Anda di halaman 1dari 4

Nama: Ardi Tauladan T.

Kelas: AK22C

NIM: 22080694100

Matkul: Hukum Bisnis

Resume Materi Pertemuan Ke-12

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dengan cara
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi
kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi

Dasar Hukum K3

1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-Undang


terkenal sebagai aturan pokok K3. UU ini mengatur kewajiban perusahaan dan pekerja
dalam melaksanakan keselamatan kerja.

2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 4 tahun 1987 tentang Panitia Pembina


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

3. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Undang- Undang ini memberi
kewajiban bagi perusahaan untuk memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental, dan
kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja
baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta
pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban
memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.  

4. Undang-undang Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang saat ini
telah diubah menjadi Sistem Jaminan Sosial Nasional Undang-undang Nomor 40 tahun
2004 yang mengatur jaminan sosial tenaga kerja salah satunya adalah jaminan kecelakaan
kerja. 

5. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat
Hubungan Kerja
6. Peraturan Menteri Nomor 5 tahun 1996 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)

7. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam pasal 86


menegaskan hak pekerja untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja. 

8. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

9. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja 

Tujuan Pelaksanaan K3

Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, terdapat 3 tujuan


utama dari penerapan K3, yakni:

1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.

2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.

3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.

Penyebab Kecelakaan Kerja

Setiap pegawai tentu mempunyai cara cara tersendiri dalam proteksi diri terhadap ancaman
kecelakaan kerja/ penyakit dalam menunjang pekerjaannya, misal dengan memakai masker
Ketika sedang flu, menunda bepergian Ketika sedang pandemi,  maupun dengan menjaga
kebersihan/ kenyamanan ruangan kerja. Menurut Budiono dkk (2003), faktor yang
mempengaruhi Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah

a. Beban Kerja. Beban kerja merupakan beban fisik, mental dan sosial, sehingga penempatan
pegawai sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan

b. Kapasitas Kerja. Kapasitas Kerja yang bergantung pada tingkat Pendidikan, keterampilan,
kebugaran jasmani, ukuran tubuh ideal, keadaan gizi dsb

c. Lingkungan Kerja. Lingkungan Kerja yang berupa faktor fisik, kimia, biologi,ergonomic
ataupun psikososial.               
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kecelakaan Kerja dapat dicegah dengan metode
HIRARC, HIRARC terdiri dari hazard identification, risk assessment, dan risk control

a. Identifikasi Bahaya (hazard identification). Menurut Suardi, kategori bahaya adalah bahaya


fisik, bahaya mekanik, bahaya elektrik, bahaya kimia, bahaya ergonomi, bahaya kebiasaan,
bahaya lingkungan bahaya biologi dan bahaya psikologi.

b. Penilaian Risiko (Risk Assestment). Adalah proses penilaian untuk mengidentifikasi potensi


bahaya yang dapat terjadi yang bertujuan untuk control risiko dari proses dan operasi. Penilaian
dalam risk assestment yaitu  likehood dan severity. Likehood menunjukkan seberapa mungkin
kecelakaan terjadi, severity menunjukkan seberapa parah dampat kecelakaan tersebut, Nilai
dari likehood  dan severity akan digunakan untuk  menentukan risk rating, dimana risk
rating adalah nilai tingkat resiko , bisa rendah ,menengah, tinggi atau ekstrem (AS/NZS). 

Usaha yang Perlu Dilakukan Perusahaan Untuk Menciptakan Keselamatan Kerja

Dalam mewujudkan K3, perusahaan atau pemberi kerja perlu mengikuti sejumlah prinsip
berikut:

1. Menyediakan alat pelindung diri (APD) di tempat kerja.

2. Menyediakan buku petunjuk penggunaan alat atau isyarat bahaya.

3. Menyediakan peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab.

4. Menyediakan tempat kerja yang aman sesuai standar syarat-syarat lingkungan kerja
(SSLK). Contohnya, tempat kerja steril dari debu kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi,
getaran mesin dan peralatan, kebisingan; aman dari arus listrik; memiliki penerangan
yang memadai; memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang seimbang; dan memiliki
peraturan kerja atau aturan perilaku di tempat kerja.

5. Menyediakan penunjang kesehatan jasmani dan rohani di tempat kerja.

6. Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap di tempat kerja.

7. Memiliki kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.

8. Membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Prosedur Pelaksanaan Program K3 di Tempat Kerja

Prosedur K3 ini merupakan tahap atau proses suatu kegiatan untuk menyelesaikan aktivitas atau
metode (cara) langkah demi langkah secara pasti dalam pekerjaan dengan memperhatikan
keselamatan, kesehatan, dan keamanan (K3). Perusahaan dapat melakukan prosedur pelaksanaan
K3 dengan cara:

1. Menetapkan standar K3

2. Menetapkan tata tertib yang harus dipatuhi

3. Menetapkan peraturan-peraturan

4. Mensosialisasikan peraturan dan perundang-undangan K3 ini kepada seluruh tenaga


kerja.

5. Memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan

Kewajiban Memberlakukan Program K3 Oleh Perusahaan

Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 tahun 1970, K3 wajib diterapkan seluruh tempat kerja
(tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap), di mana pekerja bekerja
atau yang sering dimasuki pekerja untuk keperluan suatu usaha dan di mana terdapat sumber
bahaya. 

Anda mungkin juga menyukai