Anda di halaman 1dari 14

Makalah Evaluasi Hasil Belajar

“ Mengembangkan Instrumen Penilaian Dalam Bentuk Soal Pilihan Ganda dan


Mengembangkan Instrumen Penilaian Dalam bentuk Soal Esay ”
Dosen Pengampu :
Dr. Sugiharto. M.Si

Disusun Oleh
Kelompok 3 :

1. Anggi Violin Sinabutar ( 3213131016 )


2. Amrita M Situmorang ( 3213331022 )
3. Elyrida Sembiring ( 3193331032 )
4. Stevan Federico Sianturi ( 3213131019 )
Kelas : A-2021

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “ Mengembangkan Instrumen Penilaian Dalam
Bentuk Soal Pilihan Ganda dan Mengembangkan Instrumen Penilaian Dalam bentuk Soal Esay ”
Kami sebagai penulis juga berterima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah
Geografi Perdesaan dan Perkotaan yaitu Bapak Dr. Sugiharto. M.Si yang sudah memberikan
bimbingannya kepada penulis selama perkuliahan sehingga dapat memahami materi-materi
perkuliahan serta dapat mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini.
Kami sebagai penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam
penulisan makalah ini dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
sempurnanya makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 26 Februari 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
2.1 Instrumen Penilaian Pengetahuan Dalam Bentuk Pilihan Ganda..........................................2
2.2 Instrumen Penilaian Pengetahuan Dalam Bentuk Soal Esay.................................................4
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Penilaian merupakan kegiatan yang juga memegang peranan penting Memberikan


manfaat bagi pencapaian hasil belajar siswa. Salah satu kelebihannya penilaian, yang berfungsi
sebagai umpan balik bagi siswa dan guru. Untuk Asesmen siswa digunakan untuk mengukur
sejauh mana kemampuan siswa, Bagi guru, penilaian meningkatkan kegiatan dan metode
digunakan dalam proses pembelajaran.
Peran penilaian dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran merupakan bagian dari
rangkaian tiga komponen utama pelaksanaan, yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran
dan penilaian hasil belajar. Melakukan penilaian yang dilakukan dengan baik menjamin
peningkatan kualitas pembelajaran. Penilaian hasil belajar merupakan bagian penting dari semua
proses belajar mengajar.
Adapun salah satu penilaian yang dapat dilakukan oleh guru yaitu penilaian melalui tugas
tugas yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tes pilihan berganda serta tes essay. Tes ini
nantinya akan menjadi alat ukur guru dalam mementukan sejauh mana para siswa telah
mengetahui materi pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana mengembangkan instrumen penilaian dalam bentuk soal pilihan ganda?


b. Bagaimana mengembangkan instrumen penilaian dalam bentuk soal esay?
1.3 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengembangan instrument penilaian soal dalam bentuk pilihan ganda
b. Untuk mengetahui pengembangan instrument penilaian soal dalam bentuk esay

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Instrumen Penilaian Pengetahuan Dalam Bentuk Pilihan Ganda

Soal pilihan ganda merupakan salah satu jenis soal yang sering digunakan dalam proses
evaluasi belajar. Soal pilihan ganda dapat menguji pengetahuan konseptual atau aplikatif siswa,
tergantung pada tujuan penggunaan soal tersebut. Membuat soal pilihan ganda yang efektif
memerlukan perencanaan yang cermat dan pemahaman tentang komponen-komponen yang
harus ada dalam soal tersebut.

 Tips membuat soal pilihan ganda

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda membuat soal pilihan ganda yang
efektif:

1. Tentukan tujuan dari soal: Apa yang ingin Anda uji dengan soal pilihan ganda? Apakah
ini akan menguji pengetahuan konseptual atau aplikatif? Ini akan membantu Anda
menentukan jenis soal yang paling sesuai.

2. Buat pertanyaan yang jelas dan spesifik: Pastikan pertanyaan Anda jelas dan tidak
ambigu, dan jangan membuat pertanyaan terlalu panjang atau rumit. Buat pertanyaan
yang memungkinkan jawaban yang benar dengan cepat.

3. Buat pilihan jawaban yang tepat: Pastikan pilihan jawaban Anda benar-benar salah atau
benar, dan jangan menggunakan pilihan jawaban yang hanya “agak benar” atau “agak
salah”. Juga, pastikan pilihan jawaban tidak terlalu mirip satu sama lain.

4. Jangan menggunakan petunjuk dalam pilihan jawaban: Jangan menggunakan kata-kata


seperti “selalu”, “tidak pernah”, “hampir pasti”, dll. dalam pilihan jawaban, karena ini
dapat memberi petunjuk kepada siswa jawaban yang benar.

5. Gunakan bahasa yang sederhana: Jangan menggunakan bahasa yang terlalu rumit atau
sulit dipahami dalam pertanyaan atau pilihan jawaban. Pastikan pertanyaan dan jawaban
dapat dipahami oleh siswa dengan tingkat pemahaman yang sama.

2
 Hal yang harus dihindari saat membuat soal pilihan ganda

Berikut adalah beberapa hal yang harus dihindari saat membuat soal pilihan ganda:

1. Pertanyaan yang ambigu atau tidak jelas: Pastikan pertanyaan Anda jelas dan tidak
memiliki interpretasi yang berbeda.

2. Pilihan jawaban yang salah atau tidak benar: Pastikan semua pilihan jawaban benar-benar
salah atau benar, dan jangan menggunakan pilihan jawaban yang hanya “agak benar”
atau “agak salah”.

3. Petunjuk dalam pilihan jawaban: Jangan menggunakan kata-kata seperti “selalu”, “tidak
pernah”, “hampir pasti”, dll. dalam pilihan jawaban, karena ini dapat memberi petunjuk
kepada siswa jawaban yang benar.

4. Pilihan jawaban yang terlalu mirip: Pastikan pilihan jawaban tidak terlalu mirip satu sama
lain, karena ini dapat membingungkan siswa.

5. Bahasa yang terlalu rumit atau sulit dipahami: Jangan menggunakan bahasa yang terlalu
rumit atau sulit dipahami dalam pertanyaan atau pilihan jawaban. Pastikan pertanyaan
dan jawaban dapat dipahami oleh siswa dengan tingkat pemahaman yang sama.

Soal pilihan ganda merupakan salah satu jenis soal yang sering digunakan untuk menguji
pengetahuan siswa. Membuat soal pilihan ganda yang efektif memerlukan perencanaan yang
cermat dan pemahaman tentang komponen-komponen yang harus ada dalam soal tersebut.
Dengan memperhatikan tips dan trik yang telah disebutkan di atas, serta menghindari hal-hal
yang harus dihindari saat membuat soal pilihan ganda, diharapkan soal pilihan ganda yang
Anda buat dapat menjadi alat evaluasi belajar yang efektif.

Adapun kelebihan dan kelemahan dari penilaian pengetahuan pilihan ganda yaitu :

KELEBIHAN

1. Mudah dikoreksi
2. Waktu koreksi lebih cepat
3. Mengcover materi lebih luas
4. Mudah dianalisis

3
5. Dapat menjangkau lebih banyak materi/kompetensi yang akan diukur
6. Lebih efisien dalam menilai
7. Dapat mengkover materi yang lebih luas/dapat mencakup hampir seluruh SK, KD
8. Mudah dianalisis butir soalnya dengan software tertentu
9. Jawaban yang benar hanya satu
10. Siswa lebih mudah mengerjakan
11. Penyelesaian soal lebih sederhana
12. Mudah dibuat online
13. Soal dapat disusun bervariasi berdasarkan indikator yang sama
14. Bisa dijawab dalam waktu singkat

KELEMAHAN

1. Membuat soal memerlukan waktu yang lama


2. Sulit membuat pengecoh
3. Lebih bersifat subjektif (siswa menjawab bersifat tebak-tebakan)
4. Tidak dapat mengetahui proses/langkah-langkah siswa dalam menyelesaikan soal
5. Tersangka bertanggung jawab melaporkan
6. menyembunyikan adanya kebocoran yang mudah
7. Mudah ditebak jawabannya oleh siswa
8. Rawan bocor apabila hanya membuat 1 set soal untuk kelas parallel
9. menyelesaikan menulis/membuat soal untuk analisis dan sintesis
10. Memerlukan banyak biaya karena membutuhkan kertas penggandaan yang lebih banyak
11. Hasil skor yang tinggi belum tentu dari kemampuan sebenarnya (betul jawaban karena
kebetulan).

2.2 Instrumen Penilaian Pengetahuan Dalam Bentuk Soal Esay

Basuki dan Hariyanto (2014) mengemukakan bahwa tes esai merupakan tes yang
jawabannya diminta dalam bentuk uraian atau cerita yang umumnya jenis pertanyaan yang
mengawali tes ini adalah jelaskan, bandingkan, uraikan, terangkan, dll. Sejalan dengan hal
tersebut, Sudjana (2014) memberikan pengertian tes esai adalah pertanyaan-pertanyaan yang
menuntut peserta didik memberikan jawaban dalam bentuk menguraikan, menjelaskan,

4
mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai
dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.

Putra (2013) mengemukakan bahwa tes esai merupakan butiran soal yang didalamnya
berupa pertanyaan atau tugas yang jawabannya harus dilakukan dengan cara mengekspresikan
pikiran peserta tes secara naratif. Dengan demikian peserta didik dituntut untuk mampu
megekspresikan gagasan pengetahuannya dalam bentuk bahasa tulis.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tes esai merupakan instrumen
tes yang berupa pertanyaan-pertanyaan atau tugas yang diberikan kepada peserta tes dengan
jawaban secara naratif dengan menggunakan bahasa tulisan. Maka berdasarkan pengertian tes
esai tersebut, tes esai berfungsi untuk mendapatkan informasi dari peserta tes sesuai dengan
pengetahuannya dengan jelas secara naratif dan tertulis.

Instrumen tes terdiri dari beberapa bentuk seperti yang dikemukakan oleh Uno dan Koni
(2014) sebagai berikut:

1. Uraian bebas

Tes ini merupakan tes esai (uraian) yang memberikan kebebasan bagi peserta tes untuk
menuliskan gagasan dan opininya sesuai dengan hal yang diketahuinya. Tes ini tidak
memberikan persyaratan tertentu dalam menjawabnya.

2. Uraian tes terstruktur atau terbatas

Uraian terstruktur merupakan tes esai (uraian) yang meminta peserta tes untuk menjawab
pertanyaan dengan suatu persyaratan tertentu. Soal yang diberikan dalam tes ini lebih terarah dan
terbatas. Bentuk tes esai ini lebih mengikat, namun lebih membantu dalam hal kemudahan
memberikan skor hasil tes.

3. Jawaban singkat

Tes esai ini merupakan instrumen tes esai yang pertanyaannya meminta peserta tes untuk
menjawab dalam jawaban yang singkat yang dapat berbentuk kata, frase, bilangan, atau simbol.
Dalam tes ini diberikan pertanyaan langsung yang mengarahkan pada inti informasi yang ingin
diketahui oleh pemberi pertanyaan dengan jawaban yang singkat dan jelas.

5
4. Melengkapi (isian)

Tes esai bentuk melengkapi ini hampir sama dengan tes esai jawaban singkat yang sama-
sama dapat dijawab dengan bentuk kata, frase, bilangan, atau simbol. Bedanya, tes melengkapi
merupakan pernyataan yang belum lengkap, sehingga menuntut peserta tes untuk melengkapi
dengan jawaban yang cocok.

terdapat tiga langkah penyusunan tes esai keterampilan proses sains. Langkah-langkah tersebut
yaitu:

1. mengidentifikasi tujuan pembelajaran, bertujuan untuk membantu agar tes yang dibuat
dapat benar-benar menilai apa yang telah diajarkan oleh guru;
2. mengembangkan spesifikasi tes, langkah ini merupakan pembuatan kisi-kisi yang terdiri
dari pemetaan kisi-kisi dan pembuatan kisi-kisi inti;
3. perakitan tes, merupakan langkah pembuatan dan penyusunan soal-soal tes esai.Dalam
perakitan tes juga harus memperhatikan petunjuk penyusunan seperti variasi penyusunan
soal, kejelasan tujuan tiap bagian soal, kejalasan kata-kata dan bahasa soal, waktu dan
energi yang dibutuhkan dalam pengerjaan soal, kejelasan petunjuk tes dan hendaknya tes
yang dibuat telah mendapat masukan dari sesama guru.

Tes esay tentunya juga sama seperti tes pilihan berganda dimana memiliki kelebihan dan
kekurangan yaitu sebagai berikut:

Kelebihan

Putra (2013) mengemukakan instrumen tes esai (uraian) mempunyai kelebihan sebagai
berikut:

- Tes uraian merupakan jenis tes hasil belajar yang pembuatannya dapat dilakukan dengan
mudah dan cepat
- Dengan tes uraian, dapat dicegah kemungkinan timbulnya permainan spekulasi di
kalangan peserta tes
- Melaui butir-butir soal tes uraian, penyusunan soal akan dapat mengetahui seberapa jauh
tingkat kedalaman dan tingkat penguasaan peserta tes dalam memahami materi yang
ditanyakan dalam tes tersebut

6
- Dengan tes uraian, peserta tes akan terdorong dan terbiasa untuk berani mengemukakan
pendapat menggunakan susunan kalimat dan gaya bahasa yang merupakan hasil
olahannya sendiri.

Kelebihan tes esai (uraian) juga dikemukakan oleh Sudjana (2014) yaitu:

- Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi atau yang
dikenal dengan higher order thingking.
- Dapat mengembangkan kemampuan berahasa, baik lisan maupun tulisan, dengan baik
dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa
- Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis, analitis
dan sistematis
- Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah (problem solving)
- Pembuatan soal yang relatif mudah.

Berdasarkan paparan para ahli tentang kelebihan instrumen tes esai tersebut dapat
disimpulkan bahwa instrumen tes esai mempunyai banyak kelebihan yang mana kelebihan
tersebut dirangkum sebagai berikut:

a. Penyusunan butir soal yang lebih mudah dan waktu yang singkat
b. Dapat mengukur kemampuan berpikir dan proses mental yang tinggi atau aspek kognitif
tingkat tinggi (higher order thiking skills)
c. Kecakapan peserta didik dalam organisasi bahan ajar juga dapat diukur.
d. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan, dengan baik
dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa
e. Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis, analitis
dan sistematis
f. Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah (problem solving)
g. Dengan tes uraian, dapat dicegah kemungkinan timbulnya permainan spekulasi di
kalangan peserta tes
h. Dapat mengetahui seberapa jauh tingkat kedalaman dan tingkat penguasaan peserta tes
secara rinci dalam memahami materi yang ditanyakan.

7
i. Peserta tes akan terdorong dan terbiasa untuk berani mengemukakan pendapat
menggunakan susunan kalimat dan gaya bahasa yang merupakan hasil olahannya sendiri.

Kekurangan

Menurut Basuki dan Hariyanto (2014) kelemahan dari penggunaan instrumen tes esai adalah
sebagai berikut:

a. Lebih sulit dalam pemberian skor


b. Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam mempertimbangkan hasilnya dengan baik
c. Terdapat kemungkinan bahwa tes kurang merangkum keseluruhan bahan ajar.
d. Reliabilitasnya kurang, baik dari tanggapan maupun skornya (meskipun validitasnya
mungkin lebih baik)

instrumen tes esai mempunyai kelemahan sebagai berikut:

a. Cara mengkoreksi jawaban dan pemberian skor yang lebih sulit


b. Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam mengkoreksi dan mempertimbangkan
hasilnya dengan baik
c. Terdapat kemungkinan bahwa tes kurang merangkum keseluruhan bahan ajar sebab
dengan tes ini tidak mungkin dapat menguji semua bahan yang telah diberikan, tidak
seperti pada tes objektif yang dapat menanyakan banyak hal
d. Reliabilitasnya kurang, baik dari tanggapan maupun skornya walaupun dengan validitas
yang cukup tinggi
e. Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan, dalam membuat pertanyaan, maupun
dalam cara memeriksanya. Guru bisa saja menanyakan hal-hal yang menarik baginya,
dan jawabannya juga berdasarkan apa yang dikehendakinya
f. Pekerjaan koreksi terhadap lembar-lembar jawaban hasil tes uraian sulit untuk diserahkan
kepada orang lain karena pada tes uraian, orang yang paling mengetahui jawaban yang
sempurna adalah penyusun tes itu sendiri
g. Kurang efektif pada jumlah peserta tes yang besar.

Seperti yang sudah biasa dilakukan bagi setiap pendidik dalam menentukan nilai akhir
mungkin ada yang masih ragu atau kurang pas dalam pemahamannya bagaimana cara

8
memberikan nilai akhir kepada setiap siswa seusai diadakannya evaluasi yaitu berupa tes tertulis.
Didalam tes tertulis sudah tentu terdapat soal-soal yang berupa pilihan ganda, isian, atau uraian
tergantung dari bentuk tes yang diinginkan guru untuk mengevaluasi kemampuan siswa. Pada
saat ulangan harian mungkin dari 3 bentuk tes yang disebutkan di atas hanya digunakan salah
satu, atau keduanya, dan bahkan ketiganya.

Untuk soal pilihan ganda sudah secara otomatis ditentukan benar dan salahnya oleh sistem,
sehingga nilainya pun bisa langsung keluar. Sedangkan untuk soal essai, nilai harus diinput
manual baik oleh guru ataupun juga oleh operator. Dari kedua jenis soal tersebut akan ditentukan
nilai akhirnya, yaitu penggabungan antara nilai pilihan ganda dengan nilai essai. Supaya lebih
mudah menjelaskannya maka saya akan membuat sebuah contoh sebagai berikut:

Contoh 1:
Misalnya pada tes UKK atau UAS terdapat 35 soal pilihan ganda, 10 soal isian, dan 5 soal
uraian.
- Skor untuk pilihan ganda 1, maka menjadi 35 x 1 = 35 (maksimal)
- Skor untuk isian 2, maka akan menjadi 10 x 2 = 20 (maksimal)
- Skor untuk uraian 4, maka akan menjadi 5 x 4 = 20 (maksimal)
Jumlah semua skor adalah 75

Sedangkan bobot dari setiap bentuk soal misalnya pilihan ganda 60%, isian 20%, dan uraian
20%, dan jika dijumlahkan bobot semuanya adalah 100%. Maka dalam perhitungannya dapat
digunakan rumus (Skor perolehan : skor maksimum) x bobot.

Jika pada salah satu siswa dalam tesnya pilihan ganda mendapat skor 25, isian skornya 12,
dan uraian skornya 8 maka perhitungan nilainya adalah :

Pilihan ganda (25 : 35) x 60 = 42,86


Isian (12 : 20) x 20% = 12
Uraian (8 : 20) x 20% =8
NilaiAkhir =62,86

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kualitas pembelajaran tercermin dalam bentuk hasil dan proses. Pembelajaran dikatakan
berhasil dan bermutu jika sekurang-kurangnya sebagian besar siswa terlibat secara fisik, mental,
dan sosial dalam pembelajaran. Hal ini tercermin dari semangat belajar yang besar dan rasa
percaya diri para siswa.
Evaluasi hasil belajar siswa berfungsi untuk mengetahui kemajuan kurikulum yang
diajarkan. Salah satu upaya untuk menilai hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan tes
sebagai tes, yaitu. Ujian di tengah semester dan di akhir semester yang dimana dapat berupa soal
pilihan berganda ataupun soal esay. Namun terkadang soal yang terlalu sulit atau terlalu mudah
membuat guru sulit membedakan kemampuan siswa. Untuk menghindari masalah tersebut,
diperlukan alat penilaian yang dapat mengukur berbagai aspek kemampuan yang membedakan
siswa dari keterampilan yang dikuasainya dan kontinum. Evaluasi hasil belajar mahasiswa
dalam satu semester diperiksa dalam ujian akhir semester. Baik itu dari nilai tugas tugas yang
diberikan guru ataupun dari Nilai ujian akhir semester dalam bentuk soal pilihan berganda yang
merupakan indikasi penguasaan keterampilan yang telah dipelajari mahasiswa dalam satu
semester.
3.2 Saran

Demikianlah penyusunan makalah ini kami buat, dalam ulasan diatas sudah banyak
dipaparkan pembahasan mengenai pengembangkan instrumen penilaian dalam bentuk soal
pilihan ganda dan mengembangkan instrumen penilaian dalam bentuk soal esay. Kami selaku
penulis makalah menyadari bahwasanya cuma Tuhan yang mempunyai kesempurnaan. Oleh
sebab itu kami selaku penulis menyadari kalau masih ada banyak kekurangan pada makalah ini,
diharapkan koreksi revisi demi kemajuan pengetahuan yang membangun kepribadian.

10
DAFTAR PUSTAKA

Maulidia, F., & Pahlevi, T. (2020). Pengembangan Instrumen Penilaian Tes Soal Pilihan Ganda
Berbasis HOTS Pada Mata Pelajaran Administrasi Umum Jurusan OTKP SMK Negeri 1
Lamongan. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 8(1), 136-145.
Pratiwi, H. Y. (2016). Pengembangan Instrumen Tes Pilihan Ganda untuk Mengidentifikasi
Karakteristik Konsep Termodinamika Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Universitas
Kanjuruhan Malang. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 6(2), 842-850.
Dewati, D., Hadiarti, D., & Fadhilah, R. (2016). Pengembangan Instrumen Penilaian Tes
Diagnostik Pilihan Ganda Dua Tingkat untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa Materi
Hidrokarbon di SMA 10 Negeri Pontianak. Jurnal Ilmiah Ar-Razi, 4(2).
https://educhannel.id/blog/artikel/pengertian-instrumen-tes-esai.html
https://www.academia.edu/35023019/MAKALAH_TES_ESSAY

https://www.scribd.com/embeds/95403124/content?start_page=1&access_key=key-
fFexxf7MbzEfWu3HKwf

11

Anda mungkin juga menyukai