Dosen Pengampu:
Nurjannah, S.Pd., M.Pd.
Dr. Achmad Rahmadhan, M.Kes.
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Widya Sari (A24120045)
Naposia (A2412033)
Napisah (1910121120009)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Model Pembelajaran Sequenced”. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam yang
telah mengantarkan kita kepada zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nurjannah, S.Pd., M.Pd. dan
Bapak Dr. Achmad Rahmadhan, M.Kes. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pembelajaran Sains Terpadu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca khususnya calon
pendidik.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Model Pembelajaran Sequenced ............................................ 3
2.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran Sequenced ............................................... 5
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Sequenced ................. 5
2.4 Implementasi Model Pembelajaran Sequenced ....................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 9
3.2 Saran ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah yaitu:
a. Apa pengertian model pembelajaran sequenced ?
b. Bagaimana ciri-ciri model pembelajaran sequenced ?
c. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran sequenced ?
d. Bagaimana implementasi model pembelajaran sequenced ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini:
a. Mengetahui pengertian model pembelajaran sequenced
b. Mengetahui ciri-ciri dari model pembelajaran sequenced
c. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran sequenced
d. Mengimplementasikan model pembelajaran sequenced
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Rujukan gambar di atas, meminjam istilah Hamalik (2008), menyatakan
bahwa model sequenced adalah susunan atau urutan pengelompokan kegiatan
atau langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan kurikulum dengan
lebih mengacu pada ”kapan” dan ”di mana” pokok-pokok bahasan tersebut
ditempatkan dan dilaksanakan. Pada model ini, topik atau unit pada satu mata
pelajaran disusun dan diurutkan bertepatan dengan unit mata pelajaran lain, ide
atau konsep yang sama pada satu mata pelajaran diajarkan juga pada mata
pelajaran lain, walaupun tetap pada pengajaran yang terpisah, setiap topik atau
pelajaran yang diurutkan untuk mempermudah siswa menguasai pelajaran (tetapi
pengurutan pelajaran bukan mengajar bab per bab yang ada pada daftar isi buku
pelajaran, melainkan mengurutkan pelajaran bersifat ‘spektakuler’ sesuai
kebutuhan pengembangan kompetensi siswa dan tuntutan perkembangan sains-
teknologi (Juanda, 2019).
Model sequenced diibaratkan seperti eyeglasses (kaca mata), yang berarti
konten internal yang bervariasi dibingkai oleh konsep yang berkaitan. Lensa
menggambarkan dua materi pelajaran yang berbeda. Kedua lensa sejajar karena
kedua materi pelajaran ini akan diajarkan secara paralel, dimana isi materi
pelajaran tersebut telah diurutkan terlebih dahulu. Mata pelajaran yang terpisah
ini dibingkai oleh konsep yang berkaitan yang menaungi topik atau mata
pelajaran tersebut. Model pembelajaran sequenced pada hakikatnya merupakan
model pembelajaran terpadu yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif
mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan
otentik (Vidianto, Riyanto, & Nasution, 2018).
John Adams pernah berkata, “The textbook is not a moral contract that
teachers are obliged to teach—teachers are obliged to teach children.” Artinya,
buku teks bukanlah kontrak moral dimana guru wajib untuk mengajarkan juga
guru wajib untuk mengajar anak-anak. Maksud dari Adams ini yakni dalam
menjalankan tugas mengajar, guru tidak harus terikat pada urutan materi dalam
4
buku, namun guru dapat mengatur ulang urutan materi pelajaran yang akan
diajarkan kepada anak-anak. Urutan baru mungkin akan lebih logis jika urutan
tersebut sejajar dengan isi mata pelajaran antar disiplin ilmu. Akan sangat
berguna bagi siswa dan guru ketika siswa mencari hubungan dasar antar konten.
Belajar menjadi lebih menyeluruh dan karena itu ilmu akan lebih mudah
ditransfer.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa model sequenced adalah model
pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan karena adanya persamaan-
persamaan konsep, walaupun mata pelajarannya berbeda.
5
b. Dari sudut pandang siswa:
1. Pengurutan yang disengaja pada topik yang berhubungan antar disiplin
ilmu dapat membantu siswa memahami pelajaran mereka baik pada
subjek maupun konten.
2. Pengintegrasian dapat membantu transfer ilmu. Ketika siswa melihat guru
pada area konten yang berbeda, ruangan yang berbeda, periode yang
berbeda, membuat pokok-pokok yang sama, maka siswa dapat
memperkuat pengetahuannya dan mendapat pembelajaran yang lebih
bermakna.
6
2.4 Implementasi Model PembelajaranSequenced
Model pembelajaran Urutan (Sequenced Model) diterapkan untuk
menumbuhkan daya tarik agar siswa mau belajar atau mengetahui (Mudjiati,
2021). Menurut Fogarty, manfaat dari model pembelajaran terpadu tipe urutan
adalah pendidik dapat menyusun kembali rangkaian topik, bab dan unit dengan
menentukan skala prioritas mata pelajaran yang ada pada kurikulum atau tidak
sekedar mengikuti urutan yang telah dijabarkan di dalam kurikulum (Zulfa,
Nuroso, & Reffiane, 2020).
Model sequenced ini berguna pada tahap awal proses integrasi yang
mengunakan dua bidang disiplin yang mudah dikaitkan dengan yang lainnya,
guru harus bekerja dengan seorang partner, mulai membuat daftar isi kurikuler
secara terpisah, kemudian tim ini mencoba untuk mengurutkan isi yang terpisah
tersebut sehingga keduanya cocok. Mereka mencoba menyamakan isi kurikulum
yang berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang belajar
dari keduanya (mata pelajaran). Jadi, dapat disimpulkan bahwa model Sequenced
ini dapat digunakan saat terdapat konsep – konsep yang sama pada mata
pelajaran yang berbeda.
Untuk menyusun bahan ajar yang sesuai dengan model sequenced, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
a. Kronologis
b. Kausal
c. Struktural
d. Logis dan psikologis (deduktif, induktif)
e. Spiral
f. Rangkaian ke belakang
g. Hierarki belajar
7
Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Sequenced
Untuk mengaplikasikan model sequence pada proses pembelajaran di sekolah,
langkah-langkah pengembangan dapat dilakukan, sebagai berikut :
1. Menganalisis isi kurikulum.
2. Think Back (Re-design): Memilih dua mata pelajaran sejenis dan
mengurutkan topik atau konsep dari masing-masing mata pelajaran dengan
periode waktu yang sejajar.
3. Think Ahead (Design): Memikirkan urutan yang logis dari kedua mata
pelajaran dan menempatkan ke dalam urutan yang tepat.
4. Think Again (Refine): Mendesain atau meredesain unit, topik, atau konsep
dari kedua mata pelajaran yang secara logis dapat diajarkan dengan periode
waktu yang sejajar.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian pada bab pembahasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan,
bahwa kurikulum dan pembelajaran ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat
terpisahkan. Model sequenced adalah model pembelajaran terpadu yang
menekankan pada urutan karena adanya persamaan-persamaan konsep, walaupun
mata pelajarannya berbeda. Susunan bahan ajar terdiri atas topik/subtopik, dan di
dalam tiap topik/subtopik terkandung ide pokok yang relevan dengan tujuan.
Seperti halnya model – model pembelajaran yang lain, model pembelajaran
sequenced mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari model
sequenced diantaranya: melalui penataan ulang urutan topik, bab, dan unit; guru
dapat menetapkan prioritas kurikuler, ini lebih baik daripada harus mengikuti
urutan yang ditetapkan oleh redaksi buku teks, dengan cara ini, guru dapat
membuat keputusan penting mengenai isi materi pelajaran yang akan diajarkan,
dapat membantu siswa memahami pelajaran mereka baik pada subjek maupun
konten, dan pengintegrasian dapat membantu transfer ilmu. Sedangkan
kelemahannya yaitu guru harus mengalah pada otonomi dalam membuat urutan
kurikulum karena guru bermitra dengan yang lain, artinya guru tidak boleh
menang sendiri atau mementingkan diri sendiri namun guru harus banyak
mengalah karena dalam penggunaan model ini melibatkan dua guru yang
bermitra.
3.2 Saran
Dibutuhkannya kompromi dari beberapa guru-guru IPA untuk membentuk
model pembelajaran, guru-guru IPA harus memiliki otonomi dalam membuat
urutan kurikulum, dan untuk membuat urutan sesuai dengan kejadian-kejadian,
serta membutuhkan kolaborasi dan fleksibilitas dari semua orang yang terlibat
agar mudah diselesaikan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Fogarty, Robin. (1991). How to Integrate the Curricula. Illinois: Skylight Publishing.
Hamalik, Oemar. (2008). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Rosdakarya.
Juanda, Anda. (2019). Pembelajaran Kurikulum Tematik Terpadu: Teori & Praktik
Pembelajaran Tematik Terpadu Berorientasi Landasan Filosofis, Psikologis
dan Pedagogis. Cirebon: Confident.
Mudjiati. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Urutan (Sequenced Model) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas 5-A Tentang Materi Bangun Datar
Pada Bidang Koordinat Di SD Negeri Ngagelrejo V/400 Surabaya. Jurnal
Pendidikan Dasar, 5(1), 25-33.
Vidianto, I. D., Riyanto, Y., & Nasution. (2018). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Terpadu Model Sequenced Tema Berbagai Pekerjaan Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan, 3(2), 92-96.
Zulfa, E., Nuroso, H., & Reffiane, F. (2020). Keefektifan Model Pembelajaran
Terpadu Tipe Sequenced Berbantu Media Puzzle Terhadap Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 4(1), 18-22.
http://heptajayawardana.blogspot.com-Jum’at, 8 Maret 2013
http://www.ahmatnurdin.com-Ahmad Nurdin, 22 Juni 2012-8 Maret 2013
10