KELAS :REGULER C
DISUSUN OLEH:
WARDAH (3222321001)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Saya juga berterima kasih kepada ibu Dra. Katrina Samosir S.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Didalam Critical Book Report ini, saya membandingkan dua buku, yaitu buku
Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi dan buku Pendidikan Pancasila
Untuk Perguruan Tinggi: Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila.
Pembuatan Critical Book Report ini bertujuan untuk pemenuhan salah satu tugas KKNI
dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Saya sepenuhnya menyadari bahwa tugas Critical Book Repot ini masih terdapat
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis meminta maaf sebesar-besarnya. Namun, saya
juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih banyak, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Wardah
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENGANTAR............................................................................................................4
A. Rasionalisasi Penulisan CBR......................................................................................4
B. Tujuan Penulisan CBR................................................................................................4
C. Manfaat Penulisan CBR..............................................................................................4
BAB II RINGKASAN ISI BUKU.........................................................................................5
A. Identitas Buku..............................................................................................................5
B. Ringkasan Buku..........................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................13
A. Kelebihan Buku.........................................................................................................13
B. Kekurangan Buku......................................................................................................13
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................14
A. Kesimpulan................................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
3
BAB I
PENGANTAR
Dengankata lain, melalui critical book report ini mahasiswa diajak untuk menguji
pemikiran dari pengarang maupun penulis berdasarkan sudut pandang yang akan dibangun
oleh setiap mahasiswa berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.
Penulisan Critical book report ini memiliki tujuan utama, yaitu sebagai salah satu
pemenuhan tugas khusus dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan terdapat materi mengenai hakikat pendidikan
kewarganegaraan. Materi ini secara umum membahas mengenai pengertian pendidikan
kewarganegaraan, landasan ilmiah dan landasan hukum dari pendidikan kewarganegaraan
serta membahas tentang tujuan pendidikan kewarganegaraan.
4
dan cerdas (smartand good citizen) untuk hidup dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara sesuai dengan demokrasi konstitusional.
5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Identitas Buku
1. Buku Utama
2. Buku Pembanding
Judul Buku : Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi: Buku Ajar Mata Kuliah
Wajib Umum Pendidikan Pancasila
Pengarang : Paristiyani Nurwadani, dkk
Penerbit : Indonesia Prime
Tahun Terbit : 2016
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku. : 242 Halaman
ISBN : 978-602-6407-01-0
6
B. Ringkasan Buku
1. Buku Utama
Pendidikan kewarganegaraan dibentuk oleh dua kata, yaitu kata “pendidikan” dan
kata“kewarganegaraan”. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat (1) definisi Pendidikan adalah usaha
sadardan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didiksecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan secara
spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilanyang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sehingga, masyarakat dapat dikatakan sebagai warga negara yang baik dan
benarapabila masyarakat tersebut menguasai civic knowledge, civic skills, dan civic
dispositionatau civiv value yang dirangkum kedalam civic education.
7
Jadi, pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang membentuk
peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter, cerdas, terampil dan bertanggung
jawabsehingga dapat berperan aktif dalam masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan
ketentuanPancasila dan UUD 1945.
8
Pembukaan UUD NKRI 1945, khususnya pada alinea kedua dan
keempat yangmemuat cita-cita, tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia
tentang kemerdekaannya.
Pasal 30 ayat (1) menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”
2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Pasal 37 ayat (1) menyatakan bahwa “Kurikulum pendidikan dasar
dan menengahwajib memuat pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, dan bahasa”.
Pasal 37 ayat (2) menyatakan bahwa “Kurikulum pendidikan tinggi
wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, dan
bahasa”
3) UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Pasal 35 ayat (3) menyatakan bahwa “Kurikulum pendidikan tinggi
wajib memuatmata kuliah pendidikan agama, Pancasila,
kewarganegaraan, dan bahasa”.
9
Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah
dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan
pancasila, wawasan nusantara dan ketahanan nasional secara kritis
dan bertanggung jawab.
Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
perjuangan serta patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban
bagi nusa dan bangsa.
2. Buku Pembanding
Bab I: Bagaimana Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan
Kemampuan Utuh Sarjana Atau Profesional?
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensidirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
10
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
11
Istilah pendidikan kewarganegaraan itu telah ditelusuri oleh Udin S. Winataputradan
diperkaya oleh Sapriya sebagai berikut:
Pada tahun 1928, para pemuda yang berasal dari wilayah Nusantara berikrar
menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia, bertanah air, dan berbahasa persatuan bahasa
12
Indonesia. Pada tahun 1930-an, organisasi kebangsaan baik yang berjuang secara terang-
terangan maupun diam-diam, baik di dalam negeri maupun di luar negeri tumbuh bagaikan
jamur di musim hujan. Secara umum, organisasi-organisasi tersebut bergerak dan bertujuan
membangun rasa kebangsaan dan mencita-citakan Indonesia merdeka. Indonesia sebagai
negara merdeka yang dicita-citakan adalah negara yang mandiri yang lepas dari penjajah
dan ketergantungan terhadap kekuatan asing. Inilah cita-cita yang dapat dikaji dari karya
para pendiri Negara-Bangsa (Soekarno dan Hatta).
13
masyarakat dan akhirnya negara-bangsa untuk menjaga, memelihara, dan mempertahankan
eksistensi negara-bangsa.
Pada awal Pemerintahan Orde Baru, Kurikulum sekolah yang berlaku dinamakan
kurikulum 1968. Dalam kurikulum tersebut di dalamnya tercantum mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaran. Dalam mata pelajaran tersebut materi maupun metode
yangbersifat indoktrinatif dihilangkan dan diubah dengan materi dan metode pembelajaran
baru yangdikelompokkan menjadi Kelompok PembinaanJiwa Pancasila.
Pasca Orde Baru sampai saat ini, nama mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan. kembali mengalami perubahan. Perubahan tersebutdapat diidentifikasi
dari dokumen mata pelajaran PKn (2006) menjadi mata pelajaran PPKn 2013.
Ontologi PKn adalah sikap dan perilaku warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Status warga negara dapat meliputi penduduk
yang berkedudukan sebagai pejabat negara sampaidengan rakyat biasa. Tentu peran dan
fungsi warga negara berbeda-beda,sehingga sikap dan perilaku mereka sangat dinamis.
Oleh karena itu, matakuliahPKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan dinamika
15
dantantangan sikap serta perilakuwarga negara dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan yang begitu cepat dalam bidang
teknologi informasi mengakibatkan perubahan dalam semua tatanan kehidupan termasuk
perilaku warganegara, utamanya peserta didik. Kecenderungan perilaku warga negara
adadua,yakni perilaku positif dan negatif. PKn perlu mendorong warga negaraagar
mampumemanfaatkan pengaruh positif perkembangan iptek untukmembangun negara-
bangsa.Sebaliknya PKn perlu melakukan intervensiterhadap perilaku negatif warga negara
yangcenderung negatif. Olehkarena itu, kurikulum PKn termasuk materi, metode,
dansistemevaluasinya harus selalu disesuaikan dengan perkembangan IPTEK.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku
1. Buku Utama
16
memudahkan mahasiswa untuk memahami materi yang dipaparkan didalam buku. Jika
ditinjau dari segi tata letak, tata letak penyusunan materi dalam buku ini telah sistematis
dan teratur dan juga dilengkapi dengan gambar-gambar yang mendukung pembahasan
materi. Didalam buku ini juga memuat kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, kontrak
perkuliahan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah
mengalami amandemen. Tampilan luar (cover) buku ini juga menurut saya lumayan
menarik.
2. Buku Pembanding
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, buku ini memuat materi yang cukup
lengkap, dimulai dari penelusuran konsep dan urgensi pendidikan kewarganegaraan dalam
pencerdasan kehidupan bangsa, menggali sumber historis, sosiologis dan politik tentang
pendidikan kewarganegaraan di Indonesia, dan argumen tentang dinamika dan serta
tantangan pendidikan kewarganegaraan. Penulis juga memberikan kesimpulan dan tugas
diakhir materisetiap bab pada buku ini. Jika ditinjau dari segi bahasa, buku ini memuat
bahasa yang cukup mudah dipahami dan penulisan setiap kalimat pada buku ini juga sesuai
dengan EYD (EjaanYang Disempurnakan). Jika ditinjau dari segi tata letak, penyusunan
materi buku ini telah sistematis dan teratur. Buku ini juga memuat kata pengantar, daftar isi
serta daftar pustaka.Tampilan luar (cover) buku ini juga menarik dengan menampilkan
gambar-gambar yang bervariasi seperti gambar bendera merah putih sampai gambar penari
dari bali. Buku ini jugamemuat gambar dengan warna yang menarik sehingga menambah
daya tarik mahasiswauntuk membaca buku ini serta identitas pada buku ini juga telah
lengkap.
B. Kekurangan Buku
1. Buku Utama
Berdasarkan hasil pengamatan, kelemahan buku ini hanya terletak pada segi
tampilan, karena dibuku ini tidak memuat peta konsep pada setiap babnya. Sehingga
mahasiswa harus melihat daftar isi terlebih dahulu untuk mengetahui subbab dari bab yang
dipelajari. Dan jika pada gambar yang disediakan diberikan variasi warna, kemungkinan
daya tarik untuk membaca buku ini juga akan bertambah lagi. Terlebih tampilan cover
buku tidak mencerminkan suatu kependidikan kewarganegaraan.
17
2. Buku Pembanding
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, buku ini memiliki beberapa kelemahan
seperti pada tata bahasanya. Tata bahasa pada buku ini memuat banyak kalimat yang
mengandung banyak pertanyaan sehingga materi yang dipaparkan tidak cukup lengkap.
Buku ini juga tidak memuat peta konsep, sehingga mahasiswa harus membuka bagian
daftar isiterlebih dahulu untuk mengetahui subbab dari materi yang ingin dipahami.
Pemakaian paragraf pada buku ini juga tidak tepat, karena setiap paragraf pada buku ini
tidak menjorokkedalam sehingga terlihat rata jika dilihat dari atas sampai ke bawah.
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20