DISUSUN OLEH:
NAMA : DESNIA MAGDALENA NAINGGOLAN
NIM : 4183111087
KELAS : MATEMATIKA DIK B 2018
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan YME. Karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penyusunan Critical Book Review dengan materi Teknik Penilaian mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran Matematika yang diampu oleh ibu Nurul Afni Sinaga, M.Pd ini dapat saya
selesaikan.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Review ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca.
Harapan saya dari penyusunan Critical Book Review ini ialah semoga Critical Book Review
yang saya susun ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Saya mohon maaf apabila ada
kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan Critical Book Review ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Critical Book Report adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topik materi
terhadap buku yang berbeda. Penulisan critical book ini pada dasarnya adalah untuk
membandingkan buku Evaluasi Hasil Belajar dengan 2 buku yang akan dijadikan sumber
referensi. Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan
dan kelebihan masing-masing.
Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap buku
itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan kelebihan yang lebih
dominan dibandingkan dengan kekurangan nya artinya buku ini sudah layak untuk dipakai
dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.
B. TUJUAN
Tujuan disusunnya Critical Book Report ini adalah:
1. Menganalisis kelebihan dari buku utama dengan 2 buku pembanding,
2. Menganalisis kelemahan isi buku,
3. Membandingkan kelayakan isi materi dari buku tersebut
C. MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan Critical Book Report ini adalah:
1. Lebih memahami setiap karakter penulisan buku yang layak bagi pembaca
2. Menambah wawasan dalam mengkritik buku
3. Mampu membandingkan isi materi buku dengan baik
D. IDENTITAS BUKU
I. BUKU UTAMA
Judul Buku : Evaluasi Hasil Belajar
Nama Penulis : Tiur Malasari Siregar, dkk
Tahun Terbit : 2019
Kota Penerbit : Medan
Nama Penerbit : Desanta Muliavisitama
Jumlah Halaman : 219 halaman
4
II. BUKU PEMBANDING I
Judul Buku : Evaluasi Pembelajaran
Nama Penulis : Dr. Elis Ratnawulan, S.Si., M.T.
Tahun Terbit : 2015
Kota Penerbit : Bandung
Nama Penerbit : Pustaka Setia
Jumlah Halaman : 312 halaman
5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
a. Pengantar
Para ahli berpendapat bahwa dalam melakukan evaluasin pembelajaran, kita dapat
menggunakan teknik tes dan non tes, sebab hasil belajar atau pembelajaran bersifat aneka
ragam. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan teoritis. Keterampilan dan sikap.
Pengetahuan teoritis dapat diukur dengan menggunakan teknik tes. Keterampilan dapat
diukur dengan menggunakan tes perbuatan. Adapun perubahan sikap dan pertumbuhan
anak dalam psikologi hanya dapat diukur dengan teknik non tes, misalnya observasi,
wawancara, skala sikap, dan lain-lain. Dengan kata lain, banyak proses dan hasil belajar
yang hanya dapat diukur dengan teknik non tes. Untuk itu, jika Anda di madrasah hanya
menggunakan teknik tes, tentu hal ini dapat merugikan peserta didik dan orang tua. Teknik
non tes digunakan sebagai sesuatu kritikan terhadap kelemahan teknik tes.
1. Teknik Penilaian
a. Pengertian Tes
Istilah tes diambil dari kata testum (Prancis) yang diartikan sebagai bentuk
menyisihkan logam-logam mulia. Ada pula yang menyebutkan sebagai sebuah
piring yang terbuat dari tanah. Sementara itu istilah tes pertama kali diperkenalkan
oleh seorang ahli bernama James Ms. Cattel pada tahun 1890 kepada khalayak
umum melalui bukunya yang berjudul “Mental Test and Measurement”.
Beberapa istilah lain mengenai tes seperti testing, tester, testees dan
sebagaimya memiliki definisi sendiri yang berbeda dengan konsep tes itu sendiri.
Kalau dikaitkan dengan evaluasi pendidikan, tes adalah cara (yang dapat
dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan
penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian
tugas baik berupa petanyaan-pertanyaan (yang bisa dijawab), atau perintah-
perintah (yang harus dilakukan) sehingga dapat dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku. Beberapa istilah terkai dengan tes, yaitu:
a. Tes
b. Testing
c. Testee
d. Tester
Dari beberapa istilah diatas, diharapkan akan mempermudah pemahaman
dalam pelaksanaan bentuk evaluasi dalam kegiataan pembelajaran. Secara umum,
tes dapat dikerjakan secara tertulis dan secara lisan dapat dicermati pembahasan
berikut ini.
6
1. Tes tertulis
Tes tertulis adalah tes yang dilakukan secara tertulis baik dalam soal
maupun jawabannya, namun tes yang disampaikam secara lisan dan
dikerjakan secara tertulis masih digolongkan ke dalam jenis tes
tertulis.
2. Tes Lisan
Pada tes lisan, baik pertanyaan maupun jawaban (response)
semuanya dalam bentuk lisan.
3. Tes Unjuk Kerja
Pada tes ini pesertadidik diminta untuk melakukan sesuatu sebagai
indikator pencapaian kompetensi yang berupa kemampuan
psikomotor.
Jenis Tes Berdasarkan Cara Penyusunan
Berdasarkan kriteria ini, tes dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Tes Buatan Guru (Teacher-made Test)
2. Tes Terstandar (Standartized Test)
b. Fungsi Tes
Fungsi tes ditinjau dari tiga hal:
1. Fungsi untuk kelas
2. Fungsi untuk bimbingan
3. Fungsi untuk administrasi
c. Langkah-Langkah Penyusunan Tes
1. Menetapkan tujuan tes
2. Melakukan analisis kurikulum
3. Membuat kisi-kisi
4. Menulis soal
5. Melakukan telaah instrumen secara teoritis
6. Melakukan ujicoba dan analisis hasil ujicoba tes
7. Merevisi soal
d. Komponen-Komponen Tes
1. Buku tes
2. Lembar jawaban tes
3. Kunci jawaban tes
4. Pedoman penilaian
7
B. RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING I
8
Ditinjau dari segi kegunaan, untuk mengukur siswa, menurut Suharsimi
Arikunto, (2011: 24-33), maka di bedakan atas adanya tiga macam tes, yaitu:
a. Tes Diagnostik,
b. Tes Formatif,
c. Tes Sumatif.
9
a. Test
Tes bisa terdiri atas:
1) Tes lisan (menuntut jawaban secara lisan),
2) Tes tulisan (menuntut jawaban secara tulisan), dan
3) Tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan).
b. Bukan Test
Bukan tes sebagai alat penilaian mencakup:
- observasi,
- kuesioner,
- wawancara,
- skala penilaian,
- sosiometri,
- studi kasus, dll.
10
Hasilnya berupa katagori sikap, yakni mendukung (positif),
menolak (negatif), dan netral.
Alat Evaluasi
Secara garis besar, maka alat-alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua
macam, yaitu tes dan non tes. Dibawah ini akan dijelaskan secara rinci macam-macam tes dan non
tes.
b. Teknik Tes
Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan dengan alat-
alat yang lain, tes ini bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
11
Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, maka dibedakan atas adanya tiga
macam tes, yaitu:
a. Tes diagnostic. Tes Diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan
pemberian perlakuan yang tepat.
b. Tes Formatif. Dari kata “form” yang merupakan dasar dari istilah “formatif” maka evaluasi
formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah
mengikuti sesuatu program tertentu. Dalam kedudukannya seperti ini tes formatif dapat
juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran.
c. Tes Sumatif
Evaluasi sumatif atau tes sumatif merupakan tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya
sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar.
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN BUKU
Di ketiga buku ini terdapat materi yang sama. Yaitu materi Teknik Penilaian.
Dengan demikian penulis mengambil beberapa kelebihan dari buku utama, yaitu:
1. Isi materi sangat lengkap dan jelas. Pemaparan materi juga sangat jelas dan saling
berkesinambungan dengan sub-sub materi yang lainnya.
2. Penggunaan Bahasa dalam buku ini juga sangat baik sehingga pembaca dapat
memahami apa isi buku dan materi yang dibahas
3. Dilengkapi dengan beberapa table dan bagan sehingga membuat pembaca tertarik,
karena lebih mudah memahami maksud dari materi tersebut
B. KELEMAHAN BUKU
Terdapat juga beberapa kelemahan didalam buku tersebut, yakni:
1. Beberapa peletakan titik dan koma yang masih kurang tepat
2. Penggunaan spacing yang belum tepat. Kesalahan pengetikan juga dapat
mengacaukan pemahaman pembaca. Contoh kesalahan seperti, fungsites. Seharusnya
adalah ‘fungsi tes’
3. Tidak terdapat istilah baru yang dapat memperbanyak kosa kata sipembaca.
13
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari penyusunan Critical Book ini adalah ketiga buku
sudah baik. Hanya saja pengelompokan materi pada beberapa buku yang ditemukan masih
kurang tepat. Buku Evaluasi Hasil Belajar sebagai buku utama, sudah baik dan dapat
digunakan sebagai referensi bagi penelitian baik masyarakat.
B. SARAN
Penyusunan Critical Book ini belum sempurna. Penulis masih membutuhkan saran
dan kritik yang membangun demi penyusunan yang baik lagi di kemudian hari.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
16