Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MHD ADANAN

NIM : 5202122005
MATAKULIAH : KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Latar Belakang Di Susunnya Undang Undang K3

Undang- Undang No. 1 Tahun 1970 mengatur adanya program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) di Indonesia yang menyatakan bahwa setiap tenaga kerja berhak
mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja(K3) dalam melakukan
pekerjaan.Sementara itu untuk pengelolaan tempat kerja diatur oleh Undang Undang No 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 165 menyebutkan bahwa “pengelola tempat kerja wajib
melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan,
pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2016 tentang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit menyatakan bahwa rumah sakit mempunyai
risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang spesifik sehingga perlu dikelola dengan baik agar
menjadi tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman. Setiap jenis dan tempat pekerjaan
memiliki risiko bahaya yang berbedabeda.Hal ini dipengaruhi oleh lokasi, proses kerja,
material kerja, maupun alatalat yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan.Salah satu
pekerjaan yang memiliki risiko bahaya yang tinggi adalah rumah sakit. Pada umumnya
masyarakat maupun pekerja di rumah sakit kurang menyadari berbagai potensibahaya yang ada
seperti adanya PAK di rumah sakit yang dapat 2 menyerang semua tenaga kerja, baik tenaga
medis maupun non medis (Anies,2005).Maksut dan tujuan dari undang undan k3

Setiap perusahaan wajib menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam
kegiatan usahanya. K3 memberikan perlindungan bagi kesehatan dan keselamatan kerja tenaga
kerja, yaitu dengan cara mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja.Selain itu,
penerapan K3 juga akan memberikan perlindungan pada sumber-sumber produksi sehingga
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Dalam Undang-Undang
Ketenagakerjaan Nomor 13/2003 Pasal 87 disebutkan, setiap perusahaan wajib menerapkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan.Secara umum ada tiga faktor yang mendorong pentingnya penerapan
K3 di suatu perusahaan:
Alasan Perikemanusiaan
Perusahaan melakukan berbagai cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
menjamin keselamatan kerja karyawan atas dasar perikemanusiaan. Hal ini untuk mengurangi
rasa sakit atau luka yang timbul akibat pekerjaan, baik yang diderita karyawan atau yang
memengaruhi keluarganyaMematuhi Peraturan Perundang-undangan
NAMA : MHD ADANAN
NIM : 5202122005
MATAKULIAH : KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Negara menetapkan berbagai payung hukum yang mencakup pelaksanaan keselamatan


dan kesehatan kerja dalam kegiatan usaha, baik dalam undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan menteri, keputusan menteri, instruksi menteri, hingga surat edaran. Perusahaan yang
tidak mematuhi berbagai peraturan tersebut akan mendapatkan sanksi.
Alasan Ekonomi

Kecelakaan kerja akan berdampak pada pengeluaran yang cukup besar oleh
perusahaan. Karena itu, perusahaan perlu mempraktikkan K3 untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dalam kegiatan usahanya sehingga menghindari terjadinya pengeluaran besar atau
bahkan kerugian.Wilayah kerja dan penerapan undang undang k3Penerapan K3(kesehatan dan
keselamatan kerja) memiliki beberapa dasar hukum pelaksanaan. Di antaranya ialah Undang-
Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang
sistem manejemen keselamatan dan kesehatan kerja dan Permenaker No 4 Tahun 1987 tentang
panitia pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja (p2k3) Rangkuman dasar-dasar hukum
tersebut antara lain :
UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja :
Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
Adanya bahaya kerja di tempat itu.
Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3 :
Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 (seratus) tenaga kerja atau lebih dan atau yang
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran
lingkungan dan penyakit akibat kerja.

Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3) :
Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 (seratus) orang atau lebih.

Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100 (seratus) orang tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radioakti.Pengertian dan istilah dalam uud
k3Dunia industri, manufaktur dan konstruksi tidak lepas dari tenaga kerja manusia dengan
bantuan alat mesin. Dalam proses kerjanya, terdapat ketentuan K3 yang perlu dilaksanakan
oleh setiap bagian di lingkungan kerja tersebut. Peraturan keselamatan kerja mencakup
berbagai hal mulai prosedur, fungsi hingga dasar hukum yang melindunginya. Pada artikel ini
kami akan membahas berbagai hal mengenai K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Berikut penjelasannya untuk Anda.
NAMA : MHD ADANAN
NIM : 5202122005
MATAKULIAH : KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Defenisi K3

K3 adalah singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan pedoman
atau aturan untuk menjaga keselamatan karyawan di lingkungan kerja. Namun terdapat
beberapa definisi lain dari PP OHSAS 18001 tahun 2007 yang menyatakan bahwa K3 adalah
semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga
kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.Undang
undang k3.
Peraturan keselamatan kerja ini diatur oleh negara. Dengan dasar hukum undang
undang K3 adalah UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 dan 2 tentang
pelaksanaan K3 serta pasal 87 ayat 1 tentang wajibnya perusahaan dalam menerapkan aturan
K3.
UU No.13 Tahun 2003 Pasal 86 (1) berbunyi,”Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas:
keselamatan dan kesehatan kerja;

moral dan kesusilaan; dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama.”

Pasal 87 ayat 1 tersebut berbunyi, “Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”.

Selain itu terdapat dasar hukum K3 dari PP 50 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 2 yang
berisi,”Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.“
Tujuan K3

Tujuan K3 adalah melindungi dan memelihara keselamatan, kesehatan dan keamanan


karyawan saat berada di lingkungan kerja. Bab tujuan K3 ini diatur oleh Undang Undang K3
pasal 86 ayat 2 yang berbunyi,”Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja.Industri, manufaktur dan konstruksi menciptakan sebuah bangunan atau
produk menggunakan dua tenaga, mesin dan tenaga manusia. Diharapkan dengan adanya
peraturan K3 ini, dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja baik akibat kesalahan teknis
maupun kesalahan dari manusia.

Prosedur K3
NAMA : MHD ADANAN
NIM : 5202122005
MATAKULIAH : KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Untuk menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan industri, perlu


dilaksanakan prosedur K3. Definisi prosedur K3 adalah aktivitas atau ketentuan yang
dilakukan agar tercapainya tujuan K3. Ada beberapa prosedur yang dapat diterapkan oleh
perusahaan, diantaranyaMenggunakan peralatan safety bagi karyawan :

1. Helm proyek
2. Kacamata hitam
3. Sarung tangan
4. Cek lingkup kerja sebelum dan sesudah digunakan

Sebelum menggunakan sebuah ruangan atau lingkungan kerja, ada baiknya untuk
melakukan pengecekan terlebih dahulu. Apakah ada kerusakan pada ruangan tersebut? Apakah
alat alat pendukung telah tersedia dan lengkap? dan pertanyaan lain. Bahkan jika diperlukan,
proses pengecekan dapat dilakukan setiap hari sebelum dan sesudah digunakan.
Menaati peraturan penggunaan alat dan mesin

Prosedur ketiga penting untuk diterapkan. Mengingat peraturan penggunaan dibuat agar proses
produksi berjalan lancar dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja, maka sejalan
dengan tujuan dari K3.

Sangat penting bagi perusahaan untuk selalu mengingatkan karyawan dan staf dalam
mengutamakan keselamatan kerja. Baik di lingkungan industri dan konstruksi maupun saat
melakukan pekerjaan. Terlebih lagi saat bekerja menggunakan alat atau mesin. Pemilik
perusahaan dapat memasangkan banner dan spanduk sebagai pengingat bagi siapapun yang
ingin masuk ke dalam lingkungan kerja.
Hak Dan Kewajiban Dari Tenaga Kerja
Menurut pasal 12 UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, kewajiban dan hak tenaga kerja adalah sebagai berikut :Memberikan keterangan yang
benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerjaMemakai alat-alat
perlindungan diri yang diwajibkanMemenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan yang diwajibkanMeminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat
keselamatan dan kesehatan yang diwajibkanMenyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di
mana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam
batas-batas yang masih dapat dipertanggung-jawabkan

Anda mungkin juga menyukai