Disusun Oleh
Kelas : B
1445H/2024M
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu
tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran. Adapun isi dari makalah ini adalah membahas tentang
Instrumen Penilaian Pembelajaran (Non - Tes) Kaidah, Keunggulan dan Kelemahan dan Kisi-
kisinya.
Harapannya melalui makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai materi tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Umi
Hijriyah, M.pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran yang telah
memberikan bimbingan kepada kami sehingga termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, sehingga masih
diperlukan saran dari semua pihak yang bersifat membangun dalam penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Keseimpulan ........................................................................................................... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian non tes ?
2. Apa kelemahan dan kekuangan dari nonntes ?
3. Pengertian instrumen ?
C. Tujuan
Instrumen penilaian pembelajaran (non-tes) merupakan sebuah alat yang digunakan
untuk mengukur kemajuan belajar siswa dalam sebuah Pelajaran.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian instrumen
Menurut Djaali dan Muljono, instrumen adalah suatu alat yang memenuhi
persyaratan akademis, yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek
ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Dari definisi tersebut, instrumen
dikatakan suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis. Pernyataan ini berarti suatu
instrumen sudah melalui uji coba baik oleh pakar maupun uji coba lapangan, dan dilihat
kevalidannya.
1. Observasi
a. Observasi pertisipatif : pengamat ikut ambil bagian dalam kegiatan kelompok yang
sedang diamati.
5
b. Observasi sistematis : menggunakan kerangka yang berisi faktor-faktor yang ingin
diteliti yang telah di kategorikan terlebih dahulu secara struktural.
Merumuskan tujuan
Merumuskan kegiatan
Menyusun langkah-langkah
Membuat kisi-kisi
Menyusun panduan observasi
Membuat alat penilaian
2. Wawancara
Merupakan Instrumen Non-tes yanng dilakukan dengan melakukan percakapan dan tanya
jawab lisan secara sepihak dan berhadapan (tatap muka), yang dilakukan dengan tujuan
tertentu. ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi yaitu:
6
Menentukan aspek yang akan di ungkapkan.
Menentukan bentuk pertanyaan (berstruktur atau bebas)
Membuat pertanyaan.
Menyusun pedoman wawancara
Aspek yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan wawancara, yaitu: Tahap awal yang
bertujuan mengondisikan situasi wawancara, Penggunaan pertanyaan, Pencatatan hasil
wawancara.
3. Angket
angket atau kuesioner adalah merupakan suatu tehnik atau cara memahami siswa dengan
mengadakan komunikasi tertulis, yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan yang harus
dijawab atau dikerjakan oleh resonden secara tertulis juga.
Dapat diartikan bahwa angket merupakan alat untuk mengumpulkan informasi, data, dan
pendapat, yang harus diisi oleh reponden. Angket dapat di kelompokan menjadi beberapa
kelompok, yakni :
a. Berdasarkan bentuknya :
Angket berstruktur, angket yang menyediakan kemungkinan jawaban.
2) Bentuk jawaban tertutup tetapi alternatif terakhir merupakan jawaban terbuka yang
dapat memberikan kesempatan kepada responden untuk memberikan jawaban bebas.
7
Angket langsung, diisi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang
dirinya.
Angket tidak langsung, diisi oleh orang yang bukan dimintai keterangan tentang
dirinya.
Hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan instrumen non-tes menggunakan angket,
yaitu : pertanyaan hendaklah pendek dan jelas, mengandung satu jawaban, pertanyaan
tida menyinggung perasaan responden.
4. Daftar cek
Merupakan daftar yang memuat sejumlah pernyataan singkat mengenai subjek dan aspek-
aspek yang akan diamati. Penilaian dengan memberikan tanda centang (v ) pada tiap-tiap
pernyataan sesuai dengan hasil pengamatan.
5. Skala penilaian
Merupakan alat untuk mengkur nilai,sikap, minat, perhatian, dan lain-lain dengan
tingkatan-tingkatan yang telah disusun.
8
Keterangan : Keterangan :
1 = Sangat suka A = sangat baik
2 = suka B = baik
3 = biasa C = cukup baik
4 = tidak suka D = kurang baik
5 = sangat tidak suka E = buruk
C. Kaidah – kaidah atau tujuan Pembelajaran Non Tes
Tujuan pendidikan, dalam konteks yang lebih sempit yakni pengajaran lebih
berorientasi pada diri peserta didik daripada diri guru. Keberhasilan belajar peserta didik
merupakan tujuan akhir dari proses pengajaran. Tujuan instruksional yang tertulis jelas,
mempunyai manfaat yakni:
a) Mengajar dengan dituntun tujuan instruksional yang tertulis jelas dan lengkap,
diartikan guru harus mengevaluasi sejauh mana ketercapaian tujuan instruksional.
b) Tujuan instruksional memberikan arah bagaimana proses belajar mengajar tersebut
berlangsung.
Tujuan instruksional yang baik dan lengkap mengandung empat elemen ABCD
yaitu audience atau peserta didik yang belajar. Tolok ukur keberhasilan proses belajar
mengajar adalah perubahan perilaku peserta didik. Behavior atau tingkah laku yang
diharapkan. Tingkah laku ini harus jelas tolok ukurnya. Condition atau prasyarat yang
harus disediakan untuk kegiatan proses belajar mengajar. Degree atau kriteria penilaian
untuk penampilan optimum yang diharapkan dari tujuan instruksional. Misalnya saja:
Setelah diberi ukuran badan seorang model, peserta didik dapat membuat pola busana
pesta dengan metode Soen dengan tepat.
9
D. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Pembelajaran Non Tes
10
Asesmen Definisi Kelebihan Kekurangan
Non tes No tes adalah penilaian - Mengukur - Penggunaan
yang dilakukan dengan kemampuan siswa nontes untuk menilai
cara wawancara, secara langsung dengan hasil dan proses
pengamatan secara tugas-tugas riil dalam belajar masih sangat
sistematis, proses pembelajaran. terbatas jika
menyebarkan angket, - Penilaian etentik dibandingkan
ataupun yang menilai dengan penggunaan
menilai/mengamati keterampilan dan alat melalui tes
dokumen-dokumen pemahaman dengan dalam menilai hasil
yang ada (Sudijono, menilain secara dan proses belajar.
2009 langsung performasi
murid dengan setting
yang alami.
- Dengan
menggunakan nontes
guru bisa menilai siswa
secara komprehensif,
bukan hanya dari aspek
kognitif saja, tapi juga
afektif dan
psikomotornya
11
E. Kisi – kisi Penilaian Pembeljaran Non Tes
12
5. Respon siswa 5.1 Perhatian siswa terhadap 2 5
penyampaian guru di kelas
5.2 Menerima informasi
dari materi yang
disampaikan gurunya
6. Mengamati 6.1 Mengamati jalannya 3 6
kegiatan presentasi dengan tenang
presentasi 6.2 Mengamati jalannya
presentasi namun cukup
tenang
6.3 Tidak mengamati
jalannya presentasi atau
melakukan aktivitas diluar
kegiatan
13
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Instrumen non tes dapat diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data yang bersifat
komprehensif. Artinya,instrumen non tes dapat digunakan untuk menilai berbagai
aspek dari responden sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga
aspek afektif dan psikomotoris.
Jenis – jenis insrterumen non tes dalam penelitian Pendidikan
1. Skala bertingkat
2. Kuensioner
3. Jenis kuensioner
4. Dari segi isi
5. Dari segi jenis
6. Dari segi responden
7. Dari segi prantara
8. Chek list
9. Wawancara
10. Jenis wawancara
11. Pengamatan
12. Jenis pengamatan
13. Riwayat hidup
14
DAFTAR PUSTAKAN
Anonim . 2013. Pembuatan instrumen evaluasi tes dan non tes kualitas alat evaluasi validitas,
reabilitas daya pembeda http://desa-anak blogspot.com/ 2013/04/pembuatan instrumen –
evaluasi – tes html. Diakses 17 september 2013
Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.Hutape,
Rinto Hasiholan. 2019. ”Instrumen Evaluasi Non-Tes dalamPenilaianHasil Belajar
Ranah Afektif dan Psikomotorik”, Jurnal Teologi dan PendidikanKristenKontekstual.
159.
15