Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MERANCANG INSTRUMEN PENILAIAN NON TES

DOSEN PENGAMPU:

Mega Selvi Maharani, M. Pd

Disusun Oleh:

1. Eva Pebrianti (21531049)

2. Della Putri Utami (21531030)

Lokal: PAI 5 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan dan senantiasa meridhoi amal
ibadah kita. Kesejahteraan dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW. Kami bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah memberikan hidayah serta
taufik-Nya sehingga makalah yang berjudul “Merancang Instrumen Penilaian Non Tes” Mata
kuliah evaluasi pendidikan yang diampu oleh Ibu Mega Selvi Maharani M.Pd.

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami secara


mendalam tentang pelajaran ilmu pendidikan metodolongi pembelajaran. Kami menyadari
bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kepada para
pembaca, kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Kepada Dosen mata kuliah Evaluasi Pendidikan yang telah memberikan tugas makalah
ini, dan juga kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan kritik konstruktif demi
sempurnanya makalah ini, kami sampaikan banyak terima kasih. Semoga makalah ini benar-
benar bermanfaat bagi kami khususnya, juga bagi rekan-rekan mahasiswa pada umumnya. Amiin
ya robbal ‘alamiin.

Curup, 27 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah.............................................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Instrumen Non-Tes..................................................................................................................................2
B. Wawancara....................................................................................................................................................................... 2
C. Observasi (Pengamatan)..............................................................................................................................................4
D. Angket (Questionnaire)................................................................................................................................................6
E. Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assessmen)..............................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, baik melalui bentuk
tes uraian maupun tes objektif, tetapi juga dapat dinilai dengan alat non tes atau bukan
tes. Alat–alat bukan tes yang sering digunakan antara lain ialah kuesioner dan
wawancara, unjuk kerja, skala (penilaian, sikap, minat), observasi atau pengamatan, study
kasus, dan sosiometri. Penggunaan non tes untuk menilai hasil dan proses belajar masih
sangat terbatas jika dibandingkan dengan menggunakan alat melalui tes dalam menilai
hasil dan proses belajar. Para guru pada umumnya lebih banyak menggunakan tes
daripada non tes, mengingat alatnya mudah dibuat, penggunaannya lebih praktis, dan
yang dinilai terbatas pada aspek kognitif berdasarkan hasil yang diperoleh siswa setelah
menyelesaikan pengalaman belajarnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian instrumen non tes?
2. Bagaimana instrumen penilaian non tes berupa wawancara?
3. Bagaimana instrumen penilaian non tes berupa observasi?
4. Bagaimana instrumen penilaian non tes berupa angket/kuesioner?
5. Bagaimana instrumen penilaian non tes berupa unjuk kerja?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian instrumen non tes.
2. Mengetahui instrumen penilaian non tes berupa wawancara.
3. Mengetahui instrumen penilaian non tes berupa observasi.
4. Mengetahui instrumen penilaian non tes berupa angket/kuesioner.
5. Mengetahui instrumen penilaian non tes berupa unjuk kerja.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen Non-Tes


Instrument non-tes adalah instrumen selain tes prestasi belajar. Alat yang dapat
digunakan adalah lembar pengamatan atau observasi dan instrumen tes sikap, minat dsb.
Instrumen non-tes biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar, aspek
psikomotorik atau keterampilan, sikap atau nilai, yaitu untuk menggali informasi atau
mengumpulkan data yang berkaitan dengan penilaian, pendapat atau opini terhadap
sesuatu yang berkaitan dengan keterampilan, perilaku, sikap atau nilai.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan instrumen evaluasi adalah jumlah
butir pernyataan dari suatu instrumen, karena semakin banyak jumlah butir pernyataan
(unsur yang dievaluasi) maka semakin baik kualitasnya. Pada prinsipnya prosedur
penulisan untuk instrument non-tes adalah sama dengan prosedur penulisan tes pada tes
prestasi belajar, yaitu menyusun kisi-kisi tes, menuliskan butir soal berdasarkan kisi-
kisinya, telaah, validasi butir, uji coba butir, perbaikan butir berdasarkan hasil uji coba.
B. Wawancara
Wawancara adalah teknik untuk mendapatkan data dengan cara berhubungan
dengan peserta didik (face to face relation). Wawancara juga bisa dilengkapi dengan alat
berupa tepe recorder, sehingga jawaban atas pertanyaan yang diajukan dapat dicatat
dengan lebih lengkap. Wawancara terdiri dari dua jenis yaitu wawancara langsung dan
tidak langsung. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung
antara pewawancara atau guru dengan orang yang diwawancara atau peserta didik tanpa
melalui perantara. Wawancara tidak langsung adalah pewawancara atau guru
menanyakan sesuatu kepada peserta didik melalui perantaraan orang lain atau media.
Berdasarkan bentuknya, pertanyaan wawancara dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Bentuk pertanyaan berstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban agar
sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut. pertanyaan
semacam ini biasanya digunakan jika masalahnya tidak terlalu kompleks dan
jawabanya sudah kongkrit.

2
2. Bentuk pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka, peserta
didik secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. pertanyaan semacam ini tidak
memberi struktur jawaban kepada peserta didik karena jawaban dalam pertanyaan
itu bebas.
3. Bentuk pertanyaan campuran yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban campuran,
ada yang berstruktur ada yang bebas.
Sebelum melaksanakan wawancara perlu dirancang pedoman-pedoman wawancara.
Pedoman-pedoman tersebut disusun dengan menempuh langkah-langkah sebagai
berikut:1
1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara.
2. Setelah mengetahui tujuannya, tentukan aspek-aspek yang akan diungkap dari
wawancara tersebut.
3. Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan, yakni bentuk berstruktur
ataukah bentuk terbuka.
4. Buatlah pertanyaan wawancara sesuai dengan bentuk wawancara.
Hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara:
1. Menjaga hubungan yang baik, rahasia peserta didik harus dijaga dengan baik.
2. Pendidik yang akan melakukan wawancara harus mempunyai back ground
tentang apa yang ingin ditanyakan.
3. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu jalannya wawancara.
4. Batasi waktu dalam wawancara.
5. Mencatat semua hasil wawancara.

Contoh:

1
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1989)
hal.69.
3
Tujuan : Memperoleh informasi mengenai cara belajar siswa di rumah
Bentuk : Bebas
Responden : Siswa yang memperoleh prestasi yang tinggi
Nama siswa : ……………………
Kelas : ……………………
Jenis kelamin : ……………………
Pertanyaan Jawaban Siswa Komentar dan kesimpulan
hasil wawancara
Kapan dan berapa lama anda belajar di
rumah?
Bagaimana anda mempersiapkan diri untuk
belajar secara efektif?
Seandainya anda mengalami kesulitan
dalam mempelajarinya, usaha apa yang
anda lakukan untuk mengatasi kesulitan
tersebut?

C. Observasi (Pengamatan)
Pengamatan adalah proses penilaian dengan cara mengamati dan mencatat secara
sistematis terhadap tingkah laku peserta didik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Pengamatan merupakan suatu alat penilaian yang pengisiannya dilakuan oleh guru atas
dasar pengamatan terhadap perilaku peserta didik yang sesuai dengan kompetensi yang
hendak diukur. Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan atau di luar
kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif dan
kuantitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai dan dapat dilakukan baik secara formal
maupun informal.
Penilaian observasi dilakukan antara lain sebagai penilaian akhir kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, menilai perilaku atau budi pekerti peserta didik misalnya ketaatan pada
ajaran agama, toleransi, disiplin, tanggung jawab, gotong royong, kesetiaan kawan,

4
hormat menghormati, sopan santun dan jujur, dan melihat proses kegiatan pembelajaran
baik individu maupun kelompok.
Sebagai alat evaluasi pengamatan dipakai untuk: (a) Menilai minat, sikap dan
nilai-nilai yang terkandung dalam diri peserta didik. (b) Melihat proses kegiatan
pembelajaran baik individu maupun kelompok.
Berdasarkan kerangka kerjanya, observasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Observasi berstruktur, yaitu semua kegiatan guru sebagai observer telah
ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor–faktor
yang telahh diatur skenarionya. Isi dan luas materi observasi telah ditetapkan dan
dibatasi dengan jelas dan tegas.
2. Observasi tak berstruktur, yaitu semua kegiatan guru sebagai obsever tidak
dibatasi oleh suatu kerangka kerja yang pasti. Kegiatan observasi hanya dibatasi
oleh tujuan obsevasi itu sendiri.
Berdasarkan teknis pelaksanaannya, observasi dapat ditempuh melalui tiga cara yaitu.
1. Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan secara langsung terhadapa
objek yang diselidiki.
2. Observasi tak langsung, yaitu observasi yang dilakukan melalui perantara, baik
teknik maupun alat instrumen.
3. Observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil
bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat pedoman observasi langsung adalah
sebagai berikut:2
1. Terlebih dulu lakukan observasi langsung terhadap suatu proses tingkah laku.
2. Setelah diketahui, penilai menentukan segi-segi mana dari perilaku tersebut yang
akan diamati sehubungan dengan keperluannya.
3. Tentukan bentuk observasi tersebut.

Contoh:

2
Ibid.hal.5.
5
Mata Pelajaran : PKN
Kelas/Semester : IV/Genap
Indikator : Mengindahkan kepentingan orang lain

No Perilaku yang diamati Hasil Pengamatan


1 2 3 4 5
1. Mengganggu teman di kelas
2. Ketaatan peserta didik terhadap peraturan
sekolah
3. Menunaikan tugas kelompok
Keterangan:
1 = Tidak pernah
2 = Jarang
3 = Kadang-kadang
4 = Sering
5 = Selalu

D. Angket (Questionnaire)
Angket adalah alat pengumpulan data secara tertulis yang berisi daftar pertanyaan
atau pernyataan yang disusun secara khusus dan digunakan untuk menggali dan
menghimpun keterangan dan atau informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok untuk
dianalisis.3
Bentuknya bisa terbuka (peserta didik bebas menjawab pertanyaan), tertutup
(peserta didik tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan) dan terbuka dan tertutup
(campuran dari bantu yang ada). Angket sering digunakan untuk menilai hasil belajar
ranah afektif dalam bentuk pilihan ganda maupun skala sikap.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun angket: Pertama, pertanyaan
hendaknya pendek dan jelas. Kedua, mengandung satu jawaban. Ketiga, pertanyaan tidak
boleh menyinggung peserta didik.

3
Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset:
2006), hal. 177.
6
Contoh:
Angket dalam bentuk pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar ranah afektif:
1. Dalam pelaksanaan ibadah sholat sekarang ini, saya merasa:
a. Masih sulit untuk memusatkan diri
b. Dapat berkonsentrasi tetapi mudah sekali pudar
c. Tidak begitu sulit untuk berkonsentrasi
d. Mudah untuk melakukan pemusatan perhatian
e. Senang karena dapat berdialog dengan Allah
2. Saya lebih sika berinfaq atau bershadaqoh dalam situasi:
a. Ada yang mencatat atau mengumumkannya
b. Banyak orang yang menyaksikannya, agar saya tidak disebut sebagai orang
yang bakhil
c. Ada atau tidak ada orang lain yan mengetahui, bagi saya sama saja
d. Tidak ada yang mengetahui sama sekali
Contoh:
Angket dalam bentuk likert dalam rangka mengungkap hasil belajar ranah afektif:
1. Hidup manusia di dunia ini selalu diwarnai oleh silih bergantinya suasana sedih
dan gembira. Suasana sedih dan gembira itu sebenarnya merupakan ujian dari
Allah bagi umatNya. Terhadap pernyataan tersebut, saya:
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
2. Membayar infaq atau shadaqah memang baik untuk dikerjakan, akan tetapi
sebenarnya bagi orang yang telah membayarkan zakatnya tidak perlu lagi untuk
membayar infak atau shadaqoh. Terhadap pertanyaan tersebut saya:

a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
7
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju

E. Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assessmen)


Penilaian Unjuk Kerja adalah penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu 4. Unjuk kerja yang dapat diamati seperti:
bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi atau deklamasi,
menggunakan peralatan laboratorium dan lain-lain.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian unjuk kerja adalah
a. Langkah-langkah kinerja yang diharapkan akan dilakukan oleh peserta didik.
b. Kelengkapan dan ketetapan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
c. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
d. Kemampuan yang akan diteliti tidak terlalu banyak
e. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan kemampuan yang hendak
diamati.
Karakteristik dasar penilaian unjuk kerja adalah:
a. Peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan kemampuannya dalam
mengkreasikan suatu produk atau terlibat dalam suatu aktivitas.
b. Produk dari performance assessment lebih penting dari pada perbuatannya.
Teknik penilaian unjuk kerja:
a. Metode holistic
Metode ini digunakan untuk menilai secara keseluruhan hasil kerja peserta didik
dengan skor tunggal (single rating).
b. Metode analytic
Metode ini digunakan untuk menilai berbagai aspek yang berbeda dari kinerja
peserta didik.
Contoh: Gerakan shalat
Sikap awal gerakan ini adalah berdiri tegak menghadap ke kiblat. Gerakan selanjutnya adalah:
1. Gerakan takbiratul ihrom
2. Gerakan ruku’

4
Athok Fuadi, Sistem Pengembangan Evaluasi. (Ponorogo Press, 2006).
8
3. Gerakan i’tidal
4. Gerakan sujud
5. Gerakan duduk diantara dua sujud
6. Gerakan salam

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wawancara adalah teknik untuk mandapatkan data dengan cara berhubungan
dengan peserta didik (face to face relation). Wawancara juga bisa dilengkapi dengan alat
9
berupa tepe recorder, sehingga jawaban atas pertanyaan yang diajukan dapat dicatat
dengan lebih lengkap. Pengamatan adalah proses penilaian dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematis terhadap tingkah laku pesserta didik di dalam kelas maupun
diluar kelas. Angket adalah alat pengumpulan data secara tertulis yang berisi daftar
pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara khusus dan digunakan untuk menggali
dan menghimpun keterangan dan atau informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok
untuk dianalisis. Unjuk kerja Penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu.
B. Saran
Saran kami dalam makalah ini adalah untuk menambah lagi wawasan bagi para
pembaca agar mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan cara
menggunakan perangkat pembelajaran pada setiap mata pembelajaran.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Fuadi, Athok. Sistem Pengembangan Evaluasi. (Ponorogo Press, 2006).

Nofijanti, Lilik. Baihaqi, M. dkk. 2008. Evaluasi Pembelajaran paket. Surabaya: Lapis PGMI.

Sudjana, Djudju. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset: 2006.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya:

1989.

Anda mungkin juga menyukai