Anda di halaman 1dari 8

A.

Nama Alat Peraga


Bandul Sederhana Untuk Mengamati Peristiwa Resonansi Dalam Materi

Pembelajaran IPA Kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat

disediakan oleh sekolah atau dapat membuatnya sendiri. Guru sekurang-

kurangnya dapat membuat atau menggunakan alat yang murah dan efisien yang

meskipun sederhana dan bersahaja tetapi suatu keharusan dalam upaya mencapai

tujuan belajar yang diharapkan. Disamping itu guru mampu menggunakan alat-

alat yang tersedia dan dapat mengembangkan ketrampilan membuat media

pembelajaran yang belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan

dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, (Hamalik, 2004:6).

Pengertian alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan

telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih

efektif dan koefisien (Sudjana, 2002: 59).

Menurut penulis konsep alat peraga adalah alat yang digunakan untuk

memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses

pembelajaran atau bimbingan.

Dalam teknologi komunikasi, resonansi sangat memegang peranan penting

dalam penalaan (penangkapan) gelombang elektromagnetik seperti pada pesawat

penerima radio, televisi, telepon seluler dan sebagainya. Sebuah benda akan ikut

bergetar apabila benda disekitarnya bergetar. Peristiwa seperti ini disebut

peristiwa resonansi.

1
Dalam pelajaran IPA di madrasah terdapat materi yang berhubungan

dengan resonansi pada bandul sederhana. Secara umum resonansi merupakan

peristiwa ikut bergetarnya benda disekitarnya karena adanya benda lain yang

bergetar. Seperti yang telah dikemukakan bahwa syarat terjadinya resonansi

adalah adanya sumber gelombang yang mempunyai frekuensi yang sama dengan

frekuensi alamiah suatu benda. Contoh umum resonansi adalah kalau kita

mendorong sebuah ayunan. Ayunan ialah bandul yang mempunyai frekuensi alam

yang bergantung pada panjangnya. Jika pada ayunan tadi secara berkala (periodik)

dilakukan dorongan yang frekuensinya sama dengan frekuensi ayunan, maka

geraknya dapat dibuat besar sekali. Jika frekuensi dorongan tidak sama dengan

frekuensi alam ayunan, atau bila dorongan dilakukan dalam selang-selang waktu

yang tidak teratur maka ayunan itu tidak dapat disebut melakukan getaran

(Mikrajuddin, 2007:119).

Untuk itu, pembahasan pembelajaran mengenai resonansi pada bandul

sederhana akan lebih dipermudah menggunakan alat peraga berupa pembuatan

bandul sederhana. Serta memudahkan pengajar dalam menjelaskan materi

resonansi, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan bandul sederhana sebagai alat peraga untuk

menjelaskan materi resonansi dalam pembelajaran IPA adalah untuk:

2
1. Mendemontrasikan dan membuktikan fenomena resonansi menggunakan

peraga berupa resonansi bandul.


2. Meningkatkan motivasi siswa belajar materi resonansi dengan benar.
3. Membuat siswa menjadi lebih aktif belajar dan mengembangkan kemampuan

berpikir praktis.
4. Meningkatkan interaksi antar guru dan siswa dalam memahami peristiwa

resonansi bandul secara teori dan praktek.


5. Mengembangkan pengetahuan siswa mengenai pengaruh perbedaan panjang

tali pada resonansi bandul.


6. Mendorong kegiatan siswa untuk dapat mempraktikkan lebih lanjut.

C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan alat peraga berupa bandul sederhana dalam

pembelajaran materi resonansi adalah:


a. Agar guru dapat lebih mudah menjelaskan kepada peserta didik tentang

materi resonansi sebuah benda dengan menggunakan bandul sederhana.


b. Agar siswa dapat lebih mudah mengetahui bagaimana frekuensi yang terjadi

dalam pembelajaran materi resonansi pada bandul sederhana.


c. Agar siswa dapat mempraktikkan sendiri pembuatan bandul sederhana untuk

uji coba selanjutnya.


D. Alat Dan Bahan
1. Alat
- Palu
- Bolpoint
- Spidol
- Rol
- Kuas
- Gunting
2. Bahan
- Kayu dengan ukuran 30 cm 2 buah untuk tiang kiri dan kanan
- Kayu dengan ukuran 50 cm 1 buah untuk tiang atas
- Kayu dengan ukuran 40 cm 1 buah untuk tiang bawah
- Kayu persegi dengan ukuran panjang 10 cm 2 buah untuk alas kaki kiri dan

kanan

3
- Kayu kecil dengan ukuran 9 cm 4 buah (2 buah untuk siku kiri dan 2 buah

untuk siku kanan)


- Paku 2 Inchi
- Bola dengan massa yang sama 3 buah (sebagai beban)
- Benang Wol (untuk pengikat bola)
- Cat minyak
Selanjutnya keseluruhan bahan tersebut dirangkai atau dirakit dengan

menggunakan alat sebagai alat peraga bandul sederhana sebagaimana dijelaskan

dalam prosedur pembuatan pada gambar berikut.


E. Prosedur/ Langkah Pembuatan
Gambar 1. Proses Pembuatan
1. Satukan/pakukan tiang kiri dan kanan dengan alas kayu persegi dan kayu siku

sebagai penyeimbang/penyangga.

30 cm 30 cm
2. Pasang/pakukan tiang atas dan bawah pada tiang kiri dan kanan.

9 cm 9 cm
50 cm
10 cm 10 cm
30 cm 30 cm
3. Potong benang sebanyak 3 buah dan ikatlah dengan bola. Buatlah ukuran

benang tersebut 40 cm 14 cm sebanyak 29buah


9 cm sepanjang cm (A/B) dan 20 cm sebanyak

1 buah (C).
10 cm 10 cm

14 cm
14 cm 20 cm
A
4. Ikatlah/pasang benang dengan ukuran 20 cm ditengah-tengah tiang dan
50 cm
ukuran 14 cm di kiri dan kanannya dengan jarak masing-masing 10 cm.
B
30 cm 30 cm
C

14 cm 14 cm 20 cm

40 cm 9 cm
9 cm
4
A B
10 cm
10 cm
C
F. Penggunaan Alat Peraga di Sekolah

Penggunaan alat peraga bandul sederhana dipakai dalam pembelajaran

resonansi oleh guru dengan mengajak peserta didik untuk mengamati peristiwa

yang terjadi ketika bandul A diayun, lama-kelamaan bandul B ikut berayun. Hal

ini terjadi karena panjang tali kedua bandul tersebut sama sehingga frekuensinya

juga sama. Frekuensi tali bandul yang sama menyebabkan ikut berayunnya bandul

yang lain ketika salah satu bandul berayun.

Lain halnya dengan bandul C. Bandul ini mempunyai frekuensi yang

berbeda. Akibatnya, bandul ini tidak ikut berayun ketika bandul yang lain

berayun. Dalam kegiatan ini kita dapat mengamati terjadinya peristiwa resonansi

dan peserta didik dapat menyimpulkan sendiri dari hasil pengamatan pada alat

peraga bandul sederhana tersebut.

Gambar 2. Penggunaan Alat Peraga di Sekolah

5
6
7
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, O., (2004), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Hamalik, O., (2007), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Mikrajuddin Abdullah, (2007), IPA Fisika SMP dan MTs Untuk Kelas VIII,
Penerbit Esis, Jakarta.

Sudjana, (2002), Metoda Statistik, Tarsito, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai