Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA FARMASI

“PENENTUAN MASSA JENIS LARUTAN”

Nama :Ahmad faruq riadi

Npm :2019.06.02.0.0007

Kelas :A

PRODI DIII FARMASI

UNIVERSITAS ISLAM MADURA

2019/2020
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui massa jenis dari suatu larutan
menggunakan alat piknometer.
II. DASAR TEORI
 Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa
jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.
Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki
volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis
lebih rendah (misalnya air). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik
(kg/m3). Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :
Keterangan:
ρ = massa jenis (kg/m3)
m = massa (m)
V = volume (m3)
Satuan massa jenis dalam CGS (centi, gram, sekon)
3 3 3
adalah: gram per centimeter kubik (g/cm ) atau 1 g/cm =1000 kg/m . Massa jenis air
murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3. Selain karena angkanya yang
mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air dipakai
perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis atau yang dinamakan
“Massa Jenis Relatif”
Bobot jenis merupakan suatu jenis karakteristik, yang digunakan dalam pengujian
identitas dan kemurnian bahan obat dan bahan pembantu khususnya sifat cairan
dan zat yang berjenis malam. Penentuan berat jenis dilakukan dengan piknometer,
aerometer, timbangan hidrostatik (timbangan Mohr-Westphal) dan cara
manometrik. Massa jenis merupakan salah satu ciri untuk mengetahui kerapatan zat.
Pada volume yang sama semakin rapat zatnya maka semakin kecil volurmenya.
Sebaliknya, semakin renggang kerapatannya maka semakin besar volumenya.
(Bredthauer. 1993)      
    Konsep massa jenis sering digunakan untuk dapat menentukan dengan tepat jenis
suatu zat (benda) apa yang sesuai dengan kebutuhannya, misalnya dalam industri
pesawat terbang dibutuhkan suatu zat (bahan) yang kuat tetapi ringan, maka
digunakan aluminium sebagai badan pesawat. (Hidayat. 1979)
III. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Piknometer 25 ml
2. Beaker Glass 100 ml
3. Labu Ukur 50 ml
4. Pipet Tetes
5. Gelas Arloji
6. Neraca Digital
7. Batang Pengaduk
b. Bahan
1. Air
2. Garam
3. Gula

IV. PROSEDUR KERJA


1. Buatlah larutan air dan garam/gula dengan berbagai konsentrasi (pembagian tugas
terlampir)
2. Pindahkan larutan garam/gula tersebut ke dalam labu ukur 50 ml sampai tanda
batas
3. Timbang piknometer kosong yang telah diketahui volumenya. Kemudian catat
sebagai m0
4. Pindahkan larutan garam/gula dari labu ukur 50 ml ke piknometer 25 ml sampai
batas leher piknometer
5. Timbang piknometer yang berisi larutan garam/gula tersebut. Kemudian catat
sebagai m1
6. Hitung ∆m
7. Hitung massa jenis larutan dengan persamaan :

m
ρ=
V

8. Catat dan bandingkan dengan hasil praktikum temannya.


9. Kemudian bahas bagaimanakah korelasi antara massa jenis dengan jenis larutan
dan konsentrasi yang berbeda?
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
 Hasil
No. Jenis Larutan Konsentrasi Massa Jenis (gr/ml)
1 Garam 1% 0,97
2 Gula 0,2 M 1,986
3 Garam 1M 1,0768
4 Gula 2% 1,196
5 Garam 1,5% 1,1252
6 Gula 0,3 M 1,0796
7 Garam 1,5 M 1,1916
8 Gula 1% 1,1916
9 Garam 2% 1,2228
10 Gula 0,4 M
11 Garam 2M 1,6176
12 Gula 3% 1,0304
13 Garam 2,5% 1,216
14 Gula 0,5 M 1,162
15 Garam 2,5 M
16 Gula 4% 1,044
17 Garam 3% 1,1376
18 Gula 0,6 M
19 Garam 3M 1,328
20 Gula 5%
21 Garam 3,5% 1,1472
22 Gula 0,7 M 1,1728
23 Garam 3,5% 1,193

 Pembahasan
Langkah pertama adalah membuat larutan garam dengan cara
Menibmang garam pada alat timbang dg massa garam yang di butuhkan 4,3875 gr
Kemudian Mengukur air yg di butuhkan 45,6125 dengan menggunakan beaker glass
Setelah itu campur garam tersebut dengan air yg sudah di ukur kemudian aduk sampai
Garam tersebut larut, dan amati perubahannya larutan tersebut memiliki bau karena
massa jenis garam dan air berbeda.
pindahkan larutan garam ke dalam labu ukur 50 ml sampai
tanda batas jika tidak sampai ke tanda batas maka tambah dengan aquades sampai pas
di tanda batas tersbut, kemudian timbang piknometer kosong yang telah di ketahui 25
volumenya dengan berat timbangannya 21,70 gr selanjutnya pindahkan larutan garam
tersebut dari labu ukur 50 ml ke piknometer 25 ml sampai batas leher piknometer
tersebut, kemudian timbang piknometer yg sudah berisi larutan garam tersbut dengan
berat timbangan 51,49 gr kemudian menghitung hasil dari massa jenis garam M =1,5
Mo=21,70 gr
MI=51,49 gr
M=29,79 gr
29,79 gr /25 ml =1.1916 gr/ml
Kenapa bisa berbeda dengan yang lain? Karena konsentrasi massa jenis larutan
garam /gula berbeda

VI. KESIMPULAN
Dengan mengetahui percobaan yang telah di lakukan maka dapat di simpulkan bahwa
massa jenis dengan konsentrasi, semakin besar atau tinggi suatu massa jenis maka
konsentrasinya pun semakin besar.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Breudthauer, Wilhem et al. 1993. Impulse Physic Jilid I. Stuttgard: Erns Klett       
Schubuchvelag

Hidayat, Bambang. 1979. Bumi dan Antariksa Jilid I dan II. Jakarta: Departement
Pendidikan dan Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai