Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Resonansi Bandul

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sebuah benda akan ikut bergetar apabila benda disekitarnya bergetar. Peristiwa seperti
ini disebut peristiwa resonansi. Jika kita perhatikan ketika pesawat melintas diatas rumah kita
maka kaca-kaca di rumah kita akan ikut bergetar dan kadang-kadang ada yang pecah.

Contoh lain peristiwa resonansi terjadi pada dawai, gitar, biola, sanometer dan juga pita
suara.

Dalam teknologi komunikasi, resonansi sangat memegang peranan penting dalam


penalaan (penangkapan) gelombang elektromagnetik (EM) seperti pada pesawat penerima
radio, televisi, telepon seluler dan sebagainya.Seperti yang telah dikemukakan bahwa syarat
terjadinya resonansi adalah adanya sumber gelombang yang mempunyai frekuensi yang sama
dengan frekuensi alamiah suatu benda.

Adanya makalah yang berjudul “Laporan Hasil Praktikum Percobaan Resonansi


Bandul” ini akan membahasa peristiwa resonansi bandul yang bertujuan untuk membuktikan
fenomena resonansi dengan menggunakan peraga resonansi bandul dan memahami peristiwa
resonansi bandul secara teori dan praktek, serta mengetahui pengaruh panjang tali pada
resonansi bandul.

1.2 Rumusan masalah


Rumusan masalah yang kami ambil ialah apakah ada pengaruh panjang tali terhadap
resonansi bandul.

1.3 Tujuan
Tujuan dari percobaan resonansi bandul ini ialah :
 Membuktikan fenomena resonansi menggunakan peraga berupa resonansi bandul.
 Memahami peristiwa resonansi bandul secara teori dan praktek.
 Mengetahui pengaruh perbedaan panjang tali pada resonansi bandul.

1.4 Hipotesa
H1 : Ada pengaruh panjang tali terhadap resonansi bandul.

BAB II
KAJIAN TEORI

Percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari getaran, Dimana pengertian getaran
itu sendiri adalah gerak bolak balik secara periode melalui titik kesetimbangan.
Secara umum resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarnya benda disekitarnya karena
adanya benda lain yang bergetar.
Contoh umum resonansi adalah kalau kita mendorong sebuah ayunan. Ayunan ialah
bandul yang mempunyai hanya satu frekuensi alam yang bergantung pada panjangnya. Jika
pada ayunan tadi secara berkala (periodik) dilakukan dorongan yang frekuensinya sama
dengan frekuensi ayunan, maka geraknya dapat dibuat besar sekali. Jika frekuensi dorongan
tidak sama dengan frekuensi alam ayunan, atau bila dorongan dilakukan dalam selang- selang
waktu yang tidak teratur maka ayunan itu tidak dapat disebut melakukan getaran (Sears dan
Zemansky, 1962).
Resonansi dapat didefinisikan sebagai keadaan tertentu yang terjadi pada suatu benda,
ketika kepadanya dating stimulus (pengaruh dari luar) berupa gaya periodic yang
frekuensinya sama dengan frekuensi alamiah benda dapat bergetar itu. Akibat keadaan
resonansi benda bergetar dengan amplitude terbesar yang mungkin dapat ditimbulkan oleh
gaya periodic itu.
Resonansi disebut juga ikut bergetarnya sebuah benda karena memiliki persamaan
frekuensi. Frekuensi sendiri adalah gerakan bolak-balik, seperti halnya ayunan, berayun
kesana kemari. Gerakan satu kali bolak balik itu disebut frekuensi.
Artinya jika ada dua atau lebih benda yang jika bergetar memiliki frekuensi yang
sama, maka jika salah satunya bergetar (dan lainnya sedangdiam) maka yang terjadi adalah
benda yang lainnya akan turut bergetar juga. ”tenaga” yang menggetarkannya adalah
karena gejala resonansi itu tadi.
Sesungguhnya frekuensi yang berbeda pun dapat terjadi resonansi, asalkan perbedaan
frekuensi itu kecil. Akan tetapi resonansi yang terjadi tidak sebaik kalau frekuensinya sama.
Jika frekuensinya sama, maka gerak atau arah getaran akan sama pula. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa kondisi terjadinya resonansi ialah jika frekuensi sama atau hampir
sama.
Pada peristiwa resonansi seperti ini benda yang ikut bergetar tersebut disebut
frekuensi alamiahnya.
Frekuensi alami sebuah osilator didefinisikan sebagai frekuensi osilator tersebut
ketika tak ada gaya paksa atau gaya redaman. (Frekuensi sudut alami pegas, misalnya, ialah
ω0 = . Jika frekuensi paksa sama (atau hampir sama)dengan frekuensi alami system, system
akan berosilasi dengan suatu amplitude yang jauh lebih besar daripada amplitude gaya paksa.
Bila frekuensi paksa sama dengan frekuensi alami osilator tersebut, energi yang diserap oleh
osilator bernilai maksimum. Maka frekuensi alami disebut frekuensi resonansi system .
Berayunnya bandul karna bandul lainnya tergantung pada panjang tali dan bukan
massanya.
Frekuensi getaran bandul hanya bergantung pada panjang talinya dan tidak
bergantung pada berat massanya maupun amplitudo. Bandul yang memiliki panjang tali yang
sama akan memiliki frekuensi yang sama pula. Prinsip ini digunakan pada konstruksi
jembatan, gedung dan loudspeaker.
BAB III
METODE PERCOBAAN

Alat dan bahan peraga percobaan :


1. Palu
2. Gunting
3. Kayu balok ukuran sama 4 buah
4. Kayu persegi 2 buah
5. Paku 4 buah ukuran sedang sebagai bandul
6. Paku 4 buah ukuran kecil sebagai penahan tali
7. Paku 10 buah ukuran sedang sebagai perekat kayu
8. Tali benang 1 meter

Langkah perakitan peraga percobaan :


1. Satukan keempat balok menggunakan paku
2. Pakukan kayu persegi sebagai penyeimbang dikanan dan kiri bawah balok yang telah
disatukan
3. Pakukan paku ukuran kecil pada bagian bawah kayu balok atas dengan jarak yang sama.
4. Potong tali menjadi 4 ukuran. 2 diantaranya sama. Ikatkan pada paku ukuran kecil.
5. Ikatkan paku ukuran sedang pada tiap ujung tali sebagai bandul.

Langkah kerja percobaan :


1. Sediakan alat dan bahan
2. Rakit alat peraga
3. Getarkan bandul 1 dengan cara menariknya keatas dan lepaskan.
4. Amati bandul-bandul lainnya.
5. Masukkan hasil pengamatan pengaruh dari bandul 1 terhadap bandul lainnya pada tabel
pengamatan
6. Lakukan kembali tahap ke 3, 4, 5 pada yang tersisa hingga semua kolom tabel terisi.

Tabel Pengamatan :

Bandul yang
Pengaruh Keterangan
digetarkan
Bandul 1 Bandul 2 Bandul 3 Bandul 4

Bandul 1

Bandul 2

Bandul 3

Bandul 4

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada percobaan resonansi bandul yang kami cobakan kami menggunakan 4 buah
bandul dimana 2 diantaranya memiliki panjang tali yang sama dalam artian memiliki
frekuensi yang sama. Yaitu, pada bandul 1 dan 3. Dan dua lainnya dengan panjang berbeda.
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan kami mendapatkan hasil :

Pengaruh
Bandul yang
Keterangan
digetarkan
Bandul 1 Bandul 2 Bandul 3 Bandul 4

Bergetar Bergetar
Bergetar Panjang tali
Bandul 1 Digetarkan berlawanan berlawanan
searah 12,5 cm
arah arah

Bergetar Bergetar Bergetar


Panjang tali
Bandul 2 berlawanan Digetarkan berlawanan berlawanan
20 cm
arah arah arah
Bergetar Bergetar
Bergetar Panjang tali
Bandul 3 berlawanan Digetarkan berlawanan
searah 12,5 cm
arah arah

Bergetar
Panjang tali
Bandul 4 Diam diam berlawanan Digetarkan
6 cm
arah

Dari percobaan yang kami lakukan, terbukti bahwa ketika suatu benda bergetar, maka

benda lain disekitarnya ikut bergetar yang di sebut resonansi.

Dari tabel pengamatan dapat dilihat bahwa ketika bandul 1 digetarkan maka bandul

lain disekitarnya ikut bergetar, namun hanya bandul 3 yang arah getarnya searah karena

bandul 1 dan bandul 3 memiliki frekuensi yang sama dengan panjang tali sama, yaitu 12,5

cm). Dan 2 bandul lainnya bergetar dengan arah berlawanan.

Pada saat bandul 2 digetarkan ketiga bandul lainnya ikut bergetar, namun ke tiga

bandul tersebut memiliki arah yang berlawanan.

Pada saat bandul 3 digetarkan, maka bandul 1 yang memiliki frekuensi sama ikut

bergetar dengan arah yang searah. Dan dua bandul lainnya bergetar dengan arah berlawanan.

Pada saat bandul 4 digetarkan, maka yang bergetar hanya bandul 3 dan bandul 1, 2

hanya diam. Hal ini dikarenakan tali yang pendek pada bandul ke empat membuat

frekuensinya kurang mengena pada bandul lainnya. Sehingga yang beresonansi hanya bandul

3.

Dari penjelasan tadi, panjang tali terlihat jelas memiliki dampak terhadak bandul-

bandul lainnya. Dan massa tidak berpengaruh.

DAFTAR PUSTAKA
Sannya, Ayu. 2011. “Hasil Praktikum Fisika Percobaan
Resonansi”.(http//:www.sanyayu.blogspot.com/2011/09/makalah-fisika-hasil-
percobaan.html?m=1 , diakses 17 Oktober 2013)
Safitri, Eka. 2010. “Fisika Bandul Matematis”.
(http//:www.Akirareyn.blogspot.com/2010/12/fisika-bandul-matematis.html?m=1 , diakses
17 Oktober 2013)
Anggria, Willy. 2010. “Bandul
Resonansi”.(http//:www.wizardh6lic.blogspot.com/2010/04/bandul-resonansi.html?m=1 ,
diakses 17 Oktober 2013)
Irwanto, Rusli. 2011. “Getaran dan Gelombang”.
(http//:www.blog.uad.ac.id/rusli/2011/12/17/getarangelombang-dan-bunyi/ , diakses 17
Oktober 2013

Anda mungkin juga menyukai