Jawaban
1. TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta maupun tidak)
KEWAJIBAN (Pasal 9)
a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan dan kesehatan kerja sesuai dengan
bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
b. Memberikan laporan kepada Menaker atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut
1) Untuk ahli K3 ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali
ditentukan lain
2) Untuk ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang didapat
berhubung dengan jabatannya.
KEWENANGAN (Pasal 10)
a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3 di
tempat kerja dengan keputusan pemumjukannya.
c. Memonitoring, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan
persyaratan serta pembinaan K3
3.
4.
5. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja adalah semua proses pemberian pelayanan
kesehatan kerja mulai dari pembentukan sampai dengan mekanisme Teknis
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja. Upaya kesehatan kerja adalah berbagai
program dan kegiatan kesehatan di tempat kerja yang terdiri dari 4 (empat) upaya
kesehatan yaitu :
a. pencegahan (preventif)
b. peningkatan (promotif)
c. pengobatan (kuratif)
d. pemulihan (rehabilitatif)
Landasan hukumnya, Keputusan Direktur Jendral Pembina Pengawasan
Ketenagakerjaan Nomor Kep. 22/DJPPK/V/2008, tentang petunjuk teknis
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja.
6. Pelaksanaan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di tempat kerja telah diatur
dalam ketentuan-ketentuan peraturan perundangan dalam rangka penanggulangan
kecelakaan termasuk sakit di tempat kerja dengan pelaksanaan P3K, antara lain:
a. Undang-undang no. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, Di dalam pasal 3
diatur mengenai syarat-syarat keselamatan kerja untuk memberikan P3K dan di
dalam pasal 9 ayat (3) diatur mengenai kewajiban pengurus untuk membina tenaga
kerja dalam pemberian P3K
b. Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang pelayanan kesehatan tenaga kerja,
Di dalam pasal 2 yang mengatur tentang tugas pokok pelayanan kesehatan kerja,
dimana salah satu tugasnya adalah dalam pelaksanaan P3K dan pendidikan petugas
P3K.
c. Permenakertrans No. Per. 15/Men/VIII/2008 tentang P3K di tempat kerja, Di
dalam pasal 2 peraturan menteri ini berisi ketentuan umum yaitu:
Pengurus wajib menyediakan petugas dan fasilitas P3K di tempat kerja
Pengurus wajib melaksanakan P3K di tempat kerja
7.
8. Ahli K3 Konstruksi berdasarkan jumlah pekerja dan lama pengerjaan proyek adalah
sebagai berikut:
1) Untuk Tenaga kerja lebih dari 100 orang atau penyelenggaraan proyek selama 6
bulan harus memiliki sekurang kurangnya 1 (Satu) orang Ahli K3 Utama
Konstruksi, 1 (Satu) orang Ahli K3 Madya Konstruksi dan 2 (dua) orang Ahli
Muda K3 Konstruksi.
2) Untuk Tenaga kurang dari 100 orang atau penyelenggaraan proyek kurang dari 6
bulan harus memiliki sekurang kurangnya 1 (Satu) orang Ahli K3 Madya
Konstruksi dan 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Konstruksi.
3) Untuk Tenaga kurang dari 25 orang atau penyelenggaraan proyek kurang dari 3
bulan harus memiliki sekurang kurangnya 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Konstruksi.
Seluruh ketentuan diatas telah di atur dalam UU No. 1 tahun 1970 mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja, Per 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan dan Kep.20/DJPPK/2004 tentang
sertifikasi K3 Konstruksi.
9. Jelaskan pengertian Keselamatan kerja?
Pengertian Ialah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada
umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan Makmur
10.