Anda di halaman 1dari 7

FUNGSI GELAS UKUR

fungsi gelas ukur adalah sebagai alat ukur volume cairan yang tidak memerlukan ketelitian
yang tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk analisis kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan

standar sekunder pada analisis titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran gelas ukur ini, mulai
dari 5 mL sampai 2 Liter. Gelas ukur merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengukur
volume larutan yang bentuknya seperti corong ataupun gelas yang mempunyai ukuran volume
mililiter yang berfariasi.

Gelas ukur terbuat dari polypropylene karena ketahanan kimia yang baik atau polymethylpentene
untuk transparansi, hal itu membuat gelas menjadi lebih ringan namun lebih rapuh dari kaca, maka
tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas.
Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala.

Cara menggunakan gelas ukur


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pengukuran dengan alat ini, seperti:

 Untuk mengukur volume larutan yang tidak berwarna, Anda harus memperhatikan batas
meniskus cekung bagian bawah. Gelas ukur harus diletakan pada daerah yang datar dan
meniskus dibaca sejajar dengan mata.
 Untuk mengukur volume raksa, Anda harus memperhatikan batas meniskus cembung yang
dilihat sejajar dengan mata dan meletakan gelas ukur pada bidang yang rata [2].
Perbedaan gelas ukur dan gelas kimia adalah, Gelas ukur sebagai alat ukur sedangkan gelas kimia
adalah alat tampung. Penggunaan secara benar kedua gelas kimia ini akan sangat membantu Anda
di laboratorium.
Cara membaca skala pada gelas ukur
Untuk membaca skala angka pada gelas ukur lebih baik di letak.kan pada media yang sejajar(meja
yang rata) posisi mata sejajar dengan permukaan larutan yag di tuangkan dan disesuaikan dengan
ukuran yang tertera, sehingga akurasi ketelitian pada penglihatan lebih besar.

Kesimpulan
Gelas ukur adalah alat yang biasanya dipakai untuk mengukur takaran benda cair, bisa jaga untuk
mengukur benda padat seperti tepung terigu, gula pasir, dan lain sebagainya. Gelas ukur berupa
gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya.

Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Mempunyai fungsi untuk mengukur volume
larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

Pipet ukur (measuring pipette)

Pipet Ukur berfungsi untuk memindahkan larutan atau cairan ke dalam suatu wadah dengan berbagai ukuran volume.
Untuk ukuran volume pada Pipet ukur yang paling besar adalah pipet ukur dengan volume 50ml
Pipet tetes (drop pipette)

Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah
yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.saat melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium bahan yang kita perlu
kan jumlah nya tidak lah terlalu besar sehinggga tidak bias diukur dengan alat ukur yang berskala.
Cara Kerja Kondensor Beserta Fungsinya

Kondensor adalah salah satu bagian komponen sistem pengapian yang berfungsi menyerap
loncatan bungan api yang terjadi antara breaker point (pada platina) pada saat membukan dengan
tujuan untuk menaikkan tegangan pada coil skunder (kumparan sekunder)

Pada saat arus primer mengalir maka akan terjadi hambatan pada arus tersebut, hal ini disebabkan
oleh induksi diri yang terjadi pada waktu arus mengalir pada kumparan primer. Induksi diri tidak
hanya terjadi pada waktu arus primer mengalir, akan tetapi juga pada waktu arus primer diputuskan
oleh platina saat mulai membuka. Pemutusan arus primer yang tiba-tiba pada waktu platina
membuka, menyebabkan bangkitnya tegangan tinggi sekitar 500 V pada kumparan primer dan
10.000 volt atau lebih pada kumparan sekunder pada ignition coil. Induksi diri tersebut, dapat
menyebabkan arus primer tetap mengalir dalam bentuk bunga api pada breaker point. Hal ini terjadi
karena gerakan pemutusan platina relatif lebih lambat dibandingkan dengan gerakan aliran listrik
yang ingin terus melanjutkan alirannya ke massa/ground/body. Jika terjadi loncatan bungai api pada
platina saat platina mulai membuka, maka pemutusan arus primer tidak terjadi dengan cepat dan
maximal, padahal tegangan yang dibangkitkan pada kumparan sekunder akan naik apabila
pemutusan arus primer terjadi lebih cepat.
Untuk mencegah terjadinya loncatan bunga api pada platina, maka dipasang kondensor pada
rangkaian pengapian. Pada umumnya kondensor dipasang (dirangkai) secara paralel dengan
platina.

Gambar Kondensor

Dengan adanya kondensor, maka induksi diri pada kumparan primer yang terjadi waktu platina
membuka, disimpan sementara pada kondensor, sekaligus akan mempercepat pemutusan arus
primer. Kemampuan dari suatu kondensor ditunjukkan oleh seberapa besar kapasitasnya. Kapasitas
kondensor diukur dengan satuan mikro farad (􀈝f), misalnya kapasitor dengan kapasitas 0,22 􀈝f
atau 0,25 􀈝f.

Agar fungsi kondensor bisa benar-benar mencegah terbakarnya platina karena adanya loncatan
bunga api pada paltina tersebut, maka kapasitas kondensor harus sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan.
Pipet filler
Rubber bulb adalah alat dasar yang harus dimiliki pada suatu laboratorium. Meskipun tergolong
alat yang dasar tetapi keberadaannya sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan dalam kegiatan
praktikum maupun eksperimen di laboratorium.

Sebelum membahas bagian-bagian rubber bulb dan cara penggunaan rubber bulb,akan kami
bahas beberapa istilah yang digunkan untuk menyebutkan alat ini. Nama yang digunakan untuk
menyebut alat ini. Ada yang menyebut dengan istilah pipet filler, ada yang menyebut dengan
istilah karet penghisap bahkan ada yang menyebutkan dengan istilah filler saja. Istilah nama
tersebut adalah untuk menyebutkan alat yang sama.
Meskipun penggunaan rubber bulb tergolong sederhana akan tetapi kemungkinan beberapa
sahabat sekali membutuhkan informasi mengenai nama bagian-bagian rubber bulb dan cara
menggunakan rubber bulb. Berikut akan kami paparkan beberapa hal yang berkaitan dengan alat
ini
Setelah membaca paparan singkat mengenai rubber bulb selanjutnya akan kita bahas mengenai
fungsi atau kegunaan alat ini. Rubber bulb adalah alat bantu yang berfungsi untuk meneyedot
larutan. Rubber bulb akan sangat dibutuhkan pada saat mengambil larutan pekat atau larutan
yang berbahaya / beracun. Rubber bulb akan berguna apabila keberadaannya dikombinasikan
dengan alat ukur berupa pipet, baik pipet ukur maupun pipet gondok atau pipet volume. Rubber
bulb diapasang pada pangkal pipet ukur maupun pipet volume.
Bagian - bagian Ruber bulb / Pipet filler
Rubber bulb terbuat dari karet yang elastis, karet pembuat filler terbuat dari bahan yang tahan
terhadap bahan kimia. Filler mempunya 3 bagian utama, bagian bagian tersebut yang masing
masing mempunyai katup.
Bagian-bagian Rubber bulp:
1. Katup Aspirate ( A)
Katup aspirate biasanya terletak dibagian atas dan disimbolkan dengan huruf A.
Katup ini berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada didalam filler.
2. Katup Suction (S)
Katup Suction biasanya terletak dibagian tengah dan disimbolkan dengan huruf S
Katup ini berfungsi untuk menyedot larutan .
3. Katup Exhaust (E)
Katup Exhaust biasanya terletak dibagian bawah dan disimbolkan dengan huruf E
Katup ini berfungsi mengeluarkan caairan yang ada didalam pipet

Cara Menggunakan Rubber Bulb


1. Pasang ujung pipet dibagian bawah rubber bulb dengan cara sedikit ditekan seperti gambar
dibawah ini
2. Setalah pipet dihubungkan dengan Ruber bulb angkat dengan kedua tangan, tangan kanan
memegang ruber bulb dan tangan kiri memegang pipet secara perlahan. Arahkan pipet ke larutan
/cairan yang akan diambil / disedot dengan menggunakan tangan kiri. Tekan katup Aspirate(A)
kemudian kempeskan Rubber bulp agar angin yang terperangkap didalam ruber bulb keluar.

3. Setelah angin dikeluarkan sedot cairan dengan menekan katup Suction (S), jangan sampai
melebihi skala pipet (silahkan pelajari cara penggunaan alat ukur disini) dan jangan sampai
larutan masukkan ke rubber bulb karena hal ini dapat menyebabkan rubber bulb cepat rusak. Lihat
gambar dibawah ini :
4. Setelah pipet terisi dengan larutan atau cairan sesuai yang dibutuhkan kemudian keluarkan
larutan cairan ke tempat lain dengan cara mengangkat dengan kedua tangan seperti langkah no 1.
Arahkan pipet ke dalam tempat lain. Sesuai volume yang dikehendaki dengan cara menekan katup
Exhaust (E) secara perlahan-lahan dan dalam posisi pipet tegak lurus, tunggu bebearapa sampai
larutan sudah keluar dengan sempurna. Silahkan kunjungi cara menggunaka alat ukur disini.
Lihatlah gambar dibawah ini.

Perawatan
Agar rubber bulb bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama, sebelum disimpan usahakan
alat ini dalam kondisi kering dan tidak ada residu laruta. Usahakan rubber bulb kering baik bagian
dalam maupun bagian luar. Dalam jangka waktu yang lama bahan-bahan kimia residu akan
bereaksi dengan rubber bulb sehingga alat ini menjadi rusak.

Anda mungkin juga menyukai