Anda di halaman 1dari 8

Nama : Vina Aulia

Info Pelatihan : IG IJS


Asal : Desa Marana, Donggala.

Lembar Jawaban Pre-Test AK3U

A. Pengetahuan Dasar Keselamatan & Keehatan Kerja


1. C
2. C
3. D
4. D
5. A
6. B
7. C
8. D
9. D
10.A

B. Kesehatan Kerja
1. A
2. C
3. D
4. B
5. A
6. A
7. C
8. D
9. D
10.B
11.C
12.A
13.C
14.D
15.C
16.A
17.C

C. Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan


1. A
2. C
3. A
4. C
5. B
6. C
7. A
8. A
9. D
10.B
11.A
12.B
13.C
14.A
15.A
16.C
17.A
18.A
19.A
20.B
21.B
22.B
23.C
24.C
25.C
26.A
27.C
28.A
29.D
30.C
31.C
32.C
33.B
34.A
35.D
36.C
37.A
38.A
39.B
40.C
ESSAY I
1. Latar belakang dikeluarkannya UU No. 1 Tahun 1970
 Semenjak dikeluarkannya Vellieigheidsreglement (VR), Stbl.No. 406 telah
mengalami beberapa perubahan dan sudah terbelakang dan perlu dilakukan
pembaharuan sesuai dengan perkembangan peraturan perlindungan tenaga kerja
lainnya;
 Perkembangan serta kemajuan tekhnik, teknologi dan industrialisasi yang ada dan
untuk selanjutnya dimasa mendatang;
 Mesin-mesin, alat-alat, pesawat-pesawat baru dan sebagainya yang semakin pelik
banyak dipakai, bahan-bahan tehnis baru banyak diolah dan dipergunakan,
mekanisasi dan elektrifikasi diperluas dimana-mana;
 kemajuan industrialisasi, mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi, maka dalam
banyak hal berlangsung pula peningkatan intensitas kerja oprasional dan tempo
kerja para pekerja;
 Keperluan pengerahan tenaga kerja secara intensif dari para pekerja menyebabkan
kelelahan, kurang perhatian akan hal-hal lain, kehilangan keseimbangan dan
menjadi sebab terjadinya kecelakaan;
 Bahan-bahan yang mengandung racun, mesin-mesin, alat-alat, pesawat-pesawat
dan sebagainnya yang serba pelik serta cara-cara kerja yang buruk, kekurangan
keterampilan dan latihan kerja, tidak adanya pengetahuan tentang sumber-sumber
bahaya yang baru dan penyakit-penyakit akibat kerja;
 Perlu adanya pengetahuan kesematan kerja dan kesehatan kerja yang maju dan
tepat;
 Dengan adanya peraturan yang maju akan dicapai keamanan yang baik dan
realistis yang merupakan faktor sangat penting dalam memberikan rasa tentram ,
kegiatan dan kegairahan bekerja pada tenaga kerja, dan mempertinggi mutu
pekerjaan , meningkatkan mutu produksi dan produktifitas kerja;
 Moder pengawasan berdasarkan VR seluruhnya bersifat represif;

2. Berdasarkan UU No. 1 tahun 1970, yang melakukan pengawasan terhadap K3 ialah


Petugas Pengawas atau Pegawai tekni berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja
yang ditunjuk oleh mentreri Tenaga Kerja.

Peraturan Menterinya ialah Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi
No. 03/MEN/1978 dan pegawai pengawas K3 merupakan bagian atau spesialisasi
tersendiri dari sistem pengawasan ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam
peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/MEN/1984.

Mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh ahli K3 Umum ditempat kerja/perusahaan


adalah dengan cara kegiatan monitoring dan evaluasi, guna menilai kesesuaian
pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan rencana tujuan yang ingin dicapai
(menggunakan prinsip management P-D-C-A).

3. 1. Golongan fisik, misalnya karena suara yang tinggi/bising dapat terjadi ketulian,
temperature/suhu yang tinggi dapat menyebabkan beberapa keluhan dan penyakit mulai
ringan sampai berat.
2. Golongan kimia, missal industry pupuk pestisida, kertas, pengolahan minyak , gas
bumi, obat-obatan.
3. Golongan biologi, missal virus, bakteri, cacing, parasit, jamur dll dapat menyebabkan
penyakit akibat kerja
4. Golongan posisi kerja, cara kerja yang salah seperti poisi kerja yang membungkuk
dapat menyebabkan cidera pada otot dan tulang dan perubahan bentuk tubuh.
5. golongan psikologi, suasana kerja yang monoton, hubungan kerja sesame pekerja yang
kurang baik, tempat kerja yang terpencil, upah yang tidak sesuai atau job desk yang tidak
sesuai dapat menimbulkan stress dan manifestasi lainnya. dapat menimbulkan terjadinya
kecelakaan kerja.

4. Kecelakaan kerja : Suatu kejadian tidak terduga (incident) yang mengakibatkan kacau/
terhambatnya proses pekerjaan / produksi yang direncanakan sebelumnya.

Penyakit akibat kerja : penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan,
proses, dan lingkungan kerja.

5. Mencari sumber kecelakaan


- Mencari sumber Kecelakaan
- Mencari korban
- Membuat kronologi kejadian untuk dijadikan laporan

6. Kewajiban pengurus sesuai dengan UU No. 1 tahun 1970 :


- Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga
kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai sifat-sifat pekerjaan
yang akan diberikan kepadanya.
- pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja yang berada dibawah
pimpinannya, secara berkala pada dokter yang ditunjuk oleh perusahaan dan
dibenarkan oleh direktur
- Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan
perundangan

7. Hak dan kewajiban tenaga kerja sebagaimana diatur dalam UU No. 1 tahun 1970

Hak tenaga kerja:


- Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat k3 yang diwajibkan
- menyatakan keberatan kerja pada pekerja dimana syarat k3 serta alat-alat
perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus
ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat
dipertanggung jawabkan

Kewajiban Tenaga Kerja :


- Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau
ahli keselamatan kerja
- memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan
- memenuhi dan menaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang
diwajibkan.

8. Landasan Hukum :
- UU No. 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan kerja
- UU Uap Tahun 1930
- Peraturan Uap tahun 1930
- Peraturan Menteri Tenaga kerja :
 No. Per.01/Men/1982, tentang bejana tekan
 No. Per.02/Men/1982, Tentang Kualifikasi juru las di tempat kerja
 No.Per.01/Men/1988, Tentang kualifikasi dan syarat-syarat operator pesawat
uap
- Keputusan /Edaran Dirgen
- Standar nasional dan internasional Macam-macam pesawat uap

Nama-nama pesawat yang tergolong pesawat uap :


- Ketel uap (boiler) suatu peralatan penghasil uap yang uapnya tersebut digunakan
diluar pesawat uapnya
- Pemanas air, pengering uap, penguap, bejana uap, pipa uapID>450 mm

Golongan pesawat uap :


- penggerak mula
- perlengkapan
- mesin pengkakas
- mesin produksi
- peralatan angkat
- pita transportasi
- pesawat angkutan diatas landasan dan permukaan
- alat angkutan jalan rel

9. Kategori kecelakaan kerja


- kejadian yang tidak dihendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan
korban manusia dan atau harta benda
- kejadian yang potensial, yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja atau penyakit
akibat kerja kecuali kebakaran, peledak dan bahaya pembuangan limbah
- tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,bergerak atau tetap, dimana tenaga
kerja melakukan pekerjaan atau yang erring dimasuki tenaga kerja untuk keperluan
suatu usaha dan dimana terdapat sumber sumber berbahaya.

10. Karena operator yang memiliki sertifikat memegang peranan penting dalam mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dalam mengoperasikan, juga operator
mengetahui dan memahami cara proedur pengoperasian yang aman.

11. Ruang lignkup : objek kontruksi bangunan dan tahapan perencanaan, pembuatan,
pemakaian, perawatan sampai pembongkaran.
12. Perlu adanya pemeriksaan awal agar perusahaan menerima tenaga kerja dalam kondisi
kesehatan optimal, tidak berpotensi memiliki penyakit menular, cocok untuk
pekerjaannya.

Perlu adanya pemeriksaan berkala agar mempertahankan derajat keehatan sesudah


mengalami proses pekerjaan, menilai kemungkinan adanya pengaruh dari pekerjaan itu
sendiri (diperlukan pengendalian dengan usaha pencegahan).

13. Ruang lingkup pengawasan kesehatan kerja dan lingkungan kerja


- Penyelenggaraan pelayanan keehatan kerja, meliputi : sarana, tenaga (dokter
pemeriksan keehatan tenaga kerja, dokter perusahaan dan paramedic perusahaan),
organisasi .
- Pelaksanaan pemeriksaankesehatan tenaga kerja 9awal, berkala, khusus, dan purna
bakti)
- pelaksanaan P3K (petugas, kotak dan isi kotak P3K)
- pelaksanaan gizi kerja (pemeriksaan gizi dan makanan bagi tenaga kerja, kantin dan
catering pengelola makanan bagi tenaga kerja, pengelola dan petugas catering)
- pelaksanaan pemeriksaan syarat syarat ergonomic
- pelaksaan pelaporan (PKK, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, PAK)

14. Ruang lingkup pengawasan mekanik


Seluruh objek K3 mekanik seperti crane, pesawat tenaga dan produksi, forklift, dll.
dilakukan pengawasan dari saat perencanaan, pembuatan, penggunaan, perawatan dan
pembongkaran.

15. sumber- sumber bahaya diperusahaan khususnya dibidang mekanik, pesawat uap dan
bejana tekan
- semburan api, uap/air panas
- peledakan
- terkena gas yang berbahaya
- runtuhnya bangunan
- pencemaran lingkungan
- sentuhan listrik
- kebisingan, getaran dan temperature tinggi.

16. Secara Teori : memutus rantai segitiga api, membuat pengurangan kadar oksigen,
menjauhkan benda terbuka dari api, mengisolasi sumber api

Secara Praktek : Memadamkan api selalu awali dengan pesawat pemadam api yang
sesuai jenisnya, dilakukan oleh petugas yang berkompeten,dan harus memperhatikan arah
angin, jenis bahan bakar yang terbakar dan jenis pemadam yang digunakan.

17. Ruang lingkup Pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dibidang listrik dan
penanggulangan kebakaran :
- pembangkitan,
- distribusi
- penyaluran
- pemakaian

18. Perlu diperiksan dan diuji sebab :


- instalasi listrik memiliki potensi bahaya tinggi dalam bentuk bahaya sentuh langsung,
sentuh tidak langsung, dan bahaya thermik/kebakaran.
- pemeriksaan dan pengujian untuk mengetahui standart instalasi yang ada , untuk
dikoreksi segera apabila ada penyimpangan
- ketentuan yang diacu adalah : UU No. 1 tahun 1970, Kepmenakertrans No. 75/M/2002,
PUIL 2000, Kepmenakertrans No. 311/M/BW/2003

19. Prinsip dasar SMK3


- komitmen
- Perencanaan
- implementasi
- pengukuran/evaluasi
- peninjauan ulang dan perbaikan
Landasan Hukum SMK3
- UU No. 1 tahun 1970 tentang keelamatan kerja
- UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
- Peraturan pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
- Peraturan Menteri ketenagakerjaanNo. 26 tahun 2014 tentang penyelenggaraan
penilaian penerapan SMK3

20. Tugas dan kewajiban AK3U

tugas :
- melakukan identifikasi, evaluasi, pengendalian resiko dalam pelaksanaan K3
- mampu melaksanakan k3 ditempat kerja, yang mampu menjelaskan teknik
pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja
- dapat mengelola dan menjalankan organisasi P2K3

Kewajiban:
- mengawai pelaksanaan peraturan perundangan K3 dan dapat memberikan peran
optimal dalam organisasi perusahaan guna pengendalian resiko kecelakaan kerja

21. Tugas dan Fungsi P2K3 dan Landasan Hukum P2K3

Tugas :
- Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidakkepada pengusaha
atau pengurus perusahaan mengenai masalah keselamatan dan keehatan kerja

Fungsi:
- menghimpun dan mengolah data tentang keselamatan dan kesehatan kerja ditempat
kerja
- membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja berbagai faktor
bahaya ditempat kerja, faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktifitas
kerja, alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan cara dan sikap yang
benar serta aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
- membantu pengusaha dalam pengurus dalam mengevaluasi cara kerja, proes dan
lingkungan kerja, menentukan tindakan koreksi dengan alternative terbaik,
mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan kerja , penyakit akibat kerja serta
mengambil langkah-langkah yang diperlukan, mengembangkan penyuluhan dan
penelitian dibidang k# dan ergonomic

22. –
23. –
24. –
25. –
26. –
27. –
28. –
29. –
30. –
31. –
32. –
33. –
34. –
35. –

C. ESSAY II
1. –
2. –
3. –
4. –
5. –
6. –

Anda mungkin juga menyukai