I. Tujuan
1. Memperoleh pengalaman dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan
percobaan
2. Mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan
mengalihkan bahan kimia padat maupun cair
3. Membiasakan diri dengan tata cara keselamatan kerja di laboratorium
4. Menentukan koefisien reaksi penguraian KClO3
5. Menghitung volume molar gas oksigen dalam keadaan STP
6. Menghitung persentase O2 dalam KClO3
3.1.1 Alat
1. Tabung flourence
2. Tabung erlemeyer
3. Gelas piala
4. Pengaduk
5. Kaca arloji
6. Cawan penguap
7. Tabung reaksi
8. Gelas ukur
9. Kertas saring
10. Penjepit
11. Bunsen
12. Neraca
13. Pipet tetes
14. Pipet volume
15. Selang karet
16. Cawan krus dan tutup
17. Statif
18. Lap basah
3.1.2 Bahan
1. Glukosa 10 gram
2. KOH 0,5 M 300 ml
3. Logam tembaga
4. Asam nirat pekat 15 ml
5. Asam sulfat pekat 15 ml
6. Etanol 40 ml
7. Alkohol
8. Ammonium nitrat 3 gram
9. Serbuk zink
10. Larutan biru metil 10 ml
11. Tembaga (II) sulfat
12. Merkuri (II) nitrat 10 ml
13. Kalium iodida
14. Paku besi
15. Ammonium klorida
16. Air suling
17. KClO3 0,2 gram
18. MnO2 0,03 gram
3.2 Skema Kerja
Hasil
B. Busa Hitam
Glukosa
dimasukkan ke dalam gelas piala150 ml
ditambahkan
H2SO4 15 ml
Etanol 40 ml
ditambahkan
H2O 60 ml
dimasukkan ke dalam gelas piala 150 ml
Kertas Saring
Hasil
D. Bahaya Air
Serbuk Zink
A. Panas Dingin
Amonium Klorida
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Kalsium Klorida
H2O
Hasil
C. Paku Tembaga
Paku Besi
Dimasukkan ke dalamnya
Ditunggu beberapa menit
Dicatat hasil pengamatan
Hasil
10 ml Merkuri (II)Nitrat
20 ml Larutan KI
Hasil
3.2.3 Penguraian Stoikiometri KClO3
A. Persiapan Alat
Hasil
B. Percobaan
Dihomogenkan
Dipadamkan apinya
Ditimbang
4.1 Hasil
4.1.1 Pengamatan
Pada percobaan warna biru yang sirna, glukosa dilarutkan bersama KOH dan
ditambahkan metal biru , reaksi yang terjadi akibat perlakuan ini adalah glukosa
yang belum larut, dan berwarna bening menjadi berwarna biru. Setelahnya ,
diaduk dengan menggunakan batang pengaduk , yang mengakibatkan warna biru
hilang dan larutan tadi berubah atau bereaksi dari larutan biru menjadi bening
(tidak berwarna). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa larutan biru bereaksi
dengan larutan KOH sehingga percobaan ini dapat dikatakan berhasil.
2. Busa hitam
Efek ini bisa dilihat ketika Asam Sulfat diteteskan ke dalam gula maka akan
timbul bekas hitam yang keras. Karbon akan tercium seperti bau karamel. Jadi,
yang terjadi jika hirdrokarbon dicampurkan asam sulfat adalah “reaksi dehidrasi”,
dimana air aka diusir oleh Asam Sulfatini meninggalkan atom Karbon (C).
Jadi, pada percobaan busa hitam ini jelas sekali kesamaan dan kesesuaian
dengan literatur, selama percobaan ini berlangsung praktikan mengamati reaksi
yang terjadi dan pada permukaan gelas beker terasa panasdan mengeluarkakn
aroma karamel.Dapat dikatakan dalam percobaan ini praktikan telah melakukan
percobaan dengan baik dan benar.
3. Kalor
Hal ini berdasarkan literature bahwa etenol yang merupakan senyawa kimia
(C2H5OH) atau disebut juga etil alcohol, alcohol sulut, alkohol murni atau
alkohol saja. Etanol diartikan sebagai senyawa yang mudah terbakar, mudah
menguap, alkohol yang sering digunakan ,dan etanol juga tidak berwarna.
Minuman beralkohol yang memiliki konsentrasi rendah etanol akan terbakar jika
cukup dipanaskan dan sumber pengapian (seperti percikan listrik atau
pertandingan) yang diterapkan pada mereka. Maka dari itulah kenapa kertas
saring yang terkena etanol bisa menghasilkan api sedangkan yang tidak terkena
cairan etanol tidak ikut terbakar setelah terkena larutan sebelumnya.
4. Bahaya Air
Dalam percobaan pengamatan bahaya air, asisten laboratorium
mencampurkan Amonium Nitrat yang sudah di haluskan dengan serbuk zink dan
di semproti air lalu mengeluarkan asap dan bergelembung. Hal ini dikarenakan air
dapat mereaksikan Amonium Nitrat dengan serbuk zink dengan persamaan reaksi
sebagai berikut.
Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah reaksi eksotermisyang sangat
menarikyang menghasilkan api dan banyak asap. Reaksi in seharusnya dilakukan
di lemari asam karena reaksi terjadi sangat cepat. Seng dan Amonium Nitrat
campuran dapat menyala dari air di udara.
4.2.2 Percobaan oleh praktikan
Hal ini disebabkan oleh NH4Cl bersifat endotrem (menerap panas) dan
CaCl2 bersifat eksotrem(melepas panas). Jika dibandingkan dengan hasil
percobaan yang peraktikum lakukan ,maka hasilnya sesuai dngan literatur yang
menyatakan bahwa ammonium klorida bersifat menyerap kalor dan CaCl2 bersifat
melepas kalor. Jadi, percobaan yang peraktikan lakukan dapat dikatakan
terlaksana dengan baik.
Paku besi dan sekeping logam kalsium di rendam dalam air maka pada
percobaan ini akan terjadi gelembung gelembung kecil lama kelamaan paku akan
jadi karatan .
3. Paku tembaga
Percobaan ini dilakukan dengan memasukkkan paku kedalam larutan
Tembaga(II)Sulfat (CuSO4),dan diamati ternyata terdapat gelembung di sekitar
paku yang dicelupkan. Awalnya paku dicelupkan, setelah beberapa menit
kemudian ternyata paku yang dicelupkan tersebut mengeluarkan gelembung-
gelembung kecil disekitar paku.
Hal ini terjadi karena pada saat paku dicelupkan kedalam larutan CuSO4 yang
mengakibatkan gelembung keluar disekitar paku. Dalam reaksi Fe(katoda) dan
Cu(anoda) dan jika reaksi ini diberi arus listrik maka persamaan reaksi
elektrolisisnya pada larutan CuSO4, jadi Fe tidak berpengaruh.
Reaksi elektrolisis : CuSO4 Cu2++ SO4
Tetapi pada percobaan ini tidak diberikan arus listrik dan hanya mencelupkan
paku dan mengamati gelembung yang muncul akibat reaksi berlangsung.
Air yang mengalir dari tabung pertama melalui selang ke tabung kedua
sebagian masuk ke tabung dan sebagian lagi menetes di luar tabung. Kesalahan
kedua yaitu saat pemanasan tengah berlangsung terjadi ledakan yang
mengakibatkan selang yang seharusnya terhubung pada tabung reaksi kedua
terlepas. Kedua kesalahan tersebut terjadi karena tidak melakukan seluruh
prosedur yang tercantum dalam modul. Prosedur yang tidak dilakukan yaitu
persiapan alat yang bertujuan untuk mengetahui kebocoran pada alat.
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Pada percobaan demonstrasi oleh asisten praktikan kurang memahami inti
dari percobaan yang didemonstrasikan, diharapkan pada percobaan
selanjutnya asisten dapat mempraktikan dengan lebih mudah dipahami agar
praktikan tidak salah mengambil hipotesis.
DAFTAR PUSTAKA
Jawaban :
1. Defenisi dari istilah-istilah di bawah ini adalah:
- Kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang membahas tentang
unsur, senyawa, dan molekul-molekul nya alam baik organic maupun
anorganik, mempelajari materi, komposisi dan sifat-sifat alam sekitar.
- Percobaan adalah suatu usaha atau kegiatan yang menganalisis suatu
permasalahan untuk diperoleh dan diketahui hasil kebenarannya melalui
data uji yang dilakukan .
- Hipotesis adalah jawaban atau penjelasan sementara mengenai suatu
permasalahan yang kebenarannya perlu diuji .
- Ilmu adalah pengetahuan yang membahas suatu bidang yang tertata dan
sistematis serta kebenarannya dapat diuji.
- Hukum ilmiah adalah tetapan keilmiahan yang menjelaskan dan
mengungkapkan hubungan sebab akibat yang merupakan lanjutan
hipotesis yang terbukti benar dan didukung oleh fakta dan data yang tidak
terbantahkan.
- Metode ilmiah adalah prosedur atau langkah kerja yang dilakukan dalam
rangkaian penelitian, percobaan, pengamatan suatu kajian untuk
mengumpulkan kebenaran yang diuji.
- Teori adalah paham yang didasarkan atas percobaan, pengamatan,
penelitian, dan hipotesis.
2. Bahaya dari beberapa zat kimia antara lain:
- Asam pekat, dapat membuat keracunan, bila terkena kulit dapat
menyebabkan luka bakar, iritasi (alergi jangka panjang bila kanker).
- Alkohol, dalam kadar tertentu perlu hati-hati, dapat mengakibatkan
keracunan, mual-mual, mudah terbakar, bila dikonsumsi berlebihan dapat
menyebabkan kematian.
- Bahan kimia organic, menyebabkan mual, dan bila masuk sel darah akan
menyebabkan kematian.
- Kalsium klorida (CaCl2), menyebabkan gatal-gatal dan merah.
- Ammonium nitrat, bila terkena kulit akan terasa pedih dan panas.
- Air suling, jika terminum dapat membuat badan lemas (tidak perlu
ditangani dengan hati-hati).
3. Segera menetesi mata dengan air bersih yang banyak dan mengalir selama 15-
20 menit dan segera melapor kepada dosen atau asisten dosen untuk diberi
pertolongan pertama ke rumah sakit.
4. 2KClO3 2 KClO + 3O2
5. Kegunaan MnO2 adalah sebagai katalisator yakni untuk mempercepat laju
reaksi tetapi tidak mengalami perubahan.
6. Kegunaan KClO3 dalam bidang industry :
Bahan korek api
Bahan pembuat peledak
Bahan antiseptic
Bahan pembuat keramik
Bahan untuk obat kumur
Sebagai pupuk KCl
PERTANYAAN PASCA PRAKTEK
b. Bila anda menyertakan tekanan gas pada pertanyaan 2a, apakah volume O+2
bertambah atau berkurang ?jelaskan!
Jawab: Volume O2 semakin berkurang karena
PV = nRT
nRT
V= 𝑃