Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

ASESMEN BIMBINGAN KONSELING TEKNIK NON


TES
DOSEN PENGAMPU: SHOFIA MAWADDAH, S.Psi.M.Sc.

Nama :Alfian Sani

NIM :1183351010

Kelas :BK Reguler D 2018

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
bertkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Asesmen
BK Non Tes ini yaitu Critical Book Report ini bertujuan sebagai pemenuhan atas
tuntutan tugas individu mata kuliah Asesmen BK Non Tes dan sebagai bahan
perkuliahan.

Penulis juga menyadari sepenuhnya dalam pembuatan Critical Book


Report ini terdapat banyak kekurangan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu penulis berharap adanya kritik serta saran dan tentunya usulan setiap pembaca
demi perbaikan tugas yang akan penulis buat di kemudian hari, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa kritik dan saran dari pembaca yang membangun.

Dengan ini penulis mempersembahkan makalah Critical Book Report ini


dengan rasa terimah kasih dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat. Akhir
kata saya ucapkan banyak terimah kasih.

Medan, 20 September 2019

Alfian Sani

1183351010

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4

A. Latar belakang...........................................................................................4
B. Tujuan........................................................................................................4
C. Manfaat......................................................................................................4

BAB II ISI BUKU.................................................................................................5

A. Identitas buku.............................................................................................5
B. Ringkasan isi buku.....................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................11

A. Kelebihan dan kekurangan buku utama.....................................................11


B. Kelebihan dan kekurangan buku pembanding...........................................11

BAB IV PENUTUP...............................................................................................12

A. Kesimpulan ...............................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kondisi apapun
manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Kegiatan
mengukur, menilai, dan mengevaluasi sangatlah penting dalam dunia pendidikan.
Contohnya dalam evaluasi penilaian hasil belajar siswa, kegiatan pengukuran dan
penilaian merupakan langkah awal dalam proses evaluasi tersebut. Kegiatan
pengukuran yang dilakukan biasanya dituangkan dalam berbagai bentuk tes dan
hal ini yang paling banyak digunakan. Namun, tes bukanlah satu-satunya alat
dalam proses pengukuran, penilaian, dan evaluasi pendidikan sebab masih ada
teknik lain yakni teknik “NON TES”.

Teknik non tes biasanya dilakukan dengan pengisian observasi, wawancara,


angket (kuesioner), skala sikap dan lain-lain. Pada evaluasi penilaian hasil belajar,
teknik ini biasanya digunakan untuk mengukur pada ranah afektif dan
psikomotorik, sedangkan teknik tes digunakan untuk mengukur pada ranah
kognitif.

B. Rumusan masalah

~ Apa itu yang dimaksud dengan pengukuran

~ Apa saja jenis-jenis instrumen

~ Pengertian instrumen

C. Tujuan

Didalam penulisian critic book ini berguna untuk mengetahui apa saja jenis-
jenis instrumen tersebut juga pengertiannya, membahas juga tentang apa yang
dimaksud dengann pengukuran. Selain juga untuk mengomentari dari dua buku
yang akan direvisi.

4
BAB II

ISI BUKU

A. Identitas buku

IDENTITAS BUKU UTAMA

Penulis : Djaali, haji

ISBN : 9789799610928

Tahun terbit : 2008

Penerbit : PPS UNJ

Tebal : 175 Hal.

IDENTITAS BUKU PEMBANDING

Penulis : S. Arikunto Tahun terbit :2011 Tebal :413 Hal

ISBN : 97899795189985 Penerbit :Rineka Cipta

5
B. Ringkasan isi buku

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Pengukuran
Evaluasi yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Evaluation
adalah suatu proses yang sistematis yang menentukan atau membuat keputusan,
sempai sejauh mana tujuan program telah tercapai (Gronlund, 1985).
Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan
kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan
pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi.
Berbeda dengan evaluasi, penilaian yang dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah assessment berarti menilai sesuatu. menilai itu sendiri berarti
mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mengacu pada ukuran tertentu,
seperti menilai baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, tinggi atau
rendah, dan sebagainya. penilaian merupakan suatu tindakan atau proses
menentukan nilai suatu objek.

B. Pengukuran di Bidang Pendidikan


Obyek-pbyek pengukuran dalam bidang pendidikan ialah:
1. Prestasi atau hasil belajar siswa.
2. Sikap
3. Motivasi
4. Intelgensi
5. Bakat
6. Kecerdasan Emosional
7. Minat
8. Kepribadian

C. Pengertian dan Jenis-Jenis Instrumen


Secara umum yang dimaksud instrumen adalah suatu alat yang memenuhi
persyaratan akademis, sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur
suatu obyek ukur.
1. Tes
Tes adalah alat prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian. Tes berfungsi sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar siswa,
sebagai inovator dalam pembelajaran, dan upaya perbaikan kualitas pembelajaran,
untuk menentukan berhasil atau tidaknya siswa sebgi syarat untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Ditinjau dari fungsinya tes dibedakan menjadi dua yaitu tes awal dan pre-
test. Ditinjau dari aspek psikis tes dibedakan menjadi lima golongan yaitu tes
intelegensi, aptitude test, attitude test, personality test, achievement test. Ditinjau
dari jumlah peserta yang mengikuti tes, maka tes dibagi dua golongan yaitu
individual test dan group test. Ditinjau dari waktu yang disediakan tes dibagi
menjadi dua golongan yaitu power test dan speed test. Ditinjau dari bentuk respon
tes dibagi menjadi dua golongan yaitu tes verbal dan non-verbal. Ditinjau dari
cara mengajukan pertanyaan tes dibagi menjadi tiga golongan yaitu pencil and
paper test, non-pencil and paper test, tes perbuatan.

6
D. Pengembangan Tes Sebagai Alat Evaluasi
1. Menetapkan Tujuan Tes
9. Analisis Kurikulum
10. Analisis Buku Pelajaran dan sumber dari materi belajar lainnya
11. Membuat Kisi-kisi
12. Penulisan Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
13. Penulisan Soal
14. Reproduksi Tes Terbatas
15. Uji-Coba Tes
16. Analisis Hasil Uji-Coba
17. Revisi Soal
18. Merakit Soal Menjadi Tes

2. Non Tes

a. Pedoman Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan obyek pengamatan.

b. Pedoman Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilaksanakan dengan tanya jawab baik secara lisan, sepihak, berhadapan muka,
maupun dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Ada dua jenis wawancara
yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi yaitu:
1. Wawancara terpimpin
19. wawancara tidak terpimpin

c. Angket (Kuesioner)
Angket dapat juga digunakan sebagai alat untuk menilai hasil belajar.
Angket dapat diberikan langsung kepada responden, dapat juga diberikan kepada
orang lain yang mengenal berbagai karakteristik responden untuk melakukan
penilaian terhadap responden.

d. Pemeriksaan Dokumen
untuk mengukur kemajuan belajar siswa dapat juga dilakukan dengan
tanpa pengujian tetapi dengan cara melakukan pemeriksaan dokumen-dokumen.

BAB II
STATISTIKA UNTUK PENGUKURAN

A. Skala Pengukuran

7
Skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk
mengkuantitatifkan data pengukuran dari suatu variabel.
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah pengelompokkan atau pengkategorisasian kejadian
atau fenomena kedalam kelas-kelas atau kategori.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal berasumsi bahwa nilai suatu variabel dapat diurut
berdasarkan tingkatan atribut atau sifat yang dimiliki oleh variabel yang ada pada
unit observasi.
3. Skala Interval
Skala Interval menunjukan tingkatan karakter individu dalam satu
variabel.
4. Skala Rasio
Skala rasio merupakan jenis pengukuran yang paling halus karena
memiliki ciri-ciri yang tidak dimiliki oleh skala-skala lain. Sebagaimana skala
ordinal, skala rasio juga menunjukan adanya tingkatan atribut variabel, yakni
dengan membandingkan nilainya.

B. Bentuk Skala Pengukuran


1. Skala Likert : Mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.
20. Skala Guttman : menginginkan tipe jawaban tegas, seperti jawaban benar-
salah, iya-tidak, pernah-tidak pernah, positif-negatif, tinggi-rendah dan
sebagainya.
21. Skala Differensial : skala untuk mengukur sikap
22. Rating Scale : Data- data skala yang diperoleh melalui tiga macam skala yang
dikemukakan diatas adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan.
23. Skala Thurstone : Skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk
skala interval.

C. Deskripsi Data Hasil Pengukuran

1. Tendensi Sentral
Tendensi Sentral adalah nilai angka tunggal yang digunakan untuk
mendeskripsikan rata-rata atau untuk mewakili skor dari seluruh sampel. ada tiga
macam ukuran tendensi sentral yaitu mean, median, modus.

2. Tendensi Penyebaran
Disebut dengan ukuran variasi. beberapa ukuran dipresi yang sering
digunakan menurut Sujana (1992) ialah rentangan, rentang antar kuartil,
simpangan kuartil, rata-rata simpangan, simpangan baku (Standar deviasi),
varians, dan koefisien varians.

3. Tabel Distribusi Frekuensi


Tabel distribusi frekuensi adalah tabel yang menjajikan data hasil
pengamatan atau hasil pengukuran dari suatu peristiwa atu obyek pengukuran

8
diman data disajikan dalam kolom tertentu berdasarkan urutannya baik urutan dari
besar kekecil atau sebaliknya.

4. Grafik
a. Histogram : disebut dengan diagram batang atau bar diagram.
b. Poligon

BAB III
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

A. Validitas
Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang
tinggi apabila alat tersebut menjalakan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Konsep
Validitas tes dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
1. Validitas isi
24. Validitas Konstruk
25. Validitas empiris

B. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas Instrumen berrati sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Dalam buku ini reliabilitas dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Reliabilitas kosistensi
26. Reliabilitas Konsistensi

BAB IV
PENGEMBANGAN INSTRUMEN

A. Pengertian Instrumen
Instrumen atau alat pengumpul data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian.

B. Langkah-langkah penyusunan dan pengembangan instrumen


1. Berdasarkan sintesis dari teori-teori yang dikaji tentang suatu konsep dari
variabel yang hendak diukur, kemudian dirumuskan konstruk dari variabel
tersebut. Konstruk pada dasarnya adalah bangun pengertian dari suatu konsep
yang dirumuskan oleh peneliti.
27. Berdasarkan Konstruk tesebut dikembangkan dimensi dan indikator variabel
yang sesungguhnya tlah tertuang secara eksplisit pada rumusan konstruk
variabel pada langkah 1.
28. Membuat kisi-kisi instrumen dalam bentuk tabel spesifikasi yang memuat
dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap dimensi dan
indikator.

9
29. Menetapkan besaran atau parameter yang bergerak dalam suatu rentangan
kontinum dari suatu kutub ke kutub lain yang berlawanan, misalnya dari renah
ke tinggi, dari negatif ke positif, dari otoriter ke demokratik, dari independen
ke dependen, dan sebagainya.
30. Menulis butir-butir instrumen yang dapat berbentuk pernyataan atau
pertanyaan. biasanya butir instrumen yang dibuat terdiri atas dua kelompok
yaitu kelompok butir positif dan kelompok butir negatif. BUtir positif adalah
pernyataan mengenai ciri atau keadaan, sikap atau persepsi yang positif atau
mendekat ke kutub positif, sedang butir negatif adalah pernyataan mengenai
ciri atau keadaan, persepsi atau sikap negatif atau mendekat ke kutub negatif.
31. Butir-butir yang telah ditulis merupakan konsep instrumen yang harus melalui
proses validasi, baik validasi teoritik maupun validasi empirik.

BAB V
PENSKORAN

A. Penskoran Hasil Tes


Penskoran adalah suatu proses pengubahan jawaban instrumen menjadi
angka yang merupakan nilai kuantitatif dari suatu jawaban terhadap item dalam
instrumen.
1. Pemberian Skor untuk Tes Uraian: setiap butir dapat diberi skor dari 0 sampai
dengan 10 tergantung dari tingkat kebenran jawaban.
32. Pemberian Skor untuk Tes Obyektif: setiap butir tes hanya dapat dijawab
benar atau salah.
33. Pemberian Nilai Berdasarkan Acuan Patokan: nilai yang diberikan kepada
peserta tes menunjukkan tingkat pencapaian tujuan instruksional dan tingkat
penguasaan terhadap materi yang telah ditentukan.
34. Pemberian Nilai Berdasarkan Acuan Kelompok: menggunakan kelompok
sebagai kriteria
B. Penskoran Skala Sikap
Pernyataan-pernyataan yang diajukan, baik pernyataan positif maupun
negatif, dinilai oleh subjek dengan sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju. skor yang diberikan tergantung pada penilai asal
penggunaannya konsisten.

C. Penskoran Skala Penilaian


Mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh seorang melalui
pernyataan perilaku individu pada suatu rentang kontinum atau suatu kategori
yang bernama nilai.

D. Penskoran Kuisioner

E. Skorr Standar

F. Skor Persentil
Dinyatakan dalam bentuk jenjang persentil (PR).

10
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan dan Kelemahan buku utama

Kelebihan buku ini ialah tema buku yang sesuai untuk mengkaji
permasalahan yang ada pada masyarakat dan buku ini sesuai untuk referensi bagi
mahasiswa. Buku ini dilengkapi rangkuman pada setiap babnya, sehingga
membantu pembaca untuk menarik kesimpulan di setiap bab. Selain itu, ada daftar
pustaka di setiap babnya, sehingga pembaca memiliki banyak referensi.

Kelemahan didalam buku ini masih terdapat kata yang sulit untuk dimengerti,
sehingga bagi masyarakat awam yang membacanya mungkin agak sulit untuk
dimengerti, selebihnya isi dari buku ini sudah bagus.

B. Kelebihan dan Kekurangan buku pembanding

Kelebihan buku ini mengandung sebuah pembelajaran berguna bagi para


pendidik, calon guru atau semua pihak yang terkait denganpendidikan dalam
memahami peserta didik. kelebihan buku ini terdapat dalam susunan atau skema
penulisan yang teratur dan saling berhubungan, bahasa yang digunakan tidak
berbelit-belit

Kelemahan Semua buku pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangan


dari buku ini ialah materi yag disampaikan kurang mendetail dan kurang lengkap
sehingga pembaca harus mencari materi dari referensi lain.

11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang ingin
mempelajari asesmen pembelajaran secara serius, meskipun kedua buku ini memiliki
perbedaan serta kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya, tetapi pada
dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat
dengan mudah mengerti dan memahami serta mengaplikasikan setiap materi yang
sudah dibacanya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran

Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai panduan memahami materi
pengukuran atau asesmen, tetapi ada baiknya kedua buku ini lebih diperbanyak
dibagian aspek pendukung nya seperti gambar,tabel,diagram,dan masih banyak lagi
sebagai panduan untuk memahami dan mengaplikasikan setiap teori yang ada
didalam kedua buku ini.

12

Anda mungkin juga menyukai