Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

EVALUASI/ASSESMEN SD
“Konsep Kompetensi dan Indikator”

Disusun Oleh :
1. Siti Rohimah (201014286206039)
2. Rabiatul A’dawiyah (201014286206031)

Dosen Pengampu :
Nurlev Avana, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun
makalah yang berjudul “Konsep Instrumenevaluasi Hasil Belajar” ini dengan
baik serta tepat waktu.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Evaluasi/Assesmen SD yang diberikan oleh dosen mata kuliah, dan makalah ini
kami susun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca
terhadap pembelajaran mengenai Konsep Instrumenevaluasi Hasil Belajar.
Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menambah pengetahuan kita
semua menjadi lebih luas lagi. Kami menyadari bahwa didalam pembuatan
makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai media dan teman anggota
kelompok, proses pembuatan makalah ini pun masih jauh dari kesempurnaan baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga makalah ini dapat
kami selesaikan.
Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Muara Bungo, 05 Oktober 2022

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
A. Bebagai jenis instrumen evaluasi .............................................................. 3
B. Bentuk-bentuk tes objektif dan non objektif.............................................. 5
C. Bentuk soal uraian (esai) .......................................................................... 9
D. Menyusun berbagai bentuk soal tes hasil belajar ..................................... 10
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan suatu lembaga yang memberikan pendidikan dalam
kegiatan belajar mengajar.Untuk menentukan keberhasilan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran maka diperlukan suatu alat ukur keberhasilan yang
dimaksud dengan evaluasi pembelajaran.16 Evaluasi pembelajaran merupakan
kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki seorang guru atau calon
guru.Karena seorang guru atau calon guru harus memiliki 4 kompetensi dasar
yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
sosial dan kompetensi kepribadian.Kompetensi profesional seorang guru salah
satunya yaitu mengevaluasi hasil belajar peserta didik.
Evaluasi pembelajaran pada dasarnya dilakukan untuk menilai hasil
belajar peserta didik, sehingga dalam evaluasi dilakukan penilaian atau
pengukuran terhadap kemampuan peserta didik.Dalam mengevaluasi ada
banyak teknik yang dapat dipilih dan dilakukan oleh guru.Teknik evaluasi ada
dua macam, yaitu teknik tes dan teknik non-tes.Teknik tes dapat dilakukan
secara tertulis maupun tidak tertulis.Sedangkanteknik non-tes biasanya
dilakukan untuk menilai sikap, tingkah laku dan kepribadian peserta didik
selama kegiatan belajar mengajar dikelas.18 Jenis-jenis instrumen dalam
evaluasi pembelajaran ada 2 macam yaitu tes objektif dan tes non–objektif. Tes
objektif dibagi menjadi 4 yang meliputi: soal pilihan ganda, pilihan benar
salah, menjodohkan dan isian singkat. Sedangkan tes non– objektif berbentuk
uraian panjang. Dalam penulisan artikel ini bertujuan untuk membahas
bagimana cara penggunaan instrumen evaluasi pembelajaran baik objektif dan
non-objektif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis instrument evaluasi ?
2. Apa saja bentuk-bentuk tes objektif dan non-objektif ?
3. Bagaimana bentuk soal uraian (esai) ?
4. Bagaimana menyusun berbagai bentuk soal tes hasil belajar ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja jenis instrument evaluasi
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk tes objektif dan non-objektif
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk soal uraian
4. Untuk mengetahui bagaimana menyusun berbagai bentuk soal tes hasil
belajar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Instrumen Evaluasi


Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, sehingga
dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau
mengumpulkan data mengenai suatu variable. Dalam bidang pendidikan
instrument digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, factor-faktor
yang diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar,
perkembangan hasil belajar siswa, keberhasilan proses belajar mengajar guru,
dan keberhasilan pencapaian suatu program tertentu.
Jenis instrumen evaluasi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. TES
Menurut Sudijono dalam Djali dan Muljono (2008), tes adalah alat
atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian.Tes sebagai alat penilaian pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk
lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), dan dalam bentuk
perbuatan (tes tindakan).Tes pada umumnya digunakan untuk menilai
dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif
berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan
pendidkan dan pengajaran.
Tes dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Tes tertulis, yakni jenis tes dimana tester dalam mengajukan
butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan
testee memberikan jawabannya juga secara tertulis.
Bentuk-bentuk tes tertulis, diantaranya :
1) Tes objective
Macam-macam tes objective:
a) Pilihan ganda
b) Benar-salah
c) Menjodohkan
d) Melengkapi

3
2) Tes subjective
Macam-macam tes subjektif:
a) Jawaban singkat
b) Uraian objektif
c) Uraian bebes
b. Tes lisan, yakni tes dimana tester didalam mengajukan
pertanyaan-pertanyaan atau soalnya dialkukan secara lisan, dan
testee memberikan jawabannya secara lisan juga.

2. NON TES
Nontes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang
dilakukan tanpa menguji peserta didik tetapi dengan melakukan
pengamatan secara sistematis. Cara nontes yaitu pengamatan/observasi,
wawancara/interview, angket, dan pemeriksaan dokumen.
Bentuk-bentuk non tes:
a. Pengamatan
Pengertian observasi menurut Anas Sudijono adalah cara
menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan
dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran
pengamatan.
b. Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan
yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara
sepihak, berhadapan muka, dan dengan serata tujuan yang telah
ditentukan.
Ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat
evaluasi, yaitu:
1) Wawancara terpimpin (guided interview) yang juga sering
dikenal dengan istilah wawancara berstruktur (structured
interview) atau wawancara sistematis (systematic interview).

4
2) Wawancara tidak terpimpin (un-guided interview) yang
sering dikenal dengan istilah wawancara sederhana (simple
interview) atau wawancara tidak sistematis (non-systematic
interview).
c. Angket
Angket adalah alat pengumpulan data secara tertulis yang berisi
daftar pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara khusus dan
digunakan untuk menggali dan menghimpun keterangan dan atau
informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok untuk dianalisis.
d. Pemeriksaan dokumen
Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan
belajar peserta didik tanpa menguji (teknik non-tes) juga dapat
dilengkapi atau diperkaya dengan cara melakukan pemeriksaan
terhadap dokumen-dokumen, misalnya: dokumen yang menganut
informasi mengenai riwayat hidup (auto biografi), seperti kapan
kapan dan dimana peserta didik dilahirkan, agama yang dianut,
kedudukan anak didalam keluarga dan sebagainya. Selain itu juga
dokumen yang memuat informasi tentang orang tua peserta didik,
dokumen yang memuat tentang orang tua peserta didik, dokumen
yang memuat tentang lingkungan non-sosial, seperti kondisi
bangunan rumah, ruang belajar, lampu penerangan dan
sebagainya.

B. Bentuk-bentuk Tes objektif dannon-objektif


Instrumen evaluasi pembelajaran dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Tes Objektif
Tes Objektif adalah tes tertulis yang menuntut siswa memilih
jawaban yang telah disediakan atau memberikan jawaban singkat
dan pemeriksaannya dilakukan secara objektif (seragam) terhadap
semua murid. Ada beberapa jenis tes bentuk objektif yaitu: pilihan
ganda, bentuk pilihan benar salah, menjodohkan, dan isian singkat.
a. Pilihan ganda

5
Tes pilihan ganda merupakan bentuk tes objektif yang
menyajikan soal dan beberapa pilihan jawaban yang hanya
ada satu jawaban yangbenar.Tes pilihan ganda dapat diskor
dengan mudah, cepat, danmemiliki obyektifitas yang tinggi
untuk mengukur tingkat kognitifpeserta didik. Bentuk tes ini
sangat cocok digunakan pada ujian yangberskala besar dan
hasilnya harus segera diumumkan, seperti: ujianakhir sekolah
dan ujian nasional. Namun, untuk menyusun tes
berbentuksoal pilihan ganda yang berkualitas membutuhkan
waktu yang lama dan penulis soal akan kesulitan membuat
pengecoh yang homogen. Sebelum menyusun tes pilihan
ganda terdapat hal-hal yang harusdiperhatikan dalam
menyusun tes pilihan ganda yaitu: 1) Adakesesuaian antara
soal dan jawaban, 2) Penyusunan kalimat tiap soalharus jelas,
3) Bahasa yang digunakan mudah dipahami, 4) Setiap
soalharus mengandung satu masalah.
Contoh : hasil penjumlahan dari -8 + 3 =
a. -5 c. 5
b. -11 d. 11
b. Pilihan Benar-Salah
Bentuk tes Benar-Salah (B-S) adalah soal yang
mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau
salah.Fungsi bentuk soal benarsalah adalah untuk mengukur
kemampuan peserta didk untukmembedakan antara fakta
dengan pendapat.Agar soal dapat berfungsidengan baik,
maka materi yang ditanyakan sebaiknya homogen dari
segiisi.Bentuk soal ini banyak digunakan untuk mengukur
kemampuanmengidentifikasi informasi berdasarkan
hubungan yang sederhana.Cara mengerjakan soal ini dengan
melingkari atau menandai padajawaban yang dianggap benar.
Kelebihan tes benar salah yaitu: mudah disusun dan
dilaksanakan,dapat dinilai dengan cepat dan objektif, dan

6
dapat mecakup materi yanglebih luas. Sedangkan kekurangan
dari tes ini yaitu, peserta didikcenderung menjawab dengan
coba-coba, memiliki derajat validitas danreliabilitas yang
rendah, dan sering terjadi kekaburan untuk membuat soal
yang benar-benar jelas.Sebelum menyusun soal benar salah
ada hal-hal yang harusdiperhatikan, yaitu: membuat petunjuk
dengan jelas agar peserta didiktidak bingung, setiap soal
hendaknya mengandung satu pengertian saja,jangan membuat
soal yang masih dipertanyakan benar salahnya,
hindarimenggunakan kata yang dapat memberi petunjuk
tentang jawaban yang dikehendaki.
Contoh soal Benar-Salah:
Surat Al – Fatihah diturunkan di kota Makkah (B – S)
c. Menjodohkan
Tes menjodohkan yaitu bentuk tes yang terdiri atas
kumpulan soaldan kumpulan jawaban yang keduanya
dikumpulkan pada dua kolomyang berbeda, yaitu kolom
pertanyaan sebelah kiri dan kolom jawabansebelah
kanan.Tugas murid ialah mencari dan menempatkan
jawabanjawaban sehingga sesuai atau cocok dengan
pertanyaan.Bentuk tes ini digunakan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalammengidentifikasi informasi
berdasarkan hubungan yang sederhana dankemampuan
menghubungkan antara dua hal.Semakin banyak
hubunganantara premis dengan respon dibuat, maka semakin
baik soal yangdisajikan.
Untuk menyusun soal tes menjodohkan harus
memperhatikan teknik berikut:
1) menyesuaikan kompetensi dasar dengan indicator,
2) kumpulan soal diletakkan dikolom sebelah kiri
dan kumpulan jawaban diletakkan di sebelah
kanan,

7
3) menggunakan kalimat singkat dan terarah pada
pokok permasalahan.
d. Isian Singkat
Tes Isian Singkat adalah tes yang ditandai dengan adanya
jawabanpada tempat kosong yang disediakan oleh guru untuk
menulis jawabannya dengan singkat sesuai dengan petunjuk.
Cara menyusun tesisian singkat yaitu: 1) soal yang disusun
sebaiknya tidak menggunakansoal yang terbuka sehingga
siswa dapat menjawab dengan terurai, 2)Pernyataan
sebaiknya hanya mengandung satu alternatif jawaban,
3)Titik-titik kosong sebagai tempat jawaban hendaknya
diletakkanpada akhir atau tengah kalimat, 4) Dapat
menggunakan gambar-gambarsehingga soal dapat
dipersingkat dan jelas.
2. Tes non-objektif
Tes non-objektif atau disebut tes uraian yaitu tes yang
pertanyannya membutuhkan jawaban peserta didik untuk
menguraikan, mengorganisasikan dan menyatakan jawaban dengan
kata-katanya sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda
satu dengan yang lainnya. Bentuk uraian sering juga disebut bentuk
subjektif, karena dalam pelaksanaannya sering dipengaruhi oleh
faktor subjektifitas guru.Tes ini cocok digunakan untuk bidang
studi ilmu-ilmu sosial. Bentuk tes uraian terbagi menjadi 2 macam
yaitu:
a. Uraian terbatas Peserta didik diberi kebebasan untuk
menjawab soal yang ditanyakan namun arah jawabannya
dibatasi sehingga kebebasan tersebut menjadi bebas yang
terarah.
Contoh:
1) Sebutkanlima komponen dalam komputer!
2) Sebutkan lima rukun Islam!

8
b. Uraian Bebas Peserta didik bebas untuk menjawab soal
dengan cara sistematika sendiri. Bebas mengungkapakan
pendapat sesuai dengan kemampuannya.Namun guru tetap
harus mempunyai acuan atau patokan dalam mengoreksi
jawaban peserta didik.
Contoh :
1) Bagaimana peranan komputer dalam pendidikan?
2) Jelaskan perkembangan islam di Indonesia!
Tes non-objektif ini memiliki kelebihan dan kekuranagan.
Kelebihan dari tes ini yaitu: 1) Tes dapat dibuat dengan cepat dan
mudah, 2) mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat
dengan gaya bahasa sendiri dan menyusun kalimat dalam bentuk
yang bagus, dan 3) untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
Sedangkan kelemahan dari tes ini yaitu: 1) kurang bisa mencakup
isi materi kesekuruhan, 2) Kadar validitas dan reliabilitas rendah
karena pengetahuan siswa yang betul-betul dipahami sulit
diketahui, 3) Cara memeriksanya banyak dipengaruhi unsur-unsur
subyektif dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengoreksi.
Cara penyususnan tes non-objektif yaitu: 1) Butir-butir soal tes
uraian dapat mencakup materi yang telah diajarkan dan sesuai
dengan indikator, 2) Penyusunan kalimat soal sebaiknya berlainan
dengan kalimat yang ada di buku namun mengandung arti yang
sama, 3) kalimat soal disusun secara ringkas, padat, dan jelas
sehingga mudah dipahami peserta didik, 4) Menyusun jawaban
yang dikehendaki pembuat soal (guru) untuk pedoman jawaban
yang betul dan untuk mengurangi faktor subyektifitas, dan 5)
Membuat pedoman dalam menjawab tes.

C. Bentuk Soal Uraian (Essay)


Tes bentuk uraian adalah bentuk tes yang pertanyanya memerlukan jawaban
karangan atau kalimatnya panjang-panjang.Panjang pendeknya kalimat atau

9
jawaban tes itu relatif, sesuai dengan kecakapan dan pengetahuan si penjawab.
(Ngalim Purwanto, 2008: 35).
Soal bentuk uraian terdiri atas butir-butir soal uraian. Butir soal uraian yang
dimaksud di sini adalah butir soal yang mengandung pertanyaan yang
jawabannya harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta
didik. Pada butir soal bentuk uraian tidak tersedia alternatif jawaban. Dalam
menjawab butir soal uraian peserta didik dituntut untuk menguraiakan
jawabannya dengan kata-kata sendiri dan cara sendiri.
Soal uraian dibagi menjadi tipe uraian terbatas dan uraian bebas.Pada tipe
soal uraian terbatas, jawaban peserta didik dibatasi rambu-rambu yang
ditentukan dalam butir soal uraian tersebut.Jawaban peserta didik bersifat
memusat (konvergen).Ragam soal ini ada tiga yaitu ragam soal uraian
melengkapi, ragam soal uraian jawaban singkat, dan ragam soal uraian terbatas
sederhana.
Contoh soal uraian melengkapi:
Dalam deretan dari atas ke bawah pada golongan logam alkali(golongan I A)
pada tabel periodik, jari-jari atomnya semakin …… (1), oleh karenanya makin
ke bawah dalam golongan tersebut logam alkali semakin …… (2)
Contoh soal uraian jawaban singkat:
Siapakah penemu rumus hubungan antara intensitas sinar dengan konsentrasi
ion berwarna dalam larutan air?
Contoh soal uraian terbatas sederhana:
Dari tiga indikator asam-basa berikut, indikator manakah yang paling baik
dipakai untuk titrasi larutan NH4 OH dengan larutan 0,1 M HCl?

D. Menyusun Berbagai Bentuk Soal Tes Hasil Belajar


1. Tes hasil belajar bentuk uraian
Tes uraian (essay test) juga sering dikenal dengan istilah tes subyektif
(subjective test) adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang memiliki
karakteristik sebagaimana dikemukakan berikut ini.

10
a. Tes tersebut dalam bentuk pertanyaan dan perintah yang
menghendaki jawaban berupa uraian atau paparan kalimat yang pada
umunnya cukup panjang.
b. Bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah itu menuntut kepada testee
untuk memberikan penjelasan, komentar, penafsiran,
membandingkan, membedakan dan sebagainya.
c. Jumlah butir soalnya umumnya terbatas, yaitu berkisar antara lima
sampai dengan sepuluh butir.
d. Pada umumnya butir-butir soal tes uraian itu diawali dengan kata-
kata: "jelaskan...", "Terangkan..." , "Uraikan...". "Mengapa...",
"Bagaimana..." atau kata-kata lain yang serupa dengan itu.
2. Tes hasil belajar bentuk obyektif
Tes obyektif (objective test) yang juga dikenal dengan istilah tes jawaban
pendek (short answer test), tes "ya-tidak" (yes-no test) dan tes model baru
(new type test) adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari
butir-butir soal (items) yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih
salah satu (atau lebih) di antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah
dipasangkan pada masing-masing items; atau dengan jalan menuliskan
(mengisikan) jawabannya berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada
tempat atau ruang yang telah disediakan untuk masing-rnasing butir item
yang bersangkutan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jenis-jenis instrumen dalam evaluasi pembelajaran dibagi menjadi 2,
yaitu bentuk tes (objektif) dan non-tes (non-objektif). Macam-macam dari tes
bentukobjektif dibagi menjadi 4, yaitu: 1) Pilihan ganda, 2) bentuk pilihan
benar salah, 3)menjodohkan, dan 4) isian singkat. Sedangkan macam-macam
tes non-objektif adasatu yaitu tes uraian (esay). Tes uraian dibagi menjadi 2,
yaitu: uraian terbatas dan uraian bebas. Menyusun berbagai bentuk soal tes
hasil belajar ada dua bentuk yaitu : 1) tes hasil belajar bentuk uraian dan 2) tes
hasil belajar bentuk objektif.
B. Saran
Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik
maupun saran dari makalah ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan dan
semoga makalah yang telah kami susun bermanfaat bagi kita semua.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.umsida.ac.id/4050/1/Evaluasi pembelajaran Adea_Risa-1.pdf


(diakses pada 05 oktober 2022)
http://novierista93.blogspot.com/2016/10/proses-penyusunan-tes-hasil-
belajar.html(diakses pada 05 oktober 2022)
http://adfa19.blogspot.com/2013/11/jenis-jenis-instrumen evaluasi.html?m=1
(diakses pada 05 oktober 2022)

13

Anda mungkin juga menyukai