Anda di halaman 1dari 21

KELAS: A

PRODI/ANGKATAN: S-1 PTB 2020

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

DASAR-DASAR EVALUASI PENDIDIKAN


(Prof. Dr. Suharsimi Arikunto)

DISUSUN
O
L
E
H

ABDULLOH
5202111005

DOSEN PENGAMPU:
Dr. ZULKIFLI MATONDANG, M.Si.
Prof. Dr. HARUN SITOMPUL, M.Pd.
Prof. Dr. NATHANAEL SITANGGANG, M.Pd. IPM.

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIMED
SEMESTER GENAP T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR

kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya serta kemampuan
Puji dan syukur Penulis ucapkan, kekuatan, dan keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pemahaman kepada penulis sehingga dapat tersusun dan terselesaikannya tugas Critical Book
Report matakuliah Desain Evaluasi Hasil Belajar

Dalam Proses Pembuatan Makalah Ini, Penulis Mendapat Beberapa Tantangan Dan
Hambatan Akan Tetapi Dengan Bantuan Dan Bimbingan Dari Dosen Pengampu Desain
Evaluasi Hasil Belajar Yaitu Dr. Zulkifli Matondang, M.Si. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd.
Prof. Dr. Nathanael Sitanggang, M.Pd. IPM. penulis Mengucapkan Terimakasih Atas Arahan
Dan Bimbingan Serta Kemudahan Yang Telah Diberikan Kepada Penulis Dalam
Menyelesaikan Tugas Ini.
Penulis menyadari mungkin masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak baik dari dosen pengampu maupun bagi pembaca agar kedepannya dapat bisa menjadi
lebih baik lagi dan semoga makalah ini bermanfaat.

Medan, 5 Maret 2022

ABDULLOH
5202111005

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Rasiomalisasi Pentingnya CBR.........................................................................................1

B. Tujuan Penulisan CBR.......................................................................................................1

C. Manfaat Penulisan CBR.....................................................................................................1

D. Identitas Buku....................................................................................................................1

BAB II RINGKASAN BUKU.................................................................................................2

A. Ringkasan Buku Utama.....................................................................................................1

B. Ringkasan Buku Pembanding............................................................................................1

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................3

A.Pembahasan Isi Buku..........................................................................................................3

B. Kelebihan dan Kelemahan Isi Buku..................................................................................3

BAB IV PENUTUP..................................................................................................................7

A. Kesimpulan........................................................................................................................7

B. Saran..................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Critical Book Review sangat lah penting, karena bukan hanya sekedar laporan atau
tulisan tentang isi sebuah buku atau artikel, tetapi lebih berfokus pada evaluasi (penjelasan,
interprestasi & analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan buku atau artikel tersebut dan
apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi buku tersebut yang bisa mempengaruhi
cara berpikir & dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tersebut dan lebih
kritis menanggapinya. Dengan kata lain dengan Critical Book Report akan menguji pikiran
pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang, berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki. selain itu Critical Book Review ini mengasah kemampuan
menulis sebuah karya ilmiah akademik yang merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh
setiap mahasiswa dan tugas CBR ini memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting
dan merupakan bagian dari tuntutan formal akademik
B. Tujuan Penulisan CBR
Selain sebagain penyelesaian tugas mata kuliah Desain Evaluasi Hasil Belajar, adapun
tujuan penulisan CBR antara lain:
1. Mengulas isi sebuah buku.
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi terkait isi dari setiap bab
dalam buku.
4. Mengkritisi satu topik materi kuliah Desain Evaluasi Hasil Belajar dalam buku dan
membandingkannya dengan buku atau sumber-sumber lainnya
5. Menguuatkan kemampuan berfikir secara logis/ilmiah serta menambah pengetahuan
dan wawasan para pembaca mengenai Desain Evaluasi Hasil Belajar dalam strategi
belajar mengajar
C. Manfaat Penulisan CBR
1. Untuk memenuhi tugas matakuliah Desain Evaluasi Hasil Belajar
2. Melatih kemampuan untuk menulis karya ilmiah
3. Melatih kemampuan mengekspresikan pendapat dalam mengulas buku
4. Untuk mengetahui metode dan konsep dalam mendesain baik Eksterior maupun
Interior dalam suatu bangunan tentang Desain Evaluasi Hasil Belajar dalam strategi
belajar mengajar

1
D. Identitas Buku
Buku Utama
1. Judul : Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi 2
2. Pengarang : Prof. Dr. Suharsimi Arikunto
3. Editor : Restu Damayanti
4. Penerbit : PT. Bumi Aksara
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2016
7. Halaman : x, 334 hlm; 23cm
8. ISBN : 978-602-217-275-4

Buku Pembanding
1. Judul : Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi 3
2. Pengarang : Prof. Dr. Suharsimi Arikunto
3. Editor : Restu Damayanti
4. Penerbit : PT. Bumi Aksara
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2018
7. Halaman : xii, 334 hlm; 23cm
8. ISBN : 978-602-444-469-3

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. RINGKASAN BUKU UTAMA

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Pengertian, Pengukuran, Peniliaian dan Evaluasi

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya dasar-dasar evaluasi Pendidikan
menyatakan bahwa kita tidak mengadakan penilaian sebelum kita mengadakan pengukuran

 Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang bersifat


kuantitatif
 Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap suatu dengan ukuran baik dan
buruk yang bersifat kuantitatif

Mengadakan evaluasi meliputi kedua Langkah diatas yaitu mengukur dan menilai Jadi
evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam
mengambil keputusan, yang dimaksudkan untuk membantu para guru dal membantu para
guru dalam pengambil keputusan am pengambil keputusan dalam usaha menjawab dalam
usaha atau permasalahan yang ada. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan
informasi iakan informasi-informasi yang masi yang berguna bagi pihak bagi pihak decision
maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan.

2. Penilaian Pendidikan

Dalam pendidikan, ada awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi
belajar siswa. Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950). Ahli ini mengatakan
bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam
hal pa, dan bagian mana tujuan tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Defini
apa sebabnya. Definisi ini diperluas si ini diperluaskan oleh kan oleh dua ahli lain, yakni dua ahli lain,
yakni Cronbach dan Stufflebeam. Tambahan definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan
sekedar sekedar mengukur mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tercapai, digunakan
digunakan untuk membuat keputusan.
3. Mengapa Menilai?
Menurut suharsimi arikunto ada beberapa makna dari proses penilaian antara ain sebagai:
Makna Bagi siswa, makna bagi guru dan Makna Bagi Sekolah
4. Tujuan dan Fungsi Penilaian
Fungsi penilaian antara lain penilaian berfungsi selektif, sebagai diagnostic, sebagai
penempatan, dan penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.

3
5. Ciri-ciri dalam Penilaian

Untuk dapat menentukan kepandaian seseorang, bukan kepandaian yang diukur. Namun kita
dapat melihat dari gejala-gejala yang tampak atau memancar dari kepandaianya. Salah satu
contohnya adalah bahwa anak yang pandai biasanya dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan
oleh gurunya

BAB 2 SUBJEK DAN SASARAN EVALUASI

1. Subjek Evaluasi

Dalam keterangan ini yang di maksud dengan subjek evaluasi adalah orang yang melakukan
pekerjaan evaluas orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa i. Siapa yang dapat yang dapat di
sebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes. Ada pandangan lain yang mengatakan subjek evaluasi
adalah siswa, yakni orang yang di evaluasi, dalam hal ini yang di pandang di pandang sebagai objek
evaluasi adalah sebagai objek evaluasi adalah mata pelajara mata pelajarannya. Pandangan nnya.
Pandangan lain mengatakan siswa sebagai objek evaluasi dan guru sebagai subjek evaluasi

2. Sasaran Evaluasi

Adapun sasaran evaluasi di sini mencakup beberapa sasaran penilaian untuk unsure-unsurnya,
meliputi : Input, Transformasi dan Out put

Kemampuan, Kepribadian, sikap, dan Intelegensi (In Put) sedangkan untuk (Transformasi) adalah
Kurikulum/materi, Metode dan cara penilaian, Media, Sistem administras, Pendidik dan
anggotahnya.

BAB 3 PRINSIP DAN ALAT EVALUASI

Ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan
erat tiga komponen, yaitu Hubungan antara tujuan dengan KBM, Hubungan antara tujuan dengan
evaluasi, Hubungan antara KBM dengan evaluasi

Alat Evaluasi Secara garis besar, maka alat-alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi
dua macam, yaitu tes dan non tes. Dibawah ini akan dijelaskan secara rinci macam-macam tes dan
non tes.

Teknik Tes

Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lat
yang lain, tes ini bersi ini bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan  batasan-
batasan Ditinjau Ditinjau dari segi kegunaan kegunaan untuk mengukur mengukur siswa, maka
dibedakan atas adanya tiga macam tes, yaitu: Tes Diagnostic, Tes Formatif, dan Tes Sumatif.

Teknik Non Tes Ada beberapa teknik non-tes yaitu: Skala Bertingkat, Kuesioner, aftar cocok (check
list) Wawancara, Pengamatan, dan Riwayat hidup.

4
Perbandingan antara Tes Diagnostik, Formatif, dan Sumatif, Dalam membandingkan,
membandingkan, akan ditinjau ditinjau dari 9 aspek, yaitu: Ditinjau dari fungsinya, Ditinjau dari
waktu, Ditinjau dari titik berat penilaian, dari alat evaluasi, dari cara memilih tujuan yang dievaluas,
dari tingkat kesulitan tes, dari scoring (cara menyekor), dari tingkat pencapaian, dan dari cara
pencatatan hasil.

BAB 4 MASALAH TES

Istilah tes Istilah tes berasal dari bahasa berasal dari bahasa Prancis Kuno yaitu Prancis Kuno
yaitu “testum” yang berarti piring untuk menyisihkan logam mulia. Dalam bahasa Indonesia tes
diterjemahkan sebagai ujian atau percobaan. Menurut Arikunto (2010: 53), tes merupakan alat
atau prosedur prosedur yang digunakan digunakan untuk mengetahui mengetahui atau mengukur
mengukur sesuatu sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Suharsismi Arikunto (2008: 57-62) menyatakan bahwa suatu tes dapat dikatakan baik
apabila memenuhi lima syarat yaitu: Validitas merupakan kete  merupakan ketepatan, tes yang
sebag tes yang sebagai alat ukur dikat ai alat ukur dikatakan valid jika tes itu tepat pada hasil belajar
dan akan menghasilkan yang valid pula,  Reliabilitas, jika memberikan hasil yang tetap dari suatu tes,
tidak terpengaruh oleh apapun, Objektifitas berarti tidak ada unsur pribadi yang mempengaruhinya
tidak ada unsur subjektifitas yang mempengaruhi tes tersebut, dan Ekonomis, bahwa pelaksanaan
tes tidak membutuh biaya yang mahal dan tidak membuang waktu.

BAB 5 VALIDITAS

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan atau kesahihan
suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, itas tinggi,
sebaliknya, instrument yang rument yang kurang valid kurang valid berarti memiliki validitas rendah
(Suharsimi Arikunto 2006), Menurut Suharsimi ada dua jenis validitas yaitu validitas logis dan
validitas empiris. Sementara validitas itu terbagi menjadi beberapa4 yaitu validitas isi, validitas
konstrak, validitas “ada sekarang” dan validitas predictive.

BAB 6 REALIBILITAS

hal yan hal yang berhubungan dengaan dengan tes itu sendiri, yaitu Panjang tes dan tes dan kualitas
butir- butir soalnya, hal yang berhubungan dengan tercoba, hal yang berhubungan dengan
penyelenggaraan tes. Kriterium yang digunakan untuk mengetahui ketetapan ada yang berada diluar
tes (consistency external) dan pada tes itu sendiri (consistency internal).

Metode bentuk Paralel (equivalen)

5
Metode tes ulang (test-retest method)

Metode tes ulang (test-retest method) dan Metode belah dua atau split-half method 

BAB 7 TES STANDAR DAN TES BUATAN GURU

Dalam menilai, baik tes terstandar maupun tes buatan guru ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yang berkaitan dengan validitas dan reliabilitas Tes kemampuan pada dasarnya terbagi
menjadi dua macam, yaitu: Aptitude test dan Achievement tes dan tes memiliki fungsi dapat ditinjau
sebagai 3 hal yaitu: fungsi untuk kelas, ungsi untuk bimbingan, dan ungsi untuk administrasi.

Langkah-Langkah dalam Penyusunan Tes

 Menentukan tujuan mengadakan tes


 Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan
 Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dari tiap bagian bahan
 Menderetkan semua TI Menderetkan semua TIK dalam tabel dalam tabel persiapan yang
mem persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku dalam terkandung TIK itu, tabel
digunakan untuk identifi untuk identifikasi terhadap kasi terhadap tingkah laku yang laku
yang dikehendaki, agar tidak terlewati
 Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek  berfikir  berfikir yang diukur
beserta beserta imbangan imbangan antara kedua hal tersebut.
 Menuliskan butir-buti skan butir-butir soal, didasark soal, didasarkan atas TIK-TIK yang atas
TIK-TIK yang sudah dituliskan pada tabel TIK dan aspek tingkah laku yang dicakup

Komponen-Komponen Tes terdiri dari: Buku tes, Lembar jawaban tes,  Kunci jawaban tes jawaban
tes, dan  Pedoman penilaian,

BAB 8 MENGANALISIS HASIL TES

Guru yang sudah banyak berpengalaman, mengajar dan menyusun soal-soal tes, juga masih
sukar menyadari bahwa tesnya masih belum sempurna. Oleh karena itu cara yang paling baik itu
cara yang paling baik adalah secara jujur melih adalah secara jujur melihat hasil yang diperoleh ol at
hasil yang diperoleh oleh siswa ada 4 cara untuk menilai tes, yaitu: Meneliti secara jujur soal-soal
yang sudah disusun, Mengadakan analisis soal (item analysis), Mengadakan checking validitas.
Validitas yang paling penting dari tes buatan Guru adalah validitas kurikuler, dan Mengadakan
checking reliabilita. Salah satu indikator untuk tes yang Mempunyai realibilitas yang tinggi adalah
bahwa kebanyakan dari soal soal tes itu mempunyai daya pembeda yang tinggi.

Analisis butir soal yang dalam bahasa inggris disebut item analiysis dilakukan terhadap
empirik.Maksudnya, analisis itu baru dapat dilakukan apabila suatu tes telah dilaksanakan dan hasil
jawaban terhadap butir-butir soal telah kita peroleh. Untuk mengetahui kapan ahui kapan soal
dikatakan baik, kurang baik, dan soal yang jelek sangat berhubungan  berhubungan dengan analisis
analisis soal, yaitu taraf kesukaran, kesukaran, daya pembeda, pembeda, dan pola jawaban soal.
Taraf Kesukaran, Daya Pembeda, dan Pola Jawaban Soal.

6
BAB 9 MODEL PENELITIAN KELAS

Penilaian kelas merupakan suatu tindakan untul melacak kemampuan peserta didik,
mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik, mendeteksi kesalahan ketika siswa belajar,
menyimpulkan beberapa hal yang terkait dengan pembelajaran serta Jenis penilaian antara lain
seperti: Kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok, ujian praktik,
portfolio.

BAB 10 MENSKOR DAN MENILAI

Menskor

Sementara orang berpendapat bahwa bagian yang paling penting dari pekerjaan pekerjaan


pengukuran pengukuran dengan tes adalah penyusunan penyusunan tes. Jika alat tesnya sudah
disusun sebaik-baiknya maka anggapannya sudah maka anggapannya sudah tercapailah sebagian
besar dari maksudnya. Tentu saja anggapan itu tidak benar sama sekali. Penyusunan tes baru
merupakan satu bagian dari serentetan pekerjaan mengetes. Di samping penyusunan dan
pelaksanaan tes itu sendiri, menskor dan menilai merupakan pekerjaan yang menuntut ketekunan
yang luar biasa dari penilai, ditambah dengan kebijaksanan-kebijaksanaan tertentu. Nama lain
menskor adalah memberi angka.

Perbedaan antara skor yang diperoleh dengan skor yang sebenarnya, disebut dengan istilah
kesalahan dalam pengukuran atau kesalahan skor, atau dibalik skor kesalahan. Hubungan antara
ketiga macam skor tersebut adalah sebagai berikut: Skor yang diperoleh = skor sebenarnya = skor
kesalahan.

BAB 11 MENGOLAH NILAI

Beberapa Skala Penilaian antara lain adalah Skala Bebas, Skala 1-10, Skala 1-100, dan Skala
huruf, Distribusi nilai berdasarkan st Distribusi nilai berdasarkan standar mutlak, Distribusi nilai
berdasarkan st Distribusi nilai berdasarkan standar relative, Tahap-tahap yang dilalui dalam
mengubah skor mentah menjadi nilai berskala 1 – 10 adalah sebagai berikut: Menyusun distribusi
frekuensi dari angka-angka atau skor-skor mentah, Menghitung rata-rata skor (mean), Menghitung
deviasi standar, Mentransformasi (mengubah) angka-angka mentah ke dalam nilai

BAB 12 KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK 

Yang dimaksud kedudukan siswa dalam kelompoknya adalah letak seorang siswa di dalam
urutan tingkatan, dalam istilah disebut rangking. Untuk dapat diketahui ranking dari siswa disuatu

7
kelas maka harus diadakan pengurutan nilai sisea tersebut dari yang paling atas sampai ke nilai yang
paling bawah.

Cara-cara menentukan kedudukan siswa:

 Dengan rangking sederhana(simple rank) adalah urutan yang menunjukkan letak atau
kedudukan atau kedudukan seseorang dalam rang dalam kelompoknya dan dinyatakan
dengan nomor atau angka biasa.
 Dengan rangking presentase (percentile rank) adalah kedudukan seseorang dalam
kelompok, yang menunjukkan banyaknya persentase yang berada di bawahnya
 Standar Deviasi adalah penentuan kedudukan dengan membagi kelas atas kelompok-ke atas
kelompok-kelompok. Tiap kelompok dibatasi oleh Tiap kelompok dibatasi oleh suatu standar
deviasi tertentu.
 Standard score atau z-score adalah angka yang menunjukkan perbandingan  perbandingan
perbedaan perbedaan score seseorang seseorang dari mean dengan standar deviasinya
untuk menentukan z-score,

BAB 13 MEMBUAT LAPORAN

Laporan biasanya dibuat oleh seorang guru dibuat pada akhir semester, dibuatnya laporan
ini diperlukan untuk mengetahui hasil akhir dari apa yang dilakukan oleh siswa-siswi serta diperlukan
agar guru dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar sudah berhasil atau belum jika
belum maka guru akan meninjau kembali metodenya dalam mengajar. Secara sistematis dapat
dikemukakan disini bahwa laporan tentang siswa bermanfaat  bagi beberapa pihak yaitu sebagai
berikut:

Siswa sendiri, secara alamiah setiap orang selalu ingin tahu akibat dari apa yang telah
mereka lakukan, dengan mengetahui hasil yang positif dari perbuatannya, maka pengetahuan yang
diperoleh akan dikuatkan dan jika siswa mendapat informasi bahwa  jawabannya  jawwabannya
salah, maka lain kali ia tidak akan menjawab seperti itu lagi Guru yang mengajar mengajar akan
mengetahui mengetahui catatan catatan laporan laporan kemajuan siswa.

Guru lain, maka guru yang akan mengganti mengajar akan tahu bagaimana meladeni atau
memperlakukan siswa, Petugas lain disekolah, Orang tua akan akan mengetahui kemajuan anak dari
hari ke hari, Pemakai lulusan, laporan pendidikan menunjukkan bahwa seseorang telah memiliki
pengetahuan dan ketrampilan tertentu

Macam dan Cara Membuat Laporan

 Catatan lengkap.
 Catatan tidak lengkap.
 Lulus-belum lulus.
 Nilai siswa Nilai siswa 

8
BAB 14 SI PROGRAM EVALUASI PROGRAM PENGAJARAN

Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menentukan apakah target
progam yang disusun sudah tercapai dengan begitu maka akan diketahui  bagaimana  bagaimana
kualitas kualitas mengajar mengajar seorang seorang guru apakah sudah efektif efektif atau belum
berdasarkan tingkat pencapaian yang sudah dicapai.

Evaluasi Evaluasi progam merupakan suatu progam merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan progam.
Untuk menentukan seberapa jauh target progam sudah tercapai, yang dijadikan tolak ukur adalah
tujuan yang sudah dirumuskan dalam tahap perencanaan kegiatan.

Objek atau sasaran evaluasi progam:

 Input(masukan)
 Materi atau kurikulum
 Guru.
 Metode atau pendekatan dalam mengajar
 Sarana: alat pelajaran atau media pendidikan
 Lingkungan manusia
 Lingkungan manusia

Apabila guru ingin melakukan evaluasi progam dengan lebih seksama, terlebih dahulu harus dahulu
harus menyusun rencana evaluasi sekaligus menyusun instrument pengumpulan data. Mengenai
bagaimana menyiapkan instrument untuk angket, pedoman wawancara pedoman pengamatan
dapat dipelajari dari buku-buku penelitian.  penelitian. Sebagai Sebagai cara yang paling sederhana
adalah mengadakan pencatatan terhadap peristiwa yang dialami dari kegiatan sehari-hari di kelas.

B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING

BAB 1 PENDAHULUAN

Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi

Tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu memerlukan pekerjaan
evaluasi, dalam kegiata sehari-hari kita jelas-jelas mengadakan pengukuran dan penilaian,
dari dua kata diatas kita sudah memenuhi tiga buah istilah, yaitu evaluasi, pengukuran, dan
penilaian, sementara Sebagian orang cenderung mengartikan kata tersebut sebagai suatu

9
pengertian yang sama Kita tidak dapat mengadakan penilaian sebelum kita mengadakan
pengukuran:

 Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran besifat


kuantitatif
 Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik
buruk. Penilaian bersifat kualitatif
 Mengadakan evaluasi meliputi kedua Langkah diatas yakni mengukur dan menilai.

Dalam istilah asing, pengukuran adalah, measurement dan penilaian adalalh evaluation. dari
kata

BAB 2 SUBJEK DAN SASARAN EVALUASI

BAB 3 PRINSIP DAN ALAT EVALUASI

BAB 4 MASALAH TES

BAB 5 VALIDITAS

BAB 6 REALIBILITAS

BAB 7 TES STANDAR DAN TES BUATAN GURU

BAB 8 MENGANALISIS HASIL TES

BAB 9 MODEL PENELITIAN KELAS

BAB 10 MENSKOR DAN MENILAI

BAB 11 MENGOLAH NILAI

BAB 12 KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK 

BAB 13 MEMBUAT LAPORAN

BAB 14 SI PROGRAM EVALUASI PROGRAM PENGAJARAN

10
11
BAB III
PEMBAHASAN

DASAR-DASAR

 MEMULAI PROYEK INTERIOR


Dalam memulai proyek Interior diperlukan sebuah Perencanaan yang matang dan
strategis dan Adapun beberapa hal-hal yang perlu dipertimbangkan sejak awal adalah lokasi
proyek, program, jadwal, dan angaran.

12
Situs Proyek
Hal-hal yang berhubungan dengan situs proyek atau tata ruang adalah dimana tugas
seorang desainer atau perancang untuk menganalisis atau merancang dan memutuskan tata
letak terbaik ruangan yang dibutuhkan klien.

Pemrograman
Pemrograman adalah suatu kegiatan mendefenisikan kebutuuhan atau keperluan untuk
menggunakan ruang sebelum membuat desain, pemrograman dibagi menjadi 3 jenis kegiatan
penting yaitu: pertemuan, menganalisa dan mendokumentasikan

Jadwal
Jadwal Proyek merupakan bisa menjadi sebuah tolak ukur
indikator professional atau tidaknya seorang perancang karna
jadwal kerja merupakan suatu tanggung jawab dan yang akan
menjadi faktor penentu kita bisa menjadi seorang desainer atau
tidak.

Anggaran
Kita juga sangat harus meahami tentang anggaran karna akan
sangat perpengaruh dalam bisnis atau untung ruginya sebuh
proyek, anggaran proyek dibagi menjadi biaya keras dan lunak.

 MENAJEMEN PROYEK
Dalam memenajemen suatu proyek dibutuhkan sebuah pemehaman dan keterampilan
yang khusus karena dalam menajemen ini ada tangggung jawab yang berat dalam menajemen
proyek ada beberapa yamg harus diperhitungkan antara lain sepeprti biaya, jadwal, dan
kesepakatan terpenuhi dalam menjemen proyek juga ada sebuah Kontrak atau dijadikakn
sebagai ruang lingkup, kualifikasi, asumsi, pengecualian, durasi, dan persyaratan dalam suatu
proyek kemudian ada yang namanya tahap desain dan tahapan proyek hal itulah yang
menentukan menajemen dalam suatu proyek.

 DASAR-DASAR MENGGAMBAR
Kita sebagai seorang Desainer Interior wajib mahir menggambar dan memahami lebih
dalam tentang jenis-jenis dan dasar-dasar dalam menggambar gambar interior biasanya lebih
merujuk kepada gambar tangan, menggambar computer bahkan fotografi dan metode
komunikasi lainnya yang berfungsi dalam desain interior.

Pengukuran Dalam Desian Interior


Dalam pengukuran desain interior kita harus memahami bahasa pengukuran terlebih dahulu
dan standar yang paling banyak digunakan di seluruh dunia dikenal dengan sebagai Sistem
Satuan Internasiona (SI) digunakan untuk menentukan Panjang, berat, dan volume suatu
benda tertentu.

13
Konversi Unit Satuan
Konversi unit sangat berguna dan membantu kita dalam
menggambar atau mendesain suatu interior.

Kalkulator Konversi

Berat dan Jenis Garis Gambar Simbol

Jenis Gambar Dalam Desain Interior


Gambar adalah alat komunikatif utama dalam gudang desainer berikut dasar-dasar
gambar yang harus dipahami oleh seorang desainer interior:

Denah Lantai rencana Plafon Tercermin Rencana Lokasi Furnitur

14
Ketinggian Interior Menager Detail Ukuran kertas

Jenis Gambar Tiga Dimensi


Gambar tiga dimensi digunakan dalam proyek interior digunakan untuk memperjelas
maksud dari desain misalnya dalam segi detai, warna, cahaya, hasill akhir bayangan, dan
sebagainya

Gambar paraline Gambar Prespektif Perangkat Lunak

Aplikasi Gambar 2 D Aplikasi Gambar 3 D

 PRESENTASI DAN KOMUNIKASI

Gambar menjadi suatu cara desainer mengkomunikasikan para desainer, desainer


memeiliki berbagai metode presentasi yang memiliki fungsi khusus sebagai cerminan dan
praktek desain yang akan disajikan. Hal-hal yang diperhatikan dalam mempresentasikan dan
mengkomunikasikan desain interior sebagai berikut:

Papan Desain
Papan desain digunakan untuk media mengembangkan
narasi presentasi dan mengembangkan desain interior
dan disamping merupakan contoh papan jenis presentasi
desain

15
Bahan dan Mood
Dalam pengembangan media desain produk interior
bahan dan elemen yang digunakan juga sangat perlu
diperhatikan dan berikut elemen dan bahan yang
digunakan dalam desain interior.

Presentasi Digital
Sedangkan untuk presntasi berbasis digital desain
interior juga menawarkan serangkaian pengembangan
media ataupun pc ataupun tablet dan sebagainya,
contoh seperti gambar yang tertera.

Teknik Render untuk Presentasi


Dan terakhir Teknik render itu berupa Teknik-Teknik yang digunakan dalam
presentasi proyek interior dimana didalamnya ada tercantum seperti bayangan dan tekstur,
rencana dan bayangan, garis dan bayangan, garis dan warna serta ada juga aplikasi seperti
terlampir di gambar disamping.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seorang Desainer Interior yang yang professional harus mengetahui dan memahami
secara mendalam terkait Dasar-dasar dalam memulai Proyek Interior baik dari segi
menajemen proyek, Dasar-dasar Menggambar serta bagaimana cara Mempresentasikan dan
mengomunikasikan apa yang telah kita gambar atau desain

16
Hal-hal yang sangat berpengaruh Ketika kita memulai proyek adalah situs proyek,
pemrograman, jadwal, dan anggaran. Sementara apabila kita sudah dalam mendapatkan
proyek kita harus bisa menajemen proyek itu lagi dan yang perlu diperhitungkan dalam
menajemen proyek terdiri dari beberapa aspek yaitu biaya, jadwal, dan kesepakatan.

Dibalik desain yang baik pasti ada gambar yang baik maka jika kita ingin menjadi
desainer kita harus bisa atau jago menggambar sementara ada beberapa hal yang harus kita
kuasai jika ingin jago menggambar misalnya kita harus memahami dasar-dasarnya,
memahami skala atau metode dan alat pengukurannya, symbol-simbol, garis, prespektif dan
juga aplikasinya sebagai contoh auto cad, skatechup, picshart, adobe dan sebagainya

Dan yang terakhir kita harus bisa mempresentasikan ataupun mengkomunikasikan


desain yang telah kita buat, hal hal yang perlu dalam presentasi atau komunikasi itu adalah
papan desain, bahan dan mood, aplikasi digital dan Teknik-teknik yang digunakan seperti
teknik render.

B. Pertanyaan

1.Apakah mahasiswa S-1 Pendidikan Teknik Bangunan seperti kami bisa menjadi seorang
disainer yang professional sementara kalua dilihat dari prespektif pendidikan gelar kami
adalah Sarjana yang lebih dituntut untuk menjadi seorang guru, dan dilihat juga dari
matakuliah kami kami terkait yang berhubungan dengan desain tidak begitu banyak dan
kami dari semester pertama sampai sekarang belum pernah diajarkan untuk menggunakan
aplikasi gambar seperti autocad dan sebagainya, apakah bisa bersaing dengan mahasiswa lain
yang latar pendidikannnya searah dengan matakuliah atau pekerjaan desainer ini contoh
mahasiswa sipil atau arsitektur dan sederajat?...

2. Misalkan setelah adanya praktek / tatap muka saya sangat menyukai dan tertarik dengan
matakuliah ini apakah nanti setelah lulus dari unimed dengan Gelar Sarjana Pendidikan
Teknik Banunan dan saya ingin melanjutkan lagi S-2 untuk jurusan Desainer itu Logis tidak
atau lebih tepatnya Linear tidak, atau jika nantinya saya ingin menjadi Guru / Dosen disuatu
instansi sekolah ataupun kampus bakalan diterima atau tidak?

DAFTAR PUSTAKA

BUKU : The Interior Design Reference & Specification Book Updated &
Revised_ Everything Interior Designers Need to Know Every Day

17
LAMPIRAN

18

Anda mungkin juga menyukai