Anda di halaman 1dari 18

ASSESSMENT ALTERNATIF

“PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN MENGGUNAKAN AIKENS’V


DAN RASCH MODEL”

NAMA : FRISA RAHMAH SARI


NPM : A2L021010
DOSEN : Dr. EUIS NURSA’ADAH, M.Pd

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

Sebelum instrumen diberikan kepada subjek uji coba, diberlakukan uji validitas
dan reliabilitas terlebih dahulu. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur kelayakan
instrument penelitian. Pengukuran instrumen penelitian menggunakan uji coba validitas
melalui statistik Aiken’s V dan reliabilitas dengan Alpha Cronbach melalui Rasch
Model meggunakan aplikasi winstep.

A. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (dalam Sugiyono, 2011 : 172) “Dengan menggunakan
instrument yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil
penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel
merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.”
Sesuai yang dipaparkan oleh Sugiyono, hal ini menegaskan bahwa instrument yang
tidak teruji validitasnya dan reliabilitasnya tidak dapat memberikan data yang akurat
dan sesuai kebenarannya.
Uji validitas menggunakan statistik Aiken’s V dapat menghasilkan informasi
terkait penilaian rater yang melakukan penilaian kelayakan terhadap suatu item akan
dapat dikuantifikasikan berdasarkan data statistiknya. Setelah rater yang berlaku sebagai
validator/expert selesai memberikan penilaian pada seluruh item, Aiken V dapat
membantu melihat hasil validasi per item nya dengan rumus sebagai berikut.

V=
∑s
[n ( c−1 ) ]
dengan :
s = r – lo
lo = angka penilaian kategori terendah (dalam hal ini = 1)
c = angka penilaian kategori tertinggi (dalam hal ini = 4)
r = angka yang diberikan oleh validator

Setelah dilakukan perhitungan dan menghasilkan indeks V, maka dapat diambil


keputusan suatu item tersebut diterima atau tidak dengan memperhatikan rambu-rambu
seperti yang ditampilkan pada tabel berikut.
Sumber : Aiken, 1985

Kolom pertama tabel tersebut menunjukkan jumlah rater. Number of categories


menunjukkan pilihan skala ketika memberikan penilaian ke rater. Pada tabel juga
memberikan dua pilihan nilai p yang ditetapkan. Jika peneliti menetapkan nilai p < 0,01
yang artinya mengizinkan peluang eror sebesar 1%, maka dilihat baris pertama tiap
jumlah rater. Sedangkan jika peneliti menetapkan nilai p < 0,05 yang artinya
mengizikan peluang eror sebesar 5%, maka dilihat baris kedua tiap jumlah rater.

Dalam hal ini, penulis mencoba melakukan uji validitas terhadap instrumen
analisis karakteristik peserta didik dengan memberikan blanko penilaian kepada 4 orang
validator yang sebelumnya telah disusun kisi-kisi instrumen karakteristik peserta
didiknya sebagai berikut.
INSTRUMEN ANALISIS KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Skor
Aspek Indikator
1 2 3 4
Perasaan senang terhadap Saya menyenangi mata pelajaran IPA.
pembelajaran
Ketertarikan untuk belajar Saya tertarik dalam mempelajari IPA.
Perhatian dalam belajar Saya selalu memperhatikan pembelajaran IPA dengan baik.
Minat
Keinginan menerima Saya menerima pembelajaran IPA dengan baik.
pembelajaran
Keterlibatan dalam suatu Saya berusaha terlibat aktif dalam pembelajaran IPA.
kegiatan
Jika saya tidak menemukan jawaban tugas, saya selalu berusaha
Adanya hasrat dan
menemukannya dengan berbagai cara.
keinginan berhasil
Motivasi Saya selalu berusaha agar berhasil dalam mengerjakan tugas IPA
Belajar Saya memiliki dorongan yang kuat dalam mempelajari IPA.
Adanya dorongan dan
Saya yakin IPA memberikan prospek yang baik bagi masa depan
kebutuhan dalam belajar
saya.
Saya lebih mudah mengingat IPA dari yang saya lihat.
Saya lebih mudah menguasai IPA setelah mendengarkan guru dan
Perceptual modality
Gaya Belajar diskusi.
preference
Saya lebih suka berdiskusi dalam mempelajari materi IPA.
Saya mudah menguasai IPA setelah melakukan praktikum IPA
Sikap Saya selalu berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
Saya selalu bersyukur setelah melakukan suatu kegiatan.
Religius
Saya menjaga hubungan baik dengan sesama makhluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa.
Jujur Saya tidak pernah mencontek dalam mengerjakan ujian
Saya selalu jujur dalam mengolah data hasil praktikum dan ujian.
Skor
Aspek Indikator
1 2 3 4
Disiplin Saya selalu disiplin terhadap jadwal belajar IPA yang telah
ditetapkan.
Tanggung jawab Saya bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru IPA.
Saya percaya diri dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Percaya diri
Saya selalu berpendapat dan melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.
Kerjasama Saya dapat bekerjasama dengan baik dalam setiap tugas kelompok
yang diberikan
Pemahaman terhadap materi Saya mudah dalam memahami materi IPA.
IPA
Persiapan sebelum belajar Saya membaca buku sumber sebelum mempelajari materi IPA di
sekolah.
Kemampuan menjelaskan Saya menggunakan pengetahuan IPA untuk menjelaskan fenomena-
fenomena fenomena dalam kehidupan sehari-hari.
Keinginan untuk membaca Saya memiliki banyak buku sumber yang dapat membantu saya
belajar di rumah.
Pengetahuan Pembelajaran yang Materi IPA selalu dikaitkan dengan kehidupan sehari–hari sehingga
berhubungan dengan dunia saya dapat memahami dengan baik.
nyata
Kemampuan menyelesaikan Saya dapat dengan mudah mengerjakan soal-soal yang diberikan
masalah oleh guru berkaitan dengan materi IPA yang saya pelajari.
Kemampuan menjelaskan Saya bisa menjelaskan kembali materi IPA yang sudah saya pelajari.
kembali materi
Kemampuan belajar melalui Saya senang membangun pengetahuan melalui proses pembelajaran
penemuan penemuan.
Keterampilan Kerjasama dengan baik Saya bekerjasama dengan baik dalam melakukan praktikum atau
dalam praktikum atau suatu projek yang diberikan guru
Skor
Aspek Indikator
1 2 3 4
projek
Mengemukakan pendapat Saya memberikan banyak gagasan dan pendapat dalam kegiatan
praktikum, projek atau diskusi
Semangat dalam praktikum Saya bersemangat dan antusias dalam melaksanakan praktikum atau
atau projek projek yang diberikan guru.
Kemudahan dalam menarik Berdasarkan hasil praktikum atau projek, saya menjadi lebih mudah
kesimpulan melalui dalam menarik kesimpulan.
praktikum atau projek
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Pengembangan Buku Unit Pembelajaran Berbasis SETS Terintegrasi Pirolisis


Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa

Angket ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi tentang validitas


instrumen analisis karakteristik peserta didik pada pengembangan buku unit
pembelajaran berbasis SETS terintegrasi pirolisis tandan kosong kelapa sawit untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran IPA
kelas VII SMP.

Petunjuk Pengisian
1. Melalui lembar angket ini Bapak/Ibu dimintai pendapatnya tentang validitas
instrumen analisis karakteristik peserta didik yang telah dibuat untuk
mengumpulkan data penelitian.
2. Pendapat yang Bapak/Ibu berikan pada setiap butir pernyataan yang terdapat dalam
lembar angket ini akan digunakan sebagai masukan untuk penyempurnaan
pembuatan lembar angket analisis karakteristik peserta didik yang akan digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian.
3. Mohon berikan pendapat Bapak/Ibu dengan memberikan tanda centang (√), pada
salah satu kolom angka 1, 2, 3, atau 4 dengan ketentuan sebagai berikut.
1 = Tidak Setuju (TS)
2 = Kurang Setuju (KS)
3 = Setuju (S)
4 = Sangat Setuju (SS)

Skor Penilaian
No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4
(TS) (KS) (S) (SS)
Indikator yang dijabarkan pada instrumen analisis
1 karakteristik peserta didik sesuai dengan aspek
karakteristik peserta didik yang telah ditentukan.
Pernyataan-pernyataan pada lembar angket sesuai dengan
2 kisi-kisi instrumen analisis karakteristik peserta didik yang
telah dibuat.
Petunjuk pengisian pada lembar angket analisis
3
karakteristik peserta didik ditulis dalam kalimat yang jelas.
Pernyataan-pernyataan pada lembar angket analisis
4 karakteristik peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
Pernyataan-pernyataan pada lembar angket analisis
5
karakteristik peserta didik tidak memiliki makna ganda.
6 Lembar angket analisis karakteristik peserta didik
Skor Penilaian
No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4
(TS) (KS) (S) (SS)
menggunakan format yang mudah dipahami.
Bahasa yang digunakan pada setiap butir pernyataan dalam
7 lembar angket analisis karakteristik peserta didik sesuai
dengan kaidah EYD bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Lembar angket analisis karakteristik peserta didik memiliki
8
umpan balik terhadap data yang ingin dikumpulkan.
Tampilan angket analisis karakteristik peserta didik
9
memiliki keterbacaan yang jelas.
Angket analisis karakteristik peserta didik mudah
10
digunakan dalam proses penilaian.

Kami juga berharap Bapak/Ibu berkenan memberikan isian mengenai bagian yang perlu
diperbaiki dan saran perbaikan untuk instrumen analisis karakteristik peserta didik pada
kolom yang tersedia berikut.

Bagian yang perlu diperbaiki Saran perbaikan

Bengkulu, 2022

Validator

(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )

Blanko ini mengukur inidikator keperilakuan bagi masing-masing aspek, dan


memuat pula semua item yang akan dinilai relevansinya. Setiap item dibandingkan
dengan indikator keperilakuannya dan para ahli memberikan tanda (√) pada kolom
penilaian sesuai dengan angka yang ingin dinilai.

Hasil Uji Validitas Item

Penskoran setiap butir pernyataan yang telah dinilai oleh 4 orang ahli,
dipindahkan datanya ke dalam excel dan dihitung secara statistik menggunakan rumus
Aiken’s V sehingga didapat nilai validitas setip item pernyataan. Berdasarkan tabel di
atas, dapat dilihat bahwa nilai validitas keseluruhan item berada pada rentang 0,92 -
1,00. Untuk melakukan interpretasi terhadap nilai yang diperoleh, maka jika kita
merujuk pada tabel nilai Aiken V minimal yang diterima dengan jumlah rater 4 orang
dan disini penulis menetapkan nilai p < 0,05 yang artinya mengizinkan peluang eror
sebesar 5%. Maka pada tabel Aiken V, dengan nilai minimal yang diisyaratkan adalah
0,92. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap item pernyataan dikategorikan valid dan
instrumen dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian terkait analisis
karakteristik peserta didik.

B. Uji Reliabilitas
Setelah instrumen dinyatakan valid maka instrumen dapat diujicobakan kepada
subjek uji coba, yang dalam hal ini adalah peserta didik berjumlah 20 orang dan
kemudian diuji reliabilitasnya. Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk melihat
apakah instrumen analisis karakteristik peserta didik ini reliabel, dapat digunakan
sebagai alat ukur untuk mengukur karakteristik peserta didik dalam pembelajaran IPA
kapanpun dan dimanapun digunakan. Adapun instrumen analisis karakteristik peserta
didik yang digunakan sebagai berikut.

LEMBAR ANGKET ANALISIS KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Pengembangan Buku Unit Pembelajaran Berbasis SETS Terintegrasi Pirolisis
Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa

Angket ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi tentang tingkat


kebutuhan peserta didik terhadap pengembangan buku unit pembelajaran berbasis
SETS terintegrasi pirolisis tandan kosong kelapa sawit untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah peserta didik berdasarkan karakteristik peserta didik dalam
pembelajaran IPA.

Petunjuk Pengisian
1. Melalui lembar angket ini Ananda dimintai pendapatnya tentang karakteristik
Ananda dalam pembelajaran IPA.
2. Pendapat yang Ananda berikan pada setiap butir pernyataan yang terdapat dalam
lembar angket ini akan digunakan sebagai masukan terhadap pengembangan unit
pembelajaran berbasis SETS yang akan dilakukan.
3. Mohon berikan pendapat Ananda dengan memberikan tanda centang (√), pada
salah satu kolom angka 1, 2, 3, atau 4 dengan ketentuan sebagai berikut.
1 = Tidak Setuju (TS)
2 = Kurang Setuju (KS)
3 = Setuju (S)
4 = Sangat Setuju (SS)

Skor Penilaian
2
No Pernyataan 1 3 4
(KS
(TS) (S) (SS)
)
1 Saya menyenangi mata pelajaran IPA.
2 Saya tertarik dalam mempelajari IPA.
3 Saya selalu memperhatikan pembelajaran IPA dengan baik.
4 Saya menerima pembelajaran IPA dengan baik.
5 Saya berusaha terlibat aktif dalam pembelajaran IPA.
Jika saya tidak menemukan jawaban tugas, saya selalu
6
berusaha menemukannya dengan berbagai cara.
Saya selalu berusaha agar berhasil dalam mengerjakan
7
tugas IPA
Saya memiliki dorongan yang kuat dalam mempelajari
8
IPA.
Saya yakin IPA memberikan prospek yang baik bagi masa
9
depan saya.
10 Saya lebih mudah mengingat IPA dari yang saya lihat.
Saya lebih mudah menguasai IPA setelah mendengarkan
11
guru dan diskusi.
12 Saya lebih suka berdiskusi dalam mempelajari materi IPA.
Skor Penilaian
2
No Pernyataan 1 3 4
(KS
(TS) (S) (SS)
)
Saya mudah menguasai IPA setelah melakukan praktikum
13
IPA
14 Saya selalu berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
15 Saya selalu bersyukur setelah melakukan suatu kegiatan.
Saya menjaga hubungan baik dengan sesama makhluk
16
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
17 Saya tidak pernah mencontek dalam mengerjakan ujian
Saya selalu jujur dalam mengolah data hasil praktikum dan
18
ujian.
Saya selalu disiplin terhadap jadwal belajar IPA yang telah
19
ditetapkan.
Saya bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
20
guru IPA.
21 Saya percaya diri dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Saya selalu berpendapat dan melakukan kegiatan tanpa
22
ragu-ragu.
Saya dapat bekerjasama dengan baik dalam setiap tugas
23
kelompok yang diberikan
24 Saya mudah dalam memahami materi IPA.
Saya membaca buku sumber sebelum mempelajari materi
25
IPA di sekolah.
Saya menggunakan pengetahuan IPA untuk menjelaskan
26
fenomena-fenomena dalam kehidupan sehari-hari.
Saya memiliki banyak buku sumber yang dapat membantu
27
saya belajar di rumah.
Materi IPA selalu dikaitkan dengan kehidupan sehari–hari
28
sehingga saya dapat memahami dengan baik.
Saya dapat dengan mudah mengerjakan soal-soal yang
29 diberikan oleh guru berkaitan dengan materi IPA yang saya
pelajari.
Saya bisa menjelaskan kembali materi IPA yang sudah
30
saya pelajari.
Saya senang membangun pengetahuan melalui proses
31
pembelajaran penemuan.
Saya bekerjasama dengan baik dalam melakukan
32
praktikum atau projek yang diberikan guru
Saya memberikan banyak gagasan dan pendapat dalam
33
kegiatan praktikum, projek atau diskusi
Saya bersemangat dan antusias dalam melaksanakan
34
praktikum atau projek yang diberikan guru.
35 Berdasarkan hasil praktikum atau projek, saya menjadi
Skor Penilaian
2
No Pernyataan 1 3 4
(KS
(TS) (S) (SS)
)
lebih mudah dalam menarik kesimpulan.
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Analisis data pengisian angket karakteristik peserta didik, yaitu untuk melihat
reliabilitas instrumen yang akan diuji, maka digunakanlah Summary statistic yang
terdapat pada program Winsteps. Salah satu informasi yang dapat diinterpretasikan
melalui output Summary Statistics ini, yaitu menampilkan nilai untuk pengukuran
reliabilitas, baik pengukuran dari sisi responden (person reliability) ataupun dari
tinjauan item pertanyaan (item reliability) serta interaksi antara responden dengan item
(alpha cronbach). Berikut adalah gambar dari Output Summary Statistics yang
menujukkan informasi reliabilitas instrumen yang digunakan.

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa responden berjumlah 20 orang


dan butir pernyataan berjumlah 13 item. Sedangkan jumlah butir pernyataan pada
angket yang sesungguhnya adalah 35 item. Penulis membagi data menjadi 2 bagian
dikarenakan ketika pengolahan data ke winsteps, data yang terbaca hanya 25 item dari
35 item. Sehingga penulis membagi data menjadi 2, yang mana pada butir pernyataan
nomor 1-13 berisi pernyataan mengenai karakteristik peserta didik pada aspek minat,
motivasi belajar, dan gaya belajar, sedangkan untuk butir pernyataan nomor 14-35 berisi
pernyataan tentang kompetensi siswa pada ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Melalui output dari tabel Summary Statistics tersebut, memberikan informasi


bagaimana kualitas instrumen (item) dan responden (person) dalam menjawab, serta
terlihat juga interaksi antara person dan item sekaligus. Berdasarkan gambar di atas nilai
person measure menunjukkan -13.94, nilai tersebut lebih kecil dari logit 0,0. Nilai rata-
rata yang lebih kecil dari logit menunjukkan kecenderungan abilitas responden yang
lebih kecil atau responden cenderung kurang mampu merespon atau cenderung tidak
setuju dengan pernyataan-pernyataan yang terdapat pada instrumen. Dengan kata lain,
minat belajar, motivasi dan gaya belajar peserta didik perlu diperbaiki.
Nilai Alpha Cronbach (mengukur reliabilitas, yaitu interaksi antara responden
dengan item) yang pada gambar di atas, nilai alpha Cronbach menunjukkan 0.95, yang
dapat diinterpretasikan pada kategori sangat tinggi. Sehingga, instrumen yang
digunakan dapat dikatakan reliabel. Nilai Person Reliability dan Item Reliability, pada
output diatas nilai keduanya berturut-turut sebesar 0,63 dan 0.57. Nilai keduanya dapat
dikatakan Sedang sehingga dapat dikatakan kualitas item-item yang digunakan dalam
instrumen cukup reliabel. Adapun analisis kategori reliabilitas suatu instrumen
ditunjukkan pada tabel berikut.
Rentang Nilai Kategori
0,00 r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah
0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
0,40 < r11 ≤ 0,70 Sedang
0,70 < r11 ≤ 0,90 Tinggi
0,90 < r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

Nilai INFIT MNSQ dan OUTFIT MNSQ, serta INFIT ZSTD dan OUTFIT ZSTD,
yang terdapat pada table Person dan Item sebagai berikut : INFIT MNSQ nilai
personnya 0.46 dan nilai itemnya 0,16, OUTFIT MNSQ nilai person dan nilai itemnya
masing-masing 0,08. Kualitas instrumen dikatakan baik apabila nilainya berada pada
rentang nilai 0,5 – 1,5. Sehingga kualitas instrumen perlu ditingkatkan lagi. Kemudian
untuk INFIT ZSTD nilai personnya -0.81 dan nilai itemnya -1,12, dan OUTFIT ZSTD
nilai personnya – 1.00 dan nilai itemnya -1.60. Nilai ideal adalah -2,0 hingga 2,0 dengan
artian semakin mendekati nilai ideal maka kualitas semakin baik.
Pengelompokan person dan item dapat diketahui dari nilai separation. Makin bear
nilai separation maka kualitas instrumen dalam hal keseluruhan responden dan butir
semakin baik, karena bisa mengidentifikasi kelompok responden dan kelompok item.
Untuk separation person skor yang diperoleh adalah 1,29 dan skor separation item
adalah 1.15. Sedangkan reliabilitas pada butir pernyataan nomor 14-35 ditunjukkan
pada gambar berikut.

Berdasarkan gambar di atas, butir pernyataan berjumlah 22 item dengan nilai


person measure menunjukkan -19.65, nilai tersebut lebih kecil dari logit 0,0. Nilai rata-
rata yang lebih kecil dari logit menunjukkan kecenderungan abilitas responden yang
lebih kecil atau responden cenderung kurang mampu merespon atau cenderung tidak
setuju dengan pernyataan-pernyataan yang terdapat pada instrumen. Dengan kata lain,
kompetensi peserta didik dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan masih perlu
ditingkatkan.
Nilai Alpha Cronbach (mengukur reliabilitas, yaitu interaksi antara responden
dengan item) yang pada gambar di atas, nilai alpha Cronbach menunjukkan 0.95, yang
dapat diinterpretasikan pada kategori sangat baik. Sehingga, instrumen yang digunakan
dapat dikatakan reliabel. Nilai Person Reliability sebesar 0,14 pada kategori sangat
rendah, yang artinya responden sebagian besar kurang konsisten dalam merespon butir
pernyataan angket dan Item Reliability sebesar 0.64 pada kategori sedang sehingga
dapat dikatakan kualitas item-item yang digunakan dalam instrumen cukup reliabel.
Nilai INFIT MNSQ dan OUTFIT MNSQ, serta INFIT ZSTD dan OUTFIT ZSTD,
yang terdapat pada table Person dan Item sebagai berikut : INFIT MNSQ nilai person
dan nilai itemnya masing-masing 0.00 dan OUTFIT MNSQ nilai person dan nilai
itemnya masing-masing juga 0,00. Kualitas instrumen dikatakan baik apabila nilainya
berada pada rentang nilai 0,5 – 1,5. Sehingga kualitas instrumen perlu ditingkatkan
lagi. Kemudian untuk INFIT ZSTD nilai personnya -1,37 dan nilai itemnya -1,42, dan
OUTFIT ZSTD nilai personnya – 1.45 dan nilai itemnya -1.45. Nilai ideal adalah -2,0
hingga 2,0 dengan artian semakin mendekati nilai ideal maka kualitas semakin baik.
Pengelompokan person dan item juga dapat diketahui dari nilai separation. Makin
bear nilai separation maka kualitas instrumen dalam hal keseluruhan responden dan
butir semakin baik, karena bisa mengidentifikasi kelompok responden dan kelompok
item. Untuk separation person skor yang diperoleh adalah 0,41 dan skor separation item
adalah 1.35.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka intrumen analisis karakteristik peserta didik
yang diteliti ini dapat dikatakan sebagai instrumen yang memiliki tingkat reliabilitas
yang baik. Interpretasi Cronbach Alpha adalah ‘sangat tinggi’. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat kesesuaian antara item dan person (responden). Kemudian konsistensi
jawaban dari responden (person reliability) dapat dikatakan ‘lemah’ dengan kualitas
butir soal instrument (item reliability) adalah ‘sedang’. Jadi dapat disimpulkan bahwa
instrumen analisis karakteristik peserta didik dalam pembelajaran IPA yang diteliti ini
dapat dikatakan reliabel.
Tingkat persetujuan peserta didik terhadap pernyataan-pernyataan yang terdapat
pada angket diperlihatkan melalui output winstep, yaitu peta wright sebagai berikut.
Berdasarkan gambar di atas dapat terlihat bahwa untuk pernyataan nomor 1-13,
terdapat 3 siswa (responden) yang terdiri dari 2 siswa perempuan dan 1 siswa laki-laki
yang berada di sekitar mean dengan logit 0. Hal ini berarti bahwa 3 siswa tersebut
memiliki respon yang sangat baik terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan pada
angket. Begitu juga dengan pernyataan nomor berikutnya, juga terdapat 3 siswa yang
memberikan respon yang baik terhadap pernyataan. Selanjutnya 10 siswa dengan respon
yang cukup baik dan 7 siswa dengan respon yang kurang baik. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa belum menunjukkan minat belajar, motivasi, gaya belajar
dan kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan keterampilan yang baik. Oleh karena itu,
diperlukan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dalam
pembelajaran IPA.

Analisis butir pernyataan dapat juga diketahui dari gambar berikut.


Gambar di atas merupakan perolehan nilai statistik item, yang mana total skor
merupakan perolehan skor mentah yang didapat oleh responden. Disana terlihat bahwa
item yang paling sulit disetuji oleh responden adalah item nomor 25-28 dengan
perolehan skor 40 yang menggambarkan kompetensi siswa pada ranah pengetahuan.
Artinya, masih banyak siswa yang pengetahuan IPA nya masih perlu ditingkatkan lagi.
Sedangkan skor tertinggi terdapat pada pernyataan nomor 14 dengan perolehan skor 73
yang menjelaskan bahwa kegiatan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran selalu
ditanamkan dan diterapkan oleh peserta didik.
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes berada
dalam kategori valid dan reliabel untuk digunakan sebagai instrumen pengumpulan data
penelitian terkait kerakteristik peserta didik dalam pembelajaran IPA. Setelah data
dianalisis dengan menggunakan Rasch Model juga dapat diketahui karakteristik siswa
pada aspek minat belajar, motivasi, gaya belajar, kompetensi siswa pada ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan, yang mana salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai