Anda di halaman 1dari 15

1.

LATAR BELAKANG DIKELUARKANNYA UU NOMOR 1 TAHUN 1970

2. VEILIGHEIDS REGLEMENT 1910 (VR 1910, Stbl No. 406) sudah tidak sesuai lagi

3. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri/ pabrik

4. Perkembangan teknologi/ IPTEK serta kondisi dan situasi ketenagakerjaan

5. Sifat refresif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak sesuai lagi

2 SIAPA YANG MELAKUKAN PENGAWASAN UU NO 1 TAHUN 1970

(1) Direktur sebagai pelaksana umum

(2) Wewenang dan kewajiban :

– direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)

– Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 03/Men/1984)

– Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 2/Men/1992)

LINGKUNGAN KERJA :

1. FAKTOR LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN TENAGA KERJA

FISIK, Faktor fisik misalnya karena suara yang tinggi/bising bisa menyebabkan ketulian.
Gangguan pendengaran sering terjadi akibat paparan kebisingan yang tinggi
KIMIA, Penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, mencakup 38 jenis PAK akibat bahan
kimia spesifik, ditambah dengan penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lain di tempat
kerja di luar 38 jenis tersebut, di mana ada hubungan langsung antara paparan bahan kimia
dan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan
metode yang tepat. Penyakit yang timbul oleh Faktor Kimia antara lain:
• Gagal ginjal akut akibat paparan uap logam (cadmium,merkury, timah hitam)pelarut
organic dan pestisida
• Iritasi dan Keracunan
• Gangguan Kesubran (infertilitas) akibat paparan radiasi mangion
BIOLOGI,

• Virus
• Bakteri
• Parasit
• Cacing
• Jamur, dan lain-lain

ERGONOMI DAN

Gangguan otot dan kerangka (Faktor Fisiologi/Ergonomi)


• Radial Styloid Tenosynovitis
• Tenosynouitis Kronis
• Olecranon Bursitis
• Prepatellar Bursitis
• Epicondilitis
• Meniscus Lesions
• Carpal Tunel Syndrome
PHSIKOLOGIS Gangguan mental dan perilaku (Faktor Psikososial)

• Gangguan Stress pasca trauma, dan


• Gangguamn Mental dan perilaku.

DASAR HUKUM : PERMENAKER 5 TAHUN 2018 TENTANG LINGKUNGAN KERJA

2. DIFINISI KECELAKAAN KERJA adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga
semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.
3. PENYAKIT AKIBAT KERJA adalah Penyakit akibat kerja (occupational diseases) yang sering
disingkat dengan PAK, adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan
kerja.
4. LANGKAH-LANGKAH INVESTIGASI KECELAKAAN KERJA
- MENGUMPULKAN INFORMASI TERKAIT KECELKAAN
- MEMBENTUK TIM INVESTIGASI
- MERUNTUT KEJADIAN KECELAKAAN KERJA
- MENGIDENTIFIKASI SEMUA KONTROL
- MENGINDENTIFIKASI AKAR PENYEBAB
- MEMBUAT REKOMENDASI
- LAPORAN
5. HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA KERJA (PASAL !@ UU NO 1 TAHUN 1970
a. Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)
b. Memakai APD
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak dipenuhi dan APD yang
wajib diragukan
6. KEWAJIBAN PENGURUS (pasal 14 uu no 1 tahun 1970 ttg keselamatan kerja
a. Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No. 1/1970 dan
peraturan pelaksananya)
b. Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3
c. Menyediakan APD secara cuma-cuma
7. PESAWAT UAP TERDIRI DARI

yang di maksud pesawat uap adalah ketel uap dan alat-alat lainnya. Ketel uap adalah suatu
pesawat yang dibuat guna menghasilkan uap atau stoom yang di pergunakan diluar
pesawatnya. KETEL UAP, KETEL AIR PANAS, KETEL VAPOUR, PEMENAS AIR, PENGERING UAP,
BEJANA UAP DAN KETEL CAIRAN PANAS

Dasar Hukum

- Peraturan Uap tahun 1930


- Permenaker 01 tahun 1988 tentang kwalifikasi dan syarat-syarat operator
pesawat Uap.
9. OPERATOR PESAWAT YANG MEMBAHAYAKAN DALAM MENGOPERASIKAN PERLU MENDAPAT
LISENSI

KARENA UNTUK MEMPEROLEH LISENSI SEORANG OPERATOR HARUS MENGIKUTI


PEMBINAAN DAN SERTIFIKASI DAN DINYATAKAN LULUS YANG BERTUJUAN DAPAT
MENGETAHUI TEORI DAN PRAKTEK MENGOPERASIKAN ALAT dan ASPEK K3 NYA untuk
mencegah kecelakaan kerja dan PAK

10. Ruang lingkup pemeriksaan kesehatan dan lingkungan kerja :

Pemeriksaan awal, berkala dan khusus dasar hukumnya permenaker 02 tahun 1980 tentang
pemeriksaan kesehatan.

11. Pelayanan kesehatan dilakukan dengan 3 cara yaitu :

a. sendiri

b kerjasama dengan poliklinik atau rumah sakit

c. bersama sama dengan perusahaan lain membentuk unit pelayanan kesehatan (permenaker no

03 tahun 1982 tentang pelayanan kesehatan)

12. Ruang Lingkup K3 Konstruksi bangunan :

a. Pekerjaan Penggalian

b. Pekerjaan pondasi

c. Pekerjaan konstruksi beton

d. pekerjaan konstruksi baja dan pembongkaran (Permenaker no 01 tahun 1980 tentang K3 pada

konstruksi bangunan)

13. Ruang Lingkup K3 Mekanik :

Permenaker no 38 tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi, Pasal 4 ayat 2 :

1. Penggerak mula
2. Mesin perkakas dan produksi
3. Transmisi tenaga mekanik
4. Tanur

RUANG LINGKUP PESAWAT ANGKAT DAN PESAWAT ANGKUT :

1. Bahan dari Pesawat Angkat,


2. Pesawat Angkut, dan
3. Alat Bantu Angkat dan Angkut
Dasar Hukum Permenaker Nomor 8 Tahun 2920 tentang K3 Pesawat
Angkat dan Pesawat Angkut.
14. Pemeriksaan awal bagi tenaga kerja baik fisik maupun mental diperlukan karena :

untuk agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-
tingginya tidak memiliki penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja laiinya dan
cocok untuk pekerjaan yang dilkukan sehingga kesehatan dan keselamtan tenaga kerja yg
bersangkutan dan tenaga lainnya dapat terjamin. Dasar hukum : permenaker no 02 tahun
1980, pasal 2 tentang pemeriksaaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan
keselamatan kerja

15. Sumber bahaya penggunaan pesawat uap :

a. bilamana manometer tidak berfungsi dengan baik

b. bila safety valve tidak berfungsi dengan baik

c. bila gelas duga tidak berfungsi dengan baik

d. air pengisi ketel tidak memenuhi syarat

e. boiler tidak dilakukan blow down

f. terjadi pemanasan lebih karena kebutuhan produksi uap

g. tidak berfungsinya pompa air

h. karena perubahan tak sempurna

i. karena umur boiler sudah tua

16. Listrik harus di periksa oleh K3 Spesialis listrik karena

untuk menjamin keamanan dan keselamatan terhadap resiko bahaya listrik karena listrik
mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam tenaga kerja dan orang lain yang
berada dalam lingkungan tempat kerja dan mengancam bangunan beserta isinya, oleh
karena itu perlu dilakukan pemeriksaan mulai dari perencanaan, pemasangan, pemeriksaan
dan pengujian oleh tenaga teknisi yang berkompeten

a. Memberikan penyuluhan, pendidikn dan pelatihan

b. menempatkan barang barang yang mudah terbakar ditempat yang amandan jauh dari api

c. tidak merokok dan melakukan pekerjaan panas ditempat barang barang yang mudah
terbakar

d. Tidak membuat sambungan listrik sembarangan


5 prinsip dasar SMK3 :

a. Penetapan kebijakan K3

b. Perencanaan K3

c. Pelaksanaan rencana K3

d. Pemantauan & evaluasi kinerja K3

e. Peninjauan & peningkatan SMK3

Dasar Hukum PP No. 50 tahun 2012 tentang : Penerapan SMK3 ; Pasal 6 (1)

PENGERTIAN SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara


keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

TUJUAN SMK3 :
1. meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
2. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat
buruh; serta
3. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktifitas

KRITERIA AUDIT SMK3 :

1. Penilaian tingkat awal sebanyak 64 kriteria


2. Penilaian tingkat transisi sebanyak 122 kriteria
3. Penilaian tingkat lanjutan 166 kriteria
TEMUAN AUDIT SMK3

1. KATAGORI KRITIKAL Temuan yg mengakibatkan fatlity/kematian


2. KATAGORI MAJOR
a) tidak memenuhi ketentuan peraturan per-uu-an
b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
c) Terdapat temuan minor untuk 1 kriteria audit di
beberapa lokasi
4. KATAGORI MINOR Ketidak konsistenan dlm pemenuhan persyaratan per. per-
uu-an, standar, pedoman, dan acuhan lainnya.

19. TUGAS AHLI K3 UMUM :

Tugas AK3 Umum :  Dasar hukum : Permenaker No. 2 tahun 1992 Pasal 10 (1) tentang :
Tata cara penunjukan kewajiban dan wewenang ahli K3

a. Memasuki area kerja sesuai dengan keputusan penunjukan

b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat syarat K3 ditempat
kerja dengn keputusan penunjukannya
c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan
persyaratan serta pembinaan K3 yang meliputi

c.1. keadaan dan fasilitas tenaga kerja

c.2. Keadaan mesin mesin, pesawat, alat alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya

c.3. Penanganan bahan bahan

c.4. Proses produksi

c.5. Sifat pekerjaan

c.6. Lingkungan kerja

Tugas P2K3 : Memberikan saran dan pertimbangan tentang K3 , baik diminta ataupun tidak

kepada pengusaha atau pengurus mengenai masalah K3

Fungsi P2K3 :

a. Menghimpun dan mengolah data tentang K3 ditempat kerja


b. Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja :
- Berbagai faktor berbahaya ditempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3,
termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara penanggulangannya
- Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivits kerja
- APD bagi tenaga kera yang bersangkutan
- Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya
c. Membantu pengusaha atau pengurus dalam :
- Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja
- Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik
- Mengembangkan sitem pengendalian bahaya terhadap K3
- Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, PAK serta mengambil langkah
langkah yang diperlukan
- Mengembangkan penyuluhan dan penelitian dibidang Keselamatan kerja, Hygine
perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi
- Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di
perusahaan
- Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja
- Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja
- Mengembangkan laboratorium K3, melakukan pemeriksaan laboratorium dan
melaksanakan interprestasi hasil pemeriksaan
- Menyelengggarakan administrasi keselamatan kerja, Hygene perusahaan dan
kesehatan kerja
d. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan managemen dan pedoman
kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, Hygene perusahaan,
kesehatan kerja, ergonomi dan gizi tenaga kerja

Dasar hukum : Permenaker No. 4 tahun 1987 Pasal 4 (1)(2) tentang : P2K3

21 Jelaskan pengertian Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3)!


K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan
kerja. Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai
bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada
kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.

22. Sebutkan dan jelaskan istilah-istilah bahaya dalam lingkungan kerja yang anda
ketahui, minimal 3 istilah!
HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat
menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja
yang ada
DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah
ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.
RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu
INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang
dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas
badan/struktur
ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian
(manusia/benda)
23. Sebutkan fungsi umum diberlakukannya K3 dalam Konstruksi Bangunan Gedung!
Fungsi umum diberlakukannya K3 dalam Konstruksi Bangunan Gedung adalah :
a. Mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja
terhadap tenaga kerjanya.
b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
c. Menjamin agar alat-alat kerja digunakan aman, sesuai dengan fungsi dan
prosedurnya sehingga tidak menimbulkan bahaya.
d. Menjamin agar proses bekerja dapat dilaksanakan dengan aman dan
efisien
24. Bahaya apa sajakah yang sering terjadi dalam pekerjaan Konstruksi bangunan gedung,
terutama konstruksi yang besar? Sebutkan!
Bahaya yang sering terjadi dalam bidang konstruksi Bangunan Gedung :
a. Jatuh dari ketinggian
b. Jatuh dari perancah
c. Tersengat listrik
d. Terkena bahan kimia berbahaya
e. Tertabrak alat-alat besar
25. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penyebab kecelakaan konstruksi bangunan
gedung dan bagaimana cara pencegahannya? Jelaskan!
a. Faktor Manusia
Sangat dominan dilingkungan konstruksi, disebabkan oleh tingkat Pekerja
yang heterogen, Tingkat skill dan edukasi berbeda, Pengetahuan tentang
keselamatan kerja yang rendah.
Pencegahan Faktor Manusia :
- Pemilihan Tenaga Kerja
- Pelatihan sebelum mulai kerja
- Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan berlangsung
b. Faktor Teknis
Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan peralatan
dan alat berat, penggalian, pembangunan, pengangkutan dsb. Disebabkan
kondisi teknis dan metoda kerja yang tidak memenuhi standar
keselamatan (substandards condition)
Pencegahan Faktor Teknis:
- Perencanaan Kerja yang baik.
- Pemeliharaan dan perawatan peralatan
- Pengawasan dan pengujian peralatan kerja
- Penggunaan metoda dan teknik konstruksi yang aman
- Penerapan Sistim Manajemen Mutu
26. Jelaskan Prosedur Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) secara umum!
- Prosedur cara kerja yang aman/ prosedur pengendalian resiko pada bahaya yang
mungkin timbul, cara konsultasi, pengaduan dan partisipasi dalam tanggap bahaya
termasuk prosedur menangani keadaan darurat dan evakuasi.
- Prosedur mengenai tanda/ symbol/ gambar/ pesan yang menyangkut keselamatan,baik
instruksi lisan atau tertulis yang menyangkut fungsi kerja.
- Prosedur pemeriksaan tempat kerja
- Prosedur pengenaan sangsi bagi yang melanggar
27. Jelaskan prosedur apa saja yang harus diperhatikan dalam bidang konstruksi bangunan
gedung!
- Kewajiban untuk menyediakan dan memakai alat pelindung diri
- Ketentuan ketentuan di dalam pekerjaan konstruksi
- Penggunaan alat pelindung diri dengan benar
- Pemakaian alat yang terstandar

28. Sebutkan nama peralatan K3 yang digunakan dalam Konstruksi Bangunan Gedung dan
jelaskan fungsinya, minimal 4 alat!
- Wearpack / pakaian kerja : berfungsi untuk melindungi tubuh dari terkena goresan
benda tajam dan zat kimia berbahaya.
- Safety helmet / helm pelindung proyek : berfungsi untuk melindungi kepala dari
kejatuhan/ benturan benda keras berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan.
- Safety belt / sabuk pengaman : berfungsi untuk melindungi pekerja agar tidak jatuh
dari ketinggian.
- Safety glasses / kaca mata pengaman : berfungsi untuk melindungi mata dari benda
tajam dan debu.
- Safety shoes / sepatu berpelindung baja : berfungsi untuk melindungi kaki dari
kejatuhan benda keras dan menginjak benda tajam serta terkena zat kimia berbahaya.
- Gloves / sarung tangan : berfungsi untuk melindungi tangan dari goresan benda tajam
dan terkena zat kimia berbahaya.

29. Apakah kepanjangan dari SOP? dan Jelaskan definisi dari SOP
Standar Operasional Prosedur adalah suatu alur/cara kerja yang sudah terstandarisasi
tujuannya untuk menjamin setiap unit kerja menjalankan aktivitas dengan tepat, cepat,
efektif dan efisien dan terhindar dari kesalahan
SOP merupakan singkatan dari Standar Operasional Prosedur/ Standard Operating
Procedure. Standar Operasional Prosedur (SOP) pada dasarnya adalah pedoman yang
berisi prosedur-prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi yang
digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan , serta penggunaan
fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi berjalan
secara efisien dan efektif, konsisten, standar dan sistematis.

30. Sebutkan contoh SOP yang biasanya ada dalam konstruksi bangunan! Minimal 3!
a) SOP perekrutan tenaga kerja
b) SOP penggunaan peralatan
c) SOP kesehatan lingkungan proyek
d) SOP mengenai Alat Pelindung Diri (APD)
e) SOP mengenai Bahaya dalam pekerjaan konstruksi yang biasanya
meliputi:
- SOP bahaya jatuh dari ketinggian
- SOP bahaya listrik dan petir
- SOP bahaya benda jatuh dll
31. Herarchi Pengendalian Resiko
- Eliminasi Menghilangkan suatu bahan / tahapan proses berbahaya
- Substitusi Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
Proses menyapu diganti dengan vakum
Bahan solvent diganti dengan bahan water base
Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan
- Rekayasa Teknik / Enggineering
Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding)
Pemasangan general dan local ventilation
Pemasangan alat sensor otomatis
- Pengendalian administratif :
Pemisahan lokasi
Pergantian shift kerja
Pembentukan sistem kerja
Pelatihan karyawan

- Alat Pelindung Diri


Helmet
Safety Shoes
Ear plug / muff
 Safety glass
l
32. LISTRIK
A. Ruang Lingkup Pengawasan K3 listrik di tempat Kerja :
- PEMBANGKITAN LISTRIK
- TRANSMISI LISTRIK
- DISTRIBUSI LISTRIK
- PEMANFAATAN LISTRIK YANG BEROPERASI DENGAN
TEGANGAN LEBIH DARI 50 VOLT ARUS BOLAK BALIK
ATAU 120 VOLT ARUS SEARAH
DASAR HUKUM PASAL 4 PERMENAKER 12 TAHUN 2015
B.

pem pembangkitan listrik ;


PENGGUNAAN ASBES
1. TIDAK BOLEH DIGUNAKAN DENGAN CARA
MENYEMPROT
2. DILARANG MENGGUNAKAN ATAU MEMAKAI ASBES
BIRU ( CROSIDOLIT)
KEWAJIBAN PENGURUS
1. MENYEDIAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD).
2. MEMBERI PENJELASAN KEPADA TK MENGENAI :BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI
KARENA PEMAPARAN
a. CARA KERJA AMAN, PEMAKAIAN APD
b. PEMASANGAN RAMBU/TANDA
c. PENGENDALIAN TERHADAP DEBU
d. ASBES SETIAP 3 BULAN
e. DIBERIKAN BUKU/PETUNJUK

ASBES ADALAH
SERAT YANG BELUM TERIKAT OLEH SEMEN LAIN

KEWAJIBAN TENAGA KERJA


1. MENGGUNAKAN APD
2. MEMAKAI RESPIRATOR ATAU APD KHUSUS
3. MELEPAS DAN MENYIMPAN APD PADA TEMPAT YANG
4. MELAPOR PADA PENGURUS BILA :
 KERUSAKAN ALAT KERJA
 KERUSAKAN APD
 KERUSAKAN ALAT VENTILASI ATAU ALAT PENGAMAN LAIN DI RUANG KERJA
DASAR HUKUM PERMENAKER 3/MEN/ TAHUN 1985 TENTANG K3 ASBESansmisi

;
listdarik

- distribusi listrik; dan


- pemanfaatan listrik;
yang beroperasi dengan tegangan lebih
dari 50 volt arus
bolak balik atau 120 volt arus searah.
Ruang lingkup:
Pasal 4 Permenaker 12 th 2015bang pembangkitan
listrik;
- transm pembangkitan listrik;
- transmisi listrik;
- distribusi listrik; dan
- pemanfaatan listrik;
yang beroperasi dengan tegangan lebih
dari 50 volt arus
bolak balik atau 120 volt arus searah.isi
listrik;
- distribusi listrik; dan
- pemanfaatan listrik;
yang beroperasi dengan tegangan lebih
dari 50 volt arus
bolak balik atau 120 volt arus searah.
Ruang lingkup:
Pasal 4 Permenaker 12 th 2015kitan listrik;
- transmisi listrik;
- distribusi listrik; dan
- pemanfaatan listrik;
yang beroperasi dengan tegangan lebih
dari 50 volt arus
bolak balik atau 120 volt arus searah.
Ruang lingkup:
- Pasal 4 Permenaker 12 th 2015

Anda mungkin juga menyukai