Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

EVALUASI HASIL BELAJAR

Kelompok 10

Di Susun Oleh :
1. JUWITA SIMARMATA (5223131008)
2. JUDIKA MANALU (5223331012)
3. ROHIT SIHITE (5223131021)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERTAS NEGERI MEDAN
2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Evaluasi
Hasil Belajar dengan tepat waktu.

Dari penulisan makalah ini kami berharap dapat dijadikan bahan referensi bagi
pembaca, selain itu saya juga berharap pembaca mendapatkan sudut pandang yang
baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini belum sepenuhnya sempurna pada setiap bagian
isinya, oleh karena itu saya menerima segala bentuk kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Apabila terdapat banyak kesalahan dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

2
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................ 5
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 5
1.3 TUJUAN ................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 7
2.1 KARAKTERISTIK BENTUK TES ....................................................... 7
2.2 MENYUSUN BENTUK TES................................................................. 8
2.3 MENJELASKAN KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ................. 9
2.4 MENENTUKAN KEMAMPUAN ....................................................... 11
2.5 MENERAPKAN KAIDAH PENULISAN ........................................... 12
2.6 MENENTUKAN SKOR ....................................................................... 13
2.7 MENELAAH BUTIR TES ................................................................... 15
BAB III PENUTUP .................................................................................... 17
3.1 KESIMPULAN ..................................................................................... 17
3.2 SARAN ................................................................................................. 18
3.3 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 18

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG

Latar belakang dalam sebuah makalah evaluasi hasil belajar merujuk pada alasan
mengapa topik ini penting untuk dibahas dan diteliti. Evaluasi hasil belajar adalah
proses penting dalam sistem pendidikan yang bertujuan untuk mengukur sejauh
mana tujuan pembelajaran telah tercapai oleh siswa. Latar belakang yang baik akan
menjelaskan konteks, relevansi, dan urgensi dari evaluasi hasil belajar dalam dunia
pendidikan.

Beberapa alasan mengapa evaluasi hasil belajar menjadi topik penting dalam
dunia pendidikan adalah sebagai berikut:
- Penilaian Efektivitas Pengajaran: Evaluasi hasil belajar membantu guru dan
lembaga pendidikan dalam menilai sejauh mana metode pengajaran dan materi
pembelajaran efektif. Hasil evaluasi dapat membantu guru memahami apakah
siswa telah memahami konsep-konsep yang diajarkan atau perlu pendekatan
pembelajaran yang berbeda.

-Perbaikan Kurikulum: Evaluasi hasil belajar dapat memberikan informasi


berharga kepada para pengambil keputusan tentang seberapa baik kurikulum
sedang berjalan. Data evaluasi dapat digunakan untuk memperbaiki dan
mengembangkan kurikulum agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan siswa.

-Mengukur Pencapaian Tujuan Pembelajaran: Evaluasi hasil belajar membantu


mengukur sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Hal ini memungkinkan guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan
kekuatan siswa dalam masing-masing konsep.

-Pemberian Umpan Balik: Evaluasi hasil belajar memberikan umpan balik kepada
siswa tentang kemajuan mereka dalam pembelajaran. Ini dapat memotivasi siswa
untuk meningkatkan usaha belajar mereka dan mengidentifikasi area di mana
mereka perlu lebih banyak dukungan.

-Akuntabilitas Sistem Pendidikan: Evaluasi hasil belajar juga penting dalam


konteks akuntabilitas sistem pendidikan. Lembaga pendidikan, guru, dan siswa
dapat diukur berdasarkan hasil evaluasi untuk memastikan bahwa standar

4
pendidikan dipenuhi.

-Persiapan untuk Kehidupan dan Karier: Evaluasi hasil belajar tidak hanya tentang
mengukur pencapaian akademis, tetapi juga keterampilan dan kompetensi lainnya
yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan dan karier. Ini termasuk
keterampilan interpersonal, keterampilan problem solving, dan kreativitas.
Penyelidikan Pendidikan: Studi tentang evaluasi hasil belajar dapat memberikan
wawasan yang lebih dalam tentang berbagai metode evaluasi, instrumen penilaian
yang efektif, dan strategi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

-Pentingnya Diversifikasi Pendekatan Evaluasi: Melalui latar belakang yang baik,


Anda dapat menjelaskan pentingnya menggunakan beragam pendekatan evaluasi,
seperti ujian tulis, proyek, presentasi, dan penilaian berbasis keterampilan, untuk
memberikan gambaran komprehensif tentang kemajuan siswa.

Dengan menggarisbawahi alasan-alasan ini dalam latar belakang, makalah


evaluasi hasil belajar Anda akan memiliki dasar yang kuat untuk membahas isu-isu
yang lebih mendalam tentang pentingnya evaluasi dalam konteks pendidikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan karakteristik bentuk tes benar-salah dan menjodohkan.


2. Menyusun bentuk tes benar-salah dan bentuk tes menjodohkan.
3. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan bentuk tes benar-salah dan bentuk tes
menjodohkan.
4. Menentukan kemampuan yang diukur oleh bentuk tes benar-salah dan bentuk tes
menjodohkan
5. Menerapkan kaidah penulisan bentuk tes benar-salah dan bentuk tes
menjodohkan.
6. Menentukan skor bentuk tes benar-salah dan bentuk tes menjodohkan
7. Menelaah butir tes bentuk benar-salah dan bentuk tes menjodohkan

1. 3 TUJUAN PENULISAN

1.1 Untuk mengetahui Karakteristik bentuk tes benar-salah dan menjodohkan.


1.2 Untuk mengetahui . Menyusun bentuk tes benar-salah dan bentuk tes
menjodohkan.

5
1.3 Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan bentuk tes benar-salah dan
bentuk tes menjodohkan.
1.4 Untuk mengetahui kemampuan yang diukur oleh bentuk tes benar-salah dan
bentuk tes menjodohkan.
1.5 Untuk mengetahui kaidah penulisan bentuk tes benar-salah dan bentuk tes
menjodohkan
1.6 Untuk megetahui skor bentuk tes benar-salah dan bentuk tes menjodohkan.
1.7 Untuk mengetahui Menelaah butir tes bentuk benar-salah dan bentuk tes
menjodohkan

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KARAKTERISTIK BENTUK TES

Tes benar-salah (true-false) dan tes menjodohkan (matching) adalah dua jenis tes
yang sering digunakan dalam penilaian di berbagai konteks, termasuk dalam
pendidikan, pengujian psikologi, dan evaluasi kinerja. Berikut adalah karakteristik
masing-masing jenis tes.

1. Tes Benar-Salah

- Format Sederhana: Tes benar-salah adalah tes dengan format yang sederhana.
Pernyataan diberikan, dan peserta harus menilai apakah pernyataan tersebut benar
atau salah.

-Jawaban Tertutup: Tes ini biasanya memiliki dua pilihan jawaban, yaitu "benar"
atau "salah."

- Pernyataan Tunggal: Setiap soal dalam tes benar-salah biasanya terdiri dari satu
pernyataan tunggal. Peserta tidak perlu membandingkan atau menggabungkan
informasi dari berbagai sumber.

-Cocok untuk Fakta dan Konsep: Tes benar-salah cocok digunakan untuk menguji
pengetahuan dasar, fakta, atau konsep yang sederhana. Mereka kurang cocok untuk
mengukur pemahaman yang mendalam atau keterampilan kritis.

-Biasa dalam Tes Objektif: Tes benar-salah sering digunakan dalam tes objektif,
yang dapat dikerjakan dengan cepat dan mudah dinilai.

2. Tes Menjodohkan
Format Pencocokan: Tes menjodohkan melibatkan pemberian sekelompok item
atau daftar item yang harus dihubungkan atau dipasangkan dengan benar.

-Jawaban Fleksibel: Jawaban dalam tes ini lebih fleksibel daripada tes benar-salah.
Peserta dapat memilih dari beberapa pilihan untuk mencocokkan item dengan
benar.

7
-Memerlukan Pemahaman Mendalam: Tes menjodohkan biasanya digunakan
untuk menguji pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep atau hubungan
antar item. Peserta harus dapat mengidentifikasi hubungan atau korelasi yang
sesuai.

-Lebih Kompleks: Tes menjodohkan cenderung lebih kompleks daripada tes benar-
salah karena peserta harus mengidentifikasi hubungan yang tepat antara item-item
yang ada.

-Dapat Memerlukan Waktu Lebih Lama: Pekerjaan menjodohkan mungkin


memerlukan lebih banyak waktu daripada menjawab tes benar-salah karena
melibatkan proses pemikiran yang lebih dalam.

Kedua jenis tes ini memiliki tujuan dan kegunaan yang berbeda dalam evaluasi.
Tes benar-salah lebih cocok untuk menguji pengetahuan dasar atau fakta,
sementara tes menjodohkan lebih cocok untuk menguji pemahaman yang lebih
mendalam atau hubungan antar konsep. Pemilihan jenis tes tergantung pada apa
yang ingin dievaluasi dan tujuan pengukuran yang diinginkan.

2.2 BENTUK TES BENAR DAN SALAH


Tentu, berikut adalah contoh-contoh bentuk tes benar-salah dan tes menjodohkan
yang bisa Anda gunakan sebagai referensi atau mengadaptasinya sesuai dengan
kebutuhan Anda:

1. Contoh Tes Benar-Salah


Instruksi: Silakan tentukan apakah pernyataan-pernyataan berikut benar (B) atau
salah (S).

-Matahari adalah benda langit yang terbesar di tata surya. [B/S]


-Bulan mengeluarkan cahaya sendiri. [B/S]
-Paris adalah ibu kota Spanyol. [B/S]
-Air membeku pada suhu 0 derajat Celsius. [B/S]
-Albert Einstein adalah seorang ilmuwan terkenal. [B/S]

2. Contoh Tes Menjodohkan


-Instruksi: Cocokkan item di kolom A dengan item yang sesuai di kolom B.

*Kolom A:
-Albert Einstein

8
-Mona Lisa
-Great Wall of China
-Romeo
-Oxygen (O2)

Kolom B:
A. Pelukis terkenal dari Italia.
B. Fisikawan terkenal yang mengembangkan teori relativitas.
C. Simbol kimia untuk unsur gas di atmosfer.
D. Struktur pertahanan kuno di Tiongkok.
E. Karakter utama dalam drama "Romeo and Juliet."

Jawaban Tes Menjodohkan:

B (B. Fisikawan terkenal yang mengembangkan teori relativitas.)


A (A. Pelukis terkenal dari Italia.)
D (D. Struktur pertahanan kuno di Tiongkok.)
E (E. Karakter utama dalam drama "Romeo and Juliet.")
C (C. Simbol kimia untuk unsur gas di atmosfer.)

Anda dapat mengadaptasi atau menyesuaikan contoh-contoh ini sesuai dengan


topik atau subjek yang ingin Anda uji dalam tes Anda. Pastikan untuk membuat
instruksi yang jelas sehingga peserta dapat dengan mudah memahami apa yang
diharapkan dari mereka dalam menjawab tes.

2.3 MENJELASKAN KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

Bentuk tes benar-salah dan bentuk tes menjodohkan memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang
keunggulan dan kelemahan keduanya.

1. Keunggulan Tes Benar-Salah

-Sederhana dan Cepat: Tes benar-salah memiliki format yang sederhana dan
mudah dimengerti, sehingga peserta dapat menjawabnya dengan cepat. Ini berguna
dalam situasi di mana Anda ingin mengukur pengetahuan dasar dengan efisien.
-Mudah Dinilai: Jawaban dalam tes benar-salah biasanya sangat objektif, sehingga
penilaian dapat dilakukan dengan cepat dan dengan tingkat konsistensi yang tinggi.
-Cocok untuk Fakta dan Konsep Dasar: Tes ini baik digunakan untuk menguji

9
pemahaman dasar terhadap fakta atau konsep sederhana. Mereka cocok untuk
mengukur pengetahuan dasar.

2. Kelemahan Tes Benar-Salah

-Tidak Mendalam: Tes benar-salah cenderung tidak mengukur pemahaman yang


mendalam atau keterampilan analisis yang lebih tinggi. Mereka kurang cocok
untuk mengukur pemahaman yang mendalam tentang konsep atau keterampilan
berpikir kritis.
-Mudah Ditebak: Dalam tes benar-salah, peserta dapat menebak jawaban dengan
probabilitas 50% jika mereka tidak tahu jawaban yang sebenarnya.

3. Keunggulan Tes Menjodohkan

-Mengukur Pemahaman Mendalam: Tes menjodohkan memungkinkan pengukuran


pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antar konsep atau informasi.
Ini cocok untuk menguji pemahaman yang lebih kompleks.
-Fleksibel dalam Pilihan Jawaban: Tes ini memberikan fleksibilitas kepada peserta
untuk memilih dari berbagai pilihan jawaban, yang dapat lebih mencerminkan
tingkat pemahaman mereka.
-Menghindari Tebakan: Tes menjodohkan lebih sulit untuk ditebak secara acak
karena peserta harus mengidentifikasi hubungan yang sesuai antara item-item.

4.Kelemahan Tes Menjodohkan

-Memerlukan Waktu Lebih Lama: Pekerjaan menjodohkan mungkin memerlukan


lebih banyak waktu daripada tes benar-salah karena melibatkan proses pemikiran
yang lebih dalam.
-Subyektivitas dalam Penilaian: Penilaian tes menjodohkan bisa menjadi subjektif
jika ada banyak kemungkinan kombinasi yang benar. Ini dapat menghasilkan hasil
yang kurang konsisten jika penilai berbeda pendapat.
-Sulit dalam Penyusunan: Membuat tes menjodohkan yang baik bisa memerlukan
usaha lebih besar dalam perancangan dan penyusunan untuk memastikan item-item
cocok dengan baik.

Keunggulan dan kelemahan kedua jenis tes ini bergantung pada tujuan
pengukuran, tingkat kompleksitas pemahaman yang ingin diukur, dan sumber daya
yang tersedia untuk penyusunan dan penilaian tes. Dalam praktiknya, seringkali
terbaik untuk menggunakan berbagai jenis tes sesuai dengan kebutuhan spesifik
dalam evaluasi.

10
2.4 MENENTUKAN KEMAMPUAN

Bentuk tes benar-salah (true-false) dan tes menjodohkan (matching) mengukur


kemampuan yang berbeda tergantung pada desain dan konteks penggunaannya.
Berikut adalah kemampuan yang umumnya diukur oleh masing-masing bentuk tes.

1. Kemampuan yang Diukur oleh Tes Benar-Salah

-Pengetahuan Dasar: Tes benar-salah biasanya digunakan untuk mengukur


pengetahuan dasar atau fakta. Ini mencakup pemahaman terhadap pernyataan yang
benar atau salah tentang topik atau konsep tertentu.
-Kemampuan Mengidentifikasi Fakta: Tes ini mengukur kemampuan peserta untuk
mengidentifikasi fakta-fakta yang benar atau salah secara objektif. Ini mungkin
mencakup pengetahuan tentang data numerik, tanggal, peristiwa sejarah, atau
definisi konsep.
-Kemampuan Pemahaman Konsep Sederhana: Meskipun tes benar-salah umumnya
tidak mendalam, mereka dapat mengukur pemahaman dasar terhadap konsep-
konsep sederhana yang memerlukan pengidentifikasian sederhana sebagai benar
atau salah.

2. Kemampuan yang Diukur oleh Tes Menjodohkan

-Pemahaman Konsep yang Lebih Mendalam: Tes menjodohkan sering digunakan


untuk mengukur pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antar konsep
atau informasi. Peserta harus dapat mengenali dan menjelaskan korelasi atau
hubungan yang tepat antara item-item yang ada.
-Pemecahan Masalah: Tes ini dapat mengukur kemampuan peserta dalam
memecahkan masalah yang melibatkan penggabungan informasi atau konsep yang
berbeda untuk mencapai kesimpulan atau solusi yang benar.
-Kemampuan Berpikir Kritis: Tes menjodohkan juga dapat mengukur kemampuan
berpikir kritis dalam mengidentifikasi korelasi yang mungkin tidak jelas atau
dalam mengevaluasi beberapa aspek informasi untuk mencocokkan item dengan
benar.
-Pemahaman Konsep Terkait: Tes ini dapat digunakan untuk mengukur
pemahaman peserta terhadap bagaimana konsep-konsep terkait satu sama lain
dalam suatu konteks. Ini dapat membantu mengukur pemahaman yang lebih
holistik.

11
Jadi, kesimpulannya, tes benar-salah umumnya digunakan untuk mengukur
pengetahuan dasar dan kemampuan mengidentifikasi fakta-fakta yang benar atau
salah, sementara tes menjodohkan lebih cocok untuk mengukur pemahaman yang
lebih mendalam tentang hubungan konsep, pemecahan masalah, dan kemampuan
berpikir kritis dalam menghubungkan informasi. Kedua jenis tes ini memiliki peran
dan kegunaan yang berbeda dalam evaluasi pendidikan dan pengukuran kinerja.

2.5 MENERAPKAN KAIDAH PENULISAN

Berikut adalah panduan untuk menerapkan kaidah penulisan bentuk tes benar-
salah dan tes menjodohkan.

1. Bentuk Tes Benar-Salah


-Jelaskan Instruksi dengan Jelas
Mulailah dengan memberikan instruksi yang jelas kepada peserta. Misalnya,
"Tentukan apakah pernyataan berikut benar (B) atau salah (S)."

-Gunakan Pernyataan yang Jelas


Pastikan pernyataan yang digunakan dalam tes benar-salah tidak ambigu.
Pernyataan harus bersifat jelas dan tidak dapat diinterpretasikan ganda.

- Pertimbangkan Keseimbangan
Usahakan untuk memiliki jumlah pernyataan benar dan salah yang seimbang
dalam tes Anda, jika memungkinkan, untuk menghindari bias.

-Acak Pilihan Jawaban


Jika Anda membuat versi cetak tes, pastikan bahwa pilihan jawaban "benar" (B)
dan "salah" (S) diacak untuk setiap pertanyaan.

-Hindari Pernyataan Berganda


Pastikan bahwa setiap pernyataan di tes tidak mengulang topik yang sama. Selain
itu, hindari pernyataan yang bertentangan dengan pernyataan sebelumnya dalam
tes.

2. Bentuk Tes Menjodohkan


-Berikan Instruksi yang Jelas
Mulailah dengan instruksi yang menjelaskan dengan jelas bagaimana peserta
harus mencocokkan item. Contoh instruksi: "Cocokkan item di kolom A dengan

12
item yang sesuai di kolom B."

-Golongkan Item dengan Benar


Pastikan item di kolom A dan B sesuai dengan konteks dan topik yang sama.
Jangan campur-aduk topik yang berbeda dalam satu tes menjodohkan.

-Sesuaikan Jumlah Item dengan Baik


Pastikan bahwa jumlah item di kolom A sama dengan jumlah item di kolom B.
Ini membantu mencegah kebingungan peserta.

-Jadikan Pilihan Jawaban Unik


Pastikan bahwa item-item di kolom B memiliki pilihan jawaban yang unik dan
tidak ada yang terlalu mirip dengan yang lain.

-Kontrol Kesulitan
Pertimbangkan tingkat kesulitan dalam tes menjodohkan. Jika ada item yang
terlalu sulit atau rumit, pertimbangkan untuk memberikan petunjuk tambahan atau
menjelaskan lebih lanjut dalam instruksi.

-Acak Urutan Item


Jika memungkinkan, acak urutan item di kolom A dan B untuk setiap tes yang
diberikan kepada peserta.
Pastikan Anda juga melakukan uji coba tes untuk memastikan bahwa instruksi,
pernyataan, dan item cocok dengan baik dan dapat dimengerti oleh peserta. Hal ini
penting untuk meminimalkan kebingungan dan memastikan tes yang efektif.

2.6 MENENTUKAN SKOR

Penentuan skor untuk bentuk tes benar-salah dan bentuk tes menjodohkan dapat
berbeda tergantung pada kriteria penilaian yang Anda tetapkan. Di bawah ini
adalah beberapa metode umum yang dapat digunakan untuk menentukan skor
dalam kedua jenis tes tersebut.

1. Skor untuk Bentuk Tes Benar-Salah

-Metode Poin per Soal


Anda dapat memberikan poin untuk setiap soal yang dijawab dengan benar.
Biasanya, Anda memberikan satu poin untuk setiap jawaban yang benar dan tidak

13
memberikan poin untuk jawaban yang salah.

-Skala Persentase
Anda dapat menghitung persentase jawaban benar dengan membagi jumlah soal
yang dijawab dengan benar oleh total soal dan mengalikannya dengan 100%.
Misalnya, jika peserta menjawab 8 dari 10 soal dengan benar, skornya adalah 80%.

-Skala 0 dan 1
Anda juga dapat menggunakan skala biner dengan memberikan skor 1 untuk
jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Kemudian, skor akhir adalah
jumlah total poin yang diperoleh peserta.

2.Skor untuk Bentuk Tes Menjodohkan


-Poin per Pasangan yang Benar
Dalam tes menjodohkan, Anda dapat memberikan poin untuk setiap pasangan
yang benar. Misalnya, jika ada 10 pasangan yang harus dicocokkan dan peserta
mencocokkan 7 dari mereka dengan benar, maka skor mereka adalah 7.

-Poin Parsial
Anda juga dapat memberikan poin parsial jika peserta hanya sebagian benar
dalam mencocokkan pasangan. Misalnya, jika ada 10 pasangan dan peserta
mencocokkan 7 dengan benar dan 1 dengan salah, Anda dapat memberikan 0,7
poin untuk setiap pasangan yang benar.

-Skala Persentase
Seperti pada tes benar-salah, Anda dapat menghitung persentase pasangan yang
benar dengan membagi jumlah pasangan yang dicocokkan dengan benar oleh total
pasangan dan mengalikannya dengan 100%. Misalnya, jika peserta mencocokkan 7
dari 10 pasangan dengan benar, skornya adalah 70%.

-Poin Maksimum
Anda juga dapat menggunakan skala poin maksimum di mana peserta diberikan
poin maksimum jika semua pasangan dicocokkan dengan benar. Skor peserta
kemudian dihitung sebagai jumlah pasangan yang dicocokkan dengan benar dibagi
dengan jumlah maksimum pasangan.

Ingatlah bahwa penting untuk menjelaskan sistem penilaian kepada peserta


sebelum tes dimulai, sehingga mereka memahami bagaimana skor mereka akan
dihitung. Selain itu, pastikan Anda memiliki kriteria penilaian yang jelas dan adil,
terutama jika tes memiliki bobot penting dalam penilaian keseluruhan.

14
2.7 MENELAAH BUTIR TES

Saat menelaah butir tes bentuk benar-salah dan tes menjodohkan, Anda perlu
memastikan bahwa setiap butir soal atau pasangan yang dihasilkan sesuai dengan
tujuan pengukuran Anda. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu Anda
pertimbangkan saat menelaah butir tes untuk kedua jenis tes ini.

1. Butir Tes Benar-Salah

-Keketuhan Instruksi: Pastikan bahwa instruksi tes benar-salah jelas dan mudah
dimengerti oleh peserta. Instruksi ini harus memberikan petunjuk yang cukup
untuk memandu peserta dalam menentukan apakah pernyataan benar atau salah.
-Kualitas Pernyataan: Telaah setiap pernyataan dalam tes benar-salah untuk
memastikan bahwa pernyataan tersebut benar-benar dapat diidentifikasi sebagai
benar atau salah. Pastikan pernyataan tidak ambigu atau menyesatkan.
-Varietas Materi: Pastikan tes mencakup berbagai topik atau konsep yang ingin
Anda ukur. Jangan terlalu fokus pada satu topik saja, kecuali itu adalah tujuan
Anda.
-Keseimbangan Pernyataan Benar dan Salah: Jika memungkinkan, pastikan ada
keseimbangan antara pernyataan yang benar dan salah. Jika sebagian besar
pernyataan benar atau salah, ini dapat memengaruhi validitas tes.
-Acak Pilihan Jawaban: Jika menggunakan versi cetak tes, pastikan bahwa pilihan
jawaban "benar" dan "salah" diacak untuk menghindari kebiasaan peserta.

2. Butir Tes Menjodohkan

-Instruksi yang Jelas: Instruksi untuk tes menjodohkan harus sangat jelas dan
memberikan panduan yang tegas tentang bagaimana peserta harus mencocokkan
item. Pastikan peserta tahu apakah ada pasangan yang mungkin tidak digunakan.
-Korelasi yang Klarifikasi: Pastikan pasangan yang Anda buat memiliki hubungan
atau korelasi yang jelas. Peserta harus dapat dengan mudah mengidentifikasi alasan
mengapa item-item itu dicocokkan.
-Kualitas Item di Kolom A dan B: Telaah item di kolom A dan B untuk
memastikan bahwa setiap item sesuai dengan konteks dan topik yang sama. Jangan
mencampur-aduk topik yang tidak relevan.
-Pilihan Jawaban Unik: Pastikan bahwa setiap item di kolom B memiliki pilihan
jawaban yang unik dan tidak ada yang terlalu mirip dengan yang lain. Ini
membantu menghindari kebingungan.
-Kontrol Kesulitan: Pastikan bahwa tes tidak terlalu sulit atau terlalu mudah.

15
Pertimbangkan tingkat kesulitan dalam membuat pasangan yang sesuai dengan
tingkat pengetahuan yang diharapkan dari peserta.
-Pemeriksaan Kembali Korelasi: Telaah kembali pasangan yang telah Anda buat
dan pertimbangkan apakah korelasi antara item-item itu sesuai dengan tujuan
pengukuran Anda.

Selama Anda mempertimbangkan faktor-faktor ini dan menjalankan uji coba tes
sebelum digunakan secara luas, Anda dapat meningkatkan kualitas butir tes benar-
salah dan tes menjodohkan serta memastikan bahwa tes tersebut akan memberikan
hasil yang valid dan dapat diandalkan.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Karakteristik Bentuk Tes Benar-Salah dan Menjodohkan
Bentuk Tes Benar-Salah adalah tes sederhana dengan pilihan jawaban "benar" atau
"salah" untuk setiap pernyataan.
Bentuk Tes Menjodohkan melibatkan pencocokan item atau pasangan dari dua
kolom yang sesuai.
Menyusun Bentuk Tes Benar-Salah dan Menjodohkan
Untuk Tes Benar-Salah, susun pernyataan dengan instruksi jelas. Pastikan pilihan
jawaban "benar" dan "salah" terkait dengan pernyataan.
Untuk Tes Menjodohkan, buat pasangan item di dua kolom yang memiliki
hubungan yang jelas. Berikan instruksi tentang bagaimana peserta harus
mencocokkan item.
Keunggulan dan Kelemahan Bentuk Tes Benar-Salah dan Menjodohkan
Tes Benar-Salah: Sederhana, mudah dinilai, cocok untuk pengetahuan dasar, tetapi
kurang mendalam dan dapat ditebak.
Tes Menjodohkan: Mendalam, mengukur pemahaman yang kompleks, mencegah
tebakan, tetapi memerlukan lebih banyak waktu dan subjektivitas dalam penilaian.
Kemampuan yang Diukur oleh Bentuk Tes Benar-Salah dan Menjodohkan:
Tes Benar-Salah mengukur pengetahuan dasar, pemahaman konsep dasar, dan
kemampuan mengidentifikasi fakta.
Tes Menjodohkan mengukur pemahaman yang mendalam tentang hubungan
konsep, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir kritis.
Menerapkan Kaidah Penulisan Bentuk Tes Benar-Salah dan Menjodohkan:
Pastikan instruksi jelas dan pilihan jawaban terkait dalam Tes Benar-Salah.
Dalam Tes Menjodohkan, pastikan pasangan item memiliki hubungan yang jelas,
pilihan jawaban unik, dan instruksi yang memandu.
Menentukan Skor Bentuk Tes Benar-Salah dan Menjodohkan:
Skor Tes Benar-Salah dapat dihitung dengan memberikan poin untuk jawaban
benar dan tidak memberikan poin untuk jawaban salah.
Skor Tes Menjodohkan dapat dihitung berdasarkan jumlah pasangan yang
dicocokkan dengan benar atau dengan skala persentase.
Menelaah Butir Tes Bentuk Benar-Salah dan Menjodohkan:
Saat menelaah butir tes, pastikan instruksi jelas, pernyataan atau pasangan item
sesuai dengan tujuan pengukuran, korelasi antar item cukup jelas, dan skor dapat
dihitung dengan adil.

17
Dalam penggunaan kedua jenis tes ini, penting untuk memahami tujuan
pengukuran Anda dan memastikan bahwa tes dirancang dan dievaluasi dengan
baik agar memberikan hasil yang valid dan dapat diandalkan.

3.2 SARAN
Pastikan anda Terangkan bahwa tes benar-salah umumnya mengukur
pengetahuan dasar dan kemampuan mengidentifikasi fakta, sementara tes
menjodohkan mengukur pemahaman konsep yang lebih dalam.

3.3 DAFTAR PUSTAKA


https://www.google.com/search?q=Menjelaskan+karakteristik+bentuk+tes+b
enar-salah+dan+menjodohkan%3B+2.+Menyusun+bentuk+tes+benar-
salah+dan+bentuk+tes+menjodohkan%3B+3.+Menjelaskan+keunggulan+da
n+kelemahan+bentuk+tes+benar-

18

Anda mungkin juga menyukai