Anda di halaman 1dari 9

JURNAL HARIAN / KEGIATAN

IDENTIFIKASI ALAT – ALAT UKUR FISIKA


PANAS DAN HIDROSTATIKA

1. Nama KIT Hidrostatika dan Panas


2. Nama Komponen / Set  Susunan Atas
alat atau item 1 FPA 12.05 Alat konveksi zat cair
2 FPA 12.05 Selang plastik alat konveksi zat cair
3 FPA 12.10 Selang silikon
4 FSP 11.02 Tabung berpancuran
5 FSP 11.05 Selang transparan
6 FSP 11.06 Pipa plastik transparan (PC)
7 FSP 11.11 Pengukur tekanan air
8 FSP 11.13 Tabung plastik dengan tutup
9 FSP 11.14 Tabung plastik dengan peluru
10 FSB 11.16 Gelas tiga arah
11 FSB 11.17 Bola gelas / kelereng.
12 KCR 35 Corong plastik 65 mm
13 KSM 12/019 Sumbat karet pejal 22/17 mm
14 KSM 12/019-22 Sumbat karet 1 lubang 22/17 mm
 Susunan Bawah
1 FPA 12.01 Penunjuk khusus
2 FPA 12.02 Pipa baja
3 FPA 12.03 Pipa aluminium
4 FPA 12.04 Pipa tembaga
5 FPA 12.07 Detektor radiasi
6 FPA 11.03 Bak plastik/vessel plastic
7 FSP 11.09 Penjepit pendukung
8 FSP 11.10 Penghubung selang
9 FSP 11.12 Pememang U manometer
10 FSP 11.18 Siring 50 ml
11 KGE 11/250 Gelas kimia 250 ml
12 KLA 45/100 Labu Erlenmeyer 200 ml
13 KBS 26 Pembakar Spiritus
14 KSL 35/100 Silinder Ukur 100
15 KPP 16/006 Pipa gelas
16 KSM 36/018 Sumbat Karet 1 Lubang 18/14 mm
17 KSM 36/035, Sumbat Karet 1 Lubang 35/29 mm
18 KSM 48/035, Sumbat Karel 2 Lubang 35/29 mm
19 KTE 14, Termometer Tak Berskala
20 KTE 25/110, Termometer 100℃ sampai 110℃
3. Waktu Kegiatan Rabu, 12 April 2017 Pukul 13.30 – 15.00 WITA dan
dilanjutkan Rabu, 19 April 2017 Pukul 07.00 – 10.00
WITA
4. Kawan Kerja Nama TTD
1. Al Jufri Hadju
(421415014)
2. Abdul Halim Lihawa
(42141410)
3. Eryunita Samudu
(421414022)
5. Deskripsi Kegiatan Mengidentifikasi berbagai komponen atau alat dalam kit
Hidrostatika dan Panas
6. Hasil Kegiatan / Lampiran 2
Identifikasi
7. Masalah Terdapat komponen atau alat yang tidak ada dalam kit
8. Ekspresi diri Semangat, gerah
9. Catatan / Keterangan -
Lampiran 2 : Hasil Identifikasi Kit Panas dan Hidrostatika

KIT PANAS DAN HIDROSTATIKA


No Nama Alat / Bahan Hasil Identifikasi
dan Gambar
Susunan Atas
1. FPA 12.05 Alat  Jumlah 1 buah, terbuat dari bahan tembaga dengan warna zat
konveksi zat cair hitam, bebentuk pipa seperti huruf L.
 Memiliki massa 116 gram dengan lubang diamaternya 1,5
cm.
 Fungsi untuk menghantarkan zat cair dan gas.
 Prinsip kerja : alat ini akan dijepit oleh klem universal,
kemudian salah satu ujung alat akan dipanaskan
menggunakan pembakar bunsen, lalu dialirkan asap obat
nyamuk dan dilihat arah aliran asap tersebut
2. FPA 12.05 Selang  Jumlah 1 buah, terbuat dari bahan plastik, berwarna bening.
plastik alat konveksi  Memiliki panjang 34,5 cm dengan massa 51,7 gram.
zat cair  Berfungsi sebagai alat yang akan mengalirkan zat cair ke alat
konveksi zat cair.
 Prinsip kerja : alat ini akan dipasangkan dengan alat
konveksi zat cair dan akan dialirkan sejumlah alr pada alat
ini.

3. FPA 12.10 Selang  Jumlah 1 buah, terbuat dari bahan silikon berwarna bening,
silicon bersifat elastis.
 Memiliki panjang 52 cm dan berdiameter 1 cm, dengan
massa 37,8 gram
 Berfungsi untuk mengalirkan zat cair
 Prinsip kerja : pada alat ini akan mengalir sejumlah air
dimana air itu akan mengalir dari tempat berkedudukan
tinggi ke tempat berkedudukan rendah

4. FSP 11.02 Tabung  Jumlah 1 buah, berbahan dasar plastik, berbentuk tabung
berpancuran dengan tinggi 16,1 cm, memiliki massa94,7 gram.
 Pada bagian atas terdapat saluran pancuran dengan panjang
2,5 cm dan diameter 1.33 cm.
 Berfungsi sebagai wadah zat cair yang dialirkan.
 Prinsip kerja : ketika alir yang ada pada tabung ini tingginya
melewati pipa pancuran, maka air akan keluar melewati
pancuran tersebut

5. FSP 11.05 Selang  Jumlah 2 buah, berbahan dasar karet, sedikit elastis
transparan  Setiap selang memiliki panjang 92,3 cm dengan diameter
0,67 cm.
 Berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari satu alat ke alat
yang lain
 Prinsip kerja : pada alat ini akan mengalir sejumlah air
dimana air itu akan mengalir dari tempat berkedudukan
tinggi ke tempat berkedudukan rendah.

6. FSP 11.06 Pipa  Jumlah 2 buah, berbahan dasar plasti berwarna bening.
plastik transparan  Setiap pipa memilki panjang 25 cm dengan diameter 0,82
(PC) cm.
 Berfungsi sebagai pipa pengalir atau penghantar zat cair.
 Prinsip kerja : alat ini akan dihubungkan dengan selang
silikon, satu alat pada ujung selang satu sedangkan satu alat
lagi pada ujung yang lain.

7. FSP 11.11 Pengukur  Jumlah 1 buah, berbahan dasar almunium dengan warna
tekanan air dasar silver.
 Pada bagian atas terdapat sekrup.
 Memiliki skala 2 – 10 cm dengan nst 0,5 cm.
 Berbentuk persegi, dengan panjang 11.5 cm, lebar 3 cm dan
tebal 0,5 cm
 Pada bagian bawah terdapat lubang berdiameter 0,8 cm.
 Berfungsi untuk mengukur tekanan air yang disambungkan
ke balok pendukung.
 Prinsip kerja : alat ini akan dihubungkan dengan selang
manometer U sehingga tekanan zat cair yang mengalir dari
selang akan dibaca pada alat ini
8. FSP 11.13 Tabung  Jumlah 1 buah, berbahan dasar plastik.
plastik dengan tutup  Berbentuk tabung yang memilki penutup dan pada bagian
penutup terdapat lubang untuk menggantung.
 Tinggi 5,3 cm, diameter 3.17 dan massa total 7 gram.
 Berfungsi sebagai wadah yang dapat digantung
 Prinsip kerja : alat ini akan dimasukan ke tabung
berpancuran sehingga dapat diukut berapa massa dan
volume fluida yang dipindahkannya setelah alat ini tercelup
seluruhnya ke dalam air

9. FSP 11.14 Tabung  Jumlah 1 buah, berbahan dasar plastik. Didalam seharusnya
plastik dengan peluru terdapat peluru tetapi diganti dengam massa 50 gr 2 buah.
 Berbentuk tabung yang memilki penutup dan pada bagian
penutup terdapat lubang untuk menggantung.
 Tinggi 5.2 cm, diameter 3.17 dan massa total 105.2 gram.
 Berfungsi sebagai wadah dari peluru atau objek.
 Prinsip kerja : alat ini akan dimasukan ke gelas kimia yang
berisi air sehingga dapat diukur berapa massa dan volume
fluida yang dipindahkannya setelah alat ini tercelup
seluruhnya ke dalam air
10. FSB 11.16 Gelas tiga  Jumlah 2 buah dalam kondisi rusak (pecah).
arah  Berbahan dasar kaca dengan bentuk seperti pistol,
berbentuk seperti pipa pada bagian atas.
 Memiliki diameter 2.05 cm.
 Berfungsi sebagai alat percobaan yang akan dimasukan bola
gelas/kelereng
 Prinsip kerja : kedua ujung gelas 3 arah ini akan
dipasangkan selang, selanjutnya akan dimasukan air
secukupnya pada bagian atas gelas dengan menggunakan
corong dan akan dilihat alian airnya.
11. FSB 11.17 Bola gelas Tidak ditemukan
/ kelereng.

12. KCR 35 Corong  Jumlah 1 buah, dan sudah tidak dalam kondisi baik (rusak)
plastik 65 mm  Berbahan dasar plastik dengan warna bening
 Memiliki diameter atas 6.2 cm, diameter bawah 1.05 cm,
dan massa 6,5 gram.
 Berfungsi untuk mempermudah dalam memindahkan zat
cair
 Prinsip kerja : masukan ujung alat kedalam lubang gelas 3
arah , selanjutnya ambil sejumlah air dan masukan secara
perlahan dari bagian atas sehingga airnya dapat mesuk ke
dalam gelas tiga arah tampa ada air yan tumpa
13. KSM 12/019 Sumbat  Jumlah 1 buah, berbahan dasar karet dengan warna dasar
karet pejal 22/17 mm hitam.
 Memiliki diameter atas 2.17 cm, diameter luar 1.66 cm,
tinggi 2,6 cm dan massa 12,8 gram.
 Berfungsi sebagai alat penyumbat gelas tiga arah.
 Prinsip kerja : ujung sumbat yang berdiameter paling kecil
akan dimasukan ke mulut atau lubang dari gelas tiga arah
sehingga gelas tiga arah dapat tertutup denga rapat
14. KSM 12/019-22  Jumlah 1 buah, berbahan dasar karet dengan warna dasar
Sumbat karet 1 hitam.
lubang 22/17 mm  Memiliki diameter atas 2.17 cm, diameter luar 1.66 cm,
tinggi 2,6 cm dan massa 9,4 gram.
 Berfungsi sebagai alat penyumbat tabung dan pipa.
 Prinsip kerja : ujung sumbat yang berdiameter paling kecil
akan dimasukan ke mulut atau lubang dari gelas tiga arah
sehingga gelas tiga arah dapat dihubungkan dengan selang
sedangkan selang akan dimasukan pada lubang yang
terdapat pada alat ini.
Susunan Bawah
1. FPA 12.01 Penunjuk  Jumlah 1 buah dengan bentuk tidak beraturan dengan
khusus panjang 28 cm dan massa 12 gram
 Penunjuk terbuat dari bahan stainless steel, badannya
terbuat dari plastik berwarna merah, pada badannya terdapat
poros yang terbuat dari bahan kuningan yang divernikel.
 Berfungsi sebagai penunjuk besarnya pemuaian objek pada
kertas grafik atau mistar
 Prinsip kerja : badan alat ini akan dihubungkan dengan pipa
(baja, aluminium, dan tembaga) yang diukur besar
pemuaiannya. Sedangkan ujung penunjuknya akan
diletakan pada mistar tepat pada skala 0. Ketika pipa
mengalami pemuaian makan penunjuknya akan bergerak
dan pertambahan panjangnya akan ditunjukan pada mistar.
2. FPA 12.02 Pipa baja  Jumlah 1 buah berbahan dasar baja berwarna agak
kehitaman
 Berbentuk silinder panjang, dengan panjang 50 cm,
diameter 0.81 cm dan massa 72,7 gram.
 Berfungsi sebagai objek percobaan yang digunakan dalam
percobaan pemuaian linear yang akan dilihat petambahan
panjangnya
 Prinsip kerja : salah satu ujung alat akan dihubungkan
dengan selang yang terhubung ke air yang dipanaskan,
sedangkan ujung yang satunya lagi terhubung dengan
penunjuk khusus, sehingga dapat dibaca pertambahan
panjangnya.
3. FPA 12.03 Pipa  Jumlah 1 buah berbahan dasar almunium berwarna silver.
aluminium  Berbentuk silinder panjang, dengan panjang 50 cm,
diameter 0.81 cm dan massa 28,5 gram.
 Berfungsi sebagai objek percobaan yang digunakan dalam
percobaan pemuaian linear yang akan dilihat petambahan
panjangnya
 Prinsip kerja : salah satu ujung alat akan dihubungkan
dengan selang yang terhubung ke air yang dipanaskan,
sedangkan ujung yang satunya lagi terhubung dengan
penunjuk khusus, sehingga dapat dibaca pertambahan
panjangnya.
4. FPA 12.04 Pipa  Jumlah 1 buah berbahan dasar tembaga berwarna cokelat.
tembaga  Berbentuk silinder panjang, dengan panjang 50 cm,
diameter 0.81 cm dan massa 72,5 gram.
 Berfungsi sebagai objek percobaan yang digunakan dalam
percobaan pemuaian linear yang akan dilihat petambahan
panjangnya
 Prinsip kerja : salah satu ujung alat akan dihubungkan
dengan selang yang terhubung ke air yang dipanaskan,
sedangkan ujung yang satunya lagi terhubung dengan
penunjuk khusus, sehingga dapat dibaca pertambahan
panjangnya.
5. FPA 12.07 Detektor  Jumlah 1 pasang, terbuat dari plastik dan aluminium, massa
radiasi 30 gram
 Detektornya bediameter 5.3 cm, dan selang berdiamater luar
0.8 cm, diameter dalam 0.5 cm dan panjang 47.8 cm.
 Berfungsi sebagai pendeteksi radiasi.
 Prinsip kerja : prinsip kerja dari alat ini belum dikatahui
6. FPA 11.03 Bak Tidak ditemukan
plastik/vessel plastic

7. FSP 11.09 Penjepit  Jumlah 2 buah, kepalanya terbuat dari plastic padat dengan
pendukung warna hitam, dan kakinya terbuat dari kuningan yang
divernikel.
 Bentuk tidak beraturan, diameter 1.8 cm dan massa 5.4
gram.
 Berfungsi untuk menyambungkan suatu alat dengan alat
yang lainnya
 Prinsip kerja : spring hull pada alat ini akan dipasangkan
pada balok pendukung, sedangkan ujung melengkungnya
akan digunakan untuk menjepit corong yang terhubung
dengan selang
8. FSP 11.10 Tidak ditemukan
Penghubung selang

9. FSP 11.12 Pememang  Jumlah 2 buah, berbahan dasar plastik, berwarna putih.
U manometer  Bentuknya tidak beraturan dengan panjang dan lebar yang
sama yaitu 4 cm, dengan massa 12.7 gram.
 Berfungsi sebagai tempat melekatnya pipa plastik.
 Prinsip kerja : penjepit yang ada pada bagian belakang akan
dijepitkan pada batang statif sedangkan 2 penjepit pada
bagian depan akan menjepit pipa plastik transparan.

10. FSP 11.18 Siring 50  Jumlah 1 buah, berbahan dasar plastik, dan ujung piston
ml berbahan karet yang berwarna hitam.
 Berbentuk seperti tabung.
 Memiliki skala 0 – 50 ml dengan nst 2 ml.
 Berfungsi sebagai pemompa dan penghisap cairan.
 Prinsip kerja : ujung dari siring akan dihubungkan dengan
selang yang tercelup dalam air. Ketika pompa ditarik, maka
air akan terhisap ke dalam siring, sedangkan ketika pompa
ditekan maka air dalam siring akan keluar melalui selang.
11. KGE 11/250 Gelas  Jumlah 1 buah, berbentuk tabung dengan diameter luar 7.70
kimia 250 ml cm dan diameter dalam 6.65 cm, tinggi 9.8 cm, massa 125.1
gram.
 Berbahan dasar kaca.
 Memiliki skala 0 – 250 ml.
 Berfungsi sebagai wadah atau tempat zat zair atau fluida
 Prinsip kerja : alat ini akan menampung air dan akan
membaca volumenya melalui garis-garis skala yang
terdapat pada alat

12. KLA 45/100 Labu  Jumlah 3 buah, tapi yang ada hanya 1 buah.
Erlenmeyer 200 ml  Terbuat dari bahan kaca transparan, berbentuk tabung.
 Memiliki tinggi 10.4 cm, diameter luar bibir labu 3.8 cm,
dan diameter luar bagian bawah 6.4 cm.
 Fungsi sebagai wadah untuk mencampurkan larutan.
 Prinsip kerja : pada alat ini akan dimasukan sejumlah air dan
bibir labu akan ditutup dengan sumbat karet baik yang
berlubang satu, atau berlubang dua.

13. KBS 26 Pembakar  Jumlah 1 buah, terbuat dari kaca, berbentuk tabung.
Spiritus  Dilengkapi sumbu dan penutup yang berwarna putih.
 Memiliki tinggi 10.7 cm dan massa 161.8 gram
 Fungsi Berfungsi sebagai sumber panas ketika kita ingin
memanaskan suatu zat.
 Prinsip kerja : pada alat iniakan dimasukan spritus sebagai
bahan bakar agar alat dapat menyala, dan diletakan di
bawah kaki tiga.

14. KSL 35/100 Silinder Tidak ditemukan


Ukur 100

15. KPP 16/006 Pipa  Jumlah 3 buah, terbuat dari kaca, berbentuk silinder.
gelas  Memiliki massa 12.1 cm, panjang 30 cm, diameter luar 0.6
cm
 Fungsi sebagai alat pendukung untuk mengamati kenaikan
zat cair saat terjadi kenaikan volume.
 Prinsip kerja : prinsip kerja dari alat ini belum diketahui.

16. KSM 36/018 Sumbat  Jumlah 1 buah, berbahan dasar karet dengan warna dasar
Karet 1 Lubang hitam.
18/14 mm  Memiliki 1 lubang pada bagian tengahnya, memiliki
diameter atas 1.78 cm, diameter luar 1.4 cm, tinggi 2 cm dan
massa 4.8 gr
 Fungsi sebagai alat penyumbat tabung atau pipa
 Prinsip kerja : ujung sumbat yang berdiameter paling kecil
akan dimasukan ke mulut atau lubang dari gelas tiga arah
sehingga gelas tiga arah dapat tertutup denga rapat
sedangkan selang akan dimasukan pada lubang yang
terdapat pada alat ini.
17. KSM 36/035, Sumbat  Jumlah 3 buah, tapi yang ada hanya 2 buah, berbahan dasar
Karet 1 Lubang 35/29 karet dengan warna hitam.
mm  Memiliki 1 lubang pada bagian tengahnya, diameter atas
3.45 cm, diameter bawah 2.83 cm, tinggi 3 cm, dan massa
2.83 gr.
 Berfungsi sebagai alat penyumbat tabung atau pipa
 Prinsip kerja : ujung sumbat yang berdiameter paling kecil
akan dimasukan ke mulut atau lubang dari labu erlenmeyer
sehingga labu erlenmeyer dapat tertutup denga rapat
sedangkan selang akan dimasukan pada lubang yang
terdapat pada alat ini.
18. KSM 48/035, Sumbat  Jumlah 3 buah, tapi yang ada hanya 1 buah, berbahan dasar
Karel 2 Lubang 35/29 karet dengan warna hitam.
mm  Memiliki 1 lubang pada bagian tengahnya, diameter atas
4.09 cm, diameter bawah 3.35 cm, tinggi 2.6 cm, dan massa
35 gr.
 Berfungsi sebagai alat penyumbat tabung atau pipa
 Prinsip kerja : ujung sumbat yang berdiameter paling kecil
akan dimasukan ke mulut atau lubang dari labu erlenmeyer
sehingga labu erlenmeyer dapat tertutup denga rapat
sedangkan selang akan dimasukan pada lubang yang
terdapat pada alat ini.
19. KTE 14, Termometer  Jumlah 1 buah, terbuat dari kaca transparan, berbentuk
Tak Berskala silinder dengan panjang 30 cm.
 Bagian dalam termometer terdapat pipa kapiler tempat air
raksa merah dan silver yang berfungsi sebagai penunjuk
suhu. Pipa ini dibungkus dengan kaca yang tipis.
 Memiliki massa 18.3 gram.
 Fungsi untuk mengukur suhu suatu zat
 Prinsip kerja : pada alat ini akan ditempelkan kertas
milimeter yang digunakan sebagai penentu skala
termometer, untuk mentukan skala dibawah suhu normal,
maka ujung termometer akan dimasukan pada air yang
berisi es, sedangkan untuk menentukan skala di atas suhu
normal, maka termometer akan dimasukan pada air yang
dipanaskan.
20. KTE 25/110,  Jumlah 1 buah, berbuat dari kaca yang berwarna bening dan
Termometer 100C putih.
sampai 1100C  Berbentuk silinder dengan panjang 25 cm.
 Sisi bagian atas terdapat bagian gantungan dan bagian
bawah terdapat tandon berwarna merah.
 Bagian dalam termometer terdapat pipa kapiler tempat air
raksa merah dan silver yang berfungsi sebagai penunjuk
suhu. Pipa ini dibungkus dengan kaca yang tipis.
 Memiliki skala minimum -10℃ dan skala maksimum
110℃, dengan nst 0,1℃
 Berfungsi untuk mengukur suhu air dingin atau air yang
sedang dipanaskan.
 Prinsip kerja : bila tandon zat cair terkena (dikenai) panas
(dapat berupa panas dari benda) zat cair dalam tandon akan
mengembang (memuai). Oleh karena itu zat cair dalam
tandon memuai, zat cair tersebut masuk ke celah kapiler.
Selanjutnya cat cair tersebut berhenti pada skala suhu
tertentu. Skala itulah yang menunjukkan suhu benda yang
diukur.

Anda mungkin juga menyukai