FISIKA DASAR
ASISTEN PRAKTIKUM
3.2. Pembahasan
Dalam percobaan mengamati perpindahan panas secara konduksi besi (paku)
yang dipanasi dengan menggunakan spritus dengan ujung ditempel plastisin
waktu T (s) yang diperlukan untuk menjatuhkan plastisin sama dengan 586 dan
kalor (j/m ̊ c) sama dengan 40. Kaca yang dipanasi dengan spritus dengan waktu T
(s) sama dengan > 600 dan kalor (j/m ̊ c) adalah 0,84. Tembaga yang dipanasi
dengan waktu T (s) sama dengan 216 dan kalor (j/m ̊ c) adalah 380. dan Seng
yang dipanasi dengan waktu T (s) sama dengan > 600 dan kalor (j/m ̊ c) adalah
11,6.
Alasan mengapa tiap plastisin jatuhnya berbeda pada tiap benda karena ada
benda yang bisa menghantarkan panas dengan secara mudah dan ada juga yang
menghantarkan panas dengan secara sulit. Contohnya seperti tembaga. Tembaga
termasuk benda yang mudah menghantarkan panas dengan mudah sehingga
plastisin jatuh tidak memerlukan waktu lama. Sedangkan kaca adalah salah satu
benda pengantar panas yang kurang baik atau sulit. Untuk menjatuhkan plastisis
harus membutuhkan waktu yang lama karena kaca sulit untuk menghantarkan
panas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor adalah suhu, ketebalan
dinding, luas permukaan dan konduktivitas termal. Semakin besar suhu, maka
semakin cepat perpindahan kalor, semakin tebal dinding maka makin lambat pula
perpindahan kalornya, semakin luas permukaan maka semakin cepat perpindahan
kalor dan konduktivitas termal merupakan ukuran kemampuan zat menghantarkan
kalor, makin besar nilai kalornya, makin cepat perpindahannya.
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Perpindahan kalor secara konduksi umumnya terjadi pada zat padat. Gejala
konduksi biasanya dimanfaatkan pada alat-alat memasak. Setiap zat padat
mengalami konduksi dengan proses yang berbeda-beda. Beberapa zat padat
mengalami konduksi dengan mudah, benda ini selanjutnya disebut konduktor
panas. Selain itu terdapat benda-benda yang sulit mengalirkan kalor secara
konduksi,benda ini disebut isolator panas. Contoh dari konduktor adalah
alumunium, besi dan logam. Sedangkan contoh dari Isolator adalah salah satunya
kayu dan plastik.
Perpindahan kalor secara konduksi pada tembaga adalah dengan sebatang
tembaga dimasukkan kedalam api atau dipanaskan, ujung batang yang lainnya
akan ikut menjadi panas, walaupun tidak ikut dimasukkan kedalam api. Sebatang
besi yang dipanaskan dengan api kemudian dipegang pada ujung yang lain, pasti
lama kelamaan ujung besi yang kamu pegang juga terasa panas, hal tersebut
karena secara otomatis kalor mengalir dari api (suhu tinggi) menuju bagian
sebatang besi tersebut (suhu rendah). Walaupun hanya salah satu bagian sebatang
besi yang bersentuhan dengan nyala api, semua bagian besi. kaca merupakan
penghantar panas konduktor yang jelek, tidak dapat memindahkan kalor secara
konduksi. Dan seng merupakan penghantar panas yang disebut pengantar panas
konduktor karena Panas suatu benda tergantung pada suhu benda tersebut.
Semakin tinggi suhu benda, maka benda semakin panas. Panas berpindah dari
tempat yang bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah.
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA