I. PENDAHULUAN
maupun buah-buahan. Selain sebagai sumber energi, fungsi lainnya adalah b).
untuk meningkatkan kesehatan pencernaan, meningkatkan kesehatan jantung.
Karbohidrat memiliki banyak fungsi bagi tubuh, c). Sebagai salah satu jenis gizi,
Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4
kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan
digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi- fungsinya seperti
bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai
aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja (Irawan,2007).
Dalam menguji kualitas karbohidrat dapat dilakukan dengan beberapa cara
seperti a) Uji Moslich dengan prinsip reaksi adalah dehidrasi senyawa karbohidrat
oleh asam sulfat pekat, b) Uji Seliwanoff merupakan uji spesifik untuk
karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut ketosa, c) Uji Benedict
merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton
bebas, d) Uji Barfoed yang dilakukan untuk menunjukkan adanya monosakarida
dalam sampel, e) Uji Iodin dilakukan untuk menunjukkan adanya polisakarida,
f) Uji Fehling dilakukan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi
(monosakarida, laktosa,maltosa dan lain-lain).
3.2. Pembahasan
3.2.1. Uji Iodin
Iodium (2 tetes) lalu diamati terjadi perubahan warna menjadi biru tua dengan
keterangan positif.
Pati atau amilum merupakan polisakarida yang terdapat pada sebagian besar
tanaman, yang terbagi menjadi dua fraksi amilosa dan amilopektin. Hasil
hidrolisis dapat dengan iodium dan menghasilkan warna biru tua sampai tidak
berwarna. Dari hasil uji menggunakan pereaksi iodium hasil positif dihasilkan
pada amilum yang dihidrolisis dengan asam.
Bahan yang digunakan pada uji iodin memiliki sifat yang berbeda seperti pati
atau amilum merupakan polisakarida yang sebagian besar terdapat pada tanaman.
Bahan yang ditambahkan yaitu NaOH merupakan basa kuat yang larut dalam
pelarut polar (air) dan. HCL merupakan senyawa asam kuat yang berbentuk gas
yang tak berwarna serta berbau tajam, dapat larut dalam senyawa alkali
hidroksida, sebagai oksidator kuat.
memiliki gugus pereduksi bebas sehingga dapat bereaksi positif dalam uji
benedict, sedangkan sukrosa tidak memiliki gugus pereduksi bebas karena sukrosa
terdiri dari glukosa dan fruktosa yang berikatan sehingga tidak lagi memiliki
gugus pereduksi bebas yang bermutarotasi menjadi rantai terbuka.
Bahan yang digunakan pada uji benedict memiliki sifat yang berbeda yaitu
glukosa adalah salah satu gula monosakarida yang mempunyai ruumus molekul
C6H12O6, mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan.
Sukrosa memiliki sifat jika dalam suasana asam dan suhu tinggi akan mengalami
inverse menjadi glukosa dan fruktosa.
8
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Karbohidrat adalah rantai karbon yang terdiri dari atom karbon, hidrogen dan
oksigen. Karbohidrat dikenal juga dengan hidrat arang yang mengandung banyak
glukosa sebagai sumber tenaga. Rumus umum untuk karbohidrat adalah
Cn(H2O)m yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh
n molekul air, karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan jumlah molekulnya
yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida
biasa dikenal dengan heksosa, karena terdiri atas 6 cincin karbon. Ada tiga jenis
heksosa yang dikenal dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Disakarida merupakan karbohidrat yang terdiri dua monosakrida sukrosa, maltosa,
laktosa dan trehalosa. Oligosakarida terdiri dari dua hingga sepuluh polimer
monosakarida yang sering dijumpai pada biji tumbuhan dan kacang-kacangan.
Polisakarida terdiri dari banyak polimer monosakrida, salah satu contoh dari
polisakarida adalah protein.
Untuk mengetahui jumlah kandungan yang ada dalam karbohidrat dapat
dilakukan dengan beberapa cara atau pengujian seperti uji Moslich dilakukan
dengan dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat, uji Seliwanof
merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau
disebut juga, uji Benedict merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki
gugus aldehid atau keton bebas, uji Barfoed dilakukan untuk menunjukkan adanya
monosakarida dalam sampel yang ditandai dengan munculnya endapan orange, uji
Iodin digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida yan ditandai dengan
perubahan warna tergantung dengan larutan yang akan diuji, uji Fehling dilakukan
untuk membuktikan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa dan
juga maltosa.
4.2. Saran
Saran saya untuk praktikum selanjutnya adalah agar praktikan lebih
menjaga ketertiban agar praktikum berjalan dengan lancar dan agar lebih
menguasai materi supaya dapat menjawab pertanyaan yang diberikan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati,Ai.2010.Karbohidrat(http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._
KESEJAHTERAAN_KELUARGA/196710051993022-
AI_NURHAYATI/karbohidrat.pdf).
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksata. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Winarno, F.G. 1986. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia : Jakarta
Yayan, Sunarya dan Agus Setiabudi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia.
Jakarta: PT Setia Purna Inves
Yazid, Estien dan Lisda, Nursanti. 2006. Penuntun Praktikum BIOKIMIA untuk
Mahasiswa Analis. Andi Offset : Yogyakarta.