Anda di halaman 1dari 6

GETARAN HARMONIK SEDERHANA PADA BANDUL SEDERHANA

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan kostanta gravitasi bumi menggunakan praktikum bandul sederhana
2. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan konstanta gravitasi
3. Mempelajari metode-metode dengan berbagai perlakuan menentukan konstanta

B. DASAR TEORI
Salah satu contoh dari gerak osilasi adalah gerak osilasi pada bandul, dimana gerak
bandul merupakan gerak harmonik sederhana yang memiliki amplitudo kecil. Bandul
sederhana atau ayunan matematis merupakan sebuah partikel yang bermassa m yang
bergantung pada suatu titik tetap dari seutas tali yang massanya diabaikan dan tali ini tidak
dapat bertambah panjang (pada gambar 1) merupakan bandul sederhana yang terdiri dari
panjang tali l dan beban bermassa m. Gaya yang bekerja pada beban adalah beratnya mg
dan tegangan T pada tali. Tegangan tali disebabkan oleh komponen berat Fn = mg cos θ,
sedangkan komponen mg sin θ bekerja untuk melawan simpangan. Mg sin θ inilah yang
dinamakan gaya pemulih (Fr). Jika bandul tersebut berayun secara kontinu pada titik
tetap (0) dengan gerakan melewati titik kesetimbangan c sampai berbalik ke Bʹ ( B
dan Bʹ simetris satu sama lain ) dengan sudut simpangan θο relatif kecil maka terjadi ayunan
harmonis sederhana.

Gambar 1. Osilasi gerak bandul sederhana ( Giancoli,2007)

Apabila suatu benda dilepaskan dari ketinggian tertentu, maka benda tersebut
akan jatuh dan bergerak mengarah kepusat bumi. Percepatan yang dialami oleh benda
yang jatuh tersebut disebabkan oleh adanya gravitasi bumi. Percepatan gravitasi bumi
dapat diukur dengan beberapa metode eksperimen salah satunya adalah ayunan bandul
matematis yang terdiri atas titik massa m yang digantung dengan menggunakan seutas tali
tak bermassa (massa diabaikan) dengan ujung atasnya dikaitkan dindng diam. Pada sistem
bandul sederhana, benda bergerak pada sumbu gerak yang hanya dkendalikan oleh gravitasi
bumi dengan periode ayunan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
(Halliday,2005).
Bila suatu benda bergerak bolak – balik terhadap suatu titik tertentu, maka benda
tersebut dinamakan bergetar, atau benda tersebut bergetar. Dalam ilmu fisika dasar,
terdapat beberapa kasus bergetar diantaranya adalah gerak harmonik sederhana (GHS)
adalah gerak bolak – balik suatu benda yang melalui titik kesetimbangan tertentu dengan
banyaknya getaran benda dalam setiap detik selalu konstan. Gerak harmonik sederhana
terjadi karena adanya gaya pemulih atau restoring force. Dinamakan gaya pemulih karena
gaya selalu melawan perubahan posisi benda agar kembali ketitik setimbang. Karena
itulah terjadi gerak harmonik. Pengertian sederhana adalah bahwa kita mengaggap bahwa
tidak ada gaya disipatif, misalnya gaya gerak dengan udara, atau gaya gesek antara
komponen sistem (pegas dengan beban) atau pegas dengan statifnya ( Ishaq,2007).

C. ALAT DAN BAHAN


NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN
1

Statif

Beban

Mistar

Tali
5

Sensor Cahaya

Busur

Timer Counter

D. LANGKAH KERJA
NO GAMBAR LANGKAHKERJA
1. Menyiapkan alat praktikum

2. Merangkait tali pada statif dengan


panjang 50 cm, kemudian gantungkan
beban mulai dari 50, 100, 150, dan 200
gram. Atur timer counter pada 10
osilasi. Lakukan pada percobaan
pertama sudut simpangan 20

3. Pada percobaan kedua, merangkait tali


pada statif dengan panjang tali 30 cm,
40 cm, 50 cm, dan 60 cm. kemudian
gantungkan beban 200 gram dengan
sudut simpangan 20
4. Pada percobaan ketiga, merangkait tali
pada statif dengan panjang tali 50 cm,
kemudian gantungkan beban 200 gram
dengan sudut simpangan yang berbeda
mulai dari 20, 15, 10, dan 5
E. DATA PERCOBAAN
Data praktikum 1 (panjang tali dan sudut simpangan dibuat tetap)
Panjang tali yang digunakan 50 cm = 0,5 m
Waktu untuk mencapai 10
Perc. Ke - Massa Beban Sudut getaran (s)
1 (gram) Simpangan
1. 200 20°
2. 150 20°
3. 100 20°
4. 50 20°

Data praktikum 2 (Massa beban dan sudut simpangan dibuat tetap)


Massa yang digunakan 200 gram
Berat beban= N

Perc. Ke – Panjang tali Sudut Waktu untuk mencapai 10


2 (m) Simpangan getaran (s)

1. 30 x 10-2 20°
2. 40 x 10-2 20°
3. 50 x 10-2 20°
4. 60 x 10-2 20°

Data praktikum 3 (Massa beban dan panjang tali dibuat tetap)


Massa yang digunakan 200 gram
Berat Beban = N
Massa Panjang tali Sudut Waktu untuk mencapai 10
Perc.
Beban (m) simpangan getaran (s)
Ke - 3
(gram)
1. 200 50 x 10-2 5°
2. 200 50 x 10-2 10°
3. 200 50 x 10-2 15°
4. 200 50 x 10-2 20°

PENGOLAHAN DATA
Hitung Perioda masing-masing data Percobaan ke 1, 2 dan 3, gunakan rumus:

Hitung nilai gravitasi masing-masing data Percobaan ke 1, 2 dan 3 gunakan rumus:

Buatlah grafik hubungan Antara massa beban terhadap periode berdasarkan Praktikum ke 1 !
Buatlah grafik hubungan Antara panjang tali terhadap periode berdasarkan praktikum 2 !
Buatlah grafik hubungan Antara sudut simpangan terhadap periode berdasarkan praktikum 3!
Buatlah kesimpulan hasil praktikum tersebut!

Anda mungkin juga menyukai