DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 PARIAMAN
Jl. Prof. M. Yamin, S.H. No. 38, Desa Kampung Baru, Kec. Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Kode Pos: 25514
NPSN: 10307309 Laman: https://sman1pariaman.sch.id dan E-mail: office@sman1pariaman.sch.id
Konten/Materi : Pengukuran
B. Kompetensi Awal
Pada Fase D, Peserta didik telah mempelajari hakikat ilmu sains dan
metode ilmiah. Di dalamnya terdapat pengetahuan tentang pengukuran,
yaitu :
2
D. Sarana dan Prasarana
1. Alat Praktek
2. Buku
3. Sarana untuk mencetak LKPD
4. Laboratorium Fisika
E. Target Siswa
Perangkat ajar ini dirancang untuk :
3
keterampilan dalam SI
proses dalam 3. Menentukan dimensi
pengukuran, besaran-besaran fisika
perubahan iklim Pertemuan 2
dan pemanasan 4. Mengubah penulisan angka
global, penting sesuai penulisan
pencemaran notasi ilmiah.
Keterampilan
lingkungan, Pertemuan 3
Proses
energi alternatif, 5. Melakukan percobaan
dan pengukuran panjang.
pemanfaatannya 6. Mengumpulkan data
. percobaan pengukuran
panjang.
7. Mengolah data hasil
percobaan pengukuran
panjang
8. Menyajikan data hasil
percobaan pengukuran
panjang
9. Mempresentasikan hasil
percobaan pengukuran
panjang
Pertemuan 4
10. Melakukan percobaan
massa jenis benda yang
beraturan dan yang tak
beraturan
11. Melakukan percobaan
massa jenis benda yang
beraturan dan yang tak
beraturan
4
12. Mengumpulkan data
percobaan massa jenis
benda yang beraturan dan
yang yang tak beraturan
13. Mengolah data hasil
percobaan massa jenis
benda yang beraturan dan
yang tak beraturan
14. Menyajikan data hasil
percobaan massa jenis
benda yang beraturan dan
yang tak beraturan
15. Mempresentasikan hasil
percobaan massa jenis
benda beraturan.
B. Asesmen
Elemen Teknik
Pemahaman Tes Tertulis dan Penugasan
Keterampilan Proses Unjuk Kerja
Sikap Observasi
C. Pemahaman Bermakna
5
4. Seberapa akurat pengukuran berulang yang dilakukan dapat diketahui
dengan cara menghitung nilai ketidakpastian berulang
D. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa perlu belajar tentang alat ukur dan cara menggunakannya
dengan benar ?
2. Mengapa setiap alat ukur mempunyai skala dan tigkat ketelitian yang
berbeda-beda?
3. Bagaimana cara menuliskan ukuran virus atau ukuran massa Bumi
agar mudah dibaca ?
4. Mengapa dalam mengukur suatu benda tidak boleh hanya satu kali
tetapi harus dilakukan berulang ?
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertemuan ke 1
Materi Besaran dan Satuan, Dimensi
1. Pendahuluan (15’)
a) Guru mengucapkan salam, berdoa, cek kehadiran, dan cek kebersihan.
b) Guru menyampaikan aprsepsi dan motivasi.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi, langkah
pembelajaran dan tehnik penilaian.
d) Guru menyampaikan kaitan materi pelajaran dengan kandungan Al
quran dan Budaya Minangkabau
Ayat Alquran terkait
QS. Al Qamar ayat 49
Al Isra' Ayat 35
Al-Mutaffifin Ayat 1 – 3
Budaya Minangkabau
“Pandai maatak maetok an , maagak maagihan”
6
“Maukua samo panjang, manimbang samo barek, mambagi
samo adia”
Pertemuan Pertemuan ke 2
Materi Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah
1. Pendahuluan (15’)
a) Guru mengucapkan salam, berdoa, cek kehadiran, dan cek kebersihan.
b) Guru menyampaikan aprsepsi dan motivasi.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi, langkah
pembelajaran dan tehnik penilaian.
d) Guru menyampaikan kaitan materi pelajaran dengan kandungan Al
quran dan Budaya Minangkabau
2. Kegiatan Inti (95’)
a) Peserta didik mendiskusikan tentang notasi ilmiah dan angka penting.
b) Peserta didik mencari berbagai informasi atau referensi tentang notasi
an angka penting.
c) Guru memberikan ulasan dan penekanan tentang materi pelajaran.
3. Penutup (25’)
a) Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran pertemuan pertama.
b) Siswa melaksanakan evaluasi.
7
c) Siswa dan guru melakukan umpan balik
Pertemuan Pertemuan ke 3
Materi Penggunaan alat ukur panjang : penggaris, mikrometer
sekrup, dan jangka sorong
1. Pendahuluan (15’)
a) Guru mengucapkan salam, berdoa, cek kehadiran, dan cek kebersihan.
b) Guru menyampaikan aprsepsi dan motivasi.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi, langkah
pembelajaran dan tehnik penilaian.
d) Guru menyampaikan kaitan materi pelajaran dengan kandungan Al
quran dan Budaya Minangkabau
2. Kegiatan Inti (95’)
a) Peserta didik melakukan tentang percobaan pengukuran besaran
panjang.
b) Peserta didik melaporkan dan mendiskusikan hasil percobaan.
c) Guru memberikan ulasan dan penekanan tentang materi pelajaran.
3. Penutup (25’)
a) Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran pertemuan pertama.
b) Siswa melaksanakan evaluasi.
c) Siswa dan guru melakukan umpan balik/refleksi
Pertemuan Pertemuan ke 4
Materi Menentukan Massa Jenis Benda Beraturan dan Tak Beraturan
1) Pendahuluan
● Guru menyapa, memimpin doa, dan melakukan absen peserta didik
● Guru melakukan apersepsi
● Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok
2) Kegiatan Inti
● Peserta didik melakukan percobaan tentang menentukan massa jenis
benda dipandu dengan LKPD yang diberikan guru.
8
● Peserta didik mengolah hasil percobaan
● Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya
3) Penutup
● Peserta didik menerima konfirmasi dari guru berupa ulasan tentang
materi yang dipresentasikan
● Peserta didik mengisi lembar refleksi
Pertemuan Pertemuan ke 5
Materi Tes
9
3) dst.
6) Catatan lainnya
1 2 3 4 5
10
Pariaman, Juni 2022
Mengetahui, Wakil Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA Negeri 1 Bid. Kurikulum
Pariaman
11
III. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
A Petunjuk Belajar
B Capaian Pembelajaran
12
C Tujuan Pembelajaran
D Materi Pembelajaran
13
Contoh Soal:
Diketahui : v = 36 km/jam
jarak
Jawab : Kecepatan =
waktu
36 km( jarak)
36 km/jam =
1 jam(waktu)
36000 meter
=
3600 sekon
= 10 m/s
Contoh Soal:
Tentukan dimensi besaran-besaran turunan dari luas!
Penyelesaian :
Luas = panjang x lebar
[ Luas ] = [ panjang ] x [ lebar ]
= [ L ] x [ L ] = [ L ]2
E Tugas
14
b. Siswa mengukur besaran ……
c. Satuan besaran yang diukur siswa adalah ……
2. Penjual menimbang sayur
a. Data yang didapatkan penjual adalah …..
b. Penjual menimbang besaran ……
c. Satuan besaran tersebut adalah ……
3. Dokter mengukur suhu badan pasiennya
a. Data yang didapatkan dokter adalah …..
b. Dokter mengukur besaran ……
c. Satuan besaran yang diukur dokter adalah ……
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan mencari informasi pada bahan ajar dan buku teks!
1. Apakah yang dimaksud dengan besaran ?
….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. Apakah yang dimaksud dengan satuan ?
….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….…
15
5. Jelaskan syarat sebuah satuan ditetapkan dengan Satuan Internasional ?
….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….…
16
5
6
7
G Evaluasi
17
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / Ganjil
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. …………………………………….
2. …………………………………….
3. …………………………………….
A TUJUAN PERCOBAAN
penting.
B TEORI DASAR
Notasi ilmiah adalah cara menuliskan suatu bilangan yang sangat besar ataupun
yang sangat kecil. Notasi ilmiah ditulis dalam bentuk sebagai berikut:
a,… x 10n
keterangan:
18
19
Contoh :
Massa elektron kira-kira 0,0000000000000000000000000000000911 kg.
Tuliskan massa electron dalam bentuk Notasi ilmiah !
Jawab :
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran,
ini terdiri atas angka-angka pasti dan satu angka taksiran yang sesuai dengan
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting.
3. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak di sebelah kiri
maupun di sebelah kanan koma desimal, bukan angka penting.
Contoh: 0,006 m memiliki satu angka penting
4. Angka nol yang terletak di sebelah kanan tanda koma dan angka bukan nol
nol harus ditulis dalam notasi ilmiah. Angka-angka pada notasi ilmiah merupakan
angka penting.
20
C ALAT DAN BAHAN
D LANGKAH PERCOBAAN
A. Mengukur panjang:
1. Sediakan mistar dan kertas karton yang sudah dibentuk segitiga dan
persegi panjang.
tulislah hasil pengukuran langsung tadi dan luas berdasarkan aturan angka
3. Lakukan hal yang sama seperti no.2 untuk mengukur panjang dan lebar pada
persegi panjang.
persegi panjang.
E DATA
21
Pengukuran Langsung
Tabel 1. Segitiga
1 Tinggi
2 Panjang
Alas
1 Panjang
2 Lebar
1 Luas Segitiga
2 Luas Persegi
Panjang
22
F PENGOLAHAN DATA
G EVALUASI
2. Mobil dengan massa 1000 kg bila dituliskan dalam notasi ilmiah akan
menjadi… .
3. Berikut ini hasil pengukuran panjang dua batang kayu. Tentukan jumlah
panjang kedua batang dan selisih kedua panjang batang kayu tersebut
satuan meter.
a. 5,678 + 1,11 = ….
b. 4,786 – 2,45
c. 3,156 x 2,4 = …
d. 9,8678 : 3,7 = …
23
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / Ganjil
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. …………………………………….
2. …………………………………….
3. …………………………………….
A TUJUAN PERCOBAAN
B TEORI DASAR
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran
besaran fisika.
Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti meteran lipat (pita),
mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai
24
tingkat ketelitian yang berbeda. Semakin kecil angka ketelitian alat ukur
nya maka semakin teliti hasil pengukuran tersebut.
a. Jangka Sorong
25
Mikrometer sekrup di tunjukan pada gambar 2. Jika skala nonius di putar
lengkap 1 kali maka rahang geser dan skala nonius maju mundur 0.5 mm.
Karena skala nonius memiliki skala 50 skala, maka ketelitian mikrometer
sekrup K 0.5 mm / 50 = 0.01 mm (Kanginan,2002). Dengan demikian
ketidakpastianya ∆x = 1/2 x nilai satuan terkecil (nst) = 1/2 x 0.01 mm =
0.005 mm
1. Perhatikan garis skala utama dengan skala nonius. Anggap ini nilai SU.
2. Perhatikan garis mendatar pada skala nonius yang berhimpit dengan
garis mendatar pada skala utama. Anggap ini nilai SN.
3. Nilai x = SU + (K x SN) ± Ketidakpastian
Contoh :
26
micrometer sekrup, kemudian ditambahkan hasilnya pada hasil skala
utama).
Alat yang digunakan untuk mengukur massa adalah neraca ohauss. Prinsip
kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara
massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam
dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua
lengan.
Sumber : www.google.com
x=x 0 +∆ x
dimana
27
x0 : Hasil Pengukuran
Δx : Ketidakpastian pengukuran
Untuk pengukuran berulang (lebih dari satu kali) maka pelaporan hasil
adalah :
x=x rata−rata =
∑ X i = X 1+ X 2+ X 3 +… .+ X N
N N
√
2
N ∑ x i −( ∑ x i )
2
1
∆ x=
N N −1
∆x
% Kesalahan (error )= ×100 %
x
Alat :
1. Jangka sorong
2. Mikrometer sekrup
3. Jangka sorong
4. Neraca Ohauss
Bahan :
1. Kelereng
2. Kotak jangka sorong
3. Baterai 1,5 V
4. Baterai 9 V
28
Mengamati
D LANGKAH PERCOBAAN
Nomor Keterangan
1 …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2 …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3 …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..………
4 …………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
5 …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
6 …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
29
Nomor Keterangan
1 ……………………………………………………………………………….…………
2 …………………………………………………………………………………..………
3 …………………………………………………………………………………..………
4 …………………………………………………………………………………..………
5 …………………………………………………………………………………….……
6 ………………………………………………………………………………….………
7 ………………………………………………………………………………………..…
8 ………………………………………………………………………………….………
Menanya
Manakah yang lebih teliti hasil pengukuran menggunakan jangka sorong atau
micrometer sekrup ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…….
30
Mengumpulkan Data
(Eksperimen)
31
E DATA
Keteltian K = ........ cm
No SU SN Tebal
T T2
(cm)
X = SU + (K x SN)
Jumlah
Rata-
rata
Ketelitian K = ............ mm
No SU SN Tebal
T T2
(cm)
X = SU + (K x SN)
32
2
Jumlah
Rata-
rata
1. Hitunglah nilai rata-rata hasil pengukuran untuk tabel 1a dan tabel 1b.
2. Tentukan hasil pengukuran sesuai dengan aturan angka penting.
G ANALISA DATA
1. Dari hasil pengukuran tebal kotak jangka sorong mengunakan jangka sorong dan
mikrometer sekrup, alat ukur manakah yang lebih teliti? Berikan alasannya.
Jawab :
33
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............
H EVALUASI
B. 321,5 gram
C. 240 gram
D. 173 gram
E. 170,3 gram
3. Perhatikan hasil pengukuran jangka sorong terhadap panjang sebuah benda pada
gambar berikut!
34
Panjang benda teserbut adalah….
I. Tujuan Praktikum
Menentukan massa jenis benda tak beraturan
35
4) Air
V. Tabel Pengamatan
..dst
VI. Kesimpulan
Tuliskanlah hasil pengukuran sesuai format yang telah diajarkan
36
2. Pengayaan dan Remedial
a. Remedial
Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
a) Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta
didik yang belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD
tertentu.
b) Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus,
yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran
regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk KD tertentu
Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan
gambar, model, skema, grafik, memberikan rangkuman yang
sederhana, dll.)
Penyederhanaan soal/pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada KD atau indikator yang
belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelahmengikuti tes/ulangan KD
tertentu atau sejumlah KD dalam satu kesatuan
3. Nilai remedi adalah capaian tertinggi yang diperoleh oleh peserta didik.
Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial
Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%.
Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila
jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang
dari 50%.
Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes individual (tertulis) bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
Format Program Remedial
37
Sekolah : SMA Negeri 1 Pariaman
Kelas / Semester : X/Ganjil
Mata Pelajaran : Fisika
Ulangan Harian ke : ………….
Tanggal Ulangan Harian : ………………….
Bentuk Soal UH : Uraian
MateriUH (KD/Indikator) : ....................................
1. .........................
2. .............................
3. ............................................
Rencana Ulangan Rem : ……………..
KKM : ……………….
No. Nama Nilai Indikator yang Bentuk Nomor Soal Nilai Ket.
Siswa Ulangan tidak dikuasai Pelaksanaan yang dikerjakan Tes Tunta
(No.Indikator) Pembelajaran dalam Tes Rem s/
Remidial Remidial Blm
Tunta
s
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
2
3
38
b. Pengayaan
1. Cara yang dapat ditempuh:
a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas
wawasan bagi KD tertentu
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik,
bacaan/paragraf, dll.
c. Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
d. Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum
mencapai ketuntasan.
2. Materi dan waktupelaksanaan program pengayaan
a. Materi Program pengayaan diberikan sesuai dengan KD-KD atau indikator
yang dipelajari , bisaberupa penguatan materi yang dipelajari maupun
berupa pengembangan materi
b. Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:
Setelah mengikuti tes/ulangan KD tertentu atau kesatuan KD tertentu,
dan atau
pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat tuntas
dibanding dengan teman lainnya maka dilayani dengan program
pengayaan
3. Format Program Pengayaan
39
KKM : ……………….
N Nama Siswa Nilai Tes Bentuk
o Pengayaan
1
2
3
40
3. Bahan Ajar
Besaran merupakan sesuatu yang dapat dikukur, baik secara langsung maupun tak
langsung, dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan. Besaran dibedakan menjadi dua,
yakni besaran pokok dan besaran turunan.
a. Besaran Pokok
b. Besaran Turunan
41
Tabel Besaran Turunan dan Satuannya
Besaran Turunan
Satuan SI
42
digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre – Kilogram –
Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga
satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi,
pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu
meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
Setelah abad ke-17, sekelompok ilmuwan menggunakan sistem ukuran yang mula-
mula dikenal dengan nama sistem Metrik. Pada tahun 1960, sistem Metrik dipergunakan
dan diresmikan sebagai Sistem Internasional (SI). Penamaan ini berasal dari bahasa
Perancis Le Systeme Internationale d’Unites. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
menggantikan sistem metrik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter – Gram – Second
(CGS). Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku
a. Satuan Baku
Standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat. Satuan baku
adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara internasional
atau disebut dengan satuan internasional (SI). Contoh: meter, kilogram, dan
detik.Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
43
Contoh: jengkal, depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
c. Konversi Satuan
Satuan tidak baku perlu dikonversi ke satuan baku sehingga satuannya
konsisten. konversi satuan dilakukan dengan menyisipkan faktor konveksi yang
cocok yang membuat satuan lain ditiadakan kecuali satuan yang kita kehendaki.
Sebagai contoh, hasil pengukuran lebar sebuah meja adalah 26,5 inci, dan ingin
dinyatakan dalam sentimeter.
Faktor konversi dalam hal ini adalah 1 inci = 2,54 cm Sehingga 26,5 inci
= 26,5 x 2,54 cm = 67,3 cm
Berikut ini beberapa contoh konversi satuan untuk besaran panjang, massa, dan
waktu.
Panjang
1 inci = 2,54 cm 1 sentimeter (cm) = 0,394 inci
1 meter (m) = 3,28 ft 1 kilometer (km) = 0,621 mil
1 yard (yd) = 3 ft 1 angstrom () =10-10 m
1 tahun cahaya (ly) = 9,46 1015 m 1 parsec = 3,09 1016 m
1 fermi = 10-15 m
Massa
1 satuan massa atom (sma) = 1,6605 10-27 kg 1 slug = 14,59 kg
1 kilogram (kg) = 103 g = 2,205 lb 1 ton = 1.000 kg
Waktu
1 menit = 60 s 1 jam = 3.600 s
1 hari = 8,64 104 s 1 tahun = 3,1536 107 s
Contoh Soal
44
Dimensi suatu besaran adalah cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran
pokoknya. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang
berdimensi. Cara penulisan dimensi dari suatu besaran dinyatakan dengan lambang huruf
tertentu dan diberi tanda kurung persegi. Dimensi mempunyai tiga kegunaan, yaitu untuk
menentukan satuan dari suatu besaran turunan dengan cara analisis dimensional dan
menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang sepintas tampak berbeda, untuk
membuktikan apakah suatu persamaan benar atau salah.
No Nama Besaran Dimensi
1 Massa [M]
2 Panjang [L ]
3 Waktu [T ]
4 Suhu [θ]
5 Kuat Arus Listrik [I]
6 Jumlah Zat [N]
7 Intensitas Cahaya [J]
Dimensi dari besaran turunan dapat disusun dari dimensi besaran-besaran pokok. Tabel
berikut menunjukkan berbagai dimensi besaran turunan.
45
1. Tuliskan definisi besaran, besaran pokok, dan besaran turunan!
2. Identifikasi masing-masing 3 contoh besaran pokok dan turunan yang Anda
temukan dalam kehidupan sehari-hari!
3. Lengkapilah tabel konversi berbagai satuan di bawah ini:
a. 2000 kg/m3 = ............gram/cm
b. 0,8 gram/cm = ………….. kg/m3
c. 36 km/jam = .............m/s
4. Tentukan dimensi usaha jika usaha adalah hasil kali gaya dengan perpindahan.
46
Bahan Ajar Pertemuan 2
Notasi ilmiah adalah cara menuliskan suatu bilangan yang sangat besar ataupun yang
sangat kecil. Notasi ilmiah ditulis dalam bentuk sebagai berikut:
a,… x 10n
keterangan:
a = bilangan asli dari 1 sampai 9 (bilangan penting)
n = pangkat bilangan bulat (orde)
Contoh :
Massa elektron kira-kira 0,0000000000000000000000000000000911 kg.
Tuliskan massa electron dalam bentuk Notasi ilmiah !
Jawab :
Massa electron = 9,11 x 10-31 kg
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, termasuk
angka terakhir yang ditaksir atau diragukan. Angka-angka penting ini terdiri atas angka-
angka pasti dan satu angka taksiran yang sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur yang
digunakan.
47
1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
Contoh :
548 memiliki 3 angka penting.
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh: 75,006 Kg memiliki lima angka penting
3. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak di
sebelah kiri maupun di sebelah kanan koma desimal, bukan angka penting.
Contoh: 0,006 m memiliki satu angka penting
4. Angka nol yang terletak di sebelah kanan tanda koma dan angka bukan nol
termasuk angka penting.
Contoh : 0,070 memiliki 2 angka penting
5. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya yang memiliki angka
nol harus ditulis dalam notasi ilmiah. Angka-angka pada notasi ilmiah merupakan
angka penting.
Contoh: 8900 gr ditulis menjadi 8,9 x 103 gr memiliki dua angka penting
48
1. Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5
dihilangkan.
49
Bahan Ajar Pertemuan 3
Fisika tidak bisa dilepaskan dari proses pengukuran berbagai besaran fisika dan alat
ukur yang digunakan dalam fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan dalam fisika membutuhkan tingkat ketelitian
yang sangat tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika.
Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti meteran lipat (pita), mistar,
jangka sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkat ketelitian
yang berbeda
c. Mistar
50
Gambar 1. Ilustrasi Pengkuran
Sumber : www. Google.com
d. Jangka Sorong
51
Gambar 2. Jangka Sorong
Sumber : www. Google.com
e. Mikrometer Sekrup
52
Pernahkah kamu pergi ke pasar? Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat
berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan
emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut
digunakan untuk mengukur massa benda.
53
6. Alat Ukur Waktu
Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita gunakan
untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh. Berbagai jenis
alat ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam
matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang
memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
54
Gambar 4. Iustrasi Pengukuran suhu dengan Termometer
Sumber : www. Google.com
55
4. Instrumen Penilaian Keterampilan Proses
Kriteria Penilaian
Indikator
No. Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Penilaian
(1 poin) (2 poin) (3 poin) (4 poin)
1 Sistematik Materi Materi Materi Materi presentasi
a presentasi presentasi presentasi diajukan secara
Presentasi diajukan diajukan diajukan runtut dan
secara tidak secara secara runtut sistematis
runtut dan kurang runtut tetapi kurang
tidak dan tidak sistematis
sistematis sistematis
2 Pengguna Menggunaka Menggunaka Menggunaka
an bahasa n bahasa n bahasa n bahasa Menggunakan
yang baik, yang baik, yang baik, bahasa yang
kurang baku, kurang baku, baku, tetapi baik, baku dan
dan tidak dan kurang terstruktur
terstruktur terstruktur terstruktur
3 Kejelasan Artikulasi Artikulasi jelas,
Artikulasi Artikulasi
menyamp kurang jelas, suara terdengar,
kurang jelas, jelas, suara
aikan suara tidak bertele-tele
suara tidak terdengar,
terdengar,
terdengar, tetapi bertele-
tidak bertele-
bertele-tele tele
tele
4 Komunikat Membaca lebih banyak lebih banyak lebih banyak
if catatan menatap menatap menatap audiens
sepanjang catatan saat audiens saat saat menjelaskan
menjelaskan menjelaskan menjelaskan dari pada catatan,
dari pada dari pada dan
audiens catatan, menggunakan
56
gestur yang
tanpa ada
membuat audiens
gestur tubuh
memperhatikan
5 Kebenara Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan
Menjelaskan
n Konsep 1 dari 4 2 dari 4 3 dari 4
seluruh konsep
konsep konsep konsep
esensial dengan
esensial esensial esensial
benar
dengan benar dengan benar dengan benar
Deskripsi Skala
3 2 1
57
● Memberikan dan jelas lengkap
alasan yang jelas
terhadap analisis
yang diberikan
● Mudah dimengerti
5. Penilaian Pemahaman
Pilihan Ganda
No Indikator Soal Ranah Kunci
Kognitif
58
1 Peserta didik dapat Dari kelompok besaran di C2 C
menentukan bawah ini, yang merupakan
kelompok besaran kelompok besaran pokok
yang termasuk yaitu . . . .
besaran pokok. a. Panjang, waktu, daya,
massa
b. Luas, jumlah zat, kuat
arus listrik
c. Jumlah zat, kuat arus
listrik, massa
d. Massa, tekanan, jumlah
zat
e. Kuat arus listrik,
tegangan, kecepatan
2 Peserta didik dapat Dari kelompok satuan di C2 D
menentukan bawah ini, yang merupakan
kelompok besaran kelompok satuan dari
pokok dan satuan besaran pokok dalam SI
nya menurut yaitu . . . .
Satuan a. Joule, newton, meter,
Internasional (SI) sekon
b. Watt, kandela, volt, gram
c. Volt, meter/sekon, joule,
ampere
d. Meter, ampere, kandela,
sekon
e. Kandela, ampere, sekon,
newton
59
3 Peserta didik dapat Lihatlah table di bawah ini ! C2 D
menentukan
No Besaran Satuan
kelompok besaran
turunan dan 1 Berat Kg
satuannya menurut
2 Luas m2
Satuan
Internasional (SI) 3 Energi Watt
4 Kuat Arus A
Listrik
5 Tekanan Pa
6 Gaya N
Berdasarkan table diatas,
yang termasuk besaran
turunan dan satuannya yang
benar adalah …
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 5
c. 2, 3, dan 6
d. 2, 5, dan 6
e. 3, 4, dan 5
60
d. 1.360 kg/m3
e. 13.600 kg/m3
61
adalah …
a. 61,904
b. 61,90
c. 61,9
d. 62,0
e. 62
62
Besarnya hasil pengukuran
adalah …
a. 3,00 cm
b. 3,04 cm
c. 3,10 cm
d. 3,14 cm
e. 3, 19 cm
Tes Uraian
1. Tentukan dimensi usaha jika usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan
perpindahan. (Skor total = 5)
Pedoman Pengskoran
Diketahui :
Bobot 2
Dimensi gaya [F] = [M][L][T]-2
Dimensi pepindahan [s] = [L]
Ditanya : [W] = …..?
Jawab :
Dimensi usaha
[ W ] =[ F ] . [ s ]
Bobot 3
[ W ] =[ M ] [ L ] [ T ]−2 . [ L ]
[ W ] =[ M ][ L ]−2 [ T ]−2
---------------------------------------------------------------------------------------------------
63
Pedoman Pengskoran
Diketahui :
Bobot 2
SU = 4,5
SN = 11
K = 0,01 mm
Ditanya : [W] = …..?
Jawab :
Hasil pengukurran
x=SU + ( SN × K )
x=4,5+ ( 11× 0,01 )
x=4,5+0,11 Bobot 3
x=4,51mm
---------------------------------------------------------------------------------------------------
3.
64
6. Daftar Pustaka
65
66