Nama Anggota :
1. Enrico Febrian ( 13 )
2. Nathanael Joseph D ( 28 )
3. Zulfikar Dwi Y ( 38 )
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan di atas benda
cair yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuan Yunani yang juga merupakan
penemu pompa spiral untuk menaikkan air yang dikenal dengan istilah Sekrup
Archimedes. Hukum Archimedes berhubungan dengan gaya berat dan gaya ke atas suatu
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di
udara karena di dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara,
Oleh karena itu, dalam praktikum ini kamu ingin menyelidiki perbedaan berat benda
di udara dan di dalam zat cair. Kami juga ingin menyelidiki hubungan gaya ke atas
2. Tujuan
Tujuan praktikum yang kami lakukan pada praktikum tentang Archimedes, yaitu :
b. Menyelidiki hubungan gaya ke atas dengan berat zat cair yang dipindahkan.
B. KAJIAN TEORI
Ketika kita menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur pada timbanggan
pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika menimbang batu di udara (tidak di
dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan kecil karena ada gaya apung yang
menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat benda
apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam
air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga
berat batu menjadi menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya
apung ke atas, alias searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut
sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan (Tipler,
2001).
Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman
cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah benda dimasukkanke
dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada bagian atas
benda dan tekanan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian
bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada dibagian
atas benda.
benda yang tercelup hanya sebagian, maka volume fluida yang dipindahkan sama
dengan volume bagian benda yang tercelup dalam fluida tersebut. Tidak peduli
apapun benda benda dan bagaimana bentuk benda tersebut, semuanya akan
mengalami hal yang sama. Ini adalah buah karya Archimedes yang saat ini
diwariskan kepada kitaa dan lebih dikenal dengan julukan Prinsip Archimedes.
atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung)
pada benda, dimana besarnya gaya ke atas (gaya apung) sama dengan zat cair yang
FA=.g.V
Keterangan :
- Air
- Garam
- 4 butir telur
VI. PEMBAHASAN
Dari tabel hasil pengamatan atau percobaan di atas dapat diproleh beberapa
penjelasan antara lain :
a) Benda tenggelam karena massa jenis telur > massa jenis air.
c) Benda terapung karena massa jenis telur < massa jenis air.
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat
benda (W) lebih besar dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g > pf Vf g
pb > pf
Pada saat telur dimasukkan dalam air tak terisi garam maka telur tersebut akan
tenggelam karena massa jenis telur lebih besar daripada massa jenis air.
Kemudian air diberi garam 1-2 sendok dan diaduksecara perlahan-lahan, telur
masih juga tenggelam karena massa jenis telur masih lebih besar daripada
Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat
benda (W) sama dengan gaya ke atas (FA) atau benda tersebut dalam keadaan
setimbang.
W = FA
pb Vb g = pf Vf g
pb = pf
Pada saat air diberi 2 sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka
telur akan berada pada keadaan melayang. Hal ini terjadi karena massa jenis
air sama dengan massa jenis telur. Garam disini berfungsi untuk memperbesar
massa jenis air.
Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat
benda (W) lebih kecil dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g > pf Vf g
pb > pf
Pada saat air diberi 3-4 sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka
telur itu akan terapung karena massa jenis air lebih besar daripada massa jenis
telur. Hal ini terjadi karena semakin banyak garam yang diberikan maka
semakin besar pula massa jenis zat cairnya atau air.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan serta hasil pengamatan yang dilakukan maka, dapat
disimpulkan bahwa:
Telur akan melayang atau bahkan terapung apabilah di masukkan kedalam air
yang telah dilarutkan dengan gula atau garam.Hal ini dikarnakan massa jenis
air yang sebelumnya lebih kecil dari pada massa jenis telur,dan massa jenis
telur akan bertambah apabilah dicampurkan dengan garam (massa jenis
garam lebih besar dari pada massa jenis air) yang membuat massa jenis zat
cair akan lebih besar dari massa jenis telur sehingga menyebabkan telur
menjadi terapung.
Percobaan ini sesuai dengan hukum archimedes yang mengatakan
bahwaapabilah suatu benda sebagian ataupun seluruhnya terbenam ke dalam
air,maka benda tersebut akan mengalami gaya tekan yang mengarah ke atas
yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda
yang terbenam tersebut.
Dari percobaan tersebut juga diperoleh perbandingan antara massa
jenis garam lebih besar dari pada massa jenis gula.Garam dapat menyebabkan
telur mengapung dengan enam sendok makan dilarutkan ke dalam
air,sedangkan gula delapan sendok makan baru dapat menyebabkan telur
menjadi terapung.
IX. Saran
1) Pada saat mengaduk air yang dicampur dengan garam
sebaiknya aduk secara perlahan-lahan agar telurnya tidak pecah.