Anda di halaman 1dari 5

Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

 Pengertian keselamatan secara umum


Pengertian keselamatan secara umum adalah suatu upaya atau langkah yang diambil untuk
melindungi orang atau harta dari bahaya atau resiko. Hal ini meliputi perlindungan dari
kecelakaan, penyakit, dan gangguan mental. Keselamatan umum juga melibatkan pengambilan
tindakan yang bertujuan untuk mengurangi risiko atau mengurangi dampak dari kejadian yang
tidak diinginkan. Hal ini dapat meliputi perlindungan fisik, kesehatan, dan keselamatan di tempat
kerja, rumah, jalan raya, dan lingkungan lainnya
 Pengertian keselamatan kerja
Keselamatan kerja adalah segala upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan
saat melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja merupakan hal yang sangat penting untuk
melindungi pekerja dari hal-hal yang tidak di inginkan. Keselamatan kerja yang baik adalah
pintu gerbang utama bagi keamanan tenaga kerja. Keselamatan kerja juga menyangkut segenap
proses produksi dan distribusi, baik barang, maupun jasa. Oleh karena saat ini sudah banyak di
terapkan keselamatan kerja untuk melindungi keamanan para pekerja.1
Keselamatan Kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan
safety saja, diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditunjukan untuk mencegah semua jenis
kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.2
 Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat
mengurangi probabilitas kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Hal ini meliputi
perlindungan ketenagakerjaan yang bertujuan agar buruh dapat terhindar dari bahaya, dan
mencakup semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan
kerja tenaga kerja maupun orang lain di tempat kerja.3
Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Edwin B. Flippo (1995), adalah pendekatan
yang menentukan standar yang menyeluruh dan bersifat (spesifik), penentuan kebijakan
pemerintah atas praktek-praktek perusahaan di tempat-tempat kerja dan pelaksanaan melalui
surat panggilan, denda dan hukuman-hukuman lain.4
Menurut pendapat Suma’mur (1992), tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah
melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya untuk

1
Robby Andreawan, “PERLINDUNGAN KESELAMATAN KERJA MENURUT PASAL 1 UNDANG-UNDANG
NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMSOSTEK DAN HUKUM ISLAM” (thesis, 2019), hlm.20.
2
Ibid, hlm.18.
3
1. A2K4, “Penjelasan K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja),” PAKKI, October 10, 2022,
https://pakki.org/berita_detail/penjelasan-k3-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.
4
Satriawan Leonardus Ariyanto, “KAJIAN KELENGKAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA
PEKERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA” (thesis, 2009), hlm.7.
kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja, menjamin keselamatan orang lain yang berada di
tempat kerja, dan sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.5
Peraturan keselamatan kerja ini diatur oleh negara. Dengan dasar hukum undang undang K3
adalah UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 dan 2 tentang pelaksanaan
K3 serta pasal 87 ayat 1 tentang wajibnya perusahaan dalam menerapkan aturan K3.
UU No.13 Tahun 2003 Pasal 86 (1) berbunyi, ”Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas:
1. keselamatan dan kesehatan kerja;
2. moral dan kesusilaan; dan
3. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.”
Selain itu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan telah merumuskan
pengertian istilah ketenagakerjaan sebagai hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa, yang
diataur dalam undang-undang ketenagakerjaan adalah segala hal yang berkaitan dengan
pekerja/buruh, menyangkut hal-hal sebelum masa kerja, antara lain menyangkut kewajiban
mengumumkan lowongan kerja dan lain-lain. 6Hal-hal yang berkenaan selama masa kerja, antara
lain menyangkut perlindungan kerja, upah, jaminan sosial, kesehatan dan keselamatan kerja,
pengawas kerja dan lain-lain.
Pasal 87 ayat 1 tersebut berbunyi, “Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”. hal
ini memberikan konsekuensi hukum bagi pihak perusahaan untuk mengatur hak atau jaminan
yang menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja.7
Selain itu terdapat dasar hukum K3 dari PP 50 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 2 yang
berisi, ”Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.“
Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja adalah sebagai berkut:
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
2. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
3. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.

5
Ibid, hlm.9.
6
Iis Afatiah, “JAMINAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM”
(thesis, 2012), hlm.16.
7
Ibid, 19.
4. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembapan, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca sinar atau radiasi, suara dan getaran.
5. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
6. Menyelenggarakan suhu dan kelembapan udara yang baik.
7. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
8. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.
9. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan cara dan proses kerjanya.
10. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
11. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
12. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan dan pekerja yang bahaya kecelakaannya
menjadi bertambah tinggi kecelakaan kerja secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai
“kejadian yang tak terduga”
Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Kep. 463/MEN/1993 adalah keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya perlindungan yang
ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja /perusahaan selalu dalam keadaan
selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. 8
Prinsip Umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terdapat 8 Prinsip K3 yang Harus Dipenuhi
Dalam upaya menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), ada delapan prinsip penting yang
harus dipatuhi dan diterapkan di lingkungan kerja. Prinsip-prinsip ini membentuk dasar penting
untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat:
1. Keselamatan adalah Tanggung Jawab Moral: Keselamatan kerja bukan hanya
kewajiban hukum, tetapi juga tanggung jawab moral bagi semua individu di tempat kerja.
Semua pekerja harus berkomitmen untuk menjaga keselamatan mereka sendiri dan rekan
kerja.
2. Keselamatan adalah Budaya, Bukan Sekedar Program: Keselamatan kerja harus
menjadi bagian integral dari budaya perusahaan, bukan sekadar program sementara. Ini
menciptakan komitmen jangka panjang untuk keselamatan di seluruh organisasi.
3. K3 adalah Tanggung Jawab Manajemen: Manajemen perusahaan harus memimpin
dengan contoh dalam hal K3. Mereka memiliki tanggung jawab utama dalam memastikan
bahwa standar keselamatan dipatuhi dan diimplementasikan.9

8
Ibid, hlm.8.
9
Bagaskara Bagaskara, “Prinsip K3 Ini Harus Ada Di Dalam Lingkungan Kerja,” Mutu International, February 2,
2023, https://mutucertification.com/prinsip-k3-dalam-lingkungan-kerja/.
4. Pekerja Harus Diberi Pelatihan: Setiap pekerja harus diberikan pelatihan yang sesuai
untuk bekerja dengan aman. Pelatihan ini membantu mereka memahami risiko, tindakan
pencegahan, dan prosedur keselamatan.
5. K3 adalah Cerminan Kondisi Ketenagakerjaan: Tingkat keselamatan di tempat kerja
mencerminkan kondisi keselamatan dan kesehatan pekerja. Menjaga kondisi
kesejahteraan pekerja adalah bagian integral dari K3.
6. Semua Kecelakaan Dapat Dicegah: Prinsip ini menekankan bahwa semua kecelakaan
dapat dicegah melalui tindakan yang tepat dan upaya pencegahan. Tidak ada kecelakaan
yang harus diterima sebagai kejadian yang tak terelakkan.
7. Program K3 Bersifat Spesifik: Setiap organisasi perlu mengembangkan program K3
yang sesuai dengan risiko dan kebutuhan khusus mereka. Program K3 harus mencakup
langkah-langkah konkret yang relevan dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerja.
8. K3 Baik untuk Bisnis: Menjaga K3 bukan hanya untuk melindungi pekerja, tetapi juga
menguntungkan bisnis secara keseluruhan. Ini dapat mengurangi biaya kecelakaan,
meningkatkan produktivitas, dan menciptakan citra positif bagi perusahaan.10
Dengan mematuhi prinsip-prinsip ini, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih
aman, lebih sehat, dan lebih produktif bagi semua pekerja.

Daftar pustaka
10
Pp Spkep Spsi, “Prinsip-Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja(K3),” CEMWU, February 13, 2023,
https://spkep-spsi.org/2023/02/13/prinsip-prinsip-kesehatan-dan-keselamatan-kerjak3/.
JURNAL & THESIS
Afatiah, Iis. “JAMINAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENURUT HUKUM
POSITIF DAN HUKUM ISLAM,” 2012.
Andreawan, Robby. “PERLINDUNGAN KESELAMATAN KERJA MENURUT PASAL 1
UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMSOSTEK DAN HUKUM
ISLAM,” 2019.
Leonardus Ariyanto, Satriawan. “KAJIAN KELENGKAPAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEKERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA,” 2009.
E-BOOK
Kuahaty, Sarah S., et al. HUKUM KETENAGAKERJAAN. CV WIDINA MEDIA UTAMA,
2021.
WEB
A2K4. “Penjelasan K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja).” PAKKI, October 10, 2022.
https://pakki.org/berita_detail/penjelasan-k3-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.
Bagaskara, Bagaskara. “Prinsip K3 Ini Harus Ada Di Dalam Lingkungan Kerja.” Mutu
International, February 2, 2023. https://mutucertification.com/prinsip-k3-dalam-
lingkungan-kerja/.
Spsi, Pp Spkep. “Prinsip-Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja(K3).” CEMWU, February
13, 2023. https://spkep-spsi.org/2023/02/13/prinsip-prinsip-kesehatan-dan-keselamatan-kerjak3/.

Anda mungkin juga menyukai