DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah fisika lingkungan yang
berjudul “Gempa Bumi, Tsunami, Longsor, dan Pengaruhnya Terhadap Lingkunga” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata
kuliahfisika lingkungan, Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “Gempa Bumi, Tsunami, Longsor, dan Pengaruhnya Terhadap Lingkunga” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Henny Johan, M.Pd selaku dosen
pembimbing mata kuliah fisika lingkungan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyadari, bahwa makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
2.1. Gempa Bumi .................................................................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Gempa Bumi ............................................................................................ 3
2.1.2 Proses Terjadinya Gempa Bumi ................................................................................. 3
2.1.3 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi ........................................................................... 5
2.1.4 Dampak Terjadinya Gempa Bumi.............................................................................. 6
2.2 Tsunami ............................................................................................................................ 8
2.2.1 Pengertian Tsunami .................................................................................................... 8
2.2.2 Proses Terjadinya Tsunami ........................................................................................ 8
2.2.3 Penyebab Terjadinya Tsunami ................................................................................... 9
2.2.4 Akibat Tsunami ........................................................................................................ 11
2.3 Tanah Longsor ................................................................................................................ 11
2.3.1 Pengertian Tanah Longsor ....................................................................................... 11
2.3.2 Proses Terjadinya Tanah Longsor ............................................................................ 12
2.3.3 Penyebab Terjadinya Tanah Longsor ....................................................................... 12
2.3.4 Jenis-Jenis Tahan Longsong .................................................................................... 14
2.3.5 Akibat Tanah Longsor.............................................................................................. 15
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 17
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................... 17
3.2 Saran ............................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 18
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi alam di bumi ini semakin memperihatinkan. Berbagai pihak menghimbau dan
mengadakan aksi untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan lebih lanjut. Dimana telah
mengakibatkan berbagai bencana alam seperti banjir, longsor, kekeringan (krisis air), gempa
bumi dan tsunami serta sebagainya.
Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengacam dan menganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau
faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (Nursyabani,
Putera, & Kusdarini, 2020).
Bencana alam seakan tidak henti-hentinya menimpa Indonesia, sehingga sudah tidak asing
lagi bagi masyarakat dengan istilah gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir,
kekeringan, longsor, dan lain-lain. Wilayah Indonesia, termasuk daerah rawan bencana,
terutama bencana alam geologi, yang disebabkan karena posisi Indonesia terletak pada
pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik dunia yaitu: Lempeng Hindia-Australia di sebelah
selatan, Lempeng Eurasia di sebelah barat dan Lempeng Pasifik di sebelah timur. Batas-batas
lempeng tersebut merupakan rangkaian gunung api dunia, yang melingkari Samudera Pasifik
disebut Pacific Ring of Fire. Rangkaian tersebut di Indonesia bertemu dengan rangkaian
Mediteran yang membentuk gunung-gunung api di Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara
(Pristanto, 2010).
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus
saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak
terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-
Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan
termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan
manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti
mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta
yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.
Indonesia terletak di daerah yang cukup rawan terjadinya bencana gempa bumi, tsunami,
dan longsor. Hal ini dikarenakan Indonesia Negara kepulauan yang memiliki banyak laut dan
1
terletak diantara dua lempengan yang berjalan, serta banyaknya gunung berapi yang ada di
Indonesia.
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang gempa bumi, gelombang tsunami, longsor
2. Menjelaskan proses terjadinya gempa, tsunami, dan longsor
3. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gempa, tsunami, dan longsor
4. Mendeskripsikan dampak yang diakibatkan oleh gempa bumi dan tsunami.
1.4 Manfaat
1. Mengetahui pengertian bencana alam.
2. Mengetahui bagaimana proses bisa terjadi gempa dan tsunami serta faktor-faktor
penyebabnya
3. Mengetahui dampaknya yang ditimbulkan oleh dempa dan tsunami.
4. Menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai bancana alam yang terjadi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gempa Bumi
2.1.1 Pengertian Gempa Bumi
Gempa Bumi atau seisme banyak diartikan sebagai getaran atau guncangan yang timbul
di permukaan bumi yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi. Gempa bumi juga
diartikan sebagai suatu pergeseran lapisan secara tiba-tiba yang berasa dalam bumi. Karena
gempa bumi dikatakan bersumber dari dalam bumi atau lapisan bawah bumi berarti gempa
bumi adalah getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi.
Getaran gempa biasa dinyatakan dalam skala richter. Ilmuwan yang mempelajari tentang
gempa bumi disebut seismologist dan alat yang digunakan sisemologist untuk mengukur
setiap getaran yang terjadi disebut siesmograf (Nur, 2010)
Gempa bumi terjadi ketika energi yang tersimpan dalam bumi, biasanya dalam bentuk
tegangan pada batuan, secara tiba-tiba terlepas. Energi ini dirambatkan ke permukaan bumi
oleh gelombang gempa bumi. Atau dengan kata lain gempa bumi adalah gerakan tiba-tiba
atau suatu rentetan gerakan tanah yang berasal dari suatu daerah terbatas dan menyebar dari
titik tersebut ke segala arah.
3
Gambar 2.1 Proses Terjadinya Gempa Bumi
Menurut para ahli seismologi terjadinya gempa bumi dapat dibedakan atas 3 macam
yaitu, gempa vulkanik, gempa ekstraterestial, dan gempa tektonik.
a. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik yaitu gempa bumi sebagai akibat letusan gunung api.
Gunung api yang akan meletus selalu diiringi dengan gempa yang menggetarkan permukaan
bumi disekitarnya, hal ini disebabkan oleh pergerakan magma yang akan keluar dari perut
bumi ketika gunung akan meletus. Ketika magma bergerak ke permukaan gunung api, ia akan
bergerak dan memecahkan bebatuan gunung api. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
getaran yang cukup kuat dan berkepanjangan sehingga menimbulkan gempa bumi.
Di samping akibat dari tumbukan antara magma dengan dinding-dinding gunung api,
gempa vulkanik juga dapat disebabkan oleh tekanan gas pada letusan yang sangat kuat dan
perpindahan magma di dalam dapur magma. Pada umumya getaran yang kuat hanya ada
disekitar gunung api itu saja. Gempa vulkanik terjadi sebelum dan selama letusan gunung api
terjadi. Gempa vulkanik hanya sekitar 7% dari jumlah gempa yang terjadi di dunia.
a. Gempa Tektonik
Proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya selanjutnya adalah gempa bumi
tektonik. Gempa tektonik merupakan gempa yang terjadi akibat terbenturnya lempengan bumi
atau bergesernya lempengan bumi. Hal ini menimbulkan efek pada permukaan bumi yang
akhirnya menyebabkan gempa. Seperti yang dijelaskan, gempa tersebut paling umum terjadi
dan bisa dimulai dengan skala yang bermacam-macam mulai dari skala rendah hingga yang
sangat besar.
Proses terjadinya gempa bumi tektonik berawal dari adanya interaksi antar lempeng yang
dapat menyebabkan lempengan lain akan masuk atau menyusup ke bawah dan biasa disebut
dengan subduksi. Gempa bumi ataupun getaran akan berubah menjadi semakin besar apabila
terdapat sesuatu yang mengganjal namun kemudian ikut menyusup secara tiba tiba dan
4
mendadak. Hal ini yang terkadang menimbulkan tanah retak dan menelan berbagai gedung
dan sebagainya.
b. Gempa Ekstraterestial
Proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya selanjutnya dinamakan dengan
gempa ekstraterestial. Gempa ini terjadi yang disebabkan oleh adanya meteor atau benda
langit yang masuk dan membentur atmosfer bumi. Hal ini dilakukan oleh atmosfer agar bisa
melindungi dari bumi dan tidak menolak benda untuk masuk. Sehingga menimbulkan getaran
dan akhirnya terasa atau terjadi gempa.
5
Gambar 2.2 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
6
c. Tanah mengalami kerusakan akibat dari tanah yang bergetar. Rusaknya permukaa
tanah, juga dapat merusak perkebunan maupun persawahan milik manusia. Selain itu,
gempa bumi mampu mematahkan permukaan bumi, bahkan memutuskan sebuah jalan
7
2.2 Tsunami
8
penyebab Tsunami. Geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami
sebagai “gelombang laut seismik”.
Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan gelombang
badai yang disebut sebagai meteor Tsunami yang ketinggiannya beberapa meter di atas
gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai
tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi daratan.
Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008. Wilayah di
sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) yang
mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini. Wilayah di
sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning System
(IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia. Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa mega
Tsunami mungkin saja terjadi, yang menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam.
c. Longsor bawah laut. Longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara
lempeng samudera dan lempeng benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya palung
laut dan pegunungan. Tsunami karena longsoran bawah laut ini dikenal dengan nama
Tsunamic Submarine Landslide.
11
longsor terjadi akibat adanya reruntuhan geser di sepanjang bidang longsor yang merupakan
batas bergeraknya massa tanah atau batuan (Hardiyatmo, 2006: 2).
Gerakan tanah adalah proses perpindahan suatu masa batuan/tanah akibat gaya
gravitasi. Gerakan tanah seringkali disebut sebagai longsoran dari massa tanah/batuan dan
secara umum diartikan sebagai suatu gerakan tanah dan atau batuan dari tempat asalnya
karena pengaruh gaya berat (Noor, 2006: 106).
Adanya gerakan tanah disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktorinternal yang dapat menyebabkan terjadinya gerakan tanah adalah daya ikat (kohesi)
tanah/batuan yang lemah sehingga butiran-butiran tanah/batuan dapat terlepas dari ikatannya
dan bergerak ke bawah dengan menyeret butiran lainnya yang ada disekitarnya membentuk
massa yang lebih besar. Lemahnya daya ikat/batuan dapat disebabkan oleh sifat kesarangan
(porositas) dan kelolosan air (permeabilitas) tanah/batuan maupun rekahan yang intensif dari
massa tanah/batuan tersebut. Sedangkan faktor eksternal yang dapat memicu terjadinya
gerakan tanah terdiri dari berbagai sebab yang kompleks seperti sudut kemiringan lereng,
perubahan kelembaban tanah/batuan karena masuknya air hujan, tutupan lahan dan pola
pengolahan lahan, pengikisan oleh aliran air, ulah manusia seperti penggalian dan sebagainya.
12
kemudian terjadi retakan dan rekahan tanah di permukaan. Pada saat hujan, air akan
menyusup ke bagian yang retak. Tanah pun dengan cepat mengembang kembali.Pada
awal musim hujan, kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan
lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor karena melalui tanah yang merekah
itulah, 4 air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan
gerakan lateral. Apabila ada pepohonan di permukaan, pelongsoran dapat dicegah karena
air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga berfungsi sebagai pengikat tanah.
2. Lereng terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal
terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut
lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 drajat apabila ujung lerengnya terjal dan
bidang longsorannya mendatar.
13
7. Susut muka air danau atau bendungan
Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi
hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan
tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.
8. Adanya beban tambahan
Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan
memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada
daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang
arahnya ke arah lembah.
9. Pengikisan/erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat
penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.
10. Adanya material timbunan pada tebing
Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan
pemotongan tebing dan penimbunan lembah.Tanah timbunan pada lembah tersebut belum
terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan
akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.
14
2.3.5 Akibat Tanah Longsor
Banyak dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya tanah longsor baik dampak terhadap
kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan maupun dampaknya terhadap keseimbangan
lingkungan. Dampak yang ditimbulkan akibat bencana tanah longsor meliputi:
a. Dampak terhadap kehidupan
Menurut Azeriansyah, Prasetyo, & Yuwono, (2017) terjadinya bencana tanah longsor
memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan, khususnya manusia. Bila tanah
longsor itu terjadi pada wilayah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, maka korban
jiwa yang ditimbulkannya akan sangat besar, terutama bencana tanah longsor yang terjadi
secara tiba-tiba tanpa diawali adanya tanda-tanda akan terjadinya tanah longsor. Adapun
dampak yang ditimbulkan dengan terjadinya tanah longsor terhadap kehidupan adalah sebagai
berikut:
Bencana longsor banyak menelan korban jiwa.
Terjadinya kerusakan infrastruktur publik seperti jalan, jembatan dan sebagainya.
Kerusakan bangunan-bangunan seperti gedung perkantoran dan perumahan penduduk
serta sarana peribadatan.
Menyebabkan kerugian secara ekonomi, serta meninggalkan dampak secara sosial
psikologi bagi masyarakat.
b. Dampak terhadap lingkungan
Dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan akibat terjadinya tanah longsor adalah
sebagai berikut:
Terjadinya kerusakan lahan dan hilangnya vegetasi penutup lahan.
Terganggunya keseimbangan ekosistem.
Lahan menjadi kritis sehingga cadangan air bawah tanah menipis.
Terjadinya tanah longsor dapat menutup lahan yang lain seperti sawah, kebun dan
lahan produktif lainnya.
15
Gambar 2.15 Akibat Tanah Longsor
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi
yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama
tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut
tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi
akan terjadi.
Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi , tanah longsor atau
letusan gunung berapi yang terjadi di laut. Terjadinya Tsunami diakibatkan oleh adanya
gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air meluap ke daratan, seperti
letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90%
tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.
Tanah longsor adalah proses perpindahan atau pergerakan massa tanah dengan arah
miring atau vertikal dari kedudukan semula, hal tersebut merupakan akibat dari adanya
gaya dorong. Proses terjadinya tanah longsor yaitu air yang meresap ke dalam tanah akan
menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan
sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan
bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
bencana tanah longsor adalah hujan, lereng terjal, tanah yang kurang padat dan tebal, batuan
yang kurang kuat, jenis tata lahan, getaran, susut muka air danau atau bendungan, adanya
beban tambahan, pengikisan/erosi, adanya material timbunan pada tebing, bekas longsoran
lama , adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung), penggundulan hutan dan
daerah pembuangan sampah.
Dampak Gempa Bumi, Tsunami dan tanah longsor sebagian besar mengakibatkan
kerusakan parah dan banyak menelan korban jiwa dan harta benda sehingga perlu adanya
upaya untuk menghadapi baik dalam keadaan waspada,persiapan,saat terjadi dan setelah
terjadinya.
3.2 Saran
Penulis merupakan seorang yang tidak lepas dari kesalahan, sehingga masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, penulis berharap agar pembaca dapat mengembangkan
makalah ini dan memberi kritik agar lebih baik untuk waktu ke depan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Azeriansyah, R., Prasetyo, Y., & Yuwono, B. (2017). Analisis Identifikasi Dampak Bencana
Tanah Longsor Dengan Menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (Uav) (Studi Kasus :
Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik). Jurnal Geodesi Undip.
Nursyabani, N., Putera, R. E., & Kusdarini, K. (2020). Mitigasi Bencana Dalam Peningkatan
Kewaspadaan Terhadap Ancaman Gempa Bumi Di Universitas Andalas. Jurnal Ilmu
Administrasi Negara ASIAN (Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara).
https://doi.org/10.47828/jianaasian.v8i2.12
18