I. PENDAHULUAN
Dokumen Manual Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) adalah Sistem
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten,
untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mewujudkan terjaminnya keselamatan,
kesehatan kerja dan pengendalian dampak lingkungan yang telah ditetapkan dan/ atau
disyaratkan dalam dokumen kontrak/ oleh pengguna jasa.
1.3 Referensi
Dalam proses pengembangan sistem ini mengacu pada ketentuan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang yaitu :
2. Komitmen Manajemen
2.1 Kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3)
Perusahaan bertekad melaksanakan program MK3 untuk Keamanan, Keselamatan dan
Kesehatan untuk seluruh personil yang berada di lingkungan kegiatan dengan
menerapkan SMK3 sesuai peraturan dan perundang-undangan yang bertekad untuk
mencegah kemungkinan timbulnya kerusakan/ pencemaran lingkungan, mengendalikan
penggunaan sumber daya alam dan aspek lain yang berdampak negatif terhadap
lingkungan sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku secara konsisten dan
berkelanjutan.
Tempat Kerja
Semua lokasi fisik yang mana aktivitas kerja dilakukan di bawah pengendalian orang.
Resiko (Risk):
Kombinasi dari kemungkinan suatu kejadian yang membahayakan atau paparan dan
keparahan dari cidera atau sakit yg dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan2
tsb.
Kejadian (Incident):
Kejadian yg berhubungan dengan kerja, di mana terjadi atau dapat terjadi, suatu
cidera, sakit (tanpa melihat keparahan) atau kematian
Suatu kecelakaan adalah suati insiden yang telah menimbulkan cidera, sakit penyakit
atau kematian. Suatu insiden dimana tidak ada cidera, sakit penyakit atau kematian
bisa disebut sebagai kejadian yang membahayakan. Sedang suatu keadaan darurat
adalah suatu jenis insiden
Bahaya (Hazard):
Sumber, situasi, atau tindakan yg berpotensi untuk menciderai dalam batasan cidera
manusia atau sakit atau kombinasinya.
Keselamatan (Safety):
Kebebasan dari resiko kerugian yang tidak dapat diterima
Audit:
Proses yang sistematik, independen dan terdokumentasi, untuk memperoleh bukti
audit, dan mengevaluasinya secara obyektiv untuk menentukan apakah kriteria audit
telah dipenuhi .
Tujuan K3:
Sasaran K3, dalam hal kinerja K3 yang ditetapkan organisasi untuk dicapai
Kesehatan dan Keselamatan Kerja/ K3 (Occupational healt & Safety/ OH&S)
Kondisi-kondisi dan faktor-faktor yang berdampak atau dapat berdampak, pada
kesehatan dan keselamatan karyawan atau pekerja lain (termasuk pekerja kontrak
dan personel kontraktor atau orang lain di tempat kerja) .
Organisasi (Organization):
Perusahaan, institusi atau asosiasi yang berbentuk badan usaha maupun tidak, yang
bersifat perorangan maupun umum, yang mempunyai fungsi dan administrasi .
Kinerja (Performance):
Hasil pengukuran SMK3 yang berhubungan dengan pengendalian K3 organisasi
berdasarkan pada sasaran K3.
Kesesuaian (conformity):
Pemenuhan terhadap segala sesuatu persyaratan.
2.4 Kebijakan K3
Manajemen perusahaan menetapkan kebijakan K3 yang berlandaskan pada visi dan
misi organisasi, serta memberikan perhatian utama pada pemenuhan persyaratan-
persyaratan dan peningkatan berkesinambungan efektivitas dari SMK3 OHSAS
18001:2007.
2.5 Perencanaan
2.5.1 Perencanaan untuk identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko,
manajemen perusahaan menetapkan dan memelihara prosedur identifikasi
bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko yang terdokumentasi untuk
mengidentifikasi bahaya, menilai dan mengendalikan resiko yang
kemungkinan timbul pada kegiatan-kegiatan yannormalg meliputi :
• Kegiatan rutin dan tidak rutin.
• Kegiatan Normal dan Abnormal
• Kegiatan dari seluruh person yang mempunyai akses ke tempat kerja
(termasuk tamu dan pemasok).
• Fasilitas di tempat kerja, baik yang disediakan oleh organisasi maupun
pihak lain.
Perusahaan akan selalu memastikan bahwa hasil dari pemantauan dan efek
dari pengendalian yang dilakukan akan selaras dengan sasaran-sasaran K3
yang telah ditetapkan. Perusahaan akan senantiasa mendokumentasikan dan
memperbaharui informasi ini.
Dalam melakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko, perusahaan
menggunakan metodologi sebagai berikut :
• Memperhatikan lingkup, sifat dan waktu pelaksanaan proyek.
• Memberikan klasifikasi resiko dan identifikasi resiko yang dihilangkan
atau dikendalikan dengan tindakan seperti yang telah ditetapkan dalam
sasaran dan program manajemen K3
• Selalu konsisten dengan pengalaman operasional dan kemampuan
tindakan pengendalian resiko yang dipakai
• Memberikan masukan untuk penentuan persyaratan fasilitas, identifikasi
kebutuhan pelatihan dan/atau pengembangan pengendalian operasional
• Menyediakan pemantauan tindakan yang diperlukan untuk memastikan
efektivitas dan ketepatan waktu penerapannya
4.4.4 Dokumentasi
Perusahaan mengembangkan dan memelihara informasi melalui media yang
sesuai. Informasi ini menggambarkan elemen inti dari sistem manajemen dan
interaksinya serta memberikan arahan ke dokumentasi yang terkait.
Bentuk informasi Sistem Manajemen Keselematan dan Kesehatan Kerja ini
dikelompokkan dan didokumentasikan sesuai dengan tingkatannya sebagai
berikut :
• Pernyataan Kebijakan dan Sasaran K3/OH&S (dokumen tingkat 1)
• Manual K3/OH&S (dokumen tingkat 1)
• Prosedur-prosedur (dokumen tingkat 2)
• Instruksi kerja (dokumen tingkat 3)
• Bukti-bukti dari aktivitas yang relevan dan rekaman yang terkait dengan
prosedur dan instruksi kerja
4.5 Pengecekan
4.5.1 Pemantauan & Pengukuran Kinerja
Perusahaan menetapkan dan memelihara Prosedur Analisis Kinerja Sistem K3.
Prosedur tersebut digunakan untuk melakukan pengukuran secara kualitatif
dan kuantitatif terhadap pencapaian sasaran K3, pemenuhan program K3,
kriteria operasional dan persyaratan hukum/perundangan, serta untuk
melakukan pemantauan kecelakaan, penyakit, insiden dan bukti historis lain
dari kekurangan kinerja K3.
Jika dalam melakukan pemantauan dan pengukuran kinerja disyaratkan
menggunakan peralatan yang sesuai maka perusahaan akan selalu
memastikan bahwa alat dan alat ukur K3 yang digunakan akan selalu dalam
kondisi terkalibrasi. Hasil kegiatan perawatan dan kalibrasi akan disimpan.
2.2. LINGKUP
Prosedur ini berlaku selama proyek berlangsung, disiapkan sebelum pelaksanaan
proyek dan direvisi (jika diperlukan) selama pelaksanaan proyek di lingkungan
organisasi Perusahaan .
2.3. REFERENSI
2.3.1. Buku Manual Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
2.3.2. OHSAS 18001:2007 Klausul 4.4.6 : Pengendalian operasional.
2.4. DEFINISI
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3) – Dokumen yang berisi informasi dan
RK3, yang digunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan untuk mencapai keselamatan
dan kesehatan kerja yang disyaratkan oleh pemilik proyek.
5.3. Pelaksanaan; Seiring dengan pelaksanaan proyek maka sistem keselamatan dan
kesehatan kerja harus dilaksanakan mengacu pada RK3P yang telah disetujui dan
disahkan. Dalam kondisi tertentu penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) dapat dilaksanakan secepatnya tanpa
menunggu pengesahan RK3. Selama pelaksanaan Kepala Pelaksana Proyek wajib untuk
membuat laporan secara berkala kepada Kepala Divisi Teknik dan Operasional.
5.4. Pemantauan / Monitoring; Dilakukan secara berkala, sesuai dengan Daftar Rencana
Inspeksi. Proses ini dilakukan oleh Kepala Divisi Teknik dan Operasional. Jika dari hasil
pemantauan ditemukan penyimpangan atau ketidaksesuaian, maka Kepala Pelaksana
Proyek wajib menindaklanjuti dengan Tindakan Koreksi dan Tindakan Pencegahan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
5.5. Evaluasi dan Tindak lanjut; RK3 dievaluasi selama pelaksanaan dan dapat direvisi sesuai
kebutuhan.