Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN ASSESMENT OUTENTIK

(Penyusunan Soal dan Hasil Analisi Pengujian Menggunakan Anates)

Oleh
Kelompok VIII

Amelia Yuni Saputri (1613022042)


Anisa Prasetyo Heni (16130220)
Ferdi Febriansyah (16530220)
Fitri Resi (16130220
Ratih Setiani (1613022010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Analisis Soal
Menggunakan Anates tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan salah satu tugas
dalam mata kuliah Assesment Outentik, yang disusun oleh penulis untuk
menunjang proses belajar yang sedang dijalani oleh penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berkontribusi aktif
dalam membantu penyusunan laporan, terutama atas waktunya dalam mengerjakan
soal.

Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat untuk pembaca maupun penulis dalam
memberikan informasi. Serta menambah pengetahuan, khususnya bagi calon
pendidik yang nantinya akan sangat membantu dalam pembuatan soal. Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

Bandarlampung, 12 Juni 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang......................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3. Tujuan....................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TAHAPAN PEMBUATAN SOAL

3.1. Kelas......................................................................................................8
3.2. Materi....................................................................................................8
3.3. Kompetensi Inti……………………………………………………….8
3.4. Kompetensi Dasar…………………………………………………….9
3.5. Indikator………………………………………………………………9

BAB IV HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Observasi……………………………………………………....11


4.2. Pembahasan………………………………………………………….21

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan..........................................................................................27
5.2. Saran ...................................................................................................28

LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tampilan Kualitas Hasil Tugas ...............................................................7


Tabel 3.1 Indikator dan Urutan Soal .......................................................................9
Tabel 4.1 Hasil Observasi .....................................................................................11
Tabel 4.2 Analisis Soal Pilihan Jamak Menggunakan Analisis Anates ................12
Tabel 4.3 Analisis Soal Essay Menggunakan Analisis Anates .............................20
Tabel 4.4 Tes Validitas Soal Plihan Ganda ...........................................................24
Tabel 4.5 Tes Validitas Soal Essay .......................................................................25
Tabel 4.6 Batas Signifikansi Koefisien Korelasi ...................................................25

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penilaian kelas adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Demi mencapai keberhasilan
kegiatan belajar mengajar dengan hasil akhir yang sesuai diharapkan setelah
proses pembelajaran yang autentik Diperlukan berbagai macam metode, jenis
penilaian tertentu yang disesuaikan untuk implementasikan kepada siswanya
dikelas.

Didalam penilaian autentik terdapat indikator sebagai tolak ukur hasil belajar
siswa instrumen dan rubrik yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
memberikan penilaian. Dengan penilaian tersebut guru dan siswa menjadi tahu
sejauh mana kemampuan hasil belajar yang dicapai dan kemampuan siswa
dalam mengaplikasikan pengetahuannya selama proses pembelajaran,
kemudian siswa juga menjadi lebih termotivasi dalam belajar

Penilaian siswa harus memenuhi sense of harmony dimana terjadi keselarasan,


keserasian, dan keseimbangan. Ketika itu telah terjadi dalam standar penilaian
kita di sekolah, maka siswa akan merasakan keadilan dari nilai yang diberikan
oleh guru. Guru dan siswa merasakan bahwa sistem penilaian yang diberikan
sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Dalam melakukan penilaian,
instrumen dan soal diperlukan. Pembuatan soal dalam penilaian autentik juga
harus sesuai tingkatan dan kemampuan berfikirnya.

Oleh karena itu, kami melakukan observasi untuk melakukan penilaian


autentik di SMA N 2 Bandarlampung pada kelas XI MIA 1, dengan
memberikan soal Fluida Dinamis dari C3 sampai C5 berupa 10 pilihan ganda
beralasan dan 4 soal uraian yang masing masing memiliki skor yang sesuai.
2

Selanjutnya akan di kumpulkan dan diolah dengan microsoft excel dan data
tersebut dianalisis untuk mengetahui kemampuan pengetahuan siswa

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada laporan ini sebagai berikut:
1. Bagaimana penilaian hasil belajar autentik di SMA N 2 Bandarlampung?
2. Apakah prinsip penilaian otentik sudah memadai di SMA N 2
Bandalampung?

1.3.Tujuan
Adapun tujuan pada laporan ini sebagai berikut:
1. Mengetahui penilaian hasil belajar autentik di SMA N 2 Bandarlampung
2. Mengetaui bahwa prinsip penilaian otentik sudah memadai di SMA N 2
Bandalampung
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Penilaian otentik atau authentic assessment merupakan penilaian langsung (direct


assessment) dan ukuran langsung (Mueller, 2006:1), penilaian otentik lebih sering
dinyatakan sebagai penilaian berbasis kinerja (performance based assessment),
penilaian alternative (alternative assessment) atau penilaian kinerja (performance
assessment). Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru
tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta
didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau
menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai
dan dicapai (Nurhadi, 2004: 172).
(Masrukhin, 2014)

Aspek kognitif berhubungan dengan pengetahuan individual


(kepandaian/pemahaman) yang ditunjukkan dengan siswa memperoleh hasil dari
pembelajaran yang telah dilakukan. Bentuk penilaian kognitif ini secara eksplisit
maupun implisit harus merepresentasikan tujuan pencapaian pembelajaran.
Biasanya tes yang dilaksanakan oleh guru dapat berupa ujian untuk mengetahui
pemahaman terhadap materi.

Penilaian otentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam


pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena, penilaian semacam
ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam
rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.
Asesmen autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,
memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam
pengaturan yang lebih otentik. Karenanya, penilaian otentik sangat relevan dengan
4

pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar


atau untuk mata pelajaran yang sesuai.

Kata lain dari penilaian otentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian
proyek. penilaian otentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode
yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki
ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki
bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.

Penilaian otentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunkan


standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau
membuat jawaban singkat. Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan
dalam proses pembelajaran, karena memang lzim digunakan dan memperoleh
legitimasi secara akademik. Asesmen autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru
secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. Dalam penilaian otentik,
seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat
melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.

Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri
dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan
pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada asesmen
autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan,
kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah.

Penilaian otentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa


belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena
penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik
berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik
bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus
mereka lakukan.
(Kusmawati, 2017)
5

Penilaian Tertulis
Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis
yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil
pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai
jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban
terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-
akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau
pendek, dan uraian.

Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan


jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka
memperoleh nilai yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat fenomena
kemiskinan dari sisi pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya keterampilan,
atau kelangkaan sumberdaya alam. Masing-masing sisi pandang ini akan
melahirkan jawaban berbeda, namun tetap terbuka memiliki kebenarann yang sama,
asalkan analisisnya benar. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis
pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas
(restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh
guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil
belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.
(Helmi, 2013)

Aspek pengetahuan biasanya dinilai dengan cara-cara seperti di bawah ini :


1. Tes tulis
Meski konsepsi penilaian autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes
tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas
6

hasil pembelajaran tetap bisa dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau
mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban.
Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,
menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau
melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis berbentuk
uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi,
dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian
sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.Pada tes tertulis berbentuk
esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang
berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang
sama.

2. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral)
sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga
menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun
paragraf yang diucapkan.

3. Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa
pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan
karakteristik tugasnya.

(Ikhsannudin, 2014)

Instrumen tes tulis uraian yang dikembankan haruslah disertai kunci jawaban dan
pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui penugasan setidaknya
memenuhi beberapa syarat, yaitu mengkomunikasikan tugas yang dikerjakan oleh
peserta didik, menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas
7

yang baik. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas
dan penugasan mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

Tabel 2.1 Tampilan Kualitas Hasil Tugas


Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Tes Tertulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian.
Tes Lisan Daftar pertanyaan.
Produk/Penugasan PR dan/atau tugas yang dikerjakan secara
individua tau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.

(Rosidin, 2016)
BAB III
TAHAPAN PEMBUATAN SOAL

3.1. Kelas

Soal fisika yang telah diujikan ke siswa SMAN 2 Bandarlampung dengan


jumlah siswa 20 orang. Waktu pelaksanaan pengujian soal pada tanggal 03 dan
09 Mei 2019

3.2. Materi

Materi yang digunakan dalam pembuatan soal ini merupakan materi yang
mencakup kompetensi dasar 3.4 tentang fluida dinamik, yaitu hukum-hukum
dasar fluida dinamik dan penerapan hukum Bernoulli

3.3. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami pengetahuan, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
9

4. prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
5. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama alam sudut pandang/teori.

3.4. Kompetensi Dasar

3.4 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi

3.5. Indikator

Tabel 3.1 Indikator dan Urutan Soal


Indikator Soal Urutan Soal Ke-
3.4.1 Menyimpulkan hubungan antara debit, 1
keceppatan fluida, dan luas permukaan.
3.4.2 Mengubungkan pernyataan tentang swim 2
bladder (aplikasi hukum Bernoulli pada
hewan) dengan jawaban.
3.4.3 Memlilih pernyataan yang benar terkait 3
kecepatan air yang keuar pada tabung
yang bocor konsep persamaan Bernoulli.
3.4.4 Menghitung perbandingan terkait 4
kecepatan air yang keluar pada tabung
yang bocor konsep persamaan Bernoulli.
3.4.5 Menentukan debit air dan waktu yang 5 dan 8
dibutuhkan untuk mengisi ember
(persamaan kontinuitas)
3.4.6 Menghitung dengan 6 dan 10
menggunakan persamaan kontinuitas
dalam penyelesaian masalah
7
10

3.4.7 Menghitung kecepatan aliran udara pada


pesawat terbang pada gaya angkat
pesawat. 9
3.4.8 Mendesain praktikum untuk menentukan
kecepatn aliran air pada lubang 1(essay)
3.4.9 Menganalisis konsep fisika pada prinsip
kerja pesawat terbang (terapan hukum
Bernouli) 2(essay)
3.4.10 Merumuskan kecepatan fluida ketika
seluruh fluida berada pada bagian
horizontal 3(essay)
3.4.11 Menghubungkan persamaan hubungan
usaha dan energi untuk menghitung
besar debit air 4(essay)
3.4.12 Membandingkan tekanan dan kecepatan
air pada pipa dengan luas penampang
berbeda.
BAB IV
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Observasi


Tabel 4.1 Hasil Observasi
Skor Pilihan Ganda Skor Essai Nilai 70% Nilai 30% Nilai
NO NAMA Nilai PG NA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 Essai PG Essai
1 Tazkia Defitri 4 0 4 4 4 4 4 4 0 0 0 0 3 1 70 10 49 3 52
2 M. Kurniawan 4 0 0 3 0 1 3 3 4 0 0 0 0 0 45 0 31,5 0 31,5
3 Farrel Diaztaza 4 4 0 0 2 4 4 4 4 0 1 0 0 0 65 2,5 45,5 0 45,5
4 Fitridiani S. 4 0 4 4 4 4 0 4 0 0 0 0 0 0 60 0 42 0 42
5 Faadiyah R. 4 0 4 4 4 4 0 4 0 0 0 0 4 0 60 10 42 0 42
6 Khansa Jasmine A. 4 0 4 4 4 4 4 4 0 0 0 0 4 1 70 12,5 49 3 52
7 M. Prassetia 4 0 4 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 0 70 0 49 0 49
8 Dzaki Setiabasith 4 0 4 4 4 4 4 4 2 0 0 0 0 0 75 0 52,5 0 52,5
9 Rayna Syuraina 0 0 4 0 4 0 0 0 0 0 4 0 0 0 20 10 14 0 14
10 Alvina Hana M 1 1 1 1 1 1 0 1 4 1 0 0 0 0 30 0 21 0 21
11 Ardian F 3 1 4 4 4 2 0 1 4 1 0 0 0 0 60 0 42 0 42
12

12 Salsabila Azzahra 3 1 4 3 4 0 1 0 4 1 0 0 0 0 52,5 0 36,7 0 36,7


13 Yulia Nawang 3 1 4 4 4 0 4 4 0 0 0 0 4 2 60 15 42 6 48
14 Himawan Rashad 3 1 0 1 2 0 3 4 4 0 0 0 0 0 45 0 31,5 0 31,5
15 Rahma Dwi Azhari 4 1 0 0 4 1 1 4 4 3 0 4 0 0 55 10 38,5 0 38,5
16 Berta Yo;anda 2 1 4 4 4 0 4 1 0 1 4 0 0 0 52,5 10 36,7 0 36,7
17 M. Naufal Daffa 3 1 0 3 1 0 2 2 4 0 0 0 0 0 40 0 28 0 28
18 Suthan Shadiqoh 4 1 0 4 3 1 4 4 0 0 4 0 0 0 52,5 10 36,7 0 36,7
19 Anindia Syafia 2 1 3 4 4 2 0 1 1 1 0 0 0 0 47,5 0 33,2 0 33,2
20 Mentia Hufyana 3 1 4 4 4 4 4 4 0 0 0 0 4 1 70 12,5 49 3 52

Pilihan Ganda
Rata-rata = 22.00
Simpang Baku= 5.69
KorelasiXY= 0.61
Reliabilitas Tes= 0.76
Tabel 4.2 Analisis Soal Pilihan Jamak Menggunakan Analisis Anates
Kriteria
No Tingkat Klasifik Daya Beda Penafsiran
Klasifikasi Kesimpulan
Kesukaran (P) asi (D) Soal
1 75.00% Mudah 40.00% Baik Soal  Soal nomor 1 memiliki tingkat kesukaran sebesar
diperbaiki 0,75. Dari hasil tersebut dapat diputuskan bahwa soal

12
13

berada pada kriteria mudah, karena berada pada


interval 0,71-1,00.
 Soal nomor 1 memiliki daya beda 0,40. Dari hasil
tersebut dapat diputuskan bahwa soal termasuk dalam
kriteria baik karena berada pada interval 0,40-0,69.
 Dari hasil analisis tingkat kesukaran, dan daya beda
dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1 diperbaiki,
karena kriteria dari tingkat kesukaran soal termasuk
mudah.
2 10.00% Sangat -10.00% Tidak ada Soal  Soal nomor 2 memiliki tingkat kesukaran sebesar 0,1.
sukar daya beda ditolak Dari hasil tersebut dapat diputuskan bahwa soal
berada pada kriteria sangat sukar, karena berada pada
0,00-0,15.
 Soal nomor 2 memiliki daya beda -0,1. Dari hasil
tersebut dapat diputuskan bahwa soal tersebut tidak
memiliki daya beda, karena berada pada interval -
1,00-0,00.

13
14

 Dari hasil analisis tingkat kesukaran, dan daya beda


dapat disimpulkan bahwa soal nomor 2 ditolak,
karena kriteria dari daya beda direvisi total atau
diulang dan bernilai ≤ 0,00.
3 62.50% Sedang 75.00% Baik Soal  Soal nomor 3 memiliki tingkat kesukaran sebesar
sekali diterima 6,25. Dari hasil tersebut dapat diputuskan bahwa soal
berada pada kriteria sangat sukar, karena berada pada
0,31-0,70.
 Soal nomor 3 memiliki daya beda 0,75. Dari hasil
tersebut dapat diputuskan bahwa soal termasuk dalam
kriteria baik, karena berada pada interval 0,71-1,00.
 Dari hasil analisis tingkat kesukaran, dan daya beda
dapat disimpulkan bahwa soal nomor 3 diperbaiki,
karena nilai tingkat daya beda tidak berada pada
interval 0,2<x≤0,7.
4 70.00% Sedang 60.00% Baik Soal  Soal nomor 4 memiliki tingkat kesukaran sebesar
diterima 0,70. Dari hasil tersebut dapat diputuskan bahwa soal

14
15

berada pada kriteria sedang, karena berada pada 0,31-


0,70.
 Soal nomor 4 memiliki daya beda 0,60. Dari hasil
tersebut dapat diputuskan bahwa soal termasuk dalam
kriteria baik, karena berada pada interval 0,40 −
0,69.
 Dari hasil analisis tingkat kesukaran, dan daya beda
dapat disimpulkan bahwa soal nomor 4 diterima,
karena nilai daya beda berada pada interval
0,2<x≤0,7.
5 70.00% Sedang 60.00% Baik Soal  Soal nomor 4 memiliki tingkat kesukaran sebesar
diterima 0,70. Dari hasil tersebut dapat diputuskan bahwa soal
berada pada kriteria sedang, karena berada pada 0,31-
0,70.
 Soal nomor 4 memiliki daya beda 0,60. Dari hasil
tersebut dapat diputuskan bahwa soal termasuk dalam
kriteria baik, karena berada pada interval 0,40 −
0,69.

15
16

 Dari hasil analisis tingkat kesukaran, dan daya beda


dapat disimpulkan bahwa soal nomor 4 diterima,
karena nilai daya beda berada pada interval
0,2<x≤0,7.
6 55.00% Sedang 90.00% Baik Soal  Soal nomor 6 memiliki tingkat kesukaran sebesar
sekali diperbaiki 0,55. Dari hasil tersebut dapat diputuskan bahwa soal
berada pada kriteria sangat sukar, karena berada pada
0,31-0,70.
 Soal nomor 6 memiliki daya beda 0,90. Dari hasil
tersebut dapat diputuskan bahwa soal termasuk dalam
kriteria baik sekali, karena berada pada interval 0,70-
1,00.
 Dari hasil analisis tingkat kesukaran, dan daya beda
dapat disimpulkan bahwa soal nomor 6 diperbaiki,
karena nilai tingkat daya beda tidak berada pada
interval 0,2<x≤0,7.
7 70.00% Sedang 60.00% Baik Soal  Soal nomor 7 memiliki tingkat kesukaran sebesar
sekali diterima 0,70. Dari hasil tersebut dapat diputuskan bahwa soal

16
17

berada pada kriteria sedang, karena berada pada


interval 0,71-1,00.
 Soal nomor 7 memiliki daya beda 0,60. Dari hasil
tersebut dapat diputuskan bahwa soal termasuk dalam
kriteria baik, karena berada pada interval 0,40 −
0,69.
 Dari hasil analisis tingkat kesukaran, dan daya beda
dapat disimpulkan bahwa soal nomor 7 diterima,
karena nilai daya beda berada pada interval
0,2<x≤0,7.
8 75.00% Mudah 50.00% Baik Soal  Soal nomor 8 memiliki tingkat kesukaran sebesar
diterima 0,75. Dari hasil tersebut dapat diputuskan bahwa soal
berada pada kriteria mudah, karena berada pada
interval 0,71-1,00.
 Soal nomor 8 memiliki daya beda 0,50. Dari hasil
tersebut dapat diputuskan bahwa soal termasuk dalam
kriteria baik, karena berada pada interval 0,40-0,69.

17
18

 Dari hasil analisis tingkat kesukaran, dan daya beda


dapat disimpulkan bahwa soal nomor 8 diterima
karena nilai daya beda dan tingkat kesukaran berada
pada interval 0,2<x≤0,7.
9 45.00% Sedang -70.00% Tidak ada Soal  Soal nomor 9 memiliki tingkat kesukaran sebesar
daya beda ditolak 0,45. Dari hasil tersebut dapat diputuskan bahwa soal
berada pada kriteria sedang, karena berada pada
interval 0,31-0,70.
 Soal nomor 9 memiliki daya beda -0,70. Dari hasil
tersebut dapat diputuskan bahwa soal tersebut tidak
memiliki daya beda, karena berada pada interval -
1,00-0,00.
 Dari hasil analisis tingkat kesukaran, dan daya beda
dapat disimpulkan bahwa soal nomor 9 ditolak,
karena nilai daya beda tidak berada pada interval
0,2<x≤0,7.
10 2.50% Sangat -5.00% Tidak ada Soal  Soal nomor 10 memiliki tingkat kesukaran sebesar
sukar daya beda ditolak 2,5%. Dari hasil tersebut dapat diputuskan bahwa

18
19

soal berada pada kriteria sangat sukar, karena berada


pada interval 0,00-0,31.
 Soal nomor 10 memiliki daya beda -0,5. Dari hasil
tersebut dapat diputuskan bahwa soal tesebut tidak
memiliki daya beda, karena berada pada interval
negatif.
 Dari hasil analisis tingkat kesukaran, dan daya beda
dapat disimpulkan bahwa soal nomor 10 ditolak,
karena nilai daya beda tidak berada pada interval
0,2<x≤0,7.

Essay
Rata-rata = 2.05
Simpang Baku= 2.28
KorelasiXY= 0.13
Reliabilitas Tes= 0.22

19
20

Tabel 4.3 Analisis Soal Essay Menggunakan Analisis Anates


Kriteria
No Tingkat Penafsiran
Klasifikasi Kesimpulan
Kesukaran (P) Soal
1 0.00% Sangat Soal  Soal nomor 1 memiliki tingkat kesukaran sebesar 0,00. Dari hasil
sukar diperbaiki tersebut dapat diputuskan bahwa soal berada pada kriteria sangat sukar,
karena berada pada interval 0,00-0,31.
 Dari hasil analisis tingkat kesukaran bahwa soal nomor 1 diterima,
karena tingkat kesukaran berada pada interval 0,2<x≤0,7.
2 0.00% Sangat Soal  Soal nomor 1 memiliki tingkat kesukaran sebesar 0,00. Dari hasil
sukar diperbaiki tersebut dapat diputuskan bahwa soal berada pada kriteria sangat sukar,
karena berada pada interval 0,00-0,31.
 Dari hasil analisis tingkat kesukaran bahwa soal nomor 1 diterima,
karena tingkat kesukaran berada pada interval 0,2<x≤0,7.
3 30.00% Sangat Soal  Soal nomor 3 memiliki tingkat kesukaran sebesar 0,30. Dari hasil
sukar diterima tersebut dapat diputuskan bahwa soal berada pada kriteria sukar, karena
berada pada interval 0,00-0,30.

20
21

 Dari hasil analisis tingkat kesukaran bahwa soal nomor 3 diterima,


karena nilai tingkat kesukaran berada pada interval 0,2<x≤0,7.
4 47.50% Sedang Soal  Soal nomor 4 memiliki tingkat kesukaran sebesar 0,475. Dari hasil
diterima tersebut dapat diputuskan bahwa soal berada pada kriteria sedang, karena
berada pada interval 0,31-0,70.
 Dari hasil analisis tingkat kesukaran bahwa soal nomor 4 diterima,
karena tingkat kesukaran berada pada interval 0,2<x≤0,7.

21
21

4.2. Pembahasan

Uji instrumen kognitif dilakukan pada 20 siswa di kelas XI MIA SMAN 2


Bandarlampung. Instrumen yang diujikan terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan
4 soal essay. Soal dibuat berdasarkan kriteria soal HOTS yakni terdiri dari soal
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi pada materi Fluida Dinamis.
Pada soal pilihan ganda terdapat 5 soal faktual yaitu nomor 5, 6, 7, 8 dan 10
kemudian terdapat 2 soal konseptual pada nomor 3 dan 4. Terdapat 2 soal
prosedural pada nomor 1 dan 9 dan terdapat 1 soal metakognisi pada nomor 2.
Di dalam soal essay terdiri dari soal jenis prosedural pada nomor 1, 3 dan 4,
kemudian soal jenis konseptual pada nomor 2.

Soal untuk pilihan ganda berjumlah 10 butir. Dalam setiap butir soal jika siswa
menjawab benar akan mendapatkan skor maksimal 4. Berdasarkan tabel 4.1
terlihat skor yang didapatkan oleh siswa setelah mengerjakan soal-soal yang
diberikan.

Butir 1 terlihat bahwa siswa yang menjawab benar (skor 4) sebanyak 10 siswa,
dan 1 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor 0) setelah
dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir nomor 1
memiliki tingkat kesukaran yakni kategori mudah. Soal nomor 1 memiliki
tingkat kesukaran sebesar 0,75 yang berarti 75% dari mahasiswa yang diujikan
menjawab benar, daya beda 0,40 dengan kriteria soal baik, dan dapat
disimpulkan soal nomor 1 harus diperbaiki.
Butir 2 terlihat bahwa siswa yang menjawab benar (skor 4) sebanyak 1 siswa,
dan 8 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor 0) setelah
dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir nomor 2
memiliki tingkat kesukaran yakni kategori sangat sukar, dengan nilai 0,1 yang
berarti 10% dari mahasiswa yang diujikan menjawab benar, daya beda -0,1
yang berarti soal tidak memiliki daya beda, dan dapat disimpulkan soal nomor
2 ditolak atau dibuang.
Butir 3 terlihat bahwa siswa yang menjawab benar (skor 4) sebanyak 12 siswa,
dan 6 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor 0) setelah
22

dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir nomor 3


memiliki tingkat kesukaran yakni kategori sedang, dengan nilai 0,625 yang
berarti 62,5% dari mahasiswa yang diujikan menjawab benar, daya beda 0,75
dengan kriteria soal baik sekali, dan dapat disimpulkan soal nomor 3 harus
diperbaiki.
Butir 4 terlihat bahwa siswa yang menjawab benar (skor 4) sebanyak 13 siswa,
dan 3 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor 0) setelah
dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir nomor 4
memiliki tingkat kesukaran yakni kategori sedang, dengan nilai 0,7 yang
berarti 70% dari mahasiswa yang diujikan menjawab benar, daya beda 0,6
dengan kriteria soal baik, dan dapat disimpulkan soal nomor 4 diterima.
Butir 5 terlihat bahwa siswa yang menjawab benar (skor 4) sebanyak 14 siswa,
dan 1 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor 0) setelah
dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir nomor 5
memiliki tingkat kesukaran yakni kategori sedang, dengan nilai 0,7 yang
berarti 70% dari mahasiswa yang diujikan menjawab benar, daya beda 0,6
dengan kriteria soal baik, dan dapat disimpulkan soal nomor 4 diterima.
Butir 6 terlihat bahwa siswa yang menjawab benar (skor 4) sebanyak 8 siswa,
dan 6 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor 0) setelah
dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir nomor 6
memiliki tingkat kesukaran yakni kategori sedang, dengan nilai 0,55 yang
berarti 55% dari mahasiswa yang diujikan menjawab benar, daya beda 0,9
dengan kriteria soal baik sekali, dan dapat disimpulkan soal nomor 6 harus
diperbaiki.
Butir 7 terlihat bahwa siswa yang menjawab benar (skor 4) sebanyak 9 siswa,
dan 6 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor 0) setelah
dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir nomor 7
memiliki tingkat kesukaran yakni kategori sedang, dengan nilai 0,7 yang
berarti 70% dari mahasiswa yang diujikan menjawab benar, daya beda 0,6
dengan kriteria soal baik, dan dapat disimpulkan soal nomor 7 diterima.
Butir 8 terlihat bahwa siswa yang menjawab benar (skor 4) sebanyak 12 siswa,
dan 2 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor 0) setelah
23

dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir nomor 8


memiliki tingkat kesukaran yakni kategori mudah, dengan nilai 0,75 yang
berarti 75% dari mahasiswa yang diujikan menjawab benar, daya beda 0,5
dengan kriteria soal baik, dan dapat disimpulkan soal nomor 8 harus diperbaiki.
Butir 9 terlihat bahwa siswa yang menjawab benar (skor 4) sebanyak 8 siswa,
dan 10 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor 0)
setelah dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir
nomor 9 memiliki tingkat kesukaran yakni kategori sedang, dengan nilai 0,45
yang berarti 45% dari mahasiswa yang diujikan menjawab benar, daya beda -
0,7 dengan kriteria soal baik, dan dapat disimpulkan soal nomor 9 diterima.
Butir 10 terlihat bahwa tidak ada siswa yang menjawab benar (skor 4), dan 14
siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor 0) setelah
dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir nomor 1
memiliki tingkat kesukaran yakni kategori sangat sukar.

Soal essay berjumlah 4 butir. Dalam setiap butir soal jika siswa menjawab
benar akan mendapatkan skor maksimal 4. Berdasarkan tabel 4.1 terlihat skor
yang didapatkan oleh siswa setelah mengerjakan soal-soal yang diberikan.
Butir 1 essay terlihat bahwa siswa yang menjawab benar (skor 4) sebanyak 3
siswa, dan 16 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor
0) setelah dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir
nomor 1 memiliki tingkat kesukaran yakni kategori sangat sukar.
Butir 2 essay terlihat bahwa siswa yang menjawab benar (skor 4) sebanyak 1
siswa, dan 19 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor
0) setelah dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir
nomor 2 memiliki tingkat kesukaran yakni kategori sangat sukar.
Butir 3 essay terlihat bahwa siswa yang menjawab benar (skor 4) sebanyak 4
siswa, dan 15 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor
0) setelah dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir
nomor 3 memiliki tingkat kesukaran yakni kategori sedang.
Butir 4 essay terlihat bahwa tidak siswa yang menjawab benar (skor 4), dan
16 siswa yang tidak menjawab atau menjawab dengan salah (skor 0) setelah
24

dianalisis menggunakan anates maka dapat diketahui bahwa butir nomor 4


memiliki tingkat kesukaran yakni kategori sangat sukar.

Hasil analisis anates menunjukan bahwa nilai reliabilitas tes untuk soal pilihan
ganda sebesar 0,76. Hal tersebut menunjukkan jika soal tersebut yang
berjumlah 10 butir yang dijadikan tes dalam ujian materi fluida statis tersebut
dapat dinyatakan reliabel dalam skala kuat. Data dinyatakan reliabel sedang
apabila dalam rentang 0,40-0,599. Sedangkan dinyatakan reliabel skala kuat
apabila pada rentang 0,60-0,799, dan data dinyatakan reliabel skala sangat kuat
apabila berada pada rentang 0,80-1,00. Sehingga butir-butir soal tersebut
termasuk kategori reliabel skala kuat yang dapat dijadikan instrument dalam
melakukan tes. Sedangkan untuk hasil analisis tes soal essay menunjukkan
bahwa nilai reabilitas yang dihasilkan sebesar 0,22. Hal tersebut menunjukkan
bahwa butir soal tersebut dinyatakan reliabel dalam skala rendah. Sehingga
butir soal tersebut tidak dapat dijadikan instrument tes.

Validitas Tes
Uji validitas tes dapat diukur dengan melihat korelasi skor butir soal dengan
skor total. Berikut ini merupakan data hasil oalahan yang berupa korelasi dan
signifikansi tiap-tiap butir soal baik soal pilihan ganda maupun soal essay
menggunakan anates.

Tabel 4.4 Tes Validitas Soal Plihan Ganda


No. Butir Korelasi Signifikansi
1 0,773 Sangat Signifikan
2 0,000 -
3 0,380 -
4 0,547 -
5 0,465 -
6 0,744 Sangat Signifikan
7 0,547 -
8 0,661 Signifikan
25

9 -0,300 -
10 -0,159 -

Tabel 4.5 Tes Validitas Soal Essay


No. Butir Korelasi Signifikansi
1 0,353 -
2 0,201 -
3 0,719 Sangat Signifikan
4 0,660 Sangat Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut:


Tabel 4.6 Batas Signifikansi Koefisien Korelasi
df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708
15 0,482 0,606
20 0,423 0,549
25 0,381 0,496
30 0,349 0,449
40 0,304 0,393
50 0,273 0,354

Taraf signifikansi tiap butir soal pilihan ganda diukur berdasarkan data tabel
4.4. Jumlah butir soal sebanyak 10 soal, sehingga:
n = 10
df = (N-2)
= (10-2)
=8
Maka df = 0,576
Berdasarkan analisis soal pilihan ganda didapat nilai korelasi untuk butir soal
2, 3, 4, 5, 7, 9, dan 10 kurang dari 0,576. Maka disimpulkan bahwa butir-butir
tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid)
dan harus dilakukan perbaikan.
26

Sedangkan untuk analisis soal essay, dapat dilihat pada butir soal 1 dan 2 tidak
berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid) maka harus
dilakukan perbaikan pada butir soal tersebut.

Bobot dari skor pilihan ganda adalah 75% dan bobot dari skor essay adalah
30%. Setah dilakukan perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel dapat
diketahui bahwa siswa yang mendapatkan skor ≥ 50 sebanyak 4 siswa dari
total keseluruhan yaitu 20 siswa. Siswa yang mendapatkan skor akhir tertinggi
adalah Dzaki Setiabasith dengan skor 52,5. Dari hasil yang telah didapatkan
maka dapat disimpulkan bahwa siswa masih memiliki kemampuan kognitif
yang relatif rendah karena nilai yang didapatkan oleh siswa yang mengerjakan
soal-soal yang diberikan masih relatif kecil (rendah). Namun, hal tersebut
terjadi dikarenakan adanya kendala ketika pengujian instrumen, siswa hanya
diberikan waktu 30 menit untuk mengerjakan soal-soal sehingga siswa kurang
maksimal dalam mengerjakannya.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis yaitu sebagai


berikut.
1. Langkah dalam penulisan butir soal, yaitu memilih kompetensi dasar
yang akan digunakan dalam pembuatan soal, menentukan topik dari
kompetensi dasar yang sesuai untuk dijadikan soal pilihan ganda dan
soal uraian, membuat indikator pencapaian, membuat kisi-kisi soal
yang disesuaikan dengan indikator pencapaian dalam setiap materi
atau topik yang dipilih, menulis butir soal yang mengacu pada
indikator yang telah dibuat pada kisi-kisi soal, dan membuat rubrik
soal.
2. Berdasarkan hasil analisis untuk soal pilihan ganda yang berjumlah
35 soal, ada 13 soal yang diterima sehingga dikategorikan baik, 20
soal direvisi yang dikategorikan cukup baik, dan 2 soal ditolak yang
dikategorikan soal tersebut buruk, jadi soal yang kami buat rata-rata
dikategorikan cukup baik karena soal yang cukup baik lebih banyak
dibandingkan dengan soal yang baik dan kurang baik.
3. Pada hasil analisis untuk soal uraian yang berjumlah 5 soal, terdapat
5 soal yang diterima, jadi soal yang kami buat rata-rata dikategorikan
baik karena tidak ada soal yang direvisi maupun ditolak.
4. Hasil yang diperoleh dari penilaian yang telah dilakukan untuk soal
pilihan ganda dengan bobot skor sebesar 75% dan bobot dari skor
essay adalah 30%. Setah dilakukan perhitungan dengan
menggunakan Ms. Excel dapat diketahui bahwa siswa yang
mendapatkan skor ≥ 50 sebanyak 4 siswa dari total keseluruhan
28

yaitu 20 siswa. Siswa yang mendapatkan skor akhir tertinggi adalah


Dzaki Setiabasith dengan skor 52,5.
5. Hasil analisis yang telah didapatkan bahwa siswa masih memiliki
kemampuan kognitif yang relatif rendah karena nilai yang
didapatkan oleh siswa yang mengerjakan soal-soal yang diberikan
masih relatif kecil (rendah).
6. Berdasarkan data reliabilitas tes menggunakan aplikasi anates untuk
soal pilihan ganda diperoleh sebesar 0,76, sehingga butir-butir soal
tersebut termasuk kategori reliabel skala kuat yang dapat dijadikan
instrument dalam melakukan tes. Sedangkan untuk hasil analisis tes
soal essay menunjukkan bahwa nilai reliabilitas yang dihasilkan
sebesar 0,22. Hal tersebut menunjukkan bahwa butir soal tersebut
dinyatakan reliabel dalam skala rendah. Sehingga butir soal tersebut
tidak dapat dijadikan instrument tes.
7. Berdasarkan analisis soal pilihan ganda didapat nilai korelasi untuk
butir soal 2, 3, 4, 5, 7, 9, dan 10 kurang dari 0,576. Maka disimpulkan
bahwa butir-butir tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor
total (dinyatakan tidak valid) dan harus dilakukan perbaikan.
Sedangkan untuk analisis soal essay, dapat dilihat pada butir soal 1
dan 2 tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan
tidak valid) maka harus dilakukan perbaikan pada butir soal tersebut.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang ditemui oleh penulis, ditemukan beberapa


hambatan sehingga penulisan memberikan saran sebagai berikut.
1. Untuk menguji reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran
sebaiknya soal diujikan kepada siswa dengan kuantitas yang banyak
sehingga hasilnya lebih akurat.
2. Dalam membuat soal pilihan ganda, sebaiknya diperhatikan susunan
pilihan jawaban dan pengecoh jawaban.
3. Untuk menghitung reliabilitas, sebaiknya banyaknya soal ganjil
sebanding dengan banyaknya soal genap.
DAFTAR PUSTAKA

Helmi, Jon. 2013. Penilaian Autentik Pada Kurikulum 2013. Diakses dari http://
jurnalalishlah.wordpress.com/2014/09/06/penilaian-autentik-dalam-kuri-
kulum-2013/ Pada 19 Mei 2019 Pukul 20.58 WIB

Ikhsanudin, Eka. 2014. Jenis - Jenis Penilaian Autentik. Diakses dari https://
www.ekaikhsanudin.net/2014/12/jenis-jenis-penilaian-autentik.html?m=1
Pada 19 Mei 2018 Pukul 20.43 WIB

Kusmawati. 2017. Penilaian Otentik. Diakses dari http://kusmawati1.blogspot.


com/2017/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html?m=1 Pada 19 Mei
2019 Pukul 21.06 WIB

Masrukhin. 2014. Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Mata Pelajaran


Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Kemampuan Evaluasi Dalam
Pembelajaran. Diunduh dari https://
conf.unnes.ac.id/index.php/snep/II/paper/viewFile/250/144 Pada 19 Mei
2019 Pukul 20.41 WIB

Rosidin, Undang. 2016. Penilaian Otentik. Yogyakarta: Media Akademi


LAMPIRAN
Kisi-kisi soal Fisika untuk SMA/MA Kelas XI

Level Bentuk No.


No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Kognitif Soal Soal
1. 3.4Menerapkan prinsip 1. Azas 1. Menyimpulkan hubungan .C5 Pilihan 1
fluida dinamik dalam kontinuitas antara debit, keceptan fluida, (Prosedural) Ganda
teknologi 2. Azas Bernoulli dan luas penampang Beralasan
3. Penerapan Azas 2. Menghubungkan pernyataan C6 2
Kontinuitas dan tentang swim bladder (aplikasi (Metakognisi)
Bernouli dalam hukum Bernoulli pada hewan)
Kehidupan dengan jawaban.
3. Memlilih pernyataan yang benar C5 3
terlkait kecepatan dari air yag (Konseptual)
keuar pada tabung yang bocor
konsep persamaan Bernoulli.
4. Memlilih pernyataan yang benar C4 4
terlkait kecepatan dari air yag (Konseptual)
keuar pada tabung yang bocor
konsep persamaan Bernoulli.
5. Menentukan debit air dan C3 5
waktu yang dibutuhkan untuk (Faktual)
mengisi ember (persamaan
kontinuitas)
6. Menerapkan persamaan C3 6
kontinuitas dalam penyelesaian (Faktual)
masalah
7. Menghitung kecepatan aliran C3 7
udara pada pesawat terbang (Faktual)
pada gaya angkat pesawat.
8. Menentukan debit air yang C3 8
mengalir pada selang (Faktual)

9. mendesain praktikum untuk C5 9


menentukan kecepatn aliran air (Prosedural)
pada lubang
10. Menghitung kecepatan fluida C3 10
dengan persamaan kontinuitas (Faktual)
1. Menganalisis konsep fisika C4 Esai 1
pada prinsip kerja pesawat (Prosedural)
terbang (terapan hukum
Bernouli)
2. Merumuskan kecepatan fluida C6 2
ketika seluruh fluida berada (Konseptual)
pada bagian horizontal
3. Menghubungkan persamaan C3 3
hubungan usaha dan energi (Prosedural)
untuk menghitung besar debit
air
4. Membandingkan Tekanan dan C4 4
Kecepatan air pada pipa (Prosedural)
dengan luas penampang
berbeda.

KUNCI JAWABAN

No Kunci
Indikator Soal Level Kognitif Bentuk Soal
Soal Jawaban
3.4.1 Menyimpulkan hubungan C5 Pilihan Ganda (A)
antara debit, keceptan (Prosedural) Beralasan Persamaan kontuinitas fluida, yaitu
fluida, dan luas penampang Q=Av, sehinga dapat diketahui bahwa Q berbanding
lurus dengan luas penampang dan kecepatan fluida.
1
Jika dilihat dari percobaan, ketika kecepatan fluida
diubah semakin besar, maka debit air akan semakin
besar dan ketika luas penampang diubah semakin besar,
maka debit air akan semakin besar.
3.4.2 Menghubungkan pernyataan C6 (E)
tentang swim bladder (Metakognitif) Kebanyakan ikan memiliki swim bladder (kantong
(aplikasi hukum Bernoulli 2 renang). Swim badder bekerja, seperti tangki pemberat
pada hewan) dengan pada kapal selam. Ikan dapat mengubah swimbladder
jawaban.
dengan mengecangkan dan mengendurkan oto-oto
sesuai keperluan ikan.
Ikan berada pada posisi mengapung, saat otot swim
bladder relaks dan swim bladder menjadi semakin
besar, ikan berada pada posisi tenggelam, saat otot swim
balder mengencang dan swim blader menjadi semakin
kecil, dan ikan berada pada posisi melayang saat ikan
berada pada keadaan, seperti ikan tenggelam, tetapi
posisi ikan melayang karena massa jenis air dan ikan
berada dalam keadaan yang sama.
3.4.3. Memlilih pernyataan yang C5
(C)
benar terlkait kecepatan dari (Konseptual)
air yag keuar pada tabung Persamaan Bernoulli :
yang bocor konsep
persamaan Bernoulli. P1 + 1/2 ρ v12 + ρ g h1 = P2 + 1/2 ρ v22 + ρ g h2
Jika permukaan atas bak terbuka maka P1 = tekanan
udara di atas permukaan air. Jika ada lubang kecil di
titik A maka P2 = tekanan udara di luar lubang kecil.
3 Tekanan udara di manapun di dekat bak pasti bernilai
sama sehingga P1 = P2. Dengan demikian P1 dan
P2 dapat dihilangkan dari persamaan Bernoulli.
1/2 ρ v12 + ρ g h1 = 1/2 ρ v22 + ρ g h2
Lubang di A kecil sehingga air yang keluar melalui
lubang itu mempunyai kelajuan besar, sebaliknya luas
permukaan bak besar sehingga kelajuan turunnya
permukaan air kecil. Dengan demikian nilai
v2 mendekati nol sehingga 1/2 ρ v22 dilenyapkan dari
persamaan.

3.4.4. Membandingkan jarak x yang C4 (D)


dilalui air pada tabung yan (Konseptual) Teorema Torriceli menyatakan bahwa kelajuan air
bocor dengan teorema 4 keluar dari tabung sama dengan kelajuan air ketika
Torriceli jatuh bebas dari ketinggian di mana h1 = 20 cm = 0,2
meter dan h2 = 50 cm = 0,5 meter.
3.4.5. Menentukan debit air dan C3 (A)
waktu yang dibutuhkan (Faktual) Dengaan persamaan konsep Kontinitas, dimana
untuk mengisi ember perkalian antara luas penampang dan kecepatan fluida
(persamaan kontinuitas) pada setiap titik sepanjang tabung aliran adalah konstan.
Persamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan fluida
berkurang ketika melalui pipa lebar dan bertambah
ketika melewati pipa sempit
A2 = 2 cm 2 = 2 x 10 −4 m 2
v2 = 10 m/s

5 a) Debit air
Q = A 2 v2 = (2 x 10 −4 )(10)
Q = 2 x 10 −3 m 3 /s

b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember


Data :
V = 20 liter = 20 x 10 −3 m 3
Q = 2 x 10 −3 m 3 /s
t=V/Q
t = ( 20 x 10 −3 m 3 )/(2 x 10 −3 m 3 /s )
t = 10 sekon
3.4.6. Menerapkan persamaan C3 (C)
kontinuitas (Faktual) Dengaan persamaan konsep Kontinitas, dimana
dalam penyelesaian perkalian antara luas penampang dan kecepatan fluida
masalah. pada setiap titik sepanjang tabung aliran adalah konstan.
Diketahui: D
A = 10 cm = 0,1 m D
B = 30 cm = 0,3 m D
C = 5 cm = 0,05 m
Ditanya: VA : VB : VC= ……….?
Penyelesaian
1 1 1
𝑣𝐴 : 𝑣𝐵 : 𝑣𝐶 = 2 : 2 : 2
𝐷𝐴 𝐷𝐵 𝐷𝐶

1 1 1
𝑣𝐴 : 𝑣𝐵 : 𝑣𝐶 = : 2:
0,1 0,3 0,052
2
1 1 1
𝑣𝐴 : 𝑣𝐵 : 𝑣𝐶 = : :
0,01 0,09 0,0025
1 1
𝑣𝐴 : 𝑣𝐵 : 𝑣𝐶 = 100: 2 : 2
30 5
3.4.7. Menghitung kecepatan aliran C3 (B)
udara pada pesawat terbang (Faktual) A = 80 m 2
pada gaya angkat pesawat. νb = 250 m/s
6
ρ = 1,0 kg/m 3
F = 1100 kN = 1100 000 N
νa =......
3.4.8. Menentukan debit air yang C3 (A)
mengalir pada selang (Faktual) Dengaan persamaan Kontinuitas, dimana perkalian
antara luas penampang dan kecepatan fluida pada setiap
titik sepanjang tabung aliran adalah konstan. Persamaan
tersebut menunjukkan bahwa kecepatan fluida
berkurang ketika melalui pipa lebar dan bertambah
ketika melewati pipa sempit
Diketahui t= 10 s
V= 120 m3
Ditanya: Q=…….?
𝑉
Jawab 𝑄 =
𝑡
120
𝑉=
10
𝑉 = 12 𝑚3 𝑠 −1

Jadi debit air yang keluar dari selang tersebut adalah 12


m3/s
3.4.9.mendesain praktikum untuk C5 (E)
menentukan kecepatn aliran air (Prosedural) (a) Ambil kaleng bekas dan paku yang sudah
pada lubang disediakan, lalu lubangi kaleng dengan paku.
Lubangi secara merata dengan arah vertical dengan
jarak antar lubang
(b)Tutup bolongan pada kaleng menggunakan
lakban/solasi yang sudah disediakan
(c) Isi kaleng dengan air sampai ke atas permukaan
(d)Ukurlah air dari lubang pertama sampai permukaan
air, ulangi pengukuran sampai lubang ke tiga
(e) Saat mencoba pengukuran, letakkan meteran diatas
permukaan tanah sambil lakban dibuka dan lihatlah
berapa ukuran air yang terukur turu. Lakukanlah
percobaan tersebut ke 3 lubang.
3.4.10. Menghitung kecepatan fluida C3 (C)
dengan persamaan (Faktual) Diketahui :
kontinuitas Diameter penampang besar (d1) = 2
Jari-jari penampang besar (r1) = ½ d1 = ½ (2) = 1
Luas penampang besar (A1) = π r12 = π (1)2 = π (1) = π
Diameter penampang kecil (d2) = 1
Jari-jari penampang kecil (r2) = ½ d2 = ½ (1) = ½
Luas penampang kecil (A2) = π r22 = π (1/2)2 = π (1/4) =
¼π
Kecepatan aliran fluida pada penampang besar (v1) = 4
m/s
Ditanya : kecepatan aliran fluida pada penampang kecil
(v2)
Jawab :
Persamaan kontinuitas fluida :
A1 v1 = A2 v2
π 4 = ¼ π (v2)
4 = ¼ (v2)
v2 = 8 m/s
3.4.3 Menganalisis konsep fisika C4 Essai Pesawat terbang didesain dengan memperhitungkan
pada prinsip kerja pesawat (Prosedural) Hukum Bernoulli. Hukum Bernoulli menyatakan bahwa
terbang (terapan Hukum kecepatan berbanding balik dengan tekanan. Artinya
Bernouli) jika kecepatan tinggi maka tekanannya akan rendah.
Berdasarkan hal itu, dibuatlah desain sayap pesawat
yang bisa diubah-ubah modenya. Pada saat take
1
off, pilot akan mengubahnya menjadi “bengkok” ke arah
bawah. Supaya pada bagian atas, kecepatan udaranya
tinggi. Alhasil, tekanan di bagian itu akan menjadi lebih
rendah daripada di bawah pesawat. Saat tekanan udara
di bagian bawah sayap lebih tinggi, maka si udara akan
bisa “mengangkat” pesawat dan dia bisa take off
3.4.4 Merumuskan kecepatan C6
fluida ketika seluruh fluida (Konseptual)
berada pada bagian
horizontal

Fluida dianggap benda besar dengan pusat massa di


2 tengah. Titik berat fluida pada saat awal berada pada
ketinggian L/2 di atas permukaan meja. Saat itu, fluida
dalam keadaan diam sehingga energi kinetiknya nol.
Ketika fluida itu seluruhnya berada pada pipa
horizontal, krtinggian titik beratnya dianggap nol dan
kalau penampang pipa diabaikan. Dengan menggunakan
𝐿
kelestarian energi mekanik maka didapat 𝑚𝑔 2 +
1 1
𝑚. 0 = 𝑚𝑔. 0 + 2 𝑚𝑣 2 atau 𝑣 = √𝑔𝐿
2
3.4.3. Menghubungkan persamaan C3 3 Sebelum menghitung besar debit air, kecepatan air harus
hubungan usaha dan energi untuk (Prosedural) dicari dengan persamaan hubungan usaha dan energi.
menghitung besar debit air
h = 4,05 m
A = 0,8 cm2 = 8.10-5m2
t = 1 menit = 60 sekon
ditanya: V = ….?
Jawab
Ep = m.g.h = ½ mv2
v = √2.g.h = √2.10.4,05 = 9 m/s

Q = A.v = 8.10-3.9 = 7,2.10-4 m3/s


V = Q.t = 7,2.10-4.60 = 432.10-4m3 = 43,2 L
3.4.4. Membandingkan Tekanan C4 4 Data :
dan Kecepatan air pada pipa dengan (Prosedural) h1 = 5 m
luas penampang berbeda. h2 = 1 m
v1 = 36 km/jam = 10 m/s
P1 = 9,1 x 105 Pa
A1 : A2 = 4 : 1

a) Kecepatan air pada pipa kecil


Persamaan Kontinuitas :
A1v1 = A2v2
(4)(10) = (1) (v2)
v2 = 40 m/s

b) Selisih tekanan pada kedua pipa


Dari Persamaan Bernoulli :
P1 + 1/2 ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2 ρv22 + ρgh2
P1 − P2 = 1/2 ρ(v22 − v12) + ρg(h2 − h1)
P1 − P2 = 1/2(1000)(402 − 102) + (1000)(10)(1 − 5)
P1 − P2 = (500)(1500) − 40000 = 750000 − 40000
P1 − P2 = 710000 Pa = 7,1 x 105 Pa
c) Tekanan pada pipa kecil
P1 − P2 = 7,1 x 105
9,1 x 105 − P2 = 7,1 x 105
P2 = 2,0 x 105 Pa

Rubrik Penilain Pilihan Ganda Beralasan


No Soal Skor Keterangan
0 Jawaban salah dan alasan salah
1 Jawaban benar dan alasan salah
1 2 Jawaban benar, alasannya tidak logis
3 Jawaban benar dan alasannya hampir mendekati kunci jawaban
4 Jawaban dan alasan benar
0 Jawaban salah dan alasan salah
1 Jawaban benar dan alasan salah
2 2 Jawaban benar, alasannya tidak logis
3 Jawaban benar dan alasannya hampir mendekati kunci jawaban
4 Jawaban benar dan alasan benar
0 Jawaban salah dan alasan salah
1 Jawaban benar dan alasan salah
3 2 Jawaban benar, alasannya tidak logis
3 Jawaban benar dan alasannya hampir mendekati kunci jawaban
4 Jawaban benar dan alasan benar
0 Jawaban salah dan alasan salah
1 Jawaban benar dan alasan salah
4 2 Jawaban benar, alasannya tidak logis
3 Jawaban benar dan alasannya hampir mendekati kunci jawaban
4 Jawaban benar dan alasan benar
0 Jawaban salah dan alasan salah
1 Jawaban benar dan alasan salah
5 2 Jawaban benar, alasannya tidak logis
3 Jawaban benar dan alasannya hampir mendekati kunci jawaban
4 Jawaban benar dan alasan benar
0 Jawaban salah dan alasan salah
6 1 Jawaban benar dan alasan salah
2 Jawaban benar, alasannya tidak logis
3 Jawaban benar dan alasannya hampir mendekati kunci jawaban
4 Jawaban benar dan alasan benar
0 Jawaban salah dan alasan salah
1 Jawaban benar dan alasan salah
7
2 Jawaban benar, alasannya tidak logis
3 Jawaban benar dan alasannya hampir mendekati kunci jawaban
0 Jawaban salah dan alasan salah
1 Jawaban benar dan alasan salah
8
2 Jawaban benar, alasannya tidak logis
3 Jawaban benar dan alasannya hampir mendekati kunci jawaban
0 Jawaban salah dan alasan salah
9
1 Jawaban benar dan alasan salah
2 Jawaban benar, alasannya tidak logis
3 Jawaban benar dan alasannya hampir mendekati kunci jawaban
0 Jawaban salah dan alasan salah
1 Jawaban benar dan alasan salah
10
2 Jawaban benar, alasannya tidak logis
3 Jawaban benar dan alasannya hampir mendekati kunci jawaban

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
Skor = 𝟒𝟎

Rubrik Penilaian Soal Essai

No Soal Skor Keterangan


0 Tidak menjawab
1 Penjelasan hukum bernoulli dan gaya angkat pesawat kurang tepat
1 2 Menjelaskan gaya angkat pesawat dengan tepat
3 Penjelasan konsep bernoulli tepat namun gaya angkat kurang tepat
4 Menjelaskan konsep bernoulli dan gaya angkat pesawat dengan tepat
0 Jawaban salah
1 Rumus benar
2 2 Menginterpretasi gambar dan rumus benar
3 Menjabarkan konsep dan rumus benar
4 Menginterpretasi gambar, menjabarkan dan rumus benar
3 0 Tidak menjawab
1 Menjawab diketahuinya saja
2 Menjelaskan gaya angkat pesawat dengan tepat
3 Menjawab dengan rumus yang tepat tetapi hasilnya kurang tepat
4 Menjawab dengan rumus dan hasil yang tepat
4 0 Jawaban salah
1 Menjawab sebagian saja
2 Menjawab 2/3 bagian
3 Menjawab semua bagian dengan rumus yang tepat tetapi hasilnya kurang
tepat atau sebaliknya
4 Menjawab semua bagian dengan rumus yang tepat dan hasilnya benar
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
Skor = 𝟏𝟔

Anda mungkin juga menyukai