Digitalisasi K3: Wujud Nyata PLN Hadirkan Energi Listrik yang Andal dan Aman
PENGANTAR TRANSFORMATION OFFICE
Dalam menjalankan bisnis kelistrikan di Indonesia,
penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
di lingkungan kerja PLN sangat penting dilakukan.
Ini dikarenakan bisnis kelistrikan memiliki risiko
yang signifikan terkait dengan Keselamatan dan
Kesehatan, baik untuk pegawai maupun mitra PLN.
Pada implementasinya, penerapan K3
membutuhkan teknologi digital agar PLN dapat
meningkatkan efisiensi, akurasi dan monitoring
dalam keselamatan dan kesehatan kerja sehingga
potensi kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
Untuk itu, Breakthrough Zero Accident yang sudah
diimplementasikan sejak tahun 2022, telah
menerapkan inisiatif digital yang akan
mengoptimalkan penggunaan tools safety
management untuk pengelolaan keselamatan dan
kesehatan kerja agar lebih baik.
LINE SPONSOR MESSAGE
YUSUF DIDI SETIARTO, DIREKTUR LEGAL DAN
MANAJEMEN HUMAN CAPITAL
Penerapan prinsip Zero Accident terus dilakukan di
seluruh lingkungan kerja PLN. Hal ini diwujudkan
melalui keberhasilan PLN dalam menekan angka
kecelakaan kerja yang signifikan dalam 5 tahun
terakhir hingga 52 persen di tahun 2022 dengan
tetap menjaga layanan kelistrikan tetap andal dan
aman. Capaian tersebut merupakan hasil dari
komitmen kita menerapkan aspek K3 di seluruh lini
bisnis PLN.
Tren baik ini akan terus dilanjutkan, berbagai
program akan dilaksanakan salah satunya pada
digitalisasi K3 yang akan dikawal pelaksanaanya
pada Breakthrough Zero Accident. Digitalisasi ini
akan memudahkan dalam berbagai hal seperti
pelaporan Unsafe action/Unsafe Condition,
Implementasi Working Permit, Laporan
Pengendalian K3 untuk setiap pekerjaan (Critical
Control Verification), manajemen penanganan
tindak lanjut insiden, monitoring peralatan K3,
program pembelajaran, hingga pengumpulan dan
analisa data yang akan membantu dalam
penerapan kebijakan K3 korporat serta peningkatan
kinerja K3.
Untuk itu bagi seluruh PLN-ers, mari terus dukung
program Tranformasi K3 Breakthrough Zero
Accident ini karena PLN meyakini perlindungan K3
kepada seluruh pegawai PLN dan mitra kerja
merupakan prioritas tertinggi dalam segala aktivitas
yang dilakukan.
BREAKTHROUGH LEADER MESSAGE
KOMANG PARMITA, EVP K3L
Penetapan Breakthrough Zero Accident sebagai
terobosan strategis korporasi terkait K3 didasarkan
atas perlunya solusi terhadap kondisi dan tantangan
K3 yang selama ini dihadapi PLN. Aspek K3 di PLN
dulunya hanya dimaknai sebagai Standard
Operating Procedure (SOP) saja, namun dengan
program-program yang dijalankan pada
Breakthrough Zero Accident, K3 akan menjadi kultur
perusahaan yang mencakup implementasi
kebijakan, praktik, dan prosedur yang bertujuan
untuk melindungi pegawai dan mitra PLN. Untuk
mewujudkan hal tersebut, salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan mendigitalisasi penerapan
K3 di seluruh proses bisnis agar implementasi dan
pemenuhan aspek K3 di setiap operasionalisasi
proses bisnis PLN dapat dimonitor secara end-to-
end.
Digital Learning Basic Safety
Masih rendahnya kesadaran untuk menerapkan
budaya safety, dikarenakan minimnya pengetahuan
seluruh pegawai PLN dan Tenaga Ahli Daya (TAD)
terkait pentingnya implementasi K3 pada
lingkungan kerja. Sebagian besar pegawai dan TAD
belum memiliki kesadaran mengenai dampak yang
akan terjadi jika aspek K3 tidak terpenuhi. Untuk
itu, bersama PLN Pusdiklat, saat ini PLN telah
memiliki program Digital Learning Basic Safety
untuk seluruh pegawai dan TAD. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan budaya
Digitalisasi K3: Wujud Nyata PLN Hadirkan Energi Listrik yang Andal dan Aman
implementasi K3 melalui program pembelajaran
mandatory secara digital, sebagai upaya
memberikan pemahaman terkait aspek-aspek dasar
implementasi K3 di lingkungan kerja PLN.
Hingga Mei 2023, 99.376 atau 90,65% dari 109.623
pegawai dan TAD, telah dinyatakan lulus dalam
program ini. Ke depan, setiap pegawai dan TAD
yang sudah lulus dalam program ini akan
mendapatkan safety passport yang digunakan
sebagai ijin akses untuk masuk ke wilayah kerja PLN,
sehingga pegawai dan TAD yang belum memiliki
safety passport akan dilarang untuk masuk atau
bekerja di lingkungan PLN.
Contractor Safety Management System (CSMS)
Tidak hanya pada internal PLN saja, program
digitalisasi K3 juga diperuntukan bagi kontraktor
yang akan bekerjasama dengan PLN. Program ini
merupakan respon PLN terhadap kecelakaan kerja
yang terjadi pada sisi kontraktor dimana ini
mendominasi lebih dari 90% dari seluruh
kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja PLN.
CSMS diimplementasikan melalui web based, yang
tahapannya mencakup penilaian risiko,
prakualifikasi kontraktor, seleksi pengadaan
barang/jasa, kegiatan pra pelaksanaan pekerjaan,
pekerjaan sedang berlangsung, hingga evaluasi
akhir dari penyelesaian pekerjaan.
Saat ini implementasi CSMS dalam tahap
implementasi full cycle, dimana lebih dari 4000
kontraktor telah mendapatkan Sertifikat CSMS.
Sertifikat ini kini juga telah menjadi syarat mutlak
pada proses pengadaan barang/jasa di PLN.
Pengembangan Aplikasi Health Safety Security and
Environment (HSSE) Mobile
Aplikasi Health Safety Security and Environment
(HSSE) eksisting yang saat ini digunakan akan
disempurnakan dengan mengembangkan platform
agar dapat diakses dengan mudah melalui web
portal maupun mobile, yang juga akan terintegrasi
dengan aplikasi pendukung lainnya. Digitalisasi ini
akan memperbaiki proses bisnis yang saat ini
dijalankan seperti:
1. Penyempurnaan alur kerja dokumen
working permit yang dulu prosesnya
berbeda-beda di setiap entitas di PLN
Group akan di standarisasi secara end-to-
end sehingga setiap tugas dapat dipantau
secara digital dan dapat dipastikan
pemenuhan seluruh aspek K3nya.
2. Pembuatan fitur untuk melaporkan unsafe
condition atau unsafe action dalam aplikasi
mobile serta pembuatan laporan terhadap
temuan yang ditampilkan secara holistik
melalui dashboard.
3. Notifikasi harian untuk membantu proses
pengambilan keputusan melalui
penyampaian laporan atau saran safety ke
tingkat manajemen untuk meningkatkan
keselamatan pekerja.
Saat ini progress pengembangannya sudah
mencapai 75% dan ditargetkan pada bulan Juni
2023 aplikasi sudah dapat dilakukan User
Acceptance Testing (UAT) dan akan direncanakan
Launching pada Bulan Agustus 2023.
Ke depan juga akan dilakukan pengembangan fitur
perijinan single sign on dimana fitur tersebut akan
menampilkan data penilaian kerja vendor atau
kontraktor yang bekerjasama dengan PLN.
Dengan diimplementasikannya digitalisasi K3 ini,
diharapkan akan meningkatkan kinerja K3,
mempercepat dan mempermudah pengelolaan K3
serta terbangunnya budaya K3 yang lebih baik lagi
guna menekan angka kecelakaan kerja sekaligus
menghadirkan energi listrik yang andal dan aman
bagi pelanggan.
Implementasi Metode Tunjuk Sebut (Pointing and
Calling) dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Sebagai upaya peningkatan budaya safety,
khususnya peningkatan perilaku safety untuk
petugas pelayanan teknik, PLN telah menyusun
metode tunjuk sebut dalam pelaksanaan pekerjaan
khususnya pada aktivitas pekerjaan yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan kerja.
Digitalisasi K3: Wujud Nyata PLN Hadirkan Energi Listrik yang Andal dan Aman
Implementasi metode tunjuk sebut merupakan
gerakan menunjuk dan menyebutkan status
indikator yang bertujuan menjaga konsentrasi
petugas dengan mengaktifkan otak, mata, tangan,
mulut dan telinga sehingga dapat menghindari
kelalaian yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja
dengan meminimalkan human error.

Saat ini PLN telah menetapkan UP3 Lenteng Agung

UID Jakarta Raya sebagai pilot project untuk
penyusunan dan implementasi instruksi kerja
dengan metode tunjuk sebut. Implementasi
metode ini diharapkan memberikan dampak yang
positif terhadap peningkatan perilaku safety dan
penurunan tingkat kecelakaan kerja di unit pilot
project. Selanjutnya, metode ini akan di-roll-out
secara bertahap ke seluruh unit kerja PLN di
Indonesia.

Salam Transformasi PLN, Power Beyond

Generations.