Anda di halaman 1dari 24

PERCOBAAN III

PERCOBAAN ILMIAH DAN STOIKIOMETRI : PENGUKURAN KClO3

I. Tujuan
1. Memperoleh pengalaman dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan
percobaan
2. Mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan
mengalihkan bahan kimia padat maupun cair
3. Membiasakan diri dengan tata cara keselamatan kerja di laboratorium
4. Menentukan koefisien reaksi penguraian KClO3
5. Menghitung volume molar gas oksigen dalam keadaan STP
6. Menghitung persentase O2 dalam KClO3

II. Landasan Teori


Ilmu kimia adalah suatu ilmu pengetahuan kuantitatif dalam ilmu
pengetahuan alam bertanya dan menjawab merupakan proses yang sangat
penting .dalam ilmu kimia pertanyaan yang di ajukan bukan hanya apa hasil nya
suatu reaksi ,tetapi juga tentang berapa banyak nya hasil reaksi yang di hasil kan
dari beberapa zat-zat beraksi.

Stoikiometri berasal dari kata “stoicheion” yang artinya unsur dan


“metion” yang berarti pengukuran. Dalam ilmu kimia stoikiometri adalah bagian
yang mempelajari hubungan berat zat-zat kimia, rumus kimia dan reaksi kimia.
Dalam pengertian yang lebih luas, stoikiometri adalah bagian ilmu kimia yang
mempelajari aspek-aspek kuantitatif dan zat-zat kimia di dalam reaksi (Akhril
Agus, 1987 : 1).
Stoikiometri beberapa reaksi dapat dipelajari dengan mudah. Salah
satunya dengan metode job atau dengan metode variasi kontinu, yang
mekanismenya yaitu dengan pengamatan kuantitas molar pereaksi yang berubah-
ubah, namun molar totalnya sama. Sifat-sifat tertentu (massa, volume, dan suhu)
diperiksa dan perubahannya dilakukan untuk meramalkan stoikiometri system.
Dari grafik aliran sifat fisik terhadap kuantitas pereaksi, akan diperoleh titik
maksimal atau minimal yang sesuai titik stoikiometri system, yang menyatakan
perbandingan reaksi-reaksi dalam suatu senyawa. Perubahan kalor pada reaksi
bergantung pada jumlah pereaksinya. Jika mol yang bereaksi diubah dengan
volume tetap, stoikiometri dapat ditentukan dari titik perubahan kalor maksimal,
yakni dengan mengeluarkan kenaikan temperatur terhadap komposisi campuran
(Sutrisno, 1986 : 247).
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari aspek kuantitatif.
Stoikiometri juga merupakan ilmu yang mempelajari kuantitas reaktan dan produk
dalam sebuah reaksi kimia. Perhitungan stoikiometri paling baik dilakukan
dengan menyatakan kuantitas yang diketahui dan tidak diketahui dalam mol,
kemudian bila perlu dikonversi ke dalam satuan lain.
Pereaksi pembatas adalah reaktan yang adalah jumlah stoikiometri
terkecil.reaktan ini membatasi jumlah produk yang dapat dihasilkan dalam suatu
reaksi (hasil sebenarnya) mungkin lebih kecil dari jumlah maksimum yang
mungkin diperoleh (hasil teoritis). Perbedaan keduanya dinyatakan dalam persen
hasil (Lusma,1996 : 54).
Ilmu kimia mempelajari bangun (struktur) materi dan pembahasan-
pembahasan yang dialami materi ini dalam proses alamiah maupun eksperimen
yang direncanakan, seperti dalam semua ilmu pengetahuan alam, orang terus-
menerus membuat pengamatan dan menyimpulkan data yang kemudian dicatat
dengan cermat sampai dibuat kesimpulan.
Sebelum menarik kesimpulan, data hasil observasi banyak diringkas
menjadi suatu pengetahuan singkat yang disebut hokum-hukum dan fakta yang
ada dijelaskan dengan bantuan hipotesis akan suatu teori yang dirancang untuk
menyarankan mengapa dan bagaimana suatu hal dapat terjadi. Semua hal ini jika
disimpulkan menjadi suatu prosedur yang disebut penelitian ilmiah yang
melibatkan 3 langkah utama yaitu :
- Pelaksanaan percobaan dan mengumpulkan data
- Mengerjakan hipotesis untuk menghubungkan dan menjelaskan data yang
ada
- Mengerjakan teori
Hipotesis yang diajukan kadang-kadang terbukti tidak terlalu sesuai
dengan keadaan nyata dan terjadi, walaupun tidak segera ditolak (Raymond
Chang, 2004 : 246).
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan
kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan reaksi) yang
didasarkan pada hukum-hukum dasar dan persamaan reaksi. Stoikiometri berasal
dari bahasa yunani yaitu stoikion (unsur) dan matrein (mengukur). Stoikiometri
berarti mengukur unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel atom, ion dan molekul
yang terdapat dalam unsur dan senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia (Hiskia,
1985 : 4).
Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur-unsur
dalam senyawa yang melibatkan banyak hokum-hukum dasar kimia (Brady, 1986
: 79).
III. Prosedur Kerja
3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat
1. Tabung flourence
2. Tabung erlemeyer
3. Gelas piala
4. Pengaduk
5. Kaca arloji
6. Cawan penguap
7. Tabung reaksi
8. Gelas ukur
9. Kertas saring
10. Penjepit
11. Bunsen
12. Neraca
13. Pipet tetes
14. Pipet volume
15. Selang karet
16. Cawan krus dan tutup
17. Statif
18. Lap basah

3.1.2 Bahan

1. Glukosa 10 gram
2. KOH 0,5 M 300 ml
3. Logam tembaga
4. Asam nirat pekat 15 ml
5. Asam sulfat pekat 15 ml
6. Etanol 40 ml
7. Alkohol
8. Ammonium nitrat 3 gram
9. Serbuk zink
10. Larutan biru metil 10 ml
11. Tembaga (II) sulfat
12. Merkuri (II) nitrat 10 ml
13. Kalium iodida
14. Paku besi
15. Ammonium klorida
16. Air suling
17. KClO3 0,2 gram
18. MnO2 0,03 gram
3.2 Skema Kerja

3.2.1 Demonstrasi oleh Asisten

A. Warna Biru yang Sirna

10 gram glukosa dalam 300 ml KOH 0,5


M dan 10 ml larutan biru metil 0,1
gram/liter
dimasukkan ke dalam tabung Flourence tertutup

diangkat dan dikocok satu kali dengan ibu jari


tetap memegangi tutup

diulangi pengocokan 2-3 kali

dicatat hasil percobaan

Hasil

B. Busa Hitam

Glukosa
dimasukkan ke dalam gelas piala150 ml

ditambahkan
H2SO4 15 ml

diaduk dengan batang pengaduk

diamati reaksi yang terjadi

dicatat hasil percobaan


Hasil
C. Kalor

Etanol 40 ml

ditambahkan

H2O 60 ml
dimasukkan ke dalam gelas piala 150 ml

Kertas Saring

Direndam ke dalam alkohol


Diperas kelebihan larutan
Dibentangkan pada kaca arloji dan dibakar
Dicatat hasil percobaan

Hasil

D. Bahaya Air

3 gram Amonium Nitrat

Digiling dengan lumpang

Dimasukkan serbuk dalam cawan penguap

Serbuk Zink

Ditaburkan ke dalam cawan penguap


Disemprotkan air dari botol semprot dan mundur
beberapa langkah
Dicatat hasil percobaan
Hasil
3.2.2 Percobaan oleh Praktikan

A. Panas Dingin

Amonium Klorida
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Kalsium Klorida

Dimasukkan ke dalam tabung lain


Diisi dengan air hingga setengah
Dipegang bagian bawah tabung
Dicatat hasil percobaan
Hasil

B. Aktif dan Tidak Aktif

H2O

Diisi kedalam gelas piala sampai setengahnya

Paku Besi dan Logam Mg

Dimasukkan ke dalam air


Dicatat hasil percobaan
Diajukan hipotesis

Hasil
C. Paku Tembaga

Tembaga (II) Sulfat

Dimasukkan ke dalam gelas piala hingga setengah

Paku Besi
Dimasukkan ke dalamnya
Ditunggu beberapa menit
Dicatat hasil pengamatan

Hasil

D. Ada yang Hilang

10 ml Merkuri (II)Nitrat

Dimasukkan ke dalam gelas ukur

20 ml Larutan KI

Dimasukkan ke dalam gelas ukur

Diamati dan dicatat

Dimasukkan lagi larutan KI

Diaduk dan diajukan hipotesis

Hasil
3.2.3 Penguraian Stoikiometri KClO3

A. Persiapan Alat

Tabung Flourence, selang karet, gelas piala dan statif

Dipasang seperti gambar

Diisi labu Flourence hingga hampir penuh dan


klip

Dilepas selang karet

Ditiup melalui pipa kaca hingga penuh oleh air

Disambungkan kembali selang karet dengan


klem penjepit dan kosongkan gelas, jika tidak
bicor

Digunakan alat yang sudah siap

Hasil
B. Percobaan

0,2 gram KClO3

Ditimbang tabung pyrex 100 ml menggunakan


neraca dengan ketelitian 0,001 gram

Ditimbang KClO3 dan di masukkan kedalam


tabung reaksi

0,03 gram MnO2

Ditambahkan ke dalam KClO3

KClO3 dan MnO2

Dihomogenkan

Dipasang tabung reaksi yang terisi KClO3 dan


MnO2 pada alat yang sudah disediakan

Dipanaskan selama 1 menit dan dilepaskan kan


klem

Dilanjutkan pemanasan hingga tidak ada air yang


mengalir, selang karet pejepit di jepit kembali

Dipadamkan apinya

Diukur volume air dari gelas kimia dengan gelas


ukur, dicatat suhu air ini

Dilepaskan tabung reaksi dan bersihkan,jika tabung


reaksi sudah dinginn

Ditimbang

Dicatat tekanan dan suhu udara di laboratorium

Dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan


Hasil
IV. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil

4.1.1 Pengamatan

A. Demonstrasi oleh Asisten

No. Pengamatan Hasil Hipotesis


1. Busa Hitam C6H12O6 + H2SO4 semula Gula larut dan berubah
berwarna kuning kemudian warna menjadi warna
berubah menjadi warna hitam coklat dan menhitam

2. Bahaya Air Amonium Nitrat + Air + Serbuk yang disemprot-


serbk Zink mengeluarkan kan air akan berasap
asap dan gelembung dan berubah warna
3 Kalor Etanol mudah terbakar pada Etanol zat kimia yang
tissu mudah terbakar
4 Bahaya air Amonium nitrat + air + zink Serbuk yang
mengeluarkan asab dan disemprotkan air akan
gelembung berasab dan berubah
warna

B. Percobaan oleh Praktikan

No. Pengamatan Hasil Hipotesis


1. Panas dan Senyawa yang terbukti panas CaCl2 + H2O = panas
Dingin adalah kalsium klorida, dan (eksoterm)
yang terbukti dingin adalah NH4Cl + H2O = Dingin
amonium klorida. (endoterm)
2. Paku Paku aktif karena terdapat Paku berkarat karena
Tembaga gelembung gelmbung di dimasukkan kedalam
sekitat paku. larutan yang bersifat
asam.
3. Ada yang Merkuri (II) Nitrat dicampur Warna jernih kembali
Hilang dengan Kalium Iodida terjadi karena reaksi antara
perubahan warna menjadi Kalium Iodidadenga
orange dan setelah itu Merkuri (II) Nitrat.
mengendap.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Demonstrasi oleh Asisten

1. Warna Biru Yang Sirna

Pada percobaan warna biru yang sirna, glukosa dilarutkan bersama KOH dan
ditambahkan metal biru , reaksi yang terjadi akibat perlakuan ini adalah glukosa
yang belum larut, dan berwarna bening menjadi berwarna biru. Setelahnya ,
diaduk dengan menggunakan batang pengaduk , yang mengakibatkan warna biru
hilang dan larutan tadi berubah atau bereaksi dari larutan biru menjadi bening
(tidak berwarna). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa larutan biru bereaksi
dengan larutan KOH sehingga percobaan ini dapat dikatakan berhasil.

2. Busa hitam

Pada percobaan ini, asisten laboratorium memberikan sebuah demonstrasi


dengan menggunakan gula pasir ( glukosa ) yang dicampurkan dengan asam
sulfat. Ketika asam sulfat ditambahkan aatu dicampurkan kedalam glukosa, maka
asam sulfat akan mengusir atom hydrogen (H) dan oksigen (O) dari senyawa itu
karena afinitas asam sulfat yang sangat tinggi. Campuran starch (C6H12O6)n dan
asam sulfat pekat akan menghasilkan karbon dan air, dimana air sudah diserap
oleh asam sulfat H2SO4

C6H12O6 (s) 6C(s) + 6H2O(aq)

Efek ini bisa dilihat ketika Asam Sulfat diteteskan ke dalam gula maka akan
timbul bekas hitam yang keras. Karbon akan tercium seperti bau karamel. Jadi,
yang terjadi jika hirdrokarbon dicampurkan asam sulfat adalah “reaksi dehidrasi”,
dimana air aka diusir oleh Asam Sulfatini meninggalkan atom Karbon (C).
Jadi, pada percobaan busa hitam ini jelas sekali kesamaan dan kesesuaian
dengan literatur, selama percobaan ini berlangsung praktikan mengamati reaksi
yang terjadi dan pada permukaan gelas beker terasa panasdan mengeluarkakn
aroma karamel.Dapat dikatakan dalam percobaan ini praktikan telah melakukan
percobaan dengan baik dan benar.
3. Kalor

Percobaan kalor yang dilakukan oleh asisten , yaitu dengan melakukan


perendaman kertas saring pada larutan, kemudian diperas dan dibentangkan pada
kaca arloji. Kemudian dilakukan pembakaran, namun kertas saring yang terkena
etanol mengeluarkan api biru, dan kertas saring yang tidak terkena etanol tidak
ikut terbakar. Hal ini disebabkan karena sifat etanol yang mudah terbakar dan
api yang keluar berwarna biru.

Hal ini berdasarkan literature bahwa etenol yang merupakan senyawa kimia
(C2H5OH) atau disebut juga etil alcohol, alcohol sulut, alkohol murni atau
alkohol saja. Etanol diartikan sebagai senyawa yang mudah terbakar, mudah
menguap, alkohol yang sering digunakan ,dan etanol juga tidak berwarna.
Minuman beralkohol yang memiliki konsentrasi rendah etanol akan terbakar jika
cukup dipanaskan dan sumber pengapian (seperti percikan listrik atau
pertandingan) yang diterapkan pada mereka. Maka dari itulah kenapa kertas
saring yang terkena etanol bisa menghasilkan api sedangkan yang tidak terkena
cairan etanol tidak ikut terbakar setelah terkena larutan sebelumnya.

4. Bahaya Air
Dalam percobaan pengamatan bahaya air, asisten laboratorium
mencampurkan Amonium Nitrat yang sudah di haluskan dengan serbuk zink dan
di semproti air lalu mengeluarkan asap dan bergelembung. Hal ini dikarenakan air
dapat mereaksikan Amonium Nitrat dengan serbuk zink dengan persamaan reaksi
sebagai berikut.

NH4NO3(aq) + Zn(s) N2(g) + ZnO(aq) +2 H2O(aq)

Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah reaksi eksotermisyang sangat
menarikyang menghasilkan api dan banyak asap. Reaksi in seharusnya dilakukan
di lemari asam karena reaksi terjadi sangat cepat. Seng dan Amonium Nitrat
campuran dapat menyala dari air di udara.
4.2.2 Percobaan oleh praktikan

1. Panas dan Dingin

Amonium Klorida dan Kalium Iodida dimasukkan ke dalam tabung reaksi


yang berbeda, lalu masing-masing tabung ditambahkan air. Hsilnya pada tabung
yang berisi Amonium Klorida apabila dipegang bagian bawahnya akan terasa
dingin, sedangkan Kalium Iodida terasa panas seperti persamaan reaksi sebagai
berikut.
- NH4Cl(aq) + H2O(aq) HCl(aq) + NH4OH(aq) ∆H= +
T℃ = menurun (endotrem)
- CaCl2(aq) + 2H2O(aq) Ca(OH)2(aq) + 2HCL ∆H= -
T℃ = naik (eksotrem)

Hal ini disebabkan oleh NH4Cl bersifat endotrem (menerap panas) dan
CaCl2 bersifat eksotrem(melepas panas). Jika dibandingkan dengan hasil
percobaan yang peraktikum lakukan ,maka hasilnya sesuai dngan literatur yang
menyatakan bahwa ammonium klorida bersifat menyerap kalor dan CaCl2 bersifat
melepas kalor. Jadi, percobaan yang peraktikan lakukan dapat dikatakan
terlaksana dengan baik.

2. Aktif dan tidak aktif

Paku besi dan sekeping logam kalsium di rendam dalam air maka pada
percobaan ini akan terjadi gelembung gelembung kecil lama kelamaan paku akan
jadi karatan .

3. Paku tembaga
Percobaan ini dilakukan dengan memasukkkan paku kedalam larutan
Tembaga(II)Sulfat (CuSO4),dan diamati ternyata terdapat gelembung di sekitar
paku yang dicelupkan. Awalnya paku dicelupkan, setelah beberapa menit
kemudian ternyata paku yang dicelupkan tersebut mengeluarkan gelembung-
gelembung kecil disekitar paku.
Hal ini terjadi karena pada saat paku dicelupkan kedalam larutan CuSO4 yang
mengakibatkan gelembung keluar disekitar paku. Dalam reaksi Fe(katoda) dan
Cu(anoda) dan jika reaksi ini diberi arus listrik maka persamaan reaksi
elektrolisisnya pada larutan CuSO4, jadi Fe tidak berpengaruh.
Reaksi elektrolisis : CuSO4 Cu2++ SO4
Tetapi pada percobaan ini tidak diberikan arus listrik dan hanya mencelupkan
paku dan mengamati gelembung yang muncul akibat reaksi berlangsung.

4. Ada dan hilang


Merkuri (II) Nitrat yang mula-mula bening menjadi berubah warna orange
saat ditetesi Kalium Iodida (KI), dan mengendap dan menjadi bening kembali
dengan endapan orange. Dengan reaksi sebagai berikut

HgNO3 + KI HgI(s) orange + KNO3(aq)

(Endapan orange Merkuri Iodida)

Percobaan yang peraktikum lakukan hanya sesuai dengan literatur yang


menyatakan Merkuri(II)Nitrat jika ditetesi larutan KI maka akan menimbulkan
endapan orange yang larut dalam Iodida berlebih.

4.2.3 Percobaan Soikiometri : Penguraian KCLO3

Dalam perhitungan kimia digunakan stoikiometri yang menjadi landasan


dalam perhitungan kimia. Dalam praktikum ini, stoikiometri digunakan dalam
penguraian KClO3. Reaksi penguraian KClO3 sebagai berikut:

KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g)

Dari reaksi dapat diketahui bahwa penguraian KClO3 menghasilkan Kalium


klorida dalam fase padat (solid) dan gas oksigen (O2). Dalam reaksi penguraian
Kalium karbonat (KClO3) ditambahkan MnO2 yang berfungsi sebagai katalis.
Fungsi katalis dalam reaksi penguraian KClO3 ini adalah mempercepat laju reaksi
tanpa MnO2 ikut bereaksi atau sering dikenal dengan istilah inert. Dilakukan
pemanasan pada larutan sehingga terjadi penguapan yang menimbulkan gas
Oksigen dan uap air. Air ikut mengalir dari tabung reaksi pertama melalui selang
menuju tabung reaksi kedua. Saat melakukan praktikum terjadi kesalahan saat
percobaan ini yaitu terjai kebocoran dan ledakan.

Air yang mengalir dari tabung pertama melalui selang ke tabung kedua
sebagian masuk ke tabung dan sebagian lagi menetes di luar tabung. Kesalahan
kedua yaitu saat pemanasan tengah berlangsung terjadi ledakan yang
mengakibatkan selang yang seharusnya terhubung pada tabung reaksi kedua
terlepas. Kedua kesalahan tersebut terjadi karena tidak melakukan seluruh
prosedur yang tercantum dalam modul. Prosedur yang tidak dilakukan yaitu
persiapan alat yang bertujuan untuk mengetahui kebocoran pada alat.
V. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

- Pengataman dan pencatatan dari pengamatan percobaan dilakukan


dengan hati-hati dan akurat.
- Melalui percobaan ini, dapat melatih dan mengenal keterampilan
menangani alat kaca dan mengalihkan bahan kimia adat maupun cair.
- Glukosa ditambahkan asam sulfat akan menghasilkan karbon dan air
dengan aroma yang meyerupai aroma caramel .
- Ammonium nitrat dicampur serbuk seng dan diberi air akan menghasilkan
api dan asap yang cepat.
- NH4Cl bersifat endoterm dan CaCl2 bersifat eksoterm.
- Paku yang dicelupkan kedalam garam CuSO4 akan menghasilkan
gelembung.
- Merkuri (II) nitrat jika ditetesi KI akan menghasilkan endapan orange.

5.2 Saran
Pada percobaan demonstrasi oleh asisten praktikan kurang memahami inti
dari percobaan yang didemonstrasikan, diharapkan pada percobaan
selanjutnya asisten dapat mempraktikan dengan lebih mudah dipahami agar
praktikan tidak salah mengambil hipotesis.
DAFTAR PUSTAKA

Akhil, Agus.1987. Kimia Dasar 1. Jakarta: BSE

Brady, J.E. 1986. Kimia Universitas Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara

Hiskia, Ahmad. 1985. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga

Lusma. 1996. Kimia Ikatan. Yogyakarta: Balai Pustaka

Raymond, Chang. 2004. Kimia Dasar 1. Jakarta: Erlangga


PERTANYAAN PRA PRAKTEK

1. Dengan kata-kata anda sendiri, definisikan istilah berikut : kimia, percobaan,


hipotesis, ilmu, hukum ilmiah, metode ilmiah, teori.
2. Mana dari bahan kimia berikut yang perlu dotangani dengan hati-hati dan
sebutkan bahayanya : asam pekat, alkohol, ammonium nitrat, kalsium
klorida, bahan kimia organik, air suling.
3. Apa yang anda lakukan bila bahan kimia terpercik ke mata anda?
4. Tuliskan persamaan reaksi kimia untuk reaksi yang terjadi bila sampel
KClO3 dipanaskan.
5. Apa gunanya MnO2 yang ditambahkan pada KClO3 sebelum dipanaskan?
6. Tuliskan kegunaaan KClO3 dalam industri.

Jawaban :
1. Defenisi dari istilah-istilah di bawah ini adalah:
- Kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang membahas tentang
unsur, senyawa, dan molekul-molekul nya alam baik organic maupun
anorganik, mempelajari materi, komposisi dan sifat-sifat alam sekitar.
- Percobaan adalah suatu usaha atau kegiatan yang menganalisis suatu
permasalahan untuk diperoleh dan diketahui hasil kebenarannya melalui
data uji yang dilakukan .
- Hipotesis adalah jawaban atau penjelasan sementara mengenai suatu
permasalahan yang kebenarannya perlu diuji .
- Ilmu adalah pengetahuan yang membahas suatu bidang yang tertata dan
sistematis serta kebenarannya dapat diuji.
- Hukum ilmiah adalah tetapan keilmiahan yang menjelaskan dan
mengungkapkan hubungan sebab akibat yang merupakan lanjutan
hipotesis yang terbukti benar dan didukung oleh fakta dan data yang tidak
terbantahkan.
- Metode ilmiah adalah prosedur atau langkah kerja yang dilakukan dalam
rangkaian penelitian, percobaan, pengamatan suatu kajian untuk
mengumpulkan kebenaran yang diuji.
- Teori adalah paham yang didasarkan atas percobaan, pengamatan,
penelitian, dan hipotesis.
2. Bahaya dari beberapa zat kimia antara lain:
- Asam pekat, dapat membuat keracunan, bila terkena kulit dapat
menyebabkan luka bakar, iritasi (alergi jangka panjang bila kanker).
- Alkohol, dalam kadar tertentu perlu hati-hati, dapat mengakibatkan
keracunan, mual-mual, mudah terbakar, bila dikonsumsi berlebihan dapat
menyebabkan kematian.
- Bahan kimia organic, menyebabkan mual, dan bila masuk sel darah akan
menyebabkan kematian.
- Kalsium klorida (CaCl2), menyebabkan gatal-gatal dan merah.
- Ammonium nitrat, bila terkena kulit akan terasa pedih dan panas.
- Air suling, jika terminum dapat membuat badan lemas (tidak perlu
ditangani dengan hati-hati).
3. Segera menetesi mata dengan air bersih yang banyak dan mengalir selama 15-
20 menit dan segera melapor kepada dosen atau asisten dosen untuk diberi
pertolongan pertama ke rumah sakit.
4. 2KClO3  2 KClO + 3O2
5. Kegunaan MnO2 adalah sebagai katalisator yakni untuk mempercepat laju
reaksi tetapi tidak mengalami perubahan.
6. Kegunaan KClO3 dalam bidang industry :
 Bahan korek api
 Bahan pembuat peledak
 Bahan antiseptic
 Bahan pembuat keramik
 Bahan untuk obat kumur
 Sebagai pupuk KCl
PERTANYAAN PASCA PRAKTEK

1. Benar (B) atau salah (S) kah pertanyaan ini ?


- Kacamata pelindung tidak berguna bagi pekerja di laboratorium (S)
- Semua bahan kimia dianggap bahaya (S)
- Semua reaksi yang menggunakan bahan kimia yang mengiritasi kulit atau
berbahaya harus dilakukan di lemari asam (B)
- Bila menyisipkan pipa kaca atau thermometer kedalam gabus, gunakan
bahan pelumas mesin motor (S)
- Buanglah sisa logam cair kedalam bak cuci dan siram dengan air banyak
(B)
2. Sesudah menyelesaikan percobaan dan memeriksa data apalagi yang perlu
anda kerjakan ?
Jawab :
- Membuat laporan sementara percobaan
- merapikan tempat percobaan dan membesrsihkan peralatan
- membersihkan bagian tubuh (tangan)
- menyerahkan laporan sementara pada asisten dosen
3. Anda diberi sembilan keping uang logam dan neraca palang, salah satu
keping lebih ringan dari 8 lainnya yang bobotnya sama.. bagaimana anda
menetapkan kepingan mana yang ringan hanya dengan dua kali
penimbangan ?
Jawab : Dengan melakukan penafsiran dan juga melakukan perhitungan
rata-rata, maka diperoleh hasil yang akurat dimana kepingan yang
ringan tersebut.
PERTANYAAN
1. Gas oksigen sedikit larut dalam air, apakah keadaan ini mempengaruhi
jumlah KClO3 yang terurai dalam campuran yang sudah anda laporkan?
jelaskan!
Jawab: Ya. Karena O2 akan mempengaruhi jumlah KClO3 karena bila O2
sedikit larut dalam air, maka O2 akan banyak bercampur dengan
KClO3 di mana mol di pengaruhi oleh Mr O2
2. a. Bila ketinggian air di luar tabung reaksi mengumpul gas lebih tinggi dari
pada yang diluar, apakah ini di sebabkan oleh PO2 lebih tinggi/lebih rendah
dari P udara ? jelaskan!
Jawab: Tekanan O2 lebih rendah dari tekaan udara karena PO2 reaksi
mengumpul gas yang di pengaruhi oleh suhu dan volume maka PO2
semakin tinggi volumenya maka PO2 semakin rendah dari tekanan
udara.

b. Bila anda menyertakan tekanan gas pada pertanyaan 2a, apakah volume O+2
bertambah atau berkurang ?jelaskan!
Jawab: Volume O2 semakin berkurang karena
PV = nRT
nRT
V= 𝑃

Artinya V berbanding terbalik dengan P

c. Andaikata anda tidak menyertakan tekanan, tetapi mengambil O2 sama


dengan tekanan udara luar, apakah apakah jumlah mo O2 yang timbul lebi
besar / lebih kecil dari pada sebenar nya? Jelaskan!
Jawab : Jumlah mol O2 lebih besar, Karena semakin tinggi tekanan maka
semakin tinggi pula mol nya
3. Bila udara memasuki tabung reaksi mengumpul gas, bagai mana hal ini dapat
mempengaruhi jumlah mol KClO3 yang terurai ? jelaskan!
Jawab: Bila udara memasuki tabung reaksi pengumpul gas,akan
mempengaruhi mol KClO3 karna konsentrasi nya berubah karna
adanya perubahan mol.

Anda mungkin juga menyukai