I.Tujuan
II.Landasan Teori
Larutan merupakan fase yang setiap hari ada disekitar kita. Suatu sistem
homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing komponennya
tidak bisa dibedakan secara fisik disebut larutan, sedangkan suatu sistem yang
heterogen disebut campuran. Suatu larutan adalah campuran homogen yang terdiri
atas dua atau lebih zat. Suatu larutan disebut suatu campuran karena susunannya
dapat berubah-ubah. Disebut homogen karena susunannya begitu seragam sehingga
tak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan. Dalam campuran heterogen
permukaan-permukaan tertentu dapat dideteksi antara bagian-bagian atau fase-fase
yang terpisah (Keenan, 2001:34).
Pengenceran bisa menurunkan harga konsentrasi larutan. Hal itu yang menjadi
dasar pembuatan larutan di laboratorium seringnya. Dalam rumus pengenceran pun
dapat dilihat bahwa penambahan air atau zat pelarut akan menurunkan konsentrasi
larutan. Rumusnya: V1.M1 = V2.M2 jika V1 adalah volume betadine pekat dan M1
adalah konsentrasi betadine pekat. Kemudian ditambahkan pelarut untuk proses
pengenceran sehingga V2 (volume encer) maka M2 sebagai konsentrasi pengenceran
yang memiliki konsentrasi lebih kecil dari pada konsentrasi sebelumnya. Jadi intinya
pengenceran dapat menurunkan harga (Riana, 2001:65).
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari
larutan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang
bersangkutan. Kelarutan (S) suatu endapan menurut definisi adalah sama dengan
konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi
seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu, dan pada
komposisi pelarutnya (Lesdantina, 2009:69).
Larutan adalah campuran homogeny yang terdiri dari dua unsur zat atau lebih
.zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut atau solute,sedangkan zat pelarut
adalah zat yang jumlahnya lebih banyak.konsentrasi merupakan pernyataan secara
kuntitatif komposisi zat terlarut dan pelarut .secara kualititaf komposisi larutan dapat
dinyatakan sebagi encer(berkonsentrasi rendah)atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air ,selain air yang
berfungsi sebagai pelarut adalah alcohol almoniak, klorofrom, benzene , minyak,
asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan(Gunawan
.2004:31).
III.Prosedur Kerja
1. Timbangan
2. Botol
3. Gelas Piala
4. Gelas Pengaduk
5. Labu Ukur
3.1.2 Bahan
1. Air
2. Aquades
3. Larutan Na2CO3
4. Larutan Gula Pasir
5. Larutan NaCl
6. Larutan MgPO4
7. Larutan Urea
8. Larutan KMnO4
3.2 Skema Kerja
3.2.1 Larutan Na2CO3 0,1 M sebanyak 250 mL
250 mL Na2CO3
Hasil
Ditimbang 50gr.
Dilarutkan dengan air hingga volume larutannya menjadi
50mL.
Dicatat pada tabel hasil pengamatan.
Hasil
3.2.3 Larutan (COOH)20,1 N sebanyak 250 mL
250 mL (COOH)2
NaCl 250Ml
Ditimbang 5gr.
Dilarutkan dengan air hingga larutan menjadi 250 gr.
Diukur volume larutan yang dibuat.
Hasil
3.2.5 Larutan urea 5% sebanyak 100mL
Urea 5% 100mL
Ditimbang 5gr.
Dilarutkan dengan air hingga volume larutan menjadi 100 Ml.
Hasil
Hasil
3.2.7 Larutan KmnO4 50 ppm sebanyak 1 Liter
KmnO4 50 ppm 1 liter
Hasil
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
No Nama Zat B. Molekul B. Zat V. Zat konsentrasi
4.2 Pembahasan
Campuran zat-zat yang homogen disebut larutan yang memiliki komposisi
merata atau serba sama diseluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung
satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut.Zat terlarut merupakan komponen
yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat
dalam jumlah yang banyak.Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan
larutan jenuh dalam jumlah tertentu pelarut dalam temperatur konstan disebut
kelarutan. Adapun faktor yang mempengaruhi kelarutan zat padat yaitu:
1. Temperatur atau suhu, umumnya kelarutan akan naik dengan kenaikan
suhu. Meskipun beberapa hal terjadi sebaliknya.
2. Pelarut, kebanyakan garam lebih larut dalam air murni daripada pelarut
organik.
3. Ion sekutu, ion yang merupakan salah satu bahan endapan. Pada umumnya
dapat dikatakan bahwa kelarutan suatu endapan akan berkurang jika salah
satu ion sekutu terdapat dalam jumlah yang berlebihan.
4. pH kelarutan garam dari asama bergantung pada pH larutan.
5. Kompleks, dalam hal ini kelarutan mula-mula turun karena pengaruh ion
esjenis kemudiaan naik karena pembentukan kompleks menjadi nyata.
6. Konsentrasi, bila konsentrasu lebih kecil dari kelarutan, zata padat akan
terurai dan sebaliknya bila konsentrasi melibihi dari kelarutan maka akan
terjadi pengendapan.
Dalam pelarut NaCl, didalam pelarut air terjadi interaksi ion dipole antara
senyawa ion dengan molekul air.Molekul air bersifat polar dengan muatan
negatif terpusat pada atom oksigen. Pada proses pelarutan NaCl kutub negarif
akan mengapung Na+ yang bermuatan positif dan hidrogen mengapung Cl- yang
bermuatan negatif. Jika interasi ion dipole lebih besar dari gaya tarik antara ion
dan gaya antar molekul air maka proses pelarutan akan berlangsung. Dalam hal
ini akan terbentuk ion tersolvasi dari senyawa NaCl yaitu Na+ dan Cl-.
5.2. Saran
Hendaknya para praktikan bersifat teliti dan meminimalisir kesalahan
sekecil apapun sehingga hasil yang didapatkan lebih akurat.
Praktikan diharapkan untuk bersabar dan tekun dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA