Anda di halaman 1dari 24

Essay

1. Kewajiban pengurus sesuai UU No 1 Tahun 1970 ttg keselamatan kerja (pasal 14)
a. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat
keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai UU ini dan semua peraturan
pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-
tempat yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas
atau ahli kesehatan kerja
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan
kerja yang diwajibkan dan bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja
c. Menyediakan secara cuma-Cuma, semua APD yang diwajibkan pada tenaga kerja
yang berada di bawah pimpininannya dan menyediakan bagi setiap orang yang
akan memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk yang diperlukan
menurut pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja
2. Kecelakan kerja dan Penyakit Akibat Kerja/PAK
- Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau
sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
- Penyakit Akibat Kerja/PAK adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja
ESSAY
1. Sebutkan kewajiban pengurus sesuai UU 1/1970!
a. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat
keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan
pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat –tempat
yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas attau ahli
keselamatan kerja.
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang
diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat
dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
c. Menyediakan secara cuma-Cuma, semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga
kerja yang berada dibawah pimpinannya dan menyediaakan bagi setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan peyunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja. (Bab X Kewajiban
Pengurus Hal. 132 Kitab UU K3)

2. Apa yang dimaksud dengan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja?
a. Kecelakaan Kerja adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan, dan tidak diinginkan,
gangguan dari pekerjaan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, dan
pencemaran lingkungan. (Bab II Dasar Hukum Dan Pengertian Hal.3 Kumpulan Modul K3)
b. Kecelakaan adalah peristiwa yang tidak dikehendaki dan tidak diduga yang mengganggu
jalannya proses aktivitas yang telah ditentukan dari semula dan dapat mengakibatkan
kerugian jiwa atau harta benda (Bab II Dasar Hukum dan Pengertian Kumpulan Modul K3)
c. Penyakit Akibat Kerja / PAK adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja

3. Mengapa setiap karyawan harus dilakukan pemeriksaan awal, berkala maupun khusus?
Permen No. Per-02/1980 :
Pasal 2 ayat (1)
Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja / awal tujuannya agar tenaga kerja yang diterima
berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidak mempunyai penyakit menular
yang akan mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan
sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja lain
dapat terjamin.
Pasal 3 ayat (1)
Pemeriksaan kesehatan berkala untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja
sesudah berada dalam pekerjaannya, serta memiliki kemungkinan adanya pengaruh-
pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan dengan usaha-usaha
pencegahan.
Pemeriksaan kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh
dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu.

4. Sebutkan tugas, kewajiban dan wewenang ahli K3 umum!


Permenaker No.2 Th 1992 ttg Tata Cara Penunjukan Kewajiban Dan Wewenang Ahli
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
- Tugas AK3 Umum:
Membantu pimpinan perusahaan atau pengurus menyelenggarakan dan meningkatkan
usaha keselamatan kerja, hygiene perusahaan dan kesehatan kerja, membantu
pengawasan ditaatinya ketentuan-ketentuan perundang-undangan bidang K3
- Kewajiban AK3 Umum: (pasal 9 ayat 1)
a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan K3 sesuai dengan bidang
yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
b. Memberikan laporan kepada menteri tenaga kerja atau pejabat yang ditunjuk mengenai
hasil pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Untuk AK3 di tempat kerja satu kali dalam 3 bulan kecuali ditentukan lain
2) Untuk AK3 di perusahaan yang memberikan jasa dibidang K3 setiap saat setelah
selesai melaksanakan kegiatannnya
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan /instansi yang didapat
berhubungan jabatannya
- Wewenang AK3 Umum: (pasal 10 ayat 1)
a. Memasuki tempat kerja sesuai keputusan penunjukan
b. Meminta keterangan dan/atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3
ditempat kerja dengan keputusan penunjukannya
c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan
persyaratan serta pembinaan K3 yang meliputi:
1) Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
2) Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya
3) Penanganan bahan-bahan
4) Proses produksi
5) Sifat pekerjaan
6) Cara kerja
7) Lingkungan kerja
5. Sebutkan fungsi dan tugas P2K3 serta sebutkan landasan hukum pembentukan P2K3!
Landasan hukum P2K3 → Permenaker No.04/MEN/1987 tentang P2K3 serta tata cara
penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
Fungsi P2K3 : (pasal 4 ayat 2)
a. Menghimpun dan mengolah data tentang K3 di tempat kerja
b. Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja:
1. Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3
termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara penanggulangannya
2. Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja
3. APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan
4. Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya
c. Membantu pengusaha atau pengurus dalam:
1. Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerjMenentukan tindakan koreksi
dengan alternatif terbaik
2. Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan dan PAK serta mengambil langkah-
langkah yang diperlukan
3. Mengembangkan penyuluhan dan penelitian dibidang keselamatan kerja, hygiene
perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomic
4. Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di
perusahaan
5. Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja
6. Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja
7. Mengembangkan laboratorium K3, melakukan pemeriksaan laboratorium dan
melaksanakan intepretasi hasil pemeriksaan
8. Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, hygiene perusahaan dan
kesehatan kerja
d. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman
kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, hygiene perusahaan,
kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja

6. Bagaimana cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan


terkait?
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja (Permenaker No.03/MEN/1982 ttg
pelayanan kesehatan tenaga kerja) → Pasal 4 ayat 1
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dapat :
a. Diselenggarakan sendiri oleh pengurus
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau
pelayanan kesehatan lain
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama menyelenggarakan suatu
pelayanan kesehatan kerja

7. Jelaskan objek pengawasan lingkungan kerja serta sebutkan peraturan perundangan


terkait!
- Landasan hukum Objek pengawasan lingkungan kerja: Permen No.7 tahun 1964
tentang syarat kesehatan, kebersihan, serta penerangan dalam tempat kerja.
Pasal 2
Setiap bangunan perusahaan harus memenuhi syarat-syarat untuk:
a. Menghindarkan kemungkinan bahaya kebakaran dan kecelakaan
b. Menghindarkan kemungkinan bahaya keracunan, penularan penyakit atau timbulnya
penyakit jabatan
c. Memajukan kebersihan dan ketertiban
d. Mendapat penerangan yang cukup dan memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan
e. Mendapat suhu yang layak dan peredaran udara yang cukup
f. Menghindarkan gangguan debu, gas, uap dan bauan yang tidak menyenangkan
- Landasan hukum pengawasan lingkungan kerja:
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1, pasal 5, pasal
8, pasal 9 dan pasal 14
2. UU No.3 tahun 1969 tentang persetujuan konvensi ILO No.120 Hygiene dalam
perniagaan dan kantor-kantor, pasal 7
3. PP No.7 tahun 1973 tentang pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan
penggunaan pestisida
4. PP No.11 tahun 1875 tentang keselamatan kerja terhadap radiasi
5. PP Perburuhan No.7 tahun 1964 tentang syarat kesehatan, kebersihan serta
penerangan dalam tempat kerja
6. Permanker No.3 tahun 1985 tentang K3 pemakaian asbes
7. Permenaker No 5 Tahun 2018 tentang K3 lingkungan kerja
8. Permenaker No.3 tahun 1986 tentang syarat keselamatan dan kesehatan di tempat
kerja mengelola pestisida
9. Kepmenaker No.51 tahun 1986 tentang NAB faktor fisika di tempat kerja
10. Kepmenaker No. 187 tahun 1999 tentang Pengendalian bahan kimia berbahaya di
tempat kerja
11. Instruksi menteri tenaga kerja N0.2/M/BW/BK/1984 tentang pengesahan APD
12. SE Menteri tenaga kerja No.01/1997 tentang NAB faktor kimia, udara lingkungan kerja,
dll
- Objek pengawasan lingkungan kerja :
a. Faktor-faktor bahaya lingkungan kerja
b. Hygiene perusahaan
c. Pengendalian bahaya besar
d. Pestisida
e. Bahan kimia berbahaya
f. Sanitasi lingkungan
g. APD
h. Limbah industry

8. Sebutkan apa yang dimaksud dengan pengendalian lingkungan kerja!


Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan sebagai penerapan metode teknik tertentu
untuk menurunkan tingkat faktor bahaya lingkungan sampai batas yang masih dapat
ditoleransi oleh manusia dan lingkungannya

9. Apa yang disebut dengan bahan kimia berbahaya? Sebutkan faktor-faktor yang
memengaruhi tingkat bahaya dari bahan kima berbahaya!
- Bahan kimia berbahaya menurut Kepmenaker No. 187/MEN/1999 tentang
Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja
Pasal 1
Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang
berdasarkan sifat kimia dan fisika dan/attau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja,
instalasi dan lingkungan
- Faktor yang memengaruhi tingkat bahaya : daya racun, cara bahan kimia masuk dalam
tubuh, konsentrasi, jenis bahan kimia dan lama paparan bahan kimia, efek kombinasi
bahan kimia, kerentanan calon korban paparan bahan kimia
-
10. Sebutkan kewajiban pengusaha dalam mengendalikan bahan kimia berbahaya!
Kepmenaker No. 187/MEN/1999 tentang Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat
kerja. Kewajiban pengusaha atau pengurus:
Pasal 16
(1) Perusahaan yang dikategorikan punya potensi bahaya besar:
a. Mempekerjakan petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan
sistem kerja non shift sekurang-kurangnya dua orang dan apabila dipekerjakan dengan
sistem shift sekurang-kurangnya dipekerjakan 5 orang.
b. Mempekerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 orang
c. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar
d. Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja sekurang-
kurangnya 6 bulan sekali
f. Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-
kurangnya 2 tahun sekali
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali.
Pasal 17
(1) Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahaya menengah:
a. Mempunyai petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem
kerja non shift sekurang-kurangnya satu orang dan apabila dipekerjakan dengan sistem
shift sekurang-kurangnya dipekerjakan 3 orang
b. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya menengah
c. Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan
d. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja sekurang-
kurangnya 1 tahun sekali
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-
kurangnya 3 tahun sekali
f. Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali

11. Jelaskan ruang lingkup pengawasan K3 konstruksi bangunan dan sebutkan


peraturan terkait!
- Ruang lingkup K3 Konstruksi bangunan:
a. Pekerjaan penggalian
b. Pekerjaan pondasi
c. Pekerjaan konstruksi beton
d. Pekerjaan konstruksi baja
e. Pekerjaan pembongkaran
- Ruang lingkup K3 sarana bangunan:
1. Perancah bangunan
2. Plumbing
3. Penanganan bahan
4. Peralatan bangunan
- Peraturan terkait:
a. UU No.1 tahun1970 ttg keselamatan kerja
b. Permenakertrans RI No. Per-01/MEN/1980 tentang K3 pada konstuksi bangunan
c. Keputusan bersama menteri tenaga kerja dan menteri pekerjaan umum No.KEP
174/MEN/86, No Kep 104/KPTS/1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada
tempat kegiatan konstruksi

12. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus dalam mengurangi, mencegah dan
memadamkan kebakaran sesuai Kepmenakertrans No 186/1999 ttg unit penanggulana
kebakaran di tempat kerja!
Pasal 2:
(1) Pengurus / pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran,
latihan penggulangan kebakaran di tempat kerja
(2) Meliputi:
a. Pengendalian setiap bentuk energy
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan saran evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja
yang mempekerjakan lebih dari 50 orang tenaga kerja dan/atau tempat kerja yang
berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.

13. Dalam identifikasi masalah bahaya kebakaran ditempat kerja saudara terdapat
beberapa apar telah berakhir masa pakai, coba jelaskan tindakan anda sebagai AK3!
Jika apar telah berakhir masa pakainya, segera hubungi bagian purchasing agar
menghubungi suplier untuk pengisian kembali apar. Selain itu jangan lupa dilakukan
pemeriksaan jangka 6 bulan dan 12 bulan. Pengisian tabung apar harus diisi kembali dengan
cara sebagai berikut:
a) Untuk asam soda, busa, bahan kimia harus diisi setiap setahun sekali.
b) Untuk jenis cairan busa yang dicampur lebih dahulu harus diisi setiap 2 tahun sekali
c) Untuk jenis tabung gas hydrocarbon berhalogen, tabung diisi setiap 3 tahun sekali.
d) Jenis-jenis lainnya diisi setiap 5 tahun sekali.

14. Sebutkan hal-hal yang berkaitan dengan instalasi penyalur petir!


Pengawasan instalasi penyalur petir diatur dalam Permenaker No.2 tahun 1989. Instalasi
penyalur petir berdasarkan pasal 2, harus direncanakan, dibuat, dipasang dan dipelihara
sesuai dengan ketentuan dalam permen dan/atau standar. Persyaratan yang harus diikuti
antara lain:
a) Kemampuan perlindungan secara teknis
b) Ketahanan mekanis
c) Ketahanan terhadap korosi

15. Sebutkan dasar hukum lift!


Dasar hukum lift:
- Permenker No. Per-03/MEN/1999 tentang syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
lift untuk pengangkutan orang dan barang
- Keputusan direktur jendral pembinaan hubungan industrial dan pengawasan
ketenagakerjaan no Kep-407/BW/1999 tentang persyaratan, penunjukan, hak dan
kewajiban teknisi lift
- Pemenaker No.32/2015 tentang perubahan atas Permenker No. Per-03/MEN/1999
tentang syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja lift untuk pengangkutan orang dan
barang
-
16. Mengapa seorang operator suatu peralatan / pesawat yang membahayakan
dalam mengoperasikan harus mendapat lisensi dari Depnaker?
- Sesuai Permenakertras RI no Per-09/MEN/VII/2010 tentang operator dan petugas pesawat
angkat-angkut butir 10: Lisensi K3 adalah kartu tanda kewenangan seorang operator untuk
penanganan pesawat angkat-angkut.
- Untuk menentukan kelayakan si operator dalam mengoperasikan alat angkat-angkut
sesuai dengan Permenker RI No Per-05/MEN/1985 tentang pesawat angkat-angkut perlu
adanya perlindungan atas keselamatan kerja setiap tenaga kerja yang melakukan
perbuatan, pemasangan, pemakaian, persyaratan pesawat angkat-angkut.
- Untuk memastikan kompetensi operator dalam menjalankan suatu peralatan / pesawat
dapat beroperasi dengan baik dan tanpa masalah/kecelakaan maka harus ada lisensi

17. Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma keselamtan dan kesehatan kerja
mekanik dan sebutkan peraturan perundangan K3 terkait!
Peraturan perundangan terkait:
- Permenaker RI No. Per-04/MEN/1985 tentang pesawat tenaga produksi
- Permenaker RI No. Per-05/MEN/1985 tentang pesawat angkat-angkut
Ruang lingkup K3 mekanik:
a. Penggerak mula: mengubah suatu bentuk energi menjadi tenaga mekanik
1. Mesin Kalor: motor pembakar luar, motor pembakar dalam
Turbin: Memutar roda (dengan uap, air dan/atau gas
2. Kincir Angin
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik: peralatan yang berfungsi untuk memindahkan
daya/gerakan mekanik dari penggerak mula ke pesawat lainnya; antara lain:
1. Pully dengan ban mesin
2. Roda gigi dengan roda gigi
3. Rantai dengan piringan roda gigi
4. Batang berulir dengan roda gigi
5. Roda-roda gesek
c. Mesin perkakas kerja: Pesawat atau alat untuk membentuk suatu bahan, barang,
produk teknis dengan cara memotong, mengepres, menarik dan/atau menumbuk;
antara lain:
mesin asah, poles, pelicin, alat tuang-tempa, pelubang, mesin rol, gerigi, mesin ayak
dan pemisah, mesin guntuing, mesing pengeping dan pembelah
d. Mesin Produksi: Semua mesin peralatan kerja yang digunakan untuk menyiapkan,
membentuk, membuat, merakit, finishing barang produksi / teknis; antara lain: mesin
pak & bungkus, mesin jahit dan rajut, mesin pintal dan tenun
e. Dapur: Pesawat yang dengan cara pemanasan digunakan untuk mengolah,
memperbaiki sifat barang/produk barang teknis; antara lain: dapur tinggi, dapur baja,
covertor, oven

18. Sebutkan sumber-sumber bahaya yang terdapat di perusahaan saudara


khususnya dibidang mekanik, pesawat uap dan bejana tekan!
Sumber bahaya bidang mekanik, pesawat uap dan bejana tekan:
a. Mekanik: Bagian yang bergerak, suhu fungsi, peledakan, kebisingan, listrik,getaran, debu,
gas buang dan benda tajam
b. Pesawat Uap: listrik, getaran, peledakan, kebisingan, terjatuhnya benda bagian yang
mempunyai beban, suhu tinggi, bagian yang menanggung beban, terpapar zat kimia
berbahaya
c. Bejana Tekan: Peledakan, gas buang, suhu tinggi, terkena cairan dingin [(crygenic)
mengakibatkan luka bakar

19. Jelaskan norma ruang lingkup pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan!
Ruang lingkup pengawasan bejana tekan sesuai Permenakertras No Per-01/MEN/1982
tentang bejana tekan:
- Perencanaan
- Pembuatan, perakitan, pemasangan
- Pengangkutan
- Peredaran/perdagangan
- Pemakaian/penggunaan (harus ada akte ijin)
- Pemeliharaan/perbaikan/reparasi/modifikasi
- Penyimpanan
- Pemusnahan

20. Jelaskan dasar hukum dan tujuan dari pelaksanaan sistem manajemen K3 pada
setiap tempat kerja!
Dasar hukum SMK3:
- Permenakertrans RI No. Per-18/MEN/XI/2008 tentang penyelenggara audit sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
- PP No. 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja
Tujuan SMK3 menurut PP no. 50 tahun 2012:
a. Meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur dan
terintegrasi
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan PAK dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh\
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktifitas

21. Jelaskan 5 prinsip dasar SMK3! Dan sebutkan peraturan perundangan sebagai
landasan hukum yang mewajibkan setiap perusahaan menerapkan SMK3!
Lima prinsip dasar SMK3:
1. Kebijakan K3 dan komitmen penerapan K3
2. Perencanaan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3
3. Penerapan kebijakan K3
4. Pengukuran, pemantauan dan evaluasi kinerja K3
5. Tinjauan ulang dan perbaikan terus menerus
Dasar hukum : PP No. 50 tahun 2012 pasal 5
(1) Setiap perusahaan wajib menerpakan SMK3 di perusahaan
(2) Berlaku bagi perusahaan : a) mempekerjakan lebih dari 100 orang (minimal 100 orang); b)
mempunyai potensi bahaya tinggi
22. Sebutkan dan jelaskan hirarki penegendalian risiko K3!
Hirarki pengendalian
- Eliminasi : Menghilangkan sumber bahaya dari tempat kerja
- Subtitusi : Mengganti alat / bahan yang memiliki potensi bahaya tinggi dengan yang
potensi bahayanya lebih rendah
- Engineering Control : Melakukan rekayasa teknis untuk mengurangi potensi bahaya
- Administrative Control : Melakukan kontrol secara sistematis terhadap hal-hal yang ada
di tempat kerja (orang, barang, prosedur kerja)
- APD : Memberikan alat pelindung diri pada pekerja

23. Jelaskan pengertian SMK3 dan audit SMK3!


- SMK3 : bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien, dan produktif. (PP no. 50 tahun 2012)
- Audit SMK3: Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan.
-
24. Sebutkan syarat-syarat perusahaan yang wajib menerapkan SMK3!
Berlaku bagi perusahaan (PP No. 50 tahun 2012) :
a) mempekerjakan lebih dari 100 orang (minimal 100 orang);
b) mempunyai potensi bahaya tinggi
Soal dan Jawaban Ujian Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Umum bagian Essay

Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan soal-soal dan jawaban dari ujian ahli K3 umum. Soal
Ujian AK3U terdiri dari soal pilihan ganda, essay, studi kasus dan isian.

Untuk soal essay, studi kasus dan isian akan dijabarkan pada postingan ini. Sedangkan untuk soal pilihan
ganda dan jawabannya dapat didownload pada link berikut:

Soal Try Out AK3U

Sebelumnya mohon maaf jika ada perbedaan jawaban dengan jawaban temen-temen, Tapi setidaknya
dengan jawaban yang saya posting pada website ini, saya bisa meraih peringkat 1 dalam ujian AK3U
tersebut hehe

Jadi, Buat temen-temen yang ingin mengikuti ujian dan menjadi Ahli K3 Umum semoga postingan ini
dapat membantu.
Soal Essay

1. Sebutkan kewajiban pengurus sesuai UU 1 tahun1970!

Secara tertulis menempatkan semua syarat keselamatan yang diwajibkan, sehelai undang-undang ini
(UU 1 tahun 1970) dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang
bersangkutan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca

Memasang semua gambar keselamatan erja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya pada
tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca di tempat kerja

menyediakan semua alat pelindung diri yang diwajibkan secara cuma-cuma pada tenaga kerja yang
berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja
tersebut disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut ahli keselamatan kerja

2. Apa yang dimaksud dengan kecelakaan kerja?

Kecelakaan kerja : adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan, gangguan dari
pekerjaan yang berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang dan pencemaran lingkungan

3. Mengapa setiap karyawan harus dilakukan pemeriksaan awal, berkala maupun khusus?

Permen No 02 tahun 1980, Pasal 2 ayat (1) : pemeriksaan kesehatan sebelum kerja agar tenaga kerja
yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginynya, tidak mempunyai penyakit
menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan
sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja lain dapat
terjamin

Permen No 02 tahun 1980, Pasal 3 ayat (1) : pemeriksaan kesehatan berkala dimaksudkan untuk
mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya, serta memiliki
kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan
dengan usaha-usaha pencegahan

Permen No 02 tahun 1980, Pasal 3 ayat (1) : pemeriksaan kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai
adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan
tenaga kerja tertentu

4. Sebutkan tugas, kewajiban dan wewenang ahli k3 umum!

Tugas Ahli k3 umum : Membantu pimpinan perusahaan atau pengurus menyelenggarakan dan
meningkatkan usaha keselamatan dan kesehatan kerja, membantu pengawasan ditaatinya ketentuan-
ketentuan perundang-undangan bidang k3

Kewajiban Ahli k3 umum :

a) Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan k3 sesuai dengan bidang yan ditentukan
dalam keputusan penunjuknya.
b) Memberikan laporan kepada menteri tenaga kerja atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas

Wewenang AK3 Umum

a) Memasuki tempat kerja sesuai keputusan penunjukan

b) Meminta keterangan dan/atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat k3 di tempat kerja


dengan keputusan penunjukkannya

c) Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta


pembinaan k3 yang meliputi

Keadaan dan fasilitas kerja

Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lain

Penanganan bahan-bahan

Proses produksi

Sifat pekerjaan

Lingkungan kerja

5. Sebutkan fungsi dan tugas P2K3 serta sebutkan landasan hukum pembentukkan P2K3!

Landasan hukum P2K3 Per No. 04/MEN/1987 tentang P2K3 serta tata cara penunjukkan AK3

Fungsi P2K3

a) Menghimpun dan mengolah data tentang K3 di tempat kerja

b) Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai berbagai faktor
bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan
peledakan serta cara penanggulangannya

c) Membantu menunjukkan APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan

d) Menjelaskan cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya

e) Membantu pengurus dalam mengevaluasi cara kerja, lingkungan kerja, penyebab timbulnya
kecelakaan kerja

f) Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja dan mengembangkan pelayanan kesehatan


tenaga kerja

g) Membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja
dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja
6. Bagaimana cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan terkait?

Cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja (Permen No.03/Men/1982 Pasal 4 ayat 1)

a) Dapat diselenggarakan sendiri oleh pengurus

b) Dapat diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau pelayanan
kesehatan

c) Diselenggarakan oleh pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama

7. Jelaskan objek pegawasan lingkungan kerja serta sebutkan peraturan perundang-undangan terkait!

Landasan hukum objek pengawasan lingkungan kerja : Permen No 07 tahun 1964 tentang syarat
kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja pasal 2.

Setiap bangunan perusahaan harus memenuhi syarat-syarat untuk:

a) Menghindarkan kemungkinan bahaya kebakaran dan kecelakaan

b) Menghindarkan kemungkinan bahaya keracunan, penularan atau timbulnya penyakit

c) Memajukan kebersihan dan ketertiban

d) Mendapatkan penerangan yang cukup dan memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan

e) Mendapat suhu yang layak dan peredaran udara yang cukup

f) Menghindarkan gangguan debu, gas, uap dan bauan yang tidak menyenangkan

Landasan hukum pengawasan lingkungan kerja

a) UU No 1 tahun 1970 : Kesehatan kerja, pasal 2, pasal 3 ayat (1), pasal 5, pasal 8, pasal 9, pasal 14

b) UU No 3 tahun 1969 : Persetujuan konversi ILO No 120 Hygiene dalam perniagaan dan kantor-kantor,
pasal 7

c) PP No 7 tahun 1973 : Pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan gangguan pestisida

d) PP Perburuhan No 7 tahun 1964 : Syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja

e) Permenaker No 3 tahun 1985 : K3 pemakaian asbes

f) Permenaker No 3 tahun 1986 : Syarat keselamatan dan kesehatan di tempat kerja mengelola pestisida

g) Kepmenaker No 187 tahun 1999 : Pengendalian bahan kimia berbahaya

Objek pengawasan lingkungan kerja :

a) Faktor – faktor bahaya lingkungan kerja


b) Hygiene perusahaan

c) Pengendalian bahaya besar

d) Pestisida

e) Bahan kimia berbahaya

f) Sanitasi lingkungan

g) Alat Pelindung Diri (APD)

h) Limbah industri

8. Sebutkan apa yang dimaksud dengan pengendalian lingkungan kerja

Pengendalian lingkungan dimaksudkan sebagai penerapan metode teknik tertentu untuk menurunkan
tingkat faktor bahaya lingkungan sampai batas yang masih dapat ditoleransi oleh manusia dan
lingkungannya

9. Apa yang disebut dengan bahan kimia berbahaya? Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
bahaya dari bahan kimia berbahaya!

Bahan kimia berbahaya menurut Kepmenaker 187/MEN/1999 Pasal 1 : Bahan kimia berbahaya adalah
bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia dan fisika dan/atau
toksikologi berbahay terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan

Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat bahay : daya racun, cara bahan kimia masuk dalam tubuh,
konsentrasi, macam dana lama paparan bahan kimia, efek kombinasi bahan kimia, kerentanan calin
korban paparan bahan kimia.

10. Sebutkan kewabijan pengusahan dalam mengendalikan bahan kimia berbahaya!

Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahan besar (kepmenaker no 187 tahun 1999 pasal
16)

a) Memperkejakan petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja noshift
sekurang-kurangnya 2 orang dan apabila diperkerjakan dengan sistem shift sekurang-kurangnya 5 orang

b) Memperkerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 orang

c) Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar

d) Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan modifikasi
instalasi yang digunakan

e) Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 6
bulan sekali
f) Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 2 tahun
sekali

g) Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali

Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahan menengah (kepmenaker no 187 tahun 1999
pasal 17)

a) Memperkejakan petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja noshift
sekurang-kurangnya 1 orang dan apabila diperkerjakan dengan sistem shift sekurang-kurangnya 3 orang

b) Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya menengah

c) Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan modifikasi
instalasi yang digunakan

d) Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 1
bulan sekali

e) Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 3
tahun sekali

f) Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali

11. Jelaskan ruang lingkup pengawasan K3 konstruksi bangunan dan sebutkan peraturan terkait

Ruang lingkup K3 konstruksi bangunan

a) Pekerjaan penggalian

b) Pekerjaan pondasi

c) Pekerjaan konstruksi beton

d) Pekerjaan konstruksi baja

e) Pekerjaan pembongkaran

Ruang lingkup K3 sarana bangunan

a) perancah bangunan

b) Plumbing

c) Peralatan bangunan

Peraturan terkait

a) UU No 1 tahun 1970
b) Permenakertrans RI NO Per 01/MEN/1980 tentang K3 pada konstruki bangunan

c) Keputusan bersama tenaga kerja dan menteri pekerjaan umum No KEP 174/MEN/86, No KEP
104/KPTS/1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi

12. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus dalam mengurangi, mencegah dan memedamkan
kebakaran sesuai Kepmenakertrans NO 186/1999

Pasal 2 :

(1) Pengurus/pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran

(2) Meliputi :

a) Pengendalian setiap bentuk energy

b) Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi

c) Pengendalian penyebaran asap, panas, dan gas

d) Pembentukkan unit penanggulangan kebakaran secara berkala

e) Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala

f) Memiliki buku rencan penanggulangan keadaan darurat kebakaran

13. Dalam identifikasi masalah bahaya kebakaran di tempat kerja saudara terdapat beberapa APAR
yanng telah berakhir masa pakai, coba jelaskan tindakan anda sebagai AK3!

Jika APA telah berakhir masa pakainya, segera hubungi bagian purchasing agar menghubungi suplier
untuk pengisian kembali APAR. Selain itu jangan lupa dilakukan pemeriksaan jangka 6 bulan dan 12
bulan. Pengisian tabung APAR harus diiisi kembali dengan cara sebagai berikut :

a) Untuk asam soda, bahan kimia harus diisi setiap setahun sekali

b) Untuk jenis cairan busa yang dicampur lebih dahulu harus diisi setiap 2 tahun sekali

c) Untuk jenis tabung gas hidrokarbon berhalogen, tabung diisi setiap 3 tahun sekali

d) Jenis-jenis lainnya diisi setiap 5 tahun sekali

14. Sebutkan hal-hal yang berkaitan dengan instalasi penyalur petir

Pengawasan instalasi penyalur petir diatur dalam Permenaker No 2 tahun 1989. Instalasi penyalur petir
berdasarkan pasal 2, harus direncanakan, dibuat, dipasang dan dipelihara sesuai dengan ketentuan
dalam Permen dan/atau standar. Persyaratan yang harus diikuti antara lain:

a) Kemampuan perlindungan secara teknis


b) Ketahanan mekanis

c) Ketahanan terhadap korosi

15. Sebutkan dasar hukum lift

Permenaker No Per-03/MEN/1999 tentang syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja lift untuk
pengangkutan orang dan barang

Keputusan direktur jendral pembinaan hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan no Kep-
407/BW/1999 tentang persyaratan, penunjukkan, hak dan kewajiban teknisi lift

Permenaker No.32 tahun 2015 tenang perubahan atas Permenaker No.Per03/MEN/1999 tentang syarat-
syarat keselamatan dan kesehatan kerja lift untuk pengankutan orang dan barang

16. Mengapa seorang operator suatu peralatan/pesawat yang membahayakan dalam mengoperasikan
harus mendapatkan lisensi dari depnaker?

Sesuai permenakertrans RI no per 09/MEN/VII/2010 tentang operator dan petugas pesawat angkat-
angkut butir 10 : Lisensi K3 adalah kartu tanda kewenangan seorang operator untuk penanganan
pesawat angkat-angkut

Untuk menentukan kelayakan si operator dalam mengoperasikan alat angkat-angkut sesuai dengan
permenaker RI No per 05/MEN/1985 tentang pesawat angkat-angkut perlu adanya pelindungan atas
keselamatan kerja setiap tenaga kerja yang melakukan perbuatan, pemasangan, pemakaian,
persyaratan pesawat angkat-angkut

Untuk memastikan kompetensi operator dalam menjalankan suatu peralatan/pesawat dapat beroperasi
dengan baik dan tanpa masalah/kecelakaan maka harus ada lisensi

17. Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja mekanik dan sebutkan
peraturan perundangan K3 terkait!

Permenaker RI No Per 04/MEN/1985 tentang pesawat tenaga produksi

Permenaker RI No Per 05/MEN/1985 tentang pedawat angkat-angkut ruang lingkup K3 mekanik :

a) Penggerak mula : Mengubah suatu bentuk energi menjadi tenaga mekanik

1. Mesin kalor : Motor pembakar luar, motor pembakar dalam turbin

2. Kincir angin

b) Perlengkapan transmisi tenaga mekanik : peralatan yang berfungsi untuk memindahkan daya/gerakan
mekanik dari penggerak mula ke pesawat lainnya, antaralain :

roda gigi dengan roda gigi


rantai dengan piringan roda gigi

batang berulir dengan roda gigi

roda-roda gesek

c) Mesin perkakas kerja : pesawat atau alat untuk membentuk suatu bahan, barang, produk teknis
dengan cara memotong, mengepres, menarik/atau menumbuk, antaral lain:

Mesin asah

Mesin poles

Pelicin

Pelubang

Mesin rol

d) Mesin produksi : Semua mesin peralatan kerja yang dikerjakan untuk menyiapkan, membentuk,
membuat, merakit, finishing barang produksi. Contohnya : Mesin jahit, mesin pak

e) Dapur : Pesawat yang dengan cara pemanasan digunakan untuk mengolah, memperbaiki sifat
barang/produk barang teknis, antara lain : dapur tinggi, dapur baja, oven

18. Sebutkan sumber-sumber bahaya yang terdapat di perusahaan saudara khususnya dibidang mekanik,
pesawat uap dan bejana tekan

a) Mekanik :

bagian yang bergerak

suhu tinggi

peledakan

kebisingan

debu

gas buang

benda tajam

b) Pesawat uap :

listrik

kebisingan
suhu tinggi

getaran

terjatuhnya benda

peledakan

c) Bejana tekan :

peledakan

suhu tinggi

gas buang

terkena cairan dingin yang menghasilkan luka bakar

19. Jelaskan norma ruang lingkup pengawasan K3 pesawat uap dan bajana tekan

ruang lingkup pengawasan bejana tekan sesuai permenakertrans No Per 01/MEN/1982 tentang bejana
tekan:

perencanaan

pembuatan, perakitan, pemasangan

pengangkutanperedaran/perdagangan

pemakaian/penggunaan

pemeliharaan/perbaikan

penyimpanan

pemusnahan

20. Jelaskan dasar hukum dan tujuan dari pelaksanaan sistem menajemen K3 pada setiap tempata kerja

Dasar hukum SMK3

Permenakertrans RI No Per18/MEN/XI/2008 tentang penyelenggaraan audit sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja

PP No 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

Tujuan SMK3 menurut PP No 50 tahun 2012 :

a) meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi


b) mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/buruh

c) menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan effisien untuk mendorong produktifitas

21. Jelaskan 5 prinsip dasar SMK3! dan sebutkan peraturan perundangan sebagai landasan hukum yang
mewajibkan setiap perusahaan menerapkan SMK3!

Lima prinsip dasar SMK3

1) kebijakan K3 dan komitmen penerapan K3

2) perencanaan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3

3) penerapan kebijakan K3

4) pengukuran, pemantauan dan evaluasi kinerja K3

5) tinjauan ulang dan perbaikan terus menerus

Dasar hukum : PP No 50 tahun 2012 pasal 5

1) Setiap perusahan wajib menerapkan SMK3 di perusahaan

2) Berlaku bagi perusahaan

a) memperkerjakan lebih dari 100 orang

b) mempunyai potensi bahaya tinggi

22. Sebutkan dan jelaskan hirarki pengendalian risio K3

Hirarki pengendalian

1) Eliminasi : Menghilangkan sumber bahaya dari tempat kerja

2) Substitusi : Mengganti alat/bahan yang memiliki potensi bahaya tinggi dengan yang potensi bahaya
yang lebih rendah

3) Engineering control : Melakukan rekayasa teknis untuk mengurangi potensi bahaya

4) Administrasi Control : Melakukan kontrol secara sistematis terhadap hal-hal yang ada di tempat kerja
(orang, barang, prosedur kerja)

5) APD : Memberikan alat pelindung diri pada pekerja

23. Jelaskan pengertian SMK3 dan audit SMK3


SMK3 : Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif
(PP No 50 tahun 2012)

Audit SMK3 : Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah
ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam
penerapan SMK3 diperusahaan

24. Sebutkan syarat-syarat perusahaan yang wajib menerapkan SMK3

Berlaku bagi perusahaan (PP No 50 tahun 2012)

a) memperkerjakan lebih dari 100 orang (minimam 100 orang)

b) mempunyai potensi bahaya yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai