Anda di halaman 1dari 20

EVALUASI PENILAIAN HASIL BELAJAR

Dosen Pengampu : Dr.Ajat Sudrajat,M.Si


Feri Andi Syuhada,S.Pd.,M.Pd.

PENGEMBANGAN TES OBJEKTIF

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

Nama : Lera Sani Damah Putri (4193331016)


Yosepa Elda Sinaga (4192431006)
Chatrine Monalisa Br. Tarigan (4193131037)
Kelas : Kimia Dik A 2019

JURUSAN KIMIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Makalah Pengembangan Tes Objektif untuk memenuhi tugas mata kuliah
Evaluasi Penilaian Hasil Belajar. Serta juga, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr.Ajat Sudrajat,M.Si. dan Bapak Feri Andi Syuhada,S.Pd.,M..Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Evaluasi Penilaian Hasil Belajar, serta semua sahabat dan teristimewa
kepada orang tua yang telah memberikan dorongan dan doa’ sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Tak lepas dari kekurangan, penulis sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang.
Semoga makalah ini membawa manfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri khususnya.

Medan, 15 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................1
1.3. Tujuan ...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................2
2.1. Pengertian Tes Objektif ...................................................................................................2
2.2. Kelebihan Dan Kekurangan Tes Objektif .....................................................................2
2.3. Jenis – Jenis Tes Objektif ................................................................................................3
2.4. Strategi Pengembangan Tes Objektif ...........................................................................12
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................13
3.1. Kesimpulan .....................................................................................................................13
3.2. Saran ................................................................................................................................13
DAFTAR PUTAKA ..............................................................................................................14
LAMPIRAN ...........................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Upaya untuk mengukur seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dicapai,
dapat dilakukan dengan evaluasi. Dalam hal ini, disebut dengan evaluasi hasil belajar. Alat
ukur untuk mengevaluasi hasil belajar tersebut adalah tes. Tes adalah cara ( yang dapat
dipergunakan ) atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di
bidang pendidikan. Sebagai pendidik, keterampilan yang harus dikuasai adalah sistem
penilaian hasil belajar peserta didik.
Salah satu bentuk tes hasil belajar adalah tes objektif. Tes objektif terdiri dari beberapa bentuk
dan variasi yang akan dijelaskan pleh penyusun di makalah ini. Penyusun juga akan
menjelaskan cara mengembangkan tes objektif serta kelebihan dan kekurangan dari test
objektif.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan tes objektif
2. Apa saja jenis-jenis tes objektif
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan tes objektif
4. Bagaimana strategi untuk mengembangkan tes objektif

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pengembangan tes objektif sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari tes objektif
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tes objektif
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan tes objektif
4. Untuk mengetahui strategi pengembangan tes objektif

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Tes Objektif
Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal
yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu (atau lebih) di antara beberapa
kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing item.
Bentuk tes objektif atau sering disebut sebagai tes pilihan ganda merupakan tes yang
paling banyak digunakan. Tes ini dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar sederhana
maupun mengukur hasil belajar yang kompleks (pengetahuan, pemahaman dan aplikasi).

2.2. Kelebihan Dan Kekurangan Tes Objektif


A. Kelebihan Tes Objektif
- Mengukur pencapaian dan hasil pembelajaran yang kompleks.
- Struktur alternatif menghilangkan ketidakjelasan dan ambiguitas.
- Pilihan ganda menuntut siswa untuk memilih jawaban yang benar atau terbaik
sementara tes benar-salah memungkinkan siswa untuk mendapatkan kredit karena
mengetahui pertanyaan tidak benar.
- Item pilihan ganda memiliki keandalan lebih besar daripada benar-salah.
- Item pilihan ganda mengukur satu ide saat latihan yang cocok membutuhkan
serangkaian ide.
- Item pilihan ganda biasanya bebas dari rangkaian respons.
- Jawaban yang salah dalam pilihan ganda biasanya dapat memungkinkan untuk
diagnosis kesalahan dan kesalah pahaman yang perlu diperbaiki.

B. Kekurangan Tes Objektif


- Terbatas pada hasil tingkat verbal.
- Memerlukan pemilihan jawaban yang benar dan oleh karena itu tidak mengukur
keterampilan pemecah masalah dalam matematika dan sains atau kemampuan untuk
mengirganisasi dan menyajikan ide-ide.
- Sulit untuk menemukan cukup banyak alternatif yang masuk akal atau pengalih
perhatian (terutama di tingkat dasar).

2
2.3. Jenis – Jenis Tes Objektif

A. Tes Menjodohkan
Tes menjodohkan adalah butir soal atau tugas yang jawabannya dijodohkan
dengan seri jawaban. Dengan kata lain, tugas peserta tes hanya menjodohkan premis
dengan salah satu seri jawaban.
Tes menjodohkan adalah tes yang terdiri dari kolom pertama adalah soal dan
kolom kedua adalah jawaban. Pada kolom jawaban harus lebih banyak dari kolom soal.
Tugas peserta didik adalah menjodohkan pertanyaan dengan pernyataan yang terdapat
pada kolom jawaban.

a. Kelebihan Dan Kelemahan Tes Menjodohkan


 Kelebihan dari tes menjodohkan
• Baik untuk mengukur proses mental yang rendah
• Kemungkinan untuk mengukur proses mental yang tinggi
tetap ada tapi sulit sekali
• Obyektif
• Mudah disusun
• Cocok untuk mengukur informasi-informasi yang
berbentuk fakta dari sebuah pengertian hubungan
penegrtian atau konsep-konsep
 Kelemahan tes menjodohkan
Kelemahan dari bentuk soal tes ini adalah sukar untuk
mengukur proses mental yang tinggi dan siswa cenderung untuk
membuat tafsiran-tafsiran.

b. Petunjuk Penyusunan Tes Menjodohkan


- Buatlah pengantar sejelas mungkin
- Bentuklah tes terdiri dari sederetan persoalan dan sederetan
jawaban.
- Hal yang disusun baik dalam pertanyaan maupun jawaban
hendaknya homogeny

3
- Jumlah jawaban buatlah lebih banyak dari jumlah pertanyaan.
- Batasi setiap kelompok jangan lebih dari 10 pertanyaan jika
ingin banyak buatlah beberapa kelompok.
- Semua pertanyaan dan jawaban hendaknya dibuat dalam satu
halaman saja
- Setiap satu pertanyaan hendaknya hanya ada satu jawaban yang
benar.
- Buatlah kunci jawaban dan pedoman penilaian
- Sesudah dikerjakan nilailah dengan rumus.
- Contoh soal:
Cocokkanlah simbol-simbol pada kolom II dengan elemen kimia
pada kolom I, dengan cara menempatkan huruf pada ruang
kosong di bagian depan setiap nomor pada kolom I.

Kolom I Kolom
II
.................. . Oksigen A. Na
1.
.................... Besi B. H
2.
.................... Sodium C. Au
3.
.................... Karbon D. I
4.
.................... Khlorin E. C
5.
.................... Potasium F. O
6.
.................... Hidrogen G. Fe
7.
.................... Nitrogen H. Ni
8.
.................... Emas I. K
4
9

- .................... 10. Nikel J. P

- .................... 11. Iodine K. N

- L. Cl

B. Tes Benar Salah


Tes benar salah adalah butir soal atau tugas yang berupa pernyataan yang
jawabannya menggunakan pilihan pernyataan benar atau salah.
Tes benar salah adalah tes dimana soal berbentuk sebuah pernyataan dan cara
menjawabnya adalah dengan memilih pilihan jawaban “benar atau salah” dari
pernyataan tersebut.
a. Macam-macam bentuk pertanyaan benar salah:
 Tes benar-salah bentuk pertanyaan
Dalam bentuk ini soal terdiri dari pertanytaan-pertanyaan dan siswa
diminta memilih kemungkinan betul atau salah saja.
 Tes benar- salah yang menuntut alasan
Dalam bentuk ini selain seperti bentuk pertanyaan saja juga menuntut
siswa memberikan alasan apabila ia memilih kemungkinan salah
(menyalahkan pertanyaan soal).
 Tes benar - salah dengan membetulkan
Dalam bentuk ini selain seperti bentuk pertanyaan juga menuntut
supaya siswa membetulkan pertanyaan soal yang disalahkan, jika
siswa memilih kemungkinan terhadap pertanyaan/soal yang
bersangkutan).
 Tes benar-salah berganda
Dalam bentuk ini satu induk persoalan menghasilkan beberapa anak
persoalan yang dirumuskan dalam pertanyaan/soal yang mempunyai
kemungkinan benar atau salah.

b. Kelebihan dan Kelemahan Tes Benar Salah

5
 Kelebihan dari tes benar-salah adalah:
• Mudah dan cepat dalam menilai
• Waktu pengerjaannya cepat
• Penilaiannya objektif
• Menyusun soaalnya lebih mudah daripada tes pilihan
berganda

• Mencakup bahan yang luas dan tidak memakan tempat


karena biasanya pertanyaan-perytanyaan singkat saja
• Dapat dipakai berulang-ulang.

 Kelemahan dari tes benar-salah

• Lama penyusunan soalnya dibanding dengan tes essai

• Kemungkinan mengira-ngira jawaban besar

• Menyusun pertanyaan (soal) supaya soal benar atau salah


saja adalah sulit

• Kurang dapat membedakan siswa pandai dengan siswa


yang tidak pandai

• Reabilitasnya rendah

• Dapat membingungkan siswa

• Hanya dapat mengungkapkan ingatan dan pengenalan


kembali

• Banyak hal persoalan yang tidak dapat dinyatakan hanya


dua kemungkinan (benar atau salah) saja.
c. Cara Menyusun Soal
 Syarat-syarat menyusun soal:
- Soal harus singkat, jelas bukan kalimat majemuk
- Jumlah soal harus banyak dan disusun berdasarkan tabel
spesifikasi
- Satu soal harus berisi satu persoalan

6
- Tidak memakai kata seperti, selalu, seringkali, pada umumnya,
biasanya, karena kata-kata seperti itu memudahkan siswa
menerka jawabannya
- Setiap pertanyaan/ soal harus pasti salah atau betul (tidak
mendua arti)
- Jumlah soal yang betul dan salah harus seimbang
- Urutan soal yang betul dan salah harusnya tidak mengikuti
pola yang teratur
- Sebaiknya pertanyaan tidak diambil langsung dari buku
- Tulisan huruf B - S pada permulaan nomor pada masing-
masing item dengan maksud mempermudah pengerjaannya
dan menilai (scoring).
Contoh soal
 Soal Benar - salah bentuk pertanyaaan
Perintah: lingkarilah huruf B jika pertanyaan di bawah
ini benar dan huruf S jika pertanyaan itu salah!
1. B–S Tanah air kita terletak di khatulistiwa
2. B–S Menurut penelitian terakhir jumlah pulau-
pulau di Indonesia ada 13,677 buah.
 Soal benar - salah menuntut alasan
Lingkarilah huruf B jika peranyataan di bawah ini
betul, dan lingkarilah huruf S jika salah dan beri
alasan mengapa anda anggap salah. Tulis alasan anda
di tempat yang telah disediakan.
1. B–S Udara di kota kena pencemaran
2. B–S Pengamalan tata perekonomian Pancasila
bertujuan untuk kebebasan berusaha
3. B–S P4 merupakan kepribadian / jiwa bangsa
Indonesia
 Tes benar - salah dengan membetulkan
Lingkarilah huruf B jika pernyataan di bawah ini betul,
dan lingkarilah huruf S dan tunjukkan bagian mana
yang salah dengan cara memberi garis di bawahnya
serta kemudiaan tulislah pembetulannya pada tempat
yang telah disediakan.

7
1. B–S Tes esai dapat dipakai berulang kali
2. B–S Prinsip diskriminasi dalam evaluasi sesuai
pendekatan dalam sistem pembelajaran

 Tes benar - salah berganda


Lingkarilah huruf B jika peranyataan di bawah
ini betul, dan lingkarilah huruf S jika
salah.Pertanyaan:
1. Volume suatu gas
a) Bertambah besar jika temperatur
dinaikkan B – S
b) Bertambah besar bila tekanan
diperbesar B – S
c) Jika diperkecil menjadi nol
dengan mempertinggi tekanan
dan mempertinggi temperatur. B
–S

8
C. Tes Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda adalah butir soal atau tugas yang jawabannya dipilih dari alternatif
yang lebih dari dua. Alternatif jawaban kebanyakan berkisar antara 4 (empat) dan 5 (lima).
Tes pilihan ganda adalah tes dimana pada setiap soalnya memiliki lebih dari satu
alternatif jawaban.Tes bentuk pilihan ganda ini juga memudahkan peserta didik dalam
menjawab dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi guru untuk menentukan
penilaiannya.
a. Penggunaan Pilihan Ganda
pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan
(knowledge) dan berbagai tipe dari hasil belajar yang komplek. Format butir
tunggal mungkin paling banyak digunakan untuk mengukur pengetahuan,
pemahaman, dan aplikasi.

b. Kelebihan Dan Kelemahan Tes Pilihan Ganda

 Kelebihan dari tes pilihan ganda

- Hasil belajar dari yang sederhana sampai yang komplek


dapat diukur.

- Sangat terstruktur dan tugas jelas disajikan.

- Sampel dari hasil belajar lebih luas dapat diukur.

- Alternatif yang tidak benar memberikan informasi


diagnostic

- Skor sedikit dipengaruhi terkaan dari butir benar-salah

- Menskor lebih mudah. obyektif, dan reliabel.

 Kelemahan dari tes pilihan ganda


- Mengkonstruksi butir yang bagus membutuhkan waktu
yang lama
- Sulit menentukan distraktor yang masuk akal
- Butir ini tidak efektif untuk mengukur beberapa tipe
pemecahan masalah dan kemampuan untuk
mengorganisir dan mengungkap ide-ide
- Skor dapat dipengaruhi oleh kemampuan membaca.

9
c. Macam-Macam Tes Pilihan Ganda
 Pengetahuan
Tipe pengetahuan mengukur derajat yang berkaitan dengan
materi belajar sebelumnya untuk diingat kembali. Fokus butir
didasarkan pada mengingat kembali informasi sederhana dan terkait
dengan pengukuran istilah, fakta, atau aspek pengetahuan spesifik
lainnya.
Contoh :
Kebanyakan air tanah yang ada dalam tanah dan batuan berpori
berasal dari:
a) Sungai
b) gletser yang mencair
c) sumber mata air
d) salju
e) hujan

 Pemahaman
Tipe pemahaman mengukur pada level lebih tinggi dari
pengetahuan. Butir tes ini menentukan siswa-siswa telah menyerap
arti dari materi tanpa membutuhkan mereka untuk
mengaplikasikannya.
Contoh :
Bila di suatu tempat ditemukan adanya sumber-sumber gas, sumber-
sumber air panas, mata air mineral, maka dapat dipastikan bahwa
daerah tersebut merupakan daerah:
a) Vulkanis
b) tanah pasir
c) tanah padas
d) tektonis

 Aplikasi
Pada aplikasi, siswa harus menunjukkan bahwa mereka tidak
hanya menyerap makna dari informasi tetapi juga menerapkannya
pada situasi konkrit yang baru bagi mereka. Oleh karena itu, butir

10
aplikasi menentukan landasan dimana siswa dapat memindahkan
pembelajarannya dan menggunakanya secara efektif dalam
memecahkan permasalahan yang baru.
Contoh:
Alat pemanas listrik memakai 5 A, apabila dihubungkan dengan
sumber 110 V, maka hambatannya adalah:
a) 0,5 ohm
b) 5 ohm
c) 22 ohm
d) 110 ohm

 Analisis
Pada analisis, siswa harus menunjukkan bahwa mereka tidak
hanya menyerap makna dari informasi dan menerapkannya pada
situasi konkrit yang baru, tetapi juga mampu menganalisis suatu
informasi yang luas menjadi bagian-bagian kecil sehingga informasi
tersebut menjadi lebih jelas. Oleh karena siswa dapat menggunakan
suatu informasi atau pengetahuan yang diperolehnya untuk
memecahkan masalah.
Contoh:
Kuat medan listrik di suatu titik sejauh r dari muatan titik q akan
diperbesar menjadi 125 kali semula. Ini dapat dilakukan dengan cara
memperbesar
a) jarak menjadi 1/125 kali dan muatan 5 kali
b) jarak menjadi 1/5 kali dan muatan 25 kali
c) muatan menjadi 1/125 kali dan jarak 5 kali
d) muatan menjadi 5 kali dan jarak 25 kali.

 Sintesis
Pada butir ini, siswa harus menunjukkan bahwa mereka tidak
hanya menyerap makna dari informasi, tetapi juga mampu
menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu kesimpulan.

11
Contoh:
Pernyataan berikut berkaitan dengan pasang naik dan pasang surut air
laut: (1) gaya gravitasi bulan dengan matahari mempengaruhi pasang
surut air laut, (2) pasang naik tertinggi terjadi pada saat bulan
purnama, (3) pasang surut terendah terjadi pada saat kuartil awal atau
akhir, (4) matahari lebih mudah menarik air laut dari pada bulan.
Pernyataan yang benar adalah:
a) (1), (2), dan (3)
b) (1), (3), dan (4)
c) (2), (3), dan (4)
d) (2) an (4)

2.4. Strategi Pengembangan Tes Objektif

Berdasarkan hasil penelitian, maka strategi untuk mengembangkan tes objektif


adalah sebagai berikut :
- Analisis karakteristik materi yang akan diteskan
- Pengembangan distractor
- Mengatur format jawaban
- Melakukan review instrumen
- Uji coba pengetesan
- Analisis butir soal
- Membandingkan hasil pengetesan dengan hasil dari instrumen bentuk lain

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pengertian tes objektif disini adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri
dari butir-butir soal yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu (atau lebih) di antara
beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing item.
Terdapat tiga jenis tes objektif antara lain tes menjodohkan, tes benar salah dan tes
pilihan ganda. Tes objektif memiliki kelebihan yaitu pilihan ganda menuntut siswa untuk
memilih jawaban yang benar atau terbaik sementara tes benar-salah memungkinkan siswa
untuk mendapatkan kredit karena mengetahui pertanyaan tidak benar dan tes objektif memiliki
kekurangannya yaitu Sulit untuk menemukan cukup banyak alternatif yang masuk akal atau
pengalih perhatian (terutama di tingkat dasar).

Dalam mengembangkan tes objektif maka harus memiliki strategi agar tes objektif bisa
berkembang dengan baik antara lain analisis karakteristik materi yang akan diteskan
Pengembangan distractor, mengatur format jawaban, melakukan review instrumen, uji coba
pengetesan, analisis butir soal, membandingkan hasil pengetesan dengan hasil dari instrumen
bentuk lain.

3.2. Saran

Dengan adanya pengembangan tes objektif ini diharapkan suatu tes benar-benar dapat
menjadi instrumen yang dapat mengukur kemampuan siswa dan dapat menjadi instrumen
untuk menggunakan tujuh langkah tersebut sebagai strategi untuk mengembangkan instrumen
tes objektif.

13
DAFTAR PUSTAKA
Ambiyar. (2009). Pengukuran & Tek Dalam Pendidikan. Padang: UNP PRESS.

Matondang, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas


Negeri Medan.

Kevin, N. (2016). More Commerce Objective Text. Inggris: Clark Consulting services.

Wartoni, Priskila., I., B. (2018). Streategi Pengembangan Tes Objektif (Pilihan Ganda).
Jurnal Pengembangan Tes Objektif. 3(2).

Rachmat, N., A., & Puput., A. (2019). I Use Multiple – Choice Question In Most Assessment
I Prepared EFL Teachers Choice On Summative assessment. Jurnal Of Multiple –
Choice. 5(1).

14
LAMPIRAN
A. Cover Buku

15
B. Lampiran Jurnal

Strategi Pengembangan Tes Objektif (Pilihan Ganda)

Wartoni, Priskila Issak Benyamin


Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Banten; STT Bethel
Indonesia
tonilpmp@gmail.com

Abstrak

Tujuan dari studi ini adalah menganalisis strategi pengembangan tes objektif. Studi ini
merupakan generalisasi dari beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai
strategi pengembangan tes objektif. Penelitian-penelitian terdahulu dikumpulkan melalui
pencarian di Google Scholar, Sage, dan Elsevier. Hasil-hasil penelitian yang terkumpul
kemudian dianalisis dengan Teknik meta analisis yang dilakukan secara kualitatif. Hasil
studi menunjukkan adanya strategi tertentu yang perlu dilakukan untuk mengembangkan
tes objektif. Strategi tersebut adalah sebagai berikut: (1) Analisis karakteristik materi yang
akan diteskan; (2) Pengembangan distractor; (3) Mengatur format jawaban; (4) Melakukan
review instrumen; (5) Uji coba pengetesan; (6) Analisis butir soal;
(7) Membandingkan hasil pengetesan dengan hasil dari instrumen bentuk lain. Berdasarkan
hasil studi ini, maka disarankan kepada guru atau pengembang instrumen untuk
menggunakan tujuh langkah tersebut sebagai strategi untuk mengembangkan instrumen tes
objektif.

Kata kunci: Pengembangan, Tes Objektif, Pilihan Ganda

16
“I USE MULTIPLE-CHOICE QUESTION IN MOST ASSESSMENT I
PREPARED”: EFL TEACHERS’ VOICE ON SUMMATIVE ASSESSMENT

Nadita Antania Rachmat


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
nadita.userprn29@gmail.com

Puput Arfiandhani
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
puput.arfiandhani@fpb.umy.ac.id

ABSTRACT The study aimed at investigating Senior High School English


teachers’ views on the drawbacks and the strengths of the employement of
Multicple Choice Question as a summative assessment. Rooting within
qualitative research paradigm, the current study employed descriptive qualitative
design. The data were collected through in-depth interview with three
experienced EFL teachers of a prominent state senior high school in Banjar, West
Java. The results of the interview indicated that there are three strengths in using
Multiple- Choice Question (MCQ) as a summative assessment. These strengths
included teachers’ view that MCQ could result in quick and easy scoring,
facilitate the assessment of varied language skills and encourage the students to
answer the question carefully. Additionally, there were three drwabacks in using
MCQ as a summative assessment such as teachers’ view that MCQ could only
facilitate on low order of critical thinking, have low positive washback and
require a lot of time in its designing phase. Interestingly, two out of three
participants thought that MCQ has been a mandatory type of summative
assessment suggested by the government. However, in fact, there has been no
government policy which recommend certain type of summative assessment.
Therefore, looking at the strengths and drawbacks of the use of MCQ could help
to be better informed before deciding to use MCQ as a summative assessment.
Keywords: summative assessment, multiple-choice question, EFL teachers,
drawbacks, strengths

17

Anda mungkin juga menyukai