Anda di halaman 1dari 14

Desain Modul Praktikum Mandiri tentang Pembiasan Cahaya

Menggunakan Simulasi PhET “Bending Light” untuk Mahasiswa

Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito


Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro No. 52-60 Salatiga 50711, Jawa Tengah-Indonesia, Telp (0298) 321212)
Surat-e: mariadinavalentine@yahoo.com

Bagian ini berisi intisari (abstrak) dari penelitian anda, Semua informasi tentang persyaratan
Pada pembelajaran Fisika tentang Pembiasan Cahaya, tidak semua variasi warna cahaya dan
medium dapat dengan mudah dihadirkan di laboratorium nyata. Agar mahasiswa dapat
mempelajari materi ini secara mandiri dan nyata, diperlukan model visual seperti simulasi
PhET. Tulisan ini membahas bagaimana desain modul praktikum mandiri tentang pembiasan
cahaya menggunakan simulasi PhET “Bending Light” dan apakah modul tersebut efektif
membantu mahasiswa memahami pembiasan cahaya. Semua data yang terkumpul dari modul,
lembar observasi, kuesioner, dan soal evaluasi dianalisa secara deskriptif kualitatif. Responden
penelitian ini adalah 5 mahasiswa Fisika dan Pendidikan Fisika Angkatan 2016 UKSW.
Berdasarkan hasil observasi dan modul, seluruh mahasiswa dapat mengerjakan lebih dari 70%
kegiatan praktikum dengan benar. Berdasarkan hasil kuesioner, seluruh mahasiswa memberikan
respon positif terhadap modul. Berdasarkan hasil evaluasi, semua mahasiswa mendapatkan nilai
di atas 70. Jadi, modul praktikum mandiri tentang pembiasan cahaya menggunakan simulasi
PhET “Bending Light” efektif membantu mahasiswa memahami materi pembiasan cahaya.

Kata kunci: practice module, refraction of light, PhET simulation

[8], [9], dan [10]. Oleh sebab itu, PhET akan digunakan
I. Pendahuluan dalam penelitian ini.
Selain itu, apabila (maha)siswa ingin mempelajari
Era saat ini merupakan era teknologi. Sebagian besar pembiasan lebih dalam, diperlukan waktu yang lebih lama
sekolah di kota pasti memiliki komputer sehingga dan dibutuhkan waktu tambahan di luar jam tatap muka,
komputer merupakan “barang” yang dekat dengan khususnya pada jam belajar mandiri atau jam belajar
sebagian besar orang dan tentunya dapat memudahkan terstruktur. Misalnya saat mempelajari bagaimana
tiap orang untuk melakukan kegiatan belajar secara pembiasan dari berbagai panjang gelombang cahaya
mandiri. (warna diubah-ubah). Hal ini memang bisa dijelaskan di
Pada pembelajaran Fisika tentang Pembiasan Cahaya kelas namun seringkali tidak bisa mendalam karena
tidak semua variasi warna cahaya dan medium dapat keterbatasan waktu. Oleh sebab itu dibutuhkan modul
dengan mudah dilakukan dengan peralatan laboratorium, praktikum mandiri untuk menuntun (maha)siswa
contohnya seperti pengukuran kecepatan cahaya (v) saat menemukan konsep Pembiasan Cahaya melalui simulasi
melalui medium yang berbeda dan pembiasan berbagai PhET sehingga mereka dapat belajar secara mandiri dan
warna cahaya (λ) melalui medium yang berbeda-beda. terstuktur di luar jam tatap muka.
Oleh sebab itu untuk mempelajari materi ini diperlukan Dalam penelitian ini dipaparkan pembuatan desain
media pembelajaran berupa model visual yang dapat modul praktikum mandiri tentang pembiasan cahaya
memfasilitasi pembelajaran sehingga (maha)siswa tidak menggunakan simulasi PhET “Bending Light” untuk
hanya membayangkan, namun bisa melihat secara nyata. mahasiswa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1)
Media pembelajaran diperlukan untuk menunjang membuat desain modul praktikum mandiri tentang
pembelajaran Fisika yang menarik. Salah satu media pembiasan cahaya menggunakan simulasi PhET “Bending
pembelajaran Fisika yang dapat digunakan adalah Light”, dan (2) menyelidiki efektivitas modul praktikum
software simulasi PhET [1]. Banyak penelitian yang mandiri tentang pembiasan cahaya menggunakan simulasi
mengatakan bahwa simulasi PhET sangat efektif dan PhET “Bending Light” terhadap pemahaman mahasiswa.
sangat membantu (maha)siswa memahami konsep Fisika, Penelitian ini bermanfaat untuk (1) memperkaya
misalnya penelitian oleh Ref. [2], [3], [4], [5], [6], [7],

Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan | 91


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

keragaman modul praktikum mandiri yang dapat pada lembar kuesioner antara 1-4, 1 merupakan nilai
digunakan oleh mahasiswa, khususnya pada mata kuliah terendah dan 4 merupakan nilai tertinggi. Wawancara
Fisika Dasar untuk memperdalam materi Pembiasan digunakan untuk mengetahui kesulitan mahasiswa dalam
Cahaya, dan (2) menuntun mahasiswa mendalami materi mengerjakan modul dan memperoleh saran perbaikan
Pembiasan Cahaya di luar jam tatap muka sebagai tugas modul dari mereka.
terstruktur atau tugas mandiri. Prosedur pengambilan data yaitu mahasiswa diminta
mengikuti langkah di modul praktikum dengan simulasi
II. Kajian Pustaka PhET sampai selesai. Sementara mereka mengerjakannya,
lembar observasi diisi oleh observer. Setelah selesai
Simulasi PhET melakukan praktikum dengan modul, soal evaluasi
dikerjakan oleh mahasiswa. Selanjutnya kuesioner diisi
Media pembelajaran adalah komponen pendukung yang oleh mahasiswa serta dilakukan wawancara di akhir
penting bagi proses pembelajaran. Media adalah segala kegiatan.
alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang Semua data yang diperoleh dari lembar observasi, soal
(maha)siswa untuk belajar. Media atau alat bantu disadari evaluasi, kuesioner, dan wawancara dianalisa secara
oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu
deskriptif kualitatif guna menentukan efektivitas modul
aktivitas pembelajaran baik di dalam maupun di luar terhadap pemahaman konsep mahasiswa tentang
kelas, terutama membantu peningkatan prestasi belajar Pembiasan Cahaya. Modul dikatakan efektif apabila
siswa. Di sisi lain penggunaan media lebih mudah semua responden (1) dapat mengerjakan minimal 70%
menarik perhatian siswa untuk mau belajar dan membuat kegiatan praktikum dengan benar sesuai panduan modul,
siswa antusias dengan materi yang diberikan. Media ada (2) memberikan umpan balik yang positif terhadap
bermacam-macam misal media auditif, media visual, minimal 70% pernyataan tentang modul praktikum
media audio-visual [4].
berdasarkan hasil observasi dan kuesioner, dan (3)
Salah satu media visual contohnya adalah PhET. Media mendapatkan nilai soal evaluasi minimal 70.
animasi Software PhET adalah salah satu media
komputasi yang menyediakan animasi baik Fisika, Biologi,
maupun sains lain. Di dalam media animasi Software IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
PhET ada sub-sub file yang dapat dipilih sendiri, animasi Sebelum praktikum dimulai, mahasiswa diminta untuk
apa yang ingin ditampilkan. Di dalam media ini dapat memasang software Physics Education Tecnology
ditampilkan suatu materi yang bersifat abstrak dan dapat (PhET) di laptop mereka sesuai dengan petunjuk yang
dijelaskan secara langsung oleh media ini sehingga siswa telah diberikan di dalam modul praktikum mandiri.
dengan mudah memahami materi tersebut [9]. Setelah simulasi PhET Bending Light versi 1.0.5 siap
PhET merupakan freeware, sehingga dapat diunduh digunakan seperti Gambar 1, kegiatan praktikum dimulai.
secara gratis (tidak berbayar), dan pengoperasiannya dapat
dilakukan secara online atau secara offline. Untuk Kegiatan 1. Pengaruh sudut datang terhadap
mengoperasikan PhET secara offline, programnya harus sudut bias (Renggang  Rapat)
diunduh terlebih dahulu di http://PhET.colorado.edu
Untuk melihat bagaimana pengaruh sudut datang
[8].
terhadap sudut bias pada berkas cahaya yang masuk dari
medium renggang menuju rapat, di awal Kegiatan 1 ini
III. Metode Penelitian/Eksperimen mahasiswa diberikan dua pertanyaan. Pertanyaan pertama
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah “Jika sinar datang dari medium pertama menuju
adalah Penelitian Deskriptif. Responden pada penelitian medium kedua, di mana medium tersebut dari renggang
ini adalah 5 mahasiswa angkatan 2016 Program Studi menuju rapat, indeks bias medium mana yang harus lebih
Pendidikan Fisika dan Fisika UKSW. besar? Medium pertama atau medium kedua?” dan
Adapun instrumen penelitian yang digunakan antara mahasiswa diminta untuk menulis jawaban di modul.
lain lembar observasi, soal evaluasi, lembar kuesioner dan Tiga dari lima mahasiswa menjawab dengan benar yaitu
pertanyaan wawancara. Lembar observasi digunakan medium kedua. Dari jawaban ini terlihat bahwa tiga
untuk merekam proses berjalannya praktikum mandiri mahasiswa tersebut telah memahami bahwa semakin rapat
menggunakan modul praktikum mandiri dengan simulasi suatu medium, semakin besar nilai indeks biasnya.
PhET yang telah dibuat. Soal evaluasi digunakan untuk Pertanyaan kedua adalah ”Jika kita ingin menyelidiki
mengetahui pemahaman mahasiswa tentang pembiasan pengaruh sudut datang terhadap sudut bias, variabel apa
cahaya setelah menggunakan modul praktikum mandiri yang merupakan variabel bebas, terikat, dan kontrol?”
dengan simulasi PhET. Kuesioner digunakan untuk mahasiswa diminta kembali menulis jawaban di dalam
melihat tanggapan mahasiswa terhadap modul praktikum modul. Didapatkan semua mahasiswa menjawab dengan
dimana skala yang diberikan mahasiswa pada tiap item

92 | Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

Gambar 1. Simulasi PhET Bending Light Gambar 2. Simulasi PhET untuk menyelidiki pengaruh sudut datang
terhadap sudut bias
benar bahwa variabel bebas berupa sudut datang,
variabel terikat berupa sudut bias, variabel kontrol berupa Berdasarkan hasil observasi, semua mahasiswa dapat
medium pertama, medium kedua, dan warna sinar. Dari membuat keadaan dalam simulasi PhET dimana berkas
jawaban ini terlihat bahwa mahasiswa sudah memahami cahaya datang dari medium renggang menuju medium
apa itu variabel bebas, terikat, dan kontrol. Dua rapat dan mengukur berapa sudut bias yang terbentuk
pertanyaan ini diberikan kepada mahasiswa untuk ketika berkas cahaya datang dengan sudut datang tertentu.
menggiring merancang percobaan sebelum menggunakan Meskipun pada pertanyaan pertama di awal kegiatan, tiga
simulasi PhET. dari lima mahasiswa yang dapat menjawab pertanyaan
Untuk menyelidiki pengaruh sudut datang terhadap dengan benar, namun ketika masuk dalam percobaan
sudut bias pada berkas cahaya yang masuk melalui semua mahasiswa dapat melakukan percobaan dengan
medium renggang menuju rapat, dilakukan percobaan benar karena adanya petunjuk dan gambar yang telah
menggunakan simulasi PhET. Langkah pertama diawali diberikan di dalam modul. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan mengatur keadaan seperti Gambar 2, dimana modul dapat dipahami dengan baik oleh mahasiswa,
keadaan berkas cahaya datang dari medium renggang terbukti mahasiswa telah mengerjakan praktikum sesuai
menuju medium rapat, dan berkas cahaya yang datang petunjuk dalam modul praktikum mandiri dan modul ini
hanya menggunakan satu warna dan mengamati apa yang telah menuntun mahasiswa melakukan percobaan dengan
terjadi pada sudut bias ketika sudut datang cahaya benar. Pertanyaan-pertanyaan penggiring mengamati dan
diubah-ubah. Mahasiswa menuliskan nilai dari sudut menarik kesimpulan yang ada dalam modul dijawab
datang dan sudut bias yang telah didapatkan, sinus sudut seluruh mahasiswa dengan benar, hal ini menunjukkan
datang, sinus sudut bias, dan perbandingan sinus sudut bahwa praktikum menggunakan panduan dari modul
datang terhadap sinus sudut bias yang telah dihitung ke praktikum mandiri dapat membantu untuk memahami
dalam tabel 1 yang telah disediakan di dalam modul. bagaimana pengaruh sudut datang terhadap sudut bias
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diberikan dan Hukum Snellius untuk pembiasaan berlaku ketika
pertanyaan untuk menarik kesimpulan “apakah perubahan cahaya masuk dari medium renggang menuju medium
sudut datang mempengaruhi besarnya sudut bias, dan rapat.
bagaimana pengaruhnya?”. Seluruh mahasiswa menjawab Kegiatan 2. Pengaruh medium kedua terhadap
dengan benar bahwa sudut datang mempengaruhi sudut
sudut bias (Renggang  Rapat)
bias dan semakin besar nilai sudut datang semakin besar
pula nilai sudut bias. Mahasiswa juga diberikan Setelah mahasiswa melakukan praktikum untuk
pertanyaan “apakah arah sinar bias mendekati atau menyelidiki pengaruh perubahan sudut datang terhadap
menjauhi garis normal, untuk nilai sudut datang yang sudut bias, pada Kegiatan 2 mahasiswa diajak untuk
berbeda bagaimana nilai perbandingan sinus sudut datang melihat pengaruh medium kedua terhadap sudut bias.
terhadap sudut bias, dan apakah nilai perbandingan sinus Kegiatan diawali dengan pertanyaan yaitu variabel apa
sudut datang terhadap sinus sudut bias sama dengan yang menjadi variabel bebas, terikat, dan kontrol. Jawaban
perbandingan indeks bias medium kedua terhadap mahasiswa ditulis langsung di dalam modul, dan seluruh
medium pertama?”. Seluruh mahasiswa menjawab dengan mahasiswa dapat menjawab pertanyaan ini dengan benar.
benar bahwa sinar bias mendekati garis normal, nilai Ini menunjukkan bahwa mahasiswa telah memahami
perbandingan sinus sudut datang terhadap sudut bias variabel mana yang harus diamati, yang harus diubah-
selalu sama dan perbandingan sinus sudut datang dan ubah, dan yang harus dibuat tetap pada percobaan.
sinus sudut bias bernilai sama dengan perbandingan Untuk melihat pengaruh perubahan medium kedua
indeks bias medium kedua terhadap medium pertama. Di terhadap sudut bias pada berkas cahaya yang masuk
dalam modul telah diinformasikan apabila perbandingan melalui medium renggang menuju rapat, dilakukan
sinus sudut datang terhadap sinus sudut bias bernilai sama percobaan dengan mengatur keadaan seperti Gambar 3,
dengan perbandingan indeks bias medium kedua terhadap yaitu keadaan di mana medium pertama selalu tetap
medium pertama artinya Hukum Snellius untuk dengan indeks bias bernilai 1,000, dan cahaya yang masuk
pembiasaan berlaku.

Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan | 93


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

Kegiatan 3. Pengaruh medium pertama terhadap


sudut bias (Renggang  Rapat)

Setelah mahasiswa mengetahui pengaruh perubahan


medium kedua terhadap sudut bias, pada Kegiatan 3
mahasiswa ditugaskan menyelidiki pengaruh perubahan
medium pertama terhadap sudut bias. Di awal kegiatan,
mahasiswa menulis di dalam modul apa saja yang menjadi
Gambar 3. Simulasi PhET untuk menyelidiki pengaruh medium kedua variabel bebas, terikat, dan kontrol untuk percobaan kali
terhadap sudut bias ini. Pertanyaan ini berguna agar mahasiswa dapat berpikir
menggunakan satu warna yang tetap dengan sudut merancang percobaan seperti apa yang harus dilakukan.
datang yang selalu tetap. Setelah itu mahasiswa Dari hasil jawaban yang sudah mereka tuliskan, terlihat
menjalankan simulasi dan mengamati apa yang terjadi bahwa semua mahasiswa dapat menjawab dengan benar.
pada sudut bias ketika indeks bias medium kedua diubah Ini menunjukkan bahwa mahasiswa paham mengenai
menjadi semakin besar. Mahasiswa menuliskan tujuh nilai macam-macam variabel tersebut.
indeks bias kedua yang telah diamati, kemudian Untuk melihat pengaruh perubahan medium pertama
menuliskan sudut bias yang terbentuk, perbandingan sinus terhadap sudut bias pada berkas cahaya yang masuk
sudut datang terhadap sinus sudut bias, dan perbandingan melalui medium renggang menuju rapat, dilakukan
nilai indeks bias medium kedua terhadap medium pertama percobaan dengan mengatur keadaan seperti Gambar 4
di dalam tabel 2 yang telah disediakan di dalam modul. dimana medium kedua, nilai sudut datang, dan warna
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diberikan sinar yang digunakan dibuat tetap (variabel kontrol).
pertanyaan untuk menarik kesimpulan “apakah perubahan Nilai medium kedua dibuat tetap maksimal (1,600), dan
medium kedua mempengaruhi besarnya sudut bias dan medium pertama yang diubah-ubah (variabel bebas).
bagaimana pengaruhnya?”. Seluruh mahasiswa menjawab Kemudian mahasiswa menjalankan simulasi dan
dengan benar bahwa medium kedua mempengaruhi sudut mengamati apa yang terjadi pada sudut bias ketika indeks
bias dan semakin besar nilai indeks bias medium kedua bias medium pertama diubah dari 1,600 menjadi semakin
semakin kecil nilai sudut bias. Kemudian mahasiswa kecil. Hasil yang didapat dituliskan ke dalam tabel 3 yang
diberikan pertanyaan lanjutan “apakah arah sinar bias ada pada modul praktikum mandiri. Adapun yang perlu
mendekati atau menjauhi garis normal, apakah nilai ditulis adalah tujuh nilai indeks bias medium pertama
perbandingan sinus sudut datang terhadap sinus sudut yang dicoba, sudut bias yang terbentuk, perbandingan
bias sama dengan perbandingan indeks bias medium sinus sudut datang terhadap sinus sudut bias, dan
kedua terhadap medium pertama, dan apakah Hukum perbandingan nilai indeks bias medium kedua terhadap
Snellius untuk pembiasaan berlaku pada percobaan kali medium pertama.
ini?”. Seluruh mahasiswa menjawab dengan benar bahwa Setelah percobaan dilakukan, mahasiswa diminta
sinar bias mendekati garis normal, perbandingan sinus menjawab pertanyaan untuk menarik kesimpulan seperti
sudut datang terhadap sinus sudut bias bernilai sama “apakah perubahan medium pertama mempengaruhi
dengan perbandingan indeks bias medium kedua terhadap besarnya sudut bias dan bagaimana pengaruhnya?”. Semua
medium pertama, dan Hukum Snellius untuk pembiasaan mahasiswa menjawab dengan benar bahwa medium
berlaku pada percobaan ini. pertama mempengaruhi sudut bias dan semakin kecil nilai
Dengan bantuan modul, seluruh mahasiswa dapat indeks bias medium pertama semakin kecil juga sudut bias
melakukan percobaan dan dapat memperoleh data nilai cahaya tersebut. Kemudian mahasiswa diberikan
sudut bias yang terbentuk ketika cahaya masuk dari pertanyaan sama seperti Kegiatan 1 dan Kegiatan 2 yakni
medium yang lebih renggang (n = 1,000) menuju “apakah arah sinar bias mendekati atau menjauhi garis
medium yang semakin rapat (n =1,000-1,600). Jawaban normal, apakah nilai perbandingan sinus sudut datang
benar dari semua mahasiswa ini membuktikan bahwa terhadap sinus sudut bias sama dengan perbandingan
percobaan mengunakan simulasi PhET dengan bantuan indeks bias medium kedua terhadap medium pertama, dan
modul praktikum mandiri untuk melihat pengaruh apakah Hukum Snellius untuk pembiasaan berlaku pada
medium kedua terhadap sudut bias berhasil membantu percobaan kali ini?”. Semua mahasiswa menjawab dengan
mahasiswa untuk memahami sub materi dari Kegiatan 2 benar bahwa sinar bias akan mendekati garis normal, dan
ini. Ini menunjukkan bahwa langkah yang diberikan semua mahasiswa dapat menjawab dengan benar bahwa
dalam modul sudah jelas dan dapat menuntun mahasiswa nilai perbandingan sinus sudut datang terhadap sinus
dalam melakukan percobaan. sudut bias sama dengan perbandingan indeks bias medium
kedua terhadap medium pertama dan Hukum Snellius
berlaku untuk percobaan ini.

94 | Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

Gambar 4. Simulasi PhET untuk menyelidiki pengaruh medium Gambar 5. Simulasi PhET untuk menyelidiki pengaruh warna cahaya
pertama terhadap sudut bias terhadap sudut bias

pada sudut bias ketika warna cahaya yang masuk


Langkah percobaan simulasi PhET yang diberikan diubah-ubah dari panjang gelombang bernilai kecil sampai
dalam modul praktikum mandiri ini membantu panjang gelombang bernilai besar. Hasil percobaan
mahasiswa dalam melakukan percobaan dan memahami dituliskan ke dalam tabel 4 yang ada pada modul
sub materi ini, terbukti dari hasil observasi yang praktikum mandiri. Adapun hasil yang perlu dicatat
menunjukkan bahwa seluruh mahasiswa mampu adalah 4 panjang gelombang yang dipilih (dianjurkan
memperoleh data sudut bias yang terbentuk ketika cahaya untuk memilih panjang gelombang yang bernilai 380,
masuk dari medium pertama yang diubah-ubah indeks 480, 580, dan 700), sudut bias yang terbentuk, nilai
biasnya dari 1,000-1,600 menuju medium yang lebih indeks bias medium pertama dan kedua yang tertulis di
rapat (n =1,600), dan dari data yang diperoleh mahasiswa dalam simulasi PhET, perbandingan sinus sudut datang
dapat menarik kesimpulan untuk Kegiatan 3 ini. Jawaban- terhadap sinus sudut bias, dan perbandingan nilai indeks
jawaban benar ketika mahasiswa menjawab pertanyaan- bias medium kedua terhadap medium pertama.
pertanyaan penggiring dalam modul praktikum mandiri Setelah melakukan percobaan, dalam modul diberikan
tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa telah memahami pertanyaan untuk menarik kesimpulan yakni “apakah
pengaruh medium pertama terhadap sudut bias dan perubahan warna cahaya (λ) mempengaruhi besarnya
Kegiatan 3 dalam modul praktikum mandiri dapat sudut bias dan bagaimana pengaruhnya?”. Seluruh
dikatakan berhasil. mahasiswa dapat menjawab dengan benar bahwa warna
Kegiatan 4. Pengaruh warna cahaya terhadap cahaya (λ) mempengaruhi besarnya sudut bias dan
sudut bias
semakin besar panjang gelombang dari suatu cahaya,
semakin besar sudut bias yang terbentuk. Mahasiswa
Pada Kegiatan 4, mahasiswa diminta menyelidiki diberikan pertanyaan tambahan seperti “apakah nilai
pengaruh warna cahaya terhadap sudut bias melalui indeks bias (index of refraction) dari medium pertama
simulasi PhET. Kegiatan 4 diawali dengan menanyakan dan medium kedua selalu tetap untuk semua warna,
kepada mahasiswa variabel mana yang menjadi variabel apakah nilai perbandingan sinus sudut datang terhadap
bebas, terikat, dan kontrol. Pertanyaan ini menjadi sinus sudut bias sama dengan perbandingan indeks bias
stimulan untuk mahasiswa sebelum melaksanakan medium kedua terhadap medium pertama, dan apakah
percobaan. Berdasarkan jawaban yang telah dicatat dalam Hukum Snellius untuk pembiasaan berlaku pada
modul, semua mahasiswa berhasil menjawab pertanyaan percobaan kali ini?”. Semua mahasiswa menjawab dengan
dengan benar, yakni warna sinar datang sebagai variabel benar yakni nilai indeks bias medium yang tertera pada
bebas, sudut bias sebagai variabel terikat, dan medium simulasi PhET selalu berbeda untuk tiap warna. Semua
pertama, medium kedua dan sudut datang sebagai variabel mahasiswa juga menjawab bahwa nilai perbandingan sinus
kontrol. sudut datang terhadap sinus sudut bias sama dengan
Untuk melihat pengaruh warna cahaya terhadap sudut perbandingan indeks bias medium kedua terhadap
bias pada berkas cahaya yang masuk melalui medium medium pertama dan Hukum Snellius untuk pembiasaan
renggang menuju rapat, mahasiswa melakukan percobaan tetap berlaku pada percobaan ini.
dengan mengatur keadaan pada simulasi PhET seperti Hasil observasi menunjukkan bahwa seluruh mahasiswa
Gambar 5 dimana nilai indeks bias medium pertama, nilai dapat mengumpulkan data besarnya sudut bias yang
indeks bias medium kedua, dan sudut datang dibuat tetap. terbentuk ketika cahaya masuk dengan panjang
Medium pertama berupa air dengan indeks bias 1,333, gelombang yang semakin besar dari medium renggang
medium kedua berupa kaca dengan indeks bias 1,500, dan menuju rapat dengan sudut datang tertentu. Ini
sudut datang bernilai bebas namun mahasiswa harus membuktikan bahwa semua mahasiswa berhasil
memilih satu nilai saja selama percobaan Kegiatan 4 ini melakukan percobaan dan langkah yang diberikan dalam
berlangsung. Setelah keadaan sesuai, mahasiswa Kegiatan 4 modul pratikum mandiri telah membantu dan
menjalankan simulasi dan mengamati apa yang terjadi menuntun mahasiswa dalam melakukan percobaan dengan
benar. Jawaban benar yang mahasiswa berikan

Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan | 95


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

membuktikan bahwa mahasiswa sudah paham mengenai


sub materi ini dan modul praktikum mandiri ini telah
membantu dalam memahami sub materi.
Kegiatan 5. Pengaruh sudut datang terhadap
sudut bias (Rapat  Renggang)
Untuk melihat pengaruh sudut datang terhadap sudut
bias ketika cahaya masuk dari medium rapat menuju
medium renggang, mahasiswa melakukan percobaan
Gambar 6. Simulasi PhET untuk menyelidiki pengaruh sudut datang
menggunakan simulasi PhET. Percobaan diawali dengan terhadap sudut bias
dua pertanyaan stimulan sebelum merancang percobaan.
Pertama “Jika kita ingin sinar datang dari medium Setelah data-data dicatat, mahasiswa menjawab
pertama ke medium kedua, di mana medium tersebut dari pertanyaan untuk menarik kesimpulan. Pertanyaan
rapat ke renggang, indeks bias medium mana yang harus pertama adalah “Apakah perubahan sudut datang
lebih besar?” dan kedua “Pada percoban kali ini, variabel mempengaruhi besarnya sudut bias dan bagaimana
mana yang menjadi variabel bebas, terikat, dan kontrol?”. pengaruhnya?”. Semua mahasiswa menjawab dengan benar
Untuk pertanyaan pertama, tiga dari lima mahasiswa bahwa sudut datang mempengaruhi sudut bias dan
menjawab dengan benar bahwa medium pertama harus semakin besar sudut datang semakin besar sudut bias yang
memiliki indeks bias medium lebih besar daripada terbentuk. Pertanyaan kedua yaitu “Bagaimana arah sinar
medium kedua. Satu mahasiswa masih mengalami bias yang terjadi, mendekati atau menjauhi garis normal?”.
kesalahan yang sama seperti pada Kegiatan 1 bahwa Semua mahasiswa menjawab dengan benar bahwa arah
“semakin besar nilai indeks bias medium, semakin sinar bias menjauhi garis normal. Untuk melihat
renggang medium”, dan satu mahasiswa tidak menjawab perbedaan antara ketika cahaya masuk dari medium rapat
soal (mungkin terlewati). Satu mahasiswa yang menuju renggang dan sebaliknya (Kegiatan 1), mahasiswa
sebelumnya salah pada Kegiatan 1, telah menjawab diberikan pertanyaan penggiring seperti “Apakah semua
pertanyaan pada Kegiatan 5 ini dengan benar. Ini sinar dengan sudut datang berapapun akan masuk ke
menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengalami medium kedua?”. Semua mahasiswa menjawab dengan
kesalahan pada Kegiatan 5 telah berkurang apabila benar bahwa tidak semua sinar dengan sudut datang
dibandingkan dengan Kegiatan 1 dan modul yang dibuat berapapun akan memasuki medium kedua. Dari
serta kegiatan yang dilakukan berhasil membuat pertanyaan ini mahasiswa sudah mendapatkan gambaran
mahasiswa memperbaiki kesalahannya. Untuk pertanyaan perbedaan ketika berkas cahaya masuk dari medium rapat
kedua, seluruh mahasiswa telah menjawab benar. Ini menuju renggang dan sebaliknya. Kemudian mahasiswa
artinya mahasiswa telah memahami tentang variabel- diberikan pertanyaan kembali “berapa besarnya sudut
variabel tersebut. datang dan sudut bias yang terbentuk terakhir kali?”.
Setelah menjawab kedua pertanyaan di atas, mahasiswa Pertanyaan ini ditanyakan agar mahasiswa dapat
melakukan percobaan menggunakan simulasi PhET. menemukan kapan sudut bias terbentuk terakhir kali
Untuk melihat pengaruh sudut datang terhadap sudut bias sebelum berkas cahaya tidak lagi memasuki medium
ketika cahaya masuk dari medium rapat menuju renggang, kedua (dibiaskan). Pertanyaan terakhir untuk menarik
mahasiswa harus mengatur keadaan dalam simulasi PhET kesimpulan yaitu “Untuk cahaya yang dapat dibiaskan,
seperti Gambar 6 dimana variabel berupa medium apakah nilai perbandingan sinus sudut datang terhadap
pertama, medium kedua dan warna cahaya yang sinus sudut bias selalu sama disetiap sudut datang?
digunakan harus dibuat tetap dan variabel berupa sudut Apakah perbandingan sinus sudut datang terhadap sinus
datang akan diubah-ubah. Mahasiswa menjalankan sudut bias bernilai sama dengan perbandingan indeks bias
simulasi dan mengamati apa yang terjadi pada sudut bias medium kedua dan indeksi bias medium pertama? Apakah
ketika sudut datang yang masuk diubah-ubah dari sudut Hukum Snellius untuk pembiasaan berlaku untuk berkas
datang yang bernilai kecil menjadi sudut datang bernilai cahaya yang dapat dibiaskan?”. Empat dari lima
besar. Enam perubahan sudut datang, sudut bias yang mahasiswa menjawab dengan benar bahwa nilai
terbentuk, sinus sudut datang, sinus sudut bias, dan perbandingan sinus sudut datang terhadap sinus sudut
perbandingan sinus sudut datang terhadap sinus sudut bias selalu sama disetiap sudut datang untuk cahaya yang
bias dicatat di dalam tabel 5 pada modul. terbiaskan, nilai perbandingan sinus sudut datang
terhadap sinus sudut bias juga bernilai sama dengan
perbandingan indeks bias medium kedua terhadap indeks
bias medium pertama, dan Hukum Snellius untuk
pembiasaan tetap berlaku untuk berkas cahaya yang dapat
terbiaskan. Satu dari lima mahasiswa salah dalam

96 | Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

menjawab pertanyaan. Ia berpikir bahwa adanya Pertanyaan lain untuk merangkum perbedaan antara
perbedaan angka desimal yang didapat dalam perhitungan cahaya yang masuk melalui medium renggang menuju
dianggap berbeda, padahal dalam modul sudah ditegaskan rapat dan sebaliknya yaitu “bagaimana besarnya sudut
bahwa berlaku pembulatan dua angka desimal dalam datang dan sudut bias ketika berkas cahaya datang dari
pertanyaan ini. medium renggang menuju rapat dan dari medium rapat
Berdasarkan hasil observasi pada Kegiatan 5 ini, semua menuju renggang? Sama besar, lebih besar, atau lebih
mahasiswa dapat mengikuti semua petunjuk di modul dan kecil?”. Seluruh mahasiswa menjawab benar bahwa ketika
mengatur variabel dalam simulasi PhET sesuai petunjuk cahaya masuk dari medium renggang menuju rapat maka
tersebut, yaitu berkas cahaya datang dari medium rapat sudut datang akan lebih besar dari pada sudut bias, dan
menuju renggang dan dapat mengukur berapa sudut bias ketika cahaya masuk dari medium rapat menuju renggang
yang terbentuk ketika cahaya masuk dari medium rapat maka sudut datang akan lebih kecil daripada sudut bias.
menuju renggang dengan sudut datang tertentu. Seluruh mahasiswa menjawab benar dan menunjukkan
Mahasiswa telah melakukan percobaan dengan simulasi bahwa mereka telah memahami salah satu perbedaan
PhET dengan benar dan sesuai dengan petunjuk yang antara cahaya yang masuk melalui medium renggang
diberikan modul. Hal ini menujukkan bahwa petunjuk menuju rapat dan sebaliknya. Pertanyaan berikutnya yaitu
dalam modul sudah cukup jelas untuk menuntun “bagaimana posisi sinar bias terhadap garis normal ketika
mahasiswa dalam melakukan percobaan dan percobaan cahaya masuk dari renggang menuju rapat dan dari rapat
menggunakan modul praktikum mandiri ini membantu menuju renggang? Menjauhi atau mendekati garis
mereka mempelajari pengaruh sudut datang terhadap normal?”. Seluruh mahasiswa menjawab benar bahwa
sudut bias ketika berkas cahaya masuk dari medium rapat ketika cahaya masuk dari medium renggang menuju rapat
menuju medium renggang. maka sinar bias akan mendekati garis normal dan ketika
cahaya masuk dari medium rapat menuju renggang maka
Mari Bepikir 1 (Rangkuman Kegiatan 1-5)
sinar bias akan menjauhi garis normal. Dari jawaban ini
Adapun untuk merangkum semua perbedaan antara terlihat bahwa mahasiswa telah memahami perbedaan
cahaya yang masuk melalui medium renggang menuju posisi sinar bias. Pertanyaan selanjutnya adalah “Apakah
rapat (Kegiatan 1-4) dan cahaya yang masuk melalui cahaya dengan berbagai sudut datang akan selalu
medium rapat menuju renggang (Kegiatan 5), mahasiswa dibiaskan ketika cahaya datang dari medium renggang
diberikan beberapa pertanyaan. Pertanyaan pertama menuju rapat dan ketika cahaya datang dari medium rapat
adalah “Apakah Hukum Snellius untuk pembiasaan untuk menuju renggang?”. Seluruh mahasiswa menjawab dengan
pembiasan (perbandingan sinus sudut datang terhadap benar bahwa ketika cahaya datang dari medium renggang
sinus sudut bias sama dengan perbandingan indeks bias menuju rapat maka cahaya yang datang dengan sudut
medium kedua terhadap indeks bias medium pertama) datang berapapun akan selalu dibiaskan, dan ketika cahaya
selalu berlaku jika sinar datang dengan sudut datang datang dari medium rapat menuju renggang maka cahaya
berapapun dari medium Renggang  Rapat maupun yang datang tidak selalu terbiaskan dan ada saat dimana
Rapat  Renggang?”. Semua mahasiswa menjawab benar tidak terjadi pembiasan. Dari jawaban ini terlihat kembali
bahwa Hukum Snellius untuk pembiasan ini selalu bahwa mahasiswa telah memahami salah satu perbedaan
berlaku untuk sinar yang masuk dari medium renggang yang ada. Dari beberapa pertanyaan yang sudah disajikan,
menuju rapat. Hal ini benar karena ketika sinar masuk sebagian besar mahasiswa sudah dapat menjawab dengan
dari medium renggang menuju rapat, perbandingan antara benar perbedaan antara cahaya yang masuk dari medium
sinus sudut datang terhadap sinus sudut bias memiliki renggang menuju rapat dan sebaliknya. Pertanyaan
nilai yang sama dengan perbandingan indeks bias kedua terakhir adalah “Faktor-faktor apa saja yang
terhadap indeks bias pertama. Empat dari lima mahasiswa mempengaruhi besarnya sudut bias?”. Semua mahasiswa
juga menjawab benar bahwa Hukum Snellius juga berlaku dapat menjawab dengan benar bahwa sudut datang,
untuk sinar yang masuk dari medium rapat menuju medium, dan warna sinar merpakan faktor-faktor yang
renggang, karena ketika sinar terbiaskan, perbandingan mempengaruhi besarnya sudut bias.
antara sinus sudut datang terhadap sinus sudut bias Sebagian besar mahasiswa dapat menjawab dengan
memiliki nilai yang sama dengan perbandingan indeks benar perbedaan-perbedaan antara cahaya yang masuk dari
bias kedua terhadap indeks bias pertama. Ketika sudut medium renggang menuju rapat dan dari medium rapat
datang bernilai besar (lebih besar dari sudut kritis), menuju renggang serta faktor-faktor apa saja yang
Hukum Senllius tetap berlaku namun nilai sinus sudut mempengaruhi besarnya sudut bias. Hal ini berarti
bias lebih dari 1. Itu artinya sudut bias tidak terdefinisi simulasi PhET dan pertanyaan-pertanyaan dalam modul
sehingga tidak terjadi pembiasan. Satu dari lima berhasil menuntun mereka untuk menemukan dan
mahasiswa menjawab salah dan berpikir bahwa Hukum memahami perbedaan-perbedaan tersebut dan juga
Snellius tidak berlaku lagi ketika tidak terjadi pembiasan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya
(hanya terjadi pemantulan saja). sudut bias.

Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan | 97


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

bahwa sudut datang ketika sinar bias tepat menelusuri


Kegiatan 6. Menyelidiki syarat terjadinya bidang batas (sudut bias bernilai 90°) disebut dengan
pemantulan internal total sudut kritis. Kemudian mahasiswa diminta kembali untuk
mengatur keadaan seperti Kegiatan 5 dan mencoba apa
Pada Kegiatan 6 ini, mahasiswa diajak untuk yang akan terjadi jika cahaya masuk dengan sudut datang
menyelidiki syarat-syarat terjadinya pemantulan internal lebih kecil daripada sudut kritis dan lebih besar dari sudut
total. Di awal kegiatan, mahasiswa diberikan informasi di kritis. Semua mahasiswa mencatat hasil percobaan di
dalam modul bahwa pemantulan internal total merupakan dalam modul dan mendapatkan hasil bahwa apabila
peristiwa dimana pembiasan tidak terjadi lagi dan hanya cahaya datang dengan sudut datang lebih kecil dari sudut
terjadi pemantulan saja. Untuk menyelidiki syarat-syarat kritis maka cahaya akan dibiaskan, dan apabila cahaya
terjadinya pemantulan internal total, mahasiswa datang dengan sudut datang lebih besar dari sudut kritis
melakukan percobaan dengan cara mengubah-ubah maka cahaya tidak dibiaskan (hanya dipantulkan saja).
medium yang ada dalam simulasi PhET. Pertama dengan Di akhir kegiatan mahasiswa diberikan pertanyaan “apa
membuat keadaan dimana cahaya masuk dari medium syarat terjadinya Pemantulan Internal Total?”. Semua
udara menuju air dan mengubah-ubah sudut datang dari mahasiswa dapat menjawab bahwa pematulan internal
sudut kecil menjadi besar kemudian mengamati apakah total hanya terjadi jika cahaya masuk dari medium rapat
sinar tetap dibiaskan atau tidak. Kegiatan ini diulang lagi menuju medium renggang, dan cahaya yang datang harus
untuk cahaya yang datang dari medium udara menuju memiliki sudut datang yang lebih besar daripada sudut
kaca, air menuju kaca, kaca menuju air, kaca menuju kritis. Jawaban ini membuktikan bahwa simulasi PhET
udara, dan terakhir air menuju udara. Semua mahasiswa dengan bantuan modul praktikum mandiri ini berhasil
berhasil mengamati dan mendapatkan jawaban bahwa membuat mahasiswa paham tentang syarat terjadinya
pemantulan internal total hanya dapat terjadi ketika pemantulan internal total.
cahaya masuk dari kaca menuju air, kaca menuju udara,
dan air menuju udara. Kegiatan 7. Menyelidiki kecepatan rambat
Setelah melakukan kegiatan ini, mahasiswa diberikan cahaya pada medium yang sama dan pada
pertanyaan menggiring menarik kesimpulan. Pertanyaan medium yang berbeda
pertama adalah “Agar Pemantulan Internal Total terjadi,
indeks bias dari medium manakah yang harus lebih besar? Mahasiswa membuka kembali simulasi PhET dan
Pertama atau kedua?”. Semua mahasiswa berhasil menyelidiki bagaimana kecepatan rambat cahaya pada
menjawab dengan benar bahwa indeks bias medium medium yang sama dan pada medium yang berbeda.
pertama harus lebih besar daripada indeks bias medium Dalam simulasi Bending Light dalam PhET disediakan
kedua. Simulasi PhET memberikan angka pasti untuk speed sebagai alat pengukur kecepatan rambat cahaya
nilai indeks bias tiap medium sehingga dapat dengan meletakkan speed tepat pada berkas cahaya yang
memudahkan mahasiswa untuk menjawab pertanyaan ini. akan diukur kecepatan rambatnya. Pertama, mahasiswa
Kemudian mahasiswa diberikan pertanyaan lanjutan mengukur kecepatan rambat cahaya pada sinar datang,
“Agar terjadi Pemantulan Internal Total, cahaya harus sinar pantul, dan sinar bias ketika cahaya masuk dari
masuk dari medium (material) renggang menuju rapat medium udara menuju air menggunakan speed (seperti
atau sebaliknya?”. Semua mahasiswa menjawab benar Gambar 7) dan menuliskan hasil percobaan mereka ke
bahwa agar pemantulan internal total dapat terjadi, cahaya dalam tabel 8 yang telah disediakan di dalam modul.
harus masuk dari medium rapat menuju renggang. Dari Kegiatan ini diulang lagi pada cahaya yang memasuki
dua pertanyaan ini, terlihat bahwa semua mahsiswa telah medium udara menuju kaca, air menuju kaca, kaca menuju
dapat memahami bahwa semakin besar nilai indeks bias, air, kaca menuju udara, dan air menuju udara.
semakin rapat medium tersebut (Pada Kegiatan 1, dua Setelah mahasiswa mendapatkan hasil percobaan,
mahasiswa belum paham. Pada Kegiatan 5, satu mahasiswa diberikan pertanyaan untuk menarik
mahasiswa belum paham). Artinya, simulasi PhET ini kesimpulan. Pertanyaan pertama adalah ”Apakah medium
berhasil membuat mahasiwa yang belum paham menjadi yang dilalui sinar datang dan sinar pantul sama?” Empat
paham. dari lima mahasiswa menjawab benar bahwa medium yang
Selanjutnya, mahasiswa kembali melihat nilai sudut dilalui sinar datang dan sinar pantul sama. Medium yang
datang dan sudut bias yang terbentuk terakhir kali pada sama ini sangat jelas terlihat di dalam PhET. Pertanyaan
kegiatan 5. Kemudian mahasiswa juga menghitung berapa kedua yaitu “Apakah kecepatan rambat cahaya dari sinar
nilai sudut datang ketika sudut bias bernilai sebesar 90° datang dan sinar pantul bernilai sama?” Semua mahasiswa
pada Kegiatan 5 tersebut (medium pertama adalah kaca, menjawab benar karena jawaban ini sudah sangat jelas
dan medium kedua adalah air) menggunakan Hukum terlihat dari dalam tabel. Pertanyaan ketiga adalah
Snellius untuk pembiasaan. Setelah hasil dari perhitungan “Apakah medium yang dilalui sinar datang dan sinar bias
didapat, mahasiswa diberikan informasi di dalam modul

98 | Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

sama dan apakah kecepatan rambat cahaya dari sinar semakin besar (1,000-1,600) dan menghitung berapa nilai
datang dan sinar bias bernilai sama?” Semua mahasiswa kecepatan rambat cahaya di ruang hampa dibagi dengan
kecepatan cahaya dalam setiap medium. Kemudian
mahasiswa menuliskan hasilnya ke dalam tabel 9 pada
modul.
Setelah percobaan dilakukan, mahasiswa menjawab
pertanyaan menggiring menarik kesimpulan.
Pertanyaannya adalah “Apakah perubahan indeks bias
medium mempengaruhi besarnya kecepatan rambat
cahaya, dan bagaimana pengaruhnya?” Semua mahasiswa
menjawab dengan benar bahwa indeks bias medium
Gambar 7. Simulasi PhET untuk menyelidiki kecepatan rambat cahaya mempengaruhi kecepatan rambat cahaya, dan semakin
menjawab dengan benar bahwa medium yang dilalui besar nilai indeks bias medium, semakin kecil nilai
sinar datang dan sinar bias berbeda, dan kecepatan rambat kecepatan rambat cahaya. Mahasiswa dapat menjawab
cahaya dari sinar datang dan sinar bias juga berbeda. dengan benar karena tabel dalam modul memudahkan
Mahasiswa dapat menjawab dengan benar karena mahasiswa untuk melihat hasil percobaan. Kemudian
perbedaan medium dapat terlihat jelas dari simulasi mahasiswa diberikan pertanyaan kembali “Dari
PhET, dan nilai dari kecepatan rambat cahaya dapat perhitungan, bandingkan hasil perhitungan kecepatan
terlihat jelas dari tabel 8 yang terdapat dalam modul. rambat cahaya di ruang hampa dibagi dengan kecepatan
Pertanyaan selanjutnya adalah “kapan kecepatan rambat cahaya dalam suatu medium (c /v) dengan nilai indeks
cahaya memiliki nilai yang sama?”. Semua mahasiswa bias medium! Apakah bernilai sama (berlaku pembulatan
menjawab dengan benar bahwa kecepatan rambat cahaya 2 angka desimal)?”. Semua mahasiswa menjawab dengan
bernilai sama ketika cahaya berada di medium yang sama. benar bahwa nilai c/v dengan nilai indeks bias medium
Dan pertanyaan terakhir adalah “apa yang mempengaruhi bernilai sama. Untuk menambah pemahaman mahasiswa,
nilai kecepatan rambat cahaya?” Semua mahasiswa dapat diberikan informasi di dalam modul bahwa indeks bias
menjawab dengan benar bahwa medium mempengaruhi medium merupakan perbandingan antara kecepatan
kecepatan rambat cahaya. rambat cahaya dalam vakum atau ruang hampa (c)
Karena sebagian besar mahasiswa dapat menjawab terhadap kecepatan rambat cahaya dalam medium (v).
pertanyaan-pertanyaan dengan benar, maka hal ini Pada percobaan ini, sebagian mahasiswa dapat
membuktikan bahwa simulasi PhET berbantuan modul melakukan percobaan dan menjawab pertanyaan
praktikum mandiri ini membantu mahasiswa memahami penggiring dengan benar. Ini artinya, petunjuk yang
kecepatan rambat cahaya pada medium yang sama dan diberikan dalam modul dapat dipahami untuk melakukan
pada medium yang berbeda. Mahasiswa dapat melakukan percobaan dan membuat mahasiswa menjadi paham
praktikum dengan benar, artinya mahasiswa sudah mengenai pengaruh besarnya indeks bias medium
mengikuti petunjuk praktikum yang diberikan dalam terhadap kecepatan cahaya.
modul dan langkah-langkah petunjuk yang diberikan Berdasarkan wawancara dengan responden, mereka
dalam modul dapat dipahami sebagai acuan dalam mengalami kebingungan meletakkan speed, di medium
melakukan praktikum. pertama atau di medium kedua. Oleh sebab itu, di modul
perlu ditambahkan keterangan di mana speed harus
diletakkan.
Kegiatan 8. Pengaruh indeks bias medium
terhadap nilai kecepatan rambat cahaya Kegiatan 9. Pengaruh panjang gelombang
terhadap nilai kecepatan rambat cahaya
Pada Kegiatan 8, mahasiswa diminta untuk menyelidiki
bagaimana pengaruh indeks bias medium terhadap nilai Sebelum percobaan untuk menyelidiki pengaruh
kecepatan rambat cahaya. Sebelum percobaan dimulai, panjang gelombang terhadap nilai kecepatan rambat
mahasiswa diberikan kembali pertanyaan stimulan untuk cahaya dimulai, mahasiswa diberikan kembali pertanyaan
merancang percobaan yakni “variabel mana yang menjadi untuk merancang percobaan ” variabel mana yang menjadi
variabel bebas, terikat, dan kontrol pada percobaan kali variabel bebas, terikat, dan kontrol pada percobaan kali
ini?” Semua mahasiswa menjawab pertanyaan dengan ini?” Semua mahasiswa dapat menjawab pertanyaan
benar, artinya mahasiswa telah memahami macam-macam dengan benar. Mahasiswa menjawab bahwa variabel bebas
variabel tersebut. Setelah menjawab pertanyaan, berupa panjang gelombang cahaya, variabel terikat berupa
mahasiswa diminta untuk membuka simulasi PhET dan kecepatan rambat cahaya, dan variabel kontrol berupa
melakukan percobaan. Mahasiswa diminta untuk medium yang digunakan. Pada percobaan kali ini,
mengamati berapa nilai kecepatan rambat cahaya yang mahasiswa menyelidiki pengaruh panjang gelombang
terbentuk ketika indeks bias medium diubah menjadi

Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan | 99


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

terhadap kecepatan rambat cahaya ketika di udara dan semua panjang gelombang?” Semua mahasiswa menjawab
selain di udara. dengan benar bahwa nilai indeks bias Custom 1,450 dan
Ketika di udara, mahasiswa diminta untuk mengubah- kaca bernilai selalu berbeda untuk semua panjang
ubah panjang gelombang dari sinar yang datang mulai dari gelombang. Mahasiswa dapat dengan mudah menjawab
panjang gelombang yang bernilai kecil sampai besar dan karena tabel 11 sangat membantu untuk melihat hasil
diukur kecepatan rambat cahayanya. Hasil pengamatan percobaan yang telah didapat.
yang didapat dicatat ke dalam tabel 10 di dalam modul. Sebagian besar mahasiswa melakukan percobaan dengan
Adapun hasil yang dicatat adalah empat panjang benar, artinya modul praktikum mandiri berhasil
gelombang yang dipilih, nilai kecepatan rambat cahaya menuntun mereka dalam melakukan percobaan. Jawaban-
yang terbaca oleh speed, dan nilai indeks bias udara yang jawaban benar yang telah diberikan mahasiswa dalam
ada dalam simulasi PhET. Setelah data diperoleh, pertanyaan penggiring juga membuktikan bahwa modul
mahasiswa diberikan pertanyaan menggiring menarik ini menolong mahasiswa untuk memahami sub materi ini.
kesimpulan “Ketika di udara, apakah untuk panjang
Mari Berpikir 2 (Rangkuman Kegiatan 7-9)
gelombang yang berbeda, kecepatan rambat cahaya juga
berbeda? Jika ya, bagaimana pengaruh panjang gelombang Setelah percobaan selesai dilakukan, mahasiswa diajak
terhadap kecepatan rambat cahaya?”. Semua mahasiswa kembali merangkum hal yang berkaitan dengan kecepatan
menjawab benar bahwa untuk panjang gelombang yang rambat cahaya. Pertama, mahasiswa diberikan pertanyaan
berbeda, kecepatan rambat cahaya tetap sama. Pertanyaan berupa “Untuk cahaya yang memiliki panjang gelombang
selanjutnya adalah “Apakah indeks bias udara berubah tertentu bagaimana nilai kecepatan rambat cahaya saat
jika panjang gelombang cahaya berubah?” Semua memasuki medium dengan indeks bias yang berbeda-
mahasiswa menjawab dengan benar bahwa nilai indeks beda? Sama atau berbeda?” Empat dari lima mahasiswa
bias udara tidak berubah. Kedua pertanyaan di atas dapat menjawab benar bahwa kecepatan rambat cahaya yang
mahasiswa jawab dengan benar karena jawaban tersebut dihasilkan berbeda. Ini jelas terlihat dari Kegiatan 8 tabel
sudah terlihat sangat jelas dari hasil pengamatan 9 dalam modul. Kemudian pertanyaan lainnya yaitu
mahasiswa yang telah dicatat di dalam tabel 10 dalam “Untuk warna cahaya yang sama, bagaimana pengaruh
modul, sehingga tabel dalam modul tersebut membantu indeks bias medium terhadap kecepatan rambat cahaya?”
memudahkan mahasiswa. Semua mahasiswa menjawab benar bahwa semakin besar
Ketika di medium selain udara (custom 1,450 dan nilai indeks bias medium, semakin kecil nilai kecepatan
kaca), mahasiswa diajak melakukan percobaan yang sama rambat cahaya. Jawaban ini pun dapat terlihat jelas dari
yakni mengamati apa yang terjadi pada nilai kecepatan tabel 9 yang terdapat dalam modul. Setelah itu mahasiswa
rambat cahaya dan nilai indeks bias medium ketika ditanya kembali “Apakah pada semua medium, kecepatan
panjang gelombang diubah dari yang bernilai kecil menuju rambat cahaya dipengaruhi oleh panjang gelombang?”
besar. Hasil pengamatan yang didapat dicatat ke dalam Semua mahasiswa menjawab ya. Jawaban ini kurang tepat
tabel 11 di dalam modul. Hasil yang perlu dicatat sama karena kecepatan cahaya dipengaruhi oleh panjang
seperti percobaan ketika di udara yakni empat panjang gelombang hanya ketika cahaya tersebut berada di
gelombang yang dipilih, nilai kecepatan rambat cahaya medium selain udara. Ketika di udara, kecepatan rambat
yang terbentuk, dan nilai indeks bias medium yang PhET cahaya tidak dipengaruhi oleh panjang gelombang.
tampilkan. Setelah hasil diperoleh, mahasiswa menjawab Kemudian mahasiswa diberikan informasi di dalam
pertanyaan untuk menggiring menarik kesimpulan yaitu modul tentang medium dispersif dan non dispersif.
“Saat di dalam Custom dengan indeks bias 1,450 dan Setelah informasi diberikan, mahasiswa diberikan
kaca indeks bias 1,500, apakah kecepatan rambat cahaya pertanyaan “Berdasarkan nilai indeks bias yang diperoleh
dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya (adanya di udara, udara termasuk medium dispersif atau non
perbedaan kecil dianggap berpengaruh)? Jika ya, dispersif?”. Semua mahasiswa menjawab dengan benar
bagaimana pengaruh panjang gelombang terhadap bahwa udara merupakan medium non dispersif karena
kecepatan rambat cahaya?”. Semua mahasiswa menjawab kecepatan rambat cahaya dan indeks bias yang diperoleh
kecepatan rambat cahaya dipengaruhi oleh panjang di udara selalu sama untuk panjang gelombang yang
gelombang cahaya, namun hanya tiga dari lima mahasiswa berbeda. Pertanyaan lain yang diberikan yakni
yang menyebutkan bagaimana pengaruh panjang “Berdasarkan nilai indeks bias yang diperoleh di custom
gelombang cahaya terhadap kecepatan rambat cahaya 1,450 dan kaca, kedua medium ini termasuk medium
(semakin besar nilai panjang gelombang, semakin besar dispersif atau non dispersif?”. Semua mahasiswa
nilai kecepatan rambat cahaya). Jawaban bahwa kecepatan menjawab dengan benar bahwa kedua medium tersebut
rambat cahaya dipengaruhi oleh panjang gelombang merupakan medium dispersif karena kecepatan rambat
cahaya telah menunjukkan bahwa mahasiswa telah paham. cahaya dan indeks bias yang diperoleh di kedua medium
Kemudian pertanyaan lain adalah “Apakah nilai indeks ini selalu berbeda untuk panjang gelombang yang berbeda.
bias Custom 1,450 dan kaca bernilai selalu sama untuk Mahasiswa ditanya kembali “Bagaimana pengaruh warna

100 | Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

(panjang gelombang) terhadap kecepatan rambat cahaya dapat menggunakan rumus [(Jumlah kegiatan yang
pada medium dispersif yang sudah diselidiki? Apakah terlaksana dengan benar/jumlah total kegiatan) x 100%]
berbanding lurus, terbalik, atau tetap?” Tiga dari lima Hasil observasi yang dilakukan selama praktikum
mahasiswa menjawab benar. Jawaban benar yang dijawab berlangsung dapat dilihat dalam Tabel 1. Berdasarkan
mahasiswa adalah berbanding lurus dan semakin besar Tabel 1, semua mahasiswa dapat mengerjakan kegiatan
nilai panjang gelombang, semakin besar nilai kecepatan praktikum dengan benar di atas 70%, bahkan empat dari
rambat cahaya. Pertanyaan ini telah diberikan tepat setelah lima mahasiswa dapat mengerjakan kegiatan praktikum
percobaan Kegiatan 9 dilakukan dan mahasiswa menjawab dengan benar (100%), artinya kegiatan praktikum ini
dengan benar. Namun pada pertanyaan Mari Berpikir 2 telah berlangsung dengan baik. Modul praktikum berhasil
ini dua mahasiswa menjawab salah. Satu mahasiswa menuntun mahasiswa melakukan percobaan secara
menjawab tetap, dan satu mahasiswa tampak kurang mandiri dengan benar.
memahami maksud soal dengan baik karena mahasiswa Adapun hasil (nilai) yang didapatkan mahasiswa
tersebut menjawab di luar konteks pertanyaan, yaitu berdasarkan jawaban-jawaban pertanyaan yang diberikan
menjawab dengan jawaban hubungan indeks bias terhadap dalam modul dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan
kecepatan rambat cahaya. Pertanyaan terakhir yaitu “Apa Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada Kegiatan 1, Kegiatan 2,
saja yang mempengaruhi besarnya kecepatan rambat Kegiatan 3, Kegiatan 4, Kegiatan 6, Kegiatan 7, Kegiatan
cahaya?”. Semua mahasiswa menjawab dengan benar 8, dan Kegiatan 9, semua mahasiswa berhasil memperoleh
bahwa medium dan panjang gelombang mempengaruhi hasil di atas 70%. Pada Kegiatan 5, empat dari lima
kecepatan rambat cahaya. mahasiswa (80%) berhasil memperoleh nilai di atas 70%
Sebagian besar mahasiswa dapat menjawab pertanyaan juga. Untuk bagian „Mari Berpikir 1‟ tentang perbedaan
pertanyaan penggiring untuk merangkum Kegiatan 7-9 antara cahaya yang masuk dari medium renggang menuju
dengan benar. Hal ini membuktikan bahwa modul ini rapat dan rapat menuju renggang, seluruh mahasiswa
menolong mahasiswa untuk mempelajari materi tentang menjawab dengan benar lebih dari 70% pertanyaan-
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kecepatan rambat pertanyaan yang ada dalam modul.
cahaya. Tabel 1. Hasil Observasi
Lembar Observasi Persentase Keberlangsungsn
No Nama Mahasiswa
Percobaan (%)
Selama praktikum berlangsung, observer mengisi lembar 1 A 100,00
observasi untuk merekam proses berjalannya praktikum 2 B 85,71
mandiri menggunakan simulasi PhET dengan bantuan 3 C 100,00
modul praktikum mandiri yang telah dibuat tersebut. 4 D 100,00
Untuk menghitung persentase keberlangsungan percobaan
5 E 100.00

Tabel 2. Nilai dari pertanyaan dalam modul


Keg.1 Keg.2 Keg.3( Keg.4 Keg.5 MB.1 Keg.6 Keg.7 Keg.8 Keg.9 MB 2 Total
Sampel
(%) (%) %) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
A 87,50 100,00 100,00 95,71 57,00 83,33 85,71 83,33 100,00 91,67 81,25 85,68
B 100,00 100,00 100,00 85,71 95,00 100 92,86 100,00 100,00 86,67 62,50 92,16
C 83,75 100,00 100,00 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100,00 100,00 93,75 97,57
D 100,00 100,00 100,00 100,00 85,00 95 92,86 100,00 100,00 100,00 93,75 96,22
E 93,75 100,00 100,00 100,00 100,00 95 78,57 100,00 92,50 100,00 90,00 96,76
Ket: MB = Mari Berpikir
Untuk „Mari berpikir 2‟ tentang rangkuman faktor- masuk dari medium renggang menuju rapat dan rapat
faktor yang mempengaruhi kecepatan rambat cahaya, menuju renggang, pemantulan internal total, dan faktor-
empat dari lima mahasiswa berhasil memperoleh hasil di faktor yang mempengaruhi kecepatan rambat cahaya.
atas 70%.
Soal Evaluasi
Secara keseluruhan, semua mahasiswa berhasil
menjawab pertanyaan-pertanyaan penggiring yang ada Setelah praktikum mandiri dilakukan, mahasiswa
dalam modul praktikum mandiri dengan benar lebih dari diberikan soal evaluasi untuk mengetahui pemahaman
70%. Ini menunjukkan bahwa modul praktikum mandiri mereka tentang pembiasan cahaya setelah menggunakan
dan simulasi PhET berhasil membuat mahasiswa media simulasi PhET. Untuk menghitung nilai evaluasi
memahami materi-materi dan konsep-konsep yang ada dapat menggunakan rumus [(jumlah nilai yang
dalam tiap kegiatan tentang Hukum Snellius pada diperoleh/jumlah total nilai) x 100]. Daftar nilai hasil
pembiasan cahaya, faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi seperti Tabel 3.
sudut bias, perbedaan antara pembiasan cahaya yang

Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan | 101


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

Dari hasil evaluasi, diketahui seluruh mahasiswa 4 D 78,57 85,71


berhasil memenuhi standar yang telah diberikan yaitu 5 E 92,86 89,29
mendapatkan nilai lebih dari 70 dengan rata-rata 87,47. Tabel 5. Hasil Kuesioner Tiap Item
Ini menunjukkan bahwa seluruh mahasiswa berhasil No. Item 1 2 3 4 5 6 7
memahami materi dengan benar, dan simulasi PhET Indikator 1
1 90 95 85 85 75 90 80
berbantuan modul praktikum mandiri berhasil membuat (%)
mahasiswa paham mengenai materi-materi yang telah Indikator 2
2 85 95 85 70 75 90 85
diberikan. & 3 (%)

Tabel 3. Hasil Evaluasi Terlihat dari hasil kuesioner, mahasiswa antusias


melakukan praktikum mandiri menggunakan simulasi
No Nama Mahasiswa Nilai Hasil Evaluasi
PhET dan menyatakan bahwa simulasi PhET sangat
1 A 92,33
2 B 77,67
membantu mereka untuk memahami materi. Hal ini
3 C 86,67 terjadi karena pembelajaran menggunakan PhET
4 D 96,67 melibatkan indera penglihatan mahasiswa, dan membuat
5 E 84,00 mahasiswa penasaran untuk mencoba-coba simulasi
tersebut. PhET dapat memvisualisasikan suatu materi
Lembar Kuesioner
yang bersifat abstrak dan dapat menunjukkan suatu
Setelah mahasiswa selesai mengerjakan soal evaluasi, gejalanya secara langsung sehingga (maha)siswa dapat
mahasiswa diberikan lembar kuesioner untuk melihat dengan mudah memahami materi yang ada [8]
penilaian mereka terhadap praktikum dan modul yang Untuk penilaian modul, terlihat bahwa jenis huruf,
telah diberikan. Ada 7 item penilaian dengan masing- ukuran huruf, dan warna-warna gambar dalam modul
masing item memiliki skala maksimal 4. Adapun item 1 sudah mudah untuk dibaca. Modul juga telah
dan 2 mengenai antusiasme mahasiswa melakukan memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan yang
praktikum menggunakan simulasi PhET Bending Light jelas, dan juga telah menggunakan kalimat-kalimat yang
dan apakah belajar dengan media simulasi dapat mudah dipahami. Mahasiswa juga menyatakan bahwa
membantu mereka untuk memahami materi. Item 3 - 6 materi pembiasaan cahaya yang dijelaskan dalam modul
mengenai isi modul yaitu jenis huruf, ukuran huruf, tidak membosankan.
warna-warna gambar dalam modul, informasi, petunjuk Dari hasil kuesioner ini dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan, kalimat yang digunakan dalam modul, dan mahasiswa antusias melakukan praktikum mandiri
langkah-langkah penjelasan dalam modul. Item 7 menggunakan simulasi PhET Bending Light ini.
mengenai materi yang dijelaskan dalam modul, apakah Mahasiswa mengatakan bahwa belajar dengan media
materi tersebut membosankan atau tidak. simulasi dapat membantu mereka memahami materi.
Untuk menghitung persentase penilaian mahasiswa Mahasiswa memberikan penilaian bahwa huruf dan
terhadap modul yang telah diberikan dapat menggunakan warna-warna gambar dalam modul mudah dibaca, modul
rumus [(Jumlah skala yang diberikan sampel/jumlah skala memberikan informasi dan petunjuk praktikum yang jelas,
maksimal) x 100%]. Target penelitian ini adalah ≥70% kalimat yang digunakan dalam modul sederhana dan
mahasiswa memberikan respon positif pada kuesioner. mudah dipahami. Langkah-langkah dan penjelasan dari
Lembar kuesioner diberikan pada hari pertama untuk modul ini juga efektif untuk membantu mahasiswa
menilai modul indikator I yaitu menjelaskan Hukum memahami materi pembiasan cahaya dan materi yang
Snellius untuk pembiasan cahaya dan hari kedua untuk dijelaskan di dalam modul tidak membosankan.
menilai modul indikator II dan III yaitu menyelidiki
pemantulan internal total dan menyelidiki faktor-faktor V. Kesimpulan
yang mempengaruhi kecepatan rambat cahaya.
Persentase penilaian mahasiswa terhadap praktikum dan Penelitian ini memaparkan desain modul praktikum
modul yang telah diberikan dapat dilihat pada Tabel 4 mandiri menggunakan simulasi PhET Bending Light
dan Tabel 5 di bawah. Pada penelitian ini, tiap mahasiswa untuk pembelajaran materi pembiasan cahaya dan melihat
memberikan ≥70% respon positif pada kuesioner keefektifan dari modul yang telah dibuat. Berdasarkan
sehingga target penelitian terpenuhi. hasil observasi, semua mahasiswa berhasil melakukan
praktikum dengan baik. Berdasarkan jawaban-jawaban
dari pertanyaan penggiring dalam modul, mahasiswa
Tabel 4 Hasil Kuesioner Tiap Mahasiswa
mampu menjawab dengan benar dan sebagian besar
Indikator 1 Indikator 2 memperoleh hasil di atas 70%. Berdasarkan hasil evaluasi,
No Nama
(%) & 3 (%) tiap mahasiswa berhasil mendapatkan nilai di atas 70.
1 A 92,86 89,29 Berdasarkan hasil kuesioner tiap mahasiswa memberikan
2 B 82,15 75,00 respon positif terhadap ≥70% pertanyaan kuisioner.
3 C 82,15 78,57

102 | Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

Artinya modul yang dibuat efektif menuntun seluruh


mahasiswa melakukan praktikum secara mandiri di luar
jam tatap muka, dan membantu serta memudahkan
seluruh mahasiswa untuk memahami dan mempelajari
materi pembiasan cahaya dengan menggunakan simulasi
PhET Bending Light.
Kepustakaan
[1] Noah S. Podolefsky, Katherine K. Perkins, Wendy K. Adams.
Oktober 2010. Factors promoting engaged exploration with
computer simulations
[2] Pujiyono, Debora N. Sudjito, Marmi Sudarmi. Agustus 2014.
Desain Pembelajaran dengan menggunakan media simulasi
PhET (Physics Education and Technology) pada materi medan
listrik
[3] Prihatiningtyas S, T. Prastowo, dan B. Jatmiko. 2013.
Implementasikan simulasi PhET untuk mengajar keterampilan
psikomotorik pada pokok bahasan alat optik. Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia 2 (1) (2013) 18-22
[4] Yuafi M.E.D, dan Endryansyah. 2015. Pengaruh penerapan
media pembelajaran PhET simulation terhadap hasil belajar
siswa kelas X TITL pada standar kompetensi mengaplikasikan
rangkaian listrik di SMKN 7 Surabaya. Jurnal Pendidikan
Teknik Elekro volume 04 nomor 02 tahun 2015, 407-414
[5] Mubarrok M.F, dan Sri Mulyaningsih . 2014. Penerapan
pembelajaran fisika pada materi cahaya dengan media PHET
simulation untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa di
SMP. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika volume 03 nomor 01
tahun 2014
[6] Sumargo Eko, dan Leny Yuanita. 2014. Penerapan media
laboratorium virtual (PhET) pada materi laju reaksi dengan
model pengajaran langsung. Unesa Journal of Chemical
Education vol.3 no.1 pp 119-133
[7] Wiwit, Sura Menda Ginting, dan M. Lutfi Firdaus. 2013.
Penerapan pembelajaran kimia dasar menggunakan media
powerpoint 2010 dan PhET simulation dengan pendekatan
modification of reciprocal teaching berbasis konstruktivisme.
Jurnal Exacta vol.11 no.1
[8] Setiadi Rahmat, dan A. Ainun Muflika. 2012. Eksplorasi
pemberdayaan courseware simulasi PhET untuk membangun
keterampilan proses sains siswa SMA. Jurnal Pengajaran MIPA
vol.17 no.2 oktober 2012, 258-268
[9] Nurhayati, Syarifah Fadilah, dan Mutmainnah. 2014. Penerapan
metode demonstrasi berbantu media animasi software PhET
terhadap hasil belajar siswa dalam materi listrik dinamis kelas X
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak. Jurnal Pendidikan Fisika
dan Aplikasinya vol.4 no.2 Desember 2014
[10] Afifah R.M.A, Drs. Kadim Masjkur M.Pd, dan Drs. Sutarman
S.Pd. Pengaruh pembelajaran guined inquiry berbantuan PhET
terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi dan tanggung jawab
siswa kelas X.

Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan | 103


Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016 Maria Dinavalentine, Diane Noviandini, dan Debora N. Sudjito
ISSN: 2477-1511

104 | Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan

Anda mungkin juga menyukai