Anda di halaman 1dari 57

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Pakusari


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / Genap
Peminatan : MIPA
Materi Pokok : Alat-Alat Optik
Alokasi Waktu : 5 x 2 JP (10 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi


 Kompetensi Inti
KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya *)
KI - 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
*)
KI - 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI - 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
*) dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar KI-3 Kompetensi Dasar KI-4
3.11 Menganalisis cara kerja alat optik 4.11 Membuat karya yang menerapkan prinsip
menggunakan sifat pemantulan dan pemantulan dan/atau pembiasan pada
pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa cermin dan lensa
Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar KI-3 Kompetensi Dasar KI-4
Pertemuan 1 :
3.11.1. Mendeskripsikan fungsi dan bagian alat
optik mata.
3.11.2..Menjelaskan pengertian daya akomodasi.
3.11.3.Membedakan mata normal, rabun jauh
(miopi), rabun dekat (hipermetropi), dan
mata tua (presbiopi).
3.11.4.Menentukan jangkauan daya akomodasi
mata.

Pertemuan ke 2
3.11.5 Menjelaskan fungsi dan bagian dari Lup
dan mikroskop
3.11.6 Menganalisis pembentukan bayangan
pada Lup dan mikroskop
3.11.7 Membedakan pengamatan mata tak
berakomodasi dan berakomodasi
maksimum pada lup dan mikroskop
3.11.8 Menganalisis perbesaran lup dan
mikroskop
Pertemuan ke 3
3.11.9 Menjelaskan fungsi dan bagian dari
teropong bintang dan teropong bumi
3.11.10 Menganalisis pembentukan bayangan
pada teropong bintang dan teropong bumi
3.11.11 Menganalisis perbesaran lup dan
mikroskop
3.11.12 Menjelaskan fungsi dan bagian dari Pertemuan ke 4
Periskop 4.11.1 Membuat periskop sederhana yang
3.11.13 Menganalisis pembentukan bayangan menerapkan prinsip pemantulan dan/atau
pada periskop pembiasan pada cermin dan lensa

Pertemuan ke 5
Ulangan Harian BAB Alat-Alat Optik
B. Tujuan Pembelajaran
 Melalui langkah pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan sintak:
menyanpaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan/menyampaikan
informasi, mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar,
membimbing kelompok bekerjasama dan belajar, evaluasi dan memberikan
penghargaan. Peserta didik dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami,
menjelaskan), keterampilan (mengamati, menyaji, dan mengkomunikasikan), dan
sikap (jujur, disiplin, santun, dan tanggungjawab).

C. Materi Pembelajaran
BAB. Gelombang berjalan dan gelombang Stasioner
a. Gelombang berjalan
b. Gelombang stasioner pada tali ujung bebas
c. Gelombang stasioner pada tali ujung tetap
d. Percobaan melde

D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Model : Pertemuan 1. Kooperatif Tipe STAD
Pertemuan 2. Kooperatif Tipe STAD
Pertemuan 3. Kooperatif Tipe STAD
Pertemuan 4. Kooperatif Tipe STAD
Peremuan 5. Ulangan
Metode :Ceramah, Diskusi, Demonstrasi, Tanya jawab, Presentasi,
Eksperimen, Penugasan

E. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media:
 Lembar Kerja Siswa
2. Alat dan bahan:
 LCD, laptop, layar, papan tulis, spidol
3. Sumber Belajar :
 Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Fisika SMA/MA kelas XI Peminatan
Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. 2016. Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama.
Penerbit : Grafindo Media Pratama.
 Modul Pembelajaran Fisika SMA/MA Kelas XI Semester 1.2016. Tim Penyusun.
Penerbit: Viva Pakarindo.
 Lembar Kegiatan Siswa dan Buku ajar

F. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan  Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan 10 menit

salam, berdoa, memeriksa kehadiran siswa.

Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa:

 Guru melakukan apersepsi dan motivasi kepada siswa


“Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai orang
memakai kacamata. Tujuan orang menggunakan kaca
mata sangat berbeda-beda. Ada yang tujuannya sebagai
alat bantu pengelihatan, tetapi ada juga yang bertujuan
sebagai pelengkap penampilan. Sebenarnya apa yang
terjadi pada mata sehingga harus menggunakan
kacamata?”

 Guru menyampaikan indikator pembelajaran

Inti Fase 2 70 menit


Menyajikan/menyampaikan informasi:
Mengamati
 Guru menyajikan sebuah slide tentang mata dan bagian-
bagiannya beserta fungsinya.
 Guru menjelaskan terkait daya akomodasi, mata normal dan
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
cacat mata, dan jangkauan akomodasi menggunakan
animasi

Fase 3
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
Mencoba
• Siswa dibagi dalam kelompok kecil, terdiri dari 4 -5
siswa.
• Guru membagikan Lembar Kerja Siswa tentang mata dan
cacat mata (Lampiran 1.1).
• Siswa mencoba menganalisis permasalahan yang ada di
Lembar Kerja Siswa ( Lampiran 1.1).

Catatan :
Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok
dan menilai kemampuan peserta didik menerapkan konsep
dan prinsip dalam pemecahan masalah.

Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Mengasosiasi
• Masing-masing kelompok berdiskusi untuk menganalisis
permasalahan yang berhubungan dengan mata dan cacat
mata berdasarkan Lembar Kerja Siswa (Lampiran 1.1).
 Masing-masing kelompok mengerjakan LKS (Lampiran
1.1) yang berhubungan dengan mata dan cacat mata

Fase 5
Evaluasi:
Mengkomunikasikan
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
• Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompok. Dan kelompok lain menanggapi jawaban dari
kelompok penyaji.
• Siswa dibimbing oleh guru bersama sama mengoreksi
kesimpulan yang disampaikan siswa, dan guru memberi
penguatan atas jawaban yang kurang sempurna

Catatan :
Guru membimbing/menilai kemampuan peserta didik
mengolah data dan merumuskan kesimpulan dan
berkomunikasi lisan
Penutup Fase 6
Memberikan penghargaan: 10 Menit
• Guru bersama siswa membuat kesimpulan atas materi yang
telah dibahas.
• Guru meminta siswa mempelajari materi tentang lup dan
miskroskop.

b. Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan  Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan 10 menit

salam, berdoa, memeriksa kehadiran siswa.


Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa:
 Apersepsi untuk memotivasi peserta didik dengan
menampilkan gambar dan mengajukan pertanyaan tentang
materi yang akan diajarkan.
a) Pernahkah kalian melihat sel-sel dalam batang
tumbuhan?, kalau pernah alat apa yang digunakan untuk
melihat?
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
b) Guru menunjukkan lup dan mikroskop
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti Fase 2 70 menit
Menyajikan/menyampaikan informasi:
 Mengamati
Guru menyajikan sebuah slide tentang bagian-bagian lup
dan mikroskop beserta fungsinya, pembentukan bayangan
pada lup dan mikroskop, perbedaan pengamatan mata tak
berakomodasi dan berakomodasi maksimum, serta
perbesaran bayangan pada lup dan mikroskop
Peserta didik secara individu mencermati dan mencatat
berbagai fakta yang ditemukan dalam tayangan
demonstrasi tentang lup dan mikroskop.
Berdasarkan demonstrasi, peserta didik menghimpun
pertanyaan yang bersesuaian dengan apa yang sedang
diamati
Tahap ini dapat digunakan untuk melatih keberanian siswa
sebagai suatu nilai sikap ilmiah
Guru menilai keterampilan peserta didik mengamati
 Menanya
1. Kegiatan ini sepenuhnya dilakukan oleh siswa yang
mencerminkan kesungguhan dan minat belajar yang
tinggi dan berani menyampaikan serta mewujudkan
dalam butir-butir pertanyaan.
2. Siswa memiliki kesempatan untuk bertanya secara
langsung dan beragam kepada guru sesuai dengan apa
yang diamati
3. Guru menilai keterampilan peserta didik menanya

Fase 3
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
belajar
 Mencoba
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil, masing-
masing terdiri atas 4-5 orang
2. Peserta didik dalam kelompok diminta untuk
mengerjakan soal tentang lup dan mikroskop
(lampiran 1.2).
3. Peserta didik mengerjakan soal secara berkelompok.
4. Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja
kelompok dan membimbing dalam menyelesaikan
soal-soal jika mengalami kesulitan.
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
 Mengasosiasi
1. Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai hasil
mengerjakan soal lup dan mikroskop
2. Guru membimbing/menilai kemampuan peserta didik
dalam mengerjakan soal-soal latihan jika terjadi
kesalahan.

Fase 5
Evaluasi
 Mengomunikasikan
1. Perwakilan dari dua kelompok menyampaikan hasil
diskusi
2. Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah
3. Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi
lisan

Penutup Fase 6
Memberikan penghargaan:
10 menit
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan atas materi yang
telah dibahas.
 Guru meminta mempelajari teropong bintang dan teropong
bumi

c. Pertemuan ketiga
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan  Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan 10 menit

salam, berdoa, memeriksa kehadiran siswa.


Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa:
 Apersepsi untuk memotivasi peserta didik dengan
menampilkan gambar dan mengajukan pertanyaan tentang
materi yang akan diajarkan.
“Pernahkah kalian melihat bulan yang ada di langit?,
kalau pernah alat apa yang digunakan untuk melihat bulan
supaya nampak lebih jelas?”
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti Fase 2 70 menit
Menyajikan/menyampaikan informasi:
 Mengamati
- Guru menyajikan sebuah slide tentang bagian-
bagian teropong bintang dan teropong bumi
beserta fungsinya, pembentukan bayangan pada
teropong bintang dan teropong bumi, serta
perbesaran bayangan pada teropong bintang dan
teropong bumi.
- Peserta didik secara individu mencermati dan
mencatat berbagai fakta yang ditemukan dalam
tayangan demonstrasi tentang lup dan mikroskop.
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
- Berdasarkan demonstrasi, peserta didik
menghimpun pertanyaan yang bersesuaian dengan
apa yang sedang diamati
- Tahap ini dapat digunakan untuk melatih
keberanian siswa sebagai suatu nilai sikap ilmiah
- Guru menilai keterampilan peserta didik
mengamati
 Menanya
- Kegiatan ini sepenuhnya dilakukan oleh siswa yang
mencerminkan kesungguhan dan minat belajar yang
tinggi dan berani menyampaikan serta mewujudkan
dalam butir-butir pertanyaan.
- Siswa memiliki kesempatan untuk bertanya secara
langsung dan beragam kepada guru sesuai dengan apa
yang diamati
- Guru menilai keterampilan peserta didik menanya

Fase 3
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
 Mencoba
- Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil, masing-
masing terdiri atas 4-5 orang
- Peserta didik dalam kelompok diminta untuk
mengerjakan soal tentang teropong bintang dan
teropong bumi (lampiran 1.3).
- Peserta didik mengerjakan soal secara berkelompok.
- Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja
kelompok dan membimbing dalam menyelesaikan
soal-soal jika mengalami kesulitan.
Fase 4
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
 Mengasosiasi
- Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai hasil
mengerjakan soal teropong bintang dan teropong
bumi Guru membimbing/menilai kemampuan peserta
didik dalam mengerjakan soal-soal latihan jika terjadi
kesalahan.

Fase 5
Evaluasi
 Mengomunikasikan
- Perwakilan dari dua kelompok menyampaikan hasil
diskusi
- Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah
- Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi
lisan

Penutup Fase 6
Memberikan penghargaan:
10 menit
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan atas materi yang
telah dibahas.
 Guru meminta siswa menyiapkan alat dan bahan untuk
pembuatan alat peraga teleskop sederhana untuk pertemuan
selanjutnya

d. Pertemuan kempat
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan  Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan 10 menit

salam, berdoa, memeriksa kehadiran siswa.


Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa:
 Apersepsi untuk memotivasi peserta didik dengan
memberikan pertanyaan terkait periskop
“kapal selam merupakan kapal tersembunyi, bagimana
kapal selam bisa memantau kondisi di atas permukaan
air?”
 Menyampaikan tujuan pembuatan teleskop
Inti Fase 2 70 menit
Menyajikan/menyampaikan informasi:
 Mengamati
- Guru menyajikan slide tentang kamera beserta bagian
dan fungsinya, pembentukan bayangan pada kamera,
dan sifat bayangan pada kamera
- Guru menyajikan slide tentang periskop beserta bagian
dan fungsinya, pembentukan bayangan pada periskop,
dan sifat bayangan pada periskop
- Guru menyajikan mendemonstrasikan alat dan bahan
beserta fungsinya pada pembuatan periskop
- Guru menyajikan mendemonstrasikan langkah-langkah
pada pembuatan periskop sederhana
- Guru menilai keterampilan peserta didik mengamati
 Menanya
- Kegiatan ini sepenuhnya dilakukan oleh siswa yang
mencerminkan kesungguhan dan minat belajar yang
tinggi dan berani menyampaikan serta mewujudkan
dalam butir-butir pertanyaan.
- Siswa memiliki kesempatan untuk bertanya secara
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
langsung dan beragam kepada guru sesuai dengan apa
yang diamati
- Guru menilai keterampilan peserta didik menanya

Fase 3
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
 Mencoba
- Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil, masing-
masing terdiri atas 4-5 orang
- Peserta didik dalam kelompok diminta untuk
mengerjakan pembuatan periskop sederhana
berdasarkan panduan (lampiran 1.4).
- Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja
kelompok dan membimbing dalam menyelesaikan
pembuatan alat peraga jika mengalami kesulitan.

Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
 Mengasosiasi
- Guru membimbing/menilai kemampuan peserta didik
dalam menyelesaikan periskop sederhana jika terjadi
kesalahan.

Fase 5
Evaluasi
 Mengomunikasikan
- Perwakilan dari dua kelompok mendemonstrasikan
hasil pembuatan periskop beserta penggunaannya
- Guru menilai kemampuan peserta didik
Alokasi
Kegiatan/Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
berkomunikasi lisan

Penutup Fase 6
Memberikan penghargaan:
10 menit
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan atas materi yang
telah dibahas.
 Guru menyampaikan bahwa pertemuan selanjutnya akan ada
Ulangan Harian tentang gelombang berjalan dan gelombang
stasioner

e. Pertemuan kelima
Ulangan Harian BAB alat optik

G. Teknik Penilaian, Remidial dan Pengayaan


 Teknik Penilaian :
Aspek Teknik Bentuk Instrumen
Sikap  Observasi Kegiatan Pembelajaran.  Lembar Observasi
 Observasi Kegiatan Diskusi  Lembar Observasi
 Penilaian Diri  Format Penilaian
 Penilaian Antar Peserta Didik  Format Penilaian

Pengetahuan  Tes tertulis  Soal Uraian


 Penugasan  Tugas
Keterampilan  Penilaian Praktik  Lembar Pengamatan

PROGRAM REMEDI :

1. Setelah penilaian hasil belajar, siswa yang belum mencapai KKM diberi kegiatan
remedi berupa penugasan secara individu pada bagian materi yang belum dikuasai.
2. Apabila lebih dari 75% siswa belum mencapai KKM maka diadakan pengulangan
proses pembelajaran secara klasikal.

PROGRAM PENGAYAAN :
1. Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai KKM, diberi tugas berupa
menyelesaikan soal-soal Fluida Statis.

Mengetahui, Jember, 12 Februari 2018


Dosen Pembimbing Lapangan, Guru Pamong,

Drs. Bambang Supriadi, M.Sc Akhmad Fauzul Albab, M.Pd.


NIP. 196807101993021001
LAMPIRAN 1.1

Lembar Kegiatan Siswa 1.1

Nama Anggota Kelompok:


1. ..........................................
2. ..........................................
3. ..........................................
A. Materi:
Mata dan cacat mata
B. Tujuan
1. Meyebutkan bagian-bagian dari mata normal.
2. Menjelaskan fungsi dari bagian-bagian mata.
3. Menjelaskan 3 jenis cacat mata serta lensa yang digunakan untuk membantu melihat
secara normal.
C. Petunjuk penggunaan LKS
1. Siswa mengisi terlebih dahulu kolom identitas yang tersedia.
2. Siswa mempelajari materi yang telah dijelaskan oleh guru dan memahami konsep
yang ada pada buku paket siswa.
3. Siswa membaca perintah dan menjawab soal yang tersedia dengan teliti dan mandiri.
D. Gambar yang diamati
Perhatikan diagram penampang mata pada gambar di bawah ini.

1 5

2
E. Pertanyaan diskusi:
Jawablah pertanyaan berikut ini.
a. Sebutkan nama bagian – bagian yang ditandai dengan angka 1 sampai dengan 5!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
b. Jelaskan fungsi masing-masing bagian gambar yang di tunjukan oleh angka 1 sampai
dengan 5!
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
c. Jelaskan peryataan yang ada di bawah ini!
 Mengapa penderita rabun jauh (miopi) tidak dapat melihat dengan jelas benda-
benda yang sangat jauh?, dan kacamata apa yang digunakan untuk menolong
penderita miopi ini?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
 Mengapa penderita rabun dekat (hipermetropi) tidak dapat melihat dengan jelas
benda-benda yang dekat?, dan kacamata apa yang digunakan untuk menolong
penderita hipermetropi ini?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
 Mengapa penderita mata tua (presbiopi) tidak dapat melihat dengan jelas benda-
yang terlalu dekat atau terlalu jauh?, dan kacamata apa yang digunakan untuk
menolong penderita presbiopi ini?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….
LAMPIRAN 1.2

Lembar Kegiatan Siswa 1.2

Latihan Soal

1. Sebutkan kegunaan lup dan mikroskop

2. Jika sebuah lup mempunyai jarak fokus 10 cm, berapakah perbesaran yang dihasilkan
oleh

a. Mata normal berakomodasi maksimum

b. Mata tak berakomodasi

3. Sebuah mikroskop mempunyai lensa objektif dan okuler dengan jarak fokus 2 cm dan
10 cm, jika benda ditempatkan 2,2 cm didepan lensa objektif, berapakah panjang
mikroskop tersebut jika mata berakomodasi maksimum?

Pedoman Penilaian Pengetahuan.


No. Penyelesaian Skor
1. Kegunaan Lup : Melihat benda yang berukuran kecil 2
Keguaan mikroskop : Melihat benda yang sangat kecil yang tidak tampak 2
oleh mata ( contoh seperti bakteri)

2.
Diketahui : f = 10 cm 1
Ditanya : a. M berakomodasi 1
b. M tak berakomodasi
Jawab :
a. Pada mata normal yang berakomodasi maksimum,
bayangan terletak pada jarak baca normal 25 cm (s’), 5
perbesaran yang diperoleh
𝑠′ 25
𝑀= += + 1 = 3,5 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑓 10
4.
b. Untuk mata tak berakomodasi, persamaannya adalah 5
𝑠 ′ 25
𝑀= = = 2,5 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑓 10
3
Diketahui : fob = 2 cm 2
fok = 10 cm
sob = 2,2 cm
s’ok = -25 cm 1
Ditanya : d ...............?
Jawab
1 1 1
= + ′
𝑓𝑜𝑘 𝑠𝑜𝑘 𝑠𝑜𝑘 6
1 1 1 5
= −
10 𝑠𝑜𝑘 25
1 5 2
= 1.+
𝑠𝑜𝑘 50 50
𝑠𝑜𝑘 = 7,14 𝑐𝑚
1 1 1
= + ′
𝑓𝑜𝑏 𝑠𝑜𝑏 𝑠𝑜𝑏
1 1 1
= + ′
2 2,2 𝑠𝑜𝑏
1 2,2 2
′ = −
𝑠𝑜𝑏 4,4 4,4

𝑠𝑜𝑏 = 22 𝑐𝑚

𝑑 = 𝑠𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘
𝑑 = 22 + 7,14 = 29,14 𝑐𝑚

Total skor 25

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , dengan pedoman sebagai berikut :

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Lampiran 1.3

LKS TELESKOP

1. Teropong bintang dengan perbesaran anguler 10 kali. Bila jarak titik api obyektifnya 50 cm,
maka panjang teropong...
2. Sebuah teropong bintang memiliki jarak fokus obyektif 70 cm dan jarak fokus okuler 4 cm.
Tentukan perbesaran sudut teropong dengan mata tidak berakomodasi!
3. Sebuah teropong bintang memiliki jarak fokus lensa obyektif 120 cm dan jarak fokus lensa
okuler 5 cm. Hitung panjang teropong saat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum,
gunakan titik dekat mata 25 cm!
4. Sebuah teropong bintang memiliki lensa obyektif dengan jarak fokus 100 cm dan lensa okuler
dengan jarak fokus 5 cm. Teropong itu digunakan untuk mengamati benda langit dengan mata
tak berakomodasi. Berapa cm lensa okuler harus digeser agar bayangan dapat ditangkap
dengan jelas pada sebuah layar yang dipasang pada jarak 10 cm di belakang okuler dan
kemana arah pergeserannya ?

Panduan Penilian

No. Jawaban Point

1 Data:

fob = 120 cm

fok = 5 cm

Mata berakomodasi maksimum -> artinya s'ok = −25 cm

Panjang teropong d =......

Rumus panjang teropong bintang untuk mata berakomodasi pada jarak tertentu,
temasuk juga untuk berakomodasi maksimum:
2

Lampiran 2. Lembar Penilaian

 Lembar pengamatan penilaian sikap saat pembelajaran


LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Perilaku yang dinilai


Tanggung Jawab

Gotong Royong

Jumlah
Percaya Diri
Toleransi
Spiritual

No NamaSiswa
Disiplin

Santun
Jujur

Skor

1. ................
2. ................
... ................
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom
sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.

 Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan


 Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
 Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
 Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Jumlah skor perolehan
Nilai   100
skor maksimal

Kriteria Nilai:

A: Baik sekali ; rentang nilai : 85 – 100

B: Baik; rentang nilai : 70 – 84

C: Cukup ; rentang nilai : 60 – 69

D: Kurang ; rentang nilai : < 60

 Lembar pengamatan kegiatan diskusi


LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN DISKUSI

Mata Pelajaran : ....................................

Kelas/Semester : ....................................

Topik : ....................................

Waktu Pelaksanaan: ....................................

No Nama Aspek Pengamatan Jumlah Nilai Ket.


skor

Menghargai
Kerja sama

Mengkom.

Toleransi
Pendapat

pendapat
Kreatif

teman
1 ......................

2 ......................

… ......................

Keterangan Skor:

4 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali

3 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 2-3 kali

2 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 1 kali

1 = jika siswa tidak menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai

Jumlah skor perolehan


Nilai   100
skor maksimal

Kriteria Nilai:

A: Baik sekali ; rentang nilai : 85 – 100

B: Baik; rentang nilai : 70 – 84

C: Cukup ; rentang nilai : 60 – 69

D: Kurang ; rentang nilai : < 60

Lembar Pengamatan praktik

Nama Jumlah
No Nilai
Pelaksanaan

Praktikum

Siswa Skor
Persiapan

Hasil

1. ………………………
2.

3.

Rubrik penilaian :

Pedoman penskoran penilaian keterampilan melalui tes praktik, dengan rubrik :

Komponen Skor

Skor 3 Jika pemilihan alat dan bahan tepat


Persiapan meliputi
ketepatan pemilihan alat Skor 2 Jika pemilihan alat atau bahan tepat
dan bahan praktikum
Skor 1 Jika pemilihan alat dan bahan tidak tepat

Skor 3 Jika langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat


Pelaksanaan meliputi
Skor 2 Jika langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
langkah kerja dan waktu
pelaksanaan Jika langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak
Skor 1
tepat

Skor 3 Jika data akurat dan simpulan tepat


Hasil praktik meliputi
keakuratan data dan Skor 2 Jika data akurat atau simpulan tepat
ketepatan simpulan data
Skor 1 Jika data akurat dan simpulan tidak tepat

Jumlah skor perolehan


Nilai   100
skor maksimal

Kriteria Nilai:

A: Baik sekali ; rentang nilai : 85 – 100

B: Baik; rentang nilai : 70 – 84

C: Cukup ; rentang nilai : 60 – 69

D: Kurang ; rentang nilai : < 60


Lampiran 3. Ulangan Harian

Ulangan Harian

Soal uraian

1. Seorang penderita rabun jauh memiliki titik jauh 318 cm. lensa kacamata orang itu
berada 2 cm di depan mata, tentukan:
a. Panjang fokus lensa yang cocok untuk orang itu.
b. Kekuatan lensa kacamata.
2. Apa yang dimaksud dengan daya akomodasi?, dan bagaimana bentuk lensa mata
ketika mengamati benda yang letaknya dekat? Mengapa? (kaitkan dengan proses
terbentuknya bayangan?
3. Jika sebuah lup mempunyai jarak fokus 10 cm, berapakah perbesaran yang dihasilkan
oleh
a. Mata normal berakomodasi maksimum
b. Mata tak berakomodasi
4. Sebuah mikroskop mempunyai lensa objektif dan okuler dengan jarak fokus 2 cm dan
10 cm, jika benda ditempatkan 2,2 cm didepan lensa objektif, berapakah panjang
mikroskop tersebut jika mata berakomodasi maksimum?

Pedoman Penskoran

No. Jawab Skor


1. Diketahui:s=∾ 20
Bayangan benda berada 318-2= 316 cm dari lensa kacamata
s' = - 316 cm
Ditanya: a. f =? cm
b. P=?D
jawab a. 1/f=(1 )/s+ 1/s'
1/f=(1 )/∾- 1/316
f=-316
b. P =1/f =1/(-316) =-O,32D
2. - Kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa 20
mata.
- Lensa mata mencembung, karena lensa mata mencembung ,maka
No. Jawab Skor
fokus lensa semakin kecil menyesuaikan dengan jarak benda.sehingga
bayangan benda nyata tepat jatuh diretina.
3. Diketahui : f = 10 cm 30
Ditanya : a. M berakomodasi
a. M tak berakomodasi
Jawab :
a. Pada mata normal yang berakomodasi maksimum, bayangan
terletak pada jarak baca normal 25 cm (s’), perbesaran yang
diperoleh
𝑠′ 25
𝑀 = += + 1 = 3,5 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑓 10
b. Untuk mata tak berakomodasi, persamaannya adalah
𝑠 ′ 25
𝑀= = = 2,5 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑓 10

4. Diketahui : fob = 2 cm 30
fok = 10 cm
sob = 2,2 cm
s’ok = -25 cm
Ditanya : d ...............?
Jawab
1 1 1
= + ′
𝑓𝑜𝑘 𝑠𝑜𝑘 𝑠𝑜𝑘
1 1 1
= −
10 𝑠𝑜𝑘 25
1 5 2
= +
𝑠𝑜𝑘 50 50
𝑠𝑜𝑘 = 7,14 𝑐𝑚
1 1 1
= + ′
𝑓𝑜𝑏 𝑠𝑜𝑏 𝑠𝑜𝑏
1 1 1
= + ′
2 2,2 𝑠𝑜𝑏
1 2,2 2
′ = −
𝑠𝑜𝑏 4,4 4,4

𝑠𝑜𝑏 = 22 𝑐𝑚

𝑑 = 𝑠𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘
𝑑 = 22 + 7,14 = 29,14 𝑐𝑚
No. Jawab Skor
Total Skor 100
Lampiran 4. Materi

ALAT-ALAT OPTIK

Mata merupakan salah satu alat optic yang paling akrap dengan kita. Mata mengandung
sebuah lensa cembung yang ketebalannya dapat diatur. Pengaturan ketebalan lensa mata
mengakibatkan perubahan panjang fokus lensa mata sehingga mata dapat melihat dengan
jelas benda yang jauh maupun benda yang dekat.
1. Bagian-bagian mata
Bagian-bagian mata yang berkaitan langsung dengan proses penglihatantanpak pada gambar
di bawah

 Kornea merupakan lapisan pelindung transparan yang terletak di bagian depan mata.
 Lensa mata merupakan benda bening berbentuk cembung yang terdapat di dalam bola
mata dan terletak persis di belakang iris. Lensa mata berfungsi memfokuskan agar
cahaya atau bayangan yang masuk jatuh di retina.
 Pupil adalah bagian mata yang berupa celah bundar di tengah iris. Pupi merupakan
tempat lewatnya cahaya yang menuju ke retina.
 Iris adalah lapisan di depan lensa yang dapat memberikan warna pada mata. Misalnya,
warna coklat, hitam, hijau, dan biru. Iris berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang
masuk ke mata.
 Retina berfungsi menerima cahaya atau bayangan benda. Bayangan yang diterima
oleh retina besifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
 Aquous humour merupakan bagian mata berupa cairan yang terdapat di antara lensa
mata dan kornea. Aqueous humour dan vitreous humour berfungsi memberi bentuk
pada mata serta mengukuhkan mata.
 Otot Siliar (Otot lensa) Bagian ini berfungsi mengatur kelengkungan lensa mata.
Pengaturan kelengkungan ini diperlukan agar bayangan benda jatuh tepat di retina.
2. Daya akomodasi
Kemampuan lensa mata untuk mengubah jarak fokusnya disebut daya akomodasi
3. Titik dekat dan titik jauh
Benda hanya dapat terlihat dengan jelas jika terletak di daerah penglihatan mata.
Daerah penglihatan mata ini berada di daerah titik dekat mata dan titik jauh
4. Cacat mata dan penanggulangannya.
 Rabun dekat ( hipermetropi) merupakan kebalikan dari rabun jauh. Penderita rabun
dekat tidak dapat melihat benda yang dekat dengan jelas. Titik dekat rabun dekat lebih
dari 25 cm. bagi penderita rabun dekat, lensa mata tidak dapat diatur cukup tebal.
Akibatnya, benda didekat matanya hanya menghasilkan bayangan di belakang retina.
Penderita rabun dekat dapat ditolong dengan kaca mata berlensa cembung.

 Rabun jauh (miopi) , penderita rabun jauh tidak dapat melihat dengan jelas benda-
benda yang sangat jauh. Pada rabun jauh bayangan jatuh bdi depan retina. Untuk
menolong penderita rabun jauh digunakan kacamata berlensa cekung.

 Mata tua ( presbiopi) bagi penderita mata tua, benda yang terlalu dekat atau terlalu
jauh tidak dapat dilihat dengan jelas. Penderita cacat mata ini harus dibantu dengan
dua buah kacamata.
5. Jangkauan daya akomodasi mata
Jangkauan daya akomodasi mata normal adalah 4D
KACA PEMBESAR (LUP)
Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri atas sebuah lensa cembung. Lup
digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan jelas. Ada 2 cara
dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak
berakomodasi.

Pada saat mata belum menggunakan lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada titik dekat
pengamat (s = sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang . Pada Gambar 5.9
(b), seorang pengamat menggunakan lup dimana benda diletakkan antara titik O dan F (di
ruang I) dan diperoleh bayangan yang terletak pada titik dekat mata pengamat (s' = sn).
Karena sudut pandang mata menjadi lebih besar, yaitu , maka mata pengamat berakomodasi
maksimum.
Untuk mata normal dan berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk berada pada
jarak baca normal (sn) yaitu 25 cm. Oleh karena itu, perbesaran bayangan pada lup dapat
dituliskan
𝑠′
𝑀=
𝑠
karena s' =25 cm, maka perbesarannya menjadi
25
𝑀=
𝑠
Lup terbuat dari sebuah lensa cembung, sehingga persamaan lup sama dengan persamaan
lensa cembung.
Perbesaran bayangan (M):

Keterangan:
M : perbesaran bayangan
f : jarak fokus lup

Sifat bayangan yang dihasilkan lup adalah maya, tegak, dan diperbesar. Menggunakan lup
untuk mengamati benda dengan mata berakomodasi maksimum cepat menimbulkan lelah.
Oleh karena itu, pengamatan dengan menggunakan lup sebaiknya dilakukan dengan mata
tak berakomodasi (mata dalam keadaan rileks). Menggunakan lup dengan mata tak
berakomodasi dapat diperoleh bila benda diletakkan pada titik fokus lup
(s = f).

Untuk mata tak berakomodasi, bayangan terbentuk di tak terhingga (s' = ) sehingga
perbesaran bayangan yang dibentuk lup untuk mata tak berakomodasi adalah sebagai berikut.

Pada kehidupan sehari-hari, lup biasanya digunakan oleh tukang arloji, pedagang kain,
pedagang intan, polisi, dan sebagainya.

MIKROSKOP
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas
dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda
yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut
lensa okuler.
Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa ganda. Karena
mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya dibuat lebih kuat daripada
lensa okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus lensa okuler).
Benda yang akan amati diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa objektif dan
berada di ruang II lensa objektif (fobj < s < 2 fobj). Hal ini menyebabkan bayangan yang
terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa objektif
merupakan benda bagi lensa okuler. Untuk memperoleh bayangan yang jelas, Anda dapat
menggeser lensa okuler dengan memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang,
di bawah objek diletakkan sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya dan diarahkan pada objek. Ada dua cara dalam
menggunakan mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak
berakomodasi.

1. Penggunaan Mikroskop dengan Mata Berakomodasi


Maksimum
Panjang mikroskop (tubus) dapat dinyatakan:

2. Penggunaan Mikroskop pada Mata Tak Berakomodasi

Perbesaran bayangan pada mata tak berakomodasi dapat ditulis sebagai


berikut.

Panjang mikroskop (jarak tubus) dapat dinyatakan:

Keterangan:
s'obj : jarak bayangan objektif fobj : jarak fokus lensa objektif
s'ok : jarak bayangan okuler fok : jarak fokus lensa okuler
sobj : jarak objektif Mobj: perbesaran bayangan lensa objektif
sok : jarak benda okuler Mok : perbesaran bayangan lensa okuler
M : perbesaran total mikroskop
L : panjang mikroskop (jarak tubus) = jarak antara lensa objektif dengan lensa okuler
KAMERA

Kamera (alat memotret) adalah alat untuk menghasilkan foto. Kamera yang sederhana disebut
kamera obskura. Persamaan kamera dengan mata antara lain : menggunakan lensa cembung,
celah diafragma berfungsi sama dengan isir, film, tempat film sama dengan bintik kuning
pada mata. Bayangan yang dihasilkan kamera bersifat Nyata, terbalik, dan diperkecil

TEROPONG

Teropong adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang letaknya
jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas. Teropong juga sering disebut teleskop. Teleskop
pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei. Teropong ada dua macam, yaitu teropong
bintang dan teropong bumi. Teropong bintang digunakan untuk mengamati benda-
benda angkasa, sedangkan teropong bumi digunakan untuk mengamati benda-benda di bumi
yang letaknya jauh dari pengamat.

a. Teropong bintang
Teropong bintang sederhana terdiri atas dua buah lensa cembung yang berfungsi
sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Pengamatan benda-benda angkasa dengan
menggunakan teropong bintang dilakukan dengan mata tidak berakomodasi.

Bayangan yang terbentuk pada teropong bintang bersifat nyata, terbalik, dan
diperkecil. Perbesaran pada teropong bintang dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut.

Fob
M=
Fok
Sedangkan panjang teropong bintang dapat dicari dengan menggunakan persamaan

d = Fob + Fok

b. Teropong Bumi
Teropong bumi sering disebut sebagai teropong yojana atau teropong medan.
Teropong bumi terdiri atas tiga buah lensa cembung, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan
lensa pembalik. Perhatikan proses pembentukan bayangan pada teropong bumi berikut ini

Bayangan yang terbentuk pada teropong bumi bersifat nyata, tegak, dan diperkecil.
Bayangan benda pada teropong bumi bersifat tegak karena adanya lensa pembalik yang
berfungsi membalik bayangan dari lensa objektif. Panjang teropong bumi dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut :

PERISKOP
Periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda dalam jarak jauh atau
berada dalam sudut tertentu. Bentuknya sederhana, yaitu berupa tabung yang dilengkapi
dengan cermin/prisma pada ujung-ujungnya. Prisma ini akan memantulkan cahaya yang datar
sejajar padanya, kemudian diatur sedemikian rupa sehingga membentuk sudut 45 derajat
terhadap sumbu tabung.

Periskop digunakan pada tank dan kapal selam. Para navigator kapal di kapal selam
memanfaatkan periskop untuk mengamati gerak-gerik yang terjadi di permukaan laut. Ketika
kita melihat ujung bawah,cahaya sejajar masuk lewat ujung atas mengenai cermin, oleh
cermin akan dipantulkan membentuk sudut 45 derajat ke cermin bawah yang juga
membentuk 45 derajat. Sinar-sinar pantul sejajartadi akan dipantulkan kembali ke mata kita
yang melihat dari ujung bawah sehingga kamu dapat melihat benda-benda yang berada di
ujung atas.

Prinsip kerja Periskop: Cahaya dari benda akan masuk secara horizontal kemudian turun dan
mengarah ke mata pengamat secara horizontal juga. Bagian periskop yg berada diatas
permukaan air haruslah tidak menarik perhatian atau mencolok. Oleh karena itu, pipa
periskop dibuat dengan bentuk panjang menyempit dan kecil .

Sebuah periskop terdiri atas dua buah lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa okuler
serta dua buah prisma siku-siku sama kaki. Ketika seberkas cahaya mengenai lensa
objektif, cahaya tersebut akan diteruskan menuju prisma siku-siku pertama. Prisma siku-
siku pertama akan memantulkan berkas cahaya tersebut menuju ke prisma siku-siku
kedua. Berkas cahaya yang menembus prisma siku-siku kedua akan diteruskan ke lensa
okuler.
Lampiran 2. Lembar Penilaian

 Lembar pengamatan penilaian sikap saat pembelajaran


LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Perilaku yang dinilai

Tanggung Jawab

Gotong Royong
Jumlah

Percaya Diri
Toleransi
Spiritual
No NamaSiswa

Disiplin

Santun
Jujur
Skor

1. ................
2. ................
... ................
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom
sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.

 Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan


 Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
 Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
 Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Jumlah skor perolehan
Nilai   100
skor maksimal

Kriteria Nilai:

A: Baik sekali ; rentang nilai : 85 – 100

B: Baik; rentang nilai : 70 – 84

C: Cukup ; rentang nilai : 60 – 69

D: Kurang ; rentang nilai : < 60


 Lembar pengamatan kegiatan diskusi
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN DISKUSI

Mata Pelajaran : ....................................

Kelas/Semester : ....................................

Topik : ....................................

Waktu Pelaksanaan: ....................................

Aspek Pengamatan

Jumlah

Menghargai
Kerja sama

Mengkom.

No Nama Toleransi Nilai Ket.


Pendapat

pendapat
Kreatif
skor

teman
1 ......................

2 ......................

… ......................

Keterangan Skor:

4 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali

3 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 2-3 kali

2 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 1 kali

1 = jika siswa tidak menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai

Jumlah skor perolehan


Nilai   100
skor maksimal

Kriteria Nilai:

A: Baik sekali ; rentang nilai : 85 – 100

B: Baik; rentang nilai : 70 – 84

C: Cukup ; rentang nilai : 60 – 69

D: Kurang ; rentang nilai : < 60


 Lembar penilaian diri
PENILAIAN DIRI
PETUNJUK
A. Kriteria Skor
4 = Selalu

3 = Sering

2 = Kadang-Kadang

1 = Tidak Pernah

B. Aspek Penilaian/Pernyataan
1. Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan (Jujur)
2. Saya berani mengakui kesalahan yang saya lakukan (Tanggung Jawab)
3. Saya mengumpulkan tugas/pekerjaan tepat waktu (Disiplin)
4. Saya menghargai apabila ada teman yang berbeda pendapat (Toleransi)
5. Saya bekerja sama dengan anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas
kelompok (Kerja Sama)
6. Saya menegur/mengucapkan salam apabila bertemu/berpapasan denganorang lain
(Santun)
7. Saya berani menyampaikan pendapat/hasil pemikiran dalamdiskusi/pembelajaran
(Percaya Diri)
C. Tulis Skor pada Kolom Penilaian/Pernyataan
Nama Siswa : ........................... Mapel : ...........................
Kelas : ........................... Thn. Pelajaran : ...........................
SKOR
NO SKOR KET
1 2 3 4
1
2
3
JUMLAH
Jumlah skor perolehan
Nilai   100
skor maksimal

Kriteria Nilai:
A: Baik sekali ; rentang nilai : 85 – 100

B: Baik; rentang nilai : 70 – 84

C: Cukup ; rentang nilai : 60 – 69

D: Kurang ; rentang nilai : < 60


 Lembar penilaian antar teman
PENILAIAN ANTAR TEMAN
PETUNJUK
A. Kriteria Skor
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadang-Kadang
1 = Tidak Pernah
B. Aspek Penilaian/Pernyataan
1. Teman saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan (Jujur)
2. Teman saya berani mengakui kesalahan yang saya lakukan (Tanggung Jawab)
3. Teman saya mengumpulkan tugas/pekerjaan tepat waktu (Disiplin)
4. Teman saya menghargai apabila ada teman yang berbeda pendapat (Toleransi)
5. Teman saya bekerja sama dengan anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas
kelompok (Kerja Sama)
6. Teman saya menegur/mengucapkan salam apabila bertemu/berpapasan dengan
orang lain (Santun)
7. Teman saya berani menyampaikan pendapat/hasil pemikiran dalam
diskusi/pembelajaran (Percaya Diri)
C. Tulis Skor pada Kolom Penilaian/Pernyataan
Nama Siswa : ........................... Mapel : ...........................
Kelas : ........................... Thn. Pelajaran : ...........................
SKOR
NO SKOR KET
1 2 3 4
1
2
3
JUMLAH

Jumlah skor perolehan


Nilai   100
skor maksimal

Kriteria Nilai:
A: Baik sekali ; rentang nilai : 85 – 100

B: Baik; rentang nilai : 70 – 84

C: Cukup ; rentang nilai : 60 – 69

D: Kurang ; rentang nilai : < 60


 Format jurnal
JURNAL PENILAIAN SIKAP
MATA PELAJARAN FISIKA
Kelas : ..........................
Semester : ..........................
Tahun Pelajaran : ..........................
HARI/ NAMA/NO. Catatan Sikap/Perilaku
NO SKOR
TANGGAL PRESENSI Kekuatan Kelemahan
1
2
3
Lampiran 3. Ulangan Harian

ULANGAN HARIAN

1. Seutas tali panjangnya 5 m dengan ujung ikatannya dapat bergerak bebas. Ujung lainnya
digetarkan naik turun dengan frekuensi 8 Hz sehingga gelombang datang merambat dengan
kelajuan 3 m/s dari arah kiri ke kanan. Jika diketahui amplitudo gelombang 10 cm, tentukan:
a. Persamaan simpangan superposisi gelombang di titik P yang berjarak 1 m dari ujung
pemantulan
b. Amplitudo superposisi gelombang di titik P, dan
c. Letak perut gelombang diukur dari ujung pemantulan.

2. Dua gelombang dinyatakan oleh :


𝑦1 = (2,0𝑐𝑚) sin(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡), 𝑑𝑎𝑛
𝑦2 = (2,0𝑐𝑚) sin(𝑘𝑥 + 𝜔𝑡)
Dengan 𝑘 = 𝜋 𝑐𝑚−1 dan 𝜔 = 4𝜋 𝑠 −1
Tentukan persamaan simpangan hasil superposisi gelombang dan amplitudo gelombang!
3. Seutas tali yang panjangnya 3m salah satu ujungnya diikat dan ujung yang lain digetarkan
terus menerus sehingga membentuk gelombang stasioner. Pada tali terbentuk 3 gelombang
penuh. Bila diukur dari ujung tetap, maka tentukan jarak perut ketiga!
4. Sepotong tali yang panjangnya 5 m, salah satu ujungnya tetap kuat sedangkan ujung yang
lainnya digerakkan secara kontinu dengan amplitudo 10 cm dan frekuensi 4 Hz. Jika cepat
rambat gelombang pada tali 8 m/s, tentukanlah:
a. Amplitudo titik P yang terletak 1,5 meter dari ujung tetap,
b. Jarak simpul ke 3 dari ujung tetap
c. Jarak perut ke 2 dari ujung tetap

Pedoman Penilaian

No Penyelesaian Skor
1. Diketahui : 𝑙 = 5 𝑚; 𝑓 = 8 𝐻𝑧; 𝑣 = 3 𝑚/𝑠; 𝐴 = 10 𝑐𝑚 = 0,1 𝑚; 30
𝑣 3
𝜆= 𝑓
= 8
𝑚;
1 1
dan 𝑇 = 𝑓
= 8𝑠
a. Persamaan simpangan di titik P, satu meter dari ujung pemantulan
𝑥 𝑡 𝑙
𝑦 = 2𝐴 cos 2 𝜋 ( ) sin 2 𝜋 ( − )
𝜆 𝑇 𝜆
1 𝑡 𝑙
𝑦 = 2(0,1) cos 2 𝜋 ( ) sin 2 𝜋 ( − )
3⁄ 1⁄ 3⁄
8 8 8
16𝜋 𝜋
𝑦 = 0,2 cos 𝑠𝑖𝑛 (16𝜋𝑡 − ) 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
3 3
b. Amplitudo superposisi gelombang di titik P (x = 1 m)
𝑥
𝐴𝑠 = 2𝐴 cos 2𝜋 ( )
𝜆
1
𝐴𝑠 = 2(0,1) cos 2 𝜋 ( )
3⁄
8
16𝜋
𝐴𝑠 = 0,2 cos
3
𝐴𝑠 = 0,2 cos 240°
1
𝐴𝑠 = 0,2 (− )
2
𝐴𝑠 = −0,1 𝑚
c. Letak perut gelombang dari ujung pemantulan
1
𝑥 = (2𝑛) 𝜆, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 = 0,1,2, … ..
4
3 3 3
𝑥= 𝑚, 𝑥= 𝑚, 𝑥 = 𝑚, … … ….
32 16 8

2. a. 𝑦𝑝 = 𝑦1 + 𝑦2 20
1 1
𝑦𝑝 = 2𝐴 sin (2𝑘𝑥)𝑐𝑜𝑠 (−2𝜔𝑡)
2 2
𝑦𝑝 = 2(2,0 𝑐𝑚) sin(𝑘𝑥)𝑐𝑜𝑠(2𝜔𝑡)
𝑦𝑝 = (4,0 𝑐𝑚) sin(𝑘𝑥)𝑐𝑜𝑠(2𝜔𝑡)

b. 𝐴𝑝 = (4,0 𝑐𝑚) sin(𝑘𝑥)


𝐴𝑝 = (4,0 𝑐𝑚) sin(𝜋𝑥)
3. Diketahui: l = 3 m 20
3 gelombang penuh = 3λ
Ditanya: perut ke 3 = ? m
Jawab :

3λ = 3 m
λ=1m
Perut ke 3 → n = 2
1
𝑥3 = (2𝑛 + 1) 𝜆
4
5
= 𝜆
4
5
= ∙1
5
𝑥3 = 1,25 𝑚
4. a. Besarnya amplitudo di titik P yang berjarak 1,5 m dari ujung 30
terikat adalah
Ap = 2A sin kx
= 2A sin π 1,5
= 2 (10) sin 2700
= 20 (-1)
= - 20 cm
𝑣 8
b. 𝜆 = 𝑓 = 4 = 2 𝑚
Simpul ke 3 → n = 2
1
𝑥3 = (2𝑛) 𝜆
4
1
= 2 (2) 2
4
𝑥3 = 2 𝑚
c. Perut ke 3 → n = 2
1
𝑥3 = (2𝑛 + 1) 𝜆
4
1
= (2(2) + 1) 𝜆
4
5
= 𝜆
4
5
= 2
4
𝑥3 = 1,5 𝑚

Skor Total 100


Lampiran 4. Materi

GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

GELOMBANG BERJALAN

Persamaan Gelombang Berjalan.

P
O

Setelah titik O digetarkan t detik, maka simpangan di titik O adalah:

yo = A sin ω t

Titik P berjarak x dari titik O, gelombang berjalan merambat dari O ke P memerlukan waktu

x x
. Ketika titik O telah bergetar t detik, titik P baru bergetar (t - ) detik.
v v

Simpangan di titik P adalah:

yP = A sin ω tP

x
yP = A sin ω (t - )
v

x 2
yP = A sin (ωt - ω )  karena ω = , maka dapat ditulsi:
v T

2 x
yP = A sin (ωt - . )  karena v.T = λ, maka dapat ditulsi:
T v

2x
yP = A sin (ωt - )

2
yP = A sin (ωt –kx)  dengan k =

Jika gelombang merambat dari arah kanan, maka simpangan di titik P menjadi:

yP = A sin (ωt + kx)

Keterangan:

yP = simpangan di titik P

A = amplitude

k = konstanta gelombang

T = periode gelombang (s)

f = frekuensi (Hz)

k = konstanta gelombang

2
k=

Sifat-sifat gelombang berjalan.

- amplitudonya serba sama

- tempat-tempat yang berdekatan pada jarak λ mempunyai fase sama

tempat-tempat yang berdekatan dengan jarak ½ λ mempunyai fase berlawanan

GELOMBANG STASIONER PADA TALI UJUNG BEBAS


Pengertian tali ujung bebas adalah tali dengan ujung pemantul yang dapat bergerak
bebas naik atau turun mengikuti arah getar gelombang datang. Oleh karena itu, pada tali
ujung bebas, fase gelombang datang sama dengan fase gelombang pantul. Perhatikan
gelombang datang dan gelombang pantu pada tali ujung bebas seperti tampak pada Gambar
1. Gelombang merambat dari titik asal getaran O sepanjang tali dan melewati titik P yang
berjarak x dari ujung pemantul O.
Gambar 1. Gelombang stasioner pada tali dengan ujung bebas

Persamaan gelombang datang adalah


𝑦1 = 𝐴 sin(𝜔𝑡 + 𝑘𝑥)
Persamaan gelombang pantul adalah
𝑦2 = 𝐴 sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥)
Pada titik P terjadi perpaduan antara gelombang datang y1 dan gelombang pantul y2 maka:
𝑦𝑝 = 𝑦1 + 𝑦2
𝑦𝑝 = 𝐴 sin(𝜔𝑡 + 𝑘𝑥) + 𝐴 sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥)
Berdasarkan aturan penjumlahan fungi sinus, yaitu:
1 1
sin   sin   2 sin (   ) cos (   )
2 2
maka diperoleh:
1 1
𝑦𝑝 = 2𝐴 sin (𝜔𝑡 + 𝑘𝑥 + 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) 𝑐𝑜𝑠 (𝜔𝑡 + 𝑘𝑥 − 𝜔𝑡 + 𝑘𝑥)
2 2
1 1
𝑦𝑝 = 2𝐴 sin (2𝜔𝑡) 𝑐𝑜𝑠 (2𝑘𝑥)
2 2
𝑦𝑝 = 2𝐴 sin(𝜔𝑡) 𝑐𝑜𝑠(𝑘𝑥)
Jadi, persamaan gelombang stasioner pada tali ujung bebas adalah:
𝑦𝑝 = 2𝐴 𝑐𝑜𝑠(𝑘𝑥)sin(𝜔𝑡)

Amplitudo gelombang stasioner pada tali ujung bebas bergantung pada jarak titik Q terhadap
panjang (x), yaitu
2x
A p  2 A cos kx  2 A cos

Berdasarkan persamaan di atas kita dapat menentukan letak perut dan simpul gelombang
stasioner pada tali ujung bebas sebagai berikut.
a. Letak perut dari ujung pemantul
2x
Perut atau amplitudo maksimum yaitu Ap = 2A terjadi jika cos  1, maka

2x
 n

1
x  n(  ) dengan n  0,1,2,3, , ,
2
Oleh karena itu, perut terjadi pada saat x = (bilangan cacah) x ½λ yaitu
3
x = 0, ½λ, λ, λ, ........... dari titik pantul.
2
b. Letak simpul dari ujung pemantul
2x
Simpul atau amplitudo minimum, yaitu AP = 0 terjadi jika cos  0, maka

2x 
 (2n  1)
 2
1
x  (2n  1)(  ) dengan .........n  0,1,2,3,......
4
Oleh karena itu, simpul terjadi jika x = (bilangan ganjil) x ¼ λ , yaitu pada posisi
1 3 5
x   ,  ,  ,............... dari titik pantul.
4 4 4

GELOMBANG STASIONER UJUNG TETAP


Persamaan gelombang stasioner pada ujung tetap

Ketika kita mengirim pulsa dari O ke ujung titik tetap B, maka setibanya pulsa di ujung
tetap B, pulsa akan dipantulkan dan di balik. Gelombang datang yang merambat ke
kanan dapat dinyatakan oleh
y1 = A sin(kx − ωt)
Sedangkan gelombang pantul yang merambat ke kiri dan di balik (berlawanan fase)
dapat dinyatakan oleh
y2 = −A sin(−kx − ωt)
y2 = A sin(kx + ωt)
Hasil superposisi antara gelombang datang 𝑦1 , dan gelombang pantul 𝑦2 , menghasilkan
gelombang stasioner, dengan persamaan,
y = 2A sin kx cos ωt
Atau
y = As cos ωt
Dengan
As = 2A sin kx
Keterangan:
y = simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh ujung tetap
A = amplitudo gelombang berjalan
As = amplitudo gelombang stasioner
x = jarak partikel dari ujung tetap

Menentukan Letak Simpul dan Perut

a. Letak simpul
Di ujung tetap B (x = 0), partikel tidak dapat bergerak sehingga ujung
tetap selalu terjadi simpul. Jadi simpul ke-1 terjadi di x = 0. Karena jarak antara
𝜆
dua simpul yang berdekatan adalah 2, maka letak simpul ke-1, ke-2, ke-3, dan

seterusnya adalah
λ λ λ
xn+1 = 0, 1 x ,2 x , . . . ,n x
2 2 2
Atau
λ λ λ
xn+1 = 0, 2 x , 4 x , . . . , 2n x
4 4 4
Dengan 2n menunjukkan bilangan genap
b. Letak Perut
𝜆
Letak perut ke-1 terjadi di 𝑥 = 4 . karena jarak antara dua perut yang
𝜆
berdekatan adalah , maka perut ke-1, ke-2, ke-3, dan seterusnya adalah
2

𝜆 𝜆 𝜆 𝜆 𝜆 𝜆 𝜆
𝑥𝑛+1 = , +1𝑥 , +2𝑥 , . . . , + 𝑛𝑥
4 4 2 4 2 4 2
Atau
𝜆 𝜆 𝜆 𝜆
𝑥𝑛+1 = 1 𝑥 ,3 𝑥 , 5 𝑥 , . . . , (2𝑛 + 1) 𝑥
4 4 4 4
Dengan (2n + 1) menunjukkan bilangan ganjil

Percobaan Melde
Pada percobaan melde, besarnya cepat rambat gelombang dinyatakan berbanding
lurus dengan akar tegangan tali, berbanding lurus dengan akar panjang tali dan
berbanding terbalik dengan akar massa tali. Sehingga persamaan cepat rambat
gelombang dalam percobaan Melde dapat dirumuskan:

dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
µ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)

Anda mungkin juga menyukai