Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Dosen Pengampu:
Drs. Yasifati Hia, M.Si
Nurul Afni Sinaga, M.Pd

DISUSUN OLEH:
NAMA : DESNIA MAGDALENA NAINGGOLAN
NIM : 4183111087
KELAS : MATEMATIKA DIK B 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan YME. Karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penyusunan Critical Book Review dengan materi Teknik Penilaian mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran Matematika yang diampu oleh ibu Nurul Afni Sinaga, M.Pd ini dapat saya
selesaikan.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Review ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca.
Harapan saya dari penyusunan Critical Book Review ini ialah semoga Critical Book Review
yang saya susun ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Saya mohon maaf apabila ada
kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan Critical Book Review ini.

Medan, September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................2


DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................4
B. TUJUAN .............................................................................................................4
C. MANFAAT .........................................................................................................4
D. IDENTITAS BUKU ...........................................................................................4
BAB II : RINGKASAN ISI BUKU.....................................................................................6
A. RINGKASAN ISI BUKU UTAMA ..................................................................6
B. RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING I ...................................................8
C. RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING II .................................................11
BAB III : PEMBAHASAN ..................................................................................................13
A. KELEBIHAN BUKU .........................................................................................13
B. KEKURANGAN BUKU ....................................................................................13
BAB IV : PENUTUP ............................................................................................................14
A. KESIMPULAN ..................................................................................................14
B. SARAN ................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Critical Book Report adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topik materi
terhadap buku yang berbeda. Penulisan critical book ini pada dasarnya adalah untuk
membandingkan buku Evaluasi Hasil Belajar dengan 2 buku yang akan dijadikan sumber
referensi. Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan
dan kelebihan masing-masing.
Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap buku
itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan kelebihan yang lebih
dominan dibandingkan dengan kekurangan nya artinya buku ini sudah layak untuk dipakai
dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.
B. TUJUAN
Tujuan disusunnya Critical Book Report ini adalah:
1. Menganalisis kelebihan dari buku utama dengan 2 buku pembanding,
2. Menganalisis kelemahan isi buku,
3. Membandingkan kelayakan isi materi dari buku tersebut

C. MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan Critical Book Report ini adalah:
1. Lebih memahami setiap karakter penulisan buku yang layak bagi pembaca
2. Menambah wawasan dalam mengkritik buku
3. Mampu membandingkan isi materi buku dengan baik

D. IDENTITAS BUKU
I. BUKU UTAMA
Judul Buku : Evaluasi Hasil Belajar
Nama Penulis : Tiur Malasari Siregar, dkk
Tahun Terbit : 2019
Kota Penerbit : Medan
Nama Penerbit : Desanta Muliavisitama
Jumlah Halaman : 219 halaman

4
II. BUKU PEMBANDING I
Judul Buku : Evaluasi Pembelajaran
Nama Penulis : Dr. Elis Ratnawulan, S.Si., M.T.
Tahun Terbit : 2015
Kota Penerbit : Bandung
Nama Penerbit : Pustaka Setia
Jumlah Halaman : 312 halaman

III. BUKU PEMBANDING II


Judul Buku : Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua
Nama Penulis : Prof. Dr. Suharsimi Arikunto
Tahun Terbit : 2012
Kota Penerbit : Jakarta
Penerbit : PT Bumi Aksara
Jumlah halaman : 344

5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. RINGKASAN ISI BUKU UTAMA

a. Pengantar
Para ahli berpendapat bahwa dalam melakukan evaluasin pembelajaran, kita dapat
menggunakan teknik tes dan non tes, sebab hasil belajar atau pembelajaran bersifat aneka
ragam. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan teoritis. Keterampilan dan sikap.
Pengetahuan teoritis dapat diukur dengan menggunakan teknik tes. Keterampilan dapat
diukur dengan menggunakan tes perbuatan. Adapun perubahan sikap dan pertumbuhan
anak dalam psikologi hanya dapat diukur dengan teknik non tes, misalnya observasi,
wawancara, skala sikap, dan lain-lain. Dengan kata lain, banyak proses dan hasil belajar
yang hanya dapat diukur dengan teknik non tes. Untuk itu, jika Anda di madrasah hanya
menggunakan teknik tes, tentu hal ini dapat merugikan peserta didik dan orang tua. Teknik
non tes digunakan sebagai sesuatu kritikan terhadap kelemahan teknik tes.
1. Teknik Penilaian
a. Pengertian Tes
Istilah tes diambil dari kata testum (Prancis) yang diartikan sebagai bentuk
menyisihkan logam-logam mulia. Ada pula yang menyebutkan sebagai sebuah
piring yang terbuat dari tanah. Sementara itu istilah tes pertama kali diperkenalkan
oleh seorang ahli bernama James Ms. Cattel pada tahun 1890 kepada khalayak
umum melalui bukunya yang berjudul “Mental Test and Measurement”.
Beberapa istilah lain mengenai tes seperti testing, tester, testees dan
sebagaimya memiliki definisi sendiri yang berbeda dengan konsep tes itu sendiri.
Kalau dikaitkan dengan evaluasi pendidikan, tes adalah cara (yang dapat
dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan
penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian
tugas baik berupa petanyaan-pertanyaan (yang bisa dijawab), atau perintah-
perintah (yang harus dilakukan) sehingga dapat dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku. Beberapa istilah terkai dengan tes, yaitu:
a. Tes
b. Testing
c. Testee
d. Tester
Dari beberapa istilah diatas, diharapkan akan mempermudah pemahaman
dalam pelaksanaan bentuk evaluasi dalam kegiataan pembelajaran. Secara umum,
tes dapat dikerjakan secara tertulis dan secara lisan dapat dicermati pembahasan
berikut ini.

6
1. Tes tertulis
Tes tertulis adalah tes yang dilakukan secara tertulis baik dalam soal
maupun jawabannya, namun tes yang disampaikam secara lisan dan
dikerjakan secara tertulis masih digolongkan ke dalam jenis tes
tertulis.
2. Tes Lisan
Pada tes lisan, baik pertanyaan maupun jawaban (response)
semuanya dalam bentuk lisan.
3. Tes Unjuk Kerja
Pada tes ini pesertadidik diminta untuk melakukan sesuatu sebagai
indikator pencapaian kompetensi yang berupa kemampuan
psikomotor.
Jenis Tes Berdasarkan Cara Penyusunan
Berdasarkan kriteria ini, tes dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Tes Buatan Guru (Teacher-made Test)
2. Tes Terstandar (Standartized Test)
b. Fungsi Tes
Fungsi tes ditinjau dari tiga hal:
1. Fungsi untuk kelas
2. Fungsi untuk bimbingan
3. Fungsi untuk administrasi
c. Langkah-Langkah Penyusunan Tes
1. Menetapkan tujuan tes
2. Melakukan analisis kurikulum
3. Membuat kisi-kisi
4. Menulis soal
5. Melakukan telaah instrumen secara teoritis
6. Melakukan ujicoba dan analisis hasil ujicoba tes
7. Merevisi soal
d. Komponen-Komponen Tes
1. Buku tes
2. Lembar jawaban tes
3. Kunci jawaban tes
4. Pedoman penilaian

7
B. RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING I

JENIS ALAT DAN TEKNIK EVALUASI PEMBELAJARAN


Dalam proses pembelajaran, tes dan non tes, merupakan alat atau instrument yang
digunakan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya suatu standar kompetensi yang telah
dipelajari oleh siswa di setiap pembelajaran.
1. Jenis Evaluasi Pembelajaran
Dilihat dari pengertian, tujuan, fungsi, prosedur dan sistem pembelajaran, maka pada
hakikatnya pembelajaran adalah suatu program. Artinya, evaluasi yang digunakan dalam
pembelajaran adalah evaluasi program, bukan penilaian hasil belajar.
2. Jenis Alat Evaluasi Penilaian Pembelajaran
Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
mempermudah seseorang untuk melakssanakan tugas atau mencapai tujuan agar secara
efektif dan efisien. kata “Alat” biasa disebut juga denga istilah “instrumen”.
Dengan demikian, maka alat evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi.
Untuk memperjelas pengertian pengertian “alat” atau “instrumen”, terapkan pada dua cara
mengupas kelapa, yang satu menggunakan pisau parang, yang satu lagi tidak. tentu saja
hasilnya akan lebih baik dan pekerjaannya berakhir lebih cepat dibanding dengan cara yang
pertama. dalam kegiatan evaluasi, fungsi alat juga untuk memperoleh hasil yang lebih baik
sesuai dengan kenyataan yang dievaluasi.
Contoh, jika yang dievaluasi seberapa siswa mampu mengingat nama kota atau sungai,
hasil evaluasinya berupa berapa banyak siswa dapat menyebutkan nama kota dan sungai yang
diingat.
Dengan pengertian tersebut, maka alat evaluasi dikatakan baik apabila mampu
mengevaluasi sesuatu yang dievaluasi dengan hasil seperti keadaan yang dievaluasi.
Pada umumnya alat evaluasi dibedakan menjadi dua jenis, yakni tes dan non tes. Kedua
jenis ini dapat digunakan untuk menilai ketiga sasaran penilaian yang dikemukakan diatas.
3. Teknik Evaluasi Penilaian
Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tes
dan teknik bukan tes (nontes).
1. Teknik Tes

8
Ditinjau dari segi kegunaan, untuk mengukur siswa, menurut Suharsimi
Arikunto, (2011: 24-33), maka di bedakan atas adanya tiga macam tes, yaitu:
a. Tes Diagnostik,
b. Tes Formatif,
c. Tes Sumatif.

2. Teknik Bukan Tes (Non tes)


Hasil belajar dan proses tidak hanya dinilai oleh tes, tetapi juga dapat dinilai
oleh alat-alat non tes atau bukan tes. Penggunaan non tes untuk menilai hasil dan
proses belajar masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan penggunaan tes
dalam menilai hasil dan proses belajar.
Berikut ini penjelasan dari alat bukan tes atau nontes:
(a) Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu wawancara bebas dan
wawancara terpimpin.
(b) Kuesioner sering disebut juga angket. Kuesioner adalah sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).
Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi:
1) Ditinjau dari segi siapa yang menjawab, maka ada:
a) Kusioner Langsung
b) Kuesioner Tidak Lansung
2) Ditinjau dari segi cara menjawab maka dibedakan atas:
a) Kuesioner Tertutup
b) Kuesioner Terbuka

3. Alat Ukur, Skala Pengukuran, dan Sumber Data Pengukuran


1. Alat Penilaian Hasil Belajar
Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi
tes dan bukan tes (nontes).

9
a. Test
Tes bisa terdiri atas:
1) Tes lisan (menuntut jawaban secara lisan),
2) Tes tulisan (menuntut jawaban secara tulisan), dan
3) Tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan).

b. Bukan Test
Bukan tes sebagai alat penilaian mencakup:
- observasi,
- kuesioner,
- wawancara,
- skala penilaian,
- sosiometri,
- studi kasus, dll.

2. Skala Pengukuran Hasil Belajar


Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, dan perhatian yang
disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam
bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Skala pengukuran hasil belajar dapat dibentuk sesuai dengan kemampuan
peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Setiap guru mempunyai skala
penilaian tersendiri untuk menilai siswanya agar guru, siswa, maupun wali murid
mengetahui seberapa jauh perkembangan pendidikan anak didiknya.
Skala dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Skala Penilaian
Skala penilaian mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh
seseorang melalu pernyataan perilaku individu pada suatu titik kontinuum
atau suatu katagori yang bermakna nilai.
b. Skala Sikap
Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap
objek tertentu.

10
Hasilnya berupa katagori sikap, yakni mendukung (positif),
menolak (negatif), dan netral.

3. Sumber data untuk Pengukuran Hasil Pembelajaran


Sumber data untuk pengukuran hasil pembelajaran yaitu:
a. Berasal dari catatan guru/pendidik yang selalu mengamati;
b. Perkembangan belajar siswa/peserta didik selama proses belajar
mengajar;
c. Sikap dari peserta didik tersebut selama belajar di sekolah.
Maka dari itu Guru diwajibkan untuk mengetahui perkembangan siswanya
agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar.

C. RINGKASAN BUKU PEMBANDING II

Alat Evaluasi

Secara garis besar, maka alat-alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua
macam, yaitu tes dan non tes. Dibawah ini akan dijelaskan secara rinci macam-macam tes dan non
tes.

a. Teknik Non Tes

Ada beberapa teknik non-tes yaitu:


1. Skala Bertingkat
2. Kuesioner
3. Daftar cocok (check list).
4. Wawancara.
5. Pengamatan.
6. Riwayat hidup.

b. Teknik Tes

Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan dengan alat-
alat yang lain, tes ini bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan.

11
Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, maka dibedakan atas adanya tiga
macam tes, yaitu:

a. Tes diagnostic. Tes Diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan
pemberian perlakuan yang tepat.

b. Tes Formatif. Dari kata “form” yang merupakan dasar dari istilah “formatif” maka evaluasi
formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah
mengikuti sesuatu program tertentu. Dalam kedudukannya seperti ini tes formatif dapat
juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran.
c. Tes Sumatif

Evaluasi sumatif atau tes sumatif merupakan tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya
sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar.

Manfaat tes sumatif, ialah:

 Untuk menentukan nilai.


 Untuk menentukan seorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam
menerima program berikutnya.
 Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi orang tua siswa,
pihak bimbingan dan penyuluhan disekolah, serta pihak-pihak lain apabila siswa tersebut
akan pindah ke sekolah lain, akan melanjutkan belajar atau akan memasuki lapangan kerja

3. Perbandingan antara Tes Diagnostik, Formatif, dan Sumatif

Dalam membandingkan, akan ditinjau dari 9 aspek, yaitu :

a. Ditinjau dari fungsinya


b. Ditinjau dari waktu
c. Ditinjau dari titik berat penilaian
d. Ditinjau dari alat evaluasi
e. Ditinjau dari cara tujuan yang dievaluasi
f. Ditinjau dari tingkat kesulitas tes
g. Ditinjau dari scoring (cara menyekor)
h. Ditinjau dari tingkat pencapaian
i. Ditinjau dari cara pencatatan hasil

12
BAB III
PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN BUKU
Di ketiga buku ini terdapat materi yang sama. Yaitu materi Teknik Penilaian.
Dengan demikian penulis mengambil beberapa kelebihan dari buku utama, yaitu:
1. Isi materi sangat lengkap dan jelas. Pemaparan materi juga sangat jelas dan saling
berkesinambungan dengan sub-sub materi yang lainnya.
2. Penggunaan Bahasa dalam buku ini juga sangat baik sehingga pembaca dapat
memahami apa isi buku dan materi yang dibahas
3. Dilengkapi dengan beberapa table dan bagan sehingga membuat pembaca tertarik,
karena lebih mudah memahami maksud dari materi tersebut

B. KELEMAHAN BUKU
Terdapat juga beberapa kelemahan didalam buku tersebut, yakni:
1. Beberapa peletakan titik dan koma yang masih kurang tepat
2. Penggunaan spacing yang belum tepat. Kesalahan pengetikan juga dapat
mengacaukan pemahaman pembaca. Contoh kesalahan seperti, fungsites. Seharusnya
adalah ‘fungsi tes’
3. Tidak terdapat istilah baru yang dapat memperbanyak kosa kata sipembaca.

13
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari penyusunan Critical Book ini adalah ketiga buku
sudah baik. Hanya saja pengelompokan materi pada beberapa buku yang ditemukan masih
kurang tepat. Buku Evaluasi Hasil Belajar sebagai buku utama, sudah baik dan dapat
digunakan sebagai referensi bagi penelitian baik masyarakat.

B. SARAN

Penyusunan Critical Book ini belum sempurna. Penulis masih membutuhkan saran
dan kritik yang membangun demi penyusunan yang baik lagi di kemudian hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta:


Bumi Aksara.

Ratnawulan, Elis. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia.

TM Siregar, dkk. 2019. Evaluasi Hasil Belajar. Medan: Desanta Muliavisitama

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai