Anda di halaman 1dari 43

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam memfasilitasi pemahaman mengenai evaluasi pembelajaran kimia khususnya
mengenai analisis alat penilaian.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini untuk kedepannya agar lebih baik.
Makalah ini pembaca akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang penulis miliki sangat kurang. Oleh kerena itu diharapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENGANTAR ....................................................................................................... 1
A. Pengertian Evaluasi .............................................................................................. 1
B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi ................................................................................ 1
C. Proses Evaluasi ...................................................................................................... 4
BAB II ANALISIS MATERI ........................................................................................... 5
A. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar .............................................. 5
B. Analisis Indikator.................................................................................................. 7
C. Analisis Alat Penilaian .......................................................................................... 8
D. Analisis Konsep Esensial ...................................................................................... 9
BAB III PENGEMBANGAN ALAT EVALUSASI ..................................................... 10
A. Kisi-Kisi, Soal, dan Kunci Jawaban .................................................................. 10
B. Lembar Kerja Siswa ........................................................................................... 32
C. Rubrik Penilaian Praktikum .............................................................................. 38
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 41

ii
BAB I
PENGANTAR

A. Pengertian Evaluasi
Guba dan Lincoln (1985) mendefinisikan evaluasi sebagai ‘a process for
describing an evaluand and judging its merit and worth”. (Suatu proses untuk
menggambarkan evaluan (orang yang dievaluasi) dan menimbang makna dan
nilainya). Sax (1980) juga berpendapat “evaluation is a process through which
a value judgement or decision is made from a variety of observation and from
the background and training of the evaluator”. (Evaluasi adalah suatu proses
dimana pertimbangan atau keputusan suatu nilai dibuat dari berbagai
pengamatan, latar belakang serta pelatihan dari evaluator). Dari gambaran
tersebut dapat kita simpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat suatu
keputusan.
Adapun evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap
data yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara menurut
Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan
hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut, menurut Zainul dan
Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu
proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes
maupun non tes. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang
sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana
tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa (Purwanto, 2002)

B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi


Menurut Widoyoko (2012), tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh
informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi tersebut
dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak atau hasil yang dicapai,
efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu
sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau
dihentikan. Selain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan

1
program berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan
program.
Adapun berdasarkan tujuannya, terdapat pengertian evaluasi sumatif dan
evaluasi formatif. Evaluasi formatif dinyatakan sebagai upaya untuk
memperoleh feedback perbaikan program, sementra itu evaluasi sumatif
merupakan upaya menilai manfaat program dan mengambil keputusan
(Lehmann, 1990)
Menurut Arikunto (2009), evaluasi dapat berdungsi sebagai selektif,
pengukur keberhasilan, dan penempatan, diagnostik. Fungsi ini dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Begitu pula menurut Sax (1980) mengemukakan tujuan evaluasi dan
pengukuran adalah untuk “selection, placement, diagnosis and remediation,
feedback : norm-referenced and criterion-referenced interpretation, motivation
and guidance of learning, program and curriculum improvement : formative
and summative evaluations, and theory development”. (seleksi, penempatan,
diagnosis dan remediasi, umpan balik : penafsiran acuran-norma dan acuan-
patokan, motivasi dan bimbingan belajar, perbaikan program dan kurikulum :
evaluasi formatif dan sumatif, dan pengembangan teori).
Fungsi evaluasi (Arifin, 2012) memang cukup luas, bergantung kepada dari sudut
pandang. Bila dilihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah:

1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui


hinggamana kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Peserta didik adalah manusia yang belum dewasa.
Mereka masih mempunyai sikap dan moral yang heteronom,
membutuhkan pendapat orang-orang dewasa (seperti orang tua dan
guru) sebagai pedoman baginya untuk mengadakan orientasi pada
situasi tertentu. Dalam menentukan sikap dan tingkah lakunya, mereka
pada umumnya tidak berpegang kepada pedoman yang berasal dari
dalam dirinya, melainkan mengacu kepada norma-norma yang berasal
dari luar dirinya. Dalam pembelajaran, mereka perlu mengetahui
prestasi belajarnya, sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan.
2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta
didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam

2
arti peserta didik dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh
lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya. Lebih jauh dari itu,
peserta didik diharapkan dapat membina dan mengembangkan semua
potensi yang ada dalam masyarakat. Hal ini penting, karena mampu-
tidaknya peserta didik terjun ke masyarakat akan memberikan ukuran
tersendiri terhadap institusi pendidikan yang bersangkutan. Untuk itu,
materi pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru
dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai
dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu
guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya.
4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam
kelompok, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang
pandai. Hal ini berhubungan dengan sikap dan tanggung jawab orang
tua sebagai pendidik pertama dan utama di lingkungan keluarga. Anda
dan orang tua perlu mengetahui kemajuan peserta didik untuk
menentukan langkah-langkah selanjutnya.
5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam
menempuh program pendidikannya. Jika peserta didik sudah dianggap
siap (fisik dan non-fisik), maka program pendidikan dapat
dilaksanakan. Sebaliknya, jika peserta didik belum siap, maka
hendaknya program pendidikan tersebut jangan dulu diberikan, karena
akan mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan.
6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan
seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan,
maupun kenaikan kelas. Melalui evaluasi, Anda dapat mengetahui
potensi peserta didik, sehingga dapat memberikan bimbingan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Begitu juga tentang kenaikan kelas.
Jika peserta didik belum menguasai kompetensi yang ditentukan, maka
peserta didik tersebut jangan dinaikkan ke kelas berikutnya atau yang
lebih tinggi. Kegagalan ini merupakan hasil keputusan evaluasi, karena
itu anda perlu mengadakan bimbingan yang lebih profesional.

3
7. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan
tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah
yang berwenang, kepala sekolah, guru-guru dan peserta didik itu
sendiri. Hasil evaluasi dapat memberikan gambaran secara umum
tentang semua hasil usaha yang dilakukan oleh institusi pendidikan.

C. Proses Evaluasi
Pada dasarnya proses evaluasi dilakukan dengan cara terlebih dahulu
mengidentifikasi serta menentukan keputusan yang akan dibuat, kemudian
menentukan informasi-informasi apa saja yang dapat menunjang dalam
pembuatan keputusan tersebut. Setelah dilakukan penentuan informasi yang
dibutuhkan kemudian memilih informasi yang mungkin tersedia untuk
menunjang pembuatan keputusan tersebut ataupula dapat langsung menentukan
cara baik waktu maupun tempat informasi yang dibutuhkan dapat dikumpulkan.
Setelah pemilihan cara, kemudian dilakukan penyusunan instrumen yang dapat
membantu terkumpulnya informasi tersebut. Setelah isntrumen tersebut selesai,
kemudian instrumen tersebut digunakan untuk mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan. Setelah informasi terkumpul kemudian menganalisis infromasi
yang diperoleh. Setelah dilakukan analisis dilakukanlah pembuatan keputusan
hingga terbentuklah suatu keputusan berdasarkan informasi-informasi yang
diperoleh melalui bantun instrumen yang dibuat. Dalam ragkaian proses
tersebut, secara garis besar terbagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
pengumpulan infromasi dan tahap pertimbangan/pembuatan keputusan.
Menurut (Firman,2013) menyatakan bahwa proses evaluasi khusunya
dalam pembelajaran kimia dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain
penilaian secara lisan yang terintegrasi dengan pembelajaran, pengujian dalam
bentuk ujian harian setiap kali menyelesaikan satu kompertensi dasar, observasi
terhadap perilaku belajar peserta didik, ataupun penugasa pekerjaan rumah.
Adapun secara lebih lanjut observasi dapat pula sebagai cara/bagian dari
penilaian kinerja sedangkan penugasan pekerjaan rumah dapat digunakan pula
sebagai bagian dari penilaian portofolio.

4
BAB II
ANALISIS MATERI

A. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Pada tahap awal dilakukan analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar
dalam Kurikulum 2013 (revisi 2016) yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016. Analisis ini bertujuan
untuk mengetahui tujuan pembelajaran dan kompetensi minimal yang harus
dicapai oleh siswa pada materi stoikiometri komposisi.
Perumusan indikator diturunkan dari kompetensi dasar pada kurikulum, dari
indikator tersebut diturunkan konsep yang relevan dengan materi stoikiometri
komposisi. Selanjutnya dianalisis kesesuaian indikator yang telah dibuat
dengan kompetensi dasar, dan kesesuaian konsep dengan indikator. Analisis
konsep dan kompetensi dasar dilakukan untuk mengetahui kedalaman dan
keluasan materi agar pada saat merumuskan indikator butir soal lebih terarah.
Pada kompetensi inti 3 dan kompetensi inti 4 mencangkup dua dimensi yaitu
dimensi pengetahuan dan dimensi keterampilan. Dimensi pengetahuan meliputi
beberapa cakupan yakni kesesuaian materi dengan kurikulum, keakuratan
materi, kemutakhiran, dan ketaatan pada Hukum dan Perundang- undanganan.
Sementara itu, dimensi keterampilan meliputi beberapa cakupan antara lain
kesesuaian keterampilan dengan kurikulum, keakuratan kegiatan, karakteristik
kegiatan dan aplikasi keterampilan.

Kompetensi Dasar Indikator Analisis


3.10 Menerapkan 3.10.1 Menjelaskan Indikator sudah sesuai dengan
hukum-hukum dasar konsep massa atom kompetensi dasar karena materi
kimia, konsep massa relatif dan massa hukum-hukum dasar kimia,
molekul relatif, molekul relative konsep massa molekul relatif,
persamaan kimia, 3.10.2 Menjelaskan persamaan kimia, konsep mol,
konsep mol, dan kadar konsep mol dan kadar zat terlihat pada
zat untuk menyelesaikan 3.10.3 Menerapkan kompetensi inti
perhitungan kimia konsep mol dan Hukum
Proust untuk

5
menentukan komposisi
unsur dalam senyawa
3.10.4 Menerapkan
konsep mol, massa atom
relatif, massa molekul
relatif, dan hukum
Proust untuk
menentukan rumus
kimia
4.10 Menganalisis data 4.10.1 Membandingkan Indikator sudah sesuai dengan
hasil percobaan data massa atom kompetensi dasar karena sudah
menggunakan hukum- tertentu dengan data mengaplikasikan materi hukum-
hukum dasar kimia massa atom standar hukum dasar kimia untuk
kuantitatif untuk menentukan menganalisis data hasil
massa atom relative praktikum.
4.10.2 Menghubungkan
data massa atom relatif,
massa molekul relatif
dengan konsep mol
untuk menentukan
massa molar dan jumlah
partikel
4.10.3 Menganalisis
komposisi masing-
masing unsur dalam
senyawa glukosa yang
ada dalam cairan infus
4.10.4 Mengolah data
hasil percobaan untuk
menentukan rumus
kimia

6
B. Analisis Indikator

Indikator Deskripsi
3.10.1 Menjelaskan konsep Massa atom relatif (berat atom relatif) adalah
massa atom relatif dan massa perbandingan massa 1 atom tertentu dengan massa 1
molekul relatif atom standar. Jika diketahui massa atom relatif dari
komponen atom, maka massa dari suatu molekul dapat
di hitung. Massa molekul relatif (berat molekul relatif)
adalah jumlah dari massa atom relatif dalam molekul.
4.10.1 Membandingkan data Hidrogen, oksigen, dan karbon mempunyai massa
massa atom tertentu dengan atom yaitu masing-masing 1, 16, dan 12. Massa dari
data massa atom standar satu atom H-1, O-16 dan satu atom C-12 menghasilkan
untuk menentukan massa standar untuk pengukuran massa atom unsur yang lain.
atom relatif
3.10.2 Menjelaskan konsep Mol menyatakan jumlah dari suatu zat yang terdiri dari
mol berbagai partikel (atom, molekul, ion dst). 12 gram
dari atom karbon-12 memiliki jumlah partikel
sebanyak 6,022 × 1023 atom, atau jumlah ini sama
dengan satu mol dan sering disebut dengan bilangan
Avogadro. 1 mol dari suatu zat = 6,022 × 1023 partikel.
4.10.2 Menghubungkan data Satu mol atom karbon-12 sma mempunyai massa
massa atom relatif, massa sebesar 12.00 gram dan memiliki jumlah partikel
molekul relatif dengan sebanyak 6,022 × 1023 atom.
konsep mol untuk
menentukan massa molar dan
jumlah partikel
3.10.3 Menerapkan konsep Mengacu pada hukum perbandingan tetap (hukum
mol dan Hukum Proust untuk Proust), komposisi setiap unsur dalam senyawa adalah
menentukan komposisi unsur tetap. Perbandingan unsur-unsur dalam senyawa sama
dalam senyawa dengan perbandingan massa atom penyusun satu
molekul senyawa. Komposisi unsur dalam senyawa
dapat dinyatakan dalam persen komposisi atau persen
massa masing- masing unsur dalam senyawa. Persen
komposisi atau persen massa unsur dari senyawa dapat
dihasilkan oleh pembagian massa dari masing-masing
unsur dalam 1 mol senyawa oleh massa molar dalam
senyawa dan dikalikan 100 persen.
4.10.3 Menganalisis Salah satu senyawa yang terdapat dalam cairan infus
komposisi masing-masing ini adalah glukosa. Glukosa adalah senyawa yang
unsur dalam senyawa glukosa mengandung unsur C, H. dan O. Komposisi masing-
yang ada dalam cairan infus masing unsur tersebut.

7
3.10.4 Menerapkan konsep Rumus kimia untuk suatu zat menunjukkan komposisi
mol, massa atom relatif, unsur-unsur dalam senyawa kimia dan perbandingan
massa molekul relatif, dan atom-atom dalam unsur yang terjadi. Rumus kimia
hukum Proust untuk terdiri dari rumus empiris dan rumus molekul. Rumus
menentukan rumus kimia empiris suatu senyawa adalah perbandingan bilangan
bulat sederhana jumlah mol dari seluruh unsur dalam
suatu senyawa. Sedangkan rumus molekul
mengindikasikan jumlah atom yang ada secara nyata
dalam molekul senyawa tersebut. Mengacu pada
hukum Proust perbandingan mol atom-atom dalam
senyawa adalah tetap. Untuk mengetahui
perbandingan mol masing-masing unsur dalam
senyawa maka massa atom relatif dari unsur dan
komposisi unsur dalam senyawa harus diketahui
sehingga dapat di konversikan ke dalam mol, maka
terbentuklah perbandingan bilangan bulat sederhana
dari masing-masing unsur dalam senyawa disebut
dengan rumus empiris. Sedangkan, untuk mengetahui
rumus molekul maka diperlukan data massa molekul
relatif dan massa molekul rumus empiris.
4.10.4 Mengolah data hasil Analisis suatu percobaan terhadap senyawa karbon
percobaan untuk menentukan menghasilkan komposisi masing-masing unsur dari
rumus kimia suatu senyawa dalam bentuk persen komposisi. Dari
data persen komposisi di konversikan ke dalam massa
dengan menganggap massa dari keseluruhan senyawa
adalah 100 gram. Jika massanya sudah diketahui maka
dari massa di konversikan menjadi mol, sehingga akan
terbentuk perbandingan terkecil dari masing-masing
unsur dalam senyawa.

C. Analisis Alat Penilaian


Alat penilaian yang sesuai digunakan pada materi stoikiometri yakni tes dan
non tes. Hal ini berdasarkan kompetensi dasar untuk materi stokiometri
tercantum pada kompetensi dasar kelas X, yaitu kompetensi dasar 3.10
(Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif,
persamaan kimia) dan 4.10 (Menganalisis data hasil percobaan menggunakan
hukum-hukum dasar kimia kuantitatif).
Untuk memenuhi kompetensi dasar 3.10, digunakan instrumen berjenis tes
tertulis (pilihan ganda dan esai), hal ini disebabkan karena dalam materi

8
stoikiometri ini memiliki karakteristik yang dapat diujikan dengan tes tertulis,
karakteristrik ini antara lain materi stoikiometri ini diperlukan penggabungan
konsep dan aplikasi ; dibutuhkan kemampuan matematika yang baik. Tes
pilihan ganda disusun berdasarkan urutan materi
Untuk memenuhi kompetensi dasar 4.10, digunakan instrumen berjenis non
tes yakni praktikum hukum kekekalan massa. Hal ini dikarenakan dengan
insturmen non tes ini melibatkan penilaian psikomotor peserta didik mengenai
pengamatan dan analisis mengenai data-data hasil percobaan melalui konsep
hukum-hukum dasar kimia.

D. Analisis Konsep Esensial

Konsep-konsep esensial yang terkait dengan materi stoikiometri adalah


hukum-hukum dasar kimia, massa atom relatif (Ar), massa molekul relatif (Mr),
konsep mol, jumlah partikel, massa molar, volume molar, kadar zat, rumus
empiris, rumus molekul, persamaan kimia, pereaksi pembatas, pereaksi
berlebih, dan kadar. Konsep-konsep esensial pada materi stoikiometri
merupakan konsep yang digunakan untuk mempelajari materi-materi lain atau
dengan kata lain dijadikan konsep prasyarat bagi materi-materi kimia lainnya.
Sedangkan pada materi stoikiometri, tidak memerlukan konsep prasyarat.

9
BAB III
PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI

A. Kisi-Kisi, Soal, dan Kunci Jawaban

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenis sekolah : SMA Alokasi waktu : 120 menit

Materi pelajaran : Kimia Jumlah soal : 30 soal PG biasa

3 soal uraian

Kurikulum : Kurikulum 2013 Penulis : Kelompok 5

Kelas / Semester :X/1 Bentuk tes : Tulis

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Komepetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya abstrak terkait dengan
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, pengembangan dari yang
seni, budaya, dan humaniora dengan dipelajarinya di sekolah secara
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, mandiri, dan mampu menggunakan
kenegaraan, dan peradaban terkait metode sesuai kaidah keilmuan.
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

Kompetensi Dasar:

3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif,


persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan
kimia

4.10 Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum-hukum dasar kimia


kuantitatif

10
Materi:

• Hukum-hukum dasar kimia


• Massa atom relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)
• Konsep mol dan hubungannya dengan jumlah partikel, massa molar, dan
volume molar
• Kadar zat
• Rumus empiris dan rumus molekul.
• Persamaan kimia
• Perhitungan kimia dalam suatu persamaan reaksi.
• Pereaksi pembatas dan pereaksi berlebih.
• Kadar dan perhitungan kimia untuk senyawa hidrat.

11
Tabel 3.1 Kisi-kisi, soal PG biasa, dan kunci jawaban

No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal


kognitif kesukaran
1 Hukum Peserta didik dapat C2 Mudah 1 1. Gas-gas yang terlibat reaksi memenuhi persamaan
Kimia menentukan reaksi :
perbandingan volum N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
antar gas-gas dalam Berapa perbandingan volum antar gas yang terlibat
persamaan kimia. dalam reaksi?
A. 1:3:2
B. 2:1:3
C. 3:1:2
D. 1:2:3
E. 2:3:1

Peserta didik dapat C3 Sedang 2 2. Sebuah tabung bervolume 4 L pada T dan P berisi N
menentukan partikel gas A. Berapa partikel gas A yang terkandung
perbandingan gas- dalam setiap liter gas A pada kondisi yang sama?
gas (Gay-Lussac). A. 0,70 N partikel
B. 0,2 N partikel
C. 0,5 N partikel
D. 0,75 N partikel
E. 0,25 N partikel

12
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
Peserta dapat C3 Sedang 3 3. Pada wadah tertutup, 4 gram logam kalsium dibakar
menentukan massa dengan oksigen, menghasilkan kalsium oksida. Jika
yang diperlukan massa kalsium oksida yang dihasilkan adalah 5,6 gram,
untuk bereaksi maka berapa massa oksigen yang diperlukan?
berdasarkan hukum A. 4.6 gram
kekekalan massa B. 9.6 gram
C. 5.6 gram
D. 1.6 gram
E. 2.6 gram

2 Massa atom Peserta didik dapat C2 Mudah 4 1


4. Perbandingan antara massa 1 atom oksigen dan 12
relatif (Ar) menyatakan
massa 1 atom C- 12 adalah ....
dan Massa pengertian dari
A. massa atom relatif oksigen
molekul massa atom relatif
B. massa 1 molekul oksigen
relatif (Mr) (Ar).
C. massa atom oksigen
D. massa 1 atom oksigen
E. massa molekul relatif oksigen

Peserta didik dapat C2 Mudah 5 5. Berapa niai Mr dari rumus kimia (NH4)3PO4? Jika
menentukan Mr dari diketahui H=1 ; N=14 ; P=31 ; O=16
suatu rumus kimia A. 133
B. 118

13
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
C. 146
D. 135
E. 149

Peserta didik dapat C3 Mudah 6 6. Jika diketahui massa atom unsur Fe = 55,847 sma dan
menentukan massa massa 1 atom C-12 = 12,000 sma. Berapa massa atom
atom relatif relatif Fe?
A. 55.487
B. 5.5847
C. 55. 874
D. 55.847
E. 5.5487

3 Konsep mol Peserta didik dapat C4 Sukar 7 7. Sebanyak 6 liter campuran gas metana (CH4) dan gas
dan menghitung volume etana (C2H6) dapat dibakar sempurna dengan 19 liter
hubungannya gas yang dihasilkan gas oksigen pada suhu dan tekanan yang sama.
dengan dari suatu reaksi Persamaan reaksinya:
jumlah pembakaran CH4 + 2 O2  CO2 + 2 H2O
partikel, 2 C2H6 + 7 O2  4 CO2 + 6 H2O
massa molar, Volume gas metana dan gas etana berturut-turut adalah
dan volume …. liter
molar A. 1 dan 5

14
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
B. 5 dan 1
C. 4 dan 2
D. 2 dan 4
E. 3 dan 3

Peserta didik dapat C3 Mudah 8 8. Berapa banyak atom nitrogen (bilangan avogadro, Na =
menghitung jumlah 6,023 x 1023 partikel/mol) di dalam 34,7 gram gas N2O
molekul massa unsur (44 g/mol)?
dalam suatu senyawa A. 9,779 x 1023 partikel
B. 4,749 x 1023 partikel
C. 9,826 x 1023 partikel
D. 4,889x 1023 partikel
E. 9,499 x 1023 partikel

Peserta didik dapat C3 Sedang 9 9. Pada suhu dan tekanan tertentu, 1 gram gas hidrogen
menghitung massa (H2) volumenya 12 liter. Jika diukur pada suhu dan
sutau senyawa pada tekanan yang sama, massa 6 liter gas SO3 adalah ....
suhu dan tekanan A. 1 gram
tertentu dengan B. 12 gram
membandingkannya C. 20 gram
pada senyawa lain D. 80 gram
E. 240 gram

15
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
Peserta didik dapat C3 Mudah 10 10. Jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, 1 gram
menentukan volume gas berikut yang volumenya paling besar adalah .... (Ar
gas suatu senyawa H = 1, C = 12, N = 14, O = 16)
paling besar diantara A. CH4
beberapa senyawa B. NH3
C. O2
D. C2H6
E. CO2

4 Kadar zat Peserta didik dapat C4 Sukar 11 11. Zat penyedap masakan (MSG) merupakan senyawa
menentukan jumlah yang mengandung nitrogen dengan kadar 9%. Jika
atom suatu unsur massa molar MSG = 155 gram/mol, maka jumlah
berdasarkan atom nitrogen dalam setiap molekul MSG adalah ....
kadarnya dalam A. 1
suatu senyawa B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Peserta didik dapat C4 Sukar 12 12. Hemoglobin (Mr = 68000) diketahui mengandung
menentukan jumlah 0,33% massa Fe, yang berarti jumlah atom Fe (Ar Fe
suatu atom dalam = 56) dalam satu molekul hemoglobin adalah ….
satu molekul A. 3

16
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7

Peserta didik dapat C3 Sedang 13 13. Persentase massa karbon dalam senyawa C6H12N
menghitung adalah ....
persentase massa A. 68,4 %
unsur dalam suatu B. 61,2 %
senyawa C. 73,4 %
D. 83,2 %
E. 85,8 %

Peserta didik dapat C3 Sedang 14 14. Persen massa nitrogen yang terkandung dalam pupuk
menghitung persen urea dengan rumus molekul NH2CONH2 (Ar N = 14,
massa suatu unsur C = 12, O = 16, dan H = 1) adalah ….
dalam senyawanya. A. 64,66 %
B. 46,66 %
C. 6,46 %
D. 4,66 %
E. 0,46 %

17
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
5 Rumus Peserta didik dapat C2 Mudah 15 15. Rumus kimia berikut ini yang merupakan rumus
empiris dan menentukan rumus empiris adalah ....
rumus empiris A. CH2O
molekul B. C6H14
C. C4H8
D. P4H10
E. C6H12O6
Peserta didik dapat C3 Sedang 16 16. Jika suatu oksida nitrogen mengandung oksigen
menentukan rumus sebanyak 36,37 % berat, maka rumus molekul
molekul senyawa tersebut adalah .... (Ar N = 14 dan O = 16)
A. N2O
B. NO2
C. NO
D. N2O2
E. N2O5
Peserta didik dapat C3 Sukar 17 17. Sebanyak 20 cm3 gas hidrokarbon terbakar sempurna
menentukan rumus dalam oksigen berlebih menghasilkan 60 cm3 karbon
molekul melalui dioksida serta 40 cm3 uap air (STP). Bagaimana rumus
volume zat molekul hidrokarbon tersebut?
A. C2H6
B. C3H6
C. C3H8

18
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
D. C3H4
E. C6H6

6 Persamaan Peserta didik dapat C2 Mudah 18 18. Diantara persamaan reaksi berikut, yang sudah setara
kimia menentukan adalah ....
persamaan reaksi A. Cr2O3 + 2 Al  Al2O3 + Cr
yang sudah setara B. Al +H2SO4  Al2(SO4)3 + H2
C. Mg(OH)2 + 2 HCl  MgCl2 + 2 H2O
D. C2H5OH + O2  2 CO2 + 3 H2O
E. Cu + H2SO4  CuSO4 + 3 H2O + SO2

Peserta didik dapat C4 Sukar 19 19. Untuk reaksi


menentukan zat CaC2 + H2O  Ca(OH)2 + C2H2
hasil reaksi, Pernyataan yang salah adalah ....
menyetarakan A. zat yang dihasilkan adalah asetilena
persamaan reaksi B. untuk tepat mereaksikan 160 g CaC2
dan menghitung diperlukan 50 g air (Ar H = 1, O = 16, C = 12,
mol zat yang Ca = 40)
dihasilkan C. reaksi yang setara pada reaksi diatas adalah CaC2 +
2H2O  Ca(OH)2 + C2H2
D. reaksi antara 160 g CaC2 dengan 50 g air akan
menghasilkan 102,786 g Ca(OH)2

19
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
E. kalsium karbida memiliki massa molekul relatif
sebesar 64
Peserta didik dapat C2 Sedang 20 20. Reaksi besi (III) oksida dengan larutan asam sulfat
menentukan membentuk besi (III) sulfat dan air. Persamaan reaksi
persamaan reaksi yang setara dibawah ini adalah ....
dan menyetarakan A. FeO9(s) + 3H2SO4(aq)  Fe2(SO4)9(aq) +
persamaan reaksi 3H2O(l)
B. 3FeO9(s) + 3H2SO4(aq)  3Fe2(SO4)9(aq) +
3H2O(l)
C. 2FeO9(s) + 3H2SO4(aq)  2Fe2(SO4)9(aq) +
3H2O(l)
D. 3FeO9(s) + H2SO4(aq)  Fe2(SO4)9(aq) +
3H2O(l)
E. FeO9(s) + H2SO4(aq)  Fe2(SO4)9(aq) +
H2O(l)

7 Perhitungan Peserta didik dapat C4 Sukar 21 21. Sebanyak x gram FeS (Mr = 88) direaksikan dengan
kimia menghitung massa asam klorida berdasarkan persamaan reaksi sebagai
dalam suatu zat yang dibutuhkan berikut:
untuk bereaksi pada FeS (s) + 2HCl (aq)  FeCl2 (aq) + H2S (H2S)

20
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
persamaan keadaan tertentu Pada akhir reaksi diperoleh 8 liter gas H2S. Jika pada
reaksi. menggunakan keadaan tersebut satu mol gas H2S bervolume 20 liter,
perhitungan maka nilai x adalah….
stoikiometri. A. 0,0352
B. 0,352
C. 3,52
D. 35,2
E. 352

Peserta didik dapat C4 Sedang 22 22. Gas nitrogen dapat bereaksi dengan gas hidrogen
menyetarakan reaksi membentuk amonia sesuai dengan persamaan reaksi
dan menghitung yang belum setara berikut:
perbandingan N2 (g) + H2 (g) → NH3
volume. Jika ada 6 liter gas hidrogen yang bereaksi, maka
volume gas amonia yang dihasilkan adalah....
A. 4 liter
B. 5 liter
C. 6 liter
D. 7 liter
E. 8 liter

21
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
Peserta didik dapat C4 Sukar 23 23. Suatu garam epson yang mempunyai rumus senyawa
menentukan rumus MgSO4.xH2O jika dipanaskan pada temperatur 250oC
suatu garam dari akan mengalami reaksi berikut:
suatu persamaan MgSO4.xH2O (s) → MgSO4 (s) + xH2O (g)
reaksi melalui Jika 5,061 g MgSO4.xH2O dipanaskan, maka
perhitungan terbentuk MgSO4 sebanyak 2,472 gram. Berdasarkan
stokiometri data tersebut, maka rumus senyawa garam epson
adalah (MgSO4 = 120 g/mol dan H2O = 18 g/mol) ….
A. MgSO4.5H2O
B. MgSO4.6H2O
C. MgSO4.7H2O
D. MgSO4.8H2O
E. MgSO4.9H2O
8 Pereaksi Peserta didik dapat C4 Sedang 24 24. Jika 200 ml larutan Pb(NO3)2 1M direaksikan dengan
pembatas menentukan pereaksi 100 ml larutan KI 1 M menurut reaksi:
dan berlebih dari suatu Pb(NO3)2 (aq) + KI (aq)  PbI2 (s) + KNO3 (aq)
pereaksi persamaan kimia maka pereaksi yang berlebih adalah....
berlebih. melalui perhitungan A. 0,05 mol Pb(NO3)2
stoikiometri B. 0,05 mol KI
C. 0,10 mol Pb(NO3)2
D. 0,10 mol KI
E. 0,15 mol Pb(NO3)2

22
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
Peserta didik dapat C4 Sedang 25 25. Jika 2,8 gram besi direaksikan dengan 2,56 gram
menghitung jumlah serbuk belerang yang menghasilkan besi (II), maka
mol pereaksi jumlah mol pereaksi pembatasnya adalah ….
pembatas melalui A. 0,05 mol Fe
perhitungan B. 0,05 mol S
stoikiometri C. 0,05 mol FeS
D. 0,08 mol S
E. 0,08 mol Fe
Peserta didik dapat C4 Sedang 26 26. Dalam wadah tertutup, 20 gram metana (Mr = 16)
menentukan pereaksi dibakar dengan 64 gram oksigen menghasilkan karbon
pembatas dioksida dan air berdasarkan persamaan reaksi berikut:
berdasarkan hasil CH4 (g) + 2O2 (g)  CO2 (g) + 2H2O (g)
perhitungan Pereaksi pembatasnya adalah…
stoikiometri dari A. Metana
suatu persamaan B. oksigen
reaksi C. karbon dioksida
D. air
E. karbon monoksida
9 Kadar dan Peserta didik dapat C3 Sedang 27 27. Pada pemanasan 49,9 gram kristal terusi (CuSO4 . n
perhitungan menentukan jumlah H2O) diperoleh kristal anhidrat CuSO4 yang massanya
kimia untuk air yang terkandung 31,9 gram. Jumlah air pada kristal terusi tersebut (n)
dalam kristal pada adalah....

23
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
senyawa suatu senyawa A. 8
hidrat. melalui perhitungan B. 7
stoikiometri C. 6
D. 5
E. 4

Peserta didik dapat C3 Sedang 28 28. Sebanyak 2 gram kalsium klorida (CaCl2) menyerap
menentukan rumus uap air dari udara dan membentuk hidrat dengan
molekul dari massa 3,94 gram. Rumus senyawa hidrat yang
senyawa hidrat terbentuk adalah ….
melalui perhitungan A. CaCl2 . 7H2O
stoikiometri B. CaCl2 . 6H2O
C. CaCl2 . 5H2O
D. CaCl2 . 4H2O
E. CaCl2 . 3H2O
Peserta didik dapat C3 Sedang 29 29. Jika 4,88 gram barium korida berhidrat (BaCl2 . xH2O)
menghitung dipanaskan, maka terisi 4,16 gram padatan. Berapa
perbandingan jumlah perbandingan jumlah mol BaCl2 dengan H2O ?
mol dari senyawa A. 2 : 1
dan hidratnya B. 1 : 2
melalui perhitungan C. 1 : 4
stoikiometri D. 4 : 1
E. 2 : 6

24
No Materi Indikator Soal Tingkat Tingkat No Soal Soal
kognitif kesukaran
Peserta didik dapat C3 Sedang 30 30. Jika diketahui terdapat 38 gram Na3PO4 . 12H2O,
menghitung kadar maka kadar natrium yang terkandung dalam senyawa
unsur yang hidrat tersebut adalah ….
terkandung dalam A. 1,82 %
senyawa hidrat B. 18,2 %
berdasarkan C. 0,218 %
perhitungan D. 2,18 %
stoikiometri hidrat E. 21,8 %

Tabel 3.2 Persentase tingkat kognitif dari soal pilihan ganda


Tingkat Kognitif Jumlah Persentase (%)
C1 (mengingat) 0 0
C2 (memahami) 6 20
C3 (menerapkan) 14 46,67
C4 (menganalisis) 10 33,33

25
Tabel 3.3 Jumlah soal berdasarkan konsep

Konsep Jumlah Persentase (%)


soal
Hukum-hukum dasar kimia. 3 10
Massa atom relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr) 3 10
Konsep mol dan hubungannya dengan jumlah partikel, 4 13,3
massa molar, dan volume molar
Kadar zat 4 13,3
Rumus empiris dan rumus molekul. 3 10
Persamaan kimia 3 10
Perhitungan kimia dalam suatu persamaan reaksi. 3 10
Pereaksi pembatas dan pereaksi berlebih. 3 10
Kadar dan perhitungan kimia untuk senyawa hidrat. 4 13,3

Tabel 3.3 Persentase tingkat kesukaran dari soal pilihan ganda


Tingkat Kesukaran Jumlah Persentase (%)
Mudah 8 26,67
Sedang 15 50
Sukar 7 23,33

26
Tabel 3.4 Distribusi jawaban
Jawaban A B C D E
Jumlah 9 7 5 6 3

Tabel 3.5 kisi-kisi, soal uraian, kunci jawaban, dan skor

Materi Indikator Soal No Soal Soal


Perhitungan kimia Peserta didik dapat 1. 1. Suatu sampel gas CH4 (metana) dibakar dengan sejumlah oksigen yang tidak
dalam suatu menentukan mencukupi untuk berlangsungnya pembakaran sempurna. Hasil pembakarannya
persamaan reaksi. persamaan kimia adalah campuran gas CO, CO2 dan uap H2O yang berat totalnya 24,8 gram. Setelah
yang setara dan dapat uap air dipisahkan dari gas CO dan CO2, ternyata diperoleh berat sebesar 12,6 gram.
menentukan massa (Ar C = 12; O = 16; H = 1)
gas yang bereaksi. a. Tuliskan persamaan pembakaran gas CH4 tidak sempurna beserta fasanya
b. Tuliskan persamaan pembakaran gas CH4 sempurna beserta fasanya
c. Berapa massa gas CH4 yang dibakar?

27
Materi Indikator Soal No Soal Soal
Kunci Jawaban :
3
a. CH4 (g) + 2 O2 (g) → CO (g) + 2H2O (g) (2 poin)

b. CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g) (2 poin)


Massa H2O = Massa gas campuran – ( Massa gas
CO + CO2)
= 24,8 g – 12,6 g = 12,2 g
𝑔𝑟𝑎𝑚 12,2 𝑔
Mol H2O = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 =18 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0.6778 mol
1 1
Mol CH4 = 2 x mol H2O = 2 x 0.6778 mol

= 0.338 mol (4 poin)


c. g CH4= mol x massa molar
= 0.338 mol x 16 g/mol = 5.42 g (2 poin)

Kadar dan Peserta didik dapat 2. 2. Kristal garam natrium karbonat (Na2CO3. n H2O) yang massanya 9,8 gram
perhitungan menentukan rumus direaksikan dengan asam klorida sampai habis bereaksi. Ternyata dihasilkan gas CO2
kimia untuk hidrat melalui sebanyak 1,12 liter pada keadaan standar (00C, 1 atm). Jika diketahui Ar Na = 23, C
senyawa hidrat. perhitungan = 12, O = 16, dan H = 1; Tentukan harga n pada garam natrium karbonat tersebut.
stoikiometri

28
Materi Indikator Soal No Soal Soal
Kunci Jawaban :

Diketahui kristal garam natrium karbonat (Na2CO3. n H2O) dengan massa 9,8 gram
direaksikan dengan asam klorida sampai habis bereaksi

Jadi persamaan reaksinya yaitu


Na2CO3(s) + 2 HCl (aq)  2 NaCl (aq) + H2O (l) + CO2 (g)
(3 poin)
Diketahui pula bahwa dihasilkan gas CO2 = 1,12 L pada keadaan standar (00C, 1 atm)
1,12 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Jadi mol CO2 = 22,4 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑚𝑜𝑙

= 0,05 mol (1 poin)


Dari persamaan reaksi diatas diketahui bahwa perbandingan koefisien antara CO2 dan
Na2CO3 yaitu sama, sehingga jumlah mol pada Na2CO3 = CO2 = 0,05 mol (1 poin)
Mr Na2CO3. n H2O = (106 + 18n)
Berarti massa molar dari Na2CO3. n H2O = (106 + 18n) gram/mol
Sehingga massa 0,05 mol Na2CO3. n H2O = 0,05 x (106 + 18n) gram/mol
Jadi, 0,05 mol x (106 + 18n) gram/mol = 9,8 gram
(5,3 + 0,9n) gram = 9,8 gram

29
Materi Indikator Soal No Soal Soal
0,9 n = 4,5
n= 5 (5 poin)
Jadi harga n dalam garam natrium karbonat tersebut yaitu 5 atau Na2CO3. 5 H2O

Perhitungan •Peserta didik dapat 3. 3. Reaksi pembakaran senyawa pada gas metana sebagai berikut
kimia dalam menentukan pereaksi CH4 + 2 O2  CO2 + 2 H2O
suatu persamaan pembatas. Pada awal reaksi massa gas metana dan gas oksigen yang direaksikan secara
reaksi. •Peserta didik dapat berturut-turut adalah 16 g dan 16 g. disajikan bahwa Mr CH4 = 16, Mr O2 = 16, Mr

menghitung jumlah CO2 = 44, Mr H2O = 18.

mol zat yang Tentukan:

bereaksi dan akhir a. Zat yang merupakan pereaksi pembatas

reaksi. b. Jumlah mol gas metana yang bereaksi


c. Jumlah mol gas metana pada akhir reaksi
•Peserta didik dapat
d. Massa sisa gas metana
menentukan massa
Kunci Jawaban :
zat setelah bereaksi.
Diketahui:
 Massa gas metana = 16 g
 Massa gas oksigen = 16 g

30
Materi Indikator Soal No Soal Soal
Dihitung mol:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 16 𝑔
 𝑛 𝑔𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = = = 1 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑔𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 16 𝑔/𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑠 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 16 𝑔
 𝑛 𝑔𝑎𝑠 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 = = = 0,89 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑔𝑎𝑠 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 18 𝑔/𝑚𝑜𝑙

CH4 3 O2 CO2 2 H2O


Mula-mula 1 mol 0,89 mol - -
Bereaksi 0,297 mol 0,89 mol 0,297 mol 0,593 mol
Sisa 0,703 mol 0 0,297 mol 0,593 mol
a. Pereaksi pembatas: O2 (gas oksigen) (1 poin)
b. Jumlah mol gas metana yang bereaksi: 0,297 mol (3 poin)
c. Jumlah mol gas metana pada akhir reaksi: 0,703 mol (3 poin)
d. Massa sisa gas metana
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑎
𝑛𝑔𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑎 =
𝑀𝑟 𝑔𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑎 = 𝑛𝑔𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑥 𝑀𝑟 𝑔𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
𝑔
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑎 = 0,703 𝑚𝑜𝑙 𝑥 16 ⁄𝑚𝑜𝑙

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑎 = 11,248 𝑔 (3 poin)

31
B. Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA SISWA

PRAKTIKUM HUKUM KEKEKALAN MASSA

Kompetensi Dasar :

3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif,


persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan
kimia

4.10 Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum-hukum dasar kimia


kuantitatif

Tujuan:

1. Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum


kekekalan massa (Hukum Lavoiser)
2. Siswa dapat menyimpulkan ciri-ciri dari reaksi kimia

Indikator:

1. Menguji dan mengetahui hukum kekekalan massa (Hukum Lavoiser)


2. Menyimpulkan ciri-ciri dari reaksi kimia

Teori Dasar

Hukum kekekalan massa diperkenalkan oleh ilmuwan kimia Perancis,


Antoine Lavoiser pada tahun 1787. Saat itu, para ilmuwan mempercayai bahwa
reaksi pembakaran menghasilkan gas flogiston sehingga massa zat setelah
pembakaran lebih sedikit daripada sebelumnya. Hal tersebut didasarkan pada
percobaan yang dilakukan Pristley. Pristley memanaskan oksida raksa. Reaksi
pemanasan padatan oksida raksa menghasilkan air raksa dan gas tidak berwarna
diatasnya. Setelah ditimbang, massa air raksa lebih sedikit daripada massa oksida
raksa.

Pristley menyebut gas tidak berwarna itu dengan istilah flogiston. Namun
tidak demikian dengan Lavoiser, ia meragukan adanya gas flogiston, menurut

32
dugaannya, yang dimaksud flogiston adalah gas oksigen. Kemudian Lavoiser
mengulang percobaan Pristley untuk membuktikan dugaannya. Ia menimbang
massa zat sebelum dan setelah reaksi pemanasan oksida raksa secara teliti
menggunakan timbangan yang peka. Ternyata terjadi pengurangan massa oksida
raksa.

Lavoiser menjelaskan alasan berkurangnya massa oksida raksa setelah


pemanasan. Ketika dipanaskan oksida raksa menghasilkan gas oksigen sehingga
massanya akan berkurang. Lavoiser juga membuktikan kebalikannya. Jika sebuah
logam dipanaskan di udara, massanya akan bertambah sesuai dengan jumlah
oksigen yang diambil di udara. Kesimpulan Lavoiser tersebut dikenal dengan nama
“Hukum Kekekalan Massa”.

Dengan penemuan Lavoiser, teori flogiston yang dipercayai para ilmuwan


kimia selama kurang lebih 100 tahun akhirnya tumbang. Lavoiser juga menyatakan
proses berkeringat merupakan hasil pembakaran lambat di dalam tubuh. Setelah
makan, tubuh akan menyerap makanan sehingga beratnya bertambah. Namun pada
saat beraktivitas, makanan di dalam tubuh akan terbakar (bereaksi) menghasilkan
air (berupa keringat) dan gas CO2.

Hukum kekekalan massa juga menginspirasi Dalton ketika mengemukakan


teori atom. Salah satu isi teori atom Dalton menyatakan bahwa atom berbentuk bola
sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan maupun dimusnahkan.
Bukan hanya itu, hukum kekekalan massa juga dapat memberikan jawaban dari
pertanyaan ‘mengapa persamaan reaksi harus disetarakan?’. Perhatikan contoh
berikut

3F2 + 2H2  F2 +4HF

Massa gas fluorin dan gas hidrogen sebelum reaksi akan sama dengan massa setelah
reaksi.

33
Alat :

1. Tabung Y (1 buah)
2. Gabus penutup (1 buah)
3. Pipet tetes (2 buah)
4. Pembakar bunsen (1 set)
5. Tabung reaksi (1 buah)
6. Penjepit tabung reaksi (1 buah)
7. Neraca Analitik (1 set)
8. Spatula (1 buah)
9. Alas timbangan (1 buah)

Bahan :

1. Padatan KI
2. Padatan CuSO4.5H2O
3. Larutan Pb(NO3)2

“Bahan yang digunakan pada percobaan ini merupakan bahan


yang dapat menyebabkan iritasi baik pada kulit maupun pada
pernafasan, sehingga saat menggunakannya jangan kontak
langsung dengan bahan tersebut. Apabila terkena kulit segera bilas
dengan air mengalir, dan apabila terhirup segera hirup udara
segar”.

34
Langkah Kerja :

Percobaan 1

 Siapkan tabung Y yang bersih dan kering


 Masukkan 1 mL larutan Pb(NO3)2 pada salah satu sisi tabung Y
 Tambahkan 1 spatula padatan KI pada sisi tabung yang lain
 Tutup tabung Y menggunakan gabus penutup
 Timbang dengan teliti dan cermat (gunakan alas timbangan/kardus)
 Campurkan kedua zat pada tabung Y
 Timbang kembali
 Bandingkan massa sebelum bereaksi dan setelah bereaksi.

Percobaan 2

 Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering


 Masukkan 1 spatula padatan CuSO4.5H2O
 Timbang dengan teliti dan cermat
 Panaskan pada nyala api bunsen (gunakan penjepit tabung) selama 10 menit
 Timbang kembali tabung reaksi dalam keadaan panas
 Bandingkan massa sebelum dipanaskan dan setelah dipanaskan

Catatan: saat memegang dan menimbang tabung Y/tabung reaksi serta


penutupnya tidak boleh tersentuh oleh tangan secara langsung, agar tidak
tertempel kotoran pada tabung Y/tabung reaksi yang dapat mempengaruhi
massanya. Dapat digunakan tissue atau lap saat memegang tabung Y/tabung
reaksi.

35
Data Pengamatan

Percobaan 1 Pengamatan
Warna/wujud larutan Pb(NO3)2
Warna/wujud padatan KI
Larutan dan padatan dicampurkan
Warna/wujud kedua zat setelah dicampurkan
Massa tabung Y berisi larutan dan padatan setelah ................................ g
dicampurkan
Massa tabung Y + zat sebelum dicampurkan ................................ g
Selisih massa tabung Y (setelah-sebelum) ................................ g
dicampurkan

Percobaan 2 Pengamatan
Warna/wujud zat CuSO4.5H2O
Massa tabung reaksi berisi zat setelah ................................ g
dipanaskan
Massa tabung reaksi berisi zat sebelum ................................ g
dipanaskan
Selisih massa tabung (setelah-sebelum) ................................ g
dipanaskan

36
Pertanyaan:

1. Sebutkan ciri-ciri reaksi kimia yang terjadi pada percobaan yang telah
dilakukan
2. Bagaimanakah bunyi hukum yang dikemukakan oleh Lavoiser?
3. Dari percobaan yang telah dilakukan, tuliskan persamaan reaksi/kimianya
4. Apakah pada setiap percobaan terjadi selisih/perbedaan massa sebelum dan
setelah direaksikan atau dipanaskan?

Jawaban Pertanyaan:

..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
....................................

Kesimpulan

..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
............................................................................

37
C. Lembar Penilaian Laporan Kelompok
D. Lembar Penilaian Praktikum

Kelompok :
Anggota Kelompok :
Kelas :
Judul Praktikum :
Tanggal :

Skor yang
Aspek yang dinilai Skor Maksimal
diperoleh siswa
Format penulisan 20
Kelengkapan format isi laporan 60
Kelengkapan isi lembar kerja siswa 25
Total 100

Rubrik Laporan Kelompok


Format Penulisan Laporan

No Aspek Skor
1 Ukuran kertas A4 1,5
Margin kertas : atas, bawah, kanan 2cm dan
2 1,5
kiri 3cm
3 Line Spacing 1,5 1,5
4 Times New Roman ukuran 12 1,5
5 Penyusunan halaman 2
6 Penomoran halaman 2
Total 10

Format Isi
Aspek Skor
Cover:
Judul
Mata pelajaran
Guru pembimbing
Lambang sekolah
10
Kelompok
Nama anggota kelompok dan nomor
induk siswa
 Nama sekolah
 Alamat sekolah
Judul 1

38
Aspek Skor
Tanggal praktikum 1
Tujuan praktikum 3
Dasar teori 15
Alat dan bahan (beserta jumlahnya) 5
Langkah kerja dan pengamatan 15
Pembahasan:
 Prinsip dasar dan prinsip kerja
5
 Reaksi yang terjadi selama percobaan
5
 Analisis kualitatif percobaan
5
 Keterkaitan hasil percobaan dengan
10
teori
5
 Faktor Kesalahan

Kesimpulan 10
Daftar Pustaka 5
Dokumentasi 5
Total 90

39
BAB IV
KESIMPULAN

Pada Kompetensi Dasar 3.10 dan 4.10 Kelas X mengacu pada materi
stoikiometri dimana materi ini mengandung beberapa konsep esensial
diantaranya, hukum - hukum dasar kimia; massa atom relatif (Ar) dan massa
molekul relatif (Mr); konsep mol dan hubungannya dengan jumlah partikel,
massa molar, dan volume molar; kadar zat; rumus empiris dan rumus molekul;
persamaan kimia; perhitungan kimia dalam suatu persamaan reaksi; pereaksi
pembatas dan pereaksi berlebih; kadar dan perhitungan kimia untuk senyawa
hidrat. Evaluasi yang cocok dalam menerapkan semua konsep esensial yang ada
ialah dengan menggunakan instrument tes dan non-tes. Instrument tes antara lain
Pilihan Ganda Biasa sebanyak 30 butir soal dan Uraian Terbatas sebanyak 10
butir soal. Sedangkan untuk instrument non-tes digunakan Penilaian Kinerja
Praktikum.

40
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan


Islam Kementrian Agama

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Aneka Cipta.

Calongesi, J.S. (1995). Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung
ITB.

Firman, H. (2013). Evaluasi Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan


Kimia FPMIPA UPI.

Guba, E.G. and Lincoln, Y.S. (1985). Effective Evaluation. San Fransisco: Jossey-
Bass Pub.

Kumano, Y. (2001). Authentic Assessment and Portofolio Assessment-Its Theory


and Practice. Japan: Shizouka University.

Lehmann, H. (1990). The Systems Approach to Education. Special Presentation


Conveyed in International Seminar on Educational Innovation and
Technology Manila. Innotech Publications-Vol 20 No.05.

Purwanto, N. (2002). Prinsip-prinsip Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda Karya

Putra, A.G. (2013). Pemetaan Penggunaan Alat Evaluasi pada Mata Pelajaran
Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 13 Surabaya Tahun Ajaran
2012/2013. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 1(3).

Sax, G. (1980). Principles of Educational and Psychological Measurement and


Evaluation. California: Wads Worth Pub.Co.

Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar

Wulan, A.R. (2007). Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, dan
Pengukuran. [online] tersedia di
http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/jurpend_biologi/anaratnawulan/pengertia
nasesmen.pdf [diakses pada tanggal 4 April 2018].

Zainul dan Nasution. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Dikti.

41

Anda mungkin juga menyukai