Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kepada
kita hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku ini. Buku ini disusun
untuk dapat menjadi bahan ajar pada pembelajaran Fisika SMA. Dengan adanya
buku ini diharapkan siswa yang mengikuti pembelajaran Fisika tentang
Gelombang Tali/Percobaan Melde dapat lebih mudah menguasai pokok-pokok
materi yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dengan terselesaikannya buku ini, tak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada banyak pihak yang telah membantu dan memberikan masukan
sehingga buku ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pengguna buku ini, dengan harapan buku ini dapat bermanfaat
bagi kemajuan pendidikan nasional.
Penulis juga menyadari bahwa buku ini masih banyak kekurangan. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sehingga kedepan buku ini menjadi lebih bermanfaat bagi para siswa dalam
proses belajar mengajar.

Bengkulu, Oktober 2013

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ i


Daftar Isi ................................................................................................... ii

A. Pengertian Gelombang ................................................................... 4


B. Gelombang Stasioner ..................................................................... 5
1. Gelombang Stasioner Ujung Bebas ....................................... 8
2. Gelombang Stasioner Ujung Terikat ........................................ 9
C. Percobaan Melde ............................................................................ 11
D. Aplikasi Gelombang Tali dalam Kehidupan Sehari-hari ............... 12

Latihan ...................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ........................................................................................... 14

ii
Judul
Gelombang Tali/Percobaan Melde

Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar
1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi

1
3. Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang
berjalan pada berbagai kasus nyata
4. Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik melalui percobaan.

Indikator
1. Mendefinisikan pengertian gelombang stasioner
2. Menentukan besaran-besaran fisis gelombang stasioner pada tali
3. Menyebutkan karakteristik gelombang stasioner pada tali
4. Menyebutkan persamaan gelombang stationer pada tali
5. Memformulasikan gelombang stasioner pada ujung bebas dan ujung terikat
6. Menerapkan hukum melde pada gelombang tali
7. Menjelaskan aplikasi gelombang tali dalam kehidupan sehari-hari

2
Gambar 1 : Senar gitar sebagai aplikasi gelombang stasioner

Pernahkah anda memainkan gitar akustik? Gitar akustik merupakan alat


musik yang terdiri atas senar yang terentang dengan ketegangan tertentu dan
sebuah kolom resonansi. Senar gitar yang dipetik dapat menghasilkan gelombang
berdiri yang memiliki frekuensi alami atau frekuensi resonansi senar.
Pada saat senar gitar dipetik, udara yang ada dalam ruangan pada bagian
gitar tersebut turut bergetar dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi getaran
dawai. Peristiwa ini disebut dengan resonansi. Resonansi menghasilkan pola
gelombang stasioner yang terdiri atas perut dan simpul gelombang dengan
panjang gelombang tertentu. Pada saat gelombang berdiri terjadi pada senar maka
senar akan bergetar pada tempatnya. Pada saat frekuensinya sama dengan
frekuensi resonansi, hanya diperlukan sedikit usaha untuk menghasilkan
amplitudo besar. Hal inilah yang terjadi saat senar dipetik.

3
A. Pengertian Gelombang
Gelombang adalah osilasi (getaran) yang merambat pada suatu medium
atau tanpa medium dengan tidak disertai perambatan bagian-bagian medium
itu sendiri. Dalam perambatannya gelombang memindahkan energi dari suatu
tempat ke tempat lain.
Gelombang dapat dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat fisisnya, yaitu:
1. Berdasarkan arah getarannya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua,
yakni gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
a. Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarannya
berimpit dengan arah rambatannya, misalnya gelombang bunyi.
b. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarannya tegak
lurus dengan arah rambatannya, misalnya gelombang pada tali dan
gelombang cahaya.
2. Berdasarkan amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua,
yakni gelombang berjalan dan gelombang diam/berdiri.
a. Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap pada
setiap titik yang dilalui gelombang.
b. Gelombang diam/berdiri, yaitu gelombang yang amplitudonya
berubah, misalnya gelombang pada senar gitar yang dipetik.
3. Berdasarkan zat perantara atau medium rambatannya, gelombang
dibedakan menjadi dua, yakni gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.
a. Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya
memerlukan medium, misalnya gelombang air, gelombang pada tali
dan gelombang bunyi.
b. Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang dalam
perambatannya tanpa memerlukan medium, misalnya gelombang
cahaya.

4
B. Gelombang Stasioner
Jika kita menggoyangkan salah satu ujung tali (atau pegas) dan ujung yang
satunya tetap, suatu gelombang yang kontinu akan merambat ke ujung yang
tetap dan dipantulkan kembali, dengan terbalik. Sementara kita menggetarkan
tali tersebut, akan ada gelombang yang merambat di kedua arah, dan
gelombang yang merambat ke ujung tetap akan berinterferensi dengan
gelombang pantulan yang kembali. Biasanya akan ada kekacauan. Tetapi jika
kita menggetarkan tali dengan frekuensi yang tepat, kedua gelombang akan
berinterferensi sedemikian sehingga akan dihasilkan gelombang berdiri
dengan amplitudo besar. Gelombang ini disebut gelombang berdiri karena
tampaknya tidak merambat. Tali hanya berosilasi ke atas ke bawah dengan
pola yang tetap. Titik interferensi destruktif, dimana tali tetap diam, disebut
simpul; titik-titik interferensi konstruktif, dimana tali berosilasi dengan
amplitudo maksimum, disebut perut. Simpul dan perut tetap di posisi tertentu
untuk frekuensi tertentu. Gelombang berdiri dapat terjadi pada lebih dari satu
frekuensi. Frekuensi getaran paling rendah yang menghasilkan gelombang
berdiri menghasilkan pola yang ditunjukkan pada gambar B.1 (a), (b) dan (c)
berikut.

(b)

(c)
Gambar B.1 : Pola Gelombang Berdiri (a) Panjang gelombang 12 (b)
Panjang gelombang dan (c) Panjang gelombang 32

5
Gelombang berdiri yang ditunjukkan pada gambar B.1 (a), (b) dan (c)
dihasilkan tepat pada dua atau tiga kali frekuensi terendah dengan
menganggap tegangan tali sama. Tali juga dapat bergetar dengan empat loop
pada empat kali frekuensi terendah, dan seterusnya.
Sebuah tali yang direntangkan antara dua penopang yang dipetik seperti
senar gitar atau biola, gelombang dengan bebagai frekuensi akan merambat
pada kedua arah tali lalu akan dipantulkan di bagian ujung kemudian akan
merambat kembali denagn arah yang berlawanan. Ujung-ujung tali, karena
diikat tetap, akan menjadi simpul.
Gelombang stationer mempunyai istilah lain gelombang diam atau
gelombang berdiri. Gelombang stationer merupakan hasil interferensi dua
buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama tetapi
arah rambatnya berlawanan. Kedua gelombang yang berpadu memiliki
amplitudo, panjang gelombang, dan frekuensi sama atau hampir sama. Kedua
gelombang ini dapat dikatakan sebagai gelombang yang koheren sehingga
menimbulkan interferensi pada setiap titik yang dilewati gelombang.
Interferensi pada setiap titik berpeluang untuk menghasilkan gelombang baru
berbentuk gelombang stasioner dengan karakteristik tertentu. Titik-titik yang
terjadi interferensi maksimum menghasilkan gelombang dengan amplitudo
paling besar sehingga membentuk titik perut (anti node). Sedangkan titik-titik
yang terjadi interferensi minimum menghasilkan gelombang dengan
amplitudo terkecil atau nol sehingga membentuk titik simpul (node). Ilustrasi
titik simpul dan perut diperlihatkan pada gambar B.2 berikut.

Gambar B.2 : Ilustrasi titik simpul dan perut

6
Bagaimana terjadinya gelombang stsioner? Seperti dijelaskan sebelumnya
bahwa gelombang stasioner merupakan hasil perpaduan dua gelombang
koheren yang arahnya berlawanan. Untuk mendapatkan dua gelombang
koheren berlawanan dapat dilakukan seperti langkah berikut.
1. Rentangkan tali kemudian getarkan garpu tala atau sumber getar lain pada
salah satu ujung tali
2. Amatilah tali, maka akan terbentuk gelombang stasioner yang terdiri dari
simpul dan perut.
Ketika sumber getar menyentuh tali (O), maka gelombang datang merambat
ke ujung tali lain dengan persamaan
YD = A sin (t kx) (B.1)
Berdasarkan gambar B.3 berikut ini, maka persamaan gelombang datang
pada titik P adalah:
x

L
Gambar B.3 : Persamaan gelombang datang pada titik P


= sin ( ) (B.2)

Keterangan:
YD = simpangan gelombang datang (m)
A = amplitudo (m)
= kecepatan sudut ()
L = panjang tali (m)
x = jarak titik P dari ujung pemantul (m)

Setelah sampai di titik pemantul gelombang akan berbalik arah,


menghasilkan gelombang pantul dengan persamaan tertentu. Jika titik pantul
merupakan ujung tali dengan ikatan kuat (ujung terikat) maka gelombang
pantul akan mengalami pembalikan fase. Sedangkan jika titik pantul

7
merupakan ujung tali dengan ikatan longgar (ujung bebas) maka gelombang
pantul tidak mengalami pembalikan fase. Dengan demikian terdapat dua
kemungkinan persamaan gelombang pantul, yaitu :
1. Gelombang pantul ujung bebas dengan persamaan
+
= sin ( ) (B.3)

2. Gelombang pantul ujung terikat dengan persamaan


+
= sin ( ) (B.4)

YP = simpangan gelombang pantul

Oleh karena itu terdapat terdapat dua jenis gelombang stasioner, yaitu pada
ujung bebas dan ujung terikat.

1. Gelombang Stasioner Ujung Bebas


Dengan menjumlahkan persamaan (B.2) gelombang datang dan (B.3)
gelombang pantul maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut
= +
+
= sin ( ) + sin ( ) (B.5)

Dengan menggunakan penjumlahan sin + sin = 2 sin 12 ( + ) cos 12 ( ),


maka diperoleh persamaan
2 2
= 2 cos (2 (2 ) sin (2 )


= 2 cos ( ) sin (B.6)
2
= , adalah bilangan gelombang.

Persamaan gelombang stasioner ujung bebas sering ditulis Ys = 2A cos kx



sin ( ) dengan 2A cos kx dinamakan amplitudo gelombang stasioner.

Dengan demikian ditulis:


As = 2A cos kx
As = Amplitudo gelombang stasioner ujung bebas

8
Besaran As tidak bergantung terhadap waktu namun ditentukan oleh
posisinya terhadap ujung tali yang diikat bebas. Karena terdapat
kemungkinan nilai cos kx maksimum dan minimum, maka akan terdapat nilai
As yang maksimum dan minimum. Pada x tertentu dengan As maksimum
maka titik itu akan membentuk perut. Sementara jika As minimum titik itu
membentuk simpul. Jadi titik perut jika cos kx = maksimum, yaitu pada sudut
(0, , 2, ...). Untuk titik simpul jika cos kx = nol, yaitu pada sudut (/2, 3/2,

5/2, ...). Oleh karena = , maka letak perut dan simpul gelombang
2

stasioner ujung bebas adalah sebagai berikut.



Letak perut : = 0, 2 ,, 3 2 , = (0, 2,4, )
4

Letak simpul : = 4 , 3 4 , 5 4 , = 4 (1, 3, 5, )

2. Gelombang Stasioner Ujung Tetap

Dengan menjumlahkan persamaan (B.2) gelombang datang dan (B.4)


gelombang pantul maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut.

= +
+
= sin ( ) sin ( ) (B.7)

Dengan menggunakan selisih sin sin = 2 cos 12 ( + ) sin 12 ( ), maka


2 2
= 2 cos (2 (2 ) sin (2 ( ), menjadi


= 2 cos ( ) sin (B.8)
2
= , adalah bilangan gelombang.

Persamaan gelombang stasioner ujung tetap sering ditulis Ys = 2A sin kx



cos ( ) dengan 2A sin kx dinamakan amplitudo gelombang stasioner.

Dengan demikian ditulis :


As = 2A sin kx
As = Amplitudo gelombang stasioner ujung tetap

9
Besaran As tidak bergantung terhadap waktu, namun ditentukan oleh
posisinya terhadap ujung tali yang diikat bebas. Karena terdapat kemungkinan
nilai sin kx maksimum dan minimum, maka akan terdapat nilai As yang
maksimum dan minimum. Pada x tertentu dengan As maksimum maka titik itu
akan membentuk perut. Sementara jika As minimum titik itu membentuk
simpul. Jadi titik perut jika sin kx = maksimum, yaitu pada sudut (/2, 3/2,
5/2, ...). Untuk titik simpul jika sin kx = nol, yaitu pada sudut (0, , 2, ...),
maka letak perut dan simpul gelombang stasioner ujung tetap adalah sebagai
berikut.

Letak simpul : x = 0, 2, , 3 2 , = 4 (0, 2, 4, )

Letak perut : x = 4 , 3 4 , 5 4 , = 4 (1, 3, 5, )

10
C. Percobaan Melde

Gambar C.1 : Alat Percobaan Melde

Gambar di atas menunjukkan peralatan yang digunakan untuk mengukur


cepat rambat gelombang transversal pada sebuah dawai (senar). Apabila
vibrator dihidupkan maka tali akan bergetar sehingga pada tali akan merambat
gelombang transversal. Kemudian vibrator digeser menjauhi atau mendekati
katrol secara perlahan-lahan sehingga pada tali timbul gelombang stasioner.
Setelah terbentuk gelombang stasioner, kita dapat mengukur panjang
gelombang yang terjadi () dan jika frekuensi vibrator sama denga f maka
cepat rambat gelombang dapat dicari dengan v = f.. Untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang dapat dilakukan
dengan mengubah-ubah panjang tali, massa tali dan tegangan tali (berat beban
yang digantungkan). Orang yang pertama kali melakukan percobaan
mengukur cepat rambat gelombang adalah Melde, sehingga percobaan seperti
di atas dikenal dengan sebutan Percobaan Melde. Berdasarkan hasil
percobaan diperoleh bahwa kecepatan merambat gelombang transversal pada
dawai :
a. Berbanding lurus dengan akar panjang dawai,
b. Berbanding terbalik dengan akar massa dawai,
c. Berbanding lurus dengan akar gaya tegangan dawai,
d. Berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang dawai,
e. Berbanding terbalik dengan akar massa jenis dawai,
f. Berbanding terbalik dengan akar luas penampang dawai.

11
Pernyataan tersebut jika dinyatakan dalam persamaan adalah sebagai berikut.

= (C.1)

dengan
v = cepat rambat gelombang (m/s, cm/s)
F = gaya tegangan dawai (N, dyne)
= massa per satuan panjang dawai (kg/m, gr/cm)

D. Aplikasi Gelombang Tali dalam Kehidupan Sehari-hari


Gelombang pada Senar Gitar
Dengan melihat senar gitar maka kita tahu bahwa untuk mempelajari
gelombang maka kita tidak lepas untuk mempelajari getaran. Apa itu
getaran? Getaran adalah apa yang tadi kita usikkan pada tali, contohnya
petikan pada senar gitar, senar akan bergetar dan getaran itu sendiri
membentuk gelombang. Lalu apa beda gelombang dan getaran? Jika
getaran itu gerak bolak-balik secara periodik di sekitar titik
kesetimbangannya, contohnya ayunan, seperti ayunan kursi ditaman, titik
kesetimbangannya adalah saat ia diam, sedangkan gerak bolak-baliknya
ialah gerakan ke depan dan ke belakang. Gelombang adalah getaran yang
merambat, artinya jika getaran itu diam di satu titik sedangkan gelombang
bergerak dari titik satu ke titik yang lain. Satu hal yang perlu kita pahami
adalah bahwa gelombang itu bergerak tanpa membawa partikel
mediumnya, namun hanya membawa energi dari satu titik ke titik lainnya,
artinya bahan-bahan atau materi yang dilewati gelombang tidak akan ikut
terbawa bersama gelombang.
Pada saat senar gitar dipetik, udara yang ada dalam ruangan pada
bagian gitar tersebut turut bergetar dengan frekuensi yang sama dengan
frekuensi getaran dawai. Peristiwa ini disebut dengan resonansi. Resonansi
menghasilkan pola gelombang stasioner yang terdiri atas perut dan simpul
gelombang dengan panjang gelombang tertentu. Pada saat gelombang
berdiri terjadi pada senar maka senar akan bergetar pada tempatnya. Pada

12
saat frekuensinya sama dengan frekuensi resonansi, hanya diperlukan
sedikit usaha untuk menghasilkan amplitudo besar. Hal inilah yang terjadi
saat senar dipetik.

Latihan:

1. Gelombang stasioner merambat pada tali yang panjangnya 2 m dengan


persamaan

Y= 0,2 sin 2 (3) cos 2(2 5)

a. Berapa amplitudo gelombang datang?


b. Berapa cepat rambat gelombang?
c. Tentukan letak titik simpul ke dua?

2. Andai kata hasil percobaan siswa tentang percobaan Melde adalah sebagai
berikut.
Massa beban yang digunakan 100 gram
Jarak simpul-simpul terdekat 12 cm
Percepatan gravitasi dianggap 10 m/s2
a. Berapakah cepat rambat gelombang?
b. Berapa frekuensi getaran sumber?

3. Tuliskankan dan jelaskan jenis-jenis gelombang stasioner?


4. Bagaimana terjadinya gelombang stasioner? Jelaskan.
5. Tuliskan dan jelaskan macam-macam gelombang serta contohnya dalam
kehidupan!

13
DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bob.2006.Fisika Jilid 3. Jakarta: Erlangga


Giancoli, douglas C.2001.Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Halliday dan Resnick.1998.Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Kanginan, Marthen.2005.Fisika Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Suharyanto.2009.Fisika untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Departemen
Nasional.
Anonim.2013.Gelombang Stasioner. http://edukasi.kemdikbud.go.id (diakses
tanggal 23 Oktober 2013)
Anonim.2010.Standing Wave. http://www.edumedia-sciences.com/en/v19-
standing-wave (diakses tanggal 23 Oktober 2013)

14

Anda mungkin juga menyukai