri yang
diwajibkan
diragukan
olehnnya
kecuali dalam hal-hal khusus
ditentukan lain oleh pegawai atau
pengawas dalam batas-batas yang
masih
dapat
dipertanggungjawabkan (pasal 12).
Demikian
pula
diatur
Panitia
Pembina Kesehatan dan Keselamatan
Kerja yaitu wewenang dari Menteri
Tenaga Kerja dan transkop untuk
membentuknya guna memperkembangkan kerja sama, saling pengertian
dan partisipasi efektif dari pengusaha
atau pengurus dan tenaga kerja dalam
tempat-tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama
dibidang keselamatan dan kesehatan
kerja dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban bersama dibidang keselamatan dan kesehatan kerja dalam
rangka melancarkan usaha berproduksi.
Pasal 13 dari Undang-Undang
Kesalamatan Kerja menetapkan bahwa
barang siapa aakn memasuki sesuatu
tempat kerja diwajibkan mentaati
semua petunjuk keselamatan kerja dan
memakai alat-alat perlindungan diri
yang diwajibkan.

200

13.2. KONVENSI I.L.O


NO. 120
MENGENAI HIGENE DALAM
PERNIAGAAN DAN KANTORKANTOR
Konvensi I.L.O No. 120 berlaku bagi :
1. Badan-badan perniagaan
2. Badan-badan, lembaga-lembaga dan
Kantor-kantor pemberi jasa dimana
pekerja-pekerjanya terutama melakukan pekerjaan kantor.
3. Setiap bagian dan Badan, Lembaga
atau Kantor pemberi jasa dimana
pekerjanya terutama melakukan
pekerjaan dagang atau Kantor,
sejauh mereka tidak tunduk pada
Undang-undang atau Peraturanperaturan, atau Ketentuan-ketentuan
lain yang bersifat Nasional tentang
hygiene dalam industi, pertambangan, pengangkutan atau pertanian (pasal 7).
Azas-azas umum dari konvensi
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Semua bangunan yang digunakan
oleh pekerja-pekerja dan perlengkapannya harus selalu dipelihara
baik dan dijaga kebersihannya
(pasal 7)
2. Semua bangunan-bangunan yang
digunakan oleh pekerja-pekerjanya
harus mempunyai ventilasi yang
cukup dan sesuai, bersifat alami
atau buatan atau kedua-duanya
yang member udara segar atau
yang dibersihakan (pasal 8)
3. Semua bangunan yang digunakan
oleh
pekerja-pekerjanya
harus
mempunyai penerangan yang cukup
dan sesuai, tempat-tempat kerja
sedapat mungkin harus mendapat
penerangan alam (pasal 9)
4. Suhu yang nyaman dan tetap
sekedar
keadaan
memungkinkannya harus dipertahankan dalam

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

bangunan yang dipergunakan oleh


pekerja-pekerja (pasal 10)
5. Semua tempat kerja harus disusun
serta semua tempat duduk harus
diatur sedemikian sehingga tida ada
pengaruh yang berbahaya bagi
kesehatan pekerja (pasal 11)
6. Persediaan yang cukup dari air
yang sehat atau minuman lain yang
sehat harus ada bagi keperluan
pekerja-pekerja (pasal 12)
7. Perlengkapan untuk mencuci dan
saniter yang cukup dan sesuai
harus disediakan dan dipelihara
baik (pasal 13)
8. Tempat-tempat duduk yang cukup
dan sesuai disediakan untuk
pekerja-pekerja; dan pekerja-pekerja harus diberi kesempatan yang
cukup
untuk
menggunakannya
(pasal 14)
9. Fasilitas yang sesuai untuk mengganti, menyimpan dan menggunakan pakaian yang tidak dipakai
pada waktu bekerja harus disediakan dan dipelihara dengan baik
(pasal 15)
10. Bangunan dibawah tanah atau tidak
berjendela dimana biasanya dijalankan pekerjaan harus memenuhi
standar (norma-norma ) higene
yang baik (pasal 16)
11. Para pekera harus dilindungi
dengan tindakan yang tepat dan
dapat dilaksanakan terhadap bahan,
proses dan tehnik yang berbahaya,
tidak sehat atau beracun atau untuk
suatu alasan penguasa berwenang
harus memerintah penggunaan alat
perlindungan diri (pasal 17)
12. Kegaduhan dan getaran-getaran
yang mungkin mempunyai pengaruh-pengaruh
yang
berbahaya
kepada para pekera harus dikurangi
sebanyak mungkin dengan tin-

201

dakan-tindakan yang tepat dan


dapat dilaksanakan (pasal 18)
13. Setiap Badan, Lembaga atau Kantor
Jasa, atau bagiannya yang tunduk
pada Konvensi No.120 dengan
memperhatikan besarnya kemungkinan bahaya yang harus :
a. Memlihara persediaan obat atau
pos PPP & k sendiri, atau
b. Memelihara persediaan obatobat atau PPP & K bersamasama dengan badan, lembaga
atau kantor pemberi jasa atau
bagiannya;
c. Mempunyai satu atau lebih
lemari, kotak atau perlengkapan
PPP&K.
13.3. PERUNDANG-UNDANGAN
LAINNYA
Selain Undang-Undang Kerja dan
Undang-Undang Kecelakaan terdapat
pula Undang-Undang dan PeraturanPeraturan Pemerintah lainnya yang
sedikit banyak bertalian denga Higene
Perusahaan dan Kesehatan Kerja.
Disini diuraikan seperlunya tentang
perundang-undangan lainnya itu.
Artikel 10 dari Plotie mijn reglement
stbl. 1916 memuat antara lain peraturan hygiene dalam pertambangan.
Veiligheids
ordonantie
1910
didasarkan atas besarnya kekuatan
tenaga penggerak yang terdapat dalam
satu perusahaan. Dari ordonantie ini
dibentuk peraturan-peraturan khusus
untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Sekarang ada 5 peraturan khusus
antara lain peraturan khusus AA yang
mengatur pertolongan pertama pada
kecelakaan (PPP&K)
Peraturan Menteri Perburuhan
tentang Syarat-syarat Kebersihan dan
Kesehatan
Tempat
Kerja
(1964)
merupakan
penetapan
terperinci
mengenai syarat-syarat tempat kerja,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

yang secara garis besarnya telah diatur


dalam Undang-undang Kerja Pasal 16
ayat 1. Peraturan ini memuat peraturan
umum, tempat kerja, kebersihan,
ventilasi umum dan suhu, pengontrolan
kontaminasi udara, ventilasi keluar
setempat, alat-alat pelindung perseorangan, penerangan, sanitasi, tempat
cuci dan ruangan ganti pakaian,
ruangan istirahat, ruangan makan,
kantin, tempat duduk, getaran dan
suara, mencegah penyakit menular, dan
PPP & K. norma-norma yang dikandung
dalam Peraturan ini diuraikan pada
Bab-bab yang bersangkutan.
Undang-undang Higene bagi Usahausaha Umum memuat peraturanperaturan terutama yang menyangkut
aspek-aspek gangguan hygiene dan
sanitasi
dari
suatu
perusahaan
kemasyarakatan. Pelaksanaan UndangUndang ini ada dalam wewenang
Departemen Kesehatan.
Undang-Undang Gangguan (1972)
sangat penting artinya sebagai usaha
preventif terhadap gangguan-gangguan
higene
dan
kesehatan
kepada
masyarakat yang disebabkan oleh
perusahaan. Pasal 1 ayat 1 Undangundang ini berbunyi sebagai berikut :
Tanpa izin dilarang mendirikan tempattempat bekerja yang berikut :
1. yang didalamnya akan diadakan
alat yang dijalankan dengan
pesawat uao air atau gas, demikian
juga yang dijalankan dengan motor
listrik dan lain-lain tempat bekerja
yang padanya dipergunakan uap
air, gas atau uap air yang besar
(tinggi) tekanannya;
2. yang disediakan untuk membuat,
mengerjakan
dan
menyimpan
mesiu dan bahan-bahan lain yang
mudah meletus, dalam itu termasuk
202

juga pabrik-pabrik dan tempattempat menyimpan kembang api


(petasan atau mercon);
3. yang disediakan guna membikin
bahan-bahan
kimia,
dalamnya
termasuk
juga
pabrik-pabrik
geretan;
4. yang disediakan guna membikin,
mengolah dan menyimpan bendabenda hasil pengolahan yang
mudah habis (menguap);
5. yang disediakan untuk mengukus
tanpa memakai air: bahan-yang
berasal dari tanam-tanaman atau
binatang-binatang
dan
untuk
mengolah hasil yang diperoleh dari
perbuatan itu, dalamnya juga
tarmasuk pabrik-pabrikgas;
6. yang disediakan untuk membikin
lemak dan damar;
7. yang disedakan untuk menyimpan
dan mengolah ampas (bungkil atau
sampah);
8. guna tempat-tempat membikin
mout (kecambah-kecambah dari
berbagai jenis kedelai dan kacang),
tempat-tempat
membuat
bir,
pembakaran,pengukusan,
pabrik
spiritus,
pabrik
cuka,
dan
penyaringan, pabrik tepung dan
pembikinan roti, demikian pula
pabrik sirup dan buah-buahan;
9. guna pemotongan hewan, perkulitan, tempat mengolah isi perut
hewan, penjamuran, pengasapan
(penyalinan)
dan
pengasinan
benda-benda yang berasal dari
binatang,
demikian
pula
penyamakan kulit;
10. guna pabrik-pabrik porselen dan
tembikar (kramik), pembakaranpembakaran batu, genteng,jubin
dan tegel, tempat membikin
barang-barang kaca, pembakaran
kapur karang dan kapur batu dan
tempat menghancurkan kapur;
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

11. untuk peleburan logam, penuangan, peleburan besi, pemukulan


logam, tempat mencanai logam,
pertukangan tembaga dan kaleng
dan pembikinan kawah;
12. untuk penggilingan batu, kincir
penggergajian kayu dan penggilingan (kilang) minyak;
13. untuk galangan kapal, pemahatan
batu dan penggergajian kayu, pembuatan pengilingan, dan pembikinan kertas, pembuatan tahang
dan kedai tukang kayu;
14. untuk penyewaan kertas dan
pemerahan susu;
15. untuk tempat latihan menembak;
16. untuk bansal tempat menggantunkan daun-daun tembakau;
17. untuk pabrik (ubi kayu, tapioca);
18. untuk pabrik guna mengerjakan
ruber, Kret, getah perca atau
benda-benda yang mengandung
karet;
19. untuk bangsal kapuk, pembatikan;
20. untuk warung-warung dalam bangunan yang tetap, demikian pula
segal pendirian-pendirian yang lain,
yang dapat mengakibatkan bahaya,
kerugian atau gangguan;
Adapun yang menjadi sebab dittolaknya pemberrian izin perusahaan
menurut Undang-Undang Gangguan
adalah sebagai berikut:
a. bahaya;
b. kerusakan pada milik mutlak,
perusahaan atau kesehatan; dan
c. gangguan yang sangat, misalnya
berhamburnya kotoran atau baubau yang cengis.
Peraturan perundangan tentang
organisasi higene perusahaan dan kesehatan kerja pada tingkat perusahaan
dan pengawasannya sedang dalam
persiapan.

203

Peraturan demikian akan menetapkan


fasilias tenaga higene, perusahaan dan
kesehatan kerja dan lain-lain yang minimum diwajibkan perusahaan-perusahaan menurut jumlah tenaga kerjanya.
Selama peraturan-peraturan pelaksanan Undang-Undang Keselamatan
Kerja belum ditetapkan, maka UndangUndang
Peraturan-peraturan
yang
sejak dahulu berlaku dan ada kaitannya
dengan Veiligheids Reglement masih
dinyatakan berlaku. Di bawah ini adalah
daftar dan seluruh Undang-undang dan
peraturan yang berkaitan dangan
Undang-undang Kesalamatan Kerja.
13.4. KECELAKAN AKIBAT KERJA
13.4.1. Sebab-Sebab Kecelakan
Kecelakaan itu tidak terjadi kebetulan, melainkan ada sebabnya. Oleh
karena itu kecelakaan dapat dicegah,
asal kita cukup kemauan untuk
mencegahnya. Oleh kerena itu pula
sebab-sebab kecelakaan harus diteliti
dan ditemukan, agar untuk selanjutnya
dengan usaha-usaha koreksi yang
ditunjukkan kepada sebab itu kecelakaan dapat dicegah dan tidak
berulang kembali.
Untuk analisa sebab-sebab kecelakaan akibat kerja hanya ada dua
golongan penyebab. Golongan pertama
adalah faktor mekanis dan lingkungan,
yang meliputi segala sesuatu selain
manusia.golongan
kedua
adalah
manusia itu sendiri yang merupakan
sebab kecelakaan. Contoh analisa
sebagai berikut: Seorang pekerja
mengalami kecelakaan disebabkan oleh
kejatuhan benda tepat mengenai
kepalanya, sesungguhnya ia tidak perlu
mengalami kecelakaan itu, seandainya
ia mengikuti petunjuk untuk tidak
berjalan dibawah alat angkat barang,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

jadi sebabnya dalam hal ini adalah


factor manusia.
Factor mekanis dan lingkungan
dapat
pula
dibagi-bagi
menurut
keperluan untuk maksud apa. Misalnya
di
perusahaan-perusahaan
sebabsebab kecelakaan dapat disusun
menurut pengolahan bahan, mesin
penggerak dan pengangkat,jatuh dilantai dan tertimpa benda jatuh,
pemakaian alat-alat atau perkakas yang
dipegang dengan tangan, menginjak
atau terbentur barang, luka-luka bakar
oleh benda pijar, dan pengangkutan.
.
13.4.2. Kecenderungan Untuk
Kecelakaan
Accident prones adalah kenyataan,
bahwa untuk pekerja-pekerja tertentu
terdapat tanda-tanda kecenderungan
untuk mengalami kecelakaan-keceakaan. Disini jelas betapa pentingnya
faktor manusia dalam
terjadinya
kecelakaan akibat kerja.memang ada
orang-orang yang bersifat sembrono,
asal saja, semaunya, terlalu lambat,
masa bodoh, suka ngelamun, terlalu
berani, selalu bergegas,dan lain-lain,
terlalu lamban tidak sesuai untuk
pekerjaan yang memerlukan kegesitan,
hingga akhirnya ia celaka. Namun juga
Penyelidikan menunjukan, bahwa
85% sebab-sebab dari kecelakaan kecil
bersumber kepada factor manusia. Dan
selalu, apabila kita berbicara tentang
manusia, persoalannya sangatlah rumit.
Ambillah nasal kecelakaan sebagai
akibat keadaan emosi para pekerja,
seperi perasaan ketidak-adilan, perkelahian dengan teman sekerja atau di
rumah dengan keluarga, atau peristiwaperistiwa
percintaan. Tanpa diduga
manusia
kadang-kadang
sengaja
membuat kecelakaan, sehingga kata
204

kecelakaan sudah tidak tepat lagi; hal


ini terjadi misalnya sebagai akibat
kejemuan, kebencian, ataupun putus
asa, mudah dipahami, bahwa dalam hal
ini
factor
psikologis
memainkan
peranan besar. Dan memang ada
orang-orang yang mempunyai dorongan-dorongan jiwa untuk berbuat begitu.
Sering pula kecelakaan disengaja guna
memperoleh kompensasi cacat yang
diderita dari kecelakaan yang disengaja, dan alasan-alasan lain tertentu.
13.4.3. Kerugian-Kerugian Oleh
Karena Kecelakaan
Tiap kecelakaan adalah kerugian; kerugian ini terlihat dari adanya
dan besarnya biaya kecelakaan. Biaya
untuk kecelakaan ini sering-sering
sangat besar, padahal biaya itu menjadi
beban negara dan rakyat seluruhnya.
Biaya ini dapat dibagi menjadi biaya
langsung dan biaya tersembunyi. Biaya
langsung ini adalah biaya atas PPPK,
pengobatan, dan perawatan, biaya
rumah sakit, biaya angkutan, upah
selama pekerja tak mampu bekerja,
kompensasi cacat, dan biaya atas
kerusakan bahan-bahan, alat-alat dan
mesin. Biaya tersembunyi meliputi
segala sesuatu yang tidak terlihat pada
waktu dan beberapa waktu setelah
kecelakaan terjadi. Biaya ini meliputi
berhentmya operas perusahaan oleh
karena
pekerja-pekerja
lainnya
menolong atau tertarik oleh peristiwa
kecelakaan itu, biaya yang harus
diperhitungkan untuk mengganti orang
yang sedang menderita oleh karena
kecelakaan dengan orang baru yang
belum biasa bekerja ditempat itu, dan
Iain-lainnya lagi. Atas dasar penelitianpenelitian di luar negeri perbandingan di
antara biaya langsung dan tersembunyi
itu adalah 1 terhadap4.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

Selain itu penyelidikan menunjukkan, bahwa selain kecelakaan besar


terdapat kecelakaan-kecelakaan kecilkecil, yang ratio di antara keduanya
adalah 1 terhadap 10. Yang biasa
dicatat dan dilaporkan adalah kecelakaan-kecelakaan besar, kecelakaankecelakaan kecil tidak, padahal justru
jumlah keseluruhan dari kecelakaankecelakaan kecillah biayanya terbesar.
Sebagai penjelasan, kecelakaan kecil
adalah
kecelakaan
yaag
tidak
menyebabkan pekerja tidak masuk
kerja sebagai akibat kecelakaan
tersebut. Biasanya pada kecelakaan
kecil pekerja yang berung-kutan sehat,
tetapi ia tidak dapat melakukan
pekerjaannya. Contoh kecelakaan kecil
ialah luka pada telunjuk; badan sehat,
tapi oleh. karena telunjuk luka pekerja
tidak bisa bekerja.
Sebagai gambaran besarya
kecelakaan dalam perusahaan diambil
angka-angka di luar negeri sebagai
berikut: Amerika Serikat menderita
korban perang seluruhnya pada perang
dunia kedua sebanyak 22.08B (luka
dan meninggal), sedangkan korbankorban kecelakaan di perusahaanperusahaannya adalah 1.219 meninggal dan 160.747 luka-luka. Demikian
pula Inggris, korban perang 8.126,
sedangkan korban kecelakaan di
perusahaan-perusahaan adalah 107
kematian dan 22.002 (luka dan
meninggal)diduga di seluruh dunia
terjadi kecelakaan-kecelakaan sebanyak 15juta setahunnya.
13.4.4. Pencegahan Kecelakaan
Jelaslah, bahwa kecelakaan menelan biaya yang sangat banyak, Dari
segi biaya saja dapatlah dipahami,
bahwa kecelakaan harus dicegah.
Pernyataan ini berbeda dari pendapat
jaman dahulu yang menyatakan bahwa
kecelakaan adalah nasib. Tidak!
Kecelakaan dapat dicegah, asal ada
205

kemauan untuk mencegahnya. Dan


pencegahan didasarkan atas pengetahuan
tentang
sebab-sebab
kecelakaan itu teijadi.
Pencegahan kecelakaan berdasarkan pengetahuan tentang sebabsebab
kecelakaan.
Sebab-sebab
kecelakaan di suatu perusahaan
diketahui dengan mengadakan analisa
kecelakaan. Maka dari itu sebabsebab dan cara analisanya harus
betul-betul diketahui.
Pencegahan ditujukan kepada
lingkungan, mesin-mesin -alat-alat kerja
kas kerja, dan manusia. Lingkungan
harus memenuhi syarat-syarat lingkungan yang baik, pemeliharaan rumah
tangga yang baik, keadaan gedung
yang selamat, dan perencanaan yang
baik. Syarat-syarat lingkungan kerja
meliputi ventilasi. penerangan cahaya,
sanitasi dan suhu udara, Pemeliharaan
rumah tangga perusahaan meliputi
penimbunan,
pengaturan
mesin,
bejana-bejana dan lain-lainnya. Gedung
harus
memiliki
alat
pemadam
kebakaran, pintu keluar darurat, lobang
ventilasi, dan lanlai yang baik.
Perencanaan yang baik terlihat dari
pengaturan operasi, pengaturan tempat
mesin, proses yang selamat, cukup
alat-alat, dan cukup pedoman-pedoman
pelaksanaan dan aturan-aturan. Mesinmesin, alat-alat dan perkakas kena
harus memenuhi perencanaan yang
baik.
cukup
dilengkapi
alat-alat
pelindung, dan lain-lain. Perencanaan
yang baik terlihat dan baiknya "garding"
pada
bagian-bagian
mesin
atau
perkakas-perkakas yang bergerak,
antara lain berputar bila ada garding
tersebut. harus diketahui
effektif
tidaknya. Atau terlihat pula dan
potongan. bentuk-benluk dan ukuranukurannya. alat-alat atau perkakas
kena. Selain tentang perencanaan. juga
perawatan mesin-mesin dan perkakasperkakas kena harus diperhatikan.
Kurangnya perawatan sering mengDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

akibatkan bencana besar seperti


misalnya peledakan mesin-mesin disel.
Alat-alat perlindungan berupa kacamata, sarung-tangan, pakaian kerja
yang tepat ukurannya. dan lain-lain.
Tentang
faktor
manusia
harus
diperhatikan
adanya
aturan-aturan
kerja. kemampuan si pekerja.
Kurangnya konsentrasi, disiplin
kerja, perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kecelakaan. Ketidakcocokan
fisik dan mental. Aturan-aturan kerja
harus lengkap. jeias dan dipaksakan.
agar pekerja-pekerja melaksanakannya
dengan betul-betul. Ketidak-mampuan
pekerja meliputi kurangnya pengalaman. kurangnya kecakapan. Dan
lambatnya mengambil keputusan. Konsentrasi berkurang biasanya sebagai
akibat ngelamun, kurangnya perhatian,
dan tidak meu memperhatikan, atau
pelupa. Disiplin kurang harus diatasi
dengan peringatan kepada pekerja
yang melanggar peraturan. atau kepada
teman sekerja yang mengganggu
seorang pekerja, serta kepada pekerja
yang
main
gila.
Cara
kerja
mendatangkan bahaya ialah iseng atau
main coba-coba. ambil cara pendek
atau mudahnya.
dan sifat tergesagesa.Untuk mengatasi ketidak-cocokan
fisik perlu diperhatikan adanya cacat,
kelelahan, dan penyakit. Ketidakcocokan mental yang terutama perlu
diatasi ialah kelelahan mental berupa
kejemuan, sifat pemarah yang hebat,
dan mudah sangat tersinggung. Selain
dengan
memperhatikan
cara-cara
pencegahan tersebut banyak hal
membantu pencegahan. Pemeriksaan
kesehatan sebelum dan pada waktuwaktu kerja akan berguna dalam
menemukan faktor-faktor manusia yang
mendatangkan
kecelakaan.
Oleh
karena pengalaman dan keterampilan
ditingkatkan. Pengawasan yang kontinu
akan mempertahankan tingkat keselamatan dan usaha-usaha pemberantasan Kecelakaan. Demikian pula
206

insentive berupa hadiiah-hadiah akan


meningkatkan usaha-usaha pencegahan.
Sebaliknya
peringatanpun
sangat perlu, bahkan sampai kepada
pemberhentian pekerja-pekerja yang
mengabaikan tindakan-tindakan atau
aturan-aturan pencegahan kecelakaan.
Bilamana terdapat accident proneness.
bantuan
reorang
psychiater
dan
psycholog sangat diperlukan.
Setiap
usaha
pencegahan
kecelakaan
dengan
cara
menghilangkan atau mengurangi sebab-musababnya selalu akan disertai menurunnya angka kecelakaan. yaitu "the
injury frequency rate" adalah jumlah
kecelakaan yang membawa korban
dikalikan 1 .000.000 (sejuta) dibagi
dengan jumlah jam-orang yang bekerja
dalam perusahaan yang bersangkutan.
"Injury severity rate" adalah .jumlah hari
kerja yang hilang dikalikan 1.000 dibagi
dengan jumlah jam-orang yang bekerja
dalam perusahaan yang bersangkutan.
Namun pada suatu saat penurunan
angka-angka.ini tidak akan terjadi
demikian pesat lagi, tidak seperti
penurunan mula-mula. Sebabnya ialah
faktor manusia yang tak dapat dikoreksi
lebih jauh lagi.
13.4.5. Kecelakaan Menurut Jenis
Pekerjaan
Jenis-jenis pekerjaan mempunyai
peranan besar dalam menentukan
jumlah dan macam .kecelakaan.
Kecelakaan-kecelakaan di perusahaan
berlainan dengan kecelakaan-kecelakaan
di
perkebunan,kehutanan,
pertambangan,
atau
perkapalan.
Demikian pula jumlah dan macam
kecelakaan di berbagai kesatuan
operasi dalam suatu proses. Serta
seterusnya
demikian
pula
pada
berbagai pekejaan yang tergolong kepada
suatu
kesatuan
operasi.
Kecelakaan-kecelakaan di pertambangan
merupakan
akibat-akibat
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

ledakan. rubuh dinding dan atap


tambang, jatuh ketika menaiki atau
menuruni tangga, selipnya lari, dan lainlain. Kecelakaan-kecelakaan da!am
hubungan industri maritim misalnya
tenggelam, ditelan ikan paus, luka oleh
barang-barang atau binatang-binatang
Iaut berbisa, dan lain-lain Kecelakan di
perkebunan atau kehutanan antara lain
ketiban kayu, terutama dari yang
tersusun jatuh, terjerambat luka-luka
oleh perkakas tangan. dan lain-lain.
Kecelakaan di dok kapal selain
kecelakaan-kecelakaan biasa. juga
bahaya jatuh ke laut atau tenggelam.
Kecelakaan yang berhubungan dengan
pembangunan rumah-rumah ialah jatuh.
ketiban. luka-luka
oleh perkakas.
dan lain lain . Selain itu. pada
penggunaan perkakas, oleh karena
tangan yang terutama dipergunakan.
umumnya luka-luka terjadi di tangan.
Mesin-mesin yang berputar dapat
mengadakan tarikan-tarikan, sehingga
baju yang longgar atau rambut yang
tersurai ditarik oleh bagian-bagian yang
bergerak tersebut dan menyebabkan
malapetaka besar, misalnya lepasnya
kulit
kepala
atau
sering-sering
mengakibatkan
maut
samasekali.
"Punch machine", yaitu suatu mesin
yang membuat lobang dan lain-lain
tidak jarang menyebabkan
putus
tangan. Atau gergaji listrik untuk
pemotongan kayu atau lempeng
aluminium sering pula menyebabkan
kecelakaan yang besar kepada tangan.
Pekerjaan yang berhubungan dengan
arus listrik terutama bervoltage tinggi
kadang-kadang mendatangkan bahaya,
terutama bagi mereka yang tidak tahu
seluk-beluk listrik. Kawat-kawat listrik
harus tertutup oleh isolasinya, bila tidak
akan menimbulkan hubungan pendek ,
kebakaran, dan bahaya pula bagi
pekerja-pekerja. Arus listrik bertekanan
207

tinggi hanya boleh diperiksa dan lainlainnya oleh seorang tukang yang tahu
per soalannya. Lemari sakelar juga
hanya boleh dimasuki oleh akhlinya dan
selalu tertutup dan terkunci. Perbaikanperbaikan arus listrik hanya dikerjakan,
apabila arusnya dimatikan. Kecelakaan
oleh arus listrik umumnya sangat
tergantung dari lintasan arus dalam
tubuh; umumnya arus yang melalui
jantung sangat berbahaya, Memberikan
pertolongan kepada korban hanya
dilakukan dengan menggunakan isolator atau sesudahnya harus dihentikan.
Untuk beberapa perusahaan, petir
dapat menimbulkan kebakaran, hal
ini terjadi misalnya pada perusahaan
tekstil. Industri-industri kimia
yang
menggunakan
bahan-bahan
mudah terbakar menghadapi bahaya
kebakaran.
Untuk
perusahaanperusahaan apapun sebaiknya tersedia
alat-alat pemadam kebakaran terutama
untuk menyelamatkan perusahaan dari
bahaya api. Jarak pemadam kebakaran
harus dekat, oleh karena dalam
peristiwa
terjadinya
kebakaran,
manusia dan api seolah-olah berlombalomba. Sebagai jalan keluar untuk
maksud penyelamatan harus ada pintupintu darurat yang cukup banyaknya
dan tetap penempatannya.
13.4.6. Alat-Alat Pelindung Diri
Perlindungan tenaga kerja melalui
usaha-usaha tehnis pengamanan tempat, peralatan dan lingkungan kerja adalah sangat perlu diutamakan.
Namun
kadang-kadang
keadaan
bahaya masih belum dapat
dikendalikan sepenuhnya, sehingga
digunakan alat-alat pehndung diri
(personal protective devices). Alat-alat
demikian hams rnemenuhi persyaratan:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

1. Enak dipakai
2. Tidak mengganggu kerja; dan
3. Memberikan perlindungan effektifterhsdap jenis bahaya.
Pakaian kerja harus dianggap suatu
alat perlindungan terhadap bahayabahaya kecelakaan. Pakaian tenaga
kerja pria yang bekerja melayani mesin
seharusnya berlengan pendek, pas
(tidak longgar) pada dada atau
punggung, tidak brdasi dan tidak ada
lipatan-lipatan yang mungkin mendatangkan behaya. Wanita sebaiknya
memakai celana panjang, jala rambut,
baju yang pas dan tidak memakai
perhiasan-perhiasan. Pakaian kerja
sintetis hanya baik terhadap bahanbahan kimia korosif,teta[I justru bahaya
pada lingkungan kerja dengan bahanbahan dapat meledak oleh aliran listrik
stastis.
Alat-alat proteksi diri beraneka
ragam macamnya. Jika
1. kepala

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

: pengikat rambut
penutup rambut,
topi dari berbagai
bahan
Mata
: kacamata
dari
berbagai gelas
Muka
: perisai muka.
Tangan dan jari-jari : sarung tangan.
Kaki
: sepatu.
Alat pernafasan : respirator/
masker khusus
Telinga
: sumbat
telinga,
tutup telinga
Tubuh
: pakaian kerja dari
berbagai bahan.

Untuk memilih alat-alat pelindung


diri menurut keperluanya, disajikandaftar di bawah ini.

208

13.5.

KEBERSIHAN DALAM
PERUSAHAAN
13.5.1. Manfaat Kebersihan Dalam
Perusahaan
Kebersihan sangatlah bermanfaat
untuk perusahaan. Sebab dengan
usaha-usaha kebersihan, kecelakaankecelakaan
dan
penyakit-penyakit
akibat kerja sebagian besarv dapat
dicegah. Ambilah sebagai missal
dermatosis akibat kerja, penyakit akibat
kerja ini pasti hilang, apabila pekerjaan,
para pekerja, dan lingkungan kerjanya
bersih. Kebersihan dalam industryindustri mengandung pula arti lain, yaitu
adany fakta bahwa tingkat kebersihan
suatu perusahaan sangat tergantung
dari pada kepandaian perusahaan itu
menggunakan
bahan-bahan.sampah
industry pada hakikatnya tidaklah lain
dari pada pembuangan atau pemborosan bahanbahan. Makin efisien
pemakaian bahan, makin sedikit
sampah. Bahkan dinegara-negara yang
industrinya sangat maju, sampah
industry harus dapat dimanfaatkan
sebagai produk berguna. Sudah tentu,
setiap penggunaan bahan baku yang
hemat akan menyebabkan kensiksn
produksi. Selain itu, untuk masyarakat
kota, kebersihan dalam perusahaanperusahaan akan sangatmambantu
usaha-usaha kebersihan kotanya.
13.5.2. Segi-Segi Kebersihan
Perusahaan
Kebersihan perusahaan meliputi
kebersihan luar dan dalam gedung.
Luar gedung terutama halamanhalaman dan jalanan. Dalam gedung
meliputi lantai, dinding, atap gedung,
serta mesin-mesin dan alat-alat untuk
bekerja, gudang-gudang untuk menimbun bahan baku. Kalau lebih terperinci
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

lagi,segi-segi kebersihan perusahaan


meliputi : persediaan air yang baik,
sesuai dengan syarat-syarat kegunaannya, yaitu air untuk minum, untuk
mandi untuk proses produksi, untuk
mengalirkan
kotoran-kotoran
atau
sampah-sampah dari industri; keadaan
kakus yang bai; pembuangan sampah
dan air sampah yang baik; di antaranya
sampah dan air dari industry; keadaan
gedung-gedung dan halaman yang
tidak menyebabkan kecelakaan-kecelakaan,
kebakaran-kebakran,
dan
ledakan-ledakan; keadaan yang tidak
menimbulkan berkumpul atau bersarangnya nyamuk dan lalat; adanya
kantin yang brsih dan sehat; dan lainlainnya.
13.5.3. Air Minum
Pada semua tempat kerja harus
disediakan cukup ari bersih yang
sumber
dan
can
pengalirannya
disyahkan instansi yang ditunjuk untuk
mengesyahkan. Tempat minum harus
disediakan
untuk
pekerja-pekerja
menurut bentuk yang telah ditentukan
oleh
yang
berwenang
dalam
perbandingan sebuah untuk tiap-tiap
100 pekerja. Kalau dipakai wadah air
minum maka wadah itu harus tertutup
rapat, harus diberi tanda yang nyata,
dan tidaklah diperbolehkan memakai
gelas yang sama. Air yang tidak baik
untuk diminum harus diberi landa yang
nyata.
13.5.4. Kakus
Tiap-tiap
tempat
kerja
harus
menyediakan kakus yang memenuhi
syarat-syarat kesehatan dan harus
tercapi untuk pekerja wanita dan pria.
Letak kakus harus mudah tercapai dan
kakus untuk wanita tidak boleh
209

berhubungan langsung dengan tempat


pria. Perbandingan jumlah kakus dan
pekerja adalah: 1 kakus untuk 1 sampai
dengan 24 pekerja, kakus untuk 25
sampai dengan 50 pekerja, 3 kakus
untuk 51 sampai dengan 100 pekerja.
Dalam tiap kakus harus ada persediaan
air yang cukup, dan bila perlu juga
kertas. Kakus untuk pekerja-pekerja
wanita harus rapat tertutup.
13.5.5. Tempat Cuci Dan Ruangan
Ganti Pakaian
Tiap-tiap
tempat
kerja
harus
menyediakan tempat cuci dalam
perbandingan 1 tempat cuci untuk 25
pekerja dan satu untuk tiap tambahan
15 pekerja kalau jumlah pekerja lebih
dari 100. Pada tiap-tiap tempat cuci
harus disediakan air yang mengalir dan
sabun. Juga pada tiap-tiap tempat cuci
harus disediakan handuk yang bersih.
Tiap-tiap
tempat
kerja
harus
menyediakan dus untuk mandi dalam
perbandingan 1 dus untuk tiap-tiap I5
pekerja
kalau
pekerja
dalam
pekerjaannya kena panas tinggi atau
kulitnya dikenai bahan-bahan beracun
yang merangsang kulit. Pada tiap-tiap
tempat cuci harus disediakan tempat
untuk pembuangan kotoran. Harus
disediakan ruangan pakaian kalau ada
pengolahan yang menimbulkan debu,
kotoran, panas tinggi, asap, uap,
embun dan lain-lain, yang mungkin
merusak kesehatan atau kesenangan
bekerja. Ruangan tempat cuci dan ganti
pakaian untuk pria dan wanita harus
terpisah, dan selain itu untuk wanita
harus terpisah pula dari ruangan kerja
pria. Dan harus disediakan tempattempat pakaian terpisah dari tempat
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

kerja, apabila pakaian bekas kerja,


memungkinkan menjangkitkan penyakit
atau merangsang kulit.
13.5.6. Ruangan Makan dan Kantin
Kalau waktu bekerja menghendaki
bahwa pekerja harus makan siang
dalam lingkungan pekerjaan, maka
harum disediakan ruang makan yang
cukup luas, sehingga semua pekerja
dapat makan sekaligus atau bargelombang. Pekerja-pekerja tidak diperbolehkan makan dalam ruangan kerja,
sebab di tempat-tempt itulah biasanya
terdapat bahan-bahan beracun atau
bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan.
Pada tiap-tiap perusahaan yang
pekerja-pekerjanya dikenai oleh debu
atau bahan-bahan beracun harus
disediakan tempat makan yang terpisah
kecuali kalau pekerja lebih manyukai
makan di luar perusahaan.
Kalau dalam perusahaan diadakan
kantin makan, kantin itu harus dibuat,
dirawat, dan dijalankan sesuai dengan
peraturan-peraturan untuk kebersihan
pada tempat-tempat makan umum.
Dapur, tempat makan, dan alat-alat
untuk keperluan makan harus bersih
dan memenuhi syarat-syarat kesehatan. Air minum dan makanan yang
dihidangkan harus bersih dan sehat.
Semua
pegawai
yang
melayani
makanan dan minuman harus bebas
dari penyakit-penyakit menular dan
kesehatannya harus diperiksa pada
waktu-waktu tertentu menurut perturan
Departemen Kesehatan.
15.5.7. Hal-Hal Lain
Semua tempat kerja, gang, gudang,
tempat istirahat, mesin, alat dan bahanbahan harus diiawat dengan baik dari
debu, lebihan, serta sisa-sisa yang
210

dibuang harus dibersihkan pada waktu


berkala untuk memelihara keadaan
rumah tangga perusahaan yang baik.
Segala sampah pada tempat kerja
harus dikumpulkan, disimpan, dan
dibuang sebegitu rupa, sehingga tidak
merusak kesehatan atau menjadi
gangguan. Pada pengolahan secara
basah harus diadakan air yang benarbenar memadai serta harus pula
disediakan untuk para pekerja, alat,
tikar, atau tempat berdiri lain yang
kering. Sedapat mungkin menyapu dan
membersihkan
harus
dilakukan
sedemikian, sehingga dapat dicegah
kontaminasi udara dengan debu pada
waktu-waktu bekerja. Harus diambil
pulalah
tiadakan-tindakan
untuk
membuang air yang telah dipakai yang
mungkin mengandung zat-at yang
berbahaya untuk kesehatan umum.
Untuk maksud tersebut harus diadakan
riolering yang memenuhi syarat-syarat.
Selain itu, sanitasi harus membantu
usaha-usaha pemberantasan penyakit
menular. Maka dari itu di tempat-tempat
kerja harus diikuti pedoman-pedoman
sbb.:
1. Harus diambil tindakan sesuai
dengan yang ditentukan oleh yang
berwenang untuk memberantas
atau
mengontrol
pemindahan
penyakit menular dalam pengolahan, penyelesaian (pengepakan,
pengiriman, dan sebagainya) hasilhasill industri atau sampahnya.
2. Meludah dalam tempat kerja tidak
diperbolehkan kecuali dalam tempat
yang bentuk dan rawatannya telah
disyahkan oleh yang berwenang.
3. Tindakan effektif harus diambil
untuk mencegah kemasukan atau
memberi kesempatan bersarangnya
serangga atau binatang-biatang
lainnya dalam tempat kerja.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

13.6. HIGENE PERUSAHAAN


13.6.1. Maksud dan Tujuan
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, maksud dan tujuan Higene
Perusahaan adalah melindungi pekerja
dan
masyarakat
sekitar
suatu
perusahaan atau industri dari bahayabahaya yang mungkin timbul. Sasaran
suatu kegiatan Higene Perusahaan
adalah
lingkungan
dengan
jalan
pengukuran-pengukuran agar tahu
bahaya-bahaya yang ada atau mungkin
timbul kwalitatif dan kwantitatif, dan
dengan pengetahuan tentang bahaya
tersebut diadakan usaha-usaha perbaikan serta pencegahan.Cara kerja
Higene Perusahaan adalah tehnik.
Wewenang dan tanggung jawab
dalam bidang Higene Perusahaan dibagi antara Departemen Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Koperasi dengan
Departemen Kesehatan, sedangkan
pelaksanaannya
berada
disetiap
Departemen, perusahaan-perusahaan,
industri-industri, yang memerlukan.
Segi-segi Higene Perusahaan menyangkut higene, kesehatan, dan
keselamatan para pekerja adalah
wewenang
dan
tanggung
jawab
Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi, sedangkan segisegi
yang
menyangkut
higene,
kesehatan, dan keselamatan masyarakat umum adalah wewenang dan
tanggung jawab Departemen Kesehatan. Effek suatu perusahaan kepada
masyarakat umum antara lain berupa
pengotoran udara, air, makanan,
perusakan harta kekayaan dan lain-lain
sebagainya.
13.6.2. Proses-Proses dalam
Perusahaan
Pertama-tama yang harus diketahui
tentang perusahaan dalam rangka
mempelajari
Higene
Perusahaan
211

adalah proses-proses produksi di dalam


perusahaan yang bersangkutan, dari
permulaan sekali sampai kepada
terakhir. Harus diketahui pasti tentang
bahan-bahan baku yang dipakai, hasilhasil antara yang terjadi, produk akhir,
sampah-sampah, dan lain-lain.
Demikian pula tentang mesin-mesin,
perkakas-perkakas tangan, bengkelbengkel, pembangkit tenaga listrik, dan
lain lain.
Juga harus diketahui tentang caracara kerja tiap-tiap kesatuan operasi
dan masing-masing pekerja. Hanya
dengan tahu akan proses-p roses inilah
dapat diduga bahaya-bahaya yang
mungkin timbul kepada pekerja dan
kemasyarakat luas. Sesudah memiliki
dugaan sekadarnya tentang bahayabahaya barulah dladakan pengukuranpengukuran, baik dalam ruang kerja,
maupun di luar perusahaan. Prosesproses produksi tersebut di atas dapat
dilihat dari bagian yang disimpan
dikamar pimpinan perusahaan, tapi
lebih baik dilihat secara langsung di
dalam perusahaan. Contoh-contoh
proses produksi seperti dalam gambar
dibawah (gambar 34 dan 35}.
Inspeksi ke perusahaan atau
peninjauan mungkin dilakukan atas
dasar panggilan, misalnya dikarenakan
oieh adanya keluhan-keluhan para
pekerja atau kekhawatiran mereka akan
bahaya sesuatu bahan di udara tempat
kerja, mungkin oleh karena inisiatif
pejabat yang berwenang, mungkin pula
sebagai ulangan melanjutkan kunjungan dahulu yang pemah dilakukan,
dan lain-lainnya. Cara melakukan
inspeksi
atau
peninjauan
ke
perusahaan tersebut mungkin sekali
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

berlainan, menurut keperluan. Namun


demikian perlu diperingatkan disini,
bahwa sebaiknya caranya sistematis,
bermula dan permulaan sekali, lalu
diikuti tiap-tiap kesatuan operasi
menurut tahap demi tahap, sampai
kepada produk tetakhir. Dengan cara
sistematislah
dapat
dikumpulkan
seluruh fakta, dan mustahil ada hal-hal
penting terewat. Bilamana kemudian
dirasa masih ada bagian-bagian dari
proses produksi yang hurus lebih diteliti,
sebaiknya penelitian dilakukan sesudah
selesai inspeksi atau peninjauan
seluruh proses produksi secara garis
besarnya. Selain proses produksi, juga
gudang-gudang, bengkel, pembangkit
tenaga iistrik, asrama, halaman-halaman perusahaan, saluran pembuangan air bekas, dan lain-lain harus
diinspeksi, agar keterangan atau
bahan-bahan menjadi lebih lengkap.
Kunjungan hanya satu kali saja ke
perusahaan biasanya tidak mencerminkan kebenaran yang sesungguhnya.
Waktu-waktu inspeksi seperti pada saat
libur atau istiiahat makan sangat tidak
menguntungkan, oleh karena hasilnya
tidak dapat dipercaya. Demikian pula
pada saat-saat pekerjaan baru saja
dimulai atau pada saat pekerja-pekerja
hampir pulang. Pengalaman menunjukkan, bahwa kadar-kadar zat berbahaya di udara berubah-ubah dari
hampir tidak ada sampai kepada
maksimum; pengukuran harus dilakukan, agar diketahui puncak-puncak
kadar ini.
Sebaiknya pengukuran-pengukuran
dilakukan berkali-kali dan saatnya
terbaik beberapa jam sesudah produksi
berjalan.
Bahaya-bahaya yang mungkin ada
dalam lingkungan perusahaan, baik di
luar atau di dalam, dalam rangka
Higene Perusahaan terutama bahaya212

bahaya yang tergolong faktor-faktor fisik


dan
faktor-faktor
bahan
kimia.
Selanjutnya faklor-faklor bahan kimia
digolong-golongkan menurut jenis uap,
gas, kabut, awan, debu, dan lainlainnya, yang kesemuanya diuraikan
dalam Toksikologi Industri.
13.6.3. Evaluasi Lingkungan dengan
Pengukuran Pengukuran
Evaluasi
lingkungan
ditujukan
kepada faktor-faktor fisik, kimia, dan
lain-lain. Faktor fisik maliputi suara,
radiasi,
suhu,
tekanan,
dan
penerangan. Faktor kimia meliputi
debu, uap, gas, larutan, padat, awan,
kabut, dan lain-lainnya. Semua faktorfaktor ini harus dievaluasi dalam higene
Perusahaan.
Kegaduhan dalam perusahaan pada
umumnya disebabkan oleh suara-suara
yang dihasilkan oleh proses produksinya sendiri, terutama mesin-mesin
dan perkakas-perkakas kerja. Bunyibunyi yang manusia dapat dengar
berfrekwensi 16 dan 20,000 Hz. Tiaptiap bunyi memiliki intensitas dan
dinyatakan dalam dB (deci bel).
Intensitas bunyi yang membahayakan
biasanya diatas 80 dB. Kegaduhan ini
harus diukur
oleh ahli
Higene
Perusahaan menggunakan alat-alat
yang disebut "soundlevel meter",
mikrofon, "sound analyzer", dan lainlain. Sedangkan dokter menilai effek
kegaduhan pada pekerja dengan
menggunakan audiometer.
Radiasi
gelombang-gelombang
elektromagnetik
dan
sinar-sinar
radioaktif
diukur
secara
khusus
memakai alat-alat khusus yang tidak
diuraikan disini, oleh karena bidangnya
telah merupakan spesialisasi yang
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

disebut Higene Radiasi (Radiation


Hygiene).
Suhu udara diukur dengan termometer, baik kering, ataupun basah.
Termometer dapat menunjukkan suhu
maksimum,
suhu
minimum,
dan
keduanya. Temperatur yang penting
untuk pekerja ialah suhu effektif, yaitu
indeks suhu empiris untuk derajat
panas
yang
dirasakan
terhadap
kombinasi yang berbeda dari suhu,
kelembaban, dan gerakan udara.
Dengan pengetahuan tentang suhu
effektif dapat ditentukan "daerah
kenikmatan suhu" (comfort zone), yang
untuk pekerja-pekerja di beberapa
negara sebesar 19 - 24C dan ternyata
lebih rendah dari suhu-suhu di
Indonesia pada umumnya. Namun
demikian diketahui pula, bahwa pada
suhu sekitar 3IC orang dapat bekerja
sehari penuh tanpa gangguan apapun.
Pada suhu IOOC orang masih
sanggup bekerja, tetapi waktu kerjanya
sangat pendek, yaitu beberapa menit
saja. Pada suhu-suhu demikian harus
diadakan "shielding" bagi sumbersumber panas dengan lembaran
aluminium.
Tekanan diukur dengan barometer.
Tekanan udara dalam saluran-saluran
ventilasi diukur dengan pipa pilot.
Besarnya tekanan ini dinyatakan
dengan milimeter Hg atau dynes.
Penerangan
diukur
dengan
luksmeter dan dinyatakan dalam luks.
Pekerjaan yang memerlukan ketelitian
harus mendapat penerangan yang
intensitasnya tinggi, untuk pekerjaan
demikian penerangan sedikitt-dikitnya
1000 luk.. Pada Pekerjaan yang
memerlukan perbedaan untuk waktu
yang pendek dan kontras yang sedang
harus mendapat penerangan sedikitdikitnya 300 luks. Pekerjaan yang tidak
membutuhkan perbedaan yang besar
213

besar mendapat penerangan sedikitdikitnya 100 hilts. Dan pekerjaan kasar


yang tidak memerlukan penglihatan
yang kritis harus mendapat penerangan
sedikit-dikitnya 50 luks. Selain intensitas
penerangan,
juga
harus
diperhatikan kesilauan dan kedipan
serta perbedaan penerangan antara
obyek kerja dan sekitarnya. Karena
luksmeter sangat terbatas jumlahnya
.indera penglihat secara subyektif dapat
dipakai sebagai alat pengukur. Dalam
hal dipakai penerangan untuk tempat
atau ruang kerja dengan sinar matahari,
harus dinilai hal-hal sebagai berikut:
jendela-jendela, lubang-lubang atau
dinding gelas untuk memasukkan
cahaya harus selalu bersih dan luas
seluruhnya tidak boleh kurang dari 1/6
luas lantai. Apabila jendela hanya satusatunya jalan cahaya matahari, maka
tiggi antara jendela dan lantai tidak
boleh lebih dari 1 meter dan Jerak
jendela sedemikian rupa, sehingga
cahaya mencapai dinding tempat kerja
diseberang. Sumber cahaya lain dari
pada
matahari
tidak
boleh
menyebabkan penas berlebihan atau
merusak susunan udara sehingga
menyebabkan gangguan untuk bekerja.
Kecepatan udara diukur dengan
anemometer dan satuannya misalnya
cm per detik, mil per jam, dan lainlainnya. Umumnya kecepatan udara
yang melebihi 25 cm per detik
menyebabkan gangguan kesehatan
pekerja-pekerja.
Selain itu, sebagai suatu faktor fisik
juga, tempat kerja harus dievaluasi
secara menyeluruh. Setiap tempat kerja
harus sedemikian, sehingga terdapat
effisiensi kerja yang maksimal dan
kelelahan
sedikit-dikitnya.
Volume
ruang kerja per Kapita sedikit-dikitnya
10 meter kubik. Tinggi tempat kerja
paling sedikit 3 meter. Untuk mengukur
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

volume per kapita, tinggi dinding tebih


dari 4 meter tidak dapat dipergunakan
menghitung ruang udara. Luas lantai
per kapita sedikit-dikitnya 2 meter
persegi. Atap tempat kerja harus
mampu
melindungi
pekerja
dan
pongaruh sinar matahari dan pengaruhpengaruh iklim yang buruk. Dinding dan
lantai tidak boleh lembab atau basah,
kecuali jika perlu untuk produksi, namun
harus disertai aiat-alat perlindungan
pekerja-pekerjanya. Lantai tempat kerja
harus keras, tahan air, datar, dan tidak
licin; serta bahan untuk membuatnya
harus mudah dapat dibersihkan.
Evaluasi faktor-faktoi penyebab
sakit yang bersifat bahan-bahan kimia
dapat dilakukan dengan barbagai cara,
yaitu:
1. Subyekttfoleh indera manum.
2. Dengan
menggunakan
hcwanhewan.
3. Dengan memakai alst-alat detektor
dan indikatoi.
4. Pengambilan sample dan pomeriksaan laboratorium.
Indera manusia kadang-kadang
dapat dipakai untuk eveluasi kadarkadar bahan kimia dalam lingkungan,
oleh karena untuk zat-zat tertentu
pekerja-pekerja dapat mencium, melihat
dan
lain-lainnya
yang
komudian
menimbulkan kesan-kesan dihubungkan dengan kadar-kadar sesuatu zat
menurut pengalaman. Zat-zat seperti
SO2,
H2S,
ammoniak,
acrolein,
formaldehyd, toluen, phosgen, ozon
dan lain-lain dapat dicium baunya, atau
dirasa rangsangannya kepada selaput
lendir mata, bahkan dapat dltaksir
kadarnya di udara secara kasar. SO2
pada kadar 4 bds dapat dicium baunya,
pada 20 bds menyebabkan rangsangan
pada mata, pada 80120 bds
mengakibatkan batuk dan rangsangan
yang sangat keras, pada 200 bds
214

rangsangannya tak dapat dltahan lagi;


sedangkan N.A.B.-nya hanya 5 bds.
H2S tercium pada kadar 0,20 bds, jadi
masih jauh dibawah N.A.B.-nya yang
besarnya 20 bds, sedangkan H2S pada
kadar ISO bds nyata-nya menimbulkan
gangguan kesehatan. Ammoniak pada
konsentrasi 25 bds dapat dicium
baunya, padahal N.A.B.-nya adalah 50
bds. Rangsangan kepada mata telah
dapat dirasakan oleh formaldehyd pada
kadar 4 bds, padahal N.A.B.-nya adalah
5 bds. N.A,B. untuk phosgen 1 bds,
padahal udara dengan kadar zat
tersebut dari 0,5 bds sudah dapat
dibedakan dari udara biasa.
Ozon tercium pada konsentrasi
0,02-0,03 bds, kadar ini masih jauh dari
N.A.B., ialah 0,1 bds. Dalam beberapa
hal, yaitu apabila indera manusia telah
dapat mengenai adanya sesuatu zat
diudara pada kadar yang masih jauh
dari pada N.A.B.-nya, maka indera
mungkin digunakan untuk usaha-usaha
pencegahan,
agar
pekerja-pekerja
terhindar dan faktor-faktor penyebab
kimia dalam lingkungan. Namun
sebagaimana biasa alat indera manusia
tidaklah sempurna, dan terlalu kurang
derajat kepekaannya dibanding dengan
alat-alat pengukur. Juga kadangkadang alat indera ini tidak dapat
dipercaya,
oleh
karena
hilang
kepekaannya oleh pengaruh bahanbahan di udara yang bereffek memati
rasa.
Hewan-hewan yang sering digunakan untuk menilai bahan-bahan kimia
di udara adalah burung kenari, tikus,
kelinci, kera dan lain-tainnya. Sebagai
contoh pemakaian burung kenari dan
tikus ialah untuk mengetahui secara
kasar adanya dan beser bahayanya gas
CO. Burung kenari pingsan dalam
waktu 3 menit jika udara mengandung
CO dengan kadar 0,25%, sedangkan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

sejenis tikus selalu bergerak kehilangan


orientasi di bidang horizontal dan akan
diam sama sekali setelah 5 menit
menghirup udara yang berkadar CO 0,1
- 0,2%, padahal manusia masih
sanggup menahan kadar 0,25%, dalam
waktu 20 menit tanpa gejala dan 0,4%
berakibat kematian baru sesudah 1 jam.
Contoh lain sebagai penggunaan
burung kenari adalah untuk mengetahui
secara kasar kadar oksigen di-udara
pernapasan dalam tambang, hal ini
akan diuraikan kemudian. Tikus, kelinci,
marmot, dan kera paling sering
digunakan di laboratorium untuk
mengetahui derajat racun sesuatu zat
kepada
manusia,
tetapi
sayang
seringkali hasil percobaan tersebut
tidak begitu saja berlaku bagi manusia.
Sebagai misal adalah beryllium yang
pada hewan-he wan menyebabkan
granuloma, sedangkan pada manusia
belurn pernah teriadi demikian.
Cara evaluasi lain ialah dengan
indikator dan detektor yang biasanya
khusus untuk gas atau uap. Indikatorindikator sederhana didasarkan atas
perubahan-perubahan warna sebagai
akibat zat-zat yang terjadi oleh karena
reaksi kimia. Gas Cl2 dapat ditunjukkan
dengan menggunakan kertas yang
dibasahi larutan jodkali, sedangkan
yodium yang terjadi memberikan warna
biru dengan pati. NH2 dapat ditunjukkan, bahkan diketahui kadarnya,
dengan menggunakan kertas litmus,
kadar 100 bds dalam 5 - 7 detik. Asam
sulfida bereaksi dengan kertas yang
dibasahi larutan timah-hitam acetat,
kadar 4 bds menyebabkan perubahan
warna dalam 1 detik, sedangkan 0,3
bds dalam setengah menit. Selain
kertas yang dibasahi larutan-larutan
sebagai indikator dapat pula digunakan
larutan-larutannya sendiri, misalnya
larutan J2 dan MnO untuk menunjukkan
215

serta menentukan kwalitatif SO2 larutan


jodkali untuk mengukur kadar gas chlor
atau NO2. Detektor adalah alat khusus
yang dibuat untuk menentukan bahanbahan di udara kwalitatif dan kwantitatif,
cara kerjanya. ialah dengan menghisap
dan melakukan udara tempat kena
melalui reagens yang ada dalam tabung
detector. Sebagai contoh detektor untuk
gas CO. Jika burung kenari hanya
mampu menunjukkan kadar terendah
1000 bds, detektor CO dengan
memakai yodiumpentoksida (J2O3)
mampu menunjukkan kadar 50 bds.
Lebih peka lagi, jika detektor CO
menggunakan holamit yang mampu
menunjukkan 0,05% kadar CO dan
hopkolit yang mampu menunjukkan
0,005%. Untuk berbagai-bagai gas dan
uap telah dibuai berbagai macam
detektor.
Sebagai
contoh-contoh
disebut di sini detektor uap Hg yang
berupa alat elektros, detektor TEL,
detektor benzol, detektor keton, dan
lain-lain sebagainya.
Pengambilan sample untuk gas
atau uap dapat dilakukan dengan 4
cara. Cara pertama ialah absorpsi
kepada bahan padat, misalnya gas
CO2 pada NaOH padat, gas-gas
bersifat pembentuk asam lainnya pada
alkali padat lainnya, uap air pada bahan
hygroskopik misalnya P2O5. dan uapuap bahan organik pada karbon aktif.
Cara kedua dengan melalukan udara
pada cairan yang mampu mengikat
bahan-bahan dalam udara tersebut,
seperti halnya NO2 dilakukan pada air.
Untuk maksud tersebut dibuat beberapa
bentuk alat-alat pengambil sample,
yang intisarinya ialah melalukan udara
kepada cairan atau larutan. Dalam
kepustakaan cara ini dikenal sebagai
"Schrubbing technique". Cara ketiga
adalah kondensasi, yaitu dengan
menurunkan
suhu
udara
yang
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

mengandung uap, sehingga uapnya


mengembun. Sebagai cara terakhir,
yaitu keempat, ialah dengan membakar
bahan-bahan di udara pada kawat pijar
dengan katalisator tertentu,yang hasil
pembakarannya ditampung oleh air
atau larutan. Selanjutya sample gas
atau uap ini diperiksa secara kwalitatif
dan kwantitatif di laboratorium higene
perusahaan.
Pengambilan sample untuk debu di
udara dilakukan dengan baberapa cara.
Can-cara
tersebut
adalah
"impingement,
filtrasi,
presipitasi,
sedimentasi, dan segala kombinasikombinasinya.
Tergolong
kepada
impingement terdapat alat-alat yang
disebut konimeter, jet dari Owens,
impinger dari Goldberg dan Smith atau
impinger dari Midget, dan "cascade
impacter", Konimeter dibuat untuk
pertama kalinya oleh R. Kotson, berupa
pompa silindris, yang udara sebanyak
2,5 - 10 ml disedot oleh pompa dengan
kecepatan besar dan langsung secara
tegak lurus memasuki lubang sempit,
sehingga dengan begitu debu hinggap
pada lempeng gelas dan dihitung
dibawah mikroskop.
Kerugian-kerugian konimeter adalah
sbb.
1. Tidak
dapat
dipakai
untuk
mengambil sample udara yang
kadar debunya terlalu tinggi.
2. Terlalu sedikitnya udara sampling
ialah 2,5 - 10 cc.
3. Hanya berguna untuk menentukan
jumlah debu.
4. Sample terlalu kecil untuk analisa
kimiawi.
Maka dari itu ki konimeter jarang
atau hampir tidak digunakan lagi. Jet
dari
Owens
memakai
prinsip
impingement dan kondensasi. Udara 50
- 100 cc disedot dan dekenakan
lempeng kaca bertutupkan kertas hisap;
216

oleh karena udara tersebut bergerak


dengan tiba-tiba dan berkecepatan
tinggi, uap air mengembun dan
membasahi kertas hisap serta menjadi
tempat melekat debu dari udara.
Selanjutnya
debu
dihitung
di
laboratorium dengan menggunakan
satu mikroskop. Kerugian-kerugian
yang didapati pada konimeter berlaku
pula bagi suatu jet dari Owens. Selain
itu kedua alat yang telah diterangkan
tersebut tidak dapat dipakai untuk
mengambil
sample
debu
yang
berukuran dibawah 1 mikron. Impinger
adalah alat pengambil sample debu di
udara
berdasarkan
prinsip
"impingement" yaitu dengan suatu
kecepatan cukup mengalirkan udara
kepada suatu halangan dan oleh
karenanya berubah arah. Goldberg dan
Smith menggunakan botol besar,
sedangkan pada Midget impinger
dipakai tabung reaksi. Udara dialirkan
atau dipompa melalui suatu pipa ke
botol/tabung reaksi hingga mengenai
dasar botol atau tabung reaksi, lalu
berubah arah, kemudian udara tersebut
melalui larutan atau air murni, dan
selanjutnya udara tersebut keluar
melalui pipa yang lain.
Keuntungan-keuntungan pemakaian
suatu impinger adalah sebagai berikut:
1. Dapat dipakai untuk mengambil
sample berulang kali.
2. Dapat
dipergunakan
untuk
mengambil sample sewaktu-waktu
diperlukan.
3. Selain untuk menghitung jumlah
debu, juga untuk pemeriksaan
kwalitatif, oleh karena sample dapat
diambil besar, jika diperlukan.
4. Effisiensi
tinggi
untuk
debu
berukuran lebih dari 1 mikron, tetapi
kecil untuk debu yang berukuran
kurang dari 1 mikron.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

Kerugian suatu impinger ialah tidak


dapatnya digunakan untuk pengambilan
sample uap logam atau "fume". Di
Indonesia impinger ditemui di Lembaga
Nasional Higene Perusahaan dan
Kesehatan Kerja, jenisnya ialah Midget
impinger, yang telah dipergunakan
untuk pengambilan sample debu dari
tambang-tambang emas Cikotok dan
Cirotan. "Cascade impacter" adalah seri
dari beberapa jet, sehingga debu dapat
diambil samplenya secara bertingkat
menurut
besarnya
ukuran
debu
tersebut. Filtrasi adalah penyaringan
udara yang disedot atau dihisap melalui
suatu saringan, seperti kertas saring,
Iempeng-lempeng berpori halus, dan
lain-lain sebagainya. Cara filtrasi ini
biasanya
dipergunakan
untuk
menentukan berat sesuatu jenis debu
dalam suatu volume udara, sehingga
dapat ditentukan kadarnya dengan
mudah, misalnya mg debu per meter
kubik udara. Berat debu adalah
kenaikan berat saringan sebelum dan
sesudah filtrasi dilakukan. Presipitasi
dilakukan dengan dua cara, yaitu
presipitasi termis dan presipitasi
elektris.
Presipitasi
termis
ialah
pengendapan debu dari tempat bersuhu
tinggi ke lempeng berderajat panas
rendah, sehingga berat debu dapat
ditimbang. Presipitasi elektris adalah
pengendapan debu di katoda atau
anoda tergantung dari jenis muatan
listrik debu-debu di udara. Sedimentasi
ialah pengendapan bahan-bahan dari
udara yang cukup berat kepada dasar
suatu wadah untuk diukur tinggi atau
berat
endapannya.
Sedimentasi
dijalankan untuk pengukuran debudebu kasar atau debu/abu yang
mengotori udara bagi umum, dan
biasanya diukur untuk jangka waktu
panjang misalnya setahun.

217

Untuk pemeriksaan laboratorium


bagi gas atau uap, perlu pengetahuan
yang cukup tentang analisa kwalitatif
dan kwantitatif. Untuk pemeriksaan
debu, selain analisa tersebut harus pula
dlketahui cara-cara menghitung debu,
sebab selainnya bahan-bahan kimia
yang dikandung oleh debu, juga harus
ada ketarterangan tentang jumlah debu
dan ukuran-ukuran debu yang ada di
adara.
Debu
dihitung
secara
mikroskopis, misalnya dipakai cara
seperti antuk menghitung butir-butir
darah merah atau putih, tetapi untuk
lebih teliti dapat dipergunakan antara
lain mikroskop yang dilengkapi dengan
alat proyeksi. Cara analisa kimia adalah
gravimetri,
volumetric,
kalorimetri,
turbiditimetri, chromatografi, dan lainlain. Juga cara-cara fisik dapat
digunakan dalam analisa seperti
spektrometri, spektrofotometri, diffraksi
sinar X, dan polarografi.
13.6.4. Koreksi Tempat Kerja
Koreksi tempat kerja terutama
dimaksudkan, agar kadar faktor-faktor
penyebab penyakit dalam hubungan ini
terutama penyebab-penyebab fisik dan
kimia ditempat kerja leblh kecil dari
N.A.B-nya. Sudah barang tentu, koreksi
diadakan
atas
dasar
hasil-hasil
pengukuran, sehingga segala tindakan
higene dapat dianggap obyektif. Koreksi
tersebut mungkin atas dasar telah
terjadinya keracunan. penyakit-penyakit
akibat kerja, atau kelakaan, jadi berarti
supresif, tapi mungkin pula atas dasar
preventif.
Cara koreksi pertama ditujukan
kepada proses dalam perusahaan
sebagai berikut:
1. Substitusi, yaitu mengganti bahanbahan yang lebih beracun dengan
bahan-bahan yang kurang beracun,
tanpa mengganggu, bahkan kalau
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

mungkin
menguntungkan
hasil
produksi. Dalam beberapa hal cara
ini dapat dilaksanakan, misalnya
fosfor merah sebagai pengganti
fosfor putih diperusahaan korek api,
atau penggantian bahan-bahan
untuk
sandblasting
dengan
persenyawaan-persenyawaan
nonsilika, seperti AIC. Juga toluol
dan Xylol dapat dipakai untuk
subsitusi
benzen.
Trichloretilen
dapat menggantikan CO2 dalam
penggunaanya
sebagai
bahan
pelarut atau pembersih gemuk.
2. Pencegahan pengotoran tempat
kerja oleh bahan-bahan, yaitu
dengan isolasi unit-unit opersi atau
jenis-jenis
pekerjaan
tertentu.
Seperti unit operasi yang sangat
membahayakan sebaiknya tertutup
sempurna, unit operasi demikian
misalnya pengolahan bahan-bahan
radioaktif. Atau misalnya pekerjaan
yang sangat berbahaya dijalankan
pada malam hari. Larangan kepada
umum atau pekerja-pekerja yang,
tidak berkepentingan memasuki
suatu tempat kerja merupakan
sebagian dari tindakan isolasi.
3. Cara basah terutama berguna untuk
menekan
jumlah
debu
yang
mengotori udara, misalnya dalam
tambang arang batu atau dalam
pabrik asbes.
4. Tata kerumah-tanggaan perusahaan yang baik disertai perawatan
yang cukup. Hal ini terutama
ditujukan kepada pengaturan letak
mesin-mesin dan perkakas kerja,
penyimpanan
dan
penimbunan
bahan-bahan baku produk-produk
industry, kantin dan Iain-lainnya.
Cara kedua adalah ventilasi, yang
terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Ventilasi umum dan dilusi.

218

2. Ventilasi
atau
setempat.

pompa

keluar

Ventilasi
umum
atau
dilusi
dimaksudkan untuk menurunkan kadar
bahan-bahan yang mungkin menimbulkan gangguan kepada kesehatan
dan kenikmatan kerja. Ventilasi umum
dan
dilusi
dilaksanakan
dengan
mengalirkan udara segar ketempat
kerja. Biasanya biaya ventilasi umum
atau dilusi didaerah tropis adalah
murah. Syarat-syarat agar suatu
ventilasi umum atau dilusi berhasil
adalah sebagai berikut: a) kadar bahanbahan diudara tidak boleh terlalu besar;
b) pekerja-pekerja tidak boleh terlalu
dekat kepada sumber-sumber yang
menimbulkan faktor-faktor penyebab
penyakit; c) kecepatan dibebaskannya
faktor penyebab tersebut keudara tidak
terlalu besar; d) daya racun bahanbahan tersebut harus terbagi rata
diruang kerja. Ventilasi demikian hanya
berpaedah untuk mengatasi bahayabahaya gas atau uap, letapi tidak untuk
"fume" dan debu, sebab kedua jenis
terakhir ini biasanya sangat beracun
dan kecepatannya bergerak terlalu
besar. Ventilasi umum dan dilusi untuk
maksud suatu kenikmatan kerja harus
dapat mengatur suhu, kecepatan udara,
kelembaban, dan radiasi dalam udara,
sehingga sebagian terbesar pekerjapekerja merasa nikmat bekerja pada
udara
demikian.
Ventilasi
keluar
setempat
adalah
ventilasi
yang
menangkap bahan-bahan yang dapat
mengganggu
kesehatan
sebelum
bahan-bahan tersebut masuk keudara
ruang kerja. Untuk itu digunakan corong
dan pipa-pipa; corong menghadap dan
menutupi sebagian atau seluruhnya
sumber-sumber, sedangkan pipa-pipa
menyalurkan udara yang disedot atau
dihisap keluar. Corong sebagian atau
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

seluruhnya menutup sumber adalah


penangkap
bahan-bahan
yang
berbahaya sebelum sempat keudara
ruang kerja. Corong yang diletakkan
diatas sumber dan udara disedot keatas
disebut kanopi. Selain itu corong
mungkin dipasang dipinggir atau
dibawah suatu unit operasi. Ventilasi
keluar setempat biasanya sangat
berguna untuk mengatasi bahaya uap
logam dan debu, namun biayanya
biasanya
sangat
mahal.
Untuk
keperluan menilai baik tidaknya suatu
sistim ventilasi haruslah diketahui cara
pemakaian alat-alat pengukur seperti 1)
venamometer, yaitu pengukur cepat
aliran udara, 2) pipa pipot, ialah
pengukur besarnya tekanan udara di
pipa-pipa, 3) termometer-termometer
untuk ukuran suhu, dan 4) hygrometer,
yakni alat pengukur kelembaban udara,
Walaupun
koreksi-koreksi
oleh
seorang ahli higene perusahaan
terutama ditujukan kepada lingkungan
kerja, namun ia harus pula mumpu
memberikan koreksi tentang alat-alat
perlindungan yang dlpakai oleh pekerja,
misalnya tentang respirator yang harus
dipakai menurut jenis bahaya yang ada,
jenis kaca-mata menurut sinar-sinar
yang ada dan lain-lainnya.
13.6.5. Melindungi Masyarakat
Sekitar Suatu Industri dan
Umum
Masyarakat sekitar suatu perusahaan dan umum harus dilindungi dari
pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh suatu perusahaan.
Semua faktor penyebab penyakit yang
mungkin menghinggapi para pekerja
dapat pula menimbulkan gangguan
kepada masyarakat sekitar suatu
perusahaan dan masyarakat umum.
Kegaduhan oleh karena naik dan
mendaratnya
kapal-kapal
terbang
219

mengganggu
penduduk
sekitar
lapangan terbang yang bersangkutan.
Effek oleh sinar-sinai radioaktif
selatu mungkin diderita oleh penduduk.
yang tinggal di sekitar tempat kerja
yang
menggunakan
bahan-bahan
demikian. Tapi, terpenting adalah
kemungkinan-kemungkinan pengotoran
udar, air, makanan tempat sekitar, dan
iain-lain oleh sampah, air bekas, dan
udara dari perusahaan. Pabrik yang
menggunakan atau menghasilkan fluor
atau persenyawaan-persenyawaannya,
sengaja atau tidak sengaja, apabiia
pembuangan air bekas pakai atau
sarnpah dari perusahaan kurang baik
akan menimbulkan kerugian yang
besar, seperti pernah dialami di luar
negeri. Air dari perusahaan-perusahaan
pembatikan harus dibuang secara
khusus, tidak boleh mengotori sumursumur penduduk. Main bahaya-bahaya
yang
nyata-nyata
mengganggu
kesehatan dan mendatangkan penyakit,
juga gangguan yang sifatnya mengganggu atau merusak kenikmatan
harus pula diperhatikan, misalnya baubau yang tidak enak, sampah-sampah
yang merusak estetika, dari itu dalam
Undang-undang. Gangguan perusahaan-perusahaan harus memenuhi syarat
tertentu.
Seperti telah diuraikan di atas,
masyarakat harus pula terhindar dari
bahaya-bahaya oleh udara yang keluar
dan suatu perusahaan yang mengandung bahan-bahan yang kadangkadang sangaat berbahaya. Terutama
udara yang keluar dari ventilasi keluar
setempat harus bersih dan bebas dari
bahan-bahan yang sifatnya racun, atau
bila bahannya tidak bisa dihilangkan
sama sekali haruslah kadarnya di
bawah N.A.B.-nya Untuk maksud
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

tersebut, sebelumnya udara dari suatu


industri dibebaskan keluar haruslah
lebih dahulu melalui proses pengolahan.
Cara-cara
pengolahan
adalah
sebagai berikut : Untuk udara yang
mengandung gas atau uap terdapat dua
cara, yaitu :
1) pembakaran, yaitu membakar
bahan-bahan tersebut, bila perlu
digunakan katalisator, agar terjadi
pembakaran
sempurna,
dengan
melakukan udara dari perusahaan
melalui alat pembakaran,
2) cara mencuci (schrubbing
method), dengan mengalirkan udara
kotor melalui air atau larutan yang
mudah bereaksi dan mengikat gas atau
uap yang dikandung udara kotor dan
pabrik.
Untuk
udara-udara
yang
rnengandung partikel-partikel, seperti
debu atau aerosol, harus dipilih caracara, yaitu :
1) kamar pengendap (settling
chamber),
yang
memberikan
kesempatan kepada partikel-partikel
dari udara kotor untuk mengendap di
kamar tersebut sebelumnya dialirkan;
2) parangkap kelembaban (inertial
trap), ialah alat yang ketika udara kotor
melaluinya berubah arah, sehingga
partikel-parlikel tidak terus ikut dengan
aliran udara, melainkan mengendap;
3) cyclone, yakni ruang yang dijalani
udara kotor secara meligkar, sehigga
partikel-partikel melekat di dindingnya;
4) presipitator dinamis, seperti
baling-baling
yang
menyebabkan
partikel-partikel
terhempas
dan
220

terkumpul di sekitar baling-baling


tersebut;
5) saringan, yang menyaring dan
menahan partikel-partikel, biasanya
saringan-saringan ini berupa kantongkantong besar berisikan cabikancabikan wol, nylon, asbes, kapuk, sutra,
dan lain-lain. dan
6)
presipitasi
listrik,
yaitu
pengendapan debu-debu oleh karena
adanya perbedaan tegangan antara
dua pool.
Pemilihan cara-cara ini pada umumnya didasarkan atas faktor-faktor :
a) bahaya tidaknya bahan-bahan
yang terdapat di udara,
b) besamya biaya,
c) derajat effektifnya cara yang akan
dipakai
Ditinjau dari sudut effektifnya caracara tersebut di atas, kamar pengendap
praktisnya hanya baik untuk berukuran
100
200
mikron,
perangkap
kelambanan untuk 5O - 200 cyclone
untuk 20 - 60 mikron, presepitator
dnamis untuk 15-30 mikron, filter
tergantung dari jenis filternya, bila
kertas bisa sampai 0,5 - 2 mikron, dan
presipitator elektris khusus untuk fume
(ukuran kurang dari 0,5 mikron).
Juga Masyarakat harus dilindungi
dari bahaya-bahaya oleh karena
produk-produk industri, maka dari itu
hasil suatu perusahaan harus dijamin
tidak menimbulkan keracunan atau
penyakit, untuk maksud ini sangat perlu
adanya penelitian-penelitian bahan.
Perlindungan masyarakat dari bahayabahaya yang mungkin ditimbulkan oleh
produk-produk industri adalah tugas
dan wewenang Departemen-DeparDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

temen Perindustrian, P.U.T.L, Kesehatan, dan lain-lain.


13.7.

HIGENE PERUSAHAAN DAN


KESEHATAN KERJA DALAM
INDUSTRI MARITIM
13.7.1. Pandangan Umum
Industri maritim adalah
khusus
oleh karena cara kerja di laut dan
bersangkutan dengan produk-produk
laut dan lautan. Saalh satu segi dari
higene dan kesehatan dalam industri
maritim ialah cara kerja dludara
bertekanan tinggi, yang mungkin
pengaruh-pengaruhnya menghinggapi
antra lain penyelam-penyelanm seperti
pengambil
mutiara.
Produk-produk
lautan sangat banyak ragamnya, dan
pasti tidak sedikit diantaranya yang
dapat mengganggu kesehatan. Jelas
beberapa jenis ikan laut mengandung
racun bagi manusia. Hal khusus lainya
ialah keselamatan nelayan-nelayan
yang kadang-kadang dengan perahuperahunya yang sederhana mengarungi
lautan. Bagmanapun industri maritim
makin lama akan makin berkembang,
sehingga higene perusahaan dan
kesehatan kerja dalam bidang itupun
harus dikembangkan pula.
13.7.2. Kesehatan Penyelam
Gangguan kesehatan yang terutama diderita oleeh penyelam ialah
sebagai akibat tekanan udara tinggi dan
akibat dekompresi, yaitu pada saat
penyelam-penyelam naik dari dasar
lautan kepermukaan. Tekanan udara
normal ialah sekitar 1 atmosfer. Pada
waktu menyelam tekanan yang diderita
pekerja
naik
sebagai
akibat
penambahan tekanan air tinggi dari
mulut ke permukaan air. Manusia tahan
tekanan udara tinggi tanpa suatu akibat
buruk apapun hingga 18 atmossfer,
221

asalkan udara dapat bebas mengenai


dan
memasuki
seluruh
bagian
permukaan tubuh dan rongga-rongga
seperti sinus-sinus dan rongga telinga.
Tetapi, apabila tekanan besar itu tidak
sama untuk berbagai bagaian tubuh,
maka akan terjadilah gejala-gejala
bendungan, oedem, pendarahan, dan
perasaan sakit pada jaringan-jaringan
yang bersangkutan. Telinga, sinus-sinus
dan gigi adalah bagian-bagian tubuh
yang
mudah
dipengaruhi
oleh
perubahan-perubahan tekanan tinggi.
Kira-kira 1,5% dari semua orang pada
umumnya menderita keluhan atau sakit
dibagian sinus-sinus yang disebut
barosinusitis atau sakit gigi yang
disebut barodontalgia. Sebab sakit
telinga ialah perbedaan tekanan udara
disebelah luar dan sebelah dalam dari
selaput gendang telinga; sebab sakit
gigi adalah pembentukan gelembunggelembung
gas
dalam
pulpa,
sedangkan sakit pada sinus disebabkan
oleh tertutupnya lobang-lobang sinus
oleh selaput lendir yang meradang atau
oleh jaringan Umpa. Jika tuba Eustachii
tertutup oleh jaringan limfoid dan
selaput lendir yang membengkak,
terjadilah barotitis yang dimulai dengan
bendungan pada gendang telinga, yang
menghebat
menjadl
erythem,
pengerutan gendang telinga dan
perdarahan padanya yang mungkin
diikuti perdarahan dalam rongga telinga
tengah.
Paru-paru
sendiri
akan
dipengaruhi oleh tekanan tinggi, bahkan
mungkin menjadi ciut, yaitu bila paruparu tertekan lebih kecil lagi dari
Volume residu paru-paru. hal ini
mungkin terjadi pada penyelampenyelam yang tidak memakai alat-alat
pelengkapan untuk menyelam. Selain
pengaiuh primer oleh tekanan, juga
terjadi pengaruh sekunder oleh udara
dengan tekanan tinggi. Nitrogen yang
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

larut dalam tekanan 5 kali jumlahnya


dari pada air menyebabkan effek
narkose. Pada tekanan 4 atmosfer effek
ini terasa sebagai kemampuan bekerja
yang mengurang, perubahan pada
kemauan dan semangat, dan sering
euphori yang ringan sampai kepeda
yang berat. Demikian pula oksigen,
yang bila dalam udara pernapasan
tekanannya melebihi 2 atmosfer akan
menyebabkan
keracunan
yang
mekanismenya bekum jelas. Tandatanda keracunan adalah gangguan
penglihatan, halusinasi akostik, konfusi,
kontraksi otot-otot di luar kemauan
terutama dimuka, enek, dan vertigo.
Akhirnya
keracunan
oksigen
merupakan kejang-kejang epileptis,
Keracunan oksigen dipercepat oleh
kadar CO2 yang tinggi. Selain itu CO2
sendiri mempercepat pula efek narkotis
dari N2 dan dalam kadar tinggi
menyebabkan berhentinya pernapasan.
Pada saat penyelam naik dari dasar
kepermukaan mungkin terjadi pengaruh
dekompresi
udara,
gangguan
kesehatan Ini disebut penyakit CAISON.
Etiologinya adalah pembentukan gasgas nitrogen berupa gelembunggelembung
dalam
jaringan.
Gelembung-gelembung gas tersebut
terjadi dari gas yang larut dalam
jaringan lemak tidak diberi cukup waktu
untuk diambil oleh air tubuh dan darah
sebagai larutan untuk seterusnya
dikeluarkan dalam bentuk gas melewati
paru-paru.
Jumlah
gelembunggelembung
gas
yang
terbentuk
tergantung dari tiga faktor, yaitu : 1)
jumlah gas yang larut dalam jaringan
yang seianjutnya ditentukan oleh
tekanan udara, 2) keadaan aliran darah
didalam tubuh, yang dipengaruhi antara
lain oleh umur, suhu, kegiatan badan,
ketakutan, atau minuman keras seperti
alkohol, dan 3) cepatnya waktu
222

dekompresi. Gejala-gejala dan tandatanda penyakit Caisson adalah "bends",


"chokes", kelumpuhan otot-otot, dan
nekrose asetidk pada tulang-tulang.
"Bends" adalah perasaan sakit yang
terdapat di sendt-sendi dan di dalam
tulang serta otot, cepat menghebat,
menjalar dari satu bagian tubuh
kelainnya, dan umumnya terjadi 4-6 jam
sesudah dekompresi "Choke" adalah
sakit substernal yang terasa pada
waktu napas dalam yang diikuti batuk
paroxysmal dan bisa selanjutnya diikuti
pula semaput dengan gejala-gejala
sindrom schoek. Kelumpuhan biasanya
paraplegia atau monoplegia spastis,
sebapai akibat pembentukan gas
nitrogen di sumsum tulang belakang
yang menyebabkan emboli pada buluh
darahnya. Kerusakan otak sangat
jarang.
Nekrose
tulang-tulang
disebabkan penutupan buluh-buluh
darah dalam tulang, biasanya nekrose
ini baru terjadi paling sedikit setelah 8
bulan bekerja, tapi biasanya sangat
jarang terjadi.
13.7.3. Kesehatan Nelayan
Penyakit
kulit
pada
nelayan
mungkin akibat pengaruh air laut yang
karena kepekatannya menarik air dan
kulit, dalam hal ini aii taut merupakan
penyebab dermatitis kulit kronis dengan
sifat rangsangan primer. Tapi penyakit
kulit mungkin pula disebabkan oleh
jamur-jamur atau binatang-binatang
laut. Pekerjaan basah mempakan
tempat berkembangnya penyakit jamur,
misalnya moniliasis. "Swim-meri' itch"
mungkin menghinggapi nelayan-nelayan yang hidup di pantai dengan
keadaan sanitasi kurang baik, sebabnya ialah larvae sejenis cacing.
Beberapa jenis ikan dapat menyebabkan kelainan kulit, biasanya nelayan-

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

nelayan mengetahui ikan -ikan yang


mendatangkan gatal demikian.
Keselamatan
nelayan
dalam
melakukan pekerjaannya belum cukup
mendapat
perhatian.
Syatat-syarat
perahu nelayan harus diutamakan, agar
tercapai
keselamatan
sebesarbesarnya.
Konstruksi
perahu
di
Indonesia berbeda-beda mengikuti latar
belakang daerah atau kebudayaan
setempat. Perahu yang baik adalah
stabil, tidak mudah terbalik oleh
pukulan-pukulan ombak atau angin
yang besar. Alat-alat keselamatan di
perahu perlu pula tersedia, seperti
balon pelampung atau tali pengjkat ke
perahu yang dipakai pada saat-saat
diperlukan. Cara-cara pertolongan pada
kecelakaan di laut harus diberikan dan
difahami betul-betul oleh para nelayan.
Syarat untuk seorang nelayan ialah
harus pandai berenang. Penglihatan
dan pendengaran harus baik serta
kesehatan fisik harus baik pula. Alatalat PPPK harus tersedia. Perahuperahu lapuk dan yang tali temalinya
sudah usang tidak boleh dipergunakan.
Higene air minum dan makanan
harus diperhatikan, selainnya cukup
persediaan menurut lamanya berlayar.
Penyakit avitaminosis vitamin C dikenal,
oleh karena awak kapal menderitanya,
akibat kurangnya buah-buahan yang
segar. Oleh karena nelayan-nelayan
hidup di pantai-pantai yang biasanya
higenenya xangat kurang, pedulian
pendidikan kesehatan tentang perlunya
minum air masak, cara-cara hidup
higenis, dan lain-lainnya.

ikan, mutiara, garam, akar bahar, agaragar, dan lain-lain. Selain produkproduk bersifat alami, juga lapangan
industri maritim buatan luas terbuka,
misalnya mutiara artefissil. Demikian
pula, oleh karena Indonesia adalah
kepulauan, lalu-lintas laut merupakan
urat nadi sangat penting. Oleh karena
itu, higene perusahaan dan kesehatan
kerja dalam industn maritim pun harus
dikembangkan
sesuai
dengan
kebutuhan dan kemungkinan mengikuti
perkembangan
industri
maritimnya
sendiri.

13.7.4. Hari Depan Industri Maritim


Industri maritim adalah harapan hari
depan yang terang, baik ditinjau dan
corak ragamnya produk-produk dari
lautan yang kaya raya, seperti ikan223

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Teknik Instalasi Permesinan kapal

224

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Anda mungkin juga menyukai